cover
Contact Name
Aria Indah Susanti
Contact Email
-
Phone
+6285648538318
Journal Mail Official
jurnal.tecnoscienza@kahuripan.ac.id
Editorial Address
Jl. Soekarno Hatta No.1 Pelem Pare Kediri
Location
Kab. kediri,
Jawa timur
INDONESIA
Jurnal Tecnoscienza
ISSN : 25413295     EISSN : 26153319     DOI : -
TECNOSCIENZA is an academic journal on the issued related to engineering, earth science, and technology. Published actually in April and October. It is open to all scientist, researchers, education practitioners, and other scholar. Therefore this journal welcomes to various topics that have recieved by Proffesors and Doctors specifying on related studies, and they come from reputable universities all over Indonesia and universities abroad.
Articles 297 Documents
Penerapan Metode Multifactor Evaluation Process Pada Sistem Pendukung Keputusan Pemberian Bantuan Jamban Keluarga Pada Kantor Desa Dulomo Ruhmi Sulaehani
JURNAL TECNOSCIENZA Vol. 3 No. 2 (2019): TECNOSCIENZA
Publisher : JURNAL TECNOSCIENZA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (388.667 KB)

Abstract

Pemberian Bantuan Jamban Keluarga merupakan salah satu permasalahan yang dihadapi oleh pihak desa. Dalam menentukan siapa yang benar-benar berhak menerima bantuan jamban, pihak desa masih mengambil keputusan dengan cara subyektif sehingga indikator layak bagi seseorang akan berbeda dengan orang lain. Dalam perancangan sistem ini, penulis menggunakan metode Multifactor Evaluation Process (MFEP). Empat kriteria dasar yang digunakan yakni Belum memiliki jamban, kondisi rumah, status sosial ekonomi dan sumber air bersih. Sistem yang dibangun mampu memberikan rekomendasi peringkat penerima bantuan jamban yang diurutkan berdasarkan bobot tertinggi. Dengan sistem ini diharapakan dapat memberikan solusi bagi pihak desa yang akan memberikan bantuan. Bahasa Pemrograman yang digunakan dalam pembuatan sistem yaitu PHP dengan Database MySQL. Kata kunci: Jamban Keluarga, Multifactor Evaluation Process (MFEP), PHP, MySQL
Implementasi Model Project Based Learning (PJBL) Ditinjau dari Penerapan Kurikulum 2013 Rahma Wahyu
JURNAL TECNOSCIENZA Vol. 1 No. 1 (2016): TECNOSCIENZA
Publisher : JURNAL TECNOSCIENZA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (647.007 KB)

Abstract

Pengembangan Kurikulum 2013 merupakan langkah lanjutan Pengembangan Kurikulum Berbasis Kompetensi yang telah dirintis pada tahun 2004 dan KTSP 2006 yang mencakup Kompetensi sikap, pengetahuan, dan keterampilan secara terpadu. Terdapat beberapa perubahan dari kurikulum sebelumnya dan kurikulum 2013, yaitu dalam perumusan Standar Kompetensi Lulusan. Perumusan SKL di dalam KBK 2004 dan KTSP 2006 yang diturunkan dari SI harus diubah menjadi perumusan yang diturunkan dari kebutuhan. Sesuai dengan usaha untuk memaksimalkan kemampuan peserta didik, maka digunakan metode-metode yang bervariasi dalam kegiatan KBM. Dalam kurikulum 2013 juga sudah diberi gambaran metode-metode yang digunakan, diantaranya adalah metode saintifik. Model yang mendukung terjadinya proses pembelajaran saintifik, seperti Project Based Learning, Problem based Learning/ Problem Solving/ Inquiry, Discovery Learning. (Pelangi 2013-Direktorat Pembinaan SMP). Wena (2009) menyatakan bahwa; Pembelajaran berbasis proyek adalah sebuah model pembelajaran yang inovatif, dan lebih menekankan pada belajar kontekstual melalui kegiatan-kegiatan yang kompleks. Fokus pembelajaran terletak pada prinsip dan konsep inti dari suatu disiplin ilmu, melibatkan peserta didik dalam investigasi pemecahan masalah dan kegiatan tugas-tugas bermakna yang lain, memberi kesempatan peserta didik dalam mengonstruksi pengetahuan mereka sendiri. Pembelajaran berbasis proyek Implementasi Model Project Based Learning (PJBL) Ditinjau dari Penerapan Kurikulum 2013 Dosen Program Studi Teknik Informatika, Fakultas Teknik, Universitas Kahuripan Kediri memiliki potensi yang besar untuk memberi pengalaman belajar yang lebih menarik dan bermakna bagi peserta didik. Sehingga Project Based Learning menjadi model pembelajaran yang mendukung kurikulum 2013. Kata Kunci : Kurikulum 2013, Project Based Learning (PjBL)/ Pembelajaran Berbasis Proyek.
Peninjauan Kembali Lokasi Tower Crane pada Proyek Green Sedayu Apartemen Chika Puspita; Mirnayani Mirnayani; Mohamad F.N. Aulady
JURNAL TECNOSCIENZA Vol. 3 No. 1 (2018): TECNOSCIENZA
Publisher : JURNAL TECNOSCIENZA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (314.674 KB)

Abstract

Latar belakang: Penggunaan Tower Crane (TC) sebagai alat berat pada proyek yang bersifat kompleks harus dipertimbangkan dengan baik. Ini dikarenakan penempatan TC dapat mempengaruhi kinerja proyek. Tujuan: Tujuan dari penelitian ini adalah untuk meninjau kembali posisi TC pada proyek Green Sedayu apartemen agar kinerja TC dapat maksimal. Metode: Penelitian ini menggunakan analisa terhadap supply point dan demand point. Kedua variabel tersebut dianalisis kedekatannya sehingga membentuk suatu kelompok pekerjaan. Hasil: Hasil penelitian menunjukkan dengan pergeseran posisi TC total waktu perjalanan pengait menjadi 7390,19 menit yang sebelumnya hanyalah 7435,31 menit. Simpulan: dengan pemindahan lokasi TC dapat mempercepat kinerja TC sehingga pembangunan apartemen akan berjalan dengan baik. Kata kunci: Kinerja, Tower Crane, Lebih baik
ANALISIS TINGKAT PENCAHAYAAN DI AKADEMI KOMUNITAS SEMEN INDONESIA – GRESIK Rizkiyah Nur Putri; M. Trifiananto
JURNAL TECNOSCIENZA Vol. 2 No. 2 (2018): TECNOSCIENZA
Publisher : JURNAL TECNOSCIENZA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (421.056 KB)

Abstract

Pencahayaan merupakan salah satu faktor pendukung produktifitas bekerja baik untuk pekerja maupun mahasiswa. Oleh karenanya pencahayaan alami dengan cahaya matahari saja tidaklah cukup dalam mendukung tingkat pencahayaan. Kondisi penerangan yang kurang memenuhi ketentuan/standar maka akan mengakibatkan penyakit akibat kerja yakni kelelahan mata dan jangka panjangnya akan mengakibatkan mata minus bahkan penyakit mata lainnya. Penelitian ini bertujuan mengetahui kesesuaian tingkat pencahayaan pada kampus AKSI-Gresik dengan membandingkan pada standar SNI yang berlaku dan memberikan rekomendasi atas kebutuhan lampu yang sesuai. Pengukuran dilakukan pada siang hari saat proses pembelajaran dan jam kerja aktif yakni pad ajam 10.00-14.00 WIB dan menghasilkan 8 dari 10 ruangan tidak sesuai dengan kebutuhan pencahayaan. Hal tersebut dikarenakan jumlah lampu yang ada pada ruangan-ruangan tersebut kurang hari 15 watt/m2. Sehingga keluhan pada mata banyak didapatkan pada populasi yakni 6 % pada populasi kelas dan 78% populasi ruang kerja yang terdiri dari ruangan BAAK, ruang dosen, ruang kaprodi dan ruang direktur. Sehingga berdasarkan analisa yang telah diberikan tersebut diperlukan penggantian dan penambahan kebutuhan lampu. Rekomendasi perbaikan adalah mengganti dengan lampu 46 watt FL. Kata kunci: tingkat pencahayaan, produktifitas, standar SNI
Rancang Bangun Sistem Jaringan Hotspot Berbasis Manajemen User Dengan Menggunakan Userman dan Radius Server Pada Mikrotik Routerboard di SMK Negeri 1 Kemlagi Tabita Wahyu Eka Vivanda; Aria Indah Susanti
JURNAL TECNOSCIENZA Vol. 3 No. 2 (2019): TECNOSCIENZA
Publisher : JURNAL TECNOSCIENZA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (490.568 KB)

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk: (1) membuat sebuah hotspot mikrotik dengan sistem login untuk para pengguna yaitu siswa, guru maupun karyawan; dan (2) membuat sebuah sistem manajemen user pada hotspot sehingga administrator jaringan dapat mengontrol dan memonitoring user dan lubang keamanan bisa tertutupi. Penelitian ini melalui 4 tahapan yaitu studi literatur, perancagan jaringan uji coba, percobaan, dan analisis hasil uji. Hasil uji coba menunjukkan bahwa user sudah mendapat limitasi sesuai dengan paket yang didapat. Namun terdapat beberapa limitasi yang melebihi batas limit tapi tidak terlalu signifikan mengingat banyaknya user yang aktif. Kata kunci: Hotspot Mikrotik, Manajemen User, Sistem Login, Userman, Radius Server
STRATEGI PENGEMBANGAN BISNIS CV. TIRTA BENING SUMBER ALAMI TRENGGALEK Muhammad Zuhdi Sasongko*1; Edy Djoko Suprayitno*2
JURNAL TECNOSCIENZA Vol. 1 No. 2 (2017): TECNOSCIENZA
Publisher : JURNAL TECNOSCIENZA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (667.102 KB)

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan kondisi lingkungan internal dan eksternal yang sedang terjadi pada bisnis CV. Tirta Bening Sumber Alami (TBSA) Kabupaten Trenggalek Propinsi Jawa Timur serta menyusun strategi pengembangan bisnis. Analisa lingkungan internal akan menganalisa tiap aspek di dalam lingkungan internal bisnis yaitu pemasaran, keuangan, produksi, dan sumber daya manusia. Sedangkan analisa lingkungan ekternal menggunakan analisa PEST yang berfokus pada faktor politik, ekonomi, sosial, dan teknologi, dan Porter’s Five Forces Analysis. Penelitian yang dilakukan dengan metode kualitatif ini menggunakan teknik pengumpulan data primer berupa wawancara kepada beberap informan perusahan dan juga data sekunder yang berupa studi dokumen. Selanjutnya akan dilakukan analisa SWOT untuk mengidentifikasi kekuatan (strength), kelemahan (weakness), peluang (opportunity), dan ancaman (threat). Dari analisa SWOT akan dibentuk matriks SWOT yang nantinya dapat merumuskan beberapa alternatif strategi bagi perusahaan.Hasil penelitian disimpulkan bahwa strategi pengembangan bisnis yang paling tepat bagi perusahaan adalah strategi intensif, yaitu pengembangan pasar, penetrasi pasar, dan pengembangan produk. Kata Kunci: SWOT, TBSA, Trenggalek
Studi Komparasi Metode SVM dan Naive Bayes pada Data Bencana Banjir di Indonesia Riska K Abdullah; Ema Utami
JURNAL TECNOSCIENZA Vol. 3 No. 1 (2018): TECNOSCIENZA
Publisher : JURNAL TECNOSCIENZA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (427.927 KB)

Abstract

Studi Komparasi Metode SVM dan Naive Bayes Pada Data Bencana Banjir di Indonesia bertujuan untuk mendapatkan dataset clean yang berisi bencana banjir lengkap dengan atribut cuaca. Pada dataset tersebut kemudian diimplementasikan model klasifikasi SVM dan Naive Bayes. Proses ini dilakukan agar performa antara SVM dan Naive Bayes dapat terlihat dan bisa dinilai mana yang lebih baik ketika diterapkan pada data bencana banjir di Indonesia. Penelitian dibagi menjadi tiga tahap utama, tahap pertama yaitu proses ekstraksi dataset. Proses tersebut bertujuan untuk mendapatkan dataset yang clean. Proses tersebut dilaksanakan dengan penerapan teknik data mining untuk menyatukan data cuaca dan data bencana alam berdasarkan tanggal dan lokasi kejadian. Tahap kedua yaitu proses implementasi klasifikasi, dan tahap terakhir yaitu proses capturing performa dari kedua model. Pada tahap terakhir pengukuran performa dari kedua model (SVM dan Naive Bayes) didapatkan dari Perhitungan akurasi dengan memanfaatkan confusion matrix, analisa ROC, kemudian parameter perbandingan selanjutnya yaitu waktu eksekusi. Hasil dari penelitian menunjukkan persentase Nilai akurasi rata-rata dari model SVM sebesar 48,90% sedangkan nilai akurasi dari Naive Bayes sebesar 64,70%. Sementara itu untuk masing-masing runtime SVM kurang lebih sebesar 720 mili detik dan naive bayes kurang lebih 280 mili detik. Dapat disimpulkan bahwa metode Naive Bayes lebih baik performanya dibandingkan dengan metode SVM ketika kedua metode tersebut diterapkan pada dataset yang sama yaitu dataset bencana banjir di Indonesia. Begitu pun dengan runtime, Naive Bayes masih lebih unggul karena memiliki waktu yang lebih singkat dalam proses trainning dan testing dibandingkan dengan SVM. Kata kunci: svm, naïve bayes, comparative, classification
PERANCANGAN ALAT CETAK ISI RESOLES DENGAN METODE QUALITY FUNCTION DEPLOYMENT (QFD) UNTUK MENINGKATKAN EFISIENSI DAN EFEKTIVITAS PADA HOME INDUSTRY ROTI Ary Permatadenyn*1; Erica Nuryulianti*2
JURNAL TECNOSCIENZA Vol. 1 No. 1 (2016): TECNOSCIENZA
Publisher : JURNAL TECNOSCIENZA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (749.563 KB)

Abstract

Latar belakang penelitian ini adalah belum adanya alat bantu pada proses produksi home industry roti khususnya pada pembuatan isi resoles, sehingga mengakibatkan pada saat pengisian resoles tidak memiliki bentuk yang sama dan presisi pada saat pembuatannya. Permasalahan dari penelitian ini adalah(1) Faktor-faktor apa saja yang harus diterapkan dalam pembuatan alat cetak isi resoles? (2) Faktor-faktor apa saja yang menjadi kelebihan dari alat cetak isi resoles ini sehingga dapat meningkatkan efisiensi dan efektifitas proses produksi home industry roti? Penelitian dilakukan bulan Mei sampai Oktober 2015 dengan Metode Quality Function Deployment (QFD) untuk melakukan analisis dengan data yang diperoleh melalui kuesioner yang berisi tentang kebutuhan konsumen dan tingkat kepentingan konsumen pada pelaku home industry roti di Desa Majan Kabupaten Tulungagung. Simpulan yang diperoleh dari penelitian ini adalah: (1) awet, mudah dibersihkan, mudah digunakan, tampilan produk menarik, harga terjangkau, bahan tahan air dan panas, hasil cetakan lebih banyak, dan tidak ada sudut yang tajam. (2) awet, harga terjangkau dan hasil cetakan lebih banyak.Kata kunci: Alat Cetak Isi Resoles, Atribut, Quality Function Deployment
PENGEMBANGAN MODUL BERBASIS PROBLEM SOLVING PADA MATA KULIAH ELEKTRONIKA dwi Sari Ida Aflaha; Soepardi Harris 2
JURNAL TECNOSCIENZA Vol. 2 No. 1 (2017): TECNOSCIENZA
Publisher : JURNAL TECNOSCIENZA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (307.743 KB)

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk: (1) mengetahui prosedur pengembangan modul berbasis problem solving yang layak digunakan pada materi elektronika. Penelitian ini merupakan penelitian dan pengembangan (R&D) yang mengacu pada model yang dikemukakan oleh Thiagarajan. Kelayakan media divalidasi oleh ahli materi dan ahli media, dan teman sejawat. Subjek Uji coba penelitian ini adalah mahasiswa semester III tahun akademik 2015/2016. Berdasarkan hasil analisis data disimpulkan: (1) langkah-langkah prosedur pengembangan yang dilakukan menggunakan model 4-D yang diawali tahap 1 define yaitu melakukan studi literatur yang meliputi analisis, kurikulum dan materi, tahap 2 design yaitu pemilihan format modul, tahap 3 develop yaitu desain awal modul, validasi produk, uji coba terbatas, perbaikan, uji coba luas. Pada uji coba terbatas mahasiswa tidak hanya membaca modul, tetapi juga melakukan kegiatan pembelajaran dalam modul, dan tahap 4 disseminate yaitu penyebaran modul paada mahasiswa. (2) penilaian modul fisika berbasis problem solving dinyatakan layak dengan kategori sangat baik yaitu dengan nilai hasil validasi ahli 458, nilai hasil validasi teman sejawat 461. Respon mahasiswa pada uji coba kecil memperoleh 84% dengan kategori sangat baik. respon mahasiswa setelah uji besar 86% kategori sangat baik dan respon dosen serta teman sejawat sebesar 94% kategori sangat baik. (3) Modul berbasis problem solving efektif untuk meningkatkan hasil belajar ditinjau dari skor rata-rata pretest 65,75 dan posttest 71,50. Sehingga modul berbasis problem solving mendapat respon positif dalam pembelajaran dan dapat memberikan motivasi belajar mahasiswa.
Formulasi Manajemen Strategi pada PT. Sierad Produce, Tbk. Menggunakan Metode QSPM (Quantitative Strategic Planning Matrix) Dominggo Bayu Baskara; Benazir Imam Arif Muttaqin
JURNAL TECNOSCIENZA Vol. 4 No. 1 (2019): TECNOSCIENZA
Publisher : JURNAL TECNOSCIENZA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (255.703 KB)

Abstract

Selama beberapa tahun terakhir, PT Sierad Produce, Tbk sebagai salah satu industri pakan ternak, telah menerapkan transformasi bisnis ke segmen produk makanan olahan daging ayam. Untuk ke depannya, langkah strategis ini diharapkan dapat membuka peluang bisnis yang lebih luas sehingga dapat memberikan konstribusi yang signifikan bagi pertumbuhan kinerja keuangan perusahaan. Didasari hal tersebut, maka dilakukan analisa manajemen strategi dengan Metode QSPM dengan mempertimbangkan analisa faktor internal dan eksternal perusahaan. Dari analisa tersebut dihasilkan bahwa strategi membuka pola kemitraan di Kalimantan dan Sulawesi merupakan strategi yang ideal untuk dilakukan. Strategi ini sangat potensial untuk dilakukan selain didukung oleh kondisi internal dan eksternal perusahaan, namun juga karena kompetitor yang sudah masuk ke sana masih pada tahap awal. SDM perusahaan yang besar jumlahnya juga dinilai memadai untuk melakukan ekspansi usaha. Untuk menyukseskan strategi ini, perusahaan juga harus menentukan berbagai variabel yang nantinya akan mempengaruhi implementasi strategi tersebut dalam perusahaannya. Kata kunci: Industri berbasis Unggas, Manajemen Strategi, QSPM

Page 2 of 30 | Total Record : 297