cover
Contact Name
sestiono mindiharto, S.Psi., M.Kes
Contact Email
kesmas@umg.ac.id
Phone
+6281329245322
Journal Mail Official
kesmas@umg.ac.id
Editorial Address
Jalan Sumatera 101 Gresik Kota Baru (GKB) Gresik
Location
Kab. gresik,
Jawa timur
INDONESIA
Journal of Public Helath Science Research (JPHSR)
ISSN : 27164853     EISSN : 27164845     DOI : http://dx.doi.org/10.30587/jphsr.v1i2
Core Subject : Health,
Jurnal ini memuat artikel tentang epidemiologi dan biostatistik, kebijakan dan administrasi kesehatan, kesehatan masyarakat, kesehatan lingkungan, kesehatan dan keselamatan kerja, promosi kesehatan, kesehatan ibu dan anak, dan artikel terkait lainnya dalam kesehatan masyarakat. Jurnal dapat digunakan oleh kesehatan, perawat kesehatan, guru, mahasiswa kedokteran, dan orang-orang yang tertarik dengan masalah kesehatan masyarakat.
Articles 58 Documents
HUBUNGAN UMUR PENGGUNA DENGAN SYSTEM QUALITY PADA SIMRS DI RS MUHAMMADIYAH CABANG SEPANJANG: HUBUNGAN UMUR PENGGUNA DENGAN SYSTEM QUALITY PADA SIMRS DI RS MUHAMMADIYAH CABANG SEPANJANG Nuha, Liulin; Fauzia, Dyah
Journal of Public Health Science Research (JPHSR) Vol. 5 No. 2 (2024): SEPTEMBER
Publisher : Universitas Muhammadiyah Gresik

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30587/jphsr.v5i2.10313

Abstract

Latar Belakang: Sistem Informasi Manajemen Rumah Sakit (SIMRS) merupakan teknologi penting dalam meningkatkan efisiensi pelayanan kesehatan. Salah satu indikator kesuksesan implementasi SIMRS adalah kualitas sistem (system quality), yang dipengaruhi oleh pengalaman pengguna, termasuk usia. Tujuan: Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis hubungan antara umur pengguna dengan persepsi terhadap kualitas sistem SIMRS di RS Muhammadiyah Cabang Sepanjang. Metode: Penelitian ini merupakan studi analitik dengan pendekatan cross-sectional. Sampel berjumlah 170 responden pengguna SIMRS yang dipilih secara purposive. Data dianalisis menggunakan uji Chi-Square. Hasil: Mayoritas responden berusia 21–30 tahun (47,6%) dan menilai kualitas sistem SIMRS dalam kategori sedang (63,5%). Uji Chi-Square menunjukkan adanya hubungan yang signifikan antara umur dan persepsi terhadap system quality (p = 0,029). Kesimpulan: Terdapat hubungan signifikan antara umur pengguna dan persepsi terhadap kualitas sistem SIMRS. Usia muda cenderung memiliki persepsi lebih positif terhadap kemudahan dan keandalan sistem.
ANALISA OUTLET PENGOLAHAN LIMBAH DI UNIT EFFLUENT TREATMENT PABRIK IIIB PT. PETROKIMIA GRESIK TERHADAP STANDAR BAKU MUTU LINGKUNGAN: ANALISA OUTLET PENGOLAHAN LIMBAH DI UNIT EFFLUENT TREATMENT PABRIK IIIB PT. PETROKIMIA GRESIK TERHADAP STANDAR BAKU MUTU LINGKUNGAN Saputra, Ahmad Yusvani; Syarifah Haz, Dwi Faqihatus
Journal of Public Health Science Research (JPHSR) Vol. 5 No. 2 (2024): SEPTEMBER
Publisher : Universitas Muhammadiyah Gresik

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30587/jphsr.v5i2.10322

Abstract

Background: Solid, liquid and gas waste cause environmental pollution so that a waste treatment effort is needed to prevent environmental pollution. Environmental pollution occurs due to waste disposal that exceeds the Threshold Limit Value. Purpose: The purpose of this study is to analyze the effectiveness of the results of liquid waste management outlets with environmental quality standards. Methods: This research was conducted qualitatively using descriptive method. Liquid waste processing data collection is done through field observations, interviews, literature studies, and documentation. The data obtained is then discussed by comparing the Decree of the Minister of Environment and Forestry No. 175/Menlhk/Setjen/PKL.1/4/2017 Concerning Permits for Discharging Wastewater to the Sea. Results: In this study the results obtained were that the liquid waste treatment process in the Effluent Treatment unit had 2 stages (primary and secondary treatment) and the liquid waste processing outlets in the Effluent Treatment unit were not in accordance with the Quality Standards set by the company, which would then be accommodated in equalizer and will be reprocessed until the waste complies with existing environmental quality standards. Conclusion: The company has carried out liquid waste treatment so that it can prevent environmental pollution in accordance with the Decree of the Minister of Environment and Forestry No. 175/Menlhk/Setjen/PKL.1/4/2017 Concerning Permits for Disposing of Wastewater to the Sea, however, the output of liquid waste treatment outlets in the Effluent Treatment unit is not in accordance with the Quality Standards
HUBUNGAN FAKTOR PERSONAL DAN MANAJEMEN K3 DENGAN TINDAKAN UNSAFE ACTION (STUDI KASUS DI PT PETROKOPINDO SELARAS): HUBUNGAN FAKTOR PERSONAL DAN MANAJEMEN K3 DENGAN TINDAKAN UNSAFE ACTION (STUDI KASUS DI PT PETROKOPINDO SELARAS) Saputra, Rizki Aryadinata; Mindiharto, Sestiono
Journal of Public Health Science Research (JPHSR) Vol. 5 No. 2 (2024): SEPTEMBER
Publisher : Universitas Muhammadiyah Gresik

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30587/jphsr.v5i2.10325

Abstract

Latar Belakang : unsafe action adalah kesalahan akibat ketidakmampuan pekerja dalam melaksanakan kriteria dan tahapan pekerjaan sesuai dengan standar yang ada sehingga mengakibatkan kecelakaan kerja. Setelah dilakukan pengumpulan data maka rata-rata unsafe action yang terjadi sebesar 19,75% pada tahun 2022 dan 23,41% pada tahun 2023. Tujuan : Menganalisis hubungan faktor personal dan faktor manajemen K3 dengan tindakan unsafe action di Bengkel PT Petrokopindo Cipta Selaras. Metode : Jenis penelitian kuantitatif bersifat observational analitik dengan desain crosssectional melalui teknik simple random sampling berjumlah 58 pekerja bengkel PT Petrokopindo Cipta Selaras menggunakan analisis teknik uji korelasi rank Spearman. Hasil : Faktor personal pekerja bengkel PT PCS hampir setengahnya yakni 41.4% berkategori usia dewasa akhir, sementara sebagian besar 79.3% tingkat pendidikan terakhir yang dimiliki pekerja yakni SMA dengan sebagian besar masa kerja sedang sebesar 67.2%, serta hampir setengahnya 60.3% pekerja memiliki tingkat pengetahuan baik dan sikap kerja baik sebesar 75.9%. sebagian pekerja memperoleh promosi K3 berkategori baik sebesar 62.1% dan tingkat pengawasan baik sebesar 70.7%. unsafe action yang dilakukan pekerja dengan kategori sedang hampir seluruhnya sebesar 82.8% dibandingkan unsafe action berkategori tinggi sebesar 17.2%. Sedangkan hasil uji statistik p value usia (p-value = 0.039), tingkat pendidikan (p-value = 0.04), masa kerja (p-value = 0.044), tingkat pengetahuan (p-value = 0.031), dan sikap kerja (p-value = 0.036), promosi K3 (p-value = 0.021) dan pengawasan (p-value = 0.019). Kesimpulan : Faktor personal dan factor manajemen k3 berhubungan dengan tindakan unsafe action, sehingga diharapkan melakukan tindakan lebih lanjut
HUBUNGAN BEBAN KERJA DAN MOTIVASI KERJA TERHADAP TURNOVER INTENTION PADA KARYAWAN DI RS Y Tahun 2025: HUBUNGAN BEBAN KERJA DAN MOTIVASI KERJA TERHADAP TURNOVER INTENTION PADA KARYAWAN DI RS Y Tahun 2025” Salma, Salma Nabillah Rachmad; mindiharto, Sestiono
Journal of Public Health Science Research (JPHSR) Vol. 6 No. 1 (2025): FEBRUARI
Publisher : Universitas Muhammadiyah Gresik

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30587/jphsr.v6i1.10333

Abstract

Latar belakang: Pengunduran diri karyawan berdampak negatif pada efektivitas dan kinerja organisasi. Oleh karena itu, manajer yang efektif harus terus-menerus mencari tahu penyebab keluarnya karyawan dan mencari cara untuk mempertahankan karyawan berbakat. Tujuan: untuk memastikan bagaimana motivasi kerja dan beban kerja berhubungan dengan tingkat pengunduran diri di antara anggota staf Rumah Sakit Y. Metode: Studi kuantitatif menggunakan metodologi cross-sectional dan prosedur sampel jenuh, di mana semua partisipan penelitian adalah anggota staf Rumah Sakit Y. Hasil: Rentang usia responden sekitar 30 (38,5%) antara 17 dan 25 tahun dan 30 lainnya (38,5%) antara 25 dan 32 tahun. Dari 49 responden, perempuan merupakan mayoritas (62,8%). Temuan uji T parsial menunjukkan bahwa beban kerja memiliki pengaruh signifikan terhadap keinginan berpindah (0,014 < 0,05). Hal ini menunjukkan adanya hubungan antara beban kerja dan kemungkinan keinginan berpindah. Motivasi kerja memiliki nilai signifikansi 0,143>0,05 dalam kaitannya dengan keinginan berpindah. Hal ini menunjukkan bahwa motivasi kerja dan prevalensi keinginan berpindah tidak berhubungan. Kesimpulan: Kemungkinan keinginan berpindah dipengaruhi oleh beban kerja dan motivasi di tempat kerja. Namun, di RS Y, motivasi kerja dan keinginan berpindah tidak berhubungan. Saran: Beban kerja yang diberikan kepada anggota staf harus ditinjau dan dinilai oleh Rumah Sakit Y
HUBUNGAN USIA, PENDIDIKAN, HUBUNGAN USIA, PENDIDIKAN, MASA KERJA, LAMA PAPARAN BAHAN KIMIA, DAN APD DENGAN DERMATITIS KONTAK PADA PEKERJA BENGKEL DI KECAMATAN LAMONGAN: HUBUNGAN USIA, PENDIDIKAN, MASA KERJA, LAMA PAPARAN BAHAN KIMIA, DAN APD DENGAN DERMATITIS KONTAK PADA PEKERJA BENGKEL DI KECAMATAN LAMONGAN Yudistira, Satria; Inayah, Zufra
Journal of Public Health Science Research (JPHSR) Vol. 6 No. 1 (2025): FEBRUARI
Publisher : Universitas Muhammadiyah Gresik

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30587/jphsr.v6i1.10383

Abstract

Perkembangan industri dan teknologi yang pesat meningkatkan risiko penyakit akibat kerja, terutama dermatitis kontak, yang mencakup 90% dari penyakit kulit akibat pekerjaan dan sering terjadi pada pekerja sektor informal seperti bengkel motor. Dermatitis kontak disebabkan oleh paparan bahan iritan / alergen di lingkungan kerja, dengan faktor risiko meliputi paparan bahan kimia, kebiasaan personal hygiene serta kurangnya penggunaan alat pelindung diri (APD). Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi hubungan antara faktor individu dan lingkungan kerja terhadap kejadian dermatitis kontak pada pekerja bengkel di Kec. Lamongan, guna memberikan dasar intervensi kesehatan kerja yang lebih efektif. Penelitian ini menggunakan metode explanatory research dengan pendekatan kuantitatif untuk menguji hubungan sebab-akibat antara faktor individu dan lingkungan kerja terhadap kejadian dermatitis kontak pada pekerja bengkel di Kec. Lamongan. Data dikumpulkan melalui kuesioner dan dianalisis secara statistik menggunakan SPSS versi 27, dengan uji validitas, reliabilitas, serta analisis regresi linier berganda untuk mengevaluasi pengaruh variabel independen terhadap variabel dependen. Berdasarkan pemaparan hasil penelitian maka dapat disimpulkan bahwa faktor individu dan lingkungan kerja memiliki pengaruh signifikan terhadap kejadian dermatitis kontak pada pekerja bengkel. Faktor individu, seperti usia, jenis kelamin, riwayat penyakit kulit, dan kebiasaan personal hygiene, berkontribusi besar dalam meningkatkan risiko dermatitis kontak. Selain itu, faktor lingkungan kerja, seperti paparan bahan kimia, suhu, kelembapan, dan minimnya penggunaan alat pelindung diri (APD), juga menjadi penyebab utama yang memperburuk kondisi kulit pekerja. Kesimpulan berikutnya dari penelitian ini menunjukkan pentingnya perhatian terhadap kedua faktor tersebut secara bersamaan untuk mencegah dermatitis kontak. Upaya pencegahan dapat dilakukan melalui edukasi pekerja mengenai kebiasaan personal hygiene yang baik, penggunaan APD secara konsisten, serta perbaikan kondisi lingkungan kerja. Dengan langkah-langkah ini, risiko dermatitis kontak pada pekerja bengkel dapat diminimalkan, sehingga kesehatan dan produktivitas pekerja tetap terjaga
THE RELATIONSHIP BETWEEN GENDER, MARITAL STATUS, AND WORK FATIGUE WITH WORK STRESS (CULINARY BUSINESS WORKERS, TULUNGAGUNG DISTRICT, TULUNGAGUNG REGENCY): HUBUNGAN JENIS KELAMIN, STATUS PERNIKAHAN DAN KELELAHAN KERJA DENGAN STRES KERJA (PEKERJA USAHA KULINER KEC. TULUNGAGUNG KAB. TULUNGAGUNG) Prayoga DIana Putra, Muhammad; Inayah, Zufra
Journal of Public Health Science Research (JPHSR) Vol. 6 No. 1 (2025): FEBRUARI
Publisher : Universitas Muhammadiyah Gresik

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30587/jphsr.v6i1.10390

Abstract

Background: Usaha kuliner di Kec. Tulungagung telah mengalami perkembangan pesat sebagai bagian dari sektor ekonomi kreatif yang memberikan kontribusi signifikan terhadap perekonomian daerah. Menurut data Dinas Koperasi Usaha Mikro Kab. Tulungagung tahun 2021, jumlah UMKM di Kab. Tulungagung meningkat dari 93.488 menjadi 129.173 unit, menunjukkan pertumbuhan yang signifikan dalam sektor ini (Krisdayanti & Dewandaru, 2023). Dalam konteks ini, industri kuliner di Tulungagung berperan penting dalam penyerapan tenaga kerja dan peningkatan keterampilan lokal. Sebagai contoh, industri kuliner di Tulungagung tidak hanya menyediakan lapangan kerja, tetapi juga berkontribusi pada pengembangan keterampilan dan pengetahuan masyarakat setempat (Ahmad et al., 2021 Penelitian ini menggunakan desain penelitian kuantitatif dengan pendekatan survei. Penelitian kuantitatif bertujuan untuk mengukur hubungan antar variabel yang telah ditentukan, yaitu jenis kelamin, status pernikahan, kelelahan kerja, dan stres kerja pada pekerja usaha kuliner di Kec. Tulungagung, Kab. Tulungagung. Penelitian ini mengadopsi pendekatan korelasional yang bertujuan untuk melihat hubungan antara variabel bebas (jenis kelamin, status pernikahan, dan kelelahan kerja) dengan variabel terikat (stres kerja) (Pratama & Rachman, 2021). Korelasi positif ini menunjukkan bahwa semakin tinggi tingkat kelelahan kerja yang dialami pekerja, semakin tinggi pula tingkat stres kerja yang dirasakan. Oleh karena itu, penting bagi pengusaha dan manajer di sektor kuliner untuk memperhatikan faktor-faktor yang dapat menyebabkan kelelahan kerja, seperti beban kerja yang berlebihan, jam kerja yang panjang, dan kondisi kerja yang tidak ergonomis, guna mengurangi tingkat stres kerja dan meningkatkan kesejahteraan pekerja.
THE RELATIONSHIP BETWEEN HEALTH WORKERS' BEHAVIOR AND KNOWLEDGE ABOUT TYPES OF WASTE IN TYPE C HOSPITALS: HUBUNGAN PRILAKU TENAGA KESEHATAN TERHADAP PENGETAHUAN TENTANG JENIS SAMPAH DI RUMAH SAKIT TIPE C Maimunat, kurnia; mindiharto, sestiono
Journal of Public Health Science Research (JPHSR) Vol. 6 No. 1 (2025): FEBRUARI
Publisher : Universitas Muhammadiyah Gresik

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30587/jphsr.v6i1.10468

Abstract

Latar belakang: Rumah sakit merupakan institusi pelayanan kesehatan yang menghasilkan limbah medis dalam jumlah besar setiap harinya. Pengelolaan limbah medis yang tidak sesuai prosedur dapat menimbulkan dampak buruk terhadap kesehatan tenaga kesehatan dan lingkungan sekitar. Pengetahuan yang baik tentang jenis sampah sangat diperlukan agar tenaga kesehatan dapat bersikap dan berperilaku secara tepat dalam pengelolaan limbah. Metode: Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan desain cross-sectional. Sampel sebanyak 75 tenaga kesehatan dipilih melalui teknik simple random sampling dan dianalisis menggunakan uji Kendall’s Tau untuk mengetahui hubungan antara dua variabel. Hasil: Hasil uji korelasi Kendall’s Tau menunjukkan bahwa terdapat hubungan yang sangat kuat dan signifikan antara pengetahuan tentang jenis sampah dengan perilaku tenaga kesehatan, dengan nilai koefisien korelasi sebesar 0,923 dan nilai signifikansi < 0,001. Kesimpulan: Semakin tinggi pengetahuan tenaga kesehatan tentang jenis sampah, maka semakin baik pula perilaku mereka dalam melakukan pengelolaan sampah medis dan non-medis. Pengetahuan yang baik menjadi faktor penting dalam membentuk perilaku tenaga kesehatan yang sesuai dengan standar keselamatan kerja dan kesehatan lingkungan Tujuan: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara perilaku tenaga kesehatan dengan pengetahuan tentang jenis sampah di Rumah Sakit Tipe C Saran: Rumah sakit perlu meningkatkan program edukasi dan pelatihan mengenai pengelolaan sampah medis secara rutin dan menyeluruh untuk semua tenaga kesehatan guna menekan risiko paparan limbah berbahaya dan meningkatkan kualitas lingkungan kerja.
PEMAHAMAN MAHASISWA TERHADAP LABEL KEMASAN PRODUK PANGAN Dinda Winiastri
Journal of Public Health Science Research (JPHSR) Vol. 6 No. 1 (2025): FEBRUARI
Publisher : Universitas Muhammadiyah Gresik

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30587/jphsr.v6i1.10516

Abstract

Latar belakang: Label kemasan produk pangan merupakan sumber informasi penting bagi konsumen dalam menentukan pilihan makanan yang aman dan sehat. Tujuan: Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui tingkat pemahaman mahasiswa terhadap label kemasan produk pangan. Metode: Penelitian ini menggunakan metode pendekatan kuantitatif deskriptif dengan instrumen berupa kuesioner daring yang diisi oleh 37 responden mahasiswa. Instrumen penelitian berupa kuesioner online yang terdiri dari pertanyaan demografi, skala persepsi pemahaman, dan pengetahuan spesifik mengenai label pangan. Hasil: Hasil menunjukkan bahwa mayoritas responden (97.3%) terbiasa membaca label kemasan sebelum membeli produk pangan. Ratarata skor pemahaman terhadap informasi pada label mencapai 3.70, sementara perhatian terhadap tanggal kadaluarsa memperoleh skor 3.81 menunjukkan tingkat kesadaran yang tinggi dalam aspek keamanan pangan. Meskipun demikian, pemahaman terhadap simbol, istilah teknis, dan informasi gizi masih menunjukkan variasi antar responden. Kesimpulan: Mahasiswa memiliki perhatian tinggi terhadap informasi seperti tanggal kadaluwarsa, komposisi, dan label halal. Namun, masih terdapat kekurangan pada pemahaman terhadap label produk luar negeri dan istilah teknis pada kemasan. Diperlukan edukasi lanjutan agar mahasiswa dapat memahami label pangan secara menyeluruh.Temuan ini menunjukkan bahwa meskipun kebiasaan membaca label cukup tinggi, diperlukan strategi edukasi lanjutan untuk meningkatkan literasi pangan, terutama dalam memahami kandungan gizi dan komponen tambahan pada label kemasan.