cover
Contact Name
Dewi Triwahyuni
Contact Email
dewi.triwahyuni@email.unikom.ac.id
Phone
+6281220184242
Journal Mail Official
gps@email.unikom.ac.id
Editorial Address
Smart UNIKOM Building, Floor 9th, Jln .Dipati Ukur No.112 -116 . Bandung, Indonesia 40132
Location
Kota bandung,
Jawa barat
INDONESIA
Global Political Studies Journal
ISSN : 2301749X     EISSN : 26862905     DOI : https://doi.org/10.34010/gps
Core Subject : Humanities, Social,
Global Political Studies (GPS) Journal is a peer-reviewed scientific journal published twice a year, every April and October. GPS Journal published by the Department of International Relations, Faculty of Social and Political Science, Universitas Komputer Indonesia (UNIKOM). GPS Journal accepts both research and opinion articles.
Articles 93 Documents
Peran Media Sosial Sebagai Alat Propaganda Dalam Konflik Nagorno Karabakh Antara Armenia Dan Azerbaijan Leyla Qarayeva; Yanyan Mochamad Yani; Widya Setiabudi
Global Political Studies Journal Vol 5 No 2 (2021): Global Political Studies Journal
Publisher : Universitas Komputer Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.34010/gpsjournal.v5i2.5957

Abstract

The purpose of this paper is to explain how social media has become a new space for political discussion. The use of social media to report on conflicts, influence political perceptions, voice opinions about conflicts, and solicit public support around the world. As is the case with the Nagorno Karabakh ethnical conflict between Armenia and Azerbaijan which cannot be separated from social media. In this conflict, social media was also used to ask for public support around the world to side with one of the countries in the Nagorno Karabakh Conflict. This paper will also examine how governmental and non-governmental actors use social media as a tool of propaganda and how the international community is a part of spreading propaganda in the Nagorno Karabakh conflict. To help the author in the analysis process, at least the author uses several conceptual frameworks, including the role of social media in international relations, propaganda and identity conflicts in international relations. Keywords : Armenia; Azerbaijan; Ethnic Conflict; Nagorno Karabakh; Propaganda; Social Media
Keterlibatan Desa Sumbermulyo dalam Kerjasama Sister Province antara D.I Yogyakarta dengan Gyeongsangbuk-Do Sannya Pestari Dewi; Rivelda Pricilia Heatbun; Rezki Nur Fajri
Global Political Studies Journal Vol 6 No 1 (2022): Global Political Studies Journal
Publisher : Universitas Komputer Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.34010/gpsjournal.v6i1.4884

Abstract

Provinsi D.I. Yogyakarta telah menjalin kerjasama dengan Provinsi Gyeongsangbuk-Do dalam waktu yang cukup lama. Dalam perjalanannya, kerjasama ini sudah melibatkan berbagai aktor di kedua wilayah, hingga fokus kerjasama keduanya dalam beberapa tahun terakhir ini adalah pembangunan desa. Salah satu desa yang mencoba ikut berpartisipasi dalam kerjasama ini adalah desa Sumbermulyo. Penelitian ini bertujuan untuk menjelaskan lebih lanjut alasan keterlibatan desa Sumbermulyo dalam kerangka kerjasama sister-province yang dilakukan oleh Provinis D.I. Yogyakarta dengan Gyeongsangbuk-Do. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian kualitatif dengan teknik pengambilan data berupa wawancara dengan stakeholder terkait disertai studi kepustakaan. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa keterlibatan pemerintah desa Sumbermulyo dalam kerangka kerjasama sister-province antara D.I. Yogyakarta dan Gyeongsangbuk-do didasari oleh kebutuhan desa akan sumber daya pengetahuan pertanian modern dan pendanaan pembangunan infrastruktur paska bencana tahun 2008. Pilihan atas penerimaan kerjasama ini telah memperhatikan UU Nomor 03 Tahun 2008 tentang kerjasama dengan pihak luar negeri, meskipun pada poin kesamaan status administrasi sedikit tidak berkesesuaian, sehingga membutuhkan pihak ketiga sebagai fasilitator dari hubungan kerjasama keduanya.
The Impact of United States of America Intervention On Israeli-Palestinian Conflict Nuraini Sekar Warasti; Haya Qonita; Badrus Sholeh
Global Political Studies Journal Vol 6 No 1 (2022): Global Political Studies Journal
Publisher : Universitas Komputer Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.34010/gpsjournal.v6i1.6089

Abstract

The Israeli occupation of Palestine became a prolonged conflict; this conflict was caused by the seizure of the Jerusalem area. Jerusalem itself is a holy city for Judaism, Christianity, and Islam. The conflict began in 1917-1947 when during British rule in Palestine with Jerusalem as the center of government, the Balfour Declaration stated that Britain handed over the mandate of Palestine to the United Nations. During the ongoing conflict to date, not only two countries, namely Israel and Palestine, are involved, but there is also the intervention of the United States which has a fairly dominant role. For example, Donald Trump as President of the United States of America unilaterally announced that he recognized Jerusalem as the capital of Israel in 2017, thus triggering a greater struggle than ever in the Middle East. The purpose of this study is to provide an overview, description, and understanding of the occurrence of conflict events in the Palestinian territories, by looking at the origins of the conflict, the role of the United States in it, and the impact of the dominant role of the United States in this prolonged conflict.
Peran 88rising Dalam Membantu Artis Asia Memasuki Dunia Musik Global: Studi Kekuatan Perusahaan Transnasional Daniar Uswatun Hasanah; Hulwatulqisthi Hulwatulqisthi; Muhammad Ariq Nashrullah
Global Political Studies Journal Vol 6 No 1 (2022): Global Political Studies Journal
Publisher : Universitas Komputer Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.34010/gpsjournal.v6i1.6252

Abstract

Penelitian ini akan membahas mengenai peran 88rising sebagai transnational corporation yang bergerak di bidang musik dimana 88rising merupakan independent music labels yang membawa artis-artis Asia untuk memasuki kancah dunia musik global. Tujuan utama dari artikel ini adalah untuk memahami dan juga menjabarkan mengenai peran 88rising sebagai transnational corporation dalam membantu artis Asia memasuki kancah dunia musik global. Teori yang digunakan dalam penelitian ini adalah teori globalisasi dan juga transnasionalisme dengan metode penelitian kualitatif. Pencarian data dilakukan dengan menggunakan observasi data sekunder yaitu yang bersumber dari buku, berita online, laporan serta artikel jurnal yang mendukung penelitian ini. Maka dari itu setelah melalui riset dan pembahasan yang penulis lakukan, ditemukan bahwa 88rising sebagai transnational corporation memiliki peran besar dalam membawa artis Asia memasuki kancah musik global. Hal ini merupakan suatu prestasi luar biasa mengingat 88rising merupakan independent music labels yang baru berdiri, dan juga bersaing dengan record label besar lainnya yang juga merupakan transnational corporation.
Kebijakan Pemerintah Kota Denpasar Dalam Menerapkan Praktik Paradiplomasi Melalui Kerja Sama Sister City Vero Alfiansyah; Eko Priyo Purnomo; Dyah Estu Kurniawati
Global Political Studies Journal Vol 6 No 1 (2022): Global Political Studies Journal
Publisher : Universitas Komputer Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.34010/gpsjournal.v6i1.6431

Abstract

Artikel ini bertujuan untuk mengeksplorasi kerja sama Sister City sebagai sebuah paradoks untuk menjalin hubungan internasional di kota Denpasar. Kerja sama Sister City ini diambil dari perspektif interdisipliner dalam studi hukum kerja sama daerah dan hubungan internasional. Artikel ini mencoba menjawab bagaimana kota Denpasar melakukan paradiplomasi melalui Sister City untuk mempromosikan kerja sama internasional. Implementasi tiga level paradiplomasi yang terdiri dari isu ekonomi (tingkat 1), budaya, pendidikan, teknologi dan aspek multidimensi lainnya (tingkat 2) dan pertimbangan politik (tingkat 3). Koridor hukum kerja sama daerah untuk penegakan para-diplomatik dieksplorasi dengan menggunakan data yang dikumpulkan melalui instrumen hukum dan hubungan internasional. Para-diplomatik yang dimaksud adalah pemerintah daerah mengevaluasi kerangka hukum dan kendala yang diperlukan untuk berinteraksi dengan aktor internasional. Artikel ini menggunakan pendekatan empiris kualitatif untuk menghubungkan kedua disiplin ilmu tersebut. Artikel menunjukkan bahwa kerja sama Sister City Denpasar dapat dikaitkan dengan praktik para-diplomatik hanya pada tingkat pertama (ekonomi) dan tingkat kedua (budaya, pendidikan dan teknologi). Pemerintah Denpasar menghadapi beberapa tantangan dalam melaksanakan inisiatif Sister City, antara lain hambatan hukum, kontinuitas kerja sama, keterbatasan sumber daya manusia, redistribusi dana dan keterbatasan partisipasi warga. Pandemi COVID-19 juga mempengaruhi pelaksanaan kerja sama Sister City yang direncanakan
Jaga Diri di Baltik Edmondus Iswenyo Noang
Global Political Studies Journal Vol 6 No 1 (2022): Global Political Studies Journal
Publisher : Universitas Komputer Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.34010/gpsjournal.v6i1.6549

Abstract

Finland is geographically and politically bordered by Russia. This makes Finland as buffer zone between Russia and Europe. Politically, Finland is a member of the European Union, but not a member of NATO. This article focuses on the reasons why Finland cooperates with NATO in the Political Framework on Cyber defence which was signed on February 16, 2017. The research methodology used is qualitative with a literature study method. The problem analysis in this article uses complex interdependence theory. The article concludes that Finland and NATO need such cooperation as a precaution against future attacks such as the denial of service on websites of non-governmental organizations, companies, and the Ministry of Defense. For NATO, cooperation is a measure to anticipate threats that come from closest enemies who have the potential to steal information or secret documents of the organization.
Serangan Hacking Tools sebagai Ancaman Siber dalam Sistem Pertahanan Negara (Studi Kasus: Predator) Amelia Widya Octa Kuncoro Putri; Abdul Razzaq Matthew Aditya; Desta Lesmana Musthofa; Pujo Widodo
Global Political Studies Journal Vol 6 No 1 (2022): Global Political Studies Journal
Publisher : Universitas Komputer Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.34010/gpsjournal.v6i1.6698

Abstract

When we're talking about national defense, the meaning is currently expanding in line with the times. The advancement of technology today can be seen from the massive use of smartphones in the world. However, technological developments also followed by the potential for cybercrime which is also increasingly sophisticated, currently cybercrime is evolving from just password guessing to tools. One example of a tool is predatory spyware. Attacks with sophisticated equipment such as predatory hacking tools can threaten cyber security in the national defense system. Therefore, literature is needed to uncover and overcome cyber attacks and hacking threats to national defense. The method used in this article is descriptive qualitative research method. The results of this research are first, the cyber attack method consists of cyber espionage, vandalism, sabotage, and power grid attacks. Second, the operand mode of cybercrime consists of two ways, physically hacking and logically hacking. Third, predatory spyware is a hacking tool developed by the company Cytrox that can record the user's cellphone activity and has potential to threaten the country's cyber defense. Fourth, the biggest potential loss from predatory spyware is the dissemination of strategic information from the state to other parties that can threaten state security.
Analisis Strategi Kebijakan Migrasi Internasional Pemerintahan Jokowi Jilid I Dalam Penanganan Human Trafficking Bergitha Yesika Marsel; Narwastu Sharon Sudey; Novriest Umbu W Nau
Global Political Studies Journal Vol 6 No 2 (2022): Global Political Studies Journal
Publisher : Universitas Komputer Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.34010/gpsjournal.v6i2.7180

Abstract

Migrasi Internasional merupakan fenomena yang menarik untuk dibahas ketika volume migrasi dalam masyarakat modern meningkat dalam jumlah skala yang besar. Dalam fenomena migrasi internasional ini, Pekerja Migran merupakan salah satu ranah yang rawan akan peluang terjadinya eksploitasi perdagangan manusia. Data statistik menurut BNP2TKI terkait naik turunnya grafik pendataan migran yang berprofesi sebagai TKI dalam periode waktu 2015-2019, kontras perbedaannya dengan laporan mengenai pekerja migran asal Indonesia yang menjadi korban dalam kasus human trafficking yang bergerak dalam grafik naik sebanyak 259 kasus pada Tahun 2019 dibanding laporan kasus pada Tahun 2018. Konstruktivisme meyakini antar masyarakat telah saling mengkonstruksi. Setiap tindakan selanjutnya terjadi karena pemaknaan tertentu, dan pemaknaan itu hadir sebagai hasil dari interaksi sosial. Faktor pendorong masyarakat untuk terlibat dalam migrasi internasional, dan tren migrasi internasional menjadi gagasan yang melandasi pemaknaan pola pikir masyarakat terkait dengan budaya migrasi internasional yang kemudian menghadirkan ruang peluang terjadinya perdagangan manusia. Sehingga berdasarkan definisi Universal Declaration of Human Right 1948, melihat seharusnya ada ruang pemulihan martabat serta kesejahteraan orang yang menjadi korban. Tulisan ini membahas pemaknaan konstruksi sosial domestik, menimbang kerangka kebijakan nasional mengenai Migrasi Internasional yang pernah dikeluarkan selama masa pemerintahan Presiden Joko Widodo Jilid 1 (2014-2019), yakni Undang-Undang No. 18 Tahun 2017. Kata kunci: Human Trafficking, Migrasi Internasional, Pemerintahan Jokowi Jilid 1
EnglishTurkey's Efforts to Normalize Diplomatic Relations with Israel After Withdrawal of Ambassadors both of the Two Countries in 2018 Hawa Salsabila; Haryo Prasodjo; Dedik Fitra Suhermanto
Global Political Studies Journal Vol 6 No 2 (2022): Global Political Studies Journal
Publisher : Universitas Komputer Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.34010/gpsjournal.v6i2.7404

Abstract

This study aims to provide information and literacy for readers regarding Turkey's efforts towards normalizing diplomatic relations with Israel after withdrawal of both of their embassies. What makes it interesting is that several times the relationship between Turkey and Israel has progressed and regressed due to the unfinished Israeli attack on Palestine, besides that Turkey also defended Palestine. However, Turkey is currently trying to normalize its relations with Israel for national interest. This study concludes that efforts to normalize relations with Israel are not easy to do because of the efforts of Turkey which still wants to cooperate with the enemy of Palestine. The findings in this study are Turkey's interest in peace efforts with Israel from an economic, political, and security perspective; and efforts to normalize diplomatic relations between Turkey and Israel in 2022. This study will use descriptive research methods and qualitative data analysis techniques that explain how the Turkish government's efforts to normalize relations with Israel are between improving and deteriorating in addition to Turkey's efforts to continue to defend Palestine using secondary data. This study will use the concept of strategy normalization to explain the stages of normalization sought by Turkey in improving its diplomatic relations with Israel. Keywords: Diplomatic, Israel, Normalization, Turkey.
Drone Bayraktar TB2 sebagai Instrumen Diplomasi Pertahanan Internasional Turki Muhammad Yasir Abdad; Sugito Sugito
Global Political Studies Journal Vol 6 No 2 (2022): Global Political Studies Journal
Publisher : Universitas Komputer Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.34010/gpsjournal.v6i2.7817

Abstract

Penggunaan Drone Bayraktar TB 2 buatan Turki di perang Azerbaijan banyak memunculkan spekulasi tentang peran Turki sebagai poros baru negara penyedia senjata modern. Penelitian ini menggunakan teori Diplomasi Pertahanan prespektif non-koersif untuk meganalisis penggunaan Drone sebagai instrumen diplomasi. Jenis penelitian ini adalah tipe deskriptif kualitatif dengan sumber data sekunder dari buku, jurnal dan pemberitaan media masa. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa pengembangan Drone Bayraktar TB2 oleh Turki berpengaruh pada sistem kerja diplomasi pertahanan terutama pada upaya Confidence Building Measures (CBMs), peningkatan kemampuan pertahanan (defense capabilities) dengan melakukan latihan militer bersama, dan kerja sama industri pertahanan (defense industry cooperation) yang ditandai dengan ditandatanganinya kesepakatan atau MoU dengan berbagai negara dalam pengembangan senjata berskala internasional. Sumber data tentang penggunaan drone sebagai instrumen diplomasi pertahanan yang masih terbatas menjadi kekurangan dari penelitian ini, sehingga penelitian secara berkelanjutan masih sangat diperlukan sebagai penyempurna data dari penelitian ini. Kata kunci: Bayraktar TB2, CBMs, Defense Diplomacy, Defense Industry, Military Cooperation

Page 6 of 10 | Total Record : 93