cover
Contact Name
Jurnal Teknik Lingkungan ITB
Contact Email
jurnaltlitb@gmail.com
Phone
-
Journal Mail Official
jurnaltlitb@gmail.com
Editorial Address
http://journals.itb.ac.id/index.php/jtl/about/editorialTeam
Location
Kota bandung,
Jawa barat
INDONESIA
Jurnal Teknik Lingkungan
ISSN : 08549796     EISSN : 27146715     DOI : -
Core Subject : Social, Engineering,
Jurnal Teknik Lingkungan ITB merupakan jurnal resmi yang dipublikasikan oleh Program Studi Teknik Lingkungan, Fakultas Teknik Sipil dan Lingkungan, Institut Teknologi Bandung. Jurnal ini mencakup seluruh aspek ilmu Teknik Lingkungan sebagai berikut (namun tidak terbatas pada): pengelolaan dan pengolahan air bersih, pengelolaan dan pengolahan air limbah, pengelolaan dan pengolahan persampahan, teknologi pengelolaan lingkungan, pengelolaan dan pengolahan udara, kebijakan air, serta kesehatan dan keselamatan kerja.
Articles 10 Documents
Search results for , issue "Vol. 22 No. 2 (2016)" : 10 Documents clear
KAJIAN BEBAN PENCEMARAN HARIAN DI SUNGAI CITARUM MENGGUNAKAN PEMODELAN QUAL2K STUDI KASUS: SUNGAI CITARUM SEGMEN KOTA KARAWANG Adi Mustika; Asep Sofyan
Jurnal Teknik Lingkungan Vol. 22 No. 2 (2016)
Publisher : ITB Journal Publisher, LPPM ITB

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.5614/j.tl.2016.22.2.1

Abstract

Abstrak: Sungai Citarum merupakan sungai terpanjang dan terbesar di Jawa Barat.  Potensi pemanfaatan Sungai Citarum cukup besar meliputi antara lain: sumber air baku air PDAM, air baku industri, pertanian, perikanan, PLTA, dan sarana rekreasi. Hasil pemantauan kualitas air menunjukkan bahwa sampai saat ini kondisi kualitas air Sungai Citarum belum dapat memenuhi baku mutu air yang telah ditetapkan di sepanjang tahun, terutama pada musim kemarau (SK. Gubernur Jabar No. 39/2000). Berdasarkan hasil penelitian Pusat Litbang Sumber Daya Air (PUSAIR) dan Badan Pengendalian Lingkungan Hidup Daerah (BPLHD) Prov. Jawa Barat Th. 2011, terjadinya penurunan kualitas air tersebut disebabkan oleh peningkatan beban pencemaran dari berbagai sumber pencemar yang berasal dari populasi penduduk, perkembangan industri, ekstensifikasi dan intensifikasi lahan pertanian, pengembangan perikanan, dan populasi ternak. Studi ini dilakukan untuk mengetahui kualitas air serta menghitung beban pencemar di Sungai Citarum Segmen Kota Karawang. Sebanyak 6 sampel dikumpulkan dari 6 titik pengamatan, yang selanjutnya dianalisis di Laboratorium Perum Jasa Tirta II. Metode pendekatan yang digunakan adalah dengan simulasi pemodelan QUAL2K serta perhitungan beban pencemaran harian maksimum. Berdasar hasil studi, diketahui bahwa kandungan pencemar BOD melebihi Baku Mutu Air Kelas II PP No.82/2001. Dari hasil pemodelan QUAL2K dapat diketahui sebaran pencemar di setiap ruas. Hasil perhitungan beban pencemaran harian maksimum pencemar BOD pada kondisi eksisting adalah 4416,6 kg/hari, pada kondisi debit minimum adalah 545,3 kg/hari, dan pada kondisi debit maksimum adalah 3867,7 kg/hari. Kata kunci: beban pencemaran, BOD,  kualitas air, model Qual2K, pengelolaan sungai. Abstract : Citarum River is the longest and largest river in West Java. The potential use of Citarum river large enough, including the following: raw water source of PDAM, raw water industry, agriculture, fisheries, hydropower, and recreation facilities. The results of water quality monitoring to the current condition of Citarum River showed that the water quality can not meet the water quality standard that has been set in throughout the year, especially during the dry season (SK, West Java Governor No. 39/2000). Based on the research and Development Centre for Water Resources (Pusair) and the Environmental Management Agency (BPLHD) Province of West Java (2011), the decline in water quality caused by increasing of pollution load from various sources of pollution that comes from the population, industrial, agriculture, fisheries and livestock. This study was conducted to determine the water quality and load capacity pollutant in the Citarum River Segment Karawang. A total of 6 (six) samples were collected from 6 (six) observation point, which is then analyzed in the laboratory of PJT II. The method used in this study is QUAL2K modeling simulation and calculation of the maximum daily load. Based on the study results, it is known that the pollutant (BOD) exceeds the Quality Standard (PP No.82 / 2001, Class II). Based on QUAL2K modeling, it can be seen that the pollutant sources were not evenly distributed in every segment from the 1st until the 5th segment. The maximum daily load of pollutants BOD on the existing condition was 4416.6 kg / day, on the minimum discharge conditions was 545.3 kg / day, and on the maximum discharge conditions was 3867.7 kg / day. Key words:  BOD, load capacity of pollutant, model Qual2K, river management, water quality.
PENGARUH KOMPETITOR KATION NATRIUM, KALSIUM, DAN MAGNESIUM TERHADAP ADSORPSI LOGAM SENG OLEH SEDIMEN ANCOL, TELUK JAKARTA Dame Alvina Naomi Sitohang; Suprihanto Notodarmojo
Jurnal Teknik Lingkungan Vol. 22 No. 2 (2016)
Publisher : ITB Journal Publisher, LPPM ITB

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.5614/j.tl.2016.22.2.2

Abstract

Abstrak: Semakin meningkatnya aktivitas industri di Kota Jakarta berimbas terhadap bertambahnya jumlah kontaminan yang masuk ke dalam perairan Teluk Jakarta. Senyawa seng (Zn) digunakan dalam banyak industri dan konsentrasinya di Teluk Jakarta telah mencapai ambang batas baku mutu air laut untuk biota laut. Sedimen merupakan komponen penting dalam laut yang mampu mengadsorpsi logam terlarut. Analisis XRD menunjukkan bahwa sedimen Teluk Jakarta didominasi oleh mineral kuarsa sebanyak 56.4%,  kaolinite sebanyak 17.5%, dan pyrite sebanyak 13.7% persentase berat. Karakterisasi fisik dan kimia sedimen Ancol mencakup kandungan C-organik sebesar 5.41%, nilai KTK sebesar 29.07 me/100 gram, luas permukaan sebesar 29.388 m2/gram, specific gravity sebesar 2.63 g/cm3, dan keberadaan gugus hidroksil. Percobaan sorpsi dilakukan secara batch dan mengikuti kinetika reaksi pseudo-second order. Adsorpsi Zn oleh sedimen Ancol, Teluk Jakarta pada kondisi tanpa keberadaan kompetitor dapat direpresentasikan dengan isoterm Langmuir. Pada penambahan Na, adsorpsi Zn mengikuti isoterm Freundlich dan terjadi penurunan kapasitas adsorpsi sebesar 0.68%. Pada kondisi penambahan Ca, adsorpsi Zn mengikuti isoterm Langmuir kompetitif, terjadi penurunan kapasitas adsorpsi sebesar 0.91%. Pada penambahan Mg, adsorpsi Zn mengikuti isoterm linear dan terjadi penurunan kapasitas adsorpsi sebesar 2.22%. Pada air laut artifisial, adsorpsi Zn mengikuti isoterm Langmuir dan secara keseluruhan terjadi penurunan kapasitas adsorpsi sebesar 12.09%. Adsorpsi Zn dengan kompetitor Na dan Ca di dalam air laut artifisial dapat direpresentasikan dengan isoterm Langmuir kompetitif. Kata kunci: adsorpsi, Zn, kation kompetitor, sedimen Abstract: Rapid development of industrial activities in Jakarta leads to increasing amount of pollutant in the sea of Jakarta Bay. Zinc (Zn) is a common substance used in many kind of industry. The concentration of Zn in the sea of Jakarta Bay has reached the maximum limit of Zn concentration regulated by Indonesian State Minister for the Environment in the sea for marine biota. Marine sediment plays an important role in adsorption process of dissolved metal in the seawater. XRD analysis of Jakarta Bay sediment shows dominant mineral of the sediment which are quartz (56.4%), kaolinite (17.5%), and pyrite (13.7%). Physical and chemical characterization of Ancol Sediment showed organic carbon content as much as 5.41%, cation exchange capacity 29.07 meq/100 gram, surface area 29.388 m2/gram, specific gravity 2.63 g/cm3 , and the presence of hydroxyl group. A batch sorption model which assumed the pseudo-second order mechanism, was developed to predict the equilibrium sorption capacity. Adsorption of zinc onto Ancol sediment followed Langmuir isotherm. In addition of Na to the system, Zn adsorption followed Freundlich isotherm and sorption capacity decreased by 0.68%. In addition of Ca to the system, Zn adsorption followed Freundlich isotherm and sorption capacity decreased by 0.91%. In addition of Mg to the system, Zn adsorption followed linear isotherm and sorption capacity decreased by 2.22%. In artificial seawater, Zn adsorption followed Langmuir isotherm and sorption capacity decreased by 2.09% compared with absence of competing cation. Adsorption of Zn in presence of each Na and Ca in artificial seawater were specifically compatible with competitive Langmuir isotherm. Keywords: adsorption, Zn, competing cation, sediment
PENGARUH GAS BUANG KNALPOT TERHADAP PERTUMBUHAN TANAMAN TOMAT (Solanum lycopersicum L.) Eggy Hilmansyah; Barti Setiani; asep Sofyan
Jurnal Teknik Lingkungan Vol. 22 No. 2 (2016)
Publisher : ITB Journal Publisher, LPPM ITB

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.5614/j.tl.2016.22.2.3

Abstract

Abstrak: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh dari pemaparan gas hasil dari knalpot terhadap pertumbuhan dan hasil tanaman tomat yang telah dilakukan di Rumah Kaca. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK) dengan pola faktorial yang terdiri dari 2 faktor dan 3 kali ulangan. Faktor pertama adalah umur tanaman tomat yang terdiri dari dua taraf, yaitu umur tanaman 1 bulan dan tanaman berumur 2 bulan. Faktor kedua adalah taraf lama pemaparan (kontrol di luar chamber, kontrol di dalam chamber, lama pemaparan selama 15 menit, 30 menit, 45 menit dan 1 jam). Hasil penelitian menunjukkan terjadi interaksi antara umur tanaman dengan lama pemaparan terhadap pertumbuhan tanaman tomat. Berdasarkan Uji statistik hasil tertinggi ditunjukkan pada umur tanaman 2 bulan (P2) yang berada pada kontrol dalam (T2) sebesar 81,3 cm dan hasil terendah pada umur tanaman 1 bulan (P1) yang berada pada lama pemaparan selama 60 menit (T6) sebesar 34,9 cm. Kata kunci:  tanaman tomat, pertumbuhan tanaman, lama pemaparan, rancangan acak kelompok,   pencemara udara. Abstract: This research is designed to find out the impact of the exposure of the exhaust fumes which come from the mufflers on growth of the tomatoes cultivation which has been conducted in the Green House. This research used Randomized Block Design with factorial pattern which consisted of 2 factors and 3 time repetitions. First factor was age of the tomatoes cultivation which made up in two levels, that is, cultivation age has one month and the cultivation has two months in age. Second factor was long of duration for the exposure (in field control, in chamber control, duration of exposures  were 15 minutes, 30 minutes, 45 minutes and 1 hour respectively). The research results revealed that the interactions have been occurred between the cultivation age and duration of exposure on growth the tomatoes cultivation. Based on the statistical test, highest result is shown on the cultivation with 2 month in age (P2) which is existed under control (T2) as high as 81.3 cm, in height and lowest result was on the cultivation with 1 month in age (P1) which is existed on long of duration of the outpouring for 60 minutes (T6) as high as 34,9 cm in height. Keywords: tomoto plant, growth of plant, duration of exposure, randomized blok design, air polution
KAJIAN DAMPAK PENAMBANGAN TIMAH INKONVENSIONAL TERHADAP LINGKUNGAN DAN SOSIAL EKONOMI MASYARAKAT (STUDI KASUS: KABUPATEN BANGKA BARAT PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG) Fahrika Erwana; Kania Dewi; Benno Rahardyan
Jurnal Teknik Lingkungan Vol. 22 No. 2 (2016)
Publisher : ITB Journal Publisher, LPPM ITB

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.5614/j.tl.2016.22.2.4

Abstract

Abstrak: Penelitian ini merupakan pengukuran dan evaluasi terhadap dampak penambangan timah inkonvensional terhadap kondisi sosial dan ekonomi masyarakat, maupun terjadinya kerusakan lingkungan akibat penambangan timah di Kabupaten Bangka Barat Provinsi Bangka Belitung. Data penelitian diperoleh dari kuesioner, observasi dan penelusuran pustaka.  Pada penelitian ini akan dilakukan uji validitas dan reliabilitas kuesioner, serta penilaian awareness dan persepsi masyarakat. Selain itu akan dilakukan analisis jalur untuk melihat pengaruh variabel terhadap persepsi dampak sosial, ekonomi dan lingkungan. Penelitian melibatkan 400 responden yang dipilih secara acak di 2 kecamatan di Kabupaten Bangka Barat yaitu Kecamatan Mentok dan Kecamatan Jebus. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pertambangan timah inkonvensional memberikan dampak negatif terhadap lingkungan dan kondisi sosial masyarakat, namun memberikan dampak positif terhadap kondisi ekonomi masyarakat. Berdasarkan analisis jalur, variabel awareness, kesediaan berpartisipasi, ekspektasi dan dukungan terhadap penambangan timah inkonvensional memiliki pengaruh yang signifikan terhadap persepsi dampak sosial, ekonomi dan lingkungan. Kata kunci: pertambangan timah inkonvensional, validitas dan reliabilitas, analisis jalur Abtract: This study is a measurement and evaluation of the impact of unconventional tin mining on the social and economic conditions, as well as the environmental damage caused by tin mining in the district of West Bangka of Bangka Belitung province. Data were obtained from questionnaires, observation, and literature review. Firstly, questionnaire need to be tested its validity and reliability before continued to assess awareness and perception. In addition there will be path analysis to observe the influene of variables to perception of social, economic and environment impacts. The study involved 400 randomly selectced respondents in the tw osub districts in the District of West Bangka, they are Mentok and Jebus. Observation result showed that the unconventional tin mining gives negative impact on the environment and social conditions, but it gives a positive impact on the economic conditions. Based on path analysis, variables of awareness, participation, expectation and support unconventional tin mining have significant effect to perception of social, economic and environment impacts. Keywords:  Unconventional tin mining, validity, reliability, path analysis
PENGARUH PAPARAN GETARAN MESIN TERHADAP KELELAHAN DAN HAND ARM VIBRATION SYNDROME (HAVS) PADA PEKERJA DI INDUSTRI BETON PRACETAK (Studi Kasus PT SCG Pipe And Precast Indonesia) Luke Pramuditta; Tresna Dermawan Kunaefi
Jurnal Teknik Lingkungan Vol. 22 No. 2 (2016)
Publisher : ITB Journal Publisher, LPPM ITB

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.5614/j.tl.2016.22.2.5

Abstract

Abstrak: Kegiatan di industri hampir selalu mempunyai faktor-faktor yang mengandung risiko bahaya yang dapat menyebabkan terjadinya kecelakaan maupun penyakit akibat kerja, salah satunya bahaya yang disebabkan dari penggunaan mesin atau alat-alat mekanis yang menghasilkan getaran. Getaran dapat mengganggu kenyamanan dalam bekerja, dapat mempercepat terjadinya kelelahan serta dapat menimbulkan masalah kesehatan. Getaran mekanis mencapai lengan tangan operator melalui getaran yang dihantarkan ke tubuh secara lokal melalui tangan. Gangguan akibat getaran yang dirasakan oleh lengan tangan operator diistilahkan sebagai Hand Arm Vibration Syndrome (HAVs). Mesin dan alat-alat yang dipergunakan untuk proses produksi beton di PT X menghasilkan getaran dalam pengoperasiannya. Hal tersebut berpotensi menimbulkan kelelahan dan Hand Arm Vibration Syndrome (HAVs). Hasil dari pengukuran getaran dengan menggunakan Vibration meter adalah sebagai berikut Vibrator table U-A (19,9 m/det2), Vibrator table U-B (19,3m/det2), Impact wrench-A (19,9m/det2), Impact wrench-B (21,0m/det2), Vibrator table (20,3m/det2) dan Grinding wheel (19,9m/det2). Analisa statistik dengan korelasi Spearman dan Pearson dihasilkan p<0,05, yang berarti terdapat terdapat hubungan secara nyata antara getaran mesin dan paparan getaran yang diterima oleh pekerja dengan tekanan darah sistolik dan waktu reaksi sebagai indikator kelelahan fisiologis. Analisa statistik dengan korelasi Spearman dan Pearson diketahui bahwa terdapat hubungan secara nyata antara getaran mesin dan paparan yang diterima pekerja dengan hasil pemeriksaan fisik baik tes vaskuler maupun tes sensorik sebagai diagnosis dalam menentukan tingkat keparahan Hand Arm Vibration Syndrome dengan p<0,05 Kata kunci: getaran, kelelahan, Hand Arm Vibration Syndrome (HAVs). Abstract: Industrial activities will always involve factors contributing to hazardous risks which may cause accidents or occupational disease  to the workers. One of them is the diseases caused by mechanical vibrations produced by mechanical tools transmitted to the body of the workers who directly use the machine. The vibration may cause interruption to the workers, accelerate the fatigue and cause health problems. The mechanical vibration reach the workers' hands as the result of vibrations transmitted to the whole body locally.. Such a disorder is known as Hand Arm Vibration Syndrome (HAVs). The machinery and devices used for producing concrete materials in PT X produce significant vibration when they are under operation. The vibration may, potentially, cause fatigue and Hand Arm Vibration Syndrome (HAVs) to the workers during direct contact with the machinery and devices.The results of measurements of vibrations produced uses Vibration meter are Vibrator table U-A (19.9 m/s2), Vibrator table U-B (19.3 m/s2), Impact wrench-A (19.9 m/s2), Impact wrench-B (21.0 m/s2), Vibrator Table (20.3 m/s2) and Grinding wheel (19.9 m/s2). Analysis calculation with Spearman and Pearson correlation is p<0,05 is that mean there is real relationship exists between the machine vibration and vibration exposure received by workers with systolic blood pressure and reaction time as an indicator of physiological fatigue. Analysis calculation with Spearman and Pearson correlation, it is known that there is real relationship exists between engine vibration and the exposure received by workers with the results of physical examination tests both vascular and sensory tests as diagnostic in determining the severity of Hand Arm Vibration Syndrome with p<0,05. Keywords: vibration, fatigue, Hand Arm Vibration Syndrome (HAVs).
EVALUASI KINERJA INSTALASI PENGOLAHAN AIR LIMBAH (IPAL) DI WADUK MELATI, KOTA JAKARTA PUSAT Mahardika Saputra; Etih Hartati; Nico Halomoan
Jurnal Teknik Lingkungan Vol. 22 No. 2 (2016)
Publisher : ITB Journal Publisher, LPPM ITB

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.5614/j.tl.2016.22.2.6

Abstract

Abstrak: Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL) Waduk Melati berfungsi untuk mengurangi beban pencemaran air limbah yang masuk ke dalam waduk yang dapat berpotensi menyebabkan adanya pencemaran air dan berdampak pada kesehatan. Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi kinerja IPAL Waduk Melati dengan membandingkan  efisiensi dan kriteria desain unit pengolahan. Data kualitas air dibandingkan dengan baku mutu Permen LH No. 68 Tahun 2016, sedangkan kriteria desain dibandingkan dengan literatur menurut Qasim (1985). Hasil evaluasi terhadap efisiensi unit pengolahan menunjukan parameter total coliform tidak memenuhi baku mutu yang dipersyaratkan. Berdasarkan hasil evaluasi unit pengolahan terhadap kriteria desain diketahui bahwa pada unit bar screen yang tidak memenuhi kriteria desain adalah jarak antar bar coarse screen dan jarak antar bar fine screen. Sedangkan pada unit RBC yang tidak memenuhi kriteria desain adalah waktu detensi organic loading rate dan hydarulic loading rate. Pada tangki aerasi yang tidak memenuhi kriteria desain yaitu volumetric loading, rasio makanan terhadap mikroorganisme dan waktu detensi. Dan pada bak sedimentasi yang tidak memenuhi kriteria desain yaitu overflow rate  dan solid loading. Kata kunci: air limbah domestik, IPAL Waduk Melati., RBC, tangki aerasi,Abstract: Wastewater Treatment Plant (WWTP)  Waduk Melati serves to reduce of wastewater pollution loading goes into Waduk Melati that can potentially cause pollution and impact to health. This study aims to evaluate the performance of WWTP, compare againts efficiency and design criteria of the processing unit. Water quality data compared to the quality standard  from Minister of  Environment Regulations No. 68 Year 2016, while the design criteria are compared with the literature according to Qasim (1985). The result of evaluation of treatment units showed the total coliform parameter did not meet the regulation. Based on the evaluation of the processing unit on the design criteria, it is known that on bar screen unit that do not meet the design criteria are the distance between the coarse screen barand the distance between the fine screen bar. While the RBC unit that does not meet the design criteria is the detention time, organic loading rate and hydarulic loading rate. In aeration tanks that do not meet the design criteria of volumetric loading the ratio of food to microorganisms and detention time. And on the sedimentation basin that does not meet the design criteria of overflow rate and solid loading.  Keywords: domestic wastewater, WWTP Waduk Melati, RBC, aeration tank,.
PERENCANAAN SISTEM DRAINASE BERWAWASAN LINGKUNGAN (ECODRAINAGE) DI KELURAHAN JATISARI, KECAMATAN MIJEN, KOTA SEMARANG Nisaul Kamila; Irawan Wisnu Wardhana; Endro Sutrisno
Jurnal Teknik Lingkungan Vol. 22 No. 2 (2016)
Publisher : ITB Journal Publisher, LPPM ITB

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.5614/j.tl.2016.22.2.7

Abstract

Abstrak: Penerapan sistem drainase konvensional di daerah padat penduduk dapat mengakibatkan genangan banjir hulu atau hilir. Tujuan dari proyek ini adalah untuk menentukan curah hujan, kapasitas sistem drainase yang ada, sistem drainase dan perencanaan lingkungan (Eco-drainase) di wilayah studi. Perencanaan dimulai dari evaluasi saluran drainase yang ada di wilayah studi melalui analisis curah hujan dengan metode Log Person III di mana data curah hujan diperoleh dari Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Prov. Jawa Tengah, dan Departemen Manajemen Sumber Daya Air (PSDA) Prov. Jawa Tengah, kemudian merencanakan sistem Ecodrainage dengan menerapkan bangunan infiltrasi air hujan yang dapat diterapkan di daerah studi, serta membandingkan dengan sistem drainase yang ada, terutama pada kapasitas drainase dan debit, debit diserap dengan baik, serta sisanya dari debit air overflow ke saluran drainase. Dari perencanaan yang dilakukan menunjukkan bahwa setelah menerapkan Ecodrainage, banyak saluran yang awalnya tidak bertemu untuk menampung semua limpasan air, memenuhi. Dengan membandingkan debit ke sistem drainase yang ada: limpasan air ke saluran: 8.64 3m3/dt dan tidak ada debit air yang diserap, sedangkan untuk Ecodrainage, debit limpasan air hujan: 8.64 3m3/dt, aliran air diserap 4.419 m3/dt, dan buang sisanya masuk ke saluran: 4.224 m3/s.Kata Kunci: Eco-drainase, Log Person III, Drainase dan Debit.Abstract: Application of conventional drainage systems in densely populated areas can result in inundation upstream or downstream flooding. The purpose of this project is to determine the rainfall, the capacity of the existing drainage systems, drainage systems and environmental planning (Ecodrainage) in the study area. Planning is starting from the evaluation of the existing drainage channel in the study area through analysis of rainfall with Log Person III method in which rainfall data obtained from the Meteorology, Climatology and Geophysics (BMKG) Prov. Central Java, and the Department of Water Resources Management (PSDA) Prov. Central Java, then planned Ecodrainage system by implementing rain water infiltration buildings that may be applied in the study area, as well as comparing with the existing drainage system, especially on the capacity of drainage and discharge, discharge well absorbed, as well as the rest of the over flow water discharge into the drainage channel. Of planning done showed that after applying Ecodrainage, many channels that were not initially meet to hold all the water runoff, be fulfilling. By comparison discharge to the existing drainage system: water runoff into the channel: 8.643 m3/s and no discharge of water is absorbed, while for Ecodrainage, rain runoff water discharge: 8.643 m3/s, the flow of water absorbed 4.419 m3/s, and discharge the rest goes into the channel: 4.224 m3/s.Keywords: Ecodrainage, Log Person III, Drainage and Debit.
PENGARUH PAPARAN INSEKTISIDA ORGANOKLORIN TERHADAP PERUBAHAN KADAR THYROID STIMULATING HORMONE (TSH) PETANI PENYEMPROT DI KECAMATAN KERTASARI, KABUPATEN BANDUNG Nurika Maulidiniawati; Katharina Oginawati
Jurnal Teknik Lingkungan Vol. 22 No. 2 (2016)
Publisher : ITB Journal Publisher, LPPM ITB

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.5614/j.tl.2016.22.2.8

Abstract

Abstrak: Penggunaan insektisida dalam kegiatan pertanian saat ini sering kali dilakukan oleh para petani untuk mencapai hasil pertanian yang tahan terhadap serangan hama serangga. Salah satu insektisida yang luas dipergunakan di Indonesia adalah insektisida golongan organoklorin. Insektisida organoklorin bersifat persisten baik itu di lingkungan maupun di dalam tubuh makhluk hidup yang terpapar. Paparan jangka panjang insektisida organoklorin akan memberikan dampak perubahan pada kesehatan pada petani penyemprot, salah satunya adalah gangguan pada tiroid. Gangguan pada tiroid ini adalah berupa perubahan pada kadar Thyroid Stimulating Hormone (TSH). Penelitian ini dilakukan terhadap petani penyemprot berkelamin laki-laki di Kecamatan Kertasari, Kabupaten Bandung. Pengambilan sampel dilakukan pada pagi hari saat petani melakukan aktivitas penyemprotan insektisida menggunakan pad sampling untuk paparan dermal. Makalah ini memaparkan konsentrasi organoklorin yang memapari petani penyemprot yang kemudian dikonversikan menjadi akumulasi intake untuk melihat faktor yang paling berpengaruh terhadap besar intake yang diterima petani selama menjadi petani penyemprot. Pada makalah ini juga dipaparkan faktor-faktor apa saja yang dapat mempengaruhi peningkatan kadar TSH petani di dalam darah akibat paparan yang terjadi terus menerus dalam jangka waktu yang lama. Dari hasil pengolahan data diperoleh bahwa faktor yang paling berpengaruh dan memiliki hubungan yang kuat terhadap peningkatan kadar TSH adalah intake organoklorin jenis lindan yang masuk ke dalam tubuh petani (pr=0,656, sig=0,000). Hal ini menunjukkan bahwa paparan insektisida organoklorin dapat menimbulkan efek kronis pada kesehatan berupa penyakit hipotiroid pada petani penyemprot. Kata kunci: insektisida, organoklorin, paparan dermal, intake, Thyroid Stimulating Hormone Abstract: The use of insecticides in agriculture is now often done by farmers to achieve sustainable agriculture against insect pests. One insecticide widely used in Indonesia is a class of organochlorine insecticides. Organochlorine insecticides are persistent both in the environment and in the bodies of living things are exposed. Long term exposure to organochlorine insecticides will have an impact on the health changes on sprayer farmers, one of which is a thyroid disorder. Thyroid disorder is in the form of changes in the levels of Thyroid Stimulating Hormone (TSH). This research was conducted on spraying farmers in Kertasari district, Bandung regency. Sampling was taken in the morning when farmers do insecticide spraying activity using pad sampling to check dermal exposure. This paper describes organochlorine concentration which exposes spraying farmers and then converted to the accumulation of the intake to see which factors most affect intake that is received by farmers during spraying. This paper also described the factors that can affect TSH levels in the farmers blood due to organochlorine exposure that occur continuously in the long term. Obtained from the processing of the data that the most influential factor and the factor that has a strong relationship to the increasing of TSH levels was lindane intake that enters into the body of the farmers (pr = 0.656, sig = 0.000). This means that exposure of organochlorine insecticides can cause chronic effects such as hypothyroid disease on spraying farmers. Keywords: insecticide, organochlorine, dermal exposure, intake, Thyroid Stimulating Hormone
PEMILIHAN ALTERNATIF PENGOLAHAN LIMBAH CAIR DOMESTIK DENGAN MENGGUNAKAN METODE DEPENDENCE AND DRIVING POWER (DDPA) DAN ANALYTIC NETWORK PROCESS (ANP) (STUDI KASUS: KOTA DEPOK) Wilma Nurrul Adzillah; Emenda Sembiring; Marisa Handajani
Jurnal Teknik Lingkungan Vol. 22 No. 2 (2016)
Publisher : ITB Journal Publisher, LPPM ITB

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.5614/j.tl.2016.22.2.9

Abstract

Abstrak: Minimnya fasilitas sanitasi pada sebagian besar masyarakat di Kota Depok, menyebabkan pemerintah setempat berencana untuk membangun sistem pengolahan limbah cair domestik. Penelitian ini bermaksud untuk memberi masukan kepada pemerintah setempat mengenai sistem terbaik yang dapat diimplementasikan di Kota Depok, dengan mempertimbangkan beberapa kriteria dan sub kriteria yang saling berkaitan. Alternatif sistem yang akan dipilih pada penelitian ini adalah komunal dan kawasan. Metode Dependence-Driving Power Analysis (DDPA) digunakan untuk menjelaskan ketergantungan antar sub kriteria yang dikategorikan ke dalam klaster empat kuadran. Sedangkan metode multikriteria Analytic Network Process (ANP) digunakan untuk membantu membuat keputusan berdasarkan kriteria dan sub kriteria pendukung. Melalui kuesioner berpasangan (pairwise comparison) dapat diketahui hubungan inner dependence (keterkaitan dalam satu kriteria) dan hubungan outer dependence (keterkaitan antar kriteria). Hasil analisis awal dengan metode Dependence and Driving Power menunjukkan bahwa kriteria maupun sub kriteria teknis dianggap tidak terlalu penting. Responden lebih menitikberatkan pada masalah ekonomi, sosial, lingkungan, dan kelembagaan. Berdasarkan hasil analisis dengan metode ANP, kriteria yang dianggap paling penting adalah kriteria lingkungan, dengan mempertimbangkan dampak negatif yang ditimbulkan terhadap udara dan air. Alternatif pengolahan limbah cair domestik yang sesuai untuk Kota Depok berdasarkan sistesis prioritas alternatif adalah sistem kawasan dengan bobot 0,71 dari 1. Kata kunci: Sistem Komunal, Sistem Kawasan, Kriteria, Dependence-Driving Power Analysis, Analytic Network Process Abstract: The local government plans to build a domestic Waste Water Treatment System, because lack of sanitation facility in most of Depok areas. This study intends to suggest local government about the best alternative system to be implemented in Depok by considering some interrelated criteria and sub-criteria. The alternative systems to be selected in this research are communal and cluster. The Dependence-Driving Power Analysis method was used to describe the strength of dependence between sub-criteria that are categorized in four clusters. Whereas the Analytic Network Process (ANP) method was used to make decisions based on criteria and sub-criteria. Through pair questionnaire (pairwise comparison), the inner dependence relations and outer dependence relations could be known. First analysis by Dependence and Driving Power indicates that the technical criteria deemed to be insignificantly of importance. The respondents were more focused on economic, social environmental and institutional issues. According to the analysis result by the ANP method, the environmental aspect is considered as the most important criterion, as it considers the negative impact to air and water. Based on the analysis of synthesis priority alternative, the most significant wastewater system suitable for Depok is cluster system with score of 0.71 out of 1. Keywords: Communal System, Cluster System, Criteria, Dependence-Driving Power Analysis, Analytic Network Process
KAJIAN AWAL PENETAPAN TEKNOLOGI LOW IMPACT DEVELOPMENT/GREEN INFRASTRUCTURE PADA PENGELOLAAN LIMPASAN HUJAN MENGGUNAKAN SISTEM INFORMASI GEOGRAFI (STUDI KASUS : DAS CITARUM HULU BUKAN KOTA) Yanita Hanastasia S; Arief Sudradjat
Jurnal Teknik Lingkungan Vol. 22 No. 2 (2016)
Publisher : ITB Journal Publisher, LPPM ITB

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.5614/j.tl.2016.22.2.10

Abstract

Abstrak : Meningkatnya pembangunan di DAS Citarum Hulu menyebabkan berkurangnya wilayah resapan air yang mengakibatkan meningkatnya limpasan hujan. Oleh karena itu suatu teknologi pengelolaan limpasan hujan dibutuhkan untuk menahan limpasan hujan agar tidak terjadi banjir dan meningkatkan penyerapan limpasan hujan ke dalam tanah sebagai upaya menjaga ketersediaan air tanah. Low Impact Development adalah paradigma baru pengelolaan air yang menekankan upaya konservasi dan penggunaan fitur alami untuk melindungi kualitas air serta menjaga kesetimbangan hidrologi agar sama kondisinya saat sebelum dan sesudah pembangunan. Dalam penelitian ini, analisa dilakukan dengan menggunakan Sistem Informasi Geografi (SIG) untuk menentukan teknologi yang tepat (Best Management Practices) dalam pengelolaan limpasan hujan sesuai dengan konsep LID. Analisa spatial dilakukan terhadap fitur alami DAS Citarum Hulu sesuai dengan kriteria teknologi BMPs yang ditetapkan. Sebagian besar wilayah DAS Citarum Hulu merupakan terrain pegunungan dengan lereng curam (slope>15%) dan 84% wilayahnya merupakan zona resapan air. Jenis tanah dominan di wilayah studi DAS Citarum Hulu, 58% cenderung memiliki laju infiltrasi tinggi, terdiri dari alluvial (16%) dan andosol (42%). Kedalaman air tanah dangkal wilayah studi bervariasi, dipengaruhi kontur, tata guna lahan, zona resapan dan curah hujan. Berdasarkan fitur alami wilayah studi, 43% dari total kelurahan sesuai mengaplikasikan kelompok BMPs yang dapat memenuhi parameter Rev, sedangkan 57% sesuai mengaplikasikan kelompok BMPs yang tidak dapat memenuhi parameter Rev. Recharge volume requirements (Rev) adalah parameter untuk mempertahankan tingkat peresapan air ke dalam tanah yang ada di situs.    Kata Kunci :     BMPs, DAS Citarum Hulu, LID, limpasan hujan , Rev, SIG Abstract : Increased development in The Upstream Citarum River Basin has led to reduce water catchment areas that result in increased runoff. Therefore, stormwater management technologies are needed to prevent flooding and improve absorption of runoff into the ground in an effort to maintain the availability of groundwater. Low Impact Development is a new paradigm of water management that emphasizes conservation and use of natural features to protect water quality and maintain hydrology balance for  same condition as before and after construction. In this study, analysis is done using Geographic Information System (GIS) to determine the right technology (Best Management Practices) in the management of stormwater in accordance with the concept of LID. Natural features in The Upstream Citarum River Basin will be analyzed spatially based on criteria of BMPs. Most area in Upstream Citarum River Basin is mountains with steep slopes (slope> 15% and 84% of  area is water catchment zone. Type of soil that dominates in Upstream Citarum River Basin, 58% tend to has high infiltration rate, consist of alluvial(16%) and andosol(42%). Depth of shallow ground water in study areas has many variations, influenced by contours, landuse, presence of water catchment zone, and rainfall. Based on the natural features of study area, 43% of total villages appropriate to apply BMPs design that can meet parameters of Rev, while 57% appropriate to apply BMPs design that can not meet the Rev. parameter. Recharge volume requirements (Rev) is parameter to maintain existing groundwater recharge rates at sites. Key Words : BMPs, GIS, LID, Rev, runoff , Upstream Citarum River Basin

Page 1 of 1 | Total Record : 10