Jurnal Kesehatan dan Pembangunan			
            
            
            
            
            
            
            
            Abstract Imunisasi dasar sangat penting diberikan pada bayi berusia 0 – 12 bulan untuk memberikan kekebalan dari penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi (PD3I) antara lain Tuberkolosis, Difteri, Pertusis, Tetanus, Polio, Hepatitis B dan Campak. Pemberian imunisasi dasar sangat berpengaruh terhadap proses perkembangan bayi. Tujuan penelitian ini mengetahui Hubungan pemberian imunisasi dasar dengan perkembangan bayi. Penelitian ini dilakukan di Poskesdes Desa Rengas I Kec. Payaraman Kab. Ogan Ilir pada tanggal 15-17 April 2019. Populasi dalam penelitian ini berjumlah 22 responden, yang menjadi sampel dalam penelitian ini adalah seluruh jumlah dari populasi. Penelitian ini menggunakan metode survey analitik dengan teknik Total Sampling yang berjumlah 22 responden yang terdiri dari 16 responden (89%) yang mendapat imunisasi dasar dan perkembangan tidak sesuai usia berjumlah 2 responden (11%), sementara yang tidak mendapat imunisasi dasar lengkap dan perkembangan sesuai usia berjumlah 3 responden (75%), yang tidak mendapat imunisasi dasar dan perkembangan tidak sesuai usia berjumlah 1 responden (25%) Hasil penelitian pada kedua analisis tersebut menggunakan uji statistik chi-square didapatkan nilai p_value = (0,470) > α (0,05) yang berarti tidak ada hubungan pemberian imunisasi dasar dengan perkembangan bayi usia 9 dan 12 bulan. Diharapkan bagi responden dapat menambah wawasan mengenai pemberian imunisasi dasar dengan perkembangan bayi tidak hanya berpatok dalam pelayanan kesehatan saja tetapi dari peran orang tua sendiri dalam memberikan kebutuhan bayi yang berupa Asah yaitu rangsangan atau latihan.
            
            
         
        
            Articles 
                307 Documents
            
            
                        
            
                                                        
                        
                            PERAN SUAMI DALAM MERAWAT ANAK PADA WAKTU ISTRI MENYUSUI EKSLUSIF PALEMBANG TAHUN 2019 
                        
                        admin; 
Devi Cynthia Anggraini; 
Rohani                        
                         Jurnal Kesehatan dan Pembangunan Vol 11 No 22 (2021): Jurnal Kesehatan dan Pembangunan 
                        
                        Publisher : LPPM STIKes Mitra Adiguna 
                        
                             Show Abstract
                            | 
                                 Download Original
                            
                            | 
                                
                                    Original Source
                                
                            
                            | 
                                
                                    Check in Google Scholar
                                
                            
                                                                                            
                                | 
                                    DOI: 10.52047/jkp.v11i22.109                                
                                                    
                        
                            
                                
                                
                                    
Ayah atau suami memiliki peran yang sangat strategis dalam proses pemberian ASI, beberapa studi menunjukkan bahwa ayah berperan dalam mempengaruhi keputusan untuk menyusui, inisiasi praktek menyusui dan lamanya pemberian ASI. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui sejauh mana peran suami dalam merawat anak pada waktu istri menyusui ekslusif di wilayah kerja BPM Bismirawati Palembang. Desain penelitian menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan fenomenologi, sampel penelitian ini 4 partisipan dan 1 informan kunci yang didapatkan menggunakan teknik wawancara mendalam. Dari wawancara yang dilakukan pada suami yang memberikan dukungan pada istri waktu menyusui sebagai partisipan dan Psikolog sebagai infroman kunci didapatkan informasi bahwa Tn”M” memberikan dukungan dengan cara membantu pekerjaan istri dan mengurus anak untuk keberhasilan istri dalam pemberian asi , Tn”A” memberikan dukungan dengan cara membantu mengurus anak pada waktu istri menyusui ekslusif untuk keberhasilan menyusui, Tn”S” memberikan dukungan pada istri untuk kelancaran menyusui dengan cara ikut serta mengurus anak dan Tn”S” memberikan dukungan dengan cara membantu istri mengurus anak dan memperhatikan nutrisi istri waktu istri menyusui. Artinya bidan telah memberikan sosialisasi tentang pentingnya pemberian ASI dengan baik sehingga masyarakat mau memberikan ASI kepada anaknya sampai umur yang telah ditentukan. Diharapkan kepada tenaga kesehatan khususnya bidan lebih proaktif dalam melakukan penyuluhan kepada masyarakat tentang bagaimana pentingnya pemberian ASI pada bayi, karena ASI sangat banyak manfaatnya baik untuk ibu maupun untuk bayinya.
                                
                             
                         
                     
                    
                                            
                        
                            PENATALAKSANAAN BACK MASSAGE DI PANTI TRESNA WERDHA TERATAI KM.5 PALEMBANG TAHUN 2020 
                        
                        admin; 
Evi Royani                        
                         Jurnal Kesehatan dan Pembangunan Vol 11 No 22 (2021): Jurnal Kesehatan dan Pembangunan 
                        
                        Publisher : LPPM STIKes Mitra Adiguna 
                        
                             Show Abstract
                            | 
                                 Download Original
                            
                            | 
                                
                                    Original Source
                                
                            
                            | 
                                
                                    Check in Google Scholar
                                
                            
                                                                                            
                                | 
                                    DOI: 10.52047/jkp.v11i22.110                                
                                                    
                        
                            
                                
                                
                                    
Menurut World Health Organisation (WHO) (2016) 335 juta penduduk di dunia yang mengalami Rematik. Nyeri pada penderita rematik terjadi sebagai akibat spasme otot atau tekanan pada saraf di daerah sendi yang terganggu dan pertumbuhan tulang yang berlebihan sehingga merangsang akar saraf sewaktu keluar dari tulang vertebra. Back Massage adalah salah satu tehnik memberikan tindakan masase pada punggung dengan usapan secara perlahan. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui penatalaksanaan back massage di Panti Tresna Werdha Teratai KM.5 Palembang Tahun 2020. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif kualitatif. Sampel dalam penelitian ini berjumlah 3 orang yaitu 2 orang lansia yang tinggal di Panti Tresna Werdha Teratai KM.5 Palembang dan 1 orang perawat yang bertugas dan berpengalaman minimal 5 tahun di Panti Tresna Werdha Teratai KM.5 Palembang. Pengambil sampel dilakukan dengan teknik purposive sampling. Hasil penelitian didapatkan selama ini penghuni panti sering mengeluh nyeri sendiri terutama pada kaki dan punggung. Saran diharapkan dapat menjadi masukan dalam melakukan pengobatan secara non farmakologi untuk mengatasi masalah nyeri rematik seperti dengan melakukan back massage yang sesuai dengan standar operasional prosedur.
                                
                             
                         
                     
                    
                                            
                        
                            PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN TERHADAP TINGKAT PENGETAHUAN HAND HYGIENE PADA ANAK SEKOLAH DASAR DI KELAS IV DAN V SEKOLAH DASAR NEGERI 169 PALEMBANG TAHUN 2019 
                        
                        admin; 
Fera Siska                        
                         Jurnal Kesehatan dan Pembangunan Vol 11 No 22 (2021): Jurnal Kesehatan dan Pembangunan 
                        
                        Publisher : LPPM STIKes Mitra Adiguna 
                        
                             Show Abstract
                            | 
                                 Download Original
                            
                            | 
                                
                                    Original Source
                                
                            
                            | 
                                
                                    Check in Google Scholar
                                
                            
                                                                                            
                                | 
                                    DOI: 10.52047/jkp.v11i22.111                                
                                                    
                        
                            
                                
                                
                                    
Hygiene adalah usaha kesehatan yang bersifat preventif dengan cara memelihara dan mempertahankan atau memperbaiki kesehatan diri manusia. Menurut catatan World Health Organization tahun 2017, mencuci tangan dengan sabun mampu mengurangi 40 persen risiko diare dan 20 persen risiko infeksi saluran pernafasan akut. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui pengaruh pendidikan kesehatan terhadap tingkat pengetahuan hand hygiene pada anak sekolah dasar di kelas 4 dan 5 SD Negeri 169 Palembang tahun 2019. Penelitian ini menggunakan jenis penelitian Pre Experimental Design dengan rancangan penelitian pre-post test design. Populasi pada penelitian ini adalah seluruh siswa kelas 4 dan 5 SD Negeri 169 Palembang yang berjumlah 133 siswa dengan jumlah sampel sebanyak 133 responden. Analisa data menggunakan analisa univariat dan bivariat. Hasil penelitian diketahui sebelum diberikan pendidikan kesehatan mayoritas responden pengetahuan kurang sebanyak 101 responden (75,9%), sesudah diberikan pendidikan kesehatan responden pengetahuan baik sebanyak 94 responden (70,7%). Hasil uji statistik ada pengaruh pendidikan kesehatan terhadap tingkat pengetahuan hand hygiene pada anak sekolah dasar di kelas IV dan V Sekolah Dasar Negeri 169 Palembang tahun 2019 (p value = 0,000 < α = 0,05). Diharapkan terus memberikan informasi pada siswa untuk membiasakan diri cuci tangan menggunakan sabun di lingkungan sekolah dan rumah, guna mencegah timbulnya penyakit yang disebabkan oleh tangan yang kotor.
                                
                             
                         
                     
                    
                                            
                        
                            PENGARUH BACK MASSAGE TERHADAP INTENSITAS NYERI PUNGGUNG PENYADAP KARET DI DESA LUBUK KETEPENG KECAMATAN JEJAWI KABUPATEN OGAN KOMERING ILIR 
                        
                        admin; 
Mujahidin                        
                         Jurnal Kesehatan dan Pembangunan Vol 11 No 22 (2021): Jurnal Kesehatan dan Pembangunan 
                        
                        Publisher : LPPM STIKes Mitra Adiguna 
                        
                             Show Abstract
                            | 
                                 Download Original
                            
                            | 
                                
                                    Original Source
                                
                            
                            | 
                                
                                    Check in Google Scholar
                                
                            
                                                                                            
                                | 
                                    DOI: 10.52047/jkp.v11i22.112                                
                                                    
                        
                            
                                
                                
                                    
Salah satu pekerjaan utama dari warga Desa Lubuk Ketepeng selain bertani padi juga adalah sebagai penyadap getah karet. Pekerjaan ini merupakan salah satu pekerjaan yang dilakukan oleh sebagian besar masyarakat Desa sehari hari. Kegiatan menyadap getah karet yang dikukan ini sering kali menimbulkan permasalahan nyeri pada area punggung dikarenakan dalam menyadap karet warga melakukannya secara manual dengan alat yang disebut warga sebagai pahat dan dikerjakan dengan menggunakan tangan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh Back Massage terhadap intensitas nyeri punggung penyadap karet di Desa Lubuk Ketepeng Kecamatan Jejawi Kabupaten Ogan Komering Ilir Provinsi Sumatera Selatan. Metode penelitian adalah Quasy Eksperimen pre test post test design. Pengambilan sampel dengan tehnik purposive sampling dengan jumlah sampel sebanyak 40 orang. Analisis data menggunakan Uji Wilcoxon. Hasil penelitian diketahui sebelum diberikan Back Massage sebanyak 40 orang sampel mengalami nyeri punggung intensitas sedang dengan skala nyeri 4-7, dan setelah diberikan Back Massage sebanyak 40 orang sampel mengalami penurunan intensitas nyeri punggung menjadi nyeri ringan dengan skala nyeri 1-3. Hasil uji Wilcoxon didapat nilai p value 0,000. Berdasarkan hasil tersebut maka disimpulkan bahwa terdapat pengaruh yang signifikan dari Back Massage terhadap intensitas nyeri punggung penyadap karet di Desa Lubuk Ketepeng Kecamatan Jejawi Kabupaten Ogan Komering Ilir.
                                
                             
                         
                     
                    
                                            
                        
                            PENGARUH PENERAPAN STRATEGI PELAKSANAAN 1 PADA KLIEN PERILAKU KEKERASAN TERHADAP MENGONTROL MARAH 
                        
                        admin; 
Novita Anggraini1; 
Gyatri F                        
                         Jurnal Kesehatan dan Pembangunan Vol 11 No 22 (2021): Jurnal Kesehatan dan Pembangunan 
                        
                        Publisher : LPPM STIKes Mitra Adiguna 
                        
                             Show Abstract
                            | 
                                 Download Original
                            
                            | 
                                
                                    Original Source
                                
                            
                            | 
                                
                                    Check in Google Scholar
                                
                            
                                                                                            
                                | 
                                    DOI: 10.52047/jkp.v11i22.113                                
                                                    
                        
                            
                                
                                
                                    
Kesehatan jiwa suatu keadaan yang memungkinkan perkembangan fisik, intelektual, dan emosional yang optimal dari seseorang dan perkembangan itu selaras dengan keadaan orang lain. Diperkirakan penduduk Indonesia yang menderta gangguan jiwa sebesar 25%. Seseorang yang menderita skizofrenia dan mempunyai gejala perilaku kekerasan harus mendapat penanganan atau tindakan keperawatan yang tepat. Penelitian ini bertujuan memperoleh informasi tentang pengaruh penerapan asuhan keperawatan pada klien dengan perilaku kekerasan di ruang rawat inap Bangau RS Ernaldi Bahar Palembang. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan desain penelitian kuantitatif dengan desain pra experimental dengan menggunakan rancangan one group pre-test dan post-test. Sampel yang diperoleh sebanyak 50 responden dengan teknik purposive sampling. Dari hasil uji statistik yang dilakukan, didapatkan bahwa mean rank mengontrol marah sebelum di berikan strategi pelaksanaan 1 adalah 23,23 dan sesudah 10,00. Hasil uji menggunakan wilcoxon di dapatkan nilai p value = 0,000 < (0,05) yang artinya hipotesis Ha ada pengaruh terhadap penerapan strategi pelaksanaan 1 sebelum dan sesudah pada klien perilaku kekerasan terhadap mengontrol marah di unit rawat inap Bangau Rumah sakit Ernaldi Bahar Palembang.
                                
                             
                         
                     
                    
                                            
                        
                            PENGARUH PIJAT OKSITOSIN TERHADAP PRODUKSI ASI PADA IBU POST PARTUM (STUDI LITERATUR) TAHUN 2021 
                        
                        admin; 
Untari Anggeni                        
                         Jurnal Kesehatan dan Pembangunan Vol 11 No 22 (2021): Jurnal Kesehatan dan Pembangunan 
                        
                        Publisher : LPPM STIKes Mitra Adiguna 
                        
                             Show Abstract
                            | 
                                 Download Original
                            
                            | 
                                
                                    Original Source
                                
                            
                            | 
                                
                                    Check in Google Scholar
                                
                            
                                                                                            
                                | 
                                    DOI: 10.52047/jkp.v11i22.114                                
                                                    
                        
                            
                                
                                
                                    
ASI tidak keluar adalah kondisi tidak di produksinya ASI atau sedikitnya produksi ASI pada ibu. Pijat oksitosin adalah salah satu terapi atau pemijatan yang dilakukan pada tulang belakang dan untuk merangsang refleks oksitosin atau refleks let down. Tujuan Penelitian ini untuk mengetahui pengaruh pijat oksitosin pada ibu post partum. Desain penelitian ini adalah menggunakan metode studi literatur dengan teknik membandingkan (compare). Sumber data dari penelitian ini menggunakan data sekunder yang didapat dengan melakukan literatur review dari jurnal-jurnal yang sesuai dengan topik peneliti dari tahun 2015-2020 sebanyak 15 jurnal. Berdasarkan hasil literatur review yang dilakukan oleh penulis, dapat disimpulkan bahwa ada pengaruh yang signifikan dari pijat oksitosin terhadap produksi ASI pada ibu post partum, yang menjadi pembedanya yaitu dari jumlah responden, teknik cara pengambilan sampel, dan metode penelitiannya. Diharapkan pada ibu yang mengalami ketidaklancaran produksi ASI agar rutin melakukan tindakan pijat oksitosin untuk memperlancar produksi ASI dan diharapkan untuk tenaga kesehatan khususnya bidan untuk mengenalkan dan melakukan pijat oksitosin kepada ibu-ibu post partum dengan keluhan ASI yang tidak lancar ataupun sedikit.
                                
                             
                         
                     
                    
                                            
                        
                            FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN STUNTING PADA BALITA USIA 24-59 BULAN DI DESA BERASANG KECAMATAN KISAM TINGGI KABUPATEN OKU SELATAN TAHUN 2020 
                        
                        admin; 
U’Un Sintia; 
Faulia Mauluddina                        
                         Jurnal Kesehatan dan Pembangunan Vol 11 No 22 (2021): Jurnal Kesehatan dan Pembangunan 
                        
                        Publisher : LPPM STIKes Mitra Adiguna 
                        
                             Show Abstract
                            | 
                                 Download Original
                            
                            | 
                                
                                    Original Source
                                
                            
                            | 
                                
                                    Check in Google Scholar
                                
                            
                                                                                            
                                | 
                                    DOI: 10.52047/jkp.v11i22.115                                
                                                    
                        
                            
                                
                                
                                    
Indonesia menduduki pringkat kelima dunia untuk jumlah anak dengan kondisi stunting. Menurut Riskesdas tahun 2013, menunjukan prevalensi balita stunting di Indonesia mencapai 37% (terdiri dari 18% sangat pendek dan 19,2% pendek) yang berarti mengalami peningkatan tahun 2010 (35.6%) dan tahun 2007 (36,8%). Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengan stunting pada balita usia 24-59 bulan Desa Berasang Kecamatan Kisam Tinggi Kabupaten OKU Selatan tahun 2020. Metode penelitian yang digunakan adalah metode analitik dengan pendekatan cross sectional. Hasil penelitian uji statistik didapatkan ada hubungan yang bermakna antara tinggi badan ibu (p value=0,026), riwayat ASI eksklusif (p value = 0,001) dan tidak ada hubungan bermakna antara riwayat BBLR (p value =0,983) dengan stunting pada balita usia 24-59 bulan di Desa Berasang Kecamatan Kisam Tinggi Kabupaten Oku Selatan tahun 2020. Saran diharapkan tenaga kesehatan khususnya bidan yang ada di Desa Berasang Kecamatan Kisam Tinggi Kabupaten OKU Selatan agar lebih meningkatkan dalam pemberian informasi kepada masyarakat melalui pendekatan persuasif dengan menjelaskan kepada masyarakat bahwa stunting harus atau dapat dicegah mulai dari memenuhi gizi ibu hamil, gizi bayi baru lahir dan 1000 hari pertama kehidupan.
                                
                             
                         
                     
                    
                                            
                        
                            FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEJADIAN KELAHIRAN PRETERM DI RSUD BANYUASIN TAHUN 2017-2018 
                        
                        admin; 
Vera Yuanita                        
                         Jurnal Kesehatan dan Pembangunan Vol 11 No 22 (2021): Jurnal Kesehatan dan Pembangunan 
                        
                        Publisher : LPPM STIKes Mitra Adiguna 
                        
                             Show Abstract
                            | 
                                 Download Original
                            
                            | 
                                
                                    Original Source
                                
                            
                            | 
                                
                                    Check in Google Scholar
                                
                            
                                                                                            
                                | 
                                    DOI: 10.52047/jkp.v11i22.116                                
                                                    
                        
                            
                                
                                
                                    
Kelahiran preterm merupakan penyebab utama (60-80%) morbiditas dan mortalitas neonatal diseluruh dunia. Kelahiran preterm terjadi pada masa kehamilan kurang dari 37 minggu dengan berat janin kurang dari 2500 gram. Angka kejadian kelahiran preterm di Indonesia sekitar 19% dan merupakan penyebab utama kematian perinatal. Beberapa factor risiko yang menyebab kanter jadinya kelahiran preterm yaitu faktor yang terjadi selama kehamilan seperti pecahnya selaput ketuban, perdarahan antepartum, kehamilan ganda, hidramnion, penyakit sistemik kronis pada ibu. Faktor epidemiologi ibu seperti umur, paritas dan social ekonomi juga menjadi penyebab terjadinya kelahiran preterm. Jenis penelitian adalah analitik kuantitatif dengan desain kasus kontrol. Sampel kasus adalah ibu yang melahirkan bayi yang didiagnosis preterm yang memenuhi kriteria dan sampel kontrol adalah ibu yang melahirkan bayi dengan usia kehamilan ≥37 minggu di RSUD Banyuasin. Hasil penelitian menunjukkan tidak ada hubungan yang signifikan antara umur ibu (p=0,098) dan paritas (p=0,136) dengan kelahiran preterm. Ada hubungan yang signifikan antara anemia (p=0,000), PEB (p=0,017) dan KPD (p=0,000) dengan kelahiran preterm. Analisis multivariat menunjukkan KPD adalah variabel yang paling berpengaruh terhadap kelahiran preterm (OR=4,369). Diharapkan petugas kesehatan dapat memberikan konseling kehamilan serta memberikan pelayanan antenatal care sesuai standar sehingga anemia, ketuban pecah dini, preeklampsia/eklampsia dapat dicegah dan tidak berdampak persalinan prematur.
                                
                             
                         
                     
                    
                                            
                        
                            SENAM KAKI DIABETES PADA PENDERITA DIABETES MELLITUS (STUDI LITERATUR) 
                        
                        admin; 
Yora Nopriani; 
Silvia Ramadhani Saputri                        
                         Jurnal Kesehatan dan Pembangunan Vol 11 No 22 (2021): Jurnal Kesehatan dan Pembangunan 
                        
                        Publisher : LPPM STIKes Mitra Adiguna 
                        
                             Show Abstract
                            | 
                                 Download Original
                            
                            | 
                                
                                    Original Source
                                
                            
                            | 
                                
                                    Check in Google Scholar
                                
                            
                                                                                            
                                | 
                                    DOI: 10.52047/jkp.v11i22.117                                
                                                    
                        
                            
                                
                                
                                    
World Health Organization (WHO, 2020) memperkirakan sekitar 422 juta orang di seluruh dunia menderita diabetes. Senam kaki adalah kegiatan atau latihan yang dilakukan oleh pasien diabetes melitus untuk mencegah terjadinya luka dan membantu melancarkan peredaran darah bagian kaki. Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis hasil jurnal mengenai senam kaki diabetes pada penderita diabetes melitus (studi literatur). Metode penelitian menggunakan metode studi kepustakaan atau literatur review. Jenis literatur review yang diguanakan dalam penelitian menggunakan metode meringkas (summarize). Berdasarkan hasil lilteratur review terhadap 15 literatur diketahui bahwa latihan senam kaki diabetes akan menyebabkan terjadinya peningkatan aliran darah, maka akan lebih banyak jala-jala kapiler terbuka sehingga lebih banyak tersedia reseptor insulin dan reseptor menjadi lebih aktif yang akan berpengaruh terhadap penurunan glukosa darah pada pasien diabetes. Latihan jasmani dapat menurunkan kadar glukosa darah karena latihan jasmani akan meningkatkan pemakaian glukosa oleh otot yang aktif. Salah satu dari latihan jasmani adalah senam kaki. Saran diharapkan hasil penelitian ini sebagai acuan bagi peneliti sendiri dan peneliti selanjutnya agar dapat melanjutkan penelitian berikutnya dengan metode yang berbeda tentang penanganan diabetes mellitus sehingga dapat lebih bervariasi.
                                
                             
                         
                     
                    
                                            
                        
                            PENGARUH PENKES MENGGUNAKAN METODE CERAMAH DAN LEAFLET TERHADAP TINGKAT KECEMASAN PRIMIGRAVIDA 
                        
                        admin; 
Yuli Suryanti                        
                         Jurnal Kesehatan dan Pembangunan Vol 11 No 22 (2021): Jurnal Kesehatan dan Pembangunan 
                        
                        Publisher : LPPM STIKes Mitra Adiguna 
                        
                             Show Abstract
                            | 
                                 Download Original
                            
                            | 
                                
                                    Original Source
                                
                            
                            | 
                                
                                    Check in Google Scholar
                                
                            
                                                                                            
                                | 
                                    DOI: 10.52047/jkp.v11i22.118                                
                                                    
                        
                            
                                
                                
                                    
Pendidikan kesehatan merupakan cara penyampaian informasi kesehatan yang mudah diterima oleh ibu hamil dengan berbagai media yang digunakan. Masalah emosional yang terjadi pada kehamilan trimester III adalah perasaan cemas. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisa pengaruh pendidikan kesehatan menggunakan metode cemarah dan leaflet terhadap tingkat kecemasan ibu hamil trimester III. Penelitian Quasi Experiment dengan pre-test dan post-test group sebanyak 48 responden dengan teknik Purposive Sampling. Instrumen yang digunakan untuk mengukur skala kecemasan Taylor Manifest Anxiety Scale (TMAS). Analisis data menggunakan Paired T test dan Independen T test. Hasil penelitian di dapatkan ada perbedaan tingkat kecemasan ibu hamil trimester III sesudah diberikan pendidikan kesehatan dengan menggunakan metode ceramah dan leaflet dengan nilai p =0,000. Pendidikan kesehatan yang diberikan pada ibu hamil saat melakukan pelayanan antenatal terbukti mampu meningkatkan pengetahuan ibu hamil terhadap kehamilannya. Leaflet sangat efektif untuk menyampaikan pesan singkat dan padat media ini juga mudah dibawa dan disebarluaskan karena ukurannya lebih ringkas dan jumlah yang dibawa lebih banyak dari pada poster.