cover
Contact Name
Zainuddin Nasution
Contact Email
zainuddin.nasution@kemdikbud.go.id
Phone
+6287877488487
Journal Mail Official
zainuddin.nasution@kemdikbud.go.id
Editorial Address
Pusdatin, Kemendikbud. Jl. R.E. Martadinata, Ciputat, Tangerang Selatan, Telepon (021) 7418808; Faksimilie (7401727; Tromol Pos 7/CPA Ciputat 15411
Location
Kota tangerang selatan,
Banten
INDONESIA
Jurnal Teknodik
ISSN : 20883978     EISSN : 25794833     DOI : 10.32550
Core Subject : Science, Education,
Scope: The scope of TEKNODIK Journal is about Educational Technology (Learning), as a discipline, subject material, or profession. The process of activities includes Analysis, Design, Development, Implementation, and Evaluation (ADDIE). The scope of TEKNODIK Journal is not only in the form of study, research, or development, but also book review on education technology. Focus: 1. Distant and Open Learning; 2. Information and Communication Technology (ICT) for Education; 3. Learning Strategy; 4. Learning Media; 5. Innovative Learning System or Model; 6. Development of Digital Learning Content; 7. Utilization of ICT and other media for Education (Learning)
Articles 10 Documents
Search results for , issue "Jurnal Teknodik Vol,17 No. 3, September 2013" : 10 Documents clear
PENGGUNAAN PAPAN TULIS INTERAKTIF DI KELAS THE USE OF INTERACTIVE WHITEBOARD IN CLASSROOM Purwanto Purwanto
Jurnal TEKNODIK Jurnal Teknodik Vol,17 No. 3, September 2013
Publisher : Pusat Data dan Teknologi Informasi Kementerian Pendidikan Kebudayaan, Riset dan Teknologi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (305.509 KB) | DOI: 10.32550/teknodik.v17i3.565

Abstract

Tulisan ini merupakan hasil studi literatur tentang penelitian pemanfaatan papan tulis interaktif (PTI) di berbagai negara yang ada di dunia. Laporan hasil penelitian yang dikaji adalah yang dimuat dalam jurnal teknologi pendidikan dan diterbitkan antara 2009- 2013 dan didata oleh EdITLib. Pertanyaan penelitiannya adalah 1) bagaimana perkembangan atau inovasi PTI?, 2) bagaimana persepsi guru terhadap PTI?, dan 3) bagaimana model pemanfaatannya yang terbaik? Kesimpulannya, pertama, perkembangan papan tulis interaktif (PTI) telah mencapai kemajuan yang menakjubkan berkat berbagai inovasi yang memungkinkannya menjadi produk teknologi pembelajaran yang sangat membantu proses pembelajaran interaktif di kelas, kedua guru merasa nyaman menggunakannya dan siswa merasa antusias untuk memanfaatkannya, ketiga masih perlu penelitian lebih lanjut mengenai model pemanfataannya yang didukung oleh teori belajar, yang menghasilkan perubahan proses pembelajaran yang efektif, dan perubahan pada penggunanya yaitu guru mengajar dan siswa belajar. This article is the result of the literature research on the use of interactive whiteboards (Papan Tulis Interaktif) in various countries in the world. Report of the results of studies being reviewed were those published within 2009 and 2013 and recorded by EdITlib. This article tries to answer the following questions:1)  how is the development or inovation of interactive whiteboard? 2) what is the teacher’s perception on the interactive whiteboard? and 3) what is the best model of the utilization of interactive whiteboard? The research conclusions are: firstly, the development or innovation of interactive whiteboard (PTI) has achieved amazing progress, as a result of a variety of innovations that enable it to become a product of educational technology that greatly assists the process of interactive learning in classroom; secondly, both teachers and students feel comfortable and are excited to use it; thirdly, further research is needed on the utilization of interactive whiteboard that is supported by learning theory, which will influence the effectiveness of learning process, and change of teaching and learning method in both teachers and students.
Nama Tim Admin Jurnal
Jurnal TEKNODIK Jurnal Teknodik Vol,17 No. 3, September 2013
Publisher : Pusat Data dan Teknologi Informasi Kementerian Pendidikan Kebudayaan, Riset dan Teknologi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (448.624 KB) | DOI: 10.32550/teknodik.v17i3.570

Abstract

Nama Tim
SUMBANGAN TIK DAN PELATIHAN PEMANFAATANNYA TERHADAP PENINGKATAN NILAI UN PROPINSI MALUKU CONTRIBUTION OF ICT AND ITS UTILIZATION TRAINING TO INCREASE THE NATIONAL EXAMINATION VALUES IN MALUKU PROVINCE Waldopo waldopo
Jurnal TEKNODIK Jurnal Teknodik Vol,17 No. 3, September 2013
Publisher : Pusat Data dan Teknologi Informasi Kementerian Pendidikan Kebudayaan, Riset dan Teknologi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (51.403 KB) | DOI: 10.32550/teknodik.v17i3.560

Abstract

Sebagai negara kepulauan yang tempat tinggal penduduknya tersebar di banyak pulau, keberadaan TIK untuk pendidikan mutlak diperlukan. Untuk kepentingan tersebut Pusat Teknologi Informasi dan Komunikasi (Pustekkom) diberi amanah untuk mengelola dan mengkoordinasikan pemanfaatan TIK untuk pendidikan. Sejak tahun 2008 Pustekkom telah memberikan fasilitas TIK untuk pembelajaran yang berupa bandwidth gratis melalui Jejaring Pendidikan Nasional (jardiknas) kepada lebih dari 16.000 sekolah SD, SMP, SMA dan SMK di Indonesia, dan secara bertahap memberikan pelatihan bagi para guru di sekolah tersebut dalam memanfaatkan TIK untuk pembelajaran. Masalahnya “apakah fasilitas TIK dan pelatihan guru tersebut memberikan kontribusi terhadap peningkatan nilai UN SMP dan SMA khususnya di Propinsi Maluku. Untuk menjawab pertanyaan ini, dilakukan penelitian dengan cara membandingkan nilai UN pada pereode sebelum diberikan fasilitas TIK yaitu tahun 2005-2007 dengan pereode setelah diberikan fasilitas TIK, yakni tahun 2008-2011. Pengambilan sampel dilakukan dengan menggunakan teknik proportional stratified random sampling. Perbedaan rerata dari hasil UN antara sebelum dengan sesudah diberikan fasilitas TIK diuji melalui Uji-t dengan menggunakan taraf signifikansi 0,05. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat peningkatan nilai UN yang signifikan untuk seluruh mata pelajaran yang di UN-kan. Peningkatan nilai UN diduga karena pengaruh TIK dan pelatihan guru dalam pemanfaatan TIK untuk pembelajaran. Dari hasil penelitian ini disarankan agar pemerintah secara terus menerus meningkatkan pemberian layanan TIK ke sekolah-sekolah lainnya di Indonesia, sekaligus memberikan pelatihan pemanfaatan TIK untuk pembelajaran kepada guru-gurunya. As an archipelagic country, where people live in many islands, the presence of ICT for education is absolutely necessary. For this purposes, The state of Republic Indonesia through the Ministry of Education and Culture was given the mandate to The Center of ICT for Education (Pustekkom) to manage and coordinate the using of ICT for education. Due to, since 2008 Pustekkom has provided ICT facilities (in the form of free bandwidth) via the National Education Network (Jardiknas) program to more than 16,000 schools: Secondary School (SC), Senior High School (SHC) and Vocational School (VC) especially in Maluku Province , and gradually trained teachers in schools in the using of ICT for learning. The problem is “whether ICT facilities and teacher training contributed to an increase in the National Examination value of SC and SHC”. To answer this question, the research done by comparing the value on before being awarded the ICT facilities in the years of 2005-2007 period with after being given of the ICT facilities, the years of 2008-2011 period. Sampling was done using proportional stratified random sampling technique. The difference of between average the period tested by t-test using the significance level of 0.05. The results showed that there were significant increasing the value of the National Examination for all subjects tested. Increasing the value of National Examination allegedly under the influence of ICT facilities and teacher training in the using ICT forlearning. From the results of this study suggested that the government is continuously improving ICT services to all schoolin Indonesia and providing training to teachers on ICT for education/learning.
MOBILE PHONE DAN FLASHCARDS DALAM MEMPERKAYA KOSAKATA BAHASA INGGRIS SISWA ENRICHING ENGLISH VOCABULARY THROUGH MOBILE PHONE AND FLASHCARDS Baslini Baslini; Zaitun Zaitun
Jurnal TEKNODIK Jurnal Teknodik Vol,17 No. 3, September 2013
Publisher : Pusat Data dan Teknologi Informasi Kementerian Pendidikan Kebudayaan, Riset dan Teknologi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (36.967 KB) | DOI: 10.32550/teknodik.v17i3.566

Abstract

Belajar kosakata adalah langkah awal untuk belajar bahasa asing Namun, hasil belajar bahasa Inggris siswa di Indonesia masih dibawah rata-rata. Hal ini mungkin disebabkan oleh keterbatasan kosakata siswa yang mempengaruhi kemampuan mendengar, berbicara, menulis dan membaca. Studi ini bertujuan untuk melihat apakah penggunaan handphone dan flashcards dapat meningkatkan pemerolehan kosakata siswa dan juga untuk melihat persepsi siswa kelas X terhadap penggunaan handphone dalam belajar kosakata. Penelitian ini menggunakan nonrandomized kontrol group pretest dan posttest. Sampel penelitian ini adalah siswa kelas X SMA Negeri 4 Lahat. Data dalam penelitian ini diperoleh dengan menggunakan test dan angket. Data yang diperoleh dianalisa dengan menggunakan one-way ANOVA. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa ada peningkatan yang signifikan dalam pemerolehan kosakata siswa dengan menggunakan handphone dan flashcards setelah diberikan perlakuan. Pemerolehan kosakata siswa dengan menggunakan handphone lebih tinggi dibandingkan dengan siswa yang menggunakan flashcards. Dari studi ini diketahui juga bahwa siswa kelas X SMA Negeri 4 Lahat memiliki persepsi positif terhadap pembelajaran kosakata dengan menggunakan handphone.Learning vocabulary is the fundamental step to learn a foreign language. Vocabulary gives contribution to the learners to perform or practice their skills better. However, Indonesian students’ English score is still below average. It may be caused by their limited vocabulary which influence their listening comprehension, speaking, writing and reading abilities. Therefore, the objectives of this study were to see whether the use of mobile phone and flashcard could improve students vocabulary achievement and also to see the perceptions of the tenth grade students of learning vocabulary via mobile phone. The nonrandomized control group pretest-posttest design was applied in this study. The sample of the study was 90 first year students of Sekolah Menengah Atas Negeri 4 Lahat. The primary data were obtained by means of the tests and questionnaire. The obtained data were analyzed using one-way ANOVA. The results of the study showed that there was significant progress in the vocabulary achievement of the students using vocabulary learning program in mobile phones and flashcards after the treatment. The vocabulary achievement of the students using vocabulary learning program in mobile phone was higher than using flashcards. From this study it was also found that the tenth grade students had positive perception of learning vocabulary via mobile phones.
PENGARUH STRATEGI PEMBELAJARAN DAN GAYA KOGNITIF TERHADAP KEMAMPUAN MATEMATIKA ANAK THE INFLUENCE OF THE INSTRUCTIONAL STRATEGY AND COGNITIVE STYLE FOR STUDENT’S MATHEMATICS ABILITY Syamsul Hadi
Jurnal TEKNODIK Jurnal Teknodik Vol,17 No. 3, September 2013
Publisher : Pusat Data dan Teknologi Informasi Kementerian Pendidikan Kebudayaan, Riset dan Teknologi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (66.677 KB) | DOI: 10.32550/teknodik.v17i3.597

Abstract

// Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh strategi pembelajaran dan gaya kognitif terhadap kemampuan matematika anak. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimen dengan rancangan faktorial 2 x 2. Sample yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebanyak 44 orang anak, terdiri dari 24 anak yang memiliki gaya kognitif field independent dan 24 anak yang memiliki gaya kognitif field dependent. Data penelitian tentang kemampuan matematika, dianalisis dengan analisis varians (ANAVA) dua jalan pada taraf signifikansi   = 0,05 dan dilanjutkan dengan uji Tukey pada taraf signifikan   = 0,05. Hasil analisis menyimpulkan: pertama, terdapat perbedaan kemampuan matematika antara anak yang mengikuti pembelajaran dengan strategi pembelajaran kontekstual dan strategi pembelajaran konvensional (Fhitung = 2,96 > Ftabel = 2,86). Kedua, kemampuan matematika antara anak yang memiliki gaya kognitif field independent lebih tinggi dengan anak yang memiliki gaya kognitif field dependent (Fhitung sebesar 5,763 lebih besar dari Ftabel = 4,06). Ketiga, anak yang memiliki gaya kognitif field independent yang mengikuti pembelajaran dengan strategi kontekstual memiliki kemampuan matematika lebih tinggi daripada anak yang memiliki gaya kognitif field dependent (Fhitung = 9,70 > Ftabel = 2,86). Keempat, anak yang memiliki gaya kognitif field dependent yang mengikuti pembelajaran dengan strategi pembelajaran konvensional lebih tinggi daripada anak yang mengikuti pembelajaran strategi konvensional (Fhitung = 4,37 > Ftabel = 2,86). Kelima, terdapat pengaruh interaksi antara strategi pembelajaran dan gaya kognitif terhadap kemampuan matematika anak (Fhitung = 30,19 > Ftabel = 4,08). This study aims to determine the effect of learning strategies and cognitive styles on children’s mathematical ability. This research using experimental method of a factorial design of 2x2 it employed 44 student as samples. They were segregated into four groups, each had 12 members. The research data were analyzed by using ANAVA techniques and further by Tukey test to understand the comparison between the experimented parties as the level significance  = 0,05. As to the measurement of the analysis conditions, it was done through the measurement of normality and homogenety. The research was concluded that: first, there was difference in ability of mathematics of students who use contextual learning and using convensional learning (Fhitung = 2,96 > Ftabel = 2,86). second, the mathematical ability of children who have field independent cognitive style higher than children who have a field-dependent cognitive style (F value of 5.763 is greater than the F table (0.05) (1.44) = 4.06). third,  the mathematical ability of student with field independent using kontextual learning was higher than using konvensional leraning (Fhitung = 9,70 > Ftabel = 2,86). fifth, the ability of mathematics of student with field dependent who using konvensional learning was higher than using kontextual leraning (Fhitung = 4,37 > Ftabel = 2,86). And fourt, there was interaction between the use of intructional strategy and learning style differences for ability of mathematics of student (Fhitung = 30,19 > Ftabel = 4,08).//
PENGARUH PENDEKATAN BLENDED LEARNING MENGGUNAKAN PORTAL RUMAH BELAJAR TERHADAP HASIL BELAJAR IPA THE EFFECT OF BLENDED LEARNING APPROACH BY UTILIZING “RUMAH BELAJAR” PORTAL ON THE LEARNING OUTCOMES OF INTEGRATED SCIENCE Arief Darmawan
Jurnal TEKNODIK Jurnal Teknodik Vol,17 No. 3, September 2013
Publisher : Pusat Data dan Teknologi Informasi Kementerian Pendidikan Kebudayaan, Riset dan Teknologi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (64.837 KB) | DOI: 10.32550/teknodik.v17i3.562

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengungkap pengaruh pendekatan blended learning menggunakan portal rumah belajar dan kepercayaan diri siswa terhadap hasil belajar IPA Terpadu. Penelitian menggunakan pendekatan kuantitatif komparatif dengan metode eksperimen. Kelompok ekperimen menggunakan pendekatan blended learning dengan portal rumah belajar sebagai sarana belajar online, sedangkan kelompok kontrol menggunakan pendekatan kontekstual. Analisa hasil penelitian menggunakan ANOVA dua jalur dilanjutkan dengan uji Tukey. Hasil penelitian menunjukkan: (1) hasil belajar IPA Terpadu kelompok siswa yang menggunakan pendekatan blended learning lebih tinggi daripada kelompok siswa yang menggunakan pendekatan kontekstual; (2) terdapat pengaruh interaksi antara pendekatan pembelajaran dan tingkat kepercayaan diri siswa terhadap hasil belajar IPA terpadu; (3) pendekatan blended learning memberikan hasil belajar IPA terpadu yang lebih tinggi bagi kelompok siswa yang memiliki kepercayaan diri tinggi; (4) pendekatan kontekstual memberikan hasil belajar IPA terpadu yang lebih tinggi bagi kelompok siswa yang memiliki kepercayaan diri rendah.This research aimed to reveal the effect of blended learning approach and student’s self-confidence on the learning outcomes of integrated science. It used quantitative-comparative approach with experimental method. The experimental group used blended learning approach by utilizing the educational portal (Rumah Belajar) as an online learning tool, while the control group used contextual learning approach. The result of the study was analyzed with two-way analysis of variance (ANOVA) and followed by Tukey’s test. The results indicated: (1) learning outcomes of integrated science of the students group using blended learning approach was higher than the group using contextual learning approach; (2) there was an interaction effect of learning approach and students’ confidence level on the learning outcomes of integrated science; (3) blended learning approach brought higher learning outcomes of integrated science to the group of students with higher self-confidence; (4) contextual learning approach brought higher learning outcomes of integrated science to the group of students with lower self-confidence.
PEMANFAATAN PROGRAM SIARAN TELEVISI PENDIDIKAN UNTUK PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN THE UTILIZATION OF EDUCATION TELEVISION PROGRAM FOR IMPROVING THE QUALITY OF LEARNING Bambang Warsita
Jurnal TEKNODIK Jurnal Teknodik Vol,17 No. 3, September 2013
Publisher : Pusat Data dan Teknologi Informasi Kementerian Pendidikan Kebudayaan, Riset dan Teknologi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (47.22 KB) | DOI: 10.32550/teknodik.v17i3.567

Abstract

Tulisan ini bertujuan untuk mendiskripsikan tentang pemanfaatan program siaran televisi pendidikan dalam meningkatkan kualitas pembelajaran. Hasil kajian ini menunjukkan bahwa dari berbagai jenis dan macam media pembelajaran yang ada, media televisi mempunyai potensi tinggi untuk menyampaikan pesan pendidikan/pembelajaran maupun kemampuannya dalam menarik minat dan perhatian peserta didik. Pentingnya siaran televisi pendidikan dijadikan sebagai salah satu sumber belajar dalam kegiatan pembelajaran. Bahkan kenyataannya sebagian besar dari kehidupan peserta didik ada di depan televisi. Selain itu, hasil kajian ini menunjukkan pemanfaatan siaran televisi pendidikan dengan segala potensinya dalam kegiatan pembelajaran dapat meningkatkan kualitas pembelajaran. This study aims to describe about the use of educational television programs to improve the quality of learning. The results of this study show that the various types and kinds of the existing instructional media, television is highly potential in delivering educational/learning messages as well as highly enticing for getting attention of learners. The importance of educational television broadcasts is one of learning resources that can be utilized in learning activities. In fact, the majority of time spent by learners is in front of television. In addition, the results of this study demonstrate the use of educational television with all its potential in learning activities can improve the quality of learning.
EVALUASI SISTEM PEMANFAATAN TV EDUKASI UTILIZATION SYSTEM EVALUATION OF TV EDUKASI Ika Kurniawati
Jurnal TEKNODIK Jurnal Teknodik Vol,17 No. 3, September 2013
Publisher : Pusat Data dan Teknologi Informasi Kementerian Pendidikan Kebudayaan, Riset dan Teknologi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (58.801 KB) | DOI: 10.32550/teknodik.v17i3.563

Abstract

Hasil penelitian terhadap TV Edukasi yang dilakukan oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan menunjukkan bahwa pemanfaatan siaran TV Edukasi oleh pengguna (dalam hal ini guru dan siswa) belum optimal, padahal upaya yang telah dilakukan oleh Kementerian melalui Pustekkom cukup maksimal terutama dalam mengatasi kendala akses, antara lain dengan mengupayakan siaran secara teresterial (kerjasama dengan TVRI dan TV Lokal), serta siaran dengan memanfaatkan layanan internet (streaming). Blum optimalnya pemanfaatan TV Edukasi disebabkan karena selama ini evaluasi maupun monitoring yang dilakukan terhadap TV Edukasi lebih banyak terkait dengan pemanfaatannya saja tanpa memperhatikan faktor-faktor yang berperan terhadap pemanfaatan itu sendiri. Oleh karena itu perlu dilakukan evaluasi implementasi siaran TV Edukasi secara komprehensif, tidak hanya dari sisi kebijakan, akses dan infrastruktur, tetapi juga dari sisi konten program, promosi serta dari sisi pengguna, sehingga informasi yang dihasilkan dapat digunakan untuk mengoptimalkan pemanfaatan siaran TV Edukasi khususnya dalam meningkatkan jumlah pengguna TVE dan pengembangan sistem pemanfaatan TVE itu sendiri. Tujuan penulis mengangkat tema ini agar dalam melakukan evaluasi terhadap TV Edukasi selanjutnya dilakukan secara komprehensif agar dapat meningkatkan pemanfaatan TV Edukasi terutama dalam meningkatkan jumlah pengguna.The result of research conducted by Minister of Education and Culture indicates that the utilization of TV Edukasi by the users (in this case teachers and students) is not optimal, whereas efforts done by Minister of Education and Culture through Pustekkom were maximum enough especially in overcoming obstacles, such as by using terrestrial broadcast (in cooperation with local TVs and TVRI), as well as utilizing internet services streaming). The less optimal use of TV Edukasi might be due to the evaluation and monitoring conducted on TV Edukasi that focused more on the utilization itself non on the factors that contributed to the utilization. Therefore, it is necessary to conduct comprehensive evaluation of TV Edukasi implementation that includes not only policy, access, and infrastructure, but also includes content, promotion and users, so that the information gathered can be used to optimize the utilization of TV Edukasi, especially to increase the amount of TV Edukasi users and to develop the TV Edukasi utilization system. The aim of this paper is to promote the comprehensive evaluation of TV Edukasi in order to increase the utilization of TV Edukasi particularly in the amount of user.
PENGGUNAAN TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI DALAM PROSES AKREDITASI SEKOLAH/MADRASAH ICT USE FOR ACCREDITATION PROCESS AT SCHOOL/MADRASAH Hendarman Hendarman
Jurnal TEKNODIK Jurnal Teknodik Vol,17 No. 3, September 2013
Publisher : Pusat Data dan Teknologi Informasi Kementerian Pendidikan Kebudayaan, Riset dan Teknologi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (32.487 KB) | DOI: 10.32550/teknodik.v17i3.564

Abstract

Kajian ini bertujuan untuk mencermati kemungkinan penggunaan teknologi informasi dan komunikasi (TIK) dalam proses akreditasi sekolah/madrasah dengan mempertimbangkan keterbatasan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara/Daerah (APBN/D). Penggunaan TIK diasumsikan dapat menuntaskan akreditasi terhadap satuan/madrasah sehingga dapat menghindari masalah hukum berupa tidak diperkenankannya peserta didik untuk mengikuti ujian kompetensi dan ujian nasional. Kajian ini pada dasarnya merupakan analisis dokumentasi dan publikasi lainnya dengan fokus pada anggaran untuk tahapan proses akreditasi serta penggunaan berbagai modus TIK. Hasil analisis menunjukkan bahwa masih terdapat tahap-tahap proses akreditasi yang dilakukan secara manual sehingga berimplikasi anggaran yang tidak efisien. Penggunaan TIK pada beberapa tahapan proses akreditasi dapat meningkatkan maka sasaran satuan pendidikan yang diakreditasi dan meminimalkan anggaran yang diperlukan. Disarankan agar Badan Akreditasi Nasional- Sekolah/Madrasah (BAN-S/M) mereformasi proses akreditasi yang selama ini diterapkan secara lebih efektif dan efisien melalui penggunaan TIK.This analysis was intended to study the possibility of using Information and Communication Technology (ICT) in accreditation process for school/madrasah due to the limitation of budget allocation at the central and local government (APBN/D). The use of ICT is assumed to enable all schools/madrasah be accredited in order to avoid the legal consequencies where students from non-accredited school/madrasah are not allowed to attend competency and national examination. Documentation and related publications were used for this analysis with focuses on budget allocated and stages within the accreditation process. The results revealed that such stages in accreditation process undertaken in manual way which implies inefficiency in budget spending. The use of ICT in stages of accreditation process will reduce the cost and enable more schools/madrasah be accredited. It was recommended that National Accreditation Board for Schools/Madrasah (BAN-S/M) reforms the accreditation process for more effective and efficient by using ICT. 
KONTRIBUSI PEMANFAATAN TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI DI DAERAH TERTINGGAL CONTRIBUTION OF INFORMATION AND COMMUNICATION TECHNOLOGY UTILIZATION IN THE UNDERDEVELOPED AREA Oos M Anwas
Jurnal TEKNODIK Jurnal Teknodik Vol,17 No. 3, September 2013
Publisher : Pusat Data dan Teknologi Informasi Kementerian Pendidikan Kebudayaan, Riset dan Teknologi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (44.334 KB) | DOI: 10.32550/teknodik.v17i3.559

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kontribusi pemanfaatan teknologi informasi dan komunikasi di daerah tertinggal terutama aspek: 1) pembelajaran siswa, 2) kontribusi terhadap guru, dan 3) partisipasi masyarakat. Penelitian ini dilaksanakan di Sekolah Menengah Pertama Negeri 4 Cijaku Kabupaten Lebak Banten. Sekolah ini merupakan katagori daerah Terdepan Terpencil, dan Tertinggal (3T) yang mendapat program pemanfaatan TIK dari Pustekkom Kemdikbud. Penelitian menggunakan pendekatan kualitatif. Pengumpulan data dilakukan dengan teknik: wawancara, wawancara mendalam, dan pengamatan. Hasil analisis data diketahui bahwa pemanfaatan TIK dalam pembelajaran telah memberikan kontribusi bagi siswa terutama aspek: pembelajaran lebih menarik, motivasi belajar meningkat, wawasan bertambah, serta meningkatkan harapan melanjutkan sekolah ke jenjang yang lebih tinggi, dan mengubah cita-cita untuk meraih hidup yang lebih baik. Kontribusi terhadap guru: memacu untuk terus belajar, mendalami kemampuan TIK, meningkatkan ilmu pengetahuan, pendalaman substansi materi pelajaran, dan metode pembelajaran. TIK juga membantu tugas dan peran guru dalam pembelajaran. Pemanfaatan TIK juga meningkatkan kepercayaan dan tinkat partisipasi masyarakat untuk menyekolahkan anaknya ke jenjang yang lebih tinggi, termasuk mendukung program sekolah lainnya. Diketahui pula bahwa tingkat pemanfaatan TIK ini masih belum optimal karena keterbatasan SDM dalam penguasaan TIK, sehingga kegiatan pelatihan dan pembinaan perlu dilakukan secara bertahap dan berkesinambungan oleh berbagai pihak terkait.This study aimed to determine the contribution of information and communication technology (ICT) utilization in remote areas, especially in the aspect of: 1) student learning, 2) contribution to the teacher, and 3)  community participation. This research was conducted at the Junior High School 4 Cijaku Lebak Banten. This school was one of schools in frontier, remote and undeveloped areas that received ICT utilization program from Pustekkom, Ministry of Education and Culture. The used a qualitative approach. Data collection was conducted with techniques: interview, in-depth interview, and observation. The results of the analysis of the data showed that the use of ICT in teaching has certain contribution to the students, especially in the aspect of: learning to be more interesting, increasing learning motivation, increasing insight, as well as increasing hope to continue studying to a higher level of school, and changing the aspiration to achieve a better life. Contributions to the teacher include: spurring to continue to learn, exploring the potential of ICTs, improving science, deepening the substance of the subject matter and methods of learning. ICTs also ease teacher’s task and role in learning. Utilization of ICT also increases public confidence and participation in sending their children to a higher level and in supporting other school programs. It was found that the rate of utilization of ICT is still not optimal due to limited human resources in the mastery of ICT, so that the training and development need to be done gradually and continuously by the various stakeholders.

Page 1 of 1 | Total Record : 10


Filter by Year

2019 2019


Filter By Issues
All Issue Jurnal Teknodik Vol. 29 No. 1, Juni 2025 Jurnal Teknodik Vol. 28 No. 2, Desember 2024 Jurnal Teknodik Vol. 28 No. 1, Juni 2024 Jurnal Teknodik Vol. 27 No. 2, Desember 2023 Jurnal Teknodik Vol. 27 No. 1, Juni 2023 Jurnal Teknodik Vol. 26 No. 2, Desember 2022 Jurnal Teknodik Vol. 26 No. 1, Juni 2022 Jurnal Teknodik Vol.XVI No.4 Desember 2012 Jurnal Teknodik Vol.XVI No.3 September 2012 Jurnal Teknodik Vol. 25 No. 2, Desember 2021 Jurnal Teknodik Vol. 25 No. 1, Juni 2021 Jurnal Teknodik Vol. 24 No. 2, Desember 2020 Jurnal Teknodik Vol. 24 No. 1, Juni 2020 Jurnal Teknodik Vol. 23 No. 2, Desember 2019 Jurnal Teknodik Vol. 23 No. 1, Juni 2019 Jurnal Teknodik Vol. 10 No. 18, Juni 2006 Jurnal Teknodik Vol. 09 No. 16, Juni 2005 Jurnal Teknodik Vol. 8 No. 14, Juni 2004 Jurnal Teknodik Vol. 17 No. 4, Desember 2013 Jurnal Teknodik Vol,17 No. 3, September 2013 Jurnal Teknodik Vol. 12 No. 2, Desember 2008 Jurnal Teknodik Vol. 10 No. 19, Desember 2006 Jurnal Teknodik Vol. 8 No. 15, Desember 2004 Jurnal Teknodik Vol. 22 No. 2, Desember 2018 Jurnal Teknodik Vol. 22 No. 1, Juni 2018 Jurnal Teknodik Vol. 14 No. 1, Juni 2010 Jurnal Teknodik Vol. 13 No. 1, Juni 2009 Jurnal Teknodik Vol. 12 No. 1, Juni 2008 Jurnal Teknodik Vol. 11 No. 3, Agustus 2007 Jurnal Teknodik Vol. 21 No. 2, Desember 2017 Jurnal Teknodik Vol. 20 No. 2, Desember 2016 Juni Jurnal Teknodik Vol. 20 No. 1 Juni 2016 Jurnal Teknodik Vol.19 No. 2 Agustus 2015 Jurnal Teknodik Vol.19 No. 1 April 2015 Jurnal Teknodik Vol.18 No. 3 Desember 2014 Jurnal Teknodik Vol.18 No. 2 Agustus 2014 Jurnal Teknodik Vol.18 No.1 April 2014 Jurnal Teknodik Jurnal Teknodik Vol.XVII No.2 Juni 2013 Jurnal Teknodik Vol.XVII No.1 Maret 2013 Jurnal Teknodik Vol.XVI No.2 Juni 2012 Jurnal Teknodik Vol. XV No.2 Desember 2011 Jurnal Teknodik Vol.XVI No.1 Maret 2012 Jurnal Teknodik Vol.XV No.1 Juli 2011 More Issue