cover
Contact Name
Darmawati Majid
Contact Email
telagabahasa@gmail.com
Phone
+6285256649282
Journal Mail Official
telagabahasa@gmail.com
Editorial Address
Kantor Bahasa Provinsi Gorontalo, Jalan DOkter Zainal Umar Sidiki, Desa Tunggulo, Kecamatan Tilongkabila, Kabupaten Bone Bolango, Provinsi Gorontalo, 96583
Location
Kab. bone bolango,
Gorontalo
INDONESIA
Telaga Bahasa : Jurnal Ilmiah Kebahasaan dan Kesastraan
ISSN : 23549521     EISSN : 26865572     DOI : 10.36843/tb.v8i1.203
TELAGA BAHASA adalah jurnal yang bertujuan memublikasikan hasil-hasil penelitian Bahasa Sastra, baik bahasa Indonesia, daerah, maupun asing. Seluruh artikel yang terbit telah melewati proses penelaahan oleh mitra bestari dan penyuntingan oleh redaksi pelaksana. TELAGA BAHASA diterbitkan oleh Kantor Bahasa Gorontalo. Jurnal ini terbit dua kali dalam satu tahun, pada bulan Juni dan Desember. Mulai tahun 2020, akan terbit setiap bulan April dan Oktober. TELAGA BAHASA is a journal aiming to publish literary studies researches, either Indonesian, local, or foreign literature. All articles in TELAGA BAHASA have passed the reviewing process by reviewers and edited by editors. Telaga Bahasa is published by Kantor Bahasa Gorontalo twice a year, June and December. For the 2020 issue and on, this journal will be published on April and October)
Articles 10 Documents
Search results for , issue "Vol 10, No 1 (2022): TELAGA BAHASA VOL.10.1 TAHUN 2022" : 10 Documents clear
KONSTRUKSI EKSPRESI PERASAAN CINTA REMAJA DALAM PERSPEKTIF TINDAK TUTUR Yuli Sarita; Yusup Irawan
TELAGA BAHASA Vol 10, No 1 (2022): TELAGA BAHASA VOL.10.1 TAHUN 2022
Publisher : Kantor Bahasa Provinsi Gorontalo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36843/tb.v10i1.299

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi bentuk-bentuk tindak tutur dan fungsinya dalam percakapan ekspresi perasaan cinta remaja. Penelitian menggunakan pendekatan kualitatif-deskriptif. Informan dalam penelitian ini adalah para remaja berusia 18 hingga 22 tahun sebanyak 18 orang: 6 laki-laki dan 12 perempuan.  Data diperoleh melalui wawancara. Ditemukan bentuk-bentuk tindak tutur dalam ekspresi menyatakan cinta dan menerima cinta. Bentuk-bentuk tindak tutur itu adalah 1) asertif atau representatif, 2) direktif, 3) komisif, 4) ekspresif, dan ragu-ragu), dan 5) deklaratif. Dalam tindak tutur asertif ditemukan fungsi menyatakan dan memberikan. Dalam tindak tutur direktif ditemukan fungsi meminta dan mengajak. Dalam tindak tutur komisif ditemukan fungsi berjanji, berkomitmen, dan menawarkan. Dalam tindak tutur ekspresif ditemukan fungsi mengungkapkan perasaan cinta, percaya diri, dan ragu-ragu dan dalam tindak tutur deklaratif ditemukan fungsi menyepakati, menyetujui, dan mengabulkan. Selanjutnya, dapat dikatakan bahwa konstruksi ekspresi cinta direalisasikan dalam wujud konfigurasi tindak tutur yang kompleks. Ia bukan hanya tindak tutur ekspresif saja.
DAMPAK PEMBINAAN KANTOR BAHASA SULAWESI TENGGARA TERHADAP KOMUNITAS SASTRA DI KOTA KENDARI NFN Mulawati; NFN Syarifudin; Zakiyah Mustafa Husba
TELAGA BAHASA Vol 10, No 1 (2022): TELAGA BAHASA VOL.10.1 TAHUN 2022
Publisher : Kantor Bahasa Provinsi Gorontalo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36843/tb.v10i1.210

Abstract

AbstrakKomunitas-komunitas sastra yang ada di Kota Kendari memiliki hubungan baik dengan Kantor Bahasa Sulawesi Tenggara. Rumusan masalah penelitian ini adalah dampak pembinaan yang dilakukan oleh Kantor Bahasa Sulawesi Tenggara. Penelitian ini memberikan deskripsi terkait dampak pembinaan yang dilakukan oleh Kantor Bahasa Sulawesi Tenggara terhadap komunitas sastra yang ada di Kota Kendari. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif kualitatif. Komunitas sastra yang eksis pada kurun waktu 1990-an tidak lagi tampak aktif dalam jagat aktivitas sastra. Begitupun komunitas sastra yang berdiri dalam kurun waktu 2006—2016, mereka masih bergelut dengan tantangan eksistensi yang sebagian besar disebabkan oleh kesibukan anggota komunitas. Lima komunitas sastra yang menjadi objek penelitian ini juga mengalami tantangan eksistensi yang hampir sama. Dari kelima komunitas sastra itu, empat komunitas menyatakan bahwa kegiatan sastra yang mereka lakukan tidak lagi seeksis pada awal komunitas itu dibentuk. Hanya satu komunitas yang menyatakan dengan yakin bahwa mereka masih merencanakan kegiatan sastra pada tahun depan.Kata kunci: dampak, pembinaan, komunitas sastra
SUWUNG DAN METAFORA KETUHANAN PADA PUISI “DALAM DIRIKU” KARYA SAPARDI DJOKO DAMONO Heri Isnaini
TELAGA BAHASA Vol 10, No 1 (2022): TELAGA BAHASA VOL.10.1 TAHUN 2022
Publisher : Kantor Bahasa Provinsi Gorontalo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36843/tb.v10i1.292

Abstract

AbstrakPenelitian ini memaparkan konsep suwung pada puisi “Dalam Diriku” karya Sapardi Djoko Damono. Pemaparan konsep suwung tersebut ditentukan oleh penggunaan metafora ketuhanan di dalam puisi. Penelitian ini dilatarbelakangi oleh 3 masalah, yakni: 1) bagaimana struktur puisi?; 2) bagaimana penggambaran gaya bahasa metafora yang ditampilkan dalam teks puisi?; dan 3) bagaimana konsep suwung digambarkan melalui metafora ketuhanan pada puisi? Ketiga permasalahan tersebut dibahas dengan menggunakan teori metafora melalui konsep figure yang dikemukakan Abrams. Penggunaan teori ini untuk mendedahkan konsep suwung sebagai ejawantah dari tema ketuhanan dalam puisi. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif, yakni menempatkan teks sebagai data dan objek penelitian. Analisis yang digunakan adalah analisis isi dengan fokus pada penganalisisan teks dari segi gaya bahasa dan pemaknaan. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa konsep suwung dapat ditemukan pada tataran diksi dan simbol dalam tataran metafora ketuhanan. Konsep suwung semakin menegaskan metafora ketuhanan yang ditampilkan Sapardi Djoko Damono pada puisi “Dalam Diriku”. AbstractThis research describes the concept of suwung in the poem "Dalam Diriku" by Sapardi Djoko Damono. The presentation of the concept of suwung is determined by the use of divine metaphors in poetry. This study is motivated by 3 problems, namely: 1) how is the structure of poetry?; 2) how is the depiction of metaphorical language styles displayed in the text of the poem?; and 3) how is the concept of suwung described through divine metaphors in poetry? The three issues were discussed using metaphorical theory through the concept of figures put forward by Abrams. The use of this theory to reveal the concept of suwung as an ejawantah of the theme of deity in poetry. This study uses qualitative descriptive method, which is to place text as data and research object. The analysis used is content analysis with a focus on text analysis in terms of language style and usage. The results of this study show that the concept of suwung can be found in the diction state and symbols in the divine metaphorical state. The concept of suwung further confirms the divine metaphor that Sapardi Djoko Damono displays in the poem "Dalam Diriku".
EKSPRESI KECINTAAN ALAM SUKU DAYAK MERATUS DALAM NOVEL MENOLAK PANGGILAN PULANG KARYA NGARTO FEBRUANA: TINJAUAN EKOLOGI SASTRA Herman Didipu; Sri Adelia Makalalag
TELAGA BAHASA Vol 10, No 1 (2022): TELAGA BAHASA VOL.10.1 TAHUN 2022
Publisher : Kantor Bahasa Provinsi Gorontalo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36843/tb.v10i1.274

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan ekspresi kecintaan alam suku Dayak Meratus dalam novel Menolak Panggilan Pulang karya Ngarto Februana. Untuk membahas permasalahan penelitian ini digunakan pendekatan ekologi sastra. Metode yang digunakan adalah metode deskriptif. Sumber data penelitian ini adalah novel yang berjudul Menolak Panggilan Pulang karya Ngarto februana (2000) terbit di Jogjakarta oleh Media Pressindo. Prosedur analisis data menggunakan model analisis data spiral Creswell, yang terdiri atas manajemen data, pembacaan, penafsiran, dan penyajian. Hasil penelitian menujukan bahwa masyarakat suku Dayak Meratus sangat menjaga kelestarian alamnya. Hal tersebut dapat dilihat dari cara mereka memanfaatkan hutan tanpa merusak ekosistem hutan, melindungi hewan, serta melakukan aruh ( upacara rasa syukur) karena hutan memberikan apa yang mereka inginkan.
KEKERASAN EMOSIONAL DALAM CERPEN DILARANG MENYANYI DI KAMAR MANDI KARYA SENO GUMIRA AJIDARMA Nurul NMN Fauziyah
TELAGA BAHASA Vol 10, No 1 (2022): TELAGA BAHASA VOL.10.1 TAHUN 2022
Publisher : Kantor Bahasa Provinsi Gorontalo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36843/tb.v10i1.290

Abstract

AbstrakDilarang Menyanyi Di Kamar Mandiadalah judul novelet yang merupakan bentuk sastra alih wahana dari hasil sebuah skenario karya Seno Gumira Ajidarma dan menjadi cerpen populer hingga saat ini yang terbit pada tahun 1995. Seno memang menyatakan bahwa cerpen ini menceritakan bentuk yang terjadi dalam lingkungan masyarakat. Namun, penelitian kali ini bertujuan untuk mendeskripsikan mengenai bentuk kekerasan emosional. Dalam puisi ini Seno menghadirkan beberapa kejadian yang menjadi bagian dari bentuk kekerasan emosional. Hal yang disebabkan oleh kekerasan yang dapat dikendalikan oleh fisik melainkan kekerasan batin atau emosi tokohnya yang akan melalui aspek psikologis dari Sigmun Freud. Hal ini dapat terjadi karena adanya konflik antar tokoh yang merasa dirinya menjadi penguasa dan ada pula tokoh yang merasa dirinya tidak berdaya. Seno mencitrakan hal itu dalam cerpennya melalui para tokoh. Tujuan penelitian ini untuk mencari dan mendeskripsikan bentuk dari kekerasan emosional yang dialami para tokoh. Peneliti menggunakan teori pendekatan psikologi sastra sebagai acuan untuk melakukan analisis nilai berbasis dan untuk merumuskan hasil analisisnya menggunakan metode deskriptif kualitatif.Abstract Banned to Sing in the Bathroom is the title of a novellet which is a form of literature transfer from the results of a scenario by Seno Gumira Ajidarma and has become a popular short story to date which was published in 1995. Seno did state that this short story tells the form of oppression that occurs in society. However, this study aims to describe the forms of emotional violence. In this short story, Seno presents several incidents that are part of the form of emotional violence. The violence in question is not violence that can hurt physically but violence that hurts the mind or emotional state of the character which will be seen through the psychological aspect of Sigmund Freud. This can occur due to conflicts between characters who feel themselves to be rulers and there are also characters who feel they are powerless. Seno portrays it in his short stories through the characters. The purpose of this research is to explore and describe the forms of emotional violence experienced by the characters. The researcher uses the theory of literary psychology approach as a reference for analyzing short stories and formulating the results of the analysis using qualitative descriptive methods.
FUNGSI DAYA ILOKUSIONER PADA MEME-MEME RELIGI DALAM AKUN INSTAGRAM NFN Yufaini; F.X. Rahyono
TELAGA BAHASA Vol 10, No 1 (2022): TELAGA BAHASA VOL.10.1 TAHUN 2022
Publisher : Kantor Bahasa Provinsi Gorontalo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36843/tb.v10i1.249

Abstract

FUNGSI DAYA ILOKUSIONERPADA MEME-MEME RELIGI DALAM AKUN INSTAGRAM  Yufainia, F.X Rahyono,b a Universitas IndonesiaJalan Margonda Raya No 529 Kode Pos 16424, Depok, Indonesia b Universitas IndonesiaJalan Kampus UI Kode Pos 16424, Depok, Indonesia*Pos-el: yufaini@ui.ac.id  AbstrakPenulisan ini bertujuan menemukan jenis-jenis tindak tutur ilokusioner dan menganalisis makna dari tindak tutur ilokusioner, yang ditemukan pada tuturan-tuturan bentuk percakapan religi dari meme kartun Spongebob dalam akun instagram. Metode yang digunakan adalah metode perspektif kualitatif eksplanatif dan ancangan pendekatan pragmatik guna menemukan dan menjelaskan secara kualitatif, diantaranya jenis-jenis ilokusioner dan makna dari fungsi tindak tersebut. Penulisan ini menemukan, meme Spongebob mengandung tindak tutur ilokusioner, yakni tindak tutur asertif, direktif, dan komisif. Dari tuturan-tuturan tersebut, mengandung daya pragmatis, yakni fungsi makna tindakan untuk mendorong dan melakukan sesuatu seperti, ajakan dan nasehat. Tindakan-tindakan tersebut, secara tak langsung dapat mempengaruhi mitra tutur, sebagai pengguna akun media sosial, berdasarkan pada komentar-komentar pengguna di akun sosial instagram membuktikan bahwa mitra tutur sepakat dengan tuturan-tuturan yang ada di media gambar meme Spongebob, sehingga tindak tutur ilokusi dari asertif, direktif dan komisif ini memiliki daya ilokuisoner, sehingga mendapat respon dari pengguna instagram (tindak tutur perlokusi).Kata Kunci : Tuturan Meme Spongebob, pendekatan pragmatik, makna daya ilokusioner
NILAI BUDAYA FLORES DALAM NOVEL IKHTIAR CINTA DARI ADONARA KARYA J.S. MAULANA Rini Widiastuti; Salmah Djirong
TELAGA BAHASA Vol 10, No 1 (2022): TELAGA BAHASA VOL.10.1 TAHUN 2022
Publisher : Kantor Bahasa Provinsi Gorontalo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36843/tb.v10i1.280

Abstract

A novel is an imaginary literary work that contains a series of stories that tell a picture of human life in relation to others and in a community so that it can create a deep impression for the reader. This situation seems to bring the reader into the life story of a novel, especially if the novel is closely related to local culture. As for the focus of this research, what are the cultural values of Flores contained in the novel Ikhtiar Cinta dari Adonara? The method used in this research is descriptive using note taking techniques, interviews, and literature study. The results of this study indicate that there are seven Flores cultural values in the novel Ikhtiar Cinta dari Adonara (1) Religious and Belief Systems, (2) Social Systems and Organizations, (3) Knowledge Systems, (4) Language, (5) Arts, ( 6) Livelihood System, (7) Technology System and Equipment.
REPRESENTASI GENDER DALAM FILM LAYLA MAJNUN KARYA MONTY TIWA Eni Nurhayati; Anggik Budi Prasetiyo
TELAGA BAHASA Vol 10, No 1 (2022): TELAGA BAHASA VOL.10.1 TAHUN 2022
Publisher : Kantor Bahasa Provinsi Gorontalo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36843/tb.v10i1.300

Abstract

Film merupakan media audio visual yang membentuk konstruksi tentang realitas yang tumbuh dan berkembang di masyarakat, seperti konstruksi budaya terkait gender. Data dalam penelitian ini berupa kata-kata, frase, klausa, atau kalimat yang diujarkan oleh para tokoh dalam film Layla Majnun yang mengandung sifat maskulinitas dan feminitas, kesetaraan gender, serta stereotipe gender. Sumber data dalam penelitian ini berupa sebuah film yang berjudul Layla Majnun karya Monty Tiwa. Data dalam penelitian ini dijaring dengan metode simak dan catat. Analisis data dilakukan dengan cara menginterpretasi dan menafsirkan teks dialog dalam film tersebut. Hasil penelitian ini menunjukkan: (1) adanya sifat maskulin yang ditunjukkan seperti menjadi sosok pemimpin, agresif, melindungi, ambisius, tegas, suka dominan. Sedangkan feminim ditunjukkan melalui sifat penyayang, sopan, hangat, simpatik, setia, dan sebagainya, (2) adanya stereotipe gender yang mengakibatkan perempuan mendapat diskriminatif dan ketidakadilan, (3) adanya kesetaraan gender untuk mematahkan ideologi patriarki.   
“RHETORIC IMAGE” ROLAND BARTHES: ANALISIS PESAN LINGUISTIK, PESAN DENOTASI DAN PESAN KONOTASI DALAM IKLAN Umu Arifatul Azizah
TELAGA BAHASA Vol 10, No 1 (2022): TELAGA BAHASA VOL.10.1 TAHUN 2022
Publisher : Kantor Bahasa Provinsi Gorontalo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36843/tb.v10i1.324

Abstract

Dalam kehidupan sehari-hari, “tanda” tidak akan luput dari penglihatan masyarakat, setiap orang akan mempunyai persepsi masing-masing terhadap “tanda”. “Tanda’ tersebut dapat berupa gambar, lambang, foto, ataupun simbol di berbagai media. Penelitian ini bertujuan menganalisis dan mendeskripsikan makna yang terkandung dalam gambar iklan fesyen dalam majalah wanita Cosmopolitan. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kualitatif. Teknik dokumentasi digunakan sebagai teknik pengumpulan data. Tiga buah gambar iklan fesyen dari Majalah Cosmopolitan dianalisis menggunakan model interaktif. Selain itu, rhetoric image digunakan untuk mencari pesan linguistik, pesan konotasi dan pesan denotasi yang terkandung dalam gambar iklan. Penelitian ini menyimpulkan bahwa untuk memahami makna pada gambar iklan, pembaca harus mempunyai persepsi retorika visual yang baik dan harus jeli terhadap unsur-unsur yang terkandung dalam gambar iklan, yaitu unsur visual dan unsur linguistik.
ANALISIS TEORI TINDAK TUTUR DALAM RUANG LINGKUP LINGUISTIK PRAGMATIK PADA FILM “MY LECTURER MY HUSBAND” Fitri Kharisma Putri
TELAGA BAHASA Vol 10, No 1 (2022): TELAGA BAHASA VOL.10.1 TAHUN 2022
Publisher : Kantor Bahasa Provinsi Gorontalo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36843/tb.v10i1.260

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menguraikan beberapa contoh penggunaan tindak tutur (speech act). Tindak tutur merupakan sebuah teori mengenai penggunaan bahasa yang dikemukakan oleh John Langshaw Austin (1962) yakni, dalam bukunya yang berjudul How To Do Things With Words. Kemudian teori mengenai tindak tutur ini dikembangkan oleh muridnya yaitu, John R. Searle (1979). Pada dasarnya, penelitian ini fokus pada bagaimana tindak tutur menjadi hal penting dalam kehidupan setiap orang. Selain itu, penelitian ini juga fokus pada sebuah film yang berjudul My Lecturer My Husband. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif. Dengan menggunakan teori Austin (1962) sebagai bahan dasar untuk membedah tindak tutur dalam film My Lecturer My Husband tersebut.Kata Kunci: Tindak Tutur, Linguisti Pragmatik, Film 

Page 1 of 1 | Total Record : 10