cover
Contact Name
sestiono mindiharto, S.Psi., M.Kes
Contact Email
kesmas@umg.ac.id
Phone
+6281329245322
Journal Mail Official
kesmas@umg.ac.id
Editorial Address
Jalan Sumatera 101 Gresik Kota Baru (GKB) Gresik
Location
Kab. gresik,
Jawa timur
INDONESIA
Journal of Public Helath Science Research (JPHSR)
ISSN : 27164853     EISSN : 27164845     DOI : http://dx.doi.org/10.30587/jphsr.v1i2
Core Subject : Health,
Jurnal ini memuat artikel tentang epidemiologi dan biostatistik, kebijakan dan administrasi kesehatan, kesehatan masyarakat, kesehatan lingkungan, kesehatan dan keselamatan kerja, promosi kesehatan, kesehatan ibu dan anak, dan artikel terkait lainnya dalam kesehatan masyarakat. Jurnal dapat digunakan oleh kesehatan, perawat kesehatan, guru, mahasiswa kedokteran, dan orang-orang yang tertarik dengan masalah kesehatan masyarakat.
Articles 58 Documents
Relation Of Restaurant Hygiene And Sanitation With The Bacteriological Quality On Restaurant In The Port Of Tanjung Perak Surabaya In 2020 Kariyono, Kariyono
Journal of Public Health Science Research (JPHSR) Vol. 1 No. 1 (2020): SEPTEMBER
Publisher : Universitas Muhammadiyah Gresik

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30587/jphsr.v1i2.2482

Abstract

Outbreak of food poisoning in Indonesia for the period 2000-2015, the results of research using a systematic and quantitative study approach stated that outbreaks were increasing every year. 60% of food poisoning is thought to be caused by bacteria, without being proven by laboratory test results that the cause of the outbreak is bacteria. The highest causative pathogenic bacteria in food poisoning cases include Escherichia coli, Bacillus cereus, Staphylococcus sp., Salmonella. The purpose of this study was to determine the relationship of hygiene, food sanitation and restaurant sanitation with the bacteriological quality of restaurants in the port of Tirtonadi Surabaya in 2020. This research is analytical descriptive research and reviewed from time aspect is cross sectional. Number of sample is total population that is 17 restaurant in the Tirtonadi port of Surakarta. This research conducts in observasionally and laboratory test method with using Exact Fisher test. Research result of restaurant hygiene and sanitation is 82%. For microbe E.Coli existence is positive in 2 restaurant obtain microbe E.Coli. This show that there is correlation between hygiene, food sanitation and restaurant sanitation to quality of food bacteriological with each P= 0,022. The Conclusion is correlation between hygiene, restaurant sanitation and food sanitation is axist toward quality of food bacteriological. Management of food hygiene by restaurant must need sanitation and food-processing done in the way of good.
The Relationship Of House Physical Environment With Tuberculosis In The Jaten Ii Health Center Of Karanganyar District Mindiharto, Sestiono
Journal of Public Health Science Research (JPHSR) Vol. 1 No. 1 (2020): SEPTEMBER
Publisher : Universitas Muhammadiyah Gresik

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30587/jphsr.v1i2.2490

Abstract

Tuberculosis is a major health problem worldwide. Tuberculosis in Indonesia is number three cause of death after cardiovascular disease and respiratory disease that attacks all age groups. To determine the relationship between the physical environment with the incidence of Tuberculosis in Jaten II District Health Center, Karanganyar District. Analytical, cross sectional, total respondent population, purposive sampling, questionnaire sheet, frequency distribution table, cross tabulation and chy square test ɑ = 0.05 Most of the houses of respondents who had poor ventilation were 33 people (86.84%), houses with bad temperatures 27 (71.05%) people, respondents with poor housing density 31 (81.57%) people, house construction bad 30 (78.94%) people. The test results of chy square Ρ <α = 0.010 <(0.05) with an odds ratio of 10.8. There is a sanitation relationship in the home environment with the incidence of Tuberculosis in the Jaten II Public Health Center of Karanganyar Regency. Ρ <α = 0.010 <(0.05) with an odds ratio of 10.8.
HUBUNGAN KARAKTERISTIK PEGAWAI DENGAN PENERAPAN KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA DI BALAI BESAR LABORATORIUM KESEHATAN SURABAYA Hufron, Muchamad Zainul; Mindiharto, Sestiono
Journal of Public Health Science Research (JPHSR) Vol. 2 No. 2 (2021): SEPTEMBER
Publisher : Universitas Muhammadiyah Gresik

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30587/jphsr.v2i1.4422

Abstract

Desain penelitian yang digunakan adalah analitic correlational dengan pendekatan cross sectional. Populasi adalah seluruh pegawai Balai Besar Laboratorium Kesehatan Surabaya sejumlah 109 orang. Jumlah sampel sebanyak 86 responden diambil dengan rumus slovin dan teknik random sampling. Variabel bebas penelitian ini adalah karakteristik pegawai yang meliputi umur, jenis kelamin, tingkat pendidikan dan masa kerja, sedangkan variabel terikat yaitu penerapan keselamatan dan kesehatan kerja di Balai Besar Laboratorium Kesehatan Surabaya.. Analisis menggunakan uji ChiSquare pada tingkat kepercayaan 95%. Karakteristik pegawai Balai Besar Laboratorium Kesehatan Surabaya sebagian besar dengan kelompok umur prima/produktif (25 s/d 54 tahun), yaitu sebanyak 77 orang (89,5%), jenis kelamin perempuan yaitu sebanyak 61 orang (70,9%), dengan tingkat pendidikan tinggi (D3, S1, S2 dan S3), yaitu sebanyak 78 orang (90,7%) dan pengalaman kerja lebih dari 10 tahun, yaitu sebanyak 51 orang (59,3%). Penerapan keselamatan dan kesehatan kerja di Balai Besar Laboratorium Kesehatan Surabaya dalam kategori baik dengan rata-rata skor 274. Tidak ada hubungan karakteristik pegawai menurut umur, jenis kelamin dan tingkat pendidikan dengan nilai P>0,05, sedangkan karakteristik pegawai pada masa kerja terdapat hubungan dengan penerapan keselamatan dan kesehatan kerja di Balai Besar Laboratorium Kesehatan Surabaya dengan nilai P<0,05. Rotasi pegawai secara periodik dapat dipertimbangkan agar pegawai tidak terjebak dalam rutinitas yang dapat mengakibatkan menurunnya produktifitas kerja
HUBUNGAN KELELAHAN KERJA DENGAN PRODUKTIVITAS KERJA PADA OPERATOR STS (SHIP TO SHORE) CRANE DITERMINAL TELUK LAMONG Saputra, Anggi Eko; Inayah, Zufrah
Journal of Public Health Science Research (JPHSR) Vol. 3 No. 1 (2022): FEBRUARI
Publisher : Universitas Muhammadiyah Gresik

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30587/jphsr.v3i1.4478

Abstract

Kelelahan kerja merupakan menurunnya efisiensi, kualitaskerja dan menurunnya daya tahan tubuh dalam menyelesaikanpekerjaan serta dapat mengakibatkan terjadinya kecelakaan kerja.Tujuan penelitian ini untuk menganalisis antara kelelahan kerjadengan produktifitas kerja pada operator STS (Ship To Shore) Cranedi Terminal Teluk Lamong.Penelitian dilakukan secara kuantitatif yang bersifat analitikobervasional dengan desian cross sectional. Populasi adalah pekerjaTerminal Teluk Lamong yang bertugas sebagai operator Ship toShore Crane sejumlah 49 orang. Jumlah sampel sebanyak 44responden diambil dengan rumus slovin dan teknik random sampling.Variabel bebas penelitian ini adalah kelelahan kerja pada operatorShip to Shore Crane di Terminal Teluk Lamong, sedangkan variabelterikat yaitu produktivitas kerja operator Ship to Shore Crane.Kelelahan kerja diukur dengan menggunakan kuesioner SwedishOccuaptional Fatigue Inventory (SOFI) dan produktivitas kerjadiperoleh dari perhitungan jumlah bongkar muat petikemas operatoryang diperolah dari CMS (Crane Monitoring System) pada alat STS(Ship to Shore) Crane di periode pengukuran. Analisis menggunakanuji rank spareman pada tingkat kepercayaan 95%.Tingkat kelelahan kerja operator Ship to Shore CraneTerminal Teluk Lamong dalam kategori sedang dengan skor 1,13-4,87 yaitu sebanyak 30 operator (68,2%). Produktivitas kerja operatorShip to Shore Crane Terminal Teluk Lamong dalam kategori tinggidengan ≥ 1250 boxes/bulan yaitu sebanyak 22 operator (50,0%). Adahubungan kelelahan kerja dengan produktifitas kerja pada operatorSTS (Ship To Shore) Crane di Terminal Teluk Lamong dengan nilaikoefisien sebesar-0,380 dan p<0,05.Perlu upaya peningkatan kapasitas kesehatan tenaga kerjadan peningkatan mutu pelayanan kesehatan kerja agar dapatmempersempit peluang terjadinya kecelakaan
HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP MASYARAKAT DENGAN PEMANFAATAN LUBANG RESAPAN BIOPORI DI KELURAHAN BANYU URIP KECAMATAN SAWAHAN KOTA SURABAYA Hayati, Siti Nur; Mindiharto, Sestiono
Journal of Public Health Science Research (JPHSR) Vol. 2 No. 2 (2021): SEPTEMBER
Publisher : Universitas Muhammadiyah Gresik

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30587/jphsr.v2i1.4425

Abstract

Lubang resapan biopori merupakan lubang-lubang terbentuk di dalam tanah sebagai tempat berlalunya air di dalam tanah yang memiliki manfaat seperti: dapat memaksimalkan air yang meresap ke dalam tanah sehingga menambah air tanah, membuat kompos alami dari sampah organik daripada dibakar, mengurangi genangan air yang menimbulkan penyakit, mengurangi air hujan yang dibuang percuma ke laut, mengurangi resiko banjir di musim hujan, maksimalisasi peran dan aktivitas flora dan fauna tanah, serta dapat mencegah terjadinya erosi tanah dan bencana tanah longsor (Langoy dkk, 2021). Badan Pusat Statistik Kota Surabaya Tahun 2020, melaporkan kepadatan penduduk di Kota Surabaya tahun 2019 mencapai 9.497 jiwa/km2 . Angka kepadatan penduduk tertinggi terletak di Kecamatan Simokerto sebesar 40.207 jiwa/km2 , diikuti Kecamatan Sawahan sebesar 31.226 jiwa/km2 . Kecamatan Sawahan termasuk wilayah geografis Kota Surabaya yang merupakan bagian dari wilayah Surabaya Selatan, dengan ketinggian ± 4 meter di atas permukaan laut. Kecamatan Sawahan terdiri dari enam kelurahan yakni Pakis, Putat Jaya, Banyu Urip, Kupang Krajan, Petemon dan Sawahan. Kelurahan Banyu Urip memiliki kepadatan penduduk tertinggi yaitu sebesar 43.814 jiwa/km2 dibandingkan dengan lima kelurahan lainnya (BPS Kota Surabaya, 2019). Sehubungan dengan latar belakang, keadaan di lapangan serta studi pendahuluan di atas, maka perlu dilakukan penelitian tentang hubungan pengetahuan dan sikap masyarakat dengan pemanfaatan lubang resapan biopori di Kelurahan Banyu Urip Kecamatan Sawahan Kota Surabaya. Area resapan air yang ada di lokasi penelitian yaitu kelurahan Banyu Urip sudah mulai berkurang akibat padatnya pemukiman sehingga menimbulkan beberapa permasalahan seperti risiko banjir, genangan air serta timbul masalah kesehatan lingkungan dan masyarakat. Penerapan sistem meresapkan air secara alami dengan maksimal ke dalam tanah merupakan salah satu inovasi yang dapat diaplikasikan pada lokasi studi melalui pemanfaatan lubang resapan biopori sehingga dapat menanggulangi permasalahan kesehatan lingkungan.
PENGARUH LAMBDACYHALOTHRIN TERHADAP STATUS RESISTENSI AEDES AEGYPTI DI WILAYAH BUFFER BANDARA INTERNASIONAL JUANDA SURABAYA Utama, Mas Adhi Hardian; Inayah, Zufra
Journal of Public Health Science Research (JPHSR) Vol. 3 No. 1 (2022): FEBRUARI
Publisher : Universitas Muhammadiyah Gresik

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30587/jphsr.v3i1.4479

Abstract

Sebagai upaya mengantisipasi risiko penyakit global serta permasalahan kesehatan masyarakat yang merupakan masalah darurat yang menjadi perhatian dunia, maka Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP) sebagai instansi pemerintah Republik Indonesia yang mempunyai tugas melaksanakan pencegahan masuk dan keluarnya penyakit, penyakit potensial wabah, surveilans epidemiologi, kekarantinaan, pengendalian dampak risiko kesehatan lingkungan, pelayanan kesehatan, pengawasan obat, makanan, kosmetika, dan alat kesehatan serta bahan adiktif (OMKABA) serta pengamanan terhadap penyakit baru, dan penyakit yang muncul kembali, bioterorisme, unsur biologi, kimia dan pengamanan radiasi di wilayah kerja bandara, pelabuhan, dan lintas batas darat negara berdasarkan Peraturan Menteri Kesehatan (Permenkes) Nomor 77 Tahun 2020 Tentang Organisasi dan Tata Kerja KKP harus mampu menangkal risiko kesehatan yang mungkin masuk melalui orang, alat angkut, barang termasuk container dari negara lain dengan melakukan tindakan tanpa menghambat perjalanan dan perdagangan.
PENGARUH PELAKSANAAN STANDART OPERASIONAL PROSEDUR TERHADAP HASIL PENGOLAHAN LIMBAH CAIR PADA UPTD LABORATORIUM KESEHATAN DAERAH DI KABUPATEN TUBAN Anggraheni, Niolis Nuning; Syarifah Has, Dwi Faqihatus
Journal of Public Health Science Research (JPHSR) Vol. 2 No. 1 (2021): FEBRUARI
Publisher : Universitas Muhammadiyah Gresik

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30587/jphsr.v2i2.4438

Abstract

Laboratorium adalah tempat yang dirancang untuk melaksanakan berbagai aktivitas yang terkait dengan pendidikan, penelitian, serta pengabdian kepada masyarakat. Kegiatan yang dilakukan di laboratorium sangat erat dengan penggunaan bahan kimia yang bersifat asam, korosif, dan bahan toksik. Kegiatan di laboratorium juga menghasilkan limbah cair dengan kandungan bahan-bahan berbahaya cukup tinggi. Seluruh kegiatan yang berkaitan dengan tindakan pengelolaan limbah infeksius, limbah Bahan Berbahaya dan Beracun (B3) dan limbah umum harus dilaksanakan sesuai dengan prosedur dan instruksi kerja yang ada dan harus dilakukan evaluasi secara berkala. Oleh sebab itu maka diperlukan penelitian terkait pengaruh pelaksanaan standart operasional prosedur pengolahan limbah cair sehingga limbah cair yang dihasilkan tidak mencemari lingkungan sekitarUPTD Laboratorium Kesehatan Kabupaten Tuban menghasilkan limbah cair yang berasal dari kegiatan produksi/ pemeriksaan sampel, ruang sterilisasi, kamar mandi/WC, dan pencucian di wastafel seluruhnya dialirkan ke Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL) dengan menggunakan saluran air limbah (jaringan perpipaan). Air limbah dari berbagai saluran dialirkan masuk ke bak ekualisasi. Dari ekualisasi air limbah di pompa ke bak input, dalam bak ini terdapat pompa submersible yang bertujuan untuk memompa air limbah menuju reaktor aerob. Di dalam reaktor aerob diisi bakteri areobik yang tumbuh dan melekat pada media, bakteri ini akan menguraikan polutan dalam air limbah. Dari reaktor aerobik, air limbah mengalir ke filtrasi akhir (Clarifier). Air limbah yang telah jernih dialirkan ke kolam parameter, sementara sisa endapan di recycle kembali ke bak ekualisasi untuk diproses ulang. Air dari proses filtrasi akhir mengalir secara gravitasi ke kolam parameter. Klorinasi dilakukan dengan menggunakan klorin tablet untuk disinfeksi air limbah.
HUBUNGAN PREVALENSI TERKONFIRMASI COVID-19 DENGAN JENIS PEKERJAAN DI KEC TUBAN KAB TUBAN Restuningati, Ririn; Inayah, Zufra
Journal of Public Health Science Research (JPHSR) Vol. 3 No. 1 (2022): FEBRUARI
Publisher : Universitas Muhammadiyah Gresik

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30587/jphsr.v3i1.4480

Abstract

Virus Covid-19 dapat mengenai siapa saja tanpa kecuali, yang mana bisa menjadi ancaman di seluruh dunia (Satuan Tugas Penanganan COVID-19, 2021). Wabah virus tersebut di Indonesia masih terus berlangsung bahkan sebarannya terus meluas ke hampir semua wilayah di Indonesia terutama Kab Tuban Provinsi Jawa Timur (Pemkab Tuban, 2021).Hubungannya prevalensi terkonfirmasi Covid-19 dengan jenis pekerjaan, Furuse dkk (2020) menganalisis 3.184 kasus terkonfirmasi virus corona di Jepang ditemukan bahwa cluster tempat kerja (pelabuhan, restoran dan bar) sebagian besar berusia 39 tahun tanpa gejala. Hasil penelitian Liaw dkk (2021) menunjukkan korelasi positif signifikan antara prevalensi terkonfirmasi Covid-19 dengan jenis pekerjaan, terutama dengan pekerjaan yang memiliki mobilitas tinggi seperti ritel, rekreasi, toko bahan makanan, apotek dan stasiun transit di Mongolia, Tajikistan, Bostwana dan Italia. Selanjutnya, Anand dkk (2020) dalam risetnya ditemukan hubungan prevalensi Covid-19 adalah signifikan dengan jenis pekerjaan pada sektor transportasi, dan praktik perjalanan menggunakan transportasi umum untuk pergi bekerja merupakan prediktor infeksi. Lan dkk (2020), hasil studinya menyampaikan bahwa prevalensi terkonfirmasi Covid-19 cukup tinggi dan peningkatan risiko infeksi tidak terbatas pada petugas kesehatan. Identifikasi dari 103 kemungkinan kasus terkait pekerjaan di antara total 690 transmisi lokal, jenis pekerjaan yang berisiko yaitu pekerja barang dan jasa, sopir, pekerja kebersihan, asisten rumah tangga, polisi dan profesional keagamaan (Lan dkk, 2020).Rumusan dalam penelitian ini adalah “Adakah hubungan prevalensi terkonfirmasi Covid-19 dengan jenis pekerjaan di Kec Tuban Kab Tuban Tahun 2021?”
EVALUASI SOP DAN PENERBITAN SERTIFIKAT PRODUKSI PANGAN INDUSRTI RUMAH TANGGA ( SPP-IRT) DI KABUPATEN TUBAN Silvana, Ana Dwi; Mindiharto, Sestiono
Journal of Public Health Science Research (JPHSR) Vol. 2 No. 2 (2021): SEPTEMBER
Publisher : Universitas Muhammadiyah Gresik

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30587/jphsr.v2i1.4416

Abstract

Keamanan pangan merupakan syarat utama yang melekat pada pangan. Pangan yang bermutu dapat dilihat dari cara penanganan pangan itu sendiri, apabila dalam penanganannya tidak memperhatikan higiene dan sanitasi, maka dapat membahayakan kesehatan manusia. CPPOB adalah suatu pedoman yang menjelaskan bagaimana memproduksi pangan agar bermutu, aman dan layak untuk dikonsumsi. CPPOB juga menjadi persyaratan dasar pemberian sertifikat izin edar SPP-PIRT. Terkait pangan yang diproduksi oleh Industri Rumah Tangga (IRT), diamanahkan bahwa Pemerintah di tingkat daerah Kabupaten /Kota memiliki kewenangan dalam hal penerbitan izin produksi dan pengawasan produk IRTP yang beredar. Sehubungan dengan hal tersebut, BPOM telah mengeluarkan beberapa regulasi terkait pengawasan IRTP seperti Pedoman Pemberian IRT yang dengan level I dan II mendapatkan rekom dari Dinas Kesehatan untuk mendapatkan Sertifikat Produksi Pangan Industri Rumah Tangga ( SPP – IRT ) sedangkan yang masih di level III dan IV sangat perlu dilakukan perbaikan terhadap beberapa elemen yang belum sesuai. Menurut regulasi Peraturan Kepala BPOM RI No HK.03.1.23.04.12.2205 tahun 2012 prihal SPP-IRT, izin edar tersebut dapat diberikan apabila UKM masuk level I-II . harus melakukan perbaikan. Hasil implementasi CPPOB UMKM di Kabupaten Tuban dalam penerbitan SPP-IRTP masih belum didapatkan hasil yang maksimal sehingga perlu perbaikan. Dengan perbaikan sistem keamanan pangan CPPOB yang diterapkan di UMKM maka produk pangan industri rumah tangga akan terjamin keamanan pangannya sehingga konsumen lebih percaya dengan produk yang dihasilkan tersebut aman untuk dikonsumsi. Diharapkan dengan adanya perbaikan kualitas mutu produk dapat meningkatkan penjualan produk pangan industri rumah tangga juga mudah dalam mendapatkan izin edar karena persyaratan dasar sudah sesuai dengan persyaratan regulasi
HUBUNGAN KELELAHAN (FATIGUE) DAN BEBAN KERJA TERHADAP KINERJA TENAGA KESEHATAN DI RUMAH SAKIT MEDIKA MULIA TUBAN Megowati, Kirana Warita; Syarifah Has, Dwi Faqihatus
Journal of Public Health Science Research (JPHSR) Vol. 2 No. 1 (2021): FEBRUARI
Publisher : Universitas Muhammadiyah Gresik

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30587/jphsr.v2i2.4439

Abstract

Rumah sakit merupakan sektor usaha dibidang pelayanan yang mempunyai tuntutan terhadap mutu pelayanan yang semakin hari semakin meningkat, hal ini akan menyebabkan semakin meningkat pula beban kerja yang dapat menimbulkan peningkatan kelelahan kerja. Mutu suatu perusahaan dapat terlihat dari kualitas kinerja karyawannya, semakin baik kinerja karyawan semakin baik pula mutu suatu perusahaan. Kinerja karyawan ini dipengaruhi oleh beberapa faktor diantaranya beban kerja dan kelelahan kerja. Pada penelitian ini pengukuran kelelahan kerja menggunakan metode FAS ( Fatigue Asesmen Scale) dan untuk pengukuran beban kerja menggunakan Metode NASA-TLX. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisa adanya hubungan kelelahan kerja dan beban kerja terhadap kinerja tenaga kesehatan dirumah sakit medika mulia tuban. Menganalisis tingkat kelelahan dan beban kerja terhadap kinerja tenaga kesehatan dirumah sakit medika mulia tuban. Penelitian ini menggunakan metode analitik observasional dimana desain penelitian yang dipilih adalah cross sectional study ( studi potong lintang ), dari penelitian ini untuk pengukuran kelelahan kerja 15,75% tidak pernah mengalami kelelahan, 40,16% kadang mengalami kelelahan, 27,56% teratur mengalami kelelahan, 14,17% sering mengalami dan 2,36% selalu mengalami kelelahan. Pada pengukuran beban kerja didapat kan 11,02% memiliki beban kerja sedang, 23,62% beban kerjanya agak tinggi, 55,12%mempunyai beban kerja tinggi dan 10,24% memiliki beban kerja yang tinggi sekali. Untuk penilaian kinerja karyawan 82, 67% responden mempunyai penilaian kinerja yang baik dan 16,53% responden memerlukan bimbingan .dari hasil data dapat disimpulkan tidak ada hubungan antara kelelahan kerja dan beban kerja terhadap kinerja tenaga kesehatan di rumah sakit medika mulia tuban