cover
Contact Name
Prima Nanda Fauziah
Contact Email
ojslppmumht@gmail.com
Phone
+6281295820542
Journal Mail Official
ojslppmumht@gmail.com
Editorial Address
Kampus A Universitas Mohammad Husni Thamrin Jl. Raya Pondok Gede No 23-25 Kramatjati, Jakarta Timur
Location
Kota adm. jakarta timur,
Dki jakarta
INDONESIA
Anakes: Jurnal Ilmiah Analis Kesehatan
ISSN : 20885687     EISSN : 27456099     DOI : 10.37012/anakes
Core Subject : Health, Science,
Jurnal Ilmiah Analis Kesehatan merupakan jurnal yang berisi tentang artikel ilmiah dalam bidang ilmu analis kesehatan yang dilakukan oleh dosen maupun mahasiswa serta para peneliti.
Articles 205 Documents
Identifikasi Jamur Candida Sp .Pada Rongga Mulut Perokok Aktif Di Rw 09 Komplek Koperasi Curug Cimanggis Depok Mulyati Mulyati; Catu Umirestu Nurdiani; Widianti Safitri
Anakes : Jurnal Ilmiah Analis Kesehatan Vol 5, No 1 (2019): Anakes: Jurnal Ilmiah Analis Kesehatan
Publisher : Universitas Mohammad Husni Thamrin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37012/anakes.v5i1.335

Abstract

Jamur Candida spmerupakan jamur yang terdapat di rongga mulut manusia   yang akan menimbulkan suatu kelainan apabila ada faktor resiko. Faktor resiko dapat meningkatkan pertumbuhan koloni Candida sp dan mempermudah invasi jamur tersebut masuk kedalam jaringan, sehingga terbentuk kolonisasi dan keluhan. Salah satu faktor resiko tumbuhnya Candida sp adalah merokok. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui keberadaan Candida sp pada rongga mulut perokok aktif di RW09 Komplek Koperasi Curug Cimanggis Depok. Bahan Pemeriksaan Swab rongga mulut dengan jumlah sampel yang diperiksa adalah 66 sampel. Pemeriksaan ini menggunakan 2 metode yaitu pemeriksaan langsung dan biakan SDA+. Berdasarkan hasil pemeriksaan langsung dari 66 responden didapatkan sel ragi sebanyak 65,1% (43/66) dan tidak ditemukan elemen jamur sebanyak 34,9% (23/66). Pada biakan SDA+ didapatkan 69,6% (46/66) sampel tumbuh koloni Candida sp, non Candida spsebanyak 30,4% (20/66). Berdasarkan lamanya konsumsi rokok yang mengkonsumsi rokok 1 tahun didapatkan positif Candida48,4%, 1 tahun didapatkan positif candida 21,2%. Berdasarkan banyaknya konsumsi rokok yang mengkonsumsi 1 batang perhari didapatkan positif Candidasebanyak 16,6% dan 1 batang perhari didapatkan positif Candida Sebanyak 53,0%. Berdasarkan perilaku menyikat gigi yang menyikat gigi 1x didapatkan positif Candida sebanyak 51,5% dan 2x sehari didapatkan positif Candida 18,1%. Berdasarkan keluhan yang memiliki keluhan didapatkan positif Candidasebanyak 50% dan yang tidak memiliki keluhan didapatkan positif Candidasebanyak 19,6%. Dari hasil penelitian disimpulkan bahwa dari 66 sampel diperoleh 69,6% infeksi Candida sp. Terdapat hubungan bermakna antara lamanya mengkonsumsi rokok, banyaknya rokok yang dikonsumsi , perilaku menyikat gigi, keluhan yang terjadi dengan keberasaan jamur Candida sp(p0,05). Kata kunci                :    Candida sp, perokok, rongga mulut
Perbandingan Kadar Hemoglobin Pra Dan Pasca Hemodialisa Pada Pasien Penderita Gagal Ginjal Kronik Di RSUD Karawang Atna Permana
Anakes : Jurnal Ilmiah Analis Kesehatan Vol 5, No 1 (2019): Anakes: Jurnal Ilmiah Analis Kesehatan
Publisher : Universitas Mohammad Husni Thamrin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37012/anakes.v5i1.326

Abstract

Gagal Ginjal adalah hilangnya fungsi ginjal, dan dibagi menjadi dua kategori yaitu gagal ginjal akut dan gagal ginjal kronik. Gagal Ginjal Kronik adalah suatu keadaan klinis yang ditandai dengan penurunan fungsi ginjal yang irreversible, pada suatu derajat yang memerlukan terapi pengganti ginjal yang tetap, berupa dialisis atau transplantasi ginjal. Penyakit Gagal Ginjal Kronik (GGK) prevalensinya semakin meningkat setiap tahunnya di negara-negara berkembang termasuk Indonesia yang diperkirakan ada sekitar 40-60 kasus per juta penduduk per tahun. Hemodialisa merupakan salah satu terapi yang rutin dilakukan pada pasien Gagal Ginjal Kronik. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kadar hemoglobin pada penderita gagal ginjal kronik pra dan pasca hemodialisa. Penelitian ini dilakukan terhadap 50 pasien penderita gagal ginjal kronik di RSUD Karawang periode Maret-Juni 2018. Data diperoleh dari bagian Rekam medik RSUD Karawang. Data diambil dan dicatat dari formulir rekam medis mengenai kadar Hb pada pasien Gagal Ginjal Kronik pra dan pasca hemodialisa. Data diuji statistik dengan uji Paired Sample T-Test.Dari hasil penelitian ini diperoleh nilai rata-rata kadar hemoglobin pra hemodialisa adalah 8.4 g/dl, dengan kadar terendah 7.0 g/dl dan kadar tertinggi 10.3 g/dl. Sedangkan nilai rata-rata kadar hemoglobin pasca hemodialisa adalah 9.0 g/dl, dengan kadar terendah 7.3 g/dl dan kadar tertinggi 10.6 g/dl. Terdapat perbedaan yang signifikan antara kadar hemoglobin pra hemodialisa dengan kadar hemoglobin pasca hemodialisa. Kata Kunci     : Gagal Ginjal Kronik, Hemodialisa, Hemoglobin
Gambaran Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) Terkait dengan Status Infeksi Kecacingan pada Warga Kampung Serdang, Desa Silebu Kec. Kragilan Kab. Serang Banten Tahun 2019 Rika Kartika; Sumiati Bedah
Anakes : Jurnal Ilmiah Analis Kesehatan Vol 7, No 1 (2021): Anakes: Jurnal Ilmiah Analis Kesehatan
Publisher : Universitas Mohammad Husni Thamrin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37012/anakes.v7i1.524

Abstract

Prevalensi Kecacingan di Indonesia masih sangat tinggi 45-65%, infeksi kecacingan dapat menimbulkan gangguan pada proses pertumbuhan dan perkembangan. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui gambaran Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) terkait dengan infeksi kecacingan disebabkan oleh Nematoda usus yang ditularkan melalui tanah disebut “Soil Transmitted Helminths/STH” pada warga kampung Serdang, Silebu,Kragilan, Serang, Banten. Kegiatan ini dilakukan pada bulan Desember 2019 berdasarkan data hasil pemeriksaan tinja warga pada penelitian sebelumnya yang dilakukan di laboratorium parasitologi Universitas MH Thamrin. Metode penelitian digunakan observasional analitik menggunakan kuesioner dan observasi. sampel penelitian kegiatan ini yang bersedia menjadi responden adalah 186 warga, metode analisa data menggunakan persentase. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa angka infeksi kecacingan nematoda usus sebanyak 33% dan perilaku personal hygiene baik 69%. Variabel personal hygiene yang diukur adalah variabel perilaku yang berhubungan dengan infeksi kecacingan yaitu memotong kuku kategori baik 72%, mencuci tangan sebelum makan kategori baik 83%, pengelolaan sampah kategori baik 65%, pengelolaan lantai rumah kategori baik 63%, pengelolaan jamban kategori baik 58%, pengelolaan air bersih kategori baik 58%. PHBS dapat dilakukan ditingkatan masyarakat dengan meningkatkan pengetahuan, kesadaran, dan kemauan masyarakat agar hidup bersih dan sehat untuk berperan serta aktif mewujudkan derajat kesehatan yang optimal menawarkan solusi terhadap permasalahan bangsa. Kata Kunci :Infeksi Kecacingan, Personal hygiene, PHBS
Identifikasi Telur Cacing Nematoda Usus pada Feses Siswa SDN Cimerang Kecamatan Cipatat Kabupaten Bandung Barat Dwi Davidson Rihibiha; Ria Nurul Aqmalia
Anakes : Jurnal Ilmiah Analis Kesehatan Vol 7, No 1 (2021): Anakes: Jurnal Ilmiah Analis Kesehatan
Publisher : Universitas Mohammad Husni Thamrin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37012/anakes.v7i1.454

Abstract

Penyakit infeksi kecacingan  sampai saat ini masih menjadi masalah kesehatan di indonesia. Soil-transmitted helminths (STHs) merupakan salah satu golongan cacing yang menyebabkan kecacingan, yang terdiri dari Ascaris lumbricoides, Trichuris trichiura, Ancylostoma duodenale, dan Necator americanus. Sanitasi sekolah, khususnya Sekolah Dasar, adalah salah satu faktor penyebab infeksi cacing yang paling umum. Tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui adanya telur cacing nematoda usus pada feses siswa SDN Cimerang Kecamatan Cipatat Kabupaten Bandung Barat. Sampel yang digunakan berasal dari feses siswa sebanyak 10 orang. Penelitian ini menggunakan metode bersifat deskriptif. Data diambil dari hasil kuisioner dan sampel feses. Hasil penelitian menunjukkan sebanyak 10 sampel feses negatif. Hasil kuisioner menunjukkan rata-rata siswa memiliki personal hygene dan faktor-faktor  kebiasaan yang baik diantaranya, kebiasaan mencuci tangan memakai sabun sebelum dan setelah makan (86,4 %), kebiasaan mencuci tangan memakai sabun setelah buang air besar (97,7%), kebiasaan mencuci tangan memakai sabun setelah bermain tanah (84,1%), bermain tanah (90,9%), menggunakan alas kaki keluar rumah dan istirahat sekolah (79,5%)  serta memotong kuku sekali dalam seminggu (81,8%). Oleh karena itu, kebiasaan menjaga kebersihan diri diharapkan  dapat dipertahankan dalam kehidupan sehari-hari sehingga dapat mengurangi angka infeksi kecacingan anak-anak.
Prevalensi Infeksi Hepatitis B Pada Calon Tenaga Kerja Indonesia Di Klinik Utama Satria Medika Sakti Prima Nanda Fauziah; Harsono Setiawan; Syahrial Harun
Anakes : Jurnal Ilmiah Analis Kesehatan Vol 7, No 2 (2021): Anakes: Jurnal Ilmiah Analis Kesehatan
Publisher : Universitas Mohammad Husni Thamrin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37012/anakes.v7i2.704

Abstract

Hepatitis adalah penyakit peradangan pada hati yang disebabkan oleh virus, bakteri, dan parasit. Hepatitis tersering disebabkan oleh infeksi virus Hepatitis B. Prevalensi Hepatitis B di Indonesia sebesar 1,2 % dan Indonesia dinyatakan sebagai negara endemik Hepatitis B, sehingga setiap WNI yang akan bepergian keluar negeri untuk menjadi tenaga kerja Indonesia (TKI) wajib melakukan pemeriksaan Hepatitis B, sesuai dengan peraturan yang ditetapkan oleh Departemen Ketenagakerjaan. Pemeriksaan serologi standar untuk mendeteksi infeksi Hepatitis B adalah pemeriksaan protein HBsAg menggunakan metode ELISA. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui prevalensi infeksi Hepatitis B pada calon TKI di Klinik Utama Satria Medika Sakti periode Januari-Maret 2020. Pada penelitian ini diperoleh 756 subyek penelitian yang merupakan calon TKI yang memeriksakan HBsAg. Hasil penelitian menunjukkan hasil positif sebanyak 15 orang (1,98%). Pada kelompok perempuanHBsAg positif sebanyak 10 orang (2,52%), sedangkan kelompok laki-laki sebanyak 5 orang (1,39%). Kelompok usia 18-25 tahun sebanyak 6 orang (1,49 %), kelompok usia 26-35 tahun sebanyak 5 orang (1,67%), kelompok usia 36-45 tahun sebanyak 4 orang (7,41%). Kata Kunci      : Hepatitis B, HBsAg, TKI
Uji Potensi Kelopak Bunga Rosella (Hibiscus sabdariffa L.) Sebagai Kandidat Antiseptik yang Aman Bagi Mikroflora Normal Vagina Prima Nanda Fauziah; Masdianto Masdianto
Anakes : Jurnal Ilmiah Analis Kesehatan Vol 7, No 1 (2021): Anakes: Jurnal Ilmiah Analis Kesehatan
Publisher : Universitas Mohammad Husni Thamrin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37012/anakes.v7i1.522

Abstract

Kesehatan reproduksi dan kebersihan daerah kewanitaan (vagina) bagi perempuan sangat penting karena dapat mencegah dari penyakit serta infeksi menular. Di dalam vagina terdapat bakteri Lactobacillus yaitu bakteri flora normal vagina yang baik yang berfungsi untuk mempertahankan keasaman vagina agar bakteri patogen mati dan untuk menjaga keseimbangan flora normal vagina. Terganggunya keseimbangan flora normal pada vagina dapat menyebabkan bakterial vaginosis (BV). Penggunaaan antiseptik komersil justru mengganggu ekosistem di dalam vagina, terutama pH dan dapat menggangu flora normal vagina, sehingga diperlukan antiseptik yang aman bagi mikroflora normal vagina. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efek antibakteri dari ekstrak kelopak bunga rosella terhadap pertumbuhan bakteri patogen penyebab BV (Gardnerella vaginalis) dan pertumbuhan mikroflora normal vagina (Lactobacillus sp.). Penelitian ini menggunakan metode modifikasi koefisien fenol. Data dianalisis dengan ANOVA. Hasil penelitian menunjukkan bahwa infusum kelopak bunga rosella Hibiscus sabdarifaL. bersifat antibakteri terhadap Gardnerella vaginalis, namun tidak menyebabkan kematian Lactobacillussp. Hasil analisis menunjukkan berbeda nyata karena nilai p0.05. Simpulan, infusum kelopak bunga rosella diduga dapat dijadikan alternatif sabun pembersih kewanitaan yang aman bagi flora normal vagina. Kata kunci        :Antibakteri, Gardnerella vaginalis, Lactobacillussp., rosella
Hubungan Umur, Jenis Kelamin dan Lama Bekerja dengan Kepatuhan Penggunaan Alat Pelindung Diri (APD) Pada Petugas Kesehatan Di Pelayanan Kesehatan Radjak Group Tahun 2020 Erie Aditia; Ajeng Tias Endarti; Nur Asniati Djaali
Anakes : Jurnal Ilmiah Analis Kesehatan Vol 7, No 2 (2021): Anakes: Jurnal Ilmiah Analis Kesehatan
Publisher : Universitas Mohammad Husni Thamrin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37012/anakes.v7i2.687

Abstract

Berdasarkan data World Health Organization(WHO)diketahui bahwa 3 juta petugas kesehatan terpajan patogen darah (2 juta terpajan virus HBV, 0,9 juta terpajan HBC dan 170.000 terpajan virus HIV/AIDS). Hal ini salah satunya disebabkan oleh perilaku kepatuhan penggunaan Alat Pelindung Diri (APD) pada petugas kesehatan masih rendah, dari penelitian sebelumnya hanya 35,2% petugas kesehatan yang patuh dalam penggunaan APD sehingga mengakibatkan resiko yang dimiliki oleh petugas kesehatan pun akan semakin besar dan dapat mengakibatkan penyakit akibat kerja.Mengetahui kepatuhan dan faktor yang terkait penggunaan Alat Pelindung Diri (APD) pada petugas kesehatan di fasilitas pelayanan kesehatan Radjak Group.Desain penelitian ini adalah cross sectional. Penelitian dilakukan di seluruh fasilitas pelayanan kesehatan Radjak Group yang terdiri dari 10 UPK dan 3 RS (Rumah Sakit). Responden pada penelitian ini yaitu sebanyak 172 orang petugas kesehatan pada fasilitas pelayanan kesehatan Radjak Group yang terdiri dari profesi perawat dan petugas laboratorium, dengan metode sampling menggunakan purposive sampling serta dianalisis secara multivariat menggunakan regresi logistik.  Hasil penelitian didapatkan 57,56% petugas kesehatan yang patuh dalam penggunaan APD, sedangkan 42,44% petugas kesehatan tidak patuh dalam penggunaan APD. Hasil uji chi-squaredidapatkan variabel jenis kelamin memiliki hubungan terhadap kepatuhan dalam penggunaan APD dengan p-valuesebesar 0,005  (p0,05), sedangkan variabel umur dan lama bekerja tidak memiliki hubungan terhadap kepatuhan dalam penggunaan APD dengan p-valuesebesar 0,861 dan 0,863 (p0,05). Hasil analisis multivariatdidapatkan hasil variabel jenis kelamin merupakan variabel yang paling dominan terhadap kepatuhan penggunaan APD dengan nilai OR 5,984.Melakukan pengawasan yang ketat dengan penerapan sanksi kepada petugas kesehatan yang tidak patuh dalam penggunaan APD, konsisten mengadakan pelatihan secara berkala serta memastikan ketersediaan APD sesuai kebutuhan dengan memperhatikan kenyamanan dalam penggunaan APD. Kata Kunci : Alat Pelindung Diri, Petugas Kesehatan, Umur, Jenis Kelamin, Lama bekerja
Analisis Kondisi Fisik Rumah Dan Karakteristik Responden Terhadap Kejadian Tuberkulosis Di Kecamatan Ciledug Kota Tangerang Heru Purwanto Nugroho; Lilis Heri Mis Cicih; Sutanto Priyo Hastono
Anakes : Jurnal Ilmiah Analis Kesehatan Vol 7, No 1 (2021): Anakes: Jurnal Ilmiah Analis Kesehatan
Publisher : Universitas Mohammad Husni Thamrin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37012/anakes.v7i1.519

Abstract

Secara global Tuberkolusis tergolong sebagai global health emergency. Peningkatan kasus TB dari tahun 2015 – 2018. TB paru merupakan salah satu prioritas utama yang harus ditangani untuk mewujudkan Indonesia Sehat (RPJMN 2020 – 2024). Karakterisitik lingkungan merupakan kunci penentu kemungkinan penularan. Umur, jenis kelamin dan status gizi merupakan salah satu faktor yang menyebabkan terjadinya penyakit.Menganalisis hubungan kondisi fisik rumah dan karakteristik responden terhadap kejadian TB. Mengetahui variabel yang berhubungan dan yang paling dominan terhadap kejadian TB.Metode : Jenis penelitian observasional analitik dengan rancangan penelitian case control. Lokasi penelitian dilakukan di Kecamatan Ciledug Kota Tangerang.Hasil penelitian pada kelompok kasus dan kontrol menunjukkan bahwa terdapat perbedaan yang signifikan pada kelembaban dan IMT. Hasil uji chi-square didapatkan p-value sebesar 0,028 dan 0,000 (0,05). Hasil analisis multivariat didapatkan hasil kelembaban dengan p-value  0,003 dengan OR 8,469 dan IMT dengan nilai  p-value  0,000 dengan OR 14,940. IMT merupakan variabel yang paling dominan terhadap kejadian TB. Melakukan kerjasama lintas sektoral antara Puskesmas dengan Kelurahan dalam rangka perbaikan status gizi pada penderita TB. Diharapkan kepada Dinas Kesehatan terkait untuk melakukan program promosi kesehatan tentang pencegahan dan pengendalian TB Paru kepada masyarakat. Kata Kunci : TB paru, Status Gizi, IMT, Kelembaban, Kondisi fisik rumah
Aktivitas Antimikroba Lactobacillus sp. yang Diisolasi dari Feses Bayi Terhadap Pertumbuhan Bakteri Salmonella typhi Dian Firmansyah; Iis Herawati; Prima Nanda Fauziah
Anakes : Jurnal Ilmiah Analis Kesehatan Vol 7, No 1 (2021): Anakes: Jurnal Ilmiah Analis Kesehatan
Publisher : Universitas Mohammad Husni Thamrin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37012/anakes.v7i1.494

Abstract

Bakteri asam laktat telah digunakan sebagai pengawet makanan, kultur fermentasi dan pangan probiotik karena mempunyai aktivitas yang berlawanan dengan mikroorganisme patogen. Lactobacillus merupakan salah satu genus bakteri asam laktat dan dapat dijumpai pada saluran gastro-intestinal pada manusia. Tujuan penelitian ini untuk mengetahu Aktivitas Antimikroba Lactobacillus dari feses Bayi terhadap Bakteri patogen. Metode penelitian ini bersifat deskriptif. Biakan Lactobacillus sp. dari feses bayi diisolasi dan diidentifikasi kemudian dilakukan uji aktivitas antimikroba dari filtrat Lactobacillus sp. terhadap Salmonella typhi. Metode uji antibakteri yang digunakan adalah metode sumuran dengan melihat zona hambat pertumbuhan bakteri di sekitar sumuran. Hasil penelitian ini memperlihatkan adanya zona bening pada sampel yang positif Lactobacillus sp dengan dibuat konsentrasi filtrat 50%, 75%, dan 100% pada pertumbuhan Salmonella typhi dengan diameter zona hambat yang terbentuk pada sampel N9 pada pengenceran 50% (9 mm), 75% (12 mm), 100% (13 mm). Lalu pada sampel C9 pengenceran 50% 12 mm, 75% 14 mm, dan 100% (15 mm). Sedangkan pada sampel N10 pengenceran 50% (0,7 mm), 75% (13 mm), dan 100% (14 mm). Dari hasil tersebut dapat disimpulkan Bakteri Lactobacillus spyang diisolasi dari feses bayi dapat menghasilkan antimikroba yang dapat menghambat pertumbuhan Salmonella thypi sebagai bakteri patogen.  Kata kunci        : Bakteri asam laktat, Lactobacillus, Antimikroba, Salmonella typhi 
Penetapan Kadar Besi (Fe) dan Mangan (Mn) Pada Air Tanah Pemukiman Di Sekitar Setu Pedongkelan Depok Yuli Kristianingsih; Masdianto Masdianto; Augi Mardikawati
Anakes : Jurnal Ilmiah Analis Kesehatan Vol 7, No 2 (2021): Anakes: Jurnal Ilmiah Analis Kesehatan
Publisher : Universitas Mohammad Husni Thamrin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37012/anakes.v7i2.686

Abstract

Air merupakan sumber daya alam  yang harus dilindungi agar tetap dapat dimanfaatkan manusia serta makhluk hidup  lain. Kualitas air tanah yang digunakan masyarakat kurang memenuhi persyaratan air bersih secara kimia. Kadar besi (Fe) dan mangan (Mn) pada air tanah dalam jumlah tinggi akan menyebabkan berbagai macam penyakit. Tujuan  penelitian ini  untuk mengetahui kadar besi (Fe) dan mangan (Mn)  pada air tanah pemukiman warga di sekitar Setu Pendongkelan.Metode pemeriksaan menggunakan spektrofotometer UV dengan jumlah 20 sampel air tanah pemukiman warga di sekitar Setu Pendongkelan. Hasil uji kuantitatif kadar besi (Fe) antara 0,05-0,50 mg/L dan kadar mangan (Mn)  antara 0,22-1,70 mg/L. Kadar besi (Fe)  air tanah pemukiman warga sekitar Setu Pedongkelan berjarak 50 M-150 M dari tengah Setu masih memenuhi kadar maksimum kualitas air bersih  sebesar 1,0 mg/L . Kadar mangan (Mn) 5 sampel air tanah pemukiman warga sekitar Setu Pedongkelan Berjarak 50 M-100 M dari tengah Setu tidak memenuhi dan 4 sampel berjarak 100 M-150 M dari setu memenuhi kadar maksimum kualitas air bersih sebesar 0,5 mg/L. Jarak batas minimum sesuai persyaratan sumur bor untuk pemukiman 150 M dari Setu Pedongkelan. Masyarakat dapat menampung air sebelum digunakan untuk mengurangi kadar besi dan mangan pada air tanah tersebut. Kata kunci       : Air Tanah, Besi (Fe), Mangan (Mn), Spektrofotometri.

Page 2 of 21 | Total Record : 205