cover
Contact Name
Syafrullah
Contact Email
klorofil@um-palembang.ac.id
Phone
0711511731
Journal Mail Official
jurnalklorofilfpump@gmail.com
Editorial Address
Jl. A Yani 13 Ulu Palembang
Location
Kota palembang,
Sumatera selatan
INDONESIA
Klorofil: Jurnal Penelitian Ilmu-Ilmu Pertanian
ISSN : 20859600     EISSN : 24433985     DOI : https://doi.org/10.32502/jk.v14i1
Core Subject : Agriculture,
Jurnal ini fokus pada kajian hasil-hasil penelitian bidang pertanian khususnya agroteknologi, budidaya pertanian.
Articles 9 Documents
Search results for , issue "Vol 14, No 2 (2019): Klorofil" : 9 Documents clear
RESPON PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI EMPAT GENOTIPE TANAMAN JAGUNG HIBRIDA TERHADAP PEMBERIAN JENIS PUPUK HAYATI PADA TINGKAT PEMUPUKAN KIMIA DOSIS RENDAH Moelyohadi, Yopie
Klorofil: Jurnal Penelitian Ilmu-Ilmu Pertanian Vol 14, No 2 (2019): Klorofil
Publisher : Universitas Muhammadiyah Palembang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32502/jk.v14i2.2369

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan genotipe jagung efisien hara yang memberikan respon terbaik terhadap pemberian berbagai jenis pupuk hayati pada tingkat pemupukan kimia dosis rendah di lahan kering margina.  Penelitian ini telah dilaksanakan di lahan percobaan kampus C Fakultas Pertanian Universitas Muhammadiyah Palembang yang terletak di desa Pulau Semambu, Kecamatan Indralaya Utara kab. Ogan Ilir Sumatera Selatan. Penelitian dilaksanakan dari bulan  Mei  – September 2018. Materi tanaman yang digunakan dalam percobaan ini adalah sejumlah koleksi plasma nutfah hasil seleksi galur  jagung  untuk  sifat efisien hara, terdiri dari 3   galur jagung hasil seleksi yaitu:  galur B41, L164,  S194   dan 1 varietas hibrida BISI-816 sebagai vareitas pembanding. Penelitian ini menggunakan Rancangan Petak Terbagi  (Split Plot design) dan masing-masing perlakuan diulang 3 kali. Sebagai perlakuan petak utama adalah: Berbagai jenis pupuk hayati, terdiri: (H0): tanpa pupuk pupuk hayati,(H1): pupuk hayati:-mikoriza , dan  (H2): pupuk hayati BPF . Perlakuan anak petak, terdiri dari beberapa galur jagung hasil seleksi efisien hara pada lahan kering marginal, yaitu (G1): galur B-41, (G2) : galur L-164, (G3): galur S-194 dan (G4): varietas BISI 816.  serta semua unit perlakuan diberi pupuk kimia dosis rendah (50% dari dosis standar ATP (200 kg Urea, 50 kg SP-36 dan 25 kg KCl ha-1). Hasil penelitian menunjukkan bahwa  pupuk  mikoriza  merupakan jenis pupuk hayati  yang menghasilkan produksi  jagung tertinggi dibandingkan dengan jenis pupuk hayati  lainnya yang dicobakan pada penelitian ini, yaitu menghasikan produksi  6,08 ton biji pipilan kering / hektar dan  Galur jagung B-41 memberikan respon pertumbuhan dan  hasil  panen tertinggi  terhadap pemberian pupuk hayati   pada tingkat  pemupukan kimia dosis rendah (50% dosis standar ATP)  di kondisi lahan kering marginal dengan tingkat produksi 7,27 ton pipilan kering/ha. Serta kombinasi perlakuan pemberian pupuk mikoriza dan penggunaan galur B-41 memberikan pertumbuhan dan produksi tertinggi dibandingkan dengan kombinasi perlakuan lainnya, dengan tingkat produksi sebesar 8,57 ton pipilan kering/ha.
PEMANFAATAN KEONG MAS SEBAGAI PUPUK ORGANIK CAIR YANG DIKOMBINASIKAN DENGAN PUPUK NITROGEN DALAM MENDUKUNG PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI TANAMAN SELADA (Lactuca sativa L.) Asroh, Ardi; Novriani, Novriani
Klorofil: Jurnal Penelitian Ilmu-Ilmu Pertanian Vol 14, No 2 (2019): Klorofil
Publisher : Universitas Muhammadiyah Palembang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32502/jk.v14i2.2365

Abstract

Untuk meningkatkan pertumbuhan tanaman selada diperluka beberapa upaya antara lain perbaikan bercocok tanam, penggunaan varietas yang cocok, pemeliharaan tanaman yang intensif dan usaha-usah dalam perbaikan tingkat kesuburan tanah. Upaya mengurangi penggunaan pupuk anorganik agar menghasilkan sayuran yang sehat untuk dikonsumsi. Salah satu pupuk organik yang dapat digunakan dalam peningkatan kesuburan tanah yaitu pupuk organik cair asal keong mas. Maka dilakukan penelitian pemanfaatan keong mas sebagai pupuk organik cair yang dikombinasikan dengan pupuk nitrogen dalam mendukung pertumbuhan dan produksi tanaman selada (Lactuca sativa L). Penelitian dilaksanakan pada kebun penelitian dan percobaan Fakultas Pertanian Universitas Baturaja pada bulan Mei – Juli 2019, dengan  menggunakan Rancangan Acak Lengkap Faktorial (RALF), terdiri dari dua faktor yaitu 5 tarakonsentrasi pupuk organik cair asalkeong mas yaitu P0 : Kontrol (tanpa pupuk organik cair asal keong mas), P1 20 ml/ liter air pupuk organik cair asal keong mas, P2 : 30 ml/ liter air pupuk organik cair asal keong mas, P3 : 40 ml/ liter air pupuk organik cair asal keong mas, P4 : 50 ml/ liter air pupuk organik cair asal keong mas dan 4 taraf takaran pupuk urea yaitu N1 : 100 kg/ ha Urea (0,5 gram/ polybag), N2 : 200 kg/ ha Urea (1 gram/ polybag), N3 : 300 kg/ ha Urea (1,5 gram/ polybag) yang diulangi sebanyak 3 kali sehingga diperoleh 60 unit perlakuan, setiap perlakuan terdiri 3 tanaman sebagai tanaman contoh. Berdasarkan hasil penelitian pemberian pupuk organik cair keong mas yang di kombinasi dengan pupuk nitrogen berpengaruh terhadap pertumbuhan tanaman selada. Takaran pemberian pupuk organik cair keong mas sebanyak 20 ml / liter air yang dikombinasikan dengan urea 100 kg/ha merupakan perlakuan terbaik untuk pertumbuhan dan produksi tanaman selada.
PERLAKUAN FISIK DAN MEDIA SEMAI TERHADAP PERTUMBUHAN BIBIT TREMBESI (Samanea saman) PADA FASE PERKECAMBAHAN I Hermanto, Hermanto; Haryanto, Dedi
Klorofil: Jurnal Penelitian Ilmu-Ilmu Pertanian Vol 14, No 2 (2019): Klorofil
Publisher : Universitas Muhammadiyah Palembang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32502/jk.v14i2.2363

Abstract

Penelitian ini telah dilaksanakan Desa Rantau Tenang Kecamatan Tebing Tinggi Kabupaten Empat Lawang Propinsi Sumatera Selatan.  Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh perlakuan fisik dan media semai terhadap pertumbuhan bibit Trembesi (Samanea saman) pada fase perkecambahan I.  Penelitian ini dilaksanakan dengan metode Eksperimen dengan Rancangan Acak Kelompok (RAK), disusun secara faktorial terdiri dari 2 faktor perlakuan dengan 3 kali ulangan. Faktor pertama adalah perlakuan fisik benih, P1  = Perendaman air biasa selama 24 jam,P2  =  Perendaman dengan air hangat (30-40°C)  selama 5 menit  diteruskan  dengan perendaman air dingin selama 24 jam, dan P3  =  Perendaman air hangat (30-40°C) selama 5 menit diteruskan dengan perendaman air dingin selama 24 jam yang selanjutnya benih tersebut diangkat dan ditiriskan di tempat yang teduh dan dilakukan penyiraman secara kontinyu selama 5 hari berturut-turut. Faktor kedua adalah perlakuan media semai terdiri dari M1  = Top Soil, M2   = Top Soil + Pasir ( 1 : 1 ), M3  = Top Soil + Sekam Padi (1 : 1).  Hasil penelitian menunjukkan bahwa Perlakuan fisik benih P3 memberikan hasil terbaik pada jumlah bibit yang tumbuh, jumlah tangkai daun, tinggi bibit dan kecepatan tumbuh. Perlakuan media semai top soil + pasir dengan komposisi 1 :1 (P3) memberikan hasil terbaik pada semua peubah yang diamati, dan Interaksi perlakuan fisik dan media semai (P3M3) memberikan hasil terbaik pada persentase bibit tumbuh, jumlah tangkai daun, tinggi bibit dan kecepatan tumbuh.
RESPON PERTUMBUHAN BIBIT TEBU (Saccharum officinarum L.) TERHADAP PUPUK KOTORAN AYAM DAN JENIS ZAT PENGATUR TUMBUH Amir, Nurbaiti
Klorofil: Jurnal Penelitian Ilmu-Ilmu Pertanian Vol 14, No 2 (2019): Klorofil
Publisher : Universitas Muhammadiyah Palembang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32502/jk.v14i2.2366

Abstract

Respon Pertumbuhan Bibit Tebu (Saccharum officinarum L.) terhadap Pupuk Kotoran Ayam dan Jenis Zat Pengatur Tumbuh (ZPT). Penelitian ini bertujuan untuk menentukan Pertumbuhan Bibit Tanaman Tebu (Saccharum officinarum L.) Pada Berbagai Takaran Pupuk Kotoran Ayam dan Jenis Zat Pengatur Tumbuh (ZPT). Penelitian ini dilaksanakan dilahan warga di jl.Sukatani km 7 Palembang, dari bulan Juni sampai September 2018. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK ) Faktorial dengan 9 Kombinasi Perlakuan dan 3 ulangan. contoh perlakuan adalah sebagai berikut : (1) Pupuk kandang Kotoran Ayam (T) yaitu : T1 = 5 ton/ha, T2 = 10 ton/ha, T3 = 15 ton/ha, dan (2) Jenis zat pengatur tumbuh (Z) yaitu :, Z1 = Air kelapa muda, Z2  = Urine sapi. Peubah yang diamati dalam penelitian ini adalah Waktu keluar tunas (HST),  Jumlah anakan,  Jumlah Akar (helai), Persentase tanaman hidup (%). Berdasarkan hasil analisis keragaman menunjukkan bahwa  perlakuan pupuk kotoran ayam berpengaruh sangat nyata  terhadap persentase tanaman yang hidup, namun berpengaruh tidak nyata terhadap peubah yang lainnya.  Perlakuan jenis zat pengatur tumbuh berpengaruh nyata sampai sangat nyata terhadap semua peubah yang diamati, namun berpengaruh tidak nyata terhadap persentase tanaman yang hidup. Sedangkan perlakuan interaksi berpengaruh tidak nyata terhadap semua peubah yang lainnya.  Perlakuan takaran pupuk kotoran ayam 10 ton/ha memberikan hasil terbaik terhadap pertumbuhan bibit tebu. Perlakuan jenis ZPT air kelapa muda menghasilkan pertumbuhan bibit tanaman tebu yang terbaik
RESPON PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI TANAMAN SAWI (Brassica juncea L.) TERHADAP PEMBERIAN KOMPOS SAMPAH RUMAH TANGGA Dahlianah, Inka
Klorofil: Jurnal Penelitian Ilmu-Ilmu Pertanian Vol 14, No 2 (2019): Klorofil
Publisher : Universitas Muhammadiyah Palembang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32502/jk.v14i2.2362

Abstract

 Household waste compost application in the research that has been done is to get the best growth and production of mustard plants (Brassica juncea L). The research was conducted in the Sukarami area of Palembang, from June to September 2019. Research that has been done using design a completely randomized design (CRD) method with 5 treatments and 4 replications, 20 treatment units were obtained. The household waste compost treatment consist of  K1 = 50 g / polybag, K2 = 100 g / polybag, K3 = 150 g / poly bag, K4 = 200 g / polybag, and K5 = 250 g / polybag. The results showed that the treatment of K5 = 250 g / polybag compost household waste provides the highest results in the treatment of mustard plant height of 23, 70 cm, and the wet weight of mustard plants amounted to 66, 25 g.  Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan pertumbuhan dan produksi terbaik dari tanaman sawi (Brassica juncea L) terhadap pemberian pupuk kompos sampah rumah tangga. Penelitian telah dilakukan di pekarangan daerah Sukarami Palembang, pada bulan Juni sampai dengan September 2019. Penelitian ini menggunakan metode rancangan acak lengkap (RAL) dengan 5 perlakuan dan 4 ulangan, sehingga diperoleh 20 unit perlakuan. Perlakuan kompos sampah rumah tangga yaitu = K1 = 50 g/polybag, K2 = 100 g/polybag, K3 = 150 g/polybag, K4 = 200 g/polybag, dan K5 = 250 g/polybag. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perlakuan K5 = 250 g/polybag memberikan hasil tertinggi pada perlakuan tinggi tanaman sawi sebesar 23,70 cm, dan berat basah tanaman sawi sebesar 66, 25 g.
RESPON PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI TANAMAN BAWANG MERAH (Allium ascalonicum L.) TERHADAP PEMBERIAN JENIS MULSA DAN PUPUK ORGANIK KOTORAN TERNAK YANG BERBEDA Syafrullah, Syafrullah
Klorofil: Jurnal Penelitian Ilmu-Ilmu Pertanian Vol 14, No 2 (2019): Klorofil
Publisher : Universitas Muhammadiyah Palembang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32502/jk.v14i2.2367

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan mempelajari pengaruh jenis mulsa dan jenis pupuk organik kotoran ternak terhadap pertumbuhan dan hasil bawang merah. Penelitian ini akan di laksanakan di lahan milik petani yang berada di desa steko indralaya utara kabupaten ogan ilir sumatera km.32. Waktu penelitian dari bulan mei sampai juli 2018.Metode penelitian yang di gunakan adalah rancangan petak terbagi (Split Plot Design) dengan sembilan kombinasi perlakuan dan tiga ulangan, petak utama (main plot) adalah jenis mulsa (M), M0 = tanpa mulsa, M1 = mulsa jerami padi, M2 = mulsa plastik hitam perak dan Anak petak (sub plot) adalah jenis pupuk organik kotoran ternak (P), P1 = kotoran ayam, P2 = kotoran kambing dan P3 = kotoran sapi. Berdasarkan hasil analisis keragaman menunjukkan bahwa perlakuan jenis mulsa berpengaruh sangat nyata terhadap tinggi tanaman tetapi berpengaruh tidak nyata terhadap peubah lainnya dan jenis pupuk organik kotoran ternak berpengaruh sangat nyata terhadap umbi per petak tetapi tidak berpengaruh tidak nyata terhadap semua peubah yang di amati. perlakuan interaksi berpengaruh tidak nyata terhadap semua peubah yang di amati.
PEMBERIAN TAKARAN TRICHOKOMPOS TKKS TERHADAP PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI TANAMAN BAWANG MERAH (Allium ascalonicum L.) ASAL BIJI Danial, Ekawati; Muyaroah, Siti; Diana, Susanti; Ogari, Putri Ayu
Klorofil: Jurnal Penelitian Ilmu-Ilmu Pertanian Vol 14, No 2 (2019): Klorofil
Publisher : Universitas Muhammadiyah Palembang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32502/jk.v14i2.2361

Abstract

Pemberian  Takaran Trichokompos TKKS Terhadap Pertumbuhan dan Produksi Tanaman Bawang  Merah (Allium ascalonicum L.) Asal Biji. Tujuan dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui takaran pupuk organik Trichokompos Tandan Kompos Kelapa Sawit . Trichokompos TKKS  mempunyai peran penting  yaitu memperbaiki sifat fisik, kimia dan biologi tanah dan sebagai bahan informasi bagii petani dalam pemanfaatan limbah organik dan agen hayati  sebagai pupuk, sehingga dapat mengatasi mahalnya harga pupuk dan kelangkaan pupuk anorganik serta mengurangi pencemaran lingkungan.Penelitian ini akan di laksanakan di kebun percobaan Fakultas Pertanian Universitas Baturaja yang lahannya merupakan tanah berjenis Podsolik Merah Kuning (PMK).  Dilaksanakan bulan April sampai dengan bulan Juli 2019.  Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK) non Faktorial yang terdiridari 5  perlakuan diulang sebanyak 4 kali dengan 5 tanaman sampel. Perlakuan yang dilakukan P0= Pupuk anorganik dosis anjuran , P1=15 ton/ha (2,25 kg/petak + ½ dosis pupuk anorganik), P2= 20 ton/ha( 3kg/petak + ½ dosis pupuk anorganik), P3= 25 ton/ha (3,75kg/petak + ½ dosis pupuk anorganik), P4= 30 ton/ha (4,5 kg/petak + ½ dosis pupuk anorganik) Peubah yang diamati yaitu; tinggi tanaman (cm), jumlah daun (helai), berat basah tajuk (g), berat kering tajuk (g), jumlah umbi dan bobot umbi (g). Dari hasil penelitian terlihat bahwa perlakuan P4 (30 ton/ha (4,5 kg/petak + ½ dosis pupuk anorganik)) memberikan pengaruh terbaik terhadap pertumbuhan dan produksi tanaman bawang merah asal biji.
PENGARUH PEMBERIAN PUPUK FOSPAT DENGAN DOSIS DAN FREKUENSI BERBEDA TERHADAP PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI KACANG TANAH (Arachis hypogaea L. Merr) Gusmiatun, Gusmiatun; Palmasari, Berliana; Riani, Eva
Klorofil: Jurnal Penelitian Ilmu-Ilmu Pertanian Vol 14, No 2 (2019): Klorofil
Publisher : Universitas Muhammadiyah Palembang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32502/jk.v14i2.2368

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menentukan dosis dan frekuensi pemberian pupuk fosfat yang dapat memberikan pertumbuhan produksi terbaik terhadap tanaman kacang tanah (Arachis hypogaea L. Merr). Penelitian ini dilaksanakan di lahan petani di Desa Steko Inderalaya Utara Kab. Ogan Ilir  Sumatera Selatan, pada bulan mei sampai agustus 2018. Metode penelitian yang digunakan adalah Rancangan Acak Kelompok dengan dua belas kombimasi perlakuan dan tiga ulangan. Petak yang digunakan Frekuensi Pemberian pupuk Fosfat (F) yaitu frekuensi pemberian 1 kali pada saat tanam (F1), Frekuensi Pemberian 2 kali pada saat tanam dan 2 mst (F2), Frekuensi 3 kali pada saat tanam, 2 mst, 4 mst (F3), dan frekuensi 4 kali pada saat tanam, 2mst, 4 mst, 6 mst (F4). Dosis pemberian pupuk Fosfat (D) adalah D1 = 75 kg/ha, D2 = 150 kg/ha dan D3 = 225 kg/ha. Berdasarkan hasil penelitian interaksi perlakuan frekuensi 3 kali (saat tanam, 2 mst, dan 3 mst) dan dosis pupuk fosfor 225 kg/ha mampu memberikan pertumbuhan dan produksi tanaman kacang tanah lebih baik dibandingkan dengan perlakuan lain. Pemberian pupuk fosfat dengan dosis 225 kg/ha memberikan hasil yang terbaik terhadap pertumbuhan dan produksi tanaman kacang tanah. Pemberian pupuk fosfat pada frekuensi 3 kali (saat tanam, 2 mst, 4 mst) memberikan hasil terbaik terhadap pertumbuhan dan produksi kacang tanah. Interaksi  antara dosis pupuk fosfat 225 kg/ha dan frekuensi pemberian pupuk fosfat 3 kali (saat tanam, 2 mst, 4 mst) memberikan hasil terbaik terhadap produksi kacang tanah 1430,66 g yaitu 3,76 ton/ha.
RESPON PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI TANAMAN KACANG TANAH (Arachis hypogaea L.) PADA PEMBERIAN TAKARAN PUPUK ORGANIK CAIR LIMBAH TAHU DAN JARAK TANAM YANG BERBEDA Hawalid, Heniyati
Klorofil: Jurnal Penelitian Ilmu-Ilmu Pertanian Vol 14, No 2 (2019): Klorofil
Publisher : Universitas Muhammadiyah Palembang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32502/jk.v14i2.2364

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui, mempelajari dan menentukan pengaruh pemberian takaran pupuk organik cair limbah tahu dan jarak tanam terhadap pertumbuhan dan produksi tanaman kacang tanah (Arachis hypogaea L.). Penelitian ini telah dilaksanakan salah satu lahan petani di Desa Sukajadi Kec. Sembawa Banyuasin Sumatera Selatan, berlangsung dari bulan Maret sampai Juni 2019. Penelitian ini menggunakan Rancangan petak terbagi (Splitplot design) dengan 12 kombinasi perlakuan yang di ulangi sebanyak 3 kali. Adapun faktor perlakuan yang dimaksud yaitu Petak Utama : Takaran Pupuk Organik Cair Limbah Tahu (P), P0 = 0 ml/l air, P1 = 200 ml/l air , P2 = 400 ml/l air, P3 = 600 ml/l air, Anak petak : Jarak Tanam (J), J1 = 20 cm x 20 cm, J2 = 30 cm x 20 cm, J3 = 40 cm x 15  cm. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perlakuan pupuk organik cair limbah tahu dengan takaran 400 ml/l air berpengaruh nyata pada peubah jumlah cabang primer dan berat polong per petak. Perlakuan jarak tanam 40 cm x 15 cm berpengaruh nyata sampai sangat nyata terhadap peubah jumlah polong pertanaman dan berat polong pertanaman. Interaksi antara takaran pupuk organik cair limbah tahu 400 ml/l air dan jarak tanam 40 cm x 15 cm secara tabulasi memberikan hasil tertinggi yaitu 2,13 kg/petak polong basah setara dengan 5,7 ton/ha polong basah

Page 1 of 1 | Total Record : 9