cover
Contact Name
Sugeng Setia Nugroho
Contact Email
jorpres.fik@gmail.com
Phone
+628562977629
Journal Mail Official
jorpres.fik@gmail.com
Editorial Address
Jl. Colombo No. 1 Yogyakarta 55281
Location
Kab. sleman,
Daerah istimewa yogyakarta
INDONESIA
Jorpres (Jurnal Olahraga Prestasi)
ISSN : 02164493     EISSN : 25976109     DOI : 10.21831
Jurnal Olahraga Prestasi diterbitkan dua kali dalam setahun oleh program studi Ilmu Kepelatihan Fakultas Ilmu Keolahragaan Universitas Negeri Yogyakarta. Jurnal ini memuat hasil penelitian, gagasan ilmiah ataupun review sistematis bidang ilmu keolahragaan (sports science) terutama topik olahraga prestasi, seperti : ilmu kepelatihan (sports coaching), kondisi fisik (strength and conditioning), biomekanika (biomechanics), kedokteran olahraga (sports medicine), gizi olahraga (sports nutrition), teknologi olahraga & ergonomi (sports technology & ergonomy), olahraga kecabangan (sports specifics) dan bidang lain yang mendukung olahraga prestasi.
Arjuna Subject : Umum - Umum
Articles 225 Documents
FAKTOR PENYEBAB KEKALAHAN TIM SEPAKBOLA INDONESIA MELAWAN THAILAND PADA LAGA SEMIFINAL SEA GAMES 2015 DARI SEGI ILMU FISIOLOGI Kusriyanti, -
Jorpres (Jurnal Olahraga Prestasi) Vol 11, No 2 (2015): Juli
Publisher : Departement of Sports Coaching, Faculty of Sports Sciences, Universitas Negeri Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (435.683 KB) | DOI: 10.21831/jorpres.v11i2.5726

Abstract

AbstrakSepakbola adalah salah satu cabang olahraga yang dipertandingkan di Sea Games 2015Singapura. Pada pertandingan tersebut Indonesia mampu menjadi juara runner up group denganmemenangkan skor pertandingan 1-0 melawan Singapura sebagai tuan rumah yang pada akhirnyamembawa tim sepakbola Indonesia masuk ke semifinal menghadapi Thailand. Pada semifinalIndonesia kalah telak dengan skor 5-0 melawan Thailand sehingga Indonesia gagal masuk ke final.Banyak hal yang menjadi penyebab kekalahan Indonesia di semifinal Sea Games, salah satupenyebab yang paling mendasar adalah kurangnya recovery bagi timnas Indonesia, aklimatisasi suhuyang berbeda antara Singapura dan Indonesia, adanya perbedaan kualitas rumput yang digunakanketika babak penyisihan group dan juga pada semifinal ketika melawan Thailand, kurangnya persiapantim yang matang dari manajemen, pengambilan data VO2max yang terkesan terburu-buru. Kebutuhantim dalam menghadapi kejuaraan bergengsi seperti Sea Games sangat banyak dan perlu persiapanyang matang. Segala pemenuhan kebutuhan tim terutama kebutuhan fisiologis atlet yang dilakukantanpa terencana dan tergesa-gesa maka akan sangat mempengaruhi performa pemain saatbertanding.Kata kunci: sepakbola, sea games, semifinal, faktor
PENGARUH COMPLEX TRAININGMANIPULATIONTERHADAP PENINGKATAN POWER OTOT TUNGKAIPADA MAHASISWA PRODI PKO FIK UNY Mansur Mansur
Jorpres (Jurnal Olahraga Prestasi) Vol 12, No 1 (2016)
Publisher : Departement of Sports Coaching, Faculty of Sports Sciences, Universitas Negeri Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (113.716 KB) | DOI: 10.21831/jorpres.v12i1.9493

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk membuktikan pengaruh latihan complex training manipulationterhadap peningkatan power otot tungkai pada non atlet usia 18-20 tahun. Penelitian ini termasukdalam penelitian eksperimen semu. Rancangan penelitian dengan menggunakan pretest postestcontrol group design. Populasi penelitian adalah mahasiswa baru prodi pko tahun 2013. Sampeldiambil dengan menggunakan rumus isaac and michael dengan taraf signifikansi 5 %. Instrumenuntuk mengukur power tungkai menggunakan vertical jump digital. Data dianalisis denganmenggunakan uji t, yang sebelumnya dilakukan uji normalitas dan homogenitas. Hasil penelitianmenunjukan bahwa data yang diperoleh setelah dilakukan analisis uji normalitas diperoleh p0,05(normal) dan homogen. Hasil analisis uji t diperoleh terdapat perbedaan antara kelompok perlakuandan kontrol dengan signifikansi 0,0030,05. Disamping itu juga pada kelompok perlakuan terdapatpeningkatan rata-rata sebesar 1,3, sedangkan kelompok kontrol terjadi penurunan power tungkaisebesar 3,1 cm. Disimpulkan bahwa PCT dapat dijadikan alternatif model untuk meningkatkanpower tungkai atlet.Kata kunci: pengaruh, complex training, manipulation, power.
SOMATOTYPE PENJAGA GAWANG MAHASISWA UNIT KEGIATAN MAHASISWA SEPAKBOLA UNY TAHUN PELATIHAN 2010/2011 Primasoni, Nawan
Jorpres (Jurnal Olahraga Prestasi) Vol 11, No 1 (2015): Januari
Publisher : Departement of Sports Coaching, Faculty of Sports Sciences, Universitas Negeri Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (325.246 KB) | DOI: 10.21831/jorpres.v11i1.10260

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kiper somatotip sepakbola anggota UKM UNY 2010. Penelitian ini adalah survei.  Populasi penelitian ini adalah seluruh anggota UKM kiper sepak bola pelatihan UNY tahun 2010. Sampel diambil dari total populasi sampling. Sampel yang diperoleh  adalah 11  kiper. Instrumen penelitian dalam penelitian ini adalah tes somatotip oleh panas-charter.Analisis data akan digunakan dalam penelitian ini adalah persentase. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kiper sepak bola UKM UNY mayoritas jenis  ectomorph mesomorph dengan persentase 54%. Kata kunci: somatotip, kiper
MARKETING AND QUALITY OF PENCAK SILAT SCHOOL SERVICES Nugroho, Agung
Jorpres (Jurnal Olahraga Prestasi) Vol 6, No 1 (2010): Januari
Publisher : Departement of Sports Coaching, Faculty of Sports Sciences, Universitas Negeri Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (193.884 KB) | DOI: 10.21831/jorpres.v6i1.10328

Abstract

In accordance with the development of the era, each Pencak Silat (kind of martial arts) school requires to rethink the objectives and strategy in marketing ofPencak Silat. This is based on rapid changes in technologY; economic, social and cultural rights so that they can follow in accordance with the development and the needs of the community. This rapidly changes can make the privilege principles in carry on business in the past that no longer apply.The challenge in the recent years, there are many Pencak Silat school face the new problem, they have to fight in a harder globalization competition, for example: the coaching qualities, neglected infrastructure improvement, achievement stagnation, and inability educator. Those are the problem but can be a business opportunity for Pencak Silat School in the marketing process.Sport activity which involved the facilities called goods and the activity of the coaches called service. Both of the goods products and services cannot be separate in the process of teachinglearning, so, the service quality of Pencak Silat must give many attentions so that it will improve the service quality. Keywords: marketing, service quality; pencak silat
PENATALAKSANAAN CEDERA TENDINITIS PATELLA PADA ATLET BULUTANGKIS Zeth Boroh, Nani Cahyani
Jorpres (Jurnal Olahraga Prestasi) Vol 12, No 2 (2016)
Publisher : Departement of Sports Coaching, Faculty of Sports Sciences, Universitas Negeri Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (780.184 KB) | DOI: 10.21831/jorpres.v12i2.11876

Abstract

ABSTRACT Badminton is a popular sport in Indonesia becoming a mainstay in the international events as proven by the number of Olympic gold medals achieved. Badminton includes high intensity sport, multi-direction, and run-jump movements with acceleration-deceleration. Thus, badminton athletes are prone to the risk of knee injury, such as patellar tendinitis. In general, patellar tendonitis occurs in sports that contain many numbers of repeated jumping and running that result in inflammation in the patellar tendon. These injuries are also associated with excessive load during weight lifting, condition of the hip anatomy, blow to the knees and flat feet. This article discusses knee anatomy, patellar tendinitis definition, epidemiology, biomechanics of injury, sign and symptoms, physical examination, causes, diagnosis, differential diagnosis, management and rehabilitation. Keywords: Tendinitis patella, badminton, sports injury ABSTRAK Bulutangkis merupakan olahraga andalan Indonesia di kancah internasional. Olahraga ini juga popular di Indonesia dan menjadi olahraga tradisi emas di Olimpiade. Bulutangkis termasuk olahraga dengan intensitas tinggi, multi direksi, melompat, berlari dan akselerasi-deselerasi sehingga memiliki risiko terjadi cedera lutut, salah satunya tendinitis patella. Tendinitis patella umumnya terjadi pada olahraga yang banyak melakukan melompat dan berlari secara berulang-ulang yang menyebabkan munculnya radang pada tendon patella. Cedera ini juga terjadi akibat beban berlebihan saat mengangkat beban, kondisi anatomi pinggul, adanya pukulan pada lutut dan telapak kaki yang rata. Artikel ini membahas tentang anatomi lutut, definisi tendinitis patella, epidemiologi, biomekanika cedera, gejala, pemeriksaan fisik, penyebab, diagnosis, diagnosis banding, penatalaksanaan dan rehabilitasinya. Kata Kunci: Tendinitis Patella, bulutangkis, cedera olahraga
Studi Analisis Biomechanics Langkah Awalan (Footwork Step) Open Spike Dalam Bola Voli Terhadap Power Otot Tungkai Danang Ari Santoso Santoso; Edi Irwanto
Jorpres (Jurnal Olahraga Prestasi) Vol 14, No 1 (2018)
Publisher : Departement of Sports Coaching, Faculty of Sports Sciences, Universitas Negeri Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (909.157 KB) | DOI: 10.21831/jorpres.v14i1.19985

Abstract

Biomechanic adalah bidang ilmu yang diterapkan pada ilmu olahraga untuk mempelajari gerak-gerak tubuh. Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan jumlah langkah awalan (footwork step) dalam spike bola voli yang menghasilkan power terbaik. Penelitian ini dilakukan dengan eksperimen. Jumlah langkah awalan yang divariasi adalah 0, 1, 2, dan 3 langkah. Subyek penelitian adalah atlet bola voli Universitas PGRI Banyuwangi. Pengukuran power otot tungkai dilakukan dengan menggunakan high-speed camera. Pengolahan data menggunakan software kinovea untuk mendapatkan data hasil power. Hasil perhitungan menunjukkan bahwa semakin banyak langkah awalan (footwork step) maka power rata-rata cenderung semakin naik. Power rata-rata maksimum terjadi pada 2 langkah awalan (footwork step) atlet 4 yaitu sebesar 2340,44 J/dt. Power rata-rata minimum terjadi pada 0 langkah awalan (footwork step) atlet 1 yaitu sebesar 1765,85 J/dt. Kecenderungan power maksimum terjadi pada langkah awalan sebanyak 2 langkah. Hasil analisis juga menunjukkan bahwa langkah awalan sebanyak 3 langkah cenderung menghasilkan power yang lebih kecil dibanding jumlah langkah awalan yang lain. Gerakan spike dalam bola voli merupakan gerakan yang dilakukan dengan cepat dalam waktu sesingkat mungkin. Pola ini membuat seorang atlet terbiasa menggunakan langkah awalan yang sedikit jumlahnya. Langkah awalan berjumlah 3 akan menyebabkan kecepatan gerak atlet menjadi berkurang sehingga mengurangi powernya.ABSTRACT Biomechanic is one of science field that applied to the sports science to study gestures. This study aims to obtain the number of step prefix (footwork step) in volleyball spike that produces the best power. This research is done by experiment. The number of prefix steps varied are 0, 1, 2, and 3 steps. The subjects of the study were volleyball athletes of Universitas PGRI Banyuwangi. Measurement of leg muscle power is done using a high-speed camera. Data processing using kinovea software to obtain data power results. The calculation results show that the more step prefix (footwork step) then the average power tends to increase. Maximum average power occurs in 2 step prefix (footwork step) athlete 4 that is equal to 2340,44 J/dt. Minimum average power occurs at 0 step of the athlete (footwork step) at 1 at 1765,85 J/dt. Maximum power trend occurs in 2 step prefix step. The analysis results also show that 3-step prefixes tend to produce less power than the number of other prefix steps. Spike movement in volleyball is a quick movement in the shortest possible time. This pattern makes an athlete accustomed to using a few prefix steps. The initial step number 3 will cause the speed of athlete's motion to be reduced so as to reduce its power.
Model latihan penyerangan (set plays) melalui goal throws dan powerplay futsal sekolah menengah atas Pasha Erik Juntara; Hari Amirullah Rachman
Jorpres (Jurnal Olahraga Prestasi) Vol 15, No 1 (2019)
Publisher : Departement of Sports Coaching, Faculty of Sports Sciences, Universitas Negeri Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (790.744 KB) | DOI: 10.21831/jorpres.v15i1.25297

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menghasilkan model latihan penyerangan (set plays) melalui goal throws dan powerplay untuk peserta ekstrakurikuler futsal sekolah menengah atas yang layak digunakan. Penelitian pengembangan ini dilakukan dengan mengadaptasi langkah- langkah penelitian pengembangan menurut Borg Gall dengan beberapa modifikasi menjadi 7 tahap. Subjek uji coba dalam penelitian ini adalah peserta ekstrakurikuler futsal SMA Negeri 3 Bantul, SMK Tamansiswa Jetis Yogyakarta dan SMA Negeri 1 Pundong Bantul. Instrumen pengumpulan data yang digunakan yaitu pedoman wawancara, skala nilai, pedoman observasi model, lembar observasi efektivitas model dan kuesioner untuk siswa. Teknik analisis data yang dilakukan yaitu analisis deskriptif kuantitatif dan analisis deskriptif kualitatif. Hasil penelitian ini berupa model latihan penyerangan (set plays) melalui goal throws dan powerplay futsal sekolah menengah atas yang berisikan 12 pola penyerangan yaitu 8 pola penyerangan melalui goal throws dan 4 pola penyerangan dengan powerplay, yang disusun dalam bentuk buku panduan dan CD (compact disk). Hasil analisis data penilaian para ahli materi dan kuesioner siswa, dapat ditarik kesimpulan bahwa model latihan penyerangan (set plays) melalui goal throws dan powerplay futsal untuk sekolah menengah atas ini dinilai baik dan efektif, indeks kemampuan bermain hasil dari uji efektivitas produk juga mengalami peningkatan, dan respon peserta ekstrakurikuler futsal yang menjadi subjek dalam penelitian ini memberikan respon yang positif, sehingga model latihan yang dikembangkan layak untuk digunakan. Attacking training model (set plays) through goal throws and powerplay of futsal senior high school AbstractThis study aimed to produce models of attacking training (set plays) through goal throws and powerplay for participants of high school’s futsal extracurricular. This development research was conducted by adapting the research model proposed by Borg Gall which has been modified to became seven stages. The research subjects were members of futsal extracurricular activities in SMA Negeri 3 Bantul, SMK Tamansiswa Yogyakarta and SMA Negeri 1 Pundong. The data collection instruments used were interview guidelines, scale of scores, model observation guidelines, observation sheets of model effectiveness and questionnaires for the students. The data analysis techniques were descriptive quantitative analysis and descriptive qualitative analysis. Results of this research are a model of attacking training (set plays) through the goal throws and powerplay futsal at high school students containing twelve attacking patterns which are 8 attacking patterns through the goal throws and 4 patterns of attacking by powerplay, arranged in the form of a guide book and a CD (compact disk). Results of the data analysis materials expert judgments and students’ questionnaire can be concluded that the model of attacking training (set plays) through the goal throws and powerplay of futsal for senior high school is considered good and effective, performance playing index of the results of the effectiveness test of the products also increased, and the response of futsal extracurricular participants sampled in this study gave a positive response, so that the developed training model deserves to be used.
PERKEMBANGAN DAN PERANAN TAEKWONDODALAM PEMBINAAN MANUSIA INDONESIA Devi Tirtawirya
Jorpres (Jurnal Olahraga Prestasi) Vol 1, No 2 (2005): Juli
Publisher : Departement of Sports Coaching, Faculty of Sports Sciences, Universitas Negeri Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (161.491 KB) | DOI: 10.21831/jorpres.v1i2.6869

Abstract

Manusia mempunyai kebutuhan yang sangat kompleks dalam kehidupannya. Pada dasarnya manusia mempunyai kelebihan dari mahkluk lain meliputi cipta, rasa dan karsa dengan tujuan perjuangan hidup, untuk mempertahankan diri dari serangan luar. Untuk itu manusia perlu beladiri dalam mempertahankan hidup.Taekwondo merupakan cabang olahraga beladiri yang menggunakan tangan, kaki dengan disiplin diri, sehingga taekwondo bermanfaat besar dalam kehidupan bermasyarakat. Taekwondo berasal dari Korea dan bermarkas besar di Kukkiwon Seoul Korea, sekarang mempunyai anggota lebih dari 165 negara dan berkembang di Indonesia sekitar tahun 1970.Taekwondo mengembangkan komponen-komponen biomotor yang sangat berguna bagi para anggota taekwondo yang latihan rutin. Komponen-komponen biomotor yang dikembangkan cabang olahraga taekwodo antara lain koordinasi, keterampilan, kecepatan, fleksibilitas, kekuatan otot, keseimbangan, postur, power, daya tahan.Taekwondo yang cenderung sebagai olahraga fisik secara psikologis sangat berperan dalam proses pelatihan maupun dalam kehidupan bermasyarakat. Berkaitan dengan psikologis ada dua hal yang diberikan saat belajar taekwondo, yaitu 1) moral, 2) mental. Berbicara masalah moral dan mental merupakan modal yang utama saat seseorang hidup bermasyarakat, dan semua diajarkan dalam taekwondo.Kata kunci: Taekwondo, Pembinaan Manusia.Taekwondo merupakan cabang olahraga bela diri yang menggunakan tangan dan kaki dikemas dengan baik menggunakan aturan serta etika kedisiplinan. Taekwondo banyak memberikan manfaat yang sangat penting bagi kehidupan bermasyarakat. Seperti halnya masalah kedisiplinan, seorang taekwondoin diajarkan bertanggung jawab
HUBUNGAN KECEMASAN DAN AGRESIVITAS ATLET TERHADAP PRESTASI OLAHRAGA KABUPATEN BULELENG DALAM PORPROV BALI 2011 lwan Swadesi, I Ketut
Jorpres (Jurnal Olahraga Prestasi) Vol 11, No 1 (2015): Januari
Publisher : Departement of Sports Coaching, Faculty of Sports Sciences, Universitas Negeri Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (278.364 KB) | DOI: 10.21831/jorpres.v11i1.10253

Abstract

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui: (1) hubungan antara kecemasan atlet dengan prestasi olahraga, (2) hubungan antara agresivitas atlet dengan prestasi olahraga, dan (3) hubungan antara kecemasan dan agresivitas atlet dengan prestasi olahraga.Atlet diberikan instrumen pengukuran kecemasan dengan mengunakan The Taylor Manifest  Anxiety Scale (TMAS), dan instrumen pengukuran agresivitas dengan menggunakan The Aggression  Questionnaire.Berdasarkan hasil pertimbangan untuk analisis menunjukkan adanya hubungan positif yang  signifikan antara kecemasan dan agresivitas secara bersama-sama dengan prestasi olahraga Kabupaten Buleleng dalam PORPROV Bali 2011.Kata kunci: kecemasan, agresitas, prestasi olahraga.
STANDARDISASI KECAKAPAN BERMAIN SEPAKBOLA UNTUK SISWA SEKOLAH SEPAKBOLA (SSB) KU 14-15 TAHUN SE-DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA Subagyo Irianto
Jorpres (Jurnal Olahraga Prestasi) Vol 7, No 7 (2011): Januari
Publisher : Departement of Sports Coaching, Faculty of Sports Sciences, Universitas Negeri Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (233.606 KB) | DOI: 10.21831/jorpres.v7i7.10286

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk membuat standarisasi tingkat kecakapan bermain sepakbola siswa SSB KU 14-15 tahun se-Daerah lstimewa Yogyakarta setelah mengikuti proses pembinaan periode tertentu.Metode penelitian ini dilakukan dengan survey melalui tes unjuk kerja, untuk menentukan standarisasi kecakapan bermain sepakbola dilakukan tes kecakapan bermain sepakbola dari David Lee. Setiap teste diberikan kesempatan dua kali tes, pelaksanaan tes ini diukur dengan waktu dalam perhitungan detik hingga dua bilangan di belakang koma. Jumlah sampel yang digunakan dalam penelitian ini sebanyak 137 siswa SSB KU 14-15 tahun yang diambil secara pusposive. Untuk menentukan tingkat kecakapan bermain sepakbola dengan cara penilaian acuan norma yaitu dengan mencari nilai rerata dan simpangan baku.Hasil penelitian menunjukkan uji validitas Tes Kecakapan "David Lee" N = 137 sebesar 0,800 r1 = 0,174, berarti sahih dan uji reliabilitas diperoleh r sebesar 0,528 berarti cukup reliable dan telah tersusun standarisasi kecakapan bermain sepakbola siswa SSB KU 14-15 tahun se-DIY yang terbagi dalam lima kategori yaitu : baik sekali ( 19 ,46"), baik (22,37" s/d 19,46"), cukup (22,38" s/d 24,82"), kurang (24,83" s/d 27,24") dan kurang sekali ( 27,24"). Kata kunci : Standarisasi, Kecakapan, Sepakbola

Page 9 of 23 | Total Record : 225