Claim Missing Document
Check
Articles

Found 14 Documents
Search

IN VITRO SHOOT REGENERATION OF INDONESIAN BANANAS (Musa spp.) cv. AMBON KUNING AND RAJA BULU, PLANTLET ACCLIMATIZATION AND FIELD PERFORMANCE Yusnita, Yusnita; Danial, Ekawati; Hapsoro, Dwi
AGRIVITA, Journal of Agricultural Science Vol 37, No 1 (2015)
Publisher : Faculty of Agriculture University of Brawijaya and Indonesian Agronomic Assossiation

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

The aim of this study was to observe responses of two banana cultivars ‘Ambon’ and ‘Raja Bulu’ on different BA concentrations and effects of different media and fertilizer on survival and growth of plantlets.  Sterilized explants were cultured on initiation medium (MS with 1mg L-1 BA) for 4 weeks, then subjected to media MS with 2.5, 5.0, or 7.5 mg L-1 BA. Numbers of shoot buds, shoots and propagules were recorded after 4 consecutive passages with 4 weeks intervals.  Rooted plantlets were acclimatized in three different media, then treated with or without NPK (32:10:10) fertilizer solution once a week. After 2 months, the survival and growth of plantlets were recorded. Cultures of banana ‘Ambon Kuning’ showed higher regenerative capacity compared to ‘Raja Bulu’, producing higher numbers of shoot buds, shoots and propagules. The best medium for propagule proliferation of both banana cultivars was MS+5 mg L-1 BA, producing 40.7 propagules for ‘Ambon Kuning’, and 12.3 propagules for ‘Raja Bulu’ per explant. In all acclimatization media tested, 100% of plantlet survival was achieved. The best plantlet growth was found in sand: compost (1:1,v/v) with application of NPK solutions. The in vitro-derived plants were planted in the field and produced fruits of high quality.Keywords: acclimatization, benzyladenine, fertili-zer, genotypes, media mixtures
IN VITRO SHOOT REGENERATION OF INDONESIAN BANANAS (Musa spp.) cv. AMBON KUNING AND RAJA BULU, PLANTLET ACCLIMATIZATIONAND FIELD PERFORMANCE Yusnita, Yusnita; Danial, Ekawati; Hapsoro, Dwi
AGRIVITA, Journal of Agricultural Science Vol 37, No 1 (2015): FEBRUARY
Publisher : Faculty of Agriculture University of Brawijaya in collaboration with PERAGI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.17503/agrivita.v37i1.438

Abstract

The aim of this study was to observe responses of two banana cultivars ‘Ambon’ and ‘Raja Bulu’ on different BA concentrations and effects of different media and fertilizer on survival and growth of plantlets.  Sterilized explants were cultured on initiation medium (MS with 1mg L-1 BA) for 4 weeks, then subjected to media MS with 2.5, 5.0, or 7.5 mg L-1 BA. Numbers of shoot buds, shoots and propagules were recorded after 4 consecutive passages with 4 weeks intervals.  Rooted plantlets were acclimatized in three different media, then treated with or without NPK (32:10:10) fertilizer solution once a week. After 2 months, the survival and growth of plantlets were recorded. Cultures of banana ‘Ambon Kuning’ showed higher regenerative capacity compared to ‘Raja Bulu’, producing higher numbers of shoot buds, shoots and propagules. The best medium for propagule proliferation of both banana cultivars was MS+5 mg L-1 BA, producing 40.7 propagules for ‘Ambon Kuning’, and 12.3 propagules for ‘Raja Bulu’ per explant. In all acclimatization media tested, 100% of plantlet survival was achieved. The best plantlet growth was found in sand: compost (1:1,v/v) with application of NPK solutions. The in vitro-derived plants were planted in the field and produced fruits of high quality.
PEMANFAATAN KOMPOS TANDAN KOSONG KELAPA SAWIT DAN LIMBAH CAIR PABRIK KELAPA SAWIT TERHADAP PERTUMBUHAN PLANLET PISANG KEPOK KUNING PADA TAHAP AKLIMATISASI Danial, Ekawati; Ogari, Putri Ayu; Diana, Susanti; Nurlaili, Nurlaili
Klorofil: Jurnal Penelitian Ilmu-Ilmu Pertanian Vol 13, No 2 (2018): Klorofil
Publisher : Universitas Muhammadiyah Palembang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32502/jk.v13i2.1324

Abstract

Tujuan penelitian ini untuk mengetahui pengaruh komposisi media tanam kompos tandan kosong kelapa sawit (TKKS) dan pupuk organik cair limbah cair pabrik kelapa sawit (LCPKS) terhadap keberhasilan aklimatisasi dan pertumbuhan planlet pisang Kepok Kuning. Penelitian dilaksanakan di Laboratorium Kultur Jaringan Tanaman dan Kebun Percobaan Fakultas Pertanian Universitas Baturaja, dari bulan Januari 2018 sampai dengan Oktober 2018. Penelitian ini dilaksanakan dengan Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan perlakuan secara faktorial (4x3).Faktor pertama adalah komposisi media tanam aklimatisasi planlet yaitu: M1= tanah top soil M2 = 1:1 (tanah:TKKS) M3=  2:1 (tanah:TKKS) M4=  1:2 (tanah:TKKS) Faktor kedua yaitu:P0=20 ml/planlet (Pupuk Anorganik Growmore)P1= 20 ml/planlet LCPKS P2= 30 ml/planlet LCPKS Setiap perlakuan diulang tiga kali. Setiap satuan percobaan terdiri dari lima  pot yang masing-masing berisi satu planlet. Hasil penelitian menunjukan bahwa interaksi antara media tanam (Tanah : TKKS) dengan 1:1 dan pemberian pupuk pelengkap cair (PPC) pada perlakuan M2P0 mampu menghasilkan pertumbuhan terbaik pada planlet pisang Kepok Kuning. Perlakuan media tanam (Tanah:TKKS) dengan perbandingan 1:1 berpengaruh nyata dalam meningkatkan pertumbuhan planlet pisang Kepok Kuning. Pemberian pupuk pelengkap cair (PPC) 20 ml/planlet pada Perlakuan pupuk P0 (cair) Growmore memiliki nilai tertinggi dalam meningkatkan pertumbuhan planlet pisang Kepok Kuning. Planlet-planlet yang berhasil diaklimatisasi dapat ditanam di kondisi lapangan.
PEMANFAATAN LIMBAH PERTANIAN SEBAGAI MULSA ORGANIK UNTUK MENDUKUNG PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI TANAMAN BAWANG DAUN (Allium fistulosum L.) Novriani, Novriani; Danial, Ekawati; Ariyadi, Rahmat
Klorofil: Jurnal Penelitian Ilmu-Ilmu Pertanian Vol 13, No 2 (2018): Klorofil
Publisher : Universitas Muhammadiyah Palembang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32502/jk.v13i2.1323

Abstract

To reduce the process of water loss in crop cultivation leaf onion on dry land is to use agricultural waste as mulch. Mulch is useful for maintaining soil moisture, soil temperature and loss of nutrients. This study aims to determine the effect of organic mulch and mulch which is appropriate to help the growth and production of leaf onions. This research was conducted at the Experimental Garden of the Faculty of Agriculture, Baturaja University, Baturaja Timur District, Ogan Komering Regency, South Sumatra Province. When the study was conducted in April to June 2017. The study used a non factorial completely randomized design analysis. P0 = Without Mulch, P1 = Rice Straw, P2 = Coffee Skin, P3 = Corn Stems and P4 = Alang-Alang. Variables observed were plant height, number of plants, wet weight of plants, height of leaves and number of leaves. Based on the results of the study of the effect of various organic mulch on the growth and production of leaf onion plants, it can be concluded that: The provision of organic mulch can affect the growth and production of leaf onion plants. The use of corn stem mulch is a treatment that can help growth and increase 3.62% of the production of leaf onion plants. Untuk mengurangi proses kehilangan air pada budidaya tanaman bawang daun di lahan kering adalah dengan memanfaatkan limbah pertanian sebagai mulsa. Mulsa bermanfaat untuk menjaga kelembaban tanah, suhu tanah dan kehilangan hara. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh mulsa organik dan mulsa yang tepat untuk membantu pertumbuhan dan produksi bawang daun. Penelitian ini dilaksanakan di Kebun Percobaan Fakultas Pertanian Universitas Baturaja, Kecamatan Baturaja Timur Kabupaten Ogan Komering Provinsi Sumatera Selatan. Waktu penelitian dilakukan pada bulan April sampai Juni 2017. Penelitian menggunakan Analisis Rancangan Acak Lengkap non Faktorial. P0 = Tanpa Mulsa, P1 = Jerami Padi, P2 = Kulit Kopi, P3 = Batang Jagung dan P4 = Alang-Alang. Peubah yang diamati tinggi tanaman, jumah anakan, berat basah tanaman, tinggi seludang dan jumlah daun. Berdasarkan hasil penelitian pengaruh berbagai mulsa organik terhadap pertumbuhan dan produksi tanaman bawang daun maka dapat disimpulkan bahwa : Pemberian mulsa organik dapat mempengaruhi pertumbuhan dan produksi tanaman bawang daun. Penggunaan mulsa batang jagung merupakan perlakuan yang dapat membantu pertumbuhan dan meningkatkan 3,62 % produksi tanaman bawang daun.
PEMBERIAN TAKARAN TRICHOKOMPOS TKKS TERHADAP PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI TANAMAN BAWANG MERAH (Allium ascalonicum L.) ASAL BIJI Danial, Ekawati; Muyaroah, Siti; Diana, Susanti; Ogari, Putri Ayu
Klorofil: Jurnal Penelitian Ilmu-Ilmu Pertanian Vol 14, No 2 (2019): Klorofil
Publisher : Universitas Muhammadiyah Palembang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32502/jk.v14i2.2361

Abstract

Pemberian  Takaran Trichokompos TKKS Terhadap Pertumbuhan dan Produksi Tanaman Bawang  Merah (Allium ascalonicum L.) Asal Biji. Tujuan dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui takaran pupuk organik Trichokompos Tandan Kompos Kelapa Sawit . Trichokompos TKKS  mempunyai peran penting  yaitu memperbaiki sifat fisik, kimia dan biologi tanah dan sebagai bahan informasi bagii petani dalam pemanfaatan limbah organik dan agen hayati  sebagai pupuk, sehingga dapat mengatasi mahalnya harga pupuk dan kelangkaan pupuk anorganik serta mengurangi pencemaran lingkungan.Penelitian ini akan di laksanakan di kebun percobaan Fakultas Pertanian Universitas Baturaja yang lahannya merupakan tanah berjenis Podsolik Merah Kuning (PMK).  Dilaksanakan bulan April sampai dengan bulan Juli 2019.  Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK) non Faktorial yang terdiridari 5  perlakuan diulang sebanyak 4 kali dengan 5 tanaman sampel. Perlakuan yang dilakukan P0= Pupuk anorganik dosis anjuran , P1=15 ton/ha (2,25 kg/petak + ½ dosis pupuk anorganik), P2= 20 ton/ha( 3kg/petak + ½ dosis pupuk anorganik), P3= 25 ton/ha (3,75kg/petak + ½ dosis pupuk anorganik), P4= 30 ton/ha (4,5 kg/petak + ½ dosis pupuk anorganik) Peubah yang diamati yaitu; tinggi tanaman (cm), jumlah daun (helai), berat basah tajuk (g), berat kering tajuk (g), jumlah umbi dan bobot umbi (g). Dari hasil penelitian terlihat bahwa perlakuan P4 (30 ton/ha (4,5 kg/petak + ½ dosis pupuk anorganik)) memberikan pengaruh terbaik terhadap pertumbuhan dan produksi tanaman bawang merah asal biji.
PEMANFAATAN BIOTEKNOLOGI MELALUI PENGENALAN AKLIMATISASI UNTUK PENYEDIAAN BIBIT PISANG AMBON KUNING DAN KEPOK KUNING HASIL KULTUR JARINGAN Danial, Ekawati; Nurshanti, Dora Fatma; Kuswanto, Joko; Muyaroah, Siti
Jurnal Abdimas Mandiri Vol 4, No 1
Publisher : UNIVERSITAS INDO GLOBAL MANDIRI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36982/jam.v4i1.1040

Abstract

Perbanyakan pisang biasanya dilakukan dengan menggunakan anakan-anakan pisang yang tumbuh disekitar induk tanaman. Selain dengan perbanyakan pisang dengan cara vegetatif , pisang juga bisa dibudidayakan dengan teknik kultur jaringan dan  dengan teknik ini diharapkan akan menyelesaikan masalah pengadaan bibit tanaman pisang. Kultivar pisang lokal yang prospektif untuk dikembangkan untuk buah segar (banana) jenis pisang Ambon Kuning dan  pisang olahan (plaintain) adalah jenis  Kepok Kuning. Persoalan yang dihadapi mitra adalah 1) masih menggunakan bibit-bibit pisang secara konvensional sehingga kebutuhan pisang dipasaran tidak diimbangi dengan produksi yang ada, 2) mitra belum mengetahui dan mengenal perbanyakan pisang secara kultur jaringan. Metode pendampingan kegiatan PKM ini adalah: 1) penyuluhan tentang pemanfaatan bioteknologi melalui penyediaan bibit pisang asal kultur jaringan, 2) pelatihan teknik aklimatisasi, dan 3) dilaksanakannya demonstrasi plot di lahan demplot  untuk melihat keragaan  (field performance).  Kegiatan PKM ini dapat menambah pengetahuan petani dan wanita tani khususnya tentang penyediaan bibit-bibit pisang melalui kultur jaringan dan menghasilkan produk tambahan berupa pupuk Trichokompos TKKS.Kata kunci : Aklimatisasi, Kultur  Jaringan, Pisang
PEMANFAATAN BIOTEKNOLOGI MELALUI PENGENALAN AKLIMATISASI UNTUK PENYEDIAAN BIBIT PISANG AMBON KUNING DAN KEPOK KUNING HASIL KULTUR JARINGAN Ekawati Danial; Dora Fatma Nurshanti; Joko Kuswanto; Siti Muyaroah
Jurnal Abdimas Mandiri Vol 4, No 1
Publisher : UNIVERSITAS INDO GLOBAL MANDIRI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36982/jam.v4i1.1040

Abstract

Perbanyakan pisang biasanya dilakukan dengan menggunakan anakan-anakan pisang yang tumbuh disekitar induk tanaman. Selain dengan perbanyakan pisang dengan cara vegetatif , pisang juga bisa dibudidayakan dengan teknik kultur jaringan dan  dengan teknik ini diharapkan akan menyelesaikan masalah pengadaan bibit tanaman pisang. Kultivar pisang lokal yang prospektif untuk dikembangkan untuk buah segar (banana) jenis pisang Ambon Kuning dan  pisang olahan (plaintain) adalah jenis  Kepok Kuning. Persoalan yang dihadapi mitra adalah 1) masih menggunakan bibit-bibit pisang secara konvensional sehingga kebutuhan pisang dipasaran tidak diimbangi dengan produksi yang ada, 2) mitra belum mengetahui dan mengenal perbanyakan pisang secara kultur jaringan. Metode pendampingan kegiatan PKM ini adalah: 1) penyuluhan tentang pemanfaatan bioteknologi melalui penyediaan bibit pisang asal kultur jaringan, 2) pelatihan teknik aklimatisasi, dan 3) dilaksanakannya demonstrasi plot di lahan demplot  untuk melihat keragaan  (field performance).  Kegiatan PKM ini dapat menambah pengetahuan petani dan wanita tani khususnya tentang penyediaan bibit-bibit pisang melalui kultur jaringan dan menghasilkan produk tambahan berupa pupuk Trichokompos TKKS.Kata kunci : Aklimatisasi, Kultur  Jaringan, Pisang
PENINGKATAN PRODUKTIVITAS PADI HIBRIDA MELALUI PEMBERIAN PUPUK N DENGAN SISTEM RATUN DI LAHAN PASANG SURUT Gribaldi Gribaldi; Nurlaili Nurlaili; Ekawati Danial
Jurnal Agrotek Tropika Vol 8, No 1 (2020): Jurnal Agrotek Tropika Vol 8, Januari 2020
Publisher : Departement of Agrotechnology, Agriculture Faculty, Universitas Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1950.664 KB) | DOI: 10.23960/jat.v8i1.3558

Abstract

Penelitian bertujuan untuk mengetahui peningkatan produktivitas padi hibrida dengan sistem ratun pada beberapa dosis dan aplikasi pupuk N di Lahan pasang surut.  Penelitian  dilaksanakan pada bulan April - Agustus 2019 di Lahan Percobaan Dinas Pertanian Kabupaten Banyuasin, dengan menggunakan Rancangan Acak Kelompok Faktorial (RAKF) yang diulang  tiga kali.  Faktor faktor yang diteliti terdiri dari; Perlakuan dosis pupuk (N): dosis 90 kg N/ha (N1),  dosis 135 kg N/ha (N2). Perlakuan aplikasi pupuk (A): aplikasi pupuk ½ dosis saat tanam + ½ dosis fase primordia (A1); aplikasi pupuk 1/3 dosis saat tanam + 1/3 dosis fase primordia + 1/3 dosis saat panen (A2), aplikasi pupuk 1/3 dosis saat tanam + 1/3 dosis fase primordia + 1/6 dosis saat panen + 1/6 dosis pada  21 hari setelah panen (A3). Hasil penelitian menunjukan, dosis dan aplikasi pupuk N berpengaruh terhadap  peningkatan produktivitas padi hibrida di lahan pasang surut, Peningkatan produktivitas padi hibrida pada beberapa dosis dan aplikasi pupuk N berkisar 37.3-63.2 persen.  Peningkatan produktivitas tertinggi didapat pada perlakuan  pemupukan dosis 135 kgN/ha dan aplikasinya 1/3 dosis saat tanam+1/3 dosis saat primordia dan 1/3 dosis saat panen, yaitu  sebesar 63,2 persen atau dengan hasil gabah sebesar  7,28 ton/ha.
Pola Pertumbuhan Bibit Anggrek (Dendrodium sp.) Dalam Tahapan Aklimatisasi Pada Pengaruh Naungan dan Media Tanam Diana, Susanti; Sakalena, Firnawati; Danial, Ekawati; Yulhasmir, Yulhasmir; Yasa, Adiran Putra; Meiwinda, Eka Rizki; Zairani, Fitri Yetty; Sebayang, Nico
Jurnal Penelitian Pertanian Terapan Vol 24 No 4 (2024)
Publisher : Politeknik Negeri Lampung.

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25181/jppt.v24i4.3718

Abstract

The research was conducted at the Experimental Garden of the Faculty of Agriculture, Baturaja University. Ogan Komring Olu Regency. The materials used were: Dendrobium sp orchid seedlings, charcoal, ferns, coconut fiber. The tools used were plastic/paranet, 7 cm diameter plastic pots. ruler, pot rack, treatment labels, stationery, and cameras. The study used a Randomized Block Design (RAK). The factorial treatment consisted of a combination of Shade (N), and planting media composition (M), the combination of Shade (N) consisted of 3 levels and the composition of the planting media consisted of 3 levels, the treatment was repeated three times so there were 27 combinations. Each treatment consisted of 5 plants with five sample plants. The variables observed were the percentage of growth, plant height, number of leaves, number of roots, root length, and wet weight of the plant. From the results, it was obtained that the average vegetative appearance of dendrobium orchid seedlings from the shade and planting media treatments showed more vigorous growth than without shade. The average growth of shaded seedlings was higher than without shade. Growth was higher in 50% shade. The average growth of orchid seedlings was higher in coconut fiber, fern, and rice husk charcoal (1:1:1) planting media except for leaf chlorophyll content. Correlation regression testing of the percentage of survival determined plant height by 0.55. number of leaves 0.19, dry plant weight 0.57, root length 0.005, number of roots 0.63, and leaf chlorophyll content 0.41. Based on the coefficient of determination (R2), the percentage of plant growth correlated with the number of roots, dry plant weight and plant height. The conclusion of this study is based on the plant growth pattern, the use of 50% shade and the use of coconut fiber, fern, and rice husk charcoal (1:1:1) planting media is a better treatment for the growth of Dendrobium sp. Orchids. The percentage of survival determined plant height by 0.55. number of leaves 0.19, dry plant weight 0.57, root length 0.005, number of roots 0.63, and leaf chlorophyll content 0.41. From the results of the determination coefficient (R2), it can be seen that the percentage of plant growth is correlated with the number of roots, dry weight of the plant and plant height.
Pemberdayaan Kelompok Wanita Tani Dalam Optimalisasi Nilai Tambah Singkong Menjadi Singkong Mustofa di Desa Talang Aman Kabupaten Ogan Komering Ulu Pusvita, Ema; Lestari, Windi; Rosmawati, Henny; Lastinawati, Endang; Ogari, Putri Ayu; Septianita, Septianita; Purwadi, Purwadi; Gribaldi, Gribaldi; Nurlaili, Nurlaili; Sakalena, Firnawati; Danial, Ekawati; Saputra, Doris
Jurnal Pengabdian Masyarakat: Pemberdayaan, Inovasi dan Perubahan Vol 5, No 1 (2025): JPM: Pemberdayaan, Inovasi dan Perubahan
Publisher : Penerbit Widina, Widina Media Utama

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.59818/jpm.v5i1.1124

Abstract

The abundant cassava commodity resources in Talang Aman Village are an opportunity to empower the Women Farmers Group (KWT) to play an important role in increasing the added value of cassava-based local products, one of which is through processing into Mustofa cassava. This service was carried out in Talang Aman Village, Batu Kuning Village, Ogan Komering Ulu Regency, with the aim of increasing the capacity of KWT in the processing, packaging, and marketing process of Mustofa Cassava. The approach used is participatory descriptive with training, mentoring, and evaluation methods for KWT members. The results of the Service show that this empowerment program has succeeded in improving the technical skills of KWT members in processing cassava into quality Mustofa Cassava, improving packaging designs and materials, and expanding marketing networks through digital media. In addition, there was an increase in KWT members' income by 30% after the program was implemented. The conclusion of this service is that empowerment based on intensive training and mentoring can increase the added value of local commodities and encourage women's economic independence in rural areas.ABSTRAKSumber daya komoditi singkong yang banyak di Desa Talang Aman menjadi peluang pemberdayaan Kelompok Wanita Tani (KWT) untuk berperan penting dalam meningkatkan nilai tambah produk lokal berbasis singkong, salah satunya melalui pengolahan menjadi Singkong Mustofa. Pengabdian ini dilakukan di Desa Talang Aman, Kelurahan Batu Kuning, Kabupaten Ogan Komering Ulu, dengan tujuan untuk meningkatkan kapasitas KWT dalam proses pengolahan, pengemasan, dan pemasaran Singkong Mustofa. Pendekatan yang digunakan adalah deskriptif partisipatif dengan metode pelatihan, pendampingan, dan evaluasi terhadap anggota KWT. Hasil Pengabdian menunjukkan bahwa program pemberdayaan ini berhasil meningkatkan keterampilan teknis anggota KWT dalam mengolah singkong menjadi Singkong Mustofa yang berkualitas, memperbaiki desain dan bahan kemasan, serta memperluas jaringan pemasaran melalui media digital. Selain itu, terjadi peningkatan pendapatan anggota KWT sebesar 30% setelah program dilaksanakan. Kesimpulan dari Pengabdian ini adalah bahwa pemberdayaan berbasis pelatihan dan pendampingan secara intensif dapat meningkatkan nilai tambah komoditas lokal serta mendorong kemandirian ekonomi perempuan di pedesaan.