cover
Contact Name
Arief Hidayatullah
Contact Email
arief.stisipbima@gmail.com
Phone
+6281334936780
Journal Mail Official
arief.stisipbima@gmail.com
Editorial Address
Jl. Pierre Tandean Kelurahan Mande Kecamatan Mpunda Kota Bima
Location
Kab. bima,
Nusa tenggara barat
INDONESIA
Kombud
ISSN : 24433519     EISSN : -     DOI : -
Core Subject : Education,
Jurnal Komunikasi dan Kebudayaan sebagai media publikasi karya ilmiah yang dihasilkan oleh akademisi, peneliti dan mahasiswa.
Articles 9 Documents
Search results for , issue "Vol 6, No 1 (2019): KOMUNIKASI DAN KEBUDAYAAN" : 9 Documents clear
KOMUNIKASI INTERPERSONAL GURU DALAM PEMBENTUKAN KARAKTER ANAK DI TK AL_AZZAM DESA KANANGA KECAMATAN BOLO KABUPATEN BIMA Sita Komariah
Jurnal Komunikasi dan Kebudayaan Vol 6, No 1 (2019): KOMUNIKASI DAN KEBUDAYAAN
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (STISIP) Bima

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (177.766 KB)

Abstract

Tujuan penelitian untuk mengetahui komunikasi interpersonal guru dalam pembentukan karakter anak di Tk Al_Azzam Desa Kananga Kecamatan Bolo Kabupaten Bima. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif kualitatif. Informan utama kepala sekolah dan guru. Sedangkan informan pendukung adalah walimurid. Teknik pengumpulan data yang dilakukan melalui pengamatan, wawancara dan dokumentasi. Berdasarkan hasil penelitian kelima indikator komunikasi interpersonal guru dalam pembentukan karakter anak, pada dasarnya sudah terlaksana dengan baik melalui: Pertama, Percakapan yang dilakukan melalui pertanyaan-pertanyaan dengan menanyakan kabar murid, nasihat-nasihat bahkan guru meminta murid untuk bercerita tentang kesehariannya serta guru terbiasa mendengarkan percakapan antar murid maupun pertanyaan yang diajukan., Kedua, Dialog dilakukan oleh guru di setiap kegiatan belajar dan bermain siswa. Selama pelajaran berlangsung guru sering ditanya oleh murid dan guru pula bertanya kepada murid, sehingga membentuk dialog., Ketiga, Sharing antara guru dan murid dilakukan dengan berbagi pengalaman dan keilmuan. Dimana guru menempatkan diri sebagai sumber dan bahkan sebagai penerima pesan, begitupula sebaliknya yang dilakukan murid., Keempat, Wawancara antara guru dan murid dilakukan dan tujukan kepada murid-murid yang mengalami permasalahan belajar maupun bermain bersama teman-temannya melalui tatap muka., dan Kelima,  Konseling dilakukan secara langsung kepada murid-murid yang mengalami masalah, baik masalah di sekolah maupun kesulitan dilingkungannya dengan mengurangi beban batin, pengembangan wawasan, pemikiran, sikap penemuan masalah dan pemecahannya, melatih kecakapan komunikasi interpersonal: mendengarkan dan menanggapi rekan bicara dengan baik.
PELAYANAN AKTE KELAHIRAN PADA DINAS KEPENDUDUKAN DAN PENCATATAN SIPIL KOTA BIMA Akyar Akhyar; Dwi Arini Nursansiwi
Jurnal Komunikasi dan Kebudayaan Vol 6, No 1 (2019): KOMUNIKASI DAN KEBUDAYAAN
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (STISIP) Bima

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (157.675 KB)

Abstract

Penelitian ini berjudul “Pelayanan Akta Kelahiran Pada Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kota Bima” Masalah yang dijawab dalam penelitian ini adalah : 1) Bagaimana prosedur pengurusan akta kelahiran pada Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kota Bima? 2) Bagaimana persyaratan akta kelahiran pada Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kota Bima? 3) Bagaimana tata urutan prosedur pencatatan akta kelahiran pada Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kota Bima? Penelitian ini penulis menggunakan jenis penelitian deskriptif. Teknik pengumpulan data yang digunakan yaitu  kuesioner, observasi, wawancara, dan dokumentasi. Penentuan sampel dalam penelitin ini penulis dalam penentuan sampel  dilakukan dengan menggunakan purposive sampling atau pengambilan sampel sengaja, dengan jumlah sampel sebanyak 40 orang. Kemudian teknik analisis yang digunakan yaitu analisis secara kualitatif deskriptif. Berdasarkan analisa terhadap empat sub variabel prosedur pengurusan akta kelahiran pada Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kota Bima, baik berkenaan dengan pemohon melapor kepada petugas pencatat kelahiran, pelapor dan dua orang saksi menghadap petugas pencatat, dengan membawa blanko laporan kelahiran yang telah diisi dan ditanda tangani oleh pelapor serta saksi-saksi, dilampiri dengan syarat-syarat yang telah ditentukan, membayar biaya restribusi, maupun pemrosesan akta kelahiran, maka rata-rata hasilnya selalu dibuat yaitu 81 %. Hasil riset menunjukan bahwa Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kota Bima, baik berkenaan dengan surat pengantar dari kelurahan atas nama pemohon (asli), surat kuasa bermaterai cukup (bila dikuasakan), copy surat kelahiran (yang dicarikan akta), copy surat nikah / akta perkawinan (orang tua kandung dari yang dicarikan akta), copy kartu keluarga (KK), copy ktp pemohon / orang tua / yang bersangkutan, dua orang saksi (umur 21 keatas / Kep.Men Nomor 19 / 1979 – 117 KUH Perdata), surat keterangan beda nama (bila diperlukan/bila dalam akta nikah, KK, KTP dan sebagainya terdapat nama-nama yang tidak sama), dan copy ijazah dari yang dicarikan akta bila sudah punya (SD, SLTP, SLTA/salah satu), maka rata-rata hasilnya selalu ditentukan yaitu 78 %.   Hasil analisa terhadap sembilan sub varibel kaitan dengan tata urutan prosedur pencatatan akta kelahiran pada Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kota Bima, baik yang berkenaan dengan permohonan membawa persyaratan sesuai ketentuan, membawa dua orang saksi (bawa copy KTP), berkas diserahkan kepada petugas pencatat untuk diteliti, penomoran dan pencatatan ke register akta oleh petugas, penandatanganan buku register akta, petugas pencatat membuatkan bukti pembayaran, membayar biaya restribusi kepada petugas, menerima bukti pembayaran untuk pengambilan akta, dan mengambil kutipan akta dengan menyerahkan bukti pembayaran kepada petugas, maka rata-rata hasilnya selalu ditentukan yaitu 75 %.
KOMUNIKASI INTERPERSONAL GURU DALAM PEMBENTUKAN KARAKTER MURID DI SDN 11 KOTA BIMA Yayu Rahmawati Mayangsari
Jurnal Komunikasi dan Kebudayaan Vol 6, No 1 (2019): KOMUNIKASI DAN KEBUDAYAAN
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (STISIP) Bima

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (157.876 KB)

Abstract

Komunikasi Interpersonal Guru dalam Pembentukan Karakter Murid di SDN 11 Kota Bima. Penelitian bertujuan untuk mengetahui komunikasi interpersonal guru dalam pembentukan karakter anak di SDN 11 Kota Bima. Penelitian menggunakan metode deskriptif kualitatif. Data diperoleh melalui wawancara, observasi dan dokumentasi. Data dianalisis secara (1) deskriptif melalui proses pengumpulan data, reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa komunikasi interpersonal guru dalam pembentukan karakter anak, pada dasarnya sudah terlaksana dengan baik melalui: Pertama, percakapan dilakukan dengan melontarkan pertanyaan-pertanyaan seperti bertanya kabar anak murid serta nasihat-nasihat agar mereka memiliki bribadi yang baik. Kedua, dialog dilakukan oleh guru ketika proses belajar mengajar. Hal ini dilakukan agar materi yang diberikan dapat lebih diingat karena dilakukan dengan dialog dan disertai contoh-contoh kasus dalam bentuk cerita. Ketiga, sharing antara guru dan murid dilakukan sebagai cara berbagi kisah-kisah teladan pembentuk karakter anak. Keempat, wawancara dilakukan apabila ada murid yang bermasalah. Hal ini dilakukan agar guru tahu penyebab anak tersebut melakukan masalah hingga dapat dicarkan solusinya. Dan kelima, konseling dilakukan juga untuk anak-anak yang memiliki masalah. Konseling biasanya lebih dalam dari sharing sebab Konseling dilakukan secara langsung kepada murid-murid yang mengalami masalah, baik masalah di sekolah maupun kesulitan dilingkungannya dengan mengurangi beban batin, pengembangan wawasan, pemikiran, sikap penemuan masalah dan pemecahannya, melatih kecakapan komunikasi interpersonal: mendengarkan dan menanggapi rekan bicara dengan baik.
DAMPAK LINGKUNGAN DAN SOSIAL PENGGALIAN PASIR SEPANJANG ALIRAN SUNGAI DI KOTA BIMA (STUDI DI KELURAHAN RABADOMPU TIMUR KOTA BIMA) Firdaus Firdaus
Jurnal Komunikasi dan Kebudayaan Vol 6, No 1 (2019): KOMUNIKASI DAN KEBUDAYAAN
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (STISIP) Bima

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (238.806 KB)

Abstract

Kebutuhan akan bahan galian konstruksi dan industri seperti pasir tampak semakin meningkat seiring dengan semakin berkembangnya pembangunan berbagai sarana maupun prasarana fisik di berbagai daerah di Indonesia Khususnya lagi di Kota Bima. Aktifitas penggalian pasir juga ada di Kota Bima tepatnya di sepanjang aliran sungai lingkup Kota Bima, namun yang paling banyak tingkat aktifitasnya adalah dikelurahan Rabadompu Timur, Kumbe, Kelurahan Oi,mbo, Kelurahan Dodu, Kelurahan Kodo dan Kelurahan Lampe. Akibat eksploitasi pasir secara berlebihan di aliran sungai memicu lahirnya banyak permasalahan seperti permasalahan lingkungan dan sosial. Metode penelitian menggunakan jenis penelitian deskriptif kualitatif dengan pendekatan fenomenologi dengan teknik pengumpulan data penelitian antara lain: observasi, wawancara dan studi dokumentasi. Kemudian teknik analisa data dengan menggunakan reduksi data, display data dan pengambilan kesimpulan (verifikasi). Kesimpulan (1) Dampak Lingkungan Penggalian Pasir Di Sepanjang Aliran Sungai Kota Bima. Dari hasil Penelitian diatas sekurang-kurangnya ada lima dampak lingkungan dari penggalian pasir disekitar aliran sungai di kelurahan Rabadompu Kota Bima yaitu: Polusi udara, Matinya biota air, Turunya kualitas air, Rusaknya jalan, Pendangkalan air, Peningkatan debu. (2) Dampak Sosial Penggalian Pasir Di Sepanjang Aliran Sungai Kota Bima. Dari hasil wawancara diatas terhadap Dampak sosial terhadap penggalian pasir di sepanjang aliran sungai di kelurahan rabadompu timur yaitu: Meningkatkan pendapatan masyarakat, Dampak sosial terhadap penggalian pasir di sepanjang aliran sungai  di kelurahan rabadompu timur yaitu membuka lapangan pekerjaan, dan Dampak sosial terhadap penggalian pasir di sepanjang aliran sungai  di kelurahan rabadompu timur yaitu Meningkatkan daya kreativitas masyarakat.
KEBEBASAN PERS DAN DEMOKRASI DI INDONESIA Rahmi Rahmi
Jurnal Komunikasi dan Kebudayaan Vol 6, No 1 (2019): KOMUNIKASI DAN KEBUDAYAAN
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (STISIP) Bima

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (145.902 KB)

Abstract

Kebebasan pers dan demokrasi merupakan dua sisi mata uang, tak bisa dipisahkan dan saling berkaitan satu sama lain, dimana sebuah sistem yang besar akan mempengaruhi sub sistem yang berada di dalamnya. Sejarah Pers Indonesia telah menunjukan bagaimana keterkaitan antara sistem politik, sistem pers. Sistem pers yang otoriter cenderung melahirkan pers yang otoriter juga, demikian juga sistem politik yang demokratis akan melahirkan pers yang bebas (kebebasan pers). Sebuah demokrasi tidak akan berjalan tanpa adanya pers yang bebas dan kebebasan pers tidak akan tercapai tanpa sistem yang demokratis. Di Indonesia kebebasan pers memiliki landasan hukum diantaranya,  UUD 1945, UU Pers 1999, UU Penyiaran 2002 dan lain-lain.
PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM PENGAWASAN PELAKSANAAN ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DESA (APBDESA) DORO’O.O KECAMATAN LANGGUDU KABUPATEN BIMA Muhamad Dong; Arif Budiman
Jurnal Komunikasi dan Kebudayaan Vol 6, No 1 (2019): KOMUNIKASI DAN KEBUDAYAAN
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (STISIP) Bima

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (194.914 KB)

Abstract

Judul penelitian: Partisipasi Masyarakat Dalam Pengawasan Pelaksanaan Anggaran Pendapatan Dan Belanja Desa (APBDesa) Desa Doro’O.o Kecamatan Langgudu Kabupaten Bima. Rumusah Masalah : 1). Bagaimana tingkat partisipasi masyarakat dalam mengawasi pengelolaan Anggaran Pendapatan dan Belanja (APBDesa) di Desa Doro’O.o Kecamatan Langgudu Kabupaten Bima ? 2). Bagaimana tingkat transparansi pelaksanaan Anggaran Pendapatan dan Belanja Desa (APBDesa) di Desa Doro’O.o Kecamatan Langgudu Kabupaten Bima ? Tujuan Penelitian : Untuk mengetahui tingkat partisipasi masyarakat dalam mengawasi pengelolaan Anggaran Pendapatan dan Belanja (APBDesa) di Desa Doro’O.o Kecamatan Langgudu Kabupaten Bima. 2). Untuk mengetahui tingkat transparansi pelaksanaan Anggaran Pendapatan dan Belanja Desa (APBDesa) di Desa Doro’O.o Kecamatan Langgudu Kabupaten Bima Manfaat Penelitian : 1). Sebagai syarat untuk memenuhi kinerja Dosen pada Sekolah Tinggi Ilmu Sosial dan Ilmu politik (STISIP).Mbojo. 2). Hasil Penelitian ini juga diharapkan berguna untuk mengukur dan mengevaluasi tingkat ketercapaian program pembangunan di Desa Doro’O.o Kecamatan Langgudu melalui pelaksanaan Anggaran Pendapatan dan Belanja Desa (APBDes). Jenis Penelitian : Penelitian ini menggunakan pendekatan deskriptif kualitatif. Hasil Penelitian : petikan Wawancaranya : Apakah Bapak melakukan sosialisasi kepada masyarakat tentang pelaksanaan APBDesa Doro’O.o Tahun 2018 ? berikut jawaban beliau : “ Iya kami melakukan Musyawarah Desa dulu sebelum APBDesa dilaksanakan, sebab APBDesa ini harus dimusyawarahkan bersama masyarakat dan Pemerintah Desa, apa dan bagaimana hasil keputusan dalam musyawarah desa itulah yang harus dilaksanakan dan masyarakat dapat melakukan pengawasan secara ketat baik secara tim maupun secara partisipatif sehingga dengan pengawasan yang baik ini APBDesa dapat dilaksanakan oleh Pemerintah Desa secara Jujur dan adil”(Wawancara,27 Juni 2018). Kesimpulan : Dari hasil wawancara peneliti dengan beberapa informan diatas kaitan dengan pelibatan masyarakat terhadap perencanaan, pelakasanaan dan evaluasi APBDesa Doro’O.o tahun 2018, dinilai cukup baik hal ini diungkapkan oleh beberapa informan yang diwawancarai langsung oleh peneliti. Saran : Didalam pelaksanaan anggaran pendapatan dan belanja desa (APBDesa), lebih khusunyan pada Pemerintah Daerah hendaknya selalu mengontrol dan mengevaluasi kinerja pemerintah desa dalam kaitanya dengan pengelolaan APBDesa, bukan hanya melakukan evaluasi diawal penetapan anggaran APBDesa. 
KOMUNIKASI SOSIAL PEGAWAI (STUDI PADA SUB BAGIAN RUMAH TANGGA SEKRETARIAT DAERAH KOTA BIMA) Nike Ardiansyah; Megasuciati Wardani
Jurnal Komunikasi dan Kebudayaan Vol 6, No 1 (2019): KOMUNIKASI DAN KEBUDAYAAN
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (STISIP) Bima

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (203.456 KB)

Abstract

Komunikasi sosial mengisyaratkan bahwa komunikasi penting untuk membangun konsep diri, untuk kelangsungan hidup, aktualisasi diri, untuk memperoleh kebahagiaan, terhindar dari tekanan dan ketergantungan, antara lain lewat komunikasi yang menghibur, dan memupuk hubungan dengan orang lain.Komunikasi sosial secara umum adalah adanya proses interaksi antara dua atau lebih subjek. Sedangkan pengertian komunikasi sosial secara sempit adalah proses penyampaian pesan oleh dua orang atau lebih baik secara langsung maupun tidak langsung. Penelitian ini penulis menggunakan jenis penelitian yaitu deskriptif kualitatif. Teknik pengumpulan data yang digunakan yaitu wawancara, observasi, dan dokumentasi. Populasi dalam ini adalah semua pegawai pada Sub Bagian Rumah Tangga Sekretariat Daerah Kota Bima.  Hasil penelitian yang diperoleh yaitu: pertama, berdasarkan keempat kemampuan komunikasi sosial antar pegawai, baik ketrampilan mendengarkan, ketrampilan memberi dan menerima umpan balik, ketrampilan menunjukkan ketegasan, maupun ketrampilan menangani konflik, maka hasilnya sudah sangat baik dan komunikasi sangat harmonis dan manusiawi; dan kedua, berdasarkan kesebelas indikator dari komponen komunikasi sosial yang efektif, baik adanya penerimaan yang cermat dari isi pesan yang dimaksud (pengertian), terjalinnya rasa saling akrab, hangat dan menyenangkan (kesenangan), mempengaruhi sikap, hubungan sosial yang baik, timbulnya tindakan nyata sebagai indikator tingkat persuasi dari komunikasi yang terjadi, sikap menghargai dan menghormati pasangan kita saat berkomunikasi (respek), kemampuan untuk memahami dan menempatkan diri kita di tengah orang-orang yang kita ajak berkomunikasi (empati), pesan yang disampaikan oleh komunikator harus dapat didengar dengan jelas dan dimengerti dengan baik oleh audiennya, perhatian, sikap rendah hati, maupun prinsip-prinsip persaudaraan sejati, maka hasilnya sudah sangat baik dan komunikasinya sangat lancar, harmonis, dan manusiawi.
PEMILIHAN UMUM DAN KEAMANAN: (Studi Tentang Peran Polres Bima Kota dalam Mewujudkan Keamanan dan Ketertiban Masyarakat pada Pemilihan Umum tahun 2019) Syarif Ahmad; Akhyar Akhyar
Jurnal Komunikasi dan Kebudayaan Vol 6, No 1 (2019): KOMUNIKASI DAN KEBUDAYAAN
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (STISIP) Bima

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (302.094 KB)

Abstract

Penelitian ini berjudul; Pemilihan Umum dan Keamanan: Studi Tentang Peran Polres Bima Kota dalam Mewujudkan Keamanan dan Ketertiban Masyarakat pada Pemilihan Umum tahun 2019”. Penelitian dengan latar belakang Pemilu dan Keamanan, berkaitan dengan peran Polres Bima Kota dalam menciptakaan keamanan dan ketertiban masyarakat pada pemilihan umum 2019. Metodelogi yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kualitatif, yaitu menggali pelaksaanan tugas Kepolisian Resor Bima Kota dan persepsi masyarakat terhadap kepolisian Bima Kota pada penyelenggaraan Pemilihan umum tahun 2019. Teori yang digunakan dalam penelitian ini adalah teori Pemilihan Umum, Teori Keamanan dan Ketertiban Masyarakat, serta   Teori Persepsi. Pemilihan Umum yang selanjutnya disebut pemilu adalah sarana kedaulatan  ratkyat untuk memilih  Anggota Dewan Perwakilan Rakyat, Dewan Perwakilan Daerah, Presiden dan Wakil presiden, dan untuk memilih anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah, yang dilaksanakan  secara langsung, umum, bebas,  rahasia,  jujur, dan adil dalam Negara Kesatuan Republik  Indonesia berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik  Indonesia Tahun 1945. Teori Keamanan dan Ketertiban masyarakat, menjadikan polri sebagai alat negara yang  memiliki tugas dan peran, tidak seluruhnya terkait dengan keamanan negara, tetapi berkaitan dengan ketertiban masyarakat. Karena sebagian besar tugas polisi adalah menjaga keamanan dan ketertiban masyarakat dan penegakkan hukum. Tujuan penegakkan hukum tidak terkait dengan keamanan negara, tetapi terkait dengan jaminan ketertiban sosial dan keadilan yang merupakan bagian terpenting dari aspek kesejahteraan. Peran Kepolisian Resor Bima Kota dalam menjalankan tugas dan fungsi utama Polri dalam menciptakan keamanan dan ketertiban masyarakat pada sistem demokrasi dimana diselenggarakannya Pemilihan Umum, perlu ditingkatkan formulasi pada prinsip-prinsip profesionalisme dalam pelaksanaan tugas dan fungsi pokok Polri. Pelaksanan tugas dan fungus Polri akan dapat dilakukan secara efektif dan akuntabel apabila memenuhi syarat, yaitu adanya konsep dan konsitensi dalam pelaksanaannya. Maksimalisasi peran dan fungsi Polri sebagai lembaga keamanan nasional akan menjamin tegaknya kedaulatan, integritas wilayah, dan perlindungan terhadap warga yang menganut sistem politik demokrasi. Sehingga akan tercipta kondisi keamanan dalam negeri dan penegakkan hukum yang semakin berkeadilan. Meskipun pada kenyataannya, aspek-aspek ekonomi dan kesejahteraan yang mendukung system keamanan nasional masih terbatas, tetapi kemajuan suatu bangsa, termasuk dalam konteks keamanan dan ketertiban masyarakat adalah pentingnya perubahan cara berpikir Polri menjadi Polri profesional. Merubah cara berpikir pada institusi Polri adalah suatu tantangan terbesar yang dihadapi Polres Bima Kota dengan dinamika masyarakat yang terus berkembang. Artinya Polri dituntut untuk mendesain dan memformulasikan metode-metode baru yang disesuaikan dengan kondisi perkembangan masyarakat dalam mewujudkan keamanan dan ketertiban masyarakat pada wilayah hukum Polres Bima Kota.
Pola Penanganan Bencana Berbasis Masyarakat Pada Dinas Sosial Kabupaten Bima Abdul Kadir; Ahmad Usman; Salahuddin Salahuddin
Jurnal Komunikasi dan Kebudayaan Vol 6, No 1 (2019): KOMUNIKASI DAN KEBUDAYAAN
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (STISIP) Bima

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pola Penanganan Bencana Berbasis Masyarakat pada Dinas Sosial Kabupaten Bima; Tujuan penenlitiannya, yaitu: 1) Untuk mengetahui pelaksanaan pola penanganan pra bencana berbasis masyarakat pada Dinas Sosial Kabupaten Bima. 2) Untuk mengetahui pelaksanaan pola penanganan saat terjadi bencana berbasis masyarakat pada Dinas Sosial Kabupaten Bima. 3) Untuk mengetahui pelaksanaan pola penanganan pasca bencana berbasis masyarakat pada Dinas Sosial Kabupaten Bima. Jenis penelitian yaitu deskriptif kualitatif. Teknik pengumpulan data yang digunakan yaitu wawancara, observasi, dan dokumentasi. Penentuan informan menggunakan teknikpurposive sampling adalah teknik sampling yang informannya diambil secara sengaja berdasarkan pertimbangan-pertimbangan rasional peneliti. Teknik analisis yang digunakan yaitu analisis secara deskripti fkualitatif, yang dimulai dari reduksi data, display data, dan verifikasi dan pengambilan kesimpulan. Hasil penelitian yang diperoleh yaitu: pertama, berdasarkan pelaksanaan pola penanganan pra bencana alam, baik dalam bentuk kegiatan: pendidikan peningkatan kesadaran bencana, latihan penanggulangan bencana, penyiapan teknologi tahan bencana, membangun sistem sosial yang tanggap bencana, maupun perumusan kebijakan-kebijakan penanggulangan bencana, maka hasilnya sudah sangat baik dan telah sesuai dengan filosofi kerja, tugas pokok, fungsi, dan standar operasional prosedur manajamen bencana pada Dinas Sosial Kabupaten Bima. Kedua, berdasarkan pelaksanaan pola penanganan saat terjadi bencana alam, baikdalambentuk: evakuasi korban, pertolongan pertama pada korban dan penampungan darurat, pelayanan dapur umum, tracing and mailing service, pelayanan sosial dan kesehatan, misalnya pengadaan air bersih dan sanitasi, pendistribusian barang bantuan, maupun dukungan psikologis (psychological support), maka hasilnya sudah sangat baik dan telah sesuai dengan filosofi kerja, tugas pokok, fungsi, dan standar operasional prosedur manajamen bencana pada Dinas Sosial Kabupaten Bima. Ketiga, berdasarkan pelaksanaan pola penanganan pasca bencana alam,  baik dalam bentuk: pemulihan, rehabilitasi, maupun rekonstruksi, maka hasilnya sudah sangat baik dan telah sesuai dengan filosofi kerja, tugas pokok, fungsi, dan standar operasional prosedur manajamen bencana pada Dinas Sosial Kabupaten Bima.

Page 1 of 1 | Total Record : 9