cover
Contact Name
Rudiansyah
Contact Email
rudiansyah@stikes-aisyiyah-palembang.ac.id
Phone
+6281368969347
Journal Mail Official
rudiansyah@stikes-aisyiyah-palembang.ac.id
Editorial Address
Alamat Kampus : Jl. Kol H. Burlian - M Husin No. 907 RT 12. RW. 04 Kel Karya Baru Kec. Alang-alang Lebar KM. 7,5 Palembang 30152 Telp 0711- 421981
Location
Kota palembang,
Sumatera selatan
INDONESIA
Babul Ilmi Jurnal Ilmiah Multi Science Kesehatan
ISSN : 20878362     EISSN : 26226200     DOI : -
Core Subject : Health, Science,
Babul Ilmi Merupakan Jurnal Ilimiah Multi Science Kesehatan dengan ISSN Cetak: 2087-8362 dan ISSN Online 2622-6200, dimana Jurnal ini terbit 2 kali dalam setahun yaitu pada setiap bulan Juni dan Desember. Bidang Publikasi jurnal ini Multi Science Kesehatan yang dikelolan dan diterbitkan Oleh LPPM STIKES Aisyiyah Palembang.
Articles 32 Documents
Search results for , issue "Vol 11, No 1 (2019): Babul Ilmi Jurnal Ilmiah Multi Science Kesehatan" : 32 Documents clear
KEJADIAN DISMENORE PRIMER PADA SISWI SMK BERDASARKAN USIA MENARCHE, INDEKS MASA TUBUH DAN SIKLUS MENSTRUASI Wita Solama; Aulia Hati Apisah
Babul Ilmi Jurnal Ilmiah Multi Science Kesehatan Vol 11, No 1 (2019): Babul Ilmi Jurnal Ilmiah Multi Science Kesehatan
Publisher : STIKES 'Aisyiyah Palembang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36729/bi.v11i1.261

Abstract

Latar balakang: Dari data World Health Organization (WHO) didapatkan kejadian sebesar 1.769.425 (90%) jiwa wanita yang mengalami dismenore, Berdasarkan data National Health and Nutrition Examination Survey (NHANES) di Indonesia angka kejadian dismenore tipe primer adalah sekitar 54,89% sedangkan sisanya adalah penderita dismenore sekunder.Tujuan: ini untuk mengetahui hubungan antara usia menarche, indeks masa tubuh dan siklus menstruasi dengan kejadian dismenore pada siswi program studi farmasi kelas X di SMK ‘Aisyiyah Palembang. Penelitian ini menggunakan Metode: Survey deskriptif dengan pendekatan “cross sectional”. Pengambilan sampel dilakukan dengan metode total sampling. Analisis data menggunakan analisis univariat dan bivariat dengan menggunakan uji chi square dengan α (0,05). Penelitian ini dilakukan pada bulan  01 Januari – 30 Maret 2019. Hasil: diketahui bahwa distribusi frekuensi responden dismenore ringan sebanyak 30 (53,6%) responden, dismenore sedang sebanyak 21 (37,5%) responden, dismenore berat sebanyak 5 (8,9%) responden 22 responden (73,3%). Tidak ada hubungan usia menarche (p value = 0,620), indeks masa tubuh (p value = 0,094) dan siklus menstruasi (p value = 0,251) dengan kejadian dismenore pada siswi kelas X program studi Farmasi di SMK ‘Aisyiyah Pelembang. Saran: Diharapkan bisa menjadi masukkan dalam memberikan pendidikan kesehatan reproduksi terutama mengupayakan pencegahan dan penanganan dismenore. Kata kunci : Dismenore, usia menarche, indeks masa tubuh, siklus menstruasi
MEKANISME KOPING DAN EFIKASI DIRI DENGAN MANAJEMEN PERAWATAN DIRI PASIEN DIABETES MELITUS TIPE 2 M Ramadhani Firmansyah
Babul Ilmi Jurnal Ilmiah Multi Science Kesehatan Vol 11, No 1 (2019): Babul Ilmi Jurnal Ilmiah Multi Science Kesehatan
Publisher : STIKES 'Aisyiyah Palembang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36729/bi.v11i1.251

Abstract

Latar belakang: Mekanisme koping dan efikasi diri mempengaruhi bagaimana pasien diabetes melitus tipe 2 dalam melakukan manajemen perawatan diri. Manajemen perawatan diri merupakan hal yang sangat penting bagi penderita DM untuk mencapai kontrol gula darah yang baik, mencegah komplikasi, dan meningkatkan kualitas hidup. Tujuan: untuk mengetahui hubungan mekanisme koping dan efikasi diri dengan manajemen perawatan diri pasien diabetes melitus tipe 2 di rumah sakit bhayangkara palembang tahun 2018. Metode: penelitian ini menggunakan desain penelitian kuantitatif dengan pendekatan cross sectional, sampel penelitian ini adalah pasien diabetes melitus tipe II yang berada di Poli Penyakit Dalam Rumah Sakit Bhayangkara Palembang sebanyak 70 responden. Penelitian dilaksanakan pada Bulan Oktober 2018. Uji statistik yang digunakan adalah uji chi square. Hasil: Dari uji statistik menunjukkan ada hubungan yang bermakna antara mekanisme koping dengan manajemen perawatan diri dengan nilai p value=0,001 dan ada hubungan yang bermakna antara efikasi diri dengan manajemen perawatan diri dengan nilai p value=0,001. Saran: diharapkan rumah sakit dapat melakukan edukasi bagi pasien untuk dapat memiliki koping yang adaptif dan efikasi diri yang baik sehingga pasien dapat melakukan manajemen perawatan diri diabetes melitus tipe 2 sehingga dapat mencegah komplikasi diabetes melitus tipe 2. Kata Kunci: Mekanisme Koping, Efikasi Diri, Manajemen Perawatan Diri
PENGETAHUAN DAN SIKAP DENGAN UPAYAPENCEGAHAN ULKUS DIABETIKUM PADA PASIENDIABETES MELITUS Sunarmi Sunarmi; Nira Kurniawati
Babul Ilmi Jurnal Ilmiah Multi Science Kesehatan Vol 11, No 1 (2019): Babul Ilmi Jurnal Ilmiah Multi Science Kesehatan
Publisher : STIKES 'Aisyiyah Palembang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36729/bi.v11i1.268

Abstract

Latar belakang: Berdasarkan World Health Organization (WHO), pada tahun 2017, 8,5%  orang menderita diabetes. Pada diabetes 2012 adalah penyebab langsung dari 1,5 juta kematian dan glukosa darah tinggi adalah penyebab lain 2,2 juta kematian. Hampir  semua kematian disebabkan glukosa darah tinggi terjadi sebelum usia 70 tahun. Tujuan: Tujuan penelitian  ini diketahui distribusi frekuensi pengetahuan, sikap, upaya pencegahan ulkus diabetikum,serta hubungan antara pengetahuan, sikap dengan upaya pencegahan ulkus diabetikum pada pasien diabetes Mellitus. Metode: Desain penelitian ini menggunakan metode penelitian survey analitik  dengan  pendekatan cross sectional. Sampel dalam penelitian ini adalah seluruh pasien Diabetes Mellitus yang berobat di poliklinik Rumah Sakit Muhammadiyah Palembang Tahun 2019. Penelitian ini dilakukan pada 22-24 Januari 2019, dengan jumlah sampel 30 responden.dengan alat ukur menggunakan questioner. Hasil: Berdasarkan analisis univariat pada karekteristik didapatkan pengetahuan baik sebanyak 29  (96,7%), responden yang sikap positif  yaitu sebanyak 19 (63,3%). Berdasarkan analisa bivariat hasil uji statistic Chi Square didapatkan tidak ada hubungan antara pengetahuan (p value 1,000),dan sikap (p value 1,000) dengan Upaya Pencegahan Ulkus Pada Pasien Diabetes Mellitus Di Poliklinik Penyakit Dalam Rumah Sakit Muhammadiyah Palembang Tahun 2019. Saran: Disarankan ini bisa menjadi informasi dan evaluasi dalam pelaksanaan program Diabetes Melitus bagi petugas kesehatan di Rumah Sakit Muhammadiyah Palembang. Kata kunci : Pengetahuan , Sikap, Upaya Pencegahan Ulkus Diabetikum
HUBUNGAN SHIFT KERJA DAN BEBAN KERJA TERHADAP TINGKAT KELELAHAN KERJA PERAWAT Helsy Desvitasari
Babul Ilmi Jurnal Ilmiah Multi Science Kesehatan Vol 11, No 1 (2019): Babul Ilmi Jurnal Ilmiah Multi Science Kesehatan
Publisher : STIKES 'Aisyiyah Palembang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36729/bi.v11i1.257

Abstract

Latar belakang:  Perawat sebagai garda terdepan layanan kesehatan di Indonesia, tidak sedikit turut andil dalam meningkatkan derajat kesehatan di Indonesia. Beragam pelayanan dapat dilakukan oleh perawat, sehingga mampu berkontribusi dalam keberhasilan penurunan angka kematian. Kelelahan kerja adalah gejala yang berhubungan dengan penurunan efisiensi kerja, keterampilan, kebosanan, serta peningkatan kecemasan. Kata “lelah” memiliki arti tersendiri bagi setiap individu dan bersifat subjektif. Dampak dari kelelahan kerja adalah prestasi kerja menurun, badan terasa tidak enak, semangat kerja menurun, dan menurunkan produktivitas kerja. Tujuan: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan shift kerja dan beban kerja terhadap tingkat kelelahan kerja perawat Metode: Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif survey analitik dengan menggunakan pendekatan cross sectional. Sampel penelitian berjumalh 40 orang responden yang terdiri dari dua ruang rawat inap kelas III RSI Siti Khadijah Palembang pada bulan Agustus-Oktober 2017 dengan alat ukur menggunakan kuesioner serta dianalsis dengan melalui SPSS 17. Hasil: Berdasarkan analisis didapatkan bahwa ada hubungan shift kerja dengan tingkat kelelahan kerja perawat (ρ=0,010) dan ada hubungan beban kerja dengan tingkat kelelahan kerja perawat (ρ=0,041). Saran: perlunya dibuat suatu kebijakan terkait dengan pengembangan karir perawat yang berdasarkan kompetensi dan kinerja agar mereka tetap termotivasi dalam bekerja walaupun dengan beban kerja yang tinggi. Kata Kunci : Shift Kerja, Beban Kerja, Kelelahan Kerja
PENGEMBANGAN SENYAWA TURUNAN INDOL SEBAGAI ANTI HISTAMIN 4 DENGAN PEMODELAN HUBUNGAN KUANTITATIF STRUKTUR AKTIVITAS MENGGUNAKAN METODE SEMI EMPIRIS AUSTIN MODEL 1 (AM1) Gerry Nugraha; Onny Indriani; Lidya Zulterisa Chan
Babul Ilmi Jurnal Ilmiah Multi Science Kesehatan Vol 11, No 1 (2019): Babul Ilmi Jurnal Ilmiah Multi Science Kesehatan
Publisher : STIKES 'Aisyiyah Palembang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36729/bi.v11i1.274

Abstract

Latar belakang: Reseptor Histamin 4 (H4R) adalah target yang berguna untuk pilihan terapi anti histamin, di antara antagonis H4R pada literatur, indol dan benzimidazole-piperazinecarboxamide adalah senyawa dengan afinitas yang baik. Pada penelitian ini, menggunakan bantuan simulasi kimia komputasi, senyawa turunan indol diharapkan bisa dikembangkan menjadi senyawa baru yang memiliki aktivitas lebih baik, dengan efek terapetik sebagai anti histamin 4 (AH4).Tujuan: Memprediksi hubungan kuantitatif struktur aktivitas (HKSA) senyawa turunan indol sebagai AH4, dan memodelkan persamaan HKSA terbaik yang dapat menghubungkan struktur molekul turunan indol dengan aktivitasnya sebagai AH4. Metode: Penelitian dilakukan dengan pendekan hubungan kuntitatif struktur dan aktivitas AH4 senyawa turunan indol dengan menggunakan metode semi empiris Austin Model 1 (AM1). Hasil: Terdapat hubungan kuantitatif antara senyawa turunan indol dengan aktivitasnya sebagai AH4, senyawa turunan indol dimodelkan dengan deskriptor berpengaruh yaitu sifat elektronik berupa muatan atom (qC2, qC5, qC6, qC8, dan qC14), momen dipol, serta sifat polaritas berupa surface area (SA), logP, dan polarisability, semuanya dapat dihitung secara baik dalam pemodelan molekul menggunakan metode semi empiris Austin Model 1. Kesimpulan: Persamaan HKSA terbaik untuk afinitas ikatan senyawa turunan indol, logKi= 16,688 + (qC2 x 0,822) +(qC5 x -40,666) + (qC6 x -53,101) + (qC8 x 43,826) + (momen dipol x 0,156) + (surface area x -0,076) + (logP x 0-,073) + (polarizability x 0,931). Persamaan HKSA terbaik untuk aktivitas AH4, logA2= -403,432 + (qC14 x -4207,219) + (logP x -1,593).Kata Kunci : HKSA, Indol, antihistamin 4 (AH4), Austin Model 1 (AM1).
PENGARUH LATIHAN BATUK EFEKTIF PADA INTERVENSI NEBULIZER TERHADAP PENURUNAN FREKUENSI PERNAFASAN PADA ASMA DI INSTALASI GAWAT DARURAT Tafdihila Tafdihila; Ayu Kurniawati
Babul Ilmi Jurnal Ilmiah Multi Science Kesehatan Vol 11, No 1 (2019): Babul Ilmi Jurnal Ilmiah Multi Science Kesehatan
Publisher : STIKES 'Aisyiyah Palembang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36729/bi.v11i1.263

Abstract

Latar belakang: Serangan asma, terapi yang paling tepat adalah menggunakan terapi nebulizer. Nebulizer merupakan pilihan terbaik pada kasus kasus yang berhubungan dengan inflamasi terutama pada penderita asma . Tujuan: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui frekuensi pernafasan pada pasien asma dengan intervensi nebulizer sebelum dan setelah dilakukan Latihan Batuk Efektif IGD Rumah Sakit Bhayangkara Palembang. Metode: Penelitian ini menggunakan metode  pre eksperiment dengan rancangan   one  group pretest and posstest design yaitu penelitian dimana peneliti melakukan observasi sebelum diberikan perlakuan dan sesudah diberikan perlakuan. Sampel penelitian ini adalah pasien yang masuk dalam kategori asma di IGD RS Bhayangkara Palembang yang berjumlah 20 orang pada bulan Mei sampai Agustus 2018.  Hasil: rata-rata skor  frekuensi pernafasan responden sebelum dilakukan batuk efektif adalah mean 30.00 dengan (95%Cl : 28.70 – 31.30), median 30.00 dengan standar deviasi 2.772 sedangkan  rata-rata skor  frekuensi pernafasan responden sesudah dilakukan batuk efektif adalah mean 27.05 dengan (95%Cl : 25.18-28.92), median 29.00 dengan standar deviasi 3.993. Uji Wilcoxon matches pair test didapatkan hasil P value = 0.001 < 0.05  Hal ini menunjukan bahwa ada pengaruh latihan batuk efektif pada intervensi nebulizer terhadap penurunan frekuensi pernafasan pada asma di IGD Rumah Sakit Bhayangkara Palembang. Saran: kepada pihak Rumah Sakit sebagai tempat pelaksanaan penelitian untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia (SDM) seperti mengadakan pendidikan atau pelatihan kegawatdaruratan, serta sarana dan prasarana medis khususnya dalam menangani pasien asma Kata kunci : Latihan batuk efektif, frekuensi pernafasan, asma
ANALISA FAKTOR RISIKO KEJADIAN TUBERKULOSIS PARU Heru Listiono
Babul Ilmi Jurnal Ilmiah Multi Science Kesehatan Vol 11, No 1 (2019): Babul Ilmi Jurnal Ilmiah Multi Science Kesehatan
Publisher : STIKES 'Aisyiyah Palembang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36729/bi.v11i1.252

Abstract

Latar belakang: TBC paru-paru adalah penyakit yang disebabkan oleh mycobacterium tuberculosis yang dipengaruhi oleh berbagai faktor risiko. Tujuan: Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi faktor risiko yang berhubungan dengan kejadian TB Paru. Metode: Penelitian ini menggunakan desain case control, sampel penelitian berjumlah 192 orang, melalui simple random sampling, analisis univariat (proporsi), bivariat (uji chi square) dan multivariat (regresi logistik). Hasil: Hasil penelitian menunjukkan bahwa tidak ada hubungan antara faktor pengetahuan (p value 0,080) dan faktor sikap (p value 0,078) dengan kejadian TB Paru. Kemudian ada hubungan antara faktor tindakan (p value 0,000), ventilasi rumah (p value 0,006), pencahayaan rumah (p value 0,008), kepadatan hunian (p value 0,000), peran petugas kesehatan (p value 0,000) dan peran PMO keluarga (p value 0,000) dengan kejadian tuberkulosis paru dan variabel kepadatan hunian adalah variabel yang paling dominan mempengaruhi kejadian TBC paru di wilayah kerja Puskesmas Pemulutan Kabupaten Ogan Ilir, Sumatera Selatan. Saran: Disarankan untuk penggiatan penyuluhan TB Paru dan Program TOSS Tuberculosis. Kata kunci: Faktor Risiko, Tuberkulosis Paru
UJI EFEK ANTIPIRETIK EKSTRAK HERBA KROKOT (Portulaca oleraca L) TERHADAP TIKUS PUTIH(Rattus norvegicus) JANTAN YANG DIINDUKSI VAKSIN DPT-HB Yunilda Rosa; Erliza Nur Octavia
Babul Ilmi Jurnal Ilmiah Multi Science Kesehatan Vol 11, No 1 (2019): Babul Ilmi Jurnal Ilmiah Multi Science Kesehatan
Publisher : STIKES 'Aisyiyah Palembang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36729/bi.v11i1.269

Abstract

Latar belakang: Tanaman Krokot (Portulaca oleraca L) merupakan salah satu tanaman obat yang digunakan sebagai obat tradisional, salah satunya obat antipiretik. Masyarakat masih menganggap tanaman krokot hanya dimanfaatkan sebagai sayuran dan rempah-rempah saja. Tanaman krokot mengandung flavonoid yang berpotensi memiliki efek antipiretik dan perlu dibuktikan uji efek antipiretiknya. Tujuan: Tujuan penelitian ini  untuk mengetahui uji efek antipiretik ekstrak herba krokot ini yang diinduksi vaksin DPT-Hb secara intramuscular. Metode: Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental laboratorium dengan menggunakan tikus (Rattus norvegicus) sebagai hewan uji dengan berjumlah 20 ekor tikus putih jantan yang dibagi menjadi 5 kelompok perlakuan. Kelompok I sebagai kontrol negatif diberiakan CMC-Na 0,5%, kelompok II sebagai kontrol positif diberikan paracetamol 9mg/gBB Tikus, dan kelompok III, VI, V sebagai kelompok uji ekstrak dengan dosis 100mg/gBB, 200mg/gBB, 400mg/gBB. pengukuran suhu rektal dilakukan setiap interval 30 menit, dan pengukuran dilakukan hingga waktu 180 menit. Hasil: Hasil penelitian menunjukkan pada kelompok kontrol positif mengalami penurunan sebanyak 2,2oC, ekstrak herba krokot 100mg/gBB mengalami penurunan suhu dengan selisih rerata 0,9oC, 200mg/gBB mengalami penurunan suhu dengan selisih rerata 1,3oC. Sedangkan dosis 400mg/gBB mengalami penurunan selisih rerata 1,9oC hampir mendekati penurunan suhu kontrol positif. Kesimpulan:  ekstrak herba krokot (Portulaca oleraca L) sebagai antipiretik paling efektif pada dosis 400mg/gBB. Kata Kunci : Antipiretik, Herba Krokot (Portulaca oleraca L), Tikus (Rattus norvegicus)
KETEPATAN PENILAIAN TRIASE DAN PENDIDIKAN PETUGAS KESEHATAN DENGAN TINGKAT KEBERHASILAN PENANGANAN ASMA Apriani, Apriani
Babul Ilmi Jurnal Ilmiah Multi Science Kesehatan Vol 11, No 1 (2019): Babul Ilmi Jurnal Ilmiah Multi Science Kesehatan
Publisher : STIKES 'Aisyiyah Palembang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36729/bi.v11i1.258

Abstract

Latar Belakang: Angka kejadian penyakit asma di Indonesia tiap tahunnya semakin meningkat, hal ini dikarenakan penyakit asma sering kambuh dan berulang. Pelayanan cepat dan tepat sangat dibutuhkan di dalam pelayanan IGD. Tingginya kesibukan pelayanan IGD membutuhkan suatu sistem pemilahan pasien untuk memberikan prioritas serta pelayanan pada pasien asma, sehingga tingkat keberhasilan penanganan asma semakin membaik. Tujuan: Mengetahui hubungan ketepatan penilaian triase dan pendidikan petugas kesehatan dengan tingkat keberhasilan penanganan asma di IGD RS Bhayangkara Palembang. Metode: Penelitian ini menggunakan survei analitik dengan pendekatan cross sectional. Populasi penelitian ini adalah seluruh petugas kesehatan (perawat, dokter dan bidan) yang bertugas di IGD RS Bhayangkara Palembang. Tehnik pengambilan sampel total sampling, dengan jumlah sampel sebanyak 30 responden. Data diolah menggunakan analisa univariat dan bivariat. Hasil: Ketepatan penilaian triase ≤ 5 menit sebanyak 20 responden (66,7%), pendidikan sarjana 16 responden (53,3%), tingkat keberhasilan penanganan asma membaik 22 responden (73,3%). Hasil uji Chi Square menunjukkan hubungan signifikan antara ketepatan penilaian triase dengan tingkat keberhasilan penanganan asma (p value= 0,007), dan hubungan pendidikan petugas kesehatan dengan tingkat keberhasilan penanganan asma (p value= 0,012). Saran: Diharapkan kepada pihak RS agar dapat mengikutsertakan petugas kesehatan khususnya IGD dalam hal pelatihan-pelatihan kegawatdaruratan, dan mensupport melanjutkan pendidikan yang lebih tinggi. Kata kunci        : Ketepatan Penilaian Triase, Pendidikan Petugas Kesehatan, Tingkat Keberhasilan Penanganan Asma
KEJADIAN DISMENOREA BERDASARKAN USIA MENARCHE DAN RIWAYAT IBU DISMENOREA PADA SISWI KELAS X Riyanti, Neni; Widia, Anita
Babul Ilmi Jurnal Ilmiah Multi Science Kesehatan Vol 11, No 1 (2019): Babul Ilmi Jurnal Ilmiah Multi Science Kesehatan
Publisher : STIKES 'Aisyiyah Palembang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36729/bi.v11i1.265

Abstract

Latar belakang: menstruasi merupakan salah satu tanda bahwa seorang perempuan telah memasuki usia pubertas. Dismenorea ini menyebabkan rasa nyeri perut bagian bawah, yang menyebar menjalar ke punggung bagian bawah dan tungkai.  Tujuan: Penelitian ini untuk mengetahui hubungan usia menarche dan riwayat ibu dismenorea dengan terjadinya dismenorea pada siswi kelas X. Metode: Penelitian ini di lakukan di SMK ‘Aisyiyah Palembang. Penelitian ini dilakukan pada bulan Desember 2018. Menggunakan metode survey analitik dengan pendekatan cross sectional. Pengambilan sampel dilakukan dengan metode total sampling dengan jumlah populasi sebanyak 60 siswi. Analisis data menggunakan analisis univariat dan analisis bivariat dengan menggunakan uji chi square. Hasil: diketahui bahwa distribusi frekuensi terdapat kejadian dismenorea sebanyak 44 (73,3%) responden, yang mengalami menarche normal sebanyak 34 (56,7%) responden, yang memiliki ibu dengan riwayat disminorea sebanyak 35 (58,3%) responden. Ada hubungan antara menarche (p value 0,009 < 0,05) dan riwayat ibu dismenorea ((p value 0,023 < 0,05) dengan terjadinya dismenorea pada siswi kelas X di SMK ‘Aisyiyah Farmasi Palembang. Saran: Diharapkan dapat menjadi bahan informasi bagi siswi dan tenaga pengajar untuk menambah wawasan dan pemahaman mengenai disminorea sehingga dapat mengatasi disminorea secara mandiri seperti memberikan kompres pada daerah perut. Kata Kunci: Dismenorea, menarche, riwayat dismenorea ibu

Page 1 of 4 | Total Record : 32