cover
Contact Name
nanang
Contact Email
kjc@uin-suka.ac.id
Phone
+6281229023291
Journal Mail Official
kjc@uin-suka.ac.id
Editorial Address
Prodi KPI Fakultas Dakwah dan Komunikasi UIN Sunan Kalijaga
Location
Kab. sleman,
Daerah istimewa yogyakarta
INDONESIA
Kalijaga Journal of Communication
ISSN : -     EISSN : 26851334     DOI : -
Core Subject : Education, Social,
KKalijaga Journal of Communication always places studies related to Islamic broadcasting and journalism as the main focus on academic inquiry and invites comprehensive observations of multidisciplinary studies. The journal, which functions as a forum for the study of Islamic broadcasting in Indonesia and other parts of the world in a challenging local and global context, supports studies that focus on specific themes and studies across disciplines. Subjects include textual studies and fieldwork with a media development perspective.
Articles 84 Documents
Media Tradisional Sebagai Media Komunikasi Pembangunan Masyarakat Titidu Gorontalo Mohamad Hasan As'adi
Kalijaga Journal of Communication Vol 2, No 1 (2020)
Publisher : UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.14421/kjc.21.01.2020

Abstract

Communication media as a means to convey information is traditional and modern. The rapid development of communication technology in modern media by some communication experts is allegedly able to change the traditional form of communication found in Indonesia. The author is interested to know the benefits of the implementation of the Gorontalo tribal tradition as a traditional communication media play a role in development in the village of Titidu? By using the method of observation and in-depth interviews with 34 sources obtained from purposive sampling techniques. This study was also complemented by a literature review to deepen data and data processing using descriptive qualitative analysis. The findings show the existence of traditional media that still survive in the village of Titidu aims to preserve the traditions of the Gorontalo tribal people who place the tradition based on syara 'and syara' based on the book of God as a way of life, so that the culture of Gorontalo people highly values traditions especially those with Islamic nuances. The tradition is related to customs in the form of wedding ceremonies, coronation and reception of officials, funerals, hair cutting and weighting. Art in the form of remembrance (obeyed), burdah (buruda), funds and zamrah. Dance movements or sports such as langga, longgo, and literature in the form of prose and poetry. By implementing interpersonal, group, free and social communication to socialize regional development in the fields of innovation (health, education, national defense, arts, development), government policy, program accountability in the village head's remarks.Media komunikasi sebagai sarana untuk menyampaikan informasi bersifat tradisional dan modern. Pesatnya perkembangan teknologi komunikasi pada media modern oleh beberapa pakar komunikasi disinyalir dapat merubah bentuk komunikasi tradisional yang terdapat di Indonesia. Penulis tertarik untuk mengetahui manfaat pelaksanaan tradisi suku Gorontalo sebagai media komunikasi tradisional berperan dalam pembangunan di Desa Titidu.  Dengan menggunakan metode observasi dan wawancara mendalam terhadap 34 narasumber yang di dapat dari teknik sampling purposive. Penelitian ini juga dilengkapi dengan kajian pustaka untuk memperdalam data serta pengolahan data menggunakan analisis deskriptif kualitatif. Temuan menunjukkan keberadaan media tradisional yang masih bertahan di Desa Titidu bertujuan untuk melestarikan tradisi masyarakat suku Gorontalo yang menempatkan adat bersendikan syara’ dan syara’ bersendikan kitab Allah sebagai pandangan hidup, sehingga secara kultural masyarakat Gorontalo sangat menghargai tradisi-tradisi terutama yang bernuansa Islami. Tradisi tersebut berhubungan dengan adat istiadat berupa upacara pernikahan, penobatan dan penyambutan pejabat, pemakaman, pengguntingan rambut serta pembeatan. Kesenian berupa dzikir (diikili), burdah (buruda), dana-dana dan zamrah. Gerak atau olahraga tarian seperti langga, longgo, dan sastra berupa prosa maupun puisi. Dengan menerapkan komunikasi antar pribadi, kelompok, bebas dan sosial untuk mensosialisasikan pembanguan daerah pada bidang inovasi (kesehatan, pendidikan, bela negara, kesenian, pembangunan), kebijakan pemerintah, pertanggungjawaban program dalam sambutan kepala desa. 
Penahanan Rizieq Shihab dalam Bingkai Media Online Indonesia Thibburruhany Thibburruhany
Kalijaga Journal of Communication Vol 1, No 1 (2019)
Publisher : UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.14421/kjc.11.03.2019

Abstract

This article aims to compare the framing carried out by three Indonesian online media regarding the incidents of Rizieq Shihab's detention in Saudi Arabia. Using Robert N. Entman's framing analysis, the researchers uncovered how Kompas.com, Tribunnews.com, and Detik.com framed the incident. The three media were chosen based on the number of visitors accessing the Alexa.com website ranking (10 November 2018). Issue selection and aspect prominence are two things that the authors compare from the three selected sites. Both were analyzed using a four-stage model starting with (1) defining problems; (2) cause diagnosis; (3) make moral judgment; and (4) treatment recommendation. This study concludes that the three online media have various framing. This has implications for the image of Rizieq Shihab’s figure built by each media.Artikel ini bertujuan untuk membandingkan pembingkaian yang dilakukan oleh tiga media online Indonesia terkait peristiwa penahanan Rizieq Shihab di Arab Saudi. Menggunakan analisis framing Robert N. Entman, peneliti membongkar bagaimana Kompas.com, Tribunnews.com, dan Detik.com melakukan pembingkaian terhadap peristiwa tersebut. Ketiga media tersebut dipilih berdasar banyaknya pengunjung yang mengakses melalui ranking situs Alexa.com (10 November 2018). Seleksi isu dan penonjolan aspek adalah dua hal yang penulis bandingkan dari tiga situs terpilih. Keduanya dianalisis menggunakan model empat tahap yang dimulai dengan (1) mendefinisikan masalah (define problems); (2) menemukan alasan (diagnose cause); (3) membuat pernyataan moral (make moral judgement); dan rekomendasi penyelesaian (treatment recommendation). Penelitian ini menyimpulkan bahwa ketiga media online tersebut memiliki pembingkaian yang beragam. Hal ini berimplikasi pada citra sosok Rizieq Shihab yang dibangun oleh masing-masing media.
Wacana Feminisme dalam Catatan Najwa Spesial Hari Kartini Agung Drajat Sucipto
Kalijaga Journal of Communication Vol 2, No 2 (2020)
Publisher : UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.14421/kjc.22.05.2020

Abstract

This study aims to find the representation of feminist discourse in the Najwa Notes program entitled “Women in the Shihab Family”. The Shihab family is known as a family that has a high level of religious knowledge with the figure of M. Quraish Shihab in it. The negative stigma against women, which is always associated with religious narratives, is an important point to see how women from the Shihab family view freedom. The aspect of freedom in this event is illustrated by the motive for this event, namely as a reflection of Kartini Day, which is known as the inspiration for the rise of women in a patriarchal culture. This study uses a qualitative method with a feminist discourse approach to Sara Mills. This research found that women in the Shihab family uphold the principle of independence without sacrificing their duties in the domestic sphere. For them, women need to have self-confidence, be able to make their own decisions, be empowered to be able to overcome obstacles in themselves to progress, and be of benefit to those around them. This narrative then deliberately provided stimulation for women in Indonesia who became the object of the story of the women of the Shihab family. Readers who are in the wider community are given the doctrine of freedom through joint production efforts between the writer and the reader so that they are indoctrinated to believe in and apply the messages contained in the program.Penelitian ini bertujuan untuk menemukan representasi wacana feminis dalam acara Catatan Najwa dengan tajuk “Perempuan di Keluarga Shihab”. Keluarga Shihab dikenal sebagai keluarga yang memiliki tingkat pengetahuan agama yang tinggi dengan figur M. Quraish Shihab di dalamnya. Stigma negatif terhadap perempuan yang selalu di relasikan dengan narasi-narasi keagmaan, menjadi point penting untuk melihat bagaimana perempuan dari keluarga Shihab memandang kebebasan. Aspek kebebasan dalam acara ini tergambar dari motif acara ini dibuat, yakni sebagai refleksi hari Kartini, yang dikenal sebagai inspirator kebangkitan perempuan dalam budaya patriarki. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan wacana feminisme Sara Mills. Penelitian ini menemukan bahwa perempuan di keluarga Shihab memegang teguh prinsip kemandirian tanpa mengkorbankan tugas-tugas mereka di wilayah domestik. Bagi mereka, perempuan perlu memiliki sifat percaya diri, mampu membuat keputusan sendiri, berdaya untuk bisa mengalahkan hambatan pada dirinya untuk maju dan bermanfaat bagi sekelilingnya. Narasi ini kemudian secara sengaja memberikan stimulis bagi para perempuan di Indonesia yang dijadikan objek dengan subjek penceritaan para perempuan keluarga Shihab. Pembaca yang merupakan masyarakat luas diberikan doktrin kebebasan melalui upaya produksi bersama antara penulis dengan pemabaca, sehingga mereka didoktrinasi untuk meyakini dan mengaplikasikan pesan yang terkandung dalam acara.
Dari Selfish menuju Perilaku Produktif: Pergeseran Paradigma Pengguna Media Sosial Sherly Dwi Anggraeni
Kalijaga Journal of Communication Vol 2, No 2 (2020)
Publisher : UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.14421/kjc.22.06.2020

Abstract

This study aims to find the causes of changes in trends in the use of social media. Social media which is a means for interaction, communication, conveying information effectively and efficiently, saves complex problems. The use of social media then develops not only in the aspect of communication, but also in the production area. Some groups create new jobs on social media and use it as a means to market their products, goods and services. This proves that there has been a shift in the tendency to utilize social media. To find the causes of this change in trend, this study used a qualitative method using Thomas Kuhn's shifting paradigm approach. Through this approach, this study finds that shifting trends are influenced by the dynamics of deviations in using social media that often occur. This deviation gave rise to a crisis that resulted in a significant change in people's behavior in their social reality, so that to overcome this problem, social media users changed their activities in using media to be more productive. The crisis was not only responded to by users but also by social media service providers. In this case, social media service providers begin to improve their quality and features by narrowing the target, so that users can use them specifically according to their needs.Penelitian ini bertujuan untuk menemukan penyebab adanya perubahan kecenderungan dalam penggunaan media sosial. Media sosial yang merupakan sarana untuk melakukan interaksi, komunikasi, menyampaikan informasi secara efektif dan efisien, menyimpan problem yang kompleks. Pemanfaatan penggunaan media sosial kemudian berkembang tidak hanya dalam aspek komunikasi, akan tetapi masuk dalam wilayah produksi. Beberapa kalangan menciptakan lapangan pekerjaan baru dalam media sosial dan menjadikannya sebagai sarana untuk memasarkan produk, barang dan jasanya. Hal demikian membuktikan bahwa telah terjadi pergeseran kecenderungan dalam memanfaatkan media sosial. Untuk menemukan penyebab perubahan kecenderungan tersebut, penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan menggunakan pendekatan shifting paradigm Thomas Kuhn. Melalui pendekatan tersebut, penelitian ini menemukan bahwa pergeseran kecenderungan dipengaruhi oleh dinamika penyimpangan dalam menggunakan media sosial yang sering terjadi. Penyimpangan ini memunculkan krisis yang berdampak pada perubahan perilaku yang signifikan masyarakat dalam realitas sosialnya, sehingga untuk mengatasi problem tersebut, para pengguna media sosial mengubah aktivitas mereka dalam memanfaatkan media menjadi lebih produktif. Krisis tersebut tidak hanya direpon oleh pengguna akan tetapi juga direspon oleh para penyedia layanan media sosial. Dalam hal ini, penyedia layanan media sosial mulai meningkatkan kualitas dan fiturnya dengan menyempitkan sasaran, sehingga dapat dengan spesifik dimanfaatkan oleh para pengguna sesuai dengan kebutuhan mereka.
Media Berperspektif Gender: Faktor yang Mempengaruhi Narasi Keberpihakan pada Korban Kekerasan Seksual di Media Online Tirto.id Sarjoko Sarjoko; Dewi Sinta Nuriyah
Kalijaga Journal of Communication Vol 3, No 1 (2021)
Publisher : UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.14421/kjc.31-03.2021

Abstract

Tirto.id brings a new color in covering cases of sexual violence in the Indonesian media. This media does something very fundamental in reporting cases of sexual violence, namely siding with the victim. The narrative does not present itself. This research confirms that Tirto.id builds the narrative of partiality at the micro, meso, and macro levels. This research uses a qualitative approach which is analyzed using a descriptive approach. Researchers collected data by digital observation and interviewed two key figures in the coverage of sexual violence on Tirto.id in 2017-2019. Using the theory of Shoemaker and Reese's hierarchy of influences, this article explains how the influence of gatekeepers at five levels makes Tirto.id a medium that can be referred to in reporting cases of sexual violence. This media does not only report cases, but further seeks to encourage the birth of a policy to prevent and handle cases of sexual violence.
Gerakan Protes Digital Para Suporter Sleman Bambang Arianto
Kalijaga Journal of Communication Vol 3, No 1 (2021)
Publisher : UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.14421/kjc.31-01.2021

Abstract

Artikel ini mengelaborasi gerakan protes secara digital yang dilakukan para suporter Sleman dengan memanfaatkan media sosial terhadap penangkapan salah satu suporternya. Para warganet kemudian berjejaring dengan para aktor media sosial seperti buzzer dan influencer untuk membangun partisipasi digital melalui postingan dan komentar. Dengan memanfaatkan trending topik Twitter, para warganet berhasil membangun dukungan di media sosial untuk memberikan dukungan dengan tagar (hashtag) #BebaskanYudhiAtauBoikot. Aksi protes digital ini telah berhasil membangun aktivisme digital dalam kerangka partisipasi digital. Kekuatan tagar yang ada di trending topik twitter bisa ikut memperkuat sebuah isu menjadi opini publik meskipun isu tersebut hanya berasal dari daerah seperti Sleman. Artikel ini berpendapat bahwa tagar Twitter yang bisa mencapai trending topik bisa sebagai bagian protes digital dan saluran aspirasi warganet dalam langgam demokrasi digital.    
Peran Sosial Media Pada Gerakan Protes Massa Aksi dan Demokrasi Baru di Era Milenial Tiara Apriyani
Kalijaga Journal of Communication Vol 3, No 1 (2021)
Publisher : UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.14421/kjc.31-02.2021

Abstract

Tulisan ini mengkaji peran sosial media yang menjadi sarana untuk memunculkan protes melalui hashtag dan memobilisasi massa aksi baik secara online maupun secara langsung. Tulisan ini juga ingin melihat bagaimana sosial media menjadi bentuk dari demokrasi baru di era milenial. Saat ini, sosial media yang menjadi bagian dari new media tidak hanya digunakan sebagai sarana komunikasi, melainkan juga menjadi salah satu sarana untuk melancarkan protes massa aksi dan bahkan memobilisasi gerakan massa. Fokus dari penelitian ini adalah melihat bagaimana sosial media berperan dalam menggerakkan protes massal di Indonesia. Penelitian juga ingin mengkaji apakah sosial media saat ini adalah bentuk dari demokrasi baru di era milenial. Dengan menggunakan pendekatan deskriptif kualitatif, hasil dari penelitian menunjukkan bahwa sosial media berperan penting dalam memobilisasi gerakan protes di sosial media seperti munculnya hashtag-hasthtag #AksiBelaIslam #Gejayan Memanggil, #MosiTidakPercaya, #SurabayaMenggugat dan #BengawanMelawan. Gerakan protes di media sosial ini tidak hanya trending di media sosial namun juga memunculkan gerakan protes massa aksi langsung di beberapa daerah. Sosial media juga menjadi representasi dari demokrasi baru di era milenial ini karena banyak masyarakat yang memanfaatkannya untuk melakukan protes atas kebijakan politik pemerintah.
Konstruksi Berita Pemilihan Bakal Calon Presiden 2024 Nitra Galih Imansari
Kalijaga Journal of Communication Vol 3, No 1 (2021)
Publisher : UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.14421/kjc.31-04.2021

Abstract

Pemilihan bakal calon presiden  Republik Indonesia menjadi bahan pembahasan yang menarik dibeberapa media di Indonesia meski akan dilaksanakan pada tahun 2024. Bagi media pemberritaan hal ini menjadi hal yang sangat bagus untuk digali informasinya, namun tidak semua media itu secara murni memberitakan secara benar, terdapat kepentingan-kepentingan didalamnya, penelitian ini mencoba menggali akan hal itu melalui prespektif ekonomi politik media. Hasil dari penelitian ini menghasilkan bahwasannya media memiliki kekuatan yang sangat besar untuk memenuhi kebutuhan yang diinginkan pihak-pihak tertentu, salah satunya adalah pihak kapitalisme.
Impression Management Deddy Corbuzier sebagai Mualaf di Media Sosial Amirul Mukmin; Nanang Mizwar Hasyim
Kalijaga Journal of Communication Vol 3, No 1 (2021)
Publisher : UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.14421/kjc.31-05.2021

Abstract

Impression Management atau manajemen kesan merupakan teknik komunikasi yang dilakukan seseorang untuk menciptakan kesan yang diinginkan pada orang lain terhadap dirinya. Realitas perpindahan agama yang menjadi konsumsi publik akan menimbulkan kesan dalam benak publik terhadap identitas baru yang dimiliki seseorang. Pada 21 Juni 2019 Deddy Corbuzier, seorang pesulap, presenter, sekaligus youtuber memutuskan menjadi mualaf. Berbagai media berlomba-lomba memberikan informasi seputar motif perpindahan tersebut. Salah satunya adalah media sosial YouTube. Dengan menggunakan analisis isi kuantitatif, peneliti ingin berusaha menjawab bagaimana kesan mualaf yang terbentuk serta taktik Impression Management yang dipakai Deddy Corbuzier sebagai mualaf saat diwawancarai dalam tayangan  konten YouTube sepanjang Juni 2019 hingga April 2021. Hasil penelitian menemukan bahwa Deddy Corbuzier menggunakan semua taktik Impression Management yang dikembangkan Jones dan Pittman. Taktik yang paling dominan adalah Ingratiation yang mendapatkan persentase terbesar. Dimensi other enhancement yang terdapat pada taktik Ingratiation, dikonstruksikan Deddy untuk memperbaiki citra sebelum mualaf, serta untuk memelihara statusnya sebagai mualaf. Dengan demikian taktik Ingratiation, membuat Deddy terlihat sebagai seorang mualaf yang baik, menarik, dan bersikap positif.
Kehidupan Sosial Petani Perkotaan di Era Transformasi Digital dan wabah Covid 19. Mohamad Hasan As'adi; Fauzan Alfian; Mudhofir Yusuf Saifullah; Fatikhul Himam
Kalijaga Journal of Communication Vol 3, No 1 (2021)
Publisher : UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.14421/kjc.31-06.2021

Abstract

Pandemi covid-19 telah merubah tatanan sosial sebagian besar manusia. Terkhusus petani di Indonesia yang kental akan budaya, adat dan tradisi yang erat dengan kebersamaan dan kekeluargaan. Kehadiran media digital di era ini memberikan manfaat besar dalam kehidupan sosial manusia dalam bidang komunikasi. Tidak meratanya layanan informasi hingga kurangnya pengetahuan masyarakat pedesaan dalam mengakses media digital memberikan masalah tersendiri, kususnya petani. Mayoritas petani Indonesia saat ini adalah golongan tua di lingkungan pedesaan maupun di perkotaan.  Penerapan secara menyeluruh media digital di era pandemi berkembang pesat. Akan tetapi, pada sector pertanian tidak menjadi suatu hal yang di utamakan. Pandemic telah memutuskan hubungan pendampinga antara penyuluh dan petani yang berakibat stagnan hingga menurunnya produktifitas hasil pertanian. Media digital merupakan solusi bagi petani muda akan tetapi boomerang bagi petani tua. Oleh karena itu diperlukan strategi yang tepat untuk melakukan penyuluhan di masa pandemi ini.