cover
Contact Name
Noor Indahwati
Contact Email
fkip.unigres@gmail.com
Phone
+6281233164633
Journal Mail Official
noorindahwati@gmail.com
Editorial Address
Jl. Arif Rahman Hakim No. 2 B Gresik Jawa Timur Indonesia
Location
Kab. gresik,
Jawa timur
INDONESIA
Jendela Pendidikan
Published by Universitas Gresik
ISSN : 20894554     EISSN : 26223635     DOI : -
Core Subject : Education,
Naskah berisi bahasan teori ,artikel, atau hasil penelitian yang berhubungan dengan kajian humaniora, sains, dan pengajaran atau pendidikan
Arjuna Subject : Umum - Umum
Articles 5 Documents
Search results for , issue "Vol 14 No 2 (2024): Jendela Pendidikan" : 5 Documents clear
Peran Birokrasi Pendidikan dalam Implementasi Kurikulum Merdeka di Sekolah Negeri Syafii, Akhmad
Jendela Pendidikan : Jurnal Ilmiah Keguruan dan Ilmu Pendidikan Vol 14 No 2 (2024): Jendela Pendidikan
Publisher : Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan - Universitas Gresik

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55129/jp.v14i2.3158

Abstract

Kurikulum Merdeka merupakan kebijakan pendidikan terbaru di Indonesia yang menekankan fleksibilitas, diferensiasi pembelajaran, serta penguatan Profil Pelajar Pancasila. Namun, implementasi kurikulum ini di sekolah negeri tidak hanya ditentukan oleh kesiapan guru dan siswa, melainkan juga oleh peran birokrasi pendidikan sebagai penghubung kebijakan pusat dan pelaksana di daerah. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis peran birokrasi pendidikan dalam mendukung implementasi Kurikulum Merdeka di sekolah negeri, khususnya pada aspek regulasi, koordinasi, supervisi, partisipasi stakeholder, kapasitas sumber daya manusia (SDM), serta ketersediaan anggaran. Metode penelitian yang digunakan adalah pendekatan kualitatif dengan desain studi kasus, melibatkan wawancara mendalam, observasi, dan studi dokumentasi terhadap dinas pendidikan, kepala sekolah, dan guru. Hasil penelitian menunjukkan bahwa birokrasi berperan signifikan dalam aspek regulasi (78%), koordinasi pusat-daerah (72%), dan partisipasi stakeholder (74%), namun masih lemah pada aspek anggaran (65%) dan kapasitas SDM birokrasi (63%). Temuan ini memperlihatkan bahwa birokrasi lebih dominan berperan sebagai fasilitator kebijakan dibandingkan sebagai inovator. Oleh karena itu, diperlukan strategi penguatan kapasitas birokrasi, penerapan performance-based budgeting, serta reformasi supervisi agar lebih substantif dan berbasis data. Penelitian ini menyimpulkan bahwa keberhasilan implementasi Kurikulum Merdeka sangat bergantung pada birokrasi pendidikan yang adaptif, kolaboratif, dan inovatif sehingga kebijakan dapat berjalan efektif, relevan, dan berkelanjutan.
Strategi Implementasi Kurikulum Merdeka Berbasis Literasi Digital dalam Menguatkan Profil Pelajar Pancasila di Era Society 5.0 Nurajizah, Eva
Jendela Pendidikan : Jurnal Ilmiah Keguruan dan Ilmu Pendidikan Vol 14 No 2 (2024): Jendela Pendidikan
Publisher : Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan - Universitas Gresik

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55129/jp.v14i2.3159

Abstract

Era Society 5.0 menuntut dunia pendidikan untuk beradaptasi melalui integrasi teknologi digital ke dalam kurikulum agar mampu menghasilkan generasi yang kritis, kreatif, dan berkarakter sesuai nilai-nilai Pancasila. Kurikulum Merdeka hadir sebagai kebijakan pendidikan nasional yang memberi fleksibilitas dalam proses belajar, namun keberhasilannya sangat dipengaruhi oleh literasi digital sebagai bekal utama siswa menghadapi tantangan global. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis strategi implementasi Kurikulum Merdeka berbasis literasi digital dalam memperkuat dimensi Profil Pelajar Pancasila, mencakup aspek bernalar kritis, kreatif, gotong royong, dan berkebinekaan global. Metode penelitian yang digunakan adalah pendekatan kualitatif dengan desain studi kasus multipel, melibatkan tiga sekolah menengah di Jawa Barat dengan teknik pengumpulan data melalui wawancara, observasi, dan analisis dokumen. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemahaman guru terhadap literasi digital tergolong tinggi (78%) dan keterlibatan siswa dalam proyek digital mencapai 72%, dengan capaian terbaik pada dimensi bernalar kritis (74%) dan kreatif (70%). Namun, dimensi gotong royong (65%) dan berkebinekaan global (60%) masih relatif rendah, dipengaruhi oleh keterbatasan infrastruktur dan resistensi sebagian guru. Temuan ini menegaskan bahwa strategi integratif berbasis kolaborasi lintas sekolah dan penguatan capacity building guru menjadi kunci untuk optimalisasi. Penelitian ini diharapkan memberi kontribusi teoritis dalam literatur pendidikan serta rekomendasi praktis bagi guru dan pembuat kebijakan dalam mengimplementasikan Kurikulum Merdeka berbasis literasi digital secara inklusif dan berkelanjutan.
Peran Pendidikan Karakter dalam Mencegah Krisis Moral Generasi Z pada Era Disrupsi Digital Dirgantara, Tarsa
Jendela Pendidikan : Jurnal Ilmiah Keguruan dan Ilmu Pendidikan Vol 14 No 2 (2024): Jendela Pendidikan
Publisher : Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan - Universitas Gresik

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55129/jp.v14i2.3160

Abstract

Era disrupsi digital membawa tantangan serius terhadap moralitas generasi Z yang rentan terpapar perilaku menyimpang di ruang maya, seperti penyebaran hoaks, ujaran kebencian, dan perundungan siber. Kondisi ini menegaskan pentingnya pendidikan karakter sebagai upaya preventif dalam menjaga integritas generasi muda. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis peran pendidikan karakter dalam mencegah krisis moral generasi Z dengan menekankan relevansi nilai karakter di lingkungan digital. Metode penelitian menggunakan pendekatan kualitatif deskriptif dengan studi kasus di Kota Cirebon, melibatkan 30 siswa, 5 guru, dan 2 konselor yang dipilih melalui purposive sampling. Data dikumpulkan melalui kuesioner, wawancara, observasi, dan dokumentasi, kemudian dianalisis dengan model interaktif Miles, Huberman, & SaldaƱa. Hasil penelitian menunjukkan bahwa 76% siswa menilai pendidikan karakter efektif mengurangi perilaku menyimpang digital, 71% menyatakan pendidikan karakter menumbuhkan empati, 68% menyebut peningkatan etika komunikasi daring, dan 63% menilai relevansi materi pendidikan karakter digital masih cukup tinggi. Temuan ini mengindikasikan bahwa pendidikan karakter berperan signifikan dalam membentuk moral generasi Z, namun perlu diadaptasi lebih kontekstual dengan realitas digital. Diskusi penelitian menegaskan pentingnya integrasi pendidikan karakter dengan literasi digital, pembelajaran berbasis proyek, dan konseling individual untuk memperkuat moral knowing, moral feeling, dan moral action. Implikasi praktisnya adalah perlunya kolaborasi antara sekolah, konselor, dan keluarga dalam membangun strategi pendidikan karakter yang adaptif terhadap ekosistem digital.
Inovasi Pembelajaran Berbasis Artificial Intelligence (AI) untuk Meningkatkan Keterampilan Berpikir Kritis Siswa Sekolah Menengah Nasir, Mohamad
Jendela Pendidikan : Jurnal Ilmiah Keguruan dan Ilmu Pendidikan Vol 14 No 2 (2024): Jendela Pendidikan
Publisher : Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan - Universitas Gresik

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55129/jp.v14i2.3161

Abstract

Perkembangan Artificial Intelligence (AI) dalam pendidikan telah membuka peluang baru bagi inovasi pembelajaran yang berfokus pada pengembangan keterampilan abad ke-21, khususnya keterampilan berpikir kritis siswa sekolah menengah. Latar belakang penelitian ini berangkat dari kebutuhan untuk meningkatkan kemampuan analisis, evaluasi, dan inferensi siswa dalam menghadapi tantangan era digital yang menuntut literasi kritis. Tujuan penelitian adalah mengeksplorasi efektivitas pembelajaran berbasis AI adaptif dalam meningkatkan keterampilan berpikir kritis dibandingkan metode pembelajaran konvensional. Metode penelitian menggunakan pendekatan kuasi-eksperimen dengan melibatkan 120 siswa sekolah menengah yang dibagi ke dalam kelompok eksperimen (pembelajaran berbasis AI) dan kelompok kontrol (pembelajaran konvensional). Instrumen penelitian berupa tes keterampilan berpikir kritis, observasi, serta dokumentasi, sementara analisis data dilakukan menggunakan uji t dua sampel independen. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kelompok eksperimen mengalami peningkatan signifikan pada skor keterampilan berpikir kritis dari 65 menjadi 82, sedangkan kelompok kontrol hanya meningkat dari 66 menjadi 70. Analisis dimensi berpikir kritis memperlihatkan bahwa aspek analisis, evaluasi, dan inferensi mengalami peningkatan lebih besar pada kelompok eksperimen. Temuan ini mengindikasikan bahwa AI adaptif, melalui scaffolding dan real-time feedback, efektif dalam mendorong siswa berpikir lebih mendalam dan reflektif. Penelitian ini memberikan implikasi penting bagi guru dan pembuat kebijakan untuk mengintegrasikan AI secara pedagogis dalam kurikulum, sehingga dapat memperkuat kompetensi kritis siswa dalam menghadapi dinamika global.
Dampak Intervensi Kebijakan Gizi vs Keamanan Pangan di Sekolah: Perbandingan Kasus Internasional dan Pelajaran Bagi Indonesia Lutfia, Lubna
Jendela Pendidikan : Jurnal Ilmiah Keguruan dan Ilmu Pendidikan Vol 14 No 2 (2024): Jendela Pendidikan
Publisher : Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan - Universitas Gresik

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55129/jp.v14i2.3170

Abstract

Program makan sekolah merupakan salah satu instrumen penting untuk meningkatkan status gizi anak dan mengurangi kesenjangan kesehatan, namun sering kali implementasinya menghadapi dilema antara peningkatan nilai gizi dan pemenuhan standar keamanan pangan. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis dan membandingkan dampak kebijakan gizi dan keamanan pangan di sekolah terhadap status gizi serta kesehatan siswa, serta merumuskan rekomendasi kebijakan terpadu bagi Indonesia. Metode penelitian menggunakan pendekatan mixed methods dengan desain komparatif-korelasional. Data kuantitatif diperoleh dari survei dan observasi pada 30 sekolah dasar di lima provinsi (n = 900 siswa dan 150 guru), sedangkan data kualitatif dikumpulkan melalui wawancara mendalam dengan 15 informan kunci dan analisis dokumen kebijakan internasional. Hasil penelitian menunjukkan bahwa intervensi gabungan antara kebijakan gizi dan keamanan pangan memberikan dampak paling signifikan terhadap peningkatan skor gizi siswa (78,9) serta penurunan insiden gangguan pencernaan sebesar 32%. Uji regresi membuktikan intervensi gabungan memiliki koefisien pengaruh tertinggi (B = 5,95; p < 0,001), sedangkan variabel kapasitas institusional sekolah bertindak sebagai moderator penting dalam efektivitas kebijakan. Temuan ini menegaskan bahwa kebijakan gizi dan keamanan pangan harus diintegrasikan dalam satu kerangka kebijakan nasional berbasis pendekatan One Health untuk menjamin sistem makan sekolah yang aman, bergizi, dan berkelanjutan.

Page 1 of 1 | Total Record : 5