cover
Contact Name
Iwan Tri Bowo
Contact Email
iwan13312229@gmail.com
Phone
+6285268719668
Journal Mail Official
lp3m@stikesmuh-pringsewu.ac.id
Editorial Address
Jl. KH. Ghalib No. 112 Pringsewu Lampung
Location
Kab. pringsewu,
Lampung
INDONESIA
Jurnal Ilmiah Kesehatan
ISSN : 20896484     EISSN : 26558157     DOI : https://doi.org/10.35952/jik
Core Subject : Health,
Jurnal Ilmiah Kesehatan, This journal is intended as a medium for communication among stake holders on health research such as researchers, educators, students, practitioners of Health Office, Department of Health, Public Health Service center, as well as the general public who have an interest in the matter. with registered number ISSN ONLINE : 2655-8157, ISSN PRINT: 2089-6484. This journal contains a script on Health Sciences that includes: Nursing, Midwifery, Dental health, Pharmacy, Environmental Health, Nutrition, Health analyst, Labor Health, Public health.
Articles 367 Documents
HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN TENTANG PERAWATAN LUKA DENGAN KEPATUHAN PERAWAT DALAM MELAKSANAKAN PROSEDUR PERAWATAN LUKA Andri Yulianto
Jurnal Ilmiah Kesehatan Vol 5, No 10 (2016): Jurnal Ilmiah Kesehatan
Publisher : Universitas Muhammadiyah Pringsewu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52657/jik.v5i10.1131

Abstract

Kepatuhan seorang perawat dalam melaksanakan prosedur perawatan luka tidak hanya diukur dari pengetahuan perawat tentang perawatan luka, akan tetapi didasarkan pada penilaian dan pengawasan tindakan prosedur. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui hubungan tingkat pengetahuan tentang perawatan luka dengan kepatuhan perawat dalam melaksanakan prosedur perawatan luka di ruang gelatik dan kutilang RSUD Dr. H. Abdul Moeloek Bandar Lampung tahun 2016. Penelitian ini menggunakan desain deskriptif korelasi dengan pendekatan cross sectional. Populasi dalam penelitian ini adalah perawat pelaksana di ruang rawat inap gelatik dan kutilang RSUD Dr. H. Abdul Moeloek Bandar Lampung dengan jumlah sampel 38 orang. Pengambilan sampel menggunakan total sampling. Uji statistik yang digunakan adalah chi square. Hasil penelitian didapatkan sebagian besar responden memiliki tingkat pengetahuan baik sebanyak 31 (81,6%) dan patuh sebanyak 29 (76,3%), ada hubungan tingkat pengetahuan tentang perawatan luka dengan kepatuhan perawat dalam melaksanakan prosedur perawatan luka di ruang gelatik dan kutilang dengan nilai p-value = 0,041 α (0,05). Disarankan kepada pihak rumah sakit agar meningkatan kualitas pelayanan khususnya praktik keperawatan melalui upaya penambahan dan pengembangan pengetahuan perawat disertai pendidikan dan pelatihan perawatan luka kepada semua perawat
TERAPI MUSIK EFEKTIF MENURUNKAN TINGKAT KECEMASAN PADA PASIEN ANAK USIA SEKOLAH Nurul Sri Wahyuni
Jurnal Ilmiah Kesehatan Vol 2, No 3 (2013): Jurnal Ilmiah Kesehatan
Publisher : Universitas Muhammadiyah Pringsewu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52657/jik.v2i3.1023

Abstract

Hospitalisasi atau rawat inap merupakan stressor yang besar yang harus dihadapi oleh anak, karena mereka belum mengerti mengapa harus dirawat juga karena lingkungan yang asing, kebiasaan yang berbeda, atau perpisahan dengan keluarga. Reaksi yang umum dari stress adalah kecemasan. Kecemasan adalah emosi atau perasaan yang timbul oleh penyebab yang tidak pasti atau tidak spesifik, biasanya dimanifestasikan dengan perasaan tidak nyaman dan gelisah. Banyak metode yang digunakan untuk mengurangi tingkat kecemasan pada pasien anak, salah satunya yaitu dengan terapi musik. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui tingkat kecemasan pada pasien anak usia sekolah (6-12 tahun) yang dirawat ina p di Ruang Marwa. RSU ‘Aisyiyah Ponorogo sebelum dan sesudah diberikan terapi music serta menganalisa pengaruh terapi music terhadap penurunan tingkat kecemasannya.Penelitian ini adalah penelitian pre-eksperimental. Dengan desain yang digunakan adalah One Group Pretest-Posttest Design. Sampel diambil secara purposive sampling, yaitu pasien anak usia sekolah (6-12 tahun) yang dirawat  inap di ruang Marwa RSU ‘Aisyiyah Ponorogo dan tercatat sebagai pasien di bulan Desember 2004. Variable yang diukur adalah tingkat kecemasan sebelum dan sesudah diberi terapi music.Dari hasil penelitian didapatkan data bahwa sebelum diberi terapi music 14,29% responden mengalami cemas ringan, 71,43% cemas sedang, dan 14,29% mengalami cemas berat. Sedangkan setelah diberi terapi music 80,95% responden mengalami cemas ringan, 4,76% cemas sedang, dan 14,29% cemas berat. Dari hasil uji statistik t-test (α = 0,05) didapatkan t hitung (8.604) dengan t tabel (2.086) dan rata-rata penurunan sebesar 4,0476. Karena t hitung lebih besar dari t table berarti hipotesis diterima, sehingga dapat disimpulkan bahwa ada pengaruh terapi music terhadap penurunan tingkat kecemasan. Dari hasi temuan diatas disarankan kepada institusi rumah sakit khususunya bidang keperawatan agar terapi music dapat diterapkan pada pasien anak yang dirawat inap.
STATUS GIZI BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN ANEMIA PADA REMAJA PUTRI DI SMAN 1 PAGELARAN PRINGSEWU Daholal Jannah; Sumi Anggraeni
Jurnal Ilmiah Kesehatan Vol 10, No 1 (2021): Jurnal Ilmiah Kesehatan
Publisher : Universitas Muhammadiyah Pringsewu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52657/jik.v10i1.1320

Abstract

Abtrak : Status Gizi Berhubungan Dengan Kejadian Anemia Pada Remaja Putri Di SMA N 1 Pagelaran Pringsewu. Kekurangan gizi dan gangguan kesehatan dapat merusak kualitas sumber daya manusia. Di Indonesia masih terdapat empat masalah gizi utamaya itu kurang energi protein (KEP), gangguan akibat kurang iodium (GAKI), kurang vitamin A (KVA) dan anemia akibat kekurangan gizi besi (AGB), angka kejadian anemia pada remaja mencapai presentasi 33,7 %. Dampak anemia pada remaja putri mengakibatkan kebugaran atau kesegaran tubuh berkurang semangat belajar atau prestasi menurun, sehingga pada saat akan menjadi calon ibu dengan keadaan beresiko tinggi. Tujuan dari penelitian ini yaitu untuk mengetahui hubungan status gizi dengan kejadian anemia pada remaja putri di SMAN 1 Pagelaran Pringsewu t.  Jenis penelitian ini menggunakan desain penelitian deskriptif analitik, serta menggunakan pendekatan cross sectional dan tekhnik yang digunakan adalah total sampling dengan jumlah sampel 96 responden dengan cara mengisi lembar checklist. Berdasarkan uji statistik menggunakan uji chi-square menghasilkan nilai pvalue 0,05 yaitu p value = 0,000, yang berarti ada hubungan antara status gizi dengan kejadian anemia pada remaja putri di SMAN 1 Pagelaran Pringsewu. Peneliti menyarankan pada pihak sekolah untuk lebih meningkatkan sosialisasi cara memilih makanan yang sehat.
FAKTOR ¬RISIKO ASPEK PERILAKU BERHUBUNGAN DENGAN DIABETES MILITUS TIPE II Andri Yulianto
Jurnal Ilmiah Kesehatan Vol 8, No 1 (2019): Jurnal Ilmiah Kesehatan
Publisher : Universitas Muhammadiyah Pringsewu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52657/jik.v8i1.1060

Abstract

Jumlah penderita diabetes militus semakin bertambah, terutama di negara ­maju sehingga berdampak terhadap penderita diabetes militus juga semakin meningkat di dunia. Diketahui faktor risiko aspek perilaku yang berhubungan dengan diabetes militus Tipe II terkontrol. Jenis penelitian dengan ­analitik kuantitatif. Penelitian dilakukan ­di Puskesmas Kota Dalam dengan Populasi sebanyak 854 ­penderita DM, dan sampel sebanyak 90 responden ­dengan simpel random sampling. Jenis data yang digunakan ­data primer. Analisa data yang digunakan yaitu analisis bivariat dengan Chi square. Distribusi frekuensi diabetes militus Tipe II dalam kategori tidak terkontrol sebanyak 51 (56,7%),  penderita diabetes militus Tipe II dalam kategori gemuk (IMT 25 Kg) sebanyak 63 (70 %), ­pola makan penderita diabetes militus Tipe II dalam kategori ­risiko (pola makan tidak sesuai jadwal) ­sebanyak 49 (54,4%), aktivitas fisik penderita diabetes militus Tipe II dalam kategori ­­­­­tidak aktif (­­­­­­­­­­­­­olahraga 5 kali perminggu dengan durasi 30 menit) ­sebanyak 52 (57,8%). Hasil uji statistic didapatkan ada hubungan pola makan, obesitas, dan aktifitas fisik  dengan kejadian diabetes militus Tipe II dengan pola makan (p – value = 0,026 dan OR = 3,168), obesitas (p – value = 0,000 dan OR = 5,425), dan aktifitas fisik  (p – value = 0,000 dan OR = 6,5) Peneliti menyarankan kepada ­pernderita DM yang mengalami obesitas di Wilayah Kerja Puskesmas Kota Dalam ­diharapkan untuk melakukan aktifitas fisik yang rutin seperti berolahraga (jogging, dan bersepeda), mengikuti senam DM yang diadakan Puskesmas ­dan mengatur pola makan.
GAMBARAN PENGETAHUAN IBU PADA TINDAKAN PENANGANAN ISPA BALITA DI PUSKESMAS 23 ILIR PALEMBANG TAHUN 2017 Nelly Mariyam; Rada Sagita
Jurnal Ilmiah Kesehatan Vol 7, No 2 (2018): Jurnal Ilmiah Kesehatan
Publisher : Universitas Muhammadiyah Pringsewu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52657/jik.v7i2.1084

Abstract

ISPA adalah suatu  keadaan dimana saluran pernafasan mengalami inflamasi yang menyebabkan terjadinya obstruksi jalan nafas dan akan menyebabkan retraksi dinding pada dada saat melakukan pernafasan. Berdasarkan (WHO) Tahun 2012 manyatakankematianakibat ISPA diseluruhduniasekitar 19% atauberkisar 1,6-2,2 juta.Daridata Kementrian Kesatuan Kesehatan Indonesia menunjukkan penderita ISPA semakin bertambah tia ptahun. Penelitian in ibertujuan untuk mengetahui informas tentang pengetahuan ibu pada tindakan penanganan ISPA balita dipuskesmas 23 ilir Palembang. Penelitian ini menggunakan studi analisis deskriptif dengan menggunakan pendekatan kualitatif, melalui wawancara mendalam (Indepth Interview) sebanyak 6 orang yaitu 5 orang informan dan 1 orang bidan. Penelitian ini dilaksanakan pada tanggal 07-11 bulan juli 2017.Dari hasil penelitian bahwa pengetahuan merupakan hasil tahu dari seorang manusia yang diperolehnya dari pengalaman serta informasi yang ada, diketahui gejalanya seperti batuk, Pilek, demam, tenggorokan berwarna merah, sesak nafas, nafas lebih dari normal, suhu tubuh meningkat lebih dari 39 °C. penyebabnya bisa terjadi karena virus-virus mikosovirus, perubahan cuaca, dan folusi udara. Adapun yang termasuk penyakit ISPA yaitu seperti batuk, pilek, demam suhu tubuh  meningka, tenggorokan berwarna merah, bernafas berbunyi seperti mengi. Dan dari Suatu sikap belum otomatis terwujud dalam suatu tindakan. Dan cara penanganan  balita Demam dikomres menggunakan air hangat kuku, kemudian diberiobat, apabila keadaan masih kurang membaik maka segera meminta pertolangan kepada petugas kesehatan. Dan cara menangani Batuk pada Balitayaitu dengan memberikan obat antibiotic sesuai dengan dosis, memberikan  minum  melebihi biasanya. Diharapkan  untuk puskesmas 23 ilir dapat meningkatkan program  pendidikan  kesehatan dan  penyuluhan  kesehatan bagi keluarga pada umumnya dan kelompok informan ISPA secara berkala menyebarkan informasi mengenai gejala, penyebab, yang termasuk, dan penanganan ISPA melalui media leaflet, poster dan sebagainnya
BLAMMING CULTURE DAN SANKSI KESALAHAN DALAM BUDAYA KESELAMATAN PASIEN Diny Vellyana; Asri Rahmawati
Jurnal Ilmiah Kesehatan Vol 5, No 9 (2016): Jurnal Ilmiah Kesehatan
Publisher : Universitas Muhammadiyah Pringsewu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52657/jik.v5i9.1122

Abstract

Budaya keselamatan pasien di RS PKU Muhammadiyah Unit II belum berjalan dengan baik, ditandai oleh banyaknya pelaporan insiden keselamatan pasien yang tercatat oleh TIM KPRS. Padahal rumah sakit bertype C yang sedang mempersiapkan akreditasi KARS 2012 ini memiliki kewajiban untuk menerapkan budaya keselamatan pasien dalam proses pemberian pelayanan kesehatan. Penelitian ini menggunakan pendekatan mixed methods research yaitu metode kuantitatif dengan pendekatan cross sectional dan metode kualitatif dengan pendekatan studi kasus (case study) dengan rancangan penelitian deskriptif . subjek penelitiannya adalah perawat/bidan pelaksana yang berhubungan langsung dengan pasien sebanyak 76 orang. Pengukuran budaya keselamatan pasien menggunakan kuesioner AHRQ (Agency For Healthcare Research and Quality) tahun 2004 yang berjudul HSOPSC (Hospital Survey on Patient Safety Culture) dilengkapi dengan data wawancara dan laporan insiden keselamatan pasien dari TIM KPRS Muhammadiyah Unit II. Penerapan budaya keselamatan pasien di RS PKU Muhammadiyah Unit II masuk dalam kategori cukup dengan nilai mean sebesar 74.09. Terdapat Gap/perbandingan pelaporan antara TIM KPRS dan hasil penelitian di lapangan serta ditemukannya hambatan-hambatan dalam penerapan budaya keselamatan pasien di RS PKU Muhammadiyah Unit II yang berasal dari dukungan manajemen yang masih belum optimal, tingginya jam kerja dan beban kerja yang tidak sesuai serta masih terdapat adanya         proses          tahapan          program keselamatan pasien yang belum terlaksanakan. Budaya keselamatan pasien di RS PKU Muhammadiyah Unit II masuk dalam kategori cukup, tetapi perlu dukungan manajemen dan optimalisasi program keselamatan pasien.
EVALUASI IMPLEMENTASI TERAPEUTIK SEBAGAI TEKNOLOGI EDUKASI UNTUK PENYANDANG DISABILITAS: TUNA RUNGU Shanti Farida Rachmi; La Ode Abdul Rahman; Novi Anggreyani; Regita Sari Cahya Ningsih
Jurnal Ilmiah Kesehatan Vol 9, No 1 (2020): Jurnal Ilmiah Kesehatan
Publisher : Universitas Muhammadiyah Pringsewu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52657/jik.v9i1.1014

Abstract

Komunikasi merupakan bagian penting dalam proses transfer informasi kesehatan bagi setiap individu. Kondisi keterbatasan pendengaran pada masyarakat tuli menimbulkan kebutuhan media informasi kesehatan yang dirancang khusus sehingga mereka mendapatkan hak informasi kesehatan yang sama dengan masyarakat lainnya. Penelitian ini bertujuan untuk menilai efektivitas video edukasi kesehatan dalam membantu penyandang tuna rungu memahami masalah kesehatan kronis seperti penyakit Diabetes Mellitus dan penyakit Hipertensi sebagai upaya transmisi informasi kesehatan yang dikemas dalam bentuk video edukasi kesehatan. Metode penelitian menggunakan quasi experiment tanpa control dengan bentuk kegiatan menggunakan evaluasi peningkatan pengetahuan pre dan post intervensi. Responden penelitian ini berjumlah 48 orang. Hasil yang diperoleh adalah adanya peningkatan pengetahuan masyarakat disabilitas tuna rungu khususnya pada tahap perkembangan dewasa muda sampai dengan dewasa akhir mengenai penyakit kronik Hipertensi dan Diabetes Melitus. Pemanfaatkan media edukasi berbasis teknologi video menyesuaikan bahasa dan kebutuhan masyarakat Tuna Rungu sehingga pesan lebih mudah dipahami serta lebih mudah disampaikan. Hasil uji perbedaan rata-rata pengetahuan sebelum dan sesudah sosialisasi dengan menggunakan uji wilcoxon didapatkan p value= 0,000 (α= 0,05). Strategi edukasi bagi masyarakat disabilitas dapat dilaksanakan dengan metode pemanfaatan teknologi dan sosialisasi yang disesuaikan dengan kondisi mereka. Video edukasi kesehatan ini dapat dikembangkan lagi untuk pencegahan berbagai risiko masalah kesehatan bagi penyandang tuna rungu diseluruh wilayah Indonesia.
BULLYING MENINGKATKAN KECEMASAN SISWA SMK MUHAMMADIYAH 1 PADANG RATU LAMPUNG TENGAH Nuria Muliani; Alfiyan Prima Ginanjar; Yusnita .
Jurnal Ilmiah Kesehatan Vol 9, No 2 (2020): Jurnal Ilmiah Kesehatan
Publisher : Universitas Muhammadiyah Pringsewu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52657/jik.v9i2.1234

Abstract

Bullying Meningkatkan Kecemasan Siswa SMK Muhammadiyah 1 Padang Ratu Lampung Tengah. Bullyingmerupakan penyalahgunaan kekuatan atau kekuasaan yang dilakukan oleh seseorang atau kelompok.Korban bullying dapat merasa cemas, takut yang tidak menyenangkan yang sering disertai gejala fisiologis, respon emosional terhadap penilaian individu yang subjektif. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui hubungan perilaku bullying terhadap tingkat kecemasan siswa di SMK Muhammadiyah 1 Padang Ratu Lampung Tengah Tahun 2019.Penelitian ini menggunakan studi korelasi dengan pendekatan cross sectional. Subjek penelitian ini merupakan siswa kelas X SMK Muhammadiyah 1 Padang Ratu Lampung Tengah..Jumlah sampel sebanyak 102 responden. Teknik sampling menggunakan total sampling.Instrumen yang digunakan adalah  kuisioner perilaku bullying dan Hamilton Anxiety Rating Scale (HARS).Uji Statistik yang digunakan uji Chi Square. Hasil penelitian yang didapat yaitu terdapathubungan antara perilaku bullying dengan tingkat kecemasansiswa di SMK Muhammadiyah 1 Padang Ratu Lampung Tahun 2019 dengan nilai p-value 0,013 (0,05) dengan nilai odd ratio (OR = 3.045). Tenaga kesehatan perlu memberikan informasi mengenai perilaku bullying dan tingkat kecemasan agar dapat membantu siswa yang mengalami perilaku bullyingdan dapat mengontrol tingkat kecemasan dengan baik.
KEGAGALAN PENGOBATAN PADA PASIEN TB DI RUMAH SAKIT FAILURE IN THE TREATMENT TUBERCULOSIS IN HOSPITAL Elmi Nuryati; Kaminah Panjaitan
Jurnal Ilmiah Kesehatan Vol 3, No 6 (2014): Jurnal Ilmiah Kesehatan
Publisher : Universitas Muhammadiyah Pringsewu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52657/jik.v3i6.1049

Abstract

Penyakit Tuberkulosis Paru adalah salah satu penyakit infeksi yang menular dan sampai sekarang masih menjdi masalah di Indonesia. Keberhasilan DOTS dalam program pengobatan tuberculosis paru, dipengaruhi oleh berbagai faktor diantaranya adalah pengetahuan pasien, terlaksananya peran PMO (Pengawas Menelan Obat) dengan baik dan partisipasi aktif dari peran petugas kesehatan. tujuan penelitian untuk mengetahui pengaruh peran petugas kesehatan dengan kegagalan pengobatan pada pasien Tuberkulosis (TB). Desain penelitian korelasional dengan pendekatan cross sectional. Populasi adalah pasien penderitan TB yang menjalani pengobatan TB di Rumah Sakit Urip Sumoharjo Bandar Lampung. Sampel dalam penelitian ini adalah total populasi sebanyak 30 responden dengan tekhnik Purpossive sampling.Analisis data dengan uji Chi Square Dari hasil uji statistik tidak ada hubungan pengetahuan (0,113), peran PMO (0,675), dan peran petugas (0,570). Diharapkan kepada petugas kesehatan,agar lebih aktif dalam menangani pasien TB paru dalam memberikan penyuluhan kepada pasien dan PMO, agar dapat menurunkan angka putus berobat pasien.
HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN DENGAN PENATALAKSAAN TERAPI FARMAKOLOGI DAN NON FARMAKOLOGI RHEUMATOID ATRITIS PADA LANSIA Manzahri .
Jurnal Ilmiah Kesehatan Vol 4, No 7 (2015): Jurnal Ilmiah Kesehatan
Publisher : Universitas Muhammadiyah Pringsewu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52657/jik.v4i7.1075

Abstract

World Health Organization(WHO) menyatakan angka kejadian rematik (2012) 20% berusia 55 tahun. Rencana pengobatan sering mencakup kombinasi dari istirahat, aktivitas fisik dan obat-obatan. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan tingkat pengetahuan dengan penatalaksanaan terapi farmakologi dan non farmakologi rheumatoid arthritis.Metode dalam penelitian ini adalah analitik dengan pendekatan cross sectional. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh lansia Kelurahan Pajaresuk yang berkunjung ke puskesmas Pajaresuk sebanyak 85 lansia.Hasil penelitian diketahui terdapat hubungan hubungan tingkat pengetahuan dengan penatalaksanaan terapi farmakologi dan non farmakologi rheumatoid arthritis pada lansia p value = 0.040. Saran Hendaknya petugas kesehatan dapat memberikan informasi lebih lanjut mengenai penatalaksanaan rheumatoid arthritis