Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

PEMANFAATAN DAUN GAMAL SEBAGAI PUPUK ORGANIK CAIR UNTUK MENINGKATKAN PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI TANAMAN PAKCOY (Brassica rapa L.) Novriani, Novriani; Nurshanti, Dora Fatma; Asroh, Ardi; Al'asri, Al'asri
Klorofil: Jurnal Penelitian Ilmu-Ilmu Pertanian Vol 14, No 1 (2019): Klorofil
Publisher : Universitas Muhammadiyah Palembang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32502/jk.v14i1.1843

Abstract

            To increase the growth and production of pakcoy plants can be done by adding liquid organic fertilizer gamal leaves derived from agricultural waste. The research was conducted at the Experimental Garden of the Faculty of Agriculture, Baturaja University, the time of the study began in September to November 2015. The study used this non factorial complete randomized design, which consisted of five levels of treatment of liquid organic fertilizer which was repeated four times, so it was obtained 20 treatment units. The treatment consisted of  A0: without gamal leaf POC, A1: 10 ml / l water of gamal leaf POC, A2: 20 ml / l water of gamal leaf  POC, A3: 30 ml / l water of gamal leaf POC, A4: Giving of gamal leaf POC 40 ml / l of water (with 200 ml / polybag). The results showed that the administration of gamal leaf POC affected the growth and production of pakcoy plants. Giving 20 ml / l of gamal leaf POC water is the best treatment and can increase pakcoy growth by 20.40% and production by 59.00% when compared to the control treatmentUntuk meningkatkan pertumbuhan dan produksi tanaman pakcoy dapat dilakukan dengan penambahan pupuk organik cair daun gamal berasal dari limbah pertanian. Penelitian ini dilaksanakan di Kebun Percobaan Fakultas Pertanian Universitas Baturaja, waktu penelitian dimulai pada bulan September sampai dengan November 2015. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak lengkap Non Faktorial, terdiri dari lima taraf perlakuan dosis pupuk organik cair diulang sebanyak empat kali, sehingga terdapat 20 unit perlakuan. Perlakuan terdiri A0: tanpa POC daun gamal, A1: pemberian POC daun gamal10 ml/l air, A2: Pemberian POC daun gamal 20 ml/l, A3: Pemberian POC daun gamal30 ml/l air, A4: Pemberian POC daun gamal40 ml/l air (dengan masing – masing penyiraman sebanyak 200 ml/polibeg). Hasil penelitian menunjukkan pemberian POC daun gamal berpengaruh pada pertumbuhan dan produksi tanaman pakcoy. Pemberian POC daun gamal 20 ml/l air merupakan perlakuan terbaik dan dapat meningkatkan pertumbuhan pakcoy sebesar 20,40 % dan produksi sebesar 59,00 % jika dibandingkan perlakuan kontrol.
PEMANFAATAN KEONG MAS SEBAGAI PUPUK ORGANIK CAIR YANG DIKOMBINASIKAN DENGAN PUPUK NITROGEN DALAM MENDUKUNG PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI TANAMAN SELADA (Lactuca sativa L.) Asroh, Ardi; Novriani, Novriani
Klorofil: Jurnal Penelitian Ilmu-Ilmu Pertanian Vol 14, No 2 (2019): Klorofil
Publisher : Universitas Muhammadiyah Palembang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32502/jk.v14i2.2365

Abstract

Untuk meningkatkan pertumbuhan tanaman selada diperluka beberapa upaya antara lain perbaikan bercocok tanam, penggunaan varietas yang cocok, pemeliharaan tanaman yang intensif dan usaha-usah dalam perbaikan tingkat kesuburan tanah. Upaya mengurangi penggunaan pupuk anorganik agar menghasilkan sayuran yang sehat untuk dikonsumsi. Salah satu pupuk organik yang dapat digunakan dalam peningkatan kesuburan tanah yaitu pupuk organik cair asal keong mas. Maka dilakukan penelitian pemanfaatan keong mas sebagai pupuk organik cair yang dikombinasikan dengan pupuk nitrogen dalam mendukung pertumbuhan dan produksi tanaman selada (Lactuca sativa L). Penelitian dilaksanakan pada kebun penelitian dan percobaan Fakultas Pertanian Universitas Baturaja pada bulan Mei – Juli 2019, dengan  menggunakan Rancangan Acak Lengkap Faktorial (RALF), terdiri dari dua faktor yaitu 5 tarakonsentrasi pupuk organik cair asalkeong mas yaitu P0 : Kontrol (tanpa pupuk organik cair asal keong mas), P1 20 ml/ liter air pupuk organik cair asal keong mas, P2 : 30 ml/ liter air pupuk organik cair asal keong mas, P3 : 40 ml/ liter air pupuk organik cair asal keong mas, P4 : 50 ml/ liter air pupuk organik cair asal keong mas dan 4 taraf takaran pupuk urea yaitu N1 : 100 kg/ ha Urea (0,5 gram/ polybag), N2 : 200 kg/ ha Urea (1 gram/ polybag), N3 : 300 kg/ ha Urea (1,5 gram/ polybag) yang diulangi sebanyak 3 kali sehingga diperoleh 60 unit perlakuan, setiap perlakuan terdiri 3 tanaman sebagai tanaman contoh. Berdasarkan hasil penelitian pemberian pupuk organik cair keong mas yang di kombinasi dengan pupuk nitrogen berpengaruh terhadap pertumbuhan tanaman selada. Takaran pemberian pupuk organik cair keong mas sebanyak 20 ml / liter air yang dikombinasikan dengan urea 100 kg/ha merupakan perlakuan terbaik untuk pertumbuhan dan produksi tanaman selada.
Pemberian Kapur Pertanian Untuk Meningkatkan pH Tanah di Desa Tanjung Sari, Kabupaten OKU Novriani, Novriani; Pusvita, Ema; Asroh, Ardi; Gribaldi, Gribaldi; Nurlaili, Nurlaili; Danial, Ekawati; Yulhasmir, Yulhasmir; Diana, Susanti; Dewi, Nurmala; Sakalena, Firnawati; Fatmanurshanti, Dora; Lastinawati, Endang; Rosmawati, Henny; Ogari, Putri Ayu; Lestari, Windi
Jurnal Pengabdian Masyarakat: Pemberdayaan, Inovasi dan Perubahan Vol 5, No 5 (2025): JPM: Pemberdayaan, Inovasi dan Perubahan
Publisher : Penerbit Widina, Widina Media Utama

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.59818/jpm.v5i5.2041

Abstract

Acidic soils are one of the major constraints in agricultural development in tropical regions, including in Tanjung Sari Village, Ogan Komering Ulu (OKU) Regency. Field surveys indicated that most farmlands in this village have soil pH ranging from 4.5 to 5.0, which is categorized as acidic. This condition negatively affects nutrient availability, microbial activity, and the productivity of food and horticultural crops. One of the recommended practices to overcome this problem is the application of agricultural lime (liming). This activity aimed to improve farmers’ knowledge and skills regarding the benefits, dosage, and techniques of lime application, as well as to directly improve soil pH through field demonstration. The method consisted of three stages: preparation (survey and soil analysis), implementation (training, extension, and field practice), and evaluation (measurement of soil pH and assessment of farmers’ knowledge improvement). The training materials included soil pH concepts, its influence on crop growth, types of agricultural lime, calculation of lime requirements, and proper application techniques. The results of this activity indicated an increase in farmers’ understanding of the importance of liming and an improvement in soil pH in demonstration plots after lime application. In conclusion, liming practices in Tanjung Sari Village proved beneficial for improving soil quality and supporting sustainable agricultural productivity. It is expected that farmers will be able to apply this technology independently in the future, with continuous support from local government through the provision of agricultural lime.ABSTRAKTanah masam merupakan salah satu kendala utama dalam pengembangan pertanian di daerah tropis, termasuk di Desa Tanjung Sari, Kabupaten Ogan Komering Ulu (OKU). Hasil survei menunjukkan bahwa sebagian besar lahan pertanian di desa ini memiliki pH tanah berkisar antara 4,5–5,0, yang tergolong masam dan berdampak negatif terhadap penyerapan unsur hara, aktivitas mikroorganisme, serta produktivitas tanaman pangan dan hortikultura. Salah satu upaya untuk memperbaiki kondisi tersebut adalah melalui pemberian kapur pertanian atau pengapuran. Kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan petani mengenai manfaat, dosis, dan teknik aplikasi kapur pertanian, sekaligus memperbaiki pH tanah melalui penerapan langsung di lahan. Metode kegiatan meliputi tahap persiapan (survei dan analisis tanah), pelaksanaan (penyuluhan, pelatihan, dan praktik lapangan), serta evaluasi (pengukuran pH tanah dan peningkatan pengetahuan peserta). Materi kegiatan mencakup konsep pH tanah, pengaruhnya terhadap pertumbuhan tanaman, jenis kapur pertanian, perhitungan dosis kapur, serta teknik aplikasi di lapangan. Hasil kegiatan menunjukkan adanya peningkatan pemahaman petani mengenai peran kapur pertanian, serta adanya perbaikan pH tanah di lahan percontohan setelah pengapuran. Dengan demikian, kegiatan pengapuran di Desa Tanjung Sari terbukti bermanfaat dalam meningkatkan kualitas tanah dan mendukung produktivitas pertanian berkelanjutan. Ke depan, diharapkan petani dapat menerapkan teknologi ini secara mandiri dan pemerintah daerah dapat memberikan dukungan melalui penyediaan kapur pertanian secara berkelanjutan.
PEMBUATAN POC ASAL KEONG MAS DI DESA GUNUNG KURIFAN KECAMATAN PENGANDONAN OKU Asroh, Ardi; Novriani, Novriani
JURNAL PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT (ABDIMAS) UNIVERSITAS BATURAJA Vol 5 No 2 (2025): Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat (ABDIMAS) Universitas Baturaja
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian pada Masyarakat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Keong mas merupakan salah satu hama utama tanaman padi yang berdampak negatif terhadap produktivitas pertanian. Namun, hama ini berpotensi dimanfaatkan sebagai bahan baku pembuatan pupuk organik cair (POC) yang ramah lingkungan. Kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini dilakukan di Desa Gunung Kuripan, Kecamatan Pengandonan, Kabupaten Ogan Komering Ulu, dengan tujuan memberikan edukasi kepada petani mengenai teknik pembuatan dan aplikasi POC berbahan dasar keong mas. Metode pelaksanaan meliputi ceramah, tanya jawab, dan praktik langsung. Hasil menunjukkan bahwa masyarakat sangat antusias dalam menerima informasi ini, karena POC dari keong mas dapat menjadi solusi dalam mengatasi kelangkaan pupuk anorganik sekaligus mengendalikan hama. Kandungan nutrisi dan mikroorganisme dalam POC keong mas mendukung peningkatan kesuburan tanah dan pertumbuhan tanaman. Kegiatan ini berhasil meningkatkan pengetahuan dan keterampilan petani dalam memanfaatkan sumber daya lokal untuk mendukung pertanian berkelanjutan.