cover
Contact Name
Moebari
Contact Email
moebari54@yahoo.com
Phone
(0274) 587677
Journal Mail Official
lppmkaryahusada@gmail.com
Editorial Address
Jl. Tentara Rakyat Mataram No. 11 B
Location
Kota yogyakarta,
Daerah istimewa yogyakarta
INDONESIA
Jurnal Kesehatan Karya Husada
ISSN : 2337649X     EISSN : 26558874     DOI : -
Core Subject : Health,
Jurnal Kesehatan Karya Husada merupakan Jurnal kesehatan yang diterbitkan oleh Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat Akademi Kesehatan Karya Husada pada tahun 2013. Jurnal Kesehatan Karya Husada terbit 2 kali setahun pada bulan Januari dan Agustus.
Articles 28 Documents
Search results for , issue "Vol 7 No 2 (2019): Jurnal Kesehatan Karya Husada" : 28 Documents clear
HUBUNGAN ANTARA SELF MANAGEMENT DAN KUALITAS HIDUP PASIEN DIABETES MELITUS TYPE 2 Prihatin Putri, Dewi Murdiyanti
Jurnal Kesehatan Karya Husada Vol 7 No 2 (2019): Jurnal Kesehatan Karya Husada
Publisher : POLITEKNIK KESEHATAN KARYA HUSDA YOGYAKARTA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36577/jkkh.v7i2.234

Abstract

Latar Belakang : Diabetes Melitus (DM) Tipe 2 merupakan salah satu penyakit metabolik yangbersifat kronik yang ditandai dengan hiperglikemia yaitu peningkatan gula darah yangdisebabkan adanya kelainan sekresi insulin, resistensi insulin atau keduanya dan dapatmengakibatkan kerusakan jangka panjang serta disfungsi atau kegagalan pada beberapa organtubuh (Soegondo, 2013). Program yang diselenggarakan oleh BPJS Kesehatan ini bertujuanuntuk mendorong peserta penyandang penyakit kronis dapat mengelola kesehatan (selfmanagement) untuk mencapai kualitas hidup optimal. Salah satu penyakit kronis yang dikelolaadalah Diabetes Melitus Tipe 2.Tujuan : Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui hubungan antara Self Management denganKualitas Hidup Pasien Diabetes Melitus Type 2 di Dusun Sonosewu Kasihan Bantul Yogyakarta.Metode : Jenis penelitian deskriptif korelasi dengan metode yang digunakan adalah crossectional.Hasil : Hasil penelitian ini adalah ada hubungan yang signifikan antara self management dankualitas hidup pasien DM Tipe 2 dengan dibuktikan p value = 0,002 (< 0,05) dan nilai koefisienkorelasi sebesar 0,494.
PEMANFAATAN SIRUP BUAH NAGA MERAH (HYLOCEREUS POLYRHIZUS) UNTUK MENINGKATKAN KADAR HEMOGLOBIN Mahmudah, Siti
Jurnal Kesehatan Karya Husada Vol 7 No 2 (2019): Jurnal Kesehatan Karya Husada
Publisher : POLITEKNIK KESEHATAN KARYA HUSDA YOGYAKARTA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36577/jkkh.v7i2.236

Abstract

Latar Belakang :Anemia merupakan masalah kesehatan pada wanita lanjut usia yang seringterabaikan dengan penyebab tersering adalah anemia akibat penyakit kronik dan defisiensibesi. Gejala anemia sering dianggap akibat usia yang lanjut dan kemampuan fisik yangmenurun. Buah naga merah kaya kandungan zat besi sebagai penyusun utama sel darah merahsehingga mampu mencegah dan mengatasi anemia. Sirup buah merupakan cara praktisdalam mengkonsumsi buah Naga Merah sehingga kadar hemoglobin dapat meningkat.Tujuan Penelitian : untuk mengetahui manfaat sirup buah Naga Merah (HylocereusPolyrhizus) untuk meningkatkan kadar Hemoglobin.Metode : Desain penelitian quasi eksperiment menggunakan non equivalent (pretest danposttest) control group design. Sampel penelitian wanita pra lansia dan lansia Dusun NangsriPundong Bantul sejumlah 24 responden kelompok perlakuan dan kontrol. Teknik purposivesampling, pengujian hipotesis menggunakan Paired Samples T test dan uji IndependentSamples T test.Hasil Penelitian : didapatkan rerata kadar Hemoglobin pada kelompok perlakuanmeningkat 1 mg/dl sedangkan pada kelompok kontrol terdapat penurunan kadar Hemoglobin1,02 mg/dl dengan ρ value 0,034 < alpha 0,05 sehingga ada perbedaan yang signifikan antararerata kadar Hemoglobin sebelum dan sesudah pemberian sirup buah Naga Merah.Kesimpulan : konsumsi sirup buah Naga Merah 250 mg/hari selama 7 hari bermanfaat untukmeningkatkan kadar Hemoglobin pada wanita pra lansia dan lansia.
RELASI SOSIAL DAN SIKAP MAHASISWA KEPERAWATAN TERHADAP LGBT Yunitasari, Pritta
Jurnal Kesehatan Karya Husada Vol 7 No 2 (2019): Jurnal Kesehatan Karya Husada
Publisher : POLITEKNIK KESEHATAN KARYA HUSDA YOGYAKARTA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36577/jkkh.v7i2.317

Abstract

Latar Belakang : Pro dan kontra terhadap keberadaan komunitas LGBT masih terus menjadipolemik, baik di dunia medis maupun di masyarakat, khususnya masyarakat Indonesia. Dalamdunia medis sebagaian berpendapat bahwa LGBT sebagai bentuk ganguan mental, sebagaianyang lain berpendapat bukan penyakit. Dalam masyarakat, LGBT dianggap perilaku yangmenyimpang dari norma, khususnya norma agama.Tujuan : Mengetahui relasi sosial antara mahasiswa keperawatan dengan penyandang LGBT danMengetahui sikap mahasiswa keperawatan terhadap penyandang LGBTManfaat : Sebagai bahan kajian untuk menetapkan materi pembelajaran dan asuhan keperawatanbaik di dunia pendidikan maupun dalam pelayanan kesehatanHasil : Hanya sebagian kecil responden yang mempunyai relasi sosial dengan penyandangLGBT dan responden mempunyai sikap negatif menolak keberasaan penyandang LGBT dalammasyarakat namun mereka mempunyai sikap positif untuk mendukung dan menghargaipenyandang LGBT karena aspek kemanusiaan.
KARAKTERISTIK WANITA USIA SUBUR (WUS) AKSEPTOR KELUARGA BERENCANA (KB) INTRA UTERINE DEVICE (IUD) DI PUSKESMAS BOGOR TENGAH TAHUN 2019 Jamilah, Lala
Jurnal Kesehatan Karya Husada Vol 7 No 2 (2019): Jurnal Kesehatan Karya Husada
Publisher : POLITEKNIK KESEHATAN KARYA HUSDA YOGYAKARTA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36577/jkkh.v7i2.434

Abstract

Menurut World Population Data Sheet (2013) Indonesia merupakan Negara ke-5 di dunia dengan estimasi jumlah penduduk terbanyak, yaitu 249 juta. Menurut World Health Organization (WHO), KB adalah suatu tindakan yang membantu individu atau pasangan suami istri untuk mendapatkan kelahiran yang diinginkan, menghindari kelahiran yang tidak diinginkan, mengatur interval diantara kehamilan, dan menentukan jumlah anak dalam keluarga, Oleh sebab itu penelitian ini dilakukan untuk mengetahui Karakteristik Wanita Usia Subur (WUS) di Puskesmas Bogor Tengah Tahun 2019. Jenis penelitian ini menggunakan desain penelitian survei deskriptif. Teknik pengambilan sampel yang digunakan oleh peneliti adalah teknik random sampling. Variabel yang diteliti yaitu Usia, Pendidikan, Pekerjaan, dan Paritas. Populasi sampel dalam penelitian ini adalah seluruh pasien yang menggunakan KB IUD di Puskesmas Bogor Tengah yang berjumlah 95 responden. Hasil Penelitian menunjukan pasien yang menggunakan KB IUD berdasarkan Usia tertinggi kelompok usia 20-35 tahun sebanyak 65 responden (68%), berdasarkan Pendidikan tertinggi kelompok pendidikan sedang (SMA) sebanyak 51 responden (54%), berdasarkan Pekerjaan tertinggi kelompok Tidak Bekerja sebanyak 48 responden (51%), berdasarkan Paritas tertinggi kelompok Multipara sebanyak 65 responden (69%). Dari penelitian dapat disimpulkan bahwa karakteristik WUS Akseptor Keluarga Berencana Intra Uterine Di Puskesmas Bogor Tengah Tahun 2019 yang tertinggi adalah usia 20-35 tahun, pendidikan SMA, pekerjaan tidak bekerja dan paritas Multipara. Untuk itu tenaga kesehatan diharapkan dapat meningkatkan mutu pelayanan dalam penanganan deteksi dini keluarga berencana intra uterine device dengan memberikan pelayanan yang konsisten.
KARAKTERISTIK IBU YANG MEMBERIKAN MAKANAN PENDAMPING AIR SUSU IBU PADA BAYI USIA KURANG DARI 6 BULAN DI PUSKESMAS BOGOR TENGAH TAHUN 2019 Sari, Lia Indria
Jurnal Kesehatan Karya Husada Vol 7 No 2 (2019): Jurnal Kesehatan Karya Husada
Publisher : POLITEKNIK KESEHATAN KARYA HUSDA YOGYAKARTA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36577/jkkh.v7i2.437

Abstract

Air susu ibu (ASI) mengandung semua zat gizi yang diperlukan bayi dalam enam bulan pertama setelah dilahirkan. Pemberian pengganti susu ibu (PASI) sebelum anak berumur enam bulan tidak dianjurkan, karena dapat meningkatkan kemungkinan terkontaminasi dan meningkatkan risiko terkena penyakit, khususnya diare. Angka pemberian ASI ekslusif di Indonesia masih tergolong rendah. Menurut Pusat Data dan Informasi Kementerian Kesehatan 2017, pemberian ASI ekslusif di Indonesia hanya 35%. Angka tersebut masih jauh di bawah rekomendasi WHO (Badan Kesehatan Dunia) sebesar 50%. WHO dan UNICEF merekomendasikan standar emas pemberian makan pada bayi yaitu menyusui bayi secara eksklusif sejak lahir sampai dengan umur 6 bulan didahului dengan Inisiasi Menyusu Dini (IMD) segera setelah lahir, mulai umur 6 bulan berikan Makanan Pendamping ASI (MP-ASI).. Populasi dalam penelitian ini adalah semua ibu yang memiliki bayi usia kurang dari 6 bulan di Wilayah Puskesmas Bogor Tengah, pengambilan sampel dilakukan secara accidental sampling dengan jumlah sampel sebanyak 65 orang dan alat ukur yang digunakan adalah angket. Berdasarkan pengetahuan pemberian MP-ASI paling besar diberikan oleh ibu yang pengetahuannya kurang baik atau ibu yang berpendidikan SD dengan jumlah 30 orang, lalu di Tingkat Usia 20-35 tahun sebanyak 65 orang, lalu di Tingkat Pekerjaan Ibu Rumah Tangga sebanyak 39 orang, lalu diTingkat Paritas Multipara sebanyak 44 orang. Saran : a. Petugas kesehatan di Puskesmas harus memberikan dukungan penuh kepada ibu agar memberikan ASI saja pada bayi hingga bayi berusia 6 bulan pada saat kunjungan-kunjungan yang dilakukan ibu hamil dan menyusui. Selain kepada ibu, petugas kesehatan juga perlu melakukan penyuluhan kepada orang-orang terdekat ibu untuk memberikan informasi seputar praktek pemberian ASI Eksklusif dan pemberian ASI yang benar, hal ini dikarenakan pengetahuan yang benar tentang pemberian ASI Eksklusif dan pemberian MP-ASI dari orang terdekat ibu juga sangat mempengaruhi keberhasilanibu dalam mempraktekkan kedua hal tersebut.
HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN DENGAN SIKAP REMAJA TERHADAP PENCEGAHAN HIV/AIDS DI SMK GLOBAL INDONESIA KOTA BOGOR TAHUN 2017 Dewi, Yuanita Viva Avia
Jurnal Kesehatan Karya Husada Vol 7 No 2 (2019): Jurnal Kesehatan Karya Husada
Publisher : POLITEKNIK KESEHATAN KARYA HUSDA YOGYAKARTA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36577/jkkh.v7i2.443

Abstract

HIV merupakan virus yang menyerang dan merusak sistem kekebalan tubuh.Kumpulan gejala penyakit yang menyerang tubuh disebut AIDS. Data dari Dinas Kesehatan Kota Bogor dalam Riskesdas 2013 mencatat bahwa jumlah penderita HIV 2.136 dan AIDS 1.300 jiwa. Secara global, AIDS merupakan penyebab kematian kedua pada remaja umur 10-19 tahun. Kurangnya pengetahuan dan sikap remaja tentang HIV/AIDS dapat memengaruhi tindakan pencegahan terhadap HIV/AIDS.Tujuan Penelitian Untuk mengetahui Hubungan Tingkat Pengetahuan Dengan Sikap Remaja Terhadap Pencegahan HIV/AIDS di SMK Global Indonesia Kota Bogor Tahun 2017. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif. Populasi dalam penelitian ini sebanyak 75 siswa dan sampel sebanyak 50 responden. Menggunakan Purposive Sampling. Instrument penelitian menggunakan kuisioner. Berdasarkan hasil penelitian bahwa pengetahuan HIV/AIDS responden yaitu cukup sebanyak 28 responden (56%) dan sikap remaja terhadap pencegahan HIV/AIDS yaitu positif sebanyak 26 responden (60%). Hasil analisis hubungan pengetahuan dengan sikap terhadap pencegahan HIV/AIDS dengan uji chi square p value 3,411. Sehingga X2 hitung > X2 table, selain itu diperoleh p value 0,000 < 0,05, sehingga dapat disimpulkan bahwa ada hubungan antara pengetahuan dan sikap terhadap pencegahan HIV/AIDS. Diharapkan sekolah bekerja sama dengan tenaga kesehatan, puskesmas dan yang lainnya untuk meningkatkan pelaksanaan pemberian pendidikan HIV/AIDS khususnya pada usia remaja.
LITERATUR RIVIEW : INISIASI MENYUSUI DINI BERPENGARUH TERHADAP PEMBERIAN ASI EKSLUSIF PADA BAYI BARU LAHIR Purwanti, Dewi; Melasari, Ika
Jurnal Kesehatan Karya Husada Vol 7 No 2 (2019): Jurnal Kesehatan Karya Husada
Publisher : POLITEKNIK KESEHATAN KARYA HUSDA YOGYAKARTA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36577/jkkh.v7i2.548

Abstract

Latar belakang : Inisiasi Menyusu Dini (IMD), bayi yang mulai menyusu sendiri segera setelah satu jam lahir dengan dibiarkan kontak kulit antara sang bayi dengan ibunya. Inisiasi Menyusu Dini adalah membuat bayi dan ibu menjadi lebih dekat dengan kontak batin kulit, dapat membuat lebih tenang, tidak mudah stress, pernapasan dan detak jantung stabil. Anak- anak yang mendapat ASI eksklusif 14 kali lebih mungkin untuk bertahan hidup dalam enam bulan pertama kehidupan dibandingkan anak yang tidak mendapat ASI eksklusif. Tujuan : mengidentifikasi beberapa penelitian yang sudah meneliti pengaruh IMD terhadap pemberian ASI Eksklusif dengan menggunakan metode telaah jurnal. Hasil penelitian : didapatkan 5 jurnal sejenis dan 1 jurnal pembanding. Kesimpulan : adanya pengaruh inisiasi menyusu dini dengan pemberian ASI eksklusif. Kata Kunci : Air Susu Ibu, Bayi Baru Lahir, Inisiasi Menyusu Dini
PENGETAHUAN TENTANG PENANGANAN KEGAWATDARURATAN PADA SISWA DAN LULUSAN SLTA Hidayati, Rahma
Jurnal Kesehatan Karya Husada Vol 7 No 2 (2019): Jurnal Kesehatan Karya Husada
Publisher : POLITEKNIK KESEHATAN KARYA HUSDA YOGYAKARTA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36577/jkkh.v7i2.551

Abstract

Latar belakang Keadaan gawat darurat yang sering terjadi di masyarakat adalah cedera, henti jantung dan henti nafas. Angka cedera pada kelompok usia 15-24 tahun cukup tinggi. Hal ini terutama disebabkan karena jatuh dan kecelakaan sepeda motor. Mengingat kejadian cedera dan gawat darurat dapat terjadi kapanpun dan dimanapun, maka dibutuhkan kemampuan penolong untuk memberikan pertolongan pertama termasuk oleh masyarakat awam yang menjadi first responder. Saat ini pengetahuan masyarakat tentang penanganan kegawatdaruratan ini masih sangat minim. Padahal jika penderita mendapatkan pertolongan pertama yang optimal, maka resiko kematian dan kecacatan dapat dihindari. Pengetahuan penanganan kegawatdaruratan penting diteliti, mengingat pengetahuan merupakan domain penting dalam melakukan tindakan. Tujuan penelitian ini adalah mengidentifikasi pengetahuan siswa dan lulusan SLTA dalam penanganan kegawatdaruratan. Metode yang digunakan adalah deskriptif dengan jumlah responden 52 orang yang dipilih melalui tekhnik consecutive sampling. Pengumpulan data dilakukan menggunakan kuesioner dan dianalisa dengan statistik univariat. Hasil penelitian menunjukkan 65,38 % responden memiliki tingkat pengetahuan yang rendah tentang penanganan gawat darurat. Dengan estimasi interval 95%, pengetahuan responden berada pada angka 11,79-13,10 (rendah). Kata Kunci : Kegawatdaruratan, pengetahuan, pertolongan pertama

Page 3 of 3 | Total Record : 28