cover
Contact Name
SEPRIADI
Contact Email
sepri@pap.ac.id
Phone
+62711-7320800
Journal Mail Official
jtpa@pap.ac.id
Editorial Address
POLITEKNIK AKAMIGAS PELEMBANG KAMPUS KOMPERTA Jl. Kebon Jahe Komplek PERTAMINA RU III Plaju, Palembang KAMPUS JAKABARING Jl. Gubernur H. A. Bastari, Jakabaring
Location
Kota palembang,
Sumatera selatan
INDONESIA
JURNAL TEKNIK PATRA AKADEMIKA
ISSN : 20895925     EISSN : 26219328     DOI : https://doi.org/10.52506/jtpa
Core Subject : Engineering,
Aim of the journal This journal aimed to be a platform for academics, regulators, practitioners, and also policy makers to share and discuss about Engineering Knowledge Especially in Mining and Oil Gas Knowledge Scope of the journal The scope of this journal includes all issues of Engineering science, management, technology and related fields. In particular, the journal welcomes the following field: Chemical Engineering Petroleum Engineering Mining Engineering Environmental Engineering Safety Management Geological Engineering
Articles 149 Documents
Analisis Hall Plot Untuk Mengidentifikasi Formation Damage Dan Performance Injeksi Pada Kegiatan Waterflooding Di Lapangan North Rifa Pt. Pertamina Ep Asset 1 Field Ramba sefilra Andalucia
Jurnal Teknik Patra Akademika Vol 7 No 02 (2016): Jurnal Teknik Patra Akademika
Publisher : Politeknik Akamigas Palembang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (967.721 KB)

Abstract

Ada banyak metode yang dapat dilakukan untuk meningkatkan tekanan reservoir. Salah satunya dengan melakukan injeksi air, baik untuk pressure maintenance maupun waterflood. Perbedaan kedua metode tersebut terletak pada target zona yang akan diinjeksikan dengan air. Pada pressure maintenance, injeksi ditargetkan pada zona air saja. Sedangkan pada waterflooding, injeksi ditargetkan pada zona minyak yang bertujuan untuk mendesak minyak yang terperangkap di reservoir sehingga minyak dapat diproduksikan. Namun, dalam aplikasinya tidak mudah, akan ada masalah seperti kerusakan formasi. Kerusakan inilah yang akan dianalisa menggunakan metode Hall Plot. Metode Hall Plot adalah kurva yang diplot berdasarkan cummulative tekanan terhadap cummulative volume injeksi. Dalam Tugas Akhir ini, hal yang menjadi acuan adalah hasil dari kurva Hall Plot yang selanjutnya akan digunakan untuk mengidentifikasi seperti apa kondisi aktual sumur injeksi yang dianalisis. Terdapat 8 sumur injeksi yang dianalisis di lapangan North Rifa dan diindikasikan 6 sumur mengalami kerusakan yaitu FA-14, FA-20, FA-21, FA-73, FA-78 dan FA-79 serta 2 sumur dalam keadaan normal yaitu FA-60 dan FA-92. Indikasi sumur yang mengalami kerusakan adalah perhitungan nilai skin yang mendapatkan hasil yang positif. Setelah diketahui sumur-sumur yang mengalami kerusakan, selanjutnya dilakukan analisis kelayakan stimulasi. Dari hasil analisis kelayakan stimulasi keenam sumur tersebut semuanya disarankan untuk dilakukan stimulasi. Metode stimulasi yang direkomendasikan yaitu Acidizing.
Studi Laboratorium Pengaruh Variasi Temperatur Pemanasan Karbon Cangkang Kelapa Sawit Dan Arang Batok Kelapa Terhadap Strenght Semen Pemboran Novrianti Novrianti
Jurnal Teknik Patra Akademika Vol 7 No 02 (2016): Jurnal Teknik Patra Akademika
Publisher : Politeknik Akamigas Palembang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (279.2 KB)

Abstract

Cementing is one of the important processes in the drilling. A good quality bonding of cement will be able to reduce the problems that often occur in drilling operations at the same time can prolong the oil- well lifetime. This study aimed to observe the effect of heating temperature variation oil palm shell carbon and coconut shell charcoal on the strength of cement. This study focuses on the compressive strength and shear bond strength which are the two parameters that reflect the quality of cement strength. Value compressive strength and shear bond strength is obtained from biaxial loading test. Before conducting the test, various samples of cement with different heating temperature variation of additive prepared for mixing, drying and hardening process. The results of the tests showed that the compressive strength and shear bond strength optimum for each additive obtained at temperatures of 700 oC. Compressive strength and shear bond strength of cement with the addition of charcoal additive is higher than the cement additive added carbon palm shell.
Analisis Sistem Saluran Tambang Dari Sump Menuju Kolam Pengendapan Lumpur (Kpl) Pada Pit 2 Bulan April 2016, Pt Baturona Adimulya Musi Banyuasin, Sumatera Selatan Lina Rianti
Jurnal Teknik Patra Akademika Vol 7 No 02 (2016): Jurnal Teknik Patra Akademika
Publisher : Politeknik Akamigas Palembang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (691.026 KB)

Abstract

Sistem saluran tambang merupakan hal penting untuk mengalirkan air dalam tambang terbuka, Beberapa parameter yang mempengaruhi sistem saluran yaitu tingginya curah hujan, intensitas hujan dan terpotongnya akuifer di lahan tambang sebagai akibat aktivitas penggalian yang selalu menimbulkan masalah untuk kelancaran kegiatan operasional penambangan.Oleh karena itu diperlukan rancangan saluran tambang yang baik, agar tidak terjadi longsor akibat material yang lunak dan mengakibatkan terhambatnya aliran dari sump menuju ke kolam pengendapan lumpur (KPL) dan tidak menggangu aktivitas penambangan. Bentuk saluran yang digunakan yaitu bentuk trapesium.Dengan bentuk trapesium sangat cocok mengalirkan air secara terus-menerus yang dialirkan oleh pompa dengan curah hujan yang tinggi dan dapat mencegah terjadinya luapan air secara tiba-tiba akibat terjadinya hujan dan agar tidak akan adanya lagi longsoran yang sering terjadi. Debit air limpasan yang harus di tampung oleh sump pit 2 adalah sebesar 8614,8 m3/jam. Debit tersebut berasal dari air hujan dengan intensitas 8.970 mm/jam dan dikurangi debit evapotranspirasi sebesar 26,5193 m3/jam, air yang masuk ke dalam saluran sebesar 2,392 m3/detik, dengan kecepatan aliran 0,177 m/detik. Bentuk saluran yang digunakan yaitu bentuk trapesium. Dimensi saluran yang ada sudah cukup untuk menampung dan mengalirkan air limpasan dan air hujan dengan curah hujan yang tinggi. sedangkan masalah longsoran yang terus terjadi, perawatan yang dilakukan secara berkala oleh dozer dan excavator dan di lakukan pengerasan di bagian dinding saluran yang sering terjadinya longsoran dengan menggunakan kerikil yang berukuran kecil agar tidak terjadi longsoran susulan.
Perancangan Separator Vertikal Mini 2 Fasa Pada Kegiatan Sampling Fluida (Tinjauan Aspek Keekonomian) Di Pt. Pertaminaep Asset 2 Field Limau Azka Roby Antari
Jurnal Teknik Patra Akademika Vol 7 No 02 (2016): Jurnal Teknik Patra Akademika
Publisher : Politeknik Akamigas Palembang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1074.451 KB)

Abstract

Separator pada umumnya digunakan untuk kegiatan pemisahan fluida di stasiun pengumpul (gathering station). Akan tetapi ada kemungkinan untuk mendapatkan sampel fluida secara langsung dari sumur sebelum minyak yang mengalir masuk ke separator yang ada di stasiun pengumpul. Oleh karena itu, dikembangkanlah sebuah inovasi untuk mendapatkan sampel fluida dengan baik. Separator vertikal mini 2 fasa dirancang untuk digunakan dalam kegiatan sampling. Tujuan alat ini agar pada proses kegiatan sampling dapat diambil sampel minyak dan gas secara bersamaan. Sebelumnya kegiatan sampling menggunakan alat separasi yang bernama Nalgen yang dikhususkan memisahkan fluida fasa cair. Spesifikasi dari desain separator vertikal mini 2 fasa ini adalah : tinggi 45 cm, diameter sebesar 3,86 inch, kapasitas sebesar 17,27 ft3 dan seluruh komponen penyusun separator vertikal mini 2 fasa terbuat dari material carbon steel secara keseluruhan. Kelebihan separator vertikal mini 2 fasa ini yaitu dapat mengambil sampel minyak dan gas secara bersamaan serta memiliki nilai keekonomian yang tinggi karena dapat menghemat pengeluaran perusahaan yang digunakan untuk perawatan lingkungan sumur yang disebabkan oleh ceceran minyak pada saat menggunakan Nalgen. Nilai keekonomisan yang didapatkan adalah : NPV sebesar Rp. 219.791.330, nilai POT sebesar 0,480 bulan dan nilai IRR sebesar 108%.
Peningkatan Nilai Kalor Buah Karet Untuk Bahan Bakar Briket Melalui Torefaksi Indah Pratiwi
Jurnal Teknik Patra Akademika Vol 7 No 02 (2016): Jurnal Teknik Patra Akademika
Publisher : Politeknik Akamigas Palembang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (483.39 KB)

Abstract

Biomassa merupakan salah satu energi alternatif yang dapat mengatasi solusi krisis energi di Indonesia. Buah karet merupakan salah satu biomassa yang dapat dijadikan sebagai bahan bakar salah satu sumber energi alternatif. Nilai kalor dari buah karet masih terbilang rendah sebesar 5195,2441 kal/g. Oleh karenanya diperlukan usaha untuk meningkatkan nilai kalornya melalui torefaksi sebelum proses pembriketan. Pelaksanaan penelitian ini dengan proses torefaksi dengan variasi temperatur 200oC, 250oC, dan 300oC dalam waktu 15 menit, 30 menit, 45 menit, dan 60 menit untuk menghasilkan kenaikan nilai kalor yang paling tinggi. Analisa yang dilakukan untuk mengetahui karakteristik pengaruh torefaksi yaitu pengujian analisa proksimat, nilai kalor dan SEM (Scanning Electron Microscope). Sebagai perbandingan dilakukan juga proses pembriketan tanpa torefaksi. Hasil penelitian menunjukkan pada briket buah karet torefaksi nilai kalor tertinggi di dapat pada kondisi temperatur 300oC dalam waktu 60 menit sebesar 6287,3022 kal/g sedangkan yang terendah pada kondisi temperatur 200oC dalam waktu 15 menit sebesar 5349,8800 kal/g sedangkan dibandingkan dengan briket buah karet tanpa torefaksi hanya sebesar 5205,9554 kal/g. Briket buah karet dapat meningkat nilai kalornya melalui proses torefaksi.
Pendekatan Teknologis/Ekonomis Dalam Memecahkan Masalah Air Buangan Dalam Kegiatan Perminyakan. Abdul Hamid; Eka Yunikasari
Jurnal Teknik Patra Akademika Vol 7 No 01 (2016): Jurnal Teknik Patra Akademika
Publisher : Politeknik Akamigas Palembang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (710.816 KB)

Abstract

Tumpahan minyak yang mungkin dapat menjadi salah satu zat pencemaran, dapat berasal dari industri minyak dengan segala aktivitasnya, namun dapat pula berasal dari pemakaian hasil-hasil minyak tersebut. Efek negatif pencemaran berupa minyak bumi dan hasil produknya telah banyak diketahui dan terus menerus diteliti. Untuk mencegah dan mengatasi masalah pencemaran sampai batas tertentu memerlukan biaya besar dan tidak recoverable. Metode-metode yang paling cocok dilihat dari segi teknologi, operasional dan biaya adalah dengan metode standard specifikasi preliminer yang lebih longgar kemudian secara bertahap di evaluir dan disesuaikan dengan kebutuhan. Untuk kesederhanaan penanganan masalah air buangan, maka seharusnya satu jalur air utuh (sejak mata air sampai kelaut) diserahkan pengolahannya kepada satu area penanganan.
Interpretasi Data Log Sumur X-15 Lapangan Y Untuk Penentuan Awal Isi Hidrokarbon Di Tempat hendra budiman; Dian Pratiwi Harisun
Jurnal Teknik Patra Akademika Vol 7 No 01 (2016): Jurnal Teknik Patra Akademika
Publisher : Politeknik Akamigas Palembang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (375.314 KB)

Abstract

The estimation of hydrocarbon reserves the most fundamental thing prior to plan of field development to determine the economics of an oil or gas field. Well logging is a tool that is run into teh well to measure the density, resistivity and conductivity of the formations at the time of the drilling of the well. From the data interpretation WLX-15 well resulted an average porosity of 14% and average water saturation of 0.4. Initial oil in place (in STB) per acre of zone – 4 are 236 536 devided by oil formation volume factor, while from the smallest zone-9 the initial oil in place (in STB) by area are 9727,7 devided by the oil formation volume factor.
PERHITUNGAN TRAJECTORY PADA DIRECTIONAL DRILLING SUMUR GEOTHERMAL AL2 DI PT. PERTAMINA DRILLING SERVICE INDONESIA sefilra Andalucia; Aldhi Priambudi
Jurnal Teknik Patra Akademika Vol 7 No 01 (2016): Jurnal Teknik Patra Akademika
Publisher : Politeknik Akamigas Palembang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (897.093 KB)

Abstract

Design Trajectory merupakan langkah awal sebelum dilakukannya pemboran berarah atau sebagai acuan untuk pelaksanaan program pemboran, dari penentuan azimuth, sudut inklinasi, penentuan Kick Of Point, dan penentuan panjang total lintasan yang diprediksi dari perhitungan dan analisa formasi. Sehingga saat operasi pemboran berlangsung driller mampu meminimalisir kesalahan yang akan dibuat karena ada proyeksi sebagai acuan. Dalam penentuan parameter parameter yang akan dicari, metode radius kelengkungan digunakan dalam perhitungan manual design trajectory ini, dimana hasil yang didapat dari penentuan KOP adalah 200 mTVD dengan inklinasi sebesar 40.33o dan azimuth yang diperoleh sebesar N 239.98o E. Model lintasan pemboran ini menggunakan tipe Build and Hold karena nilai R adalah 859.87 meter yang lebih kecil dari panjang displacement horizontal sepanjang 1620 meter. Pembelajaran serta pemahaman mengenai design trajectory pada lokasi Hululais AL-2, Rig PDSI #43.3/AB1500.E akan membahas perhitungan design dari lintasan pemboran dari surface hingga target sumur yang telah ditentukan demi berlangsungnya operasi pemboran di Hululais
PENGUJIAN SUMUR HP-01 PADA RESERVOIR EP-B DENGAN MENGGUNAKAN METODE PRESSURE BUILD UP DI LAPANGAN PRABUMULIH PT. PERTAMINA EP ASSET 2 Euis Kusniawati; Ruri Febriansyah
Jurnal Teknik Patra Akademika Vol 7 No 01 (2016): Jurnal Teknik Patra Akademika
Publisher : Politeknik Akamigas Palembang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1067.805 KB)

Abstract

Kegiatan pengujian sumur merupakan hal yang sangat penting dilakukan guna mengetahui kemampuan suatu reservoir berpoduksi melalui sumur produksinya. Dalam pengujian sumur HP-01 lapangan TEP-B dilakukan pengujian sumur menggunakanmetode PBU. Hasil dari metode PBU akan didapat nilai seperti permeabilitas, faktor skin, penurunan terhadap skin, dan aliran effisien. Pada hasil PBU terlihat pengaruh yang terjadi, bahwa sumur HP-01pernah dilakukan stimulasi (fracturing) sehingga nilai skin sumur HP-01 negatif.
PENGARUH AIR ASAM TAMBANG TERHADAP STABILITAS CHECK DAM DI PT BUKIT ASAM (PERSERO), TBK TANJUNG ENIM PROPINSI SUMATERA SELATAN sepriadi sepriadi; marwan asof; syamsul komar
Jurnal Teknik Patra Akademika Vol 7 No 01 (2016): Jurnal Teknik Patra Akademika
Publisher : Politeknik Akamigas Palembang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (845.958 KB)

Abstract

Dalam proses penambangan diperlukan adanya tempat penampungan air asam tambang. Tempat penampungan air asam tambang dibuat berupa kolam pengendap lumpur (KPL), dimana pada setiap kolam dibatasi oleh tanggul penahan (check dam). Pembuatan check dam dilakukan dengan melakukan penggalian di lokasi yang sudah ditentukan. Selain itu, terdapat juga check dam yang dibuat dengan melakukan penimbuan sebagai tanggul penahannya, ini dilakukan pada check dam yang terbuat dari tanah timbunan yang terdapat di lokasi Muara Tiga Besar Selatan (MTBS) PT Bukit Asam (Persero), Tbk. Hal ini dikarenakan KPL di lokasi MTBS terbuat dari tanah timbunan. Pada check dam ini dilakukan pengukuran terhadap tingkat keasaman air di kolam. Hasil pengukurannya didapat pH 3,9 dan 4,0 yang selanjutnya dibuat sebagai variabel bebas. Setelah itu, parameter pendukung stabilitas tanggul dihitung dan selanjutnya akan menjadi variabel terikat meliputi sudut geser dalam, kohesivitas dan permeabilitas serta faktor keamanan. Dari hasil didapatkan dengan seiring menurunnya pH air asam tambang dapat menurunkan kohesivitas tanah timbunan rata-rata pada check dam dengan korelasi 0,994 dan kemaknaan 93,8%. pH air asam tambang menurun diiringi meningkatnya permeabilitas tanah timbunan pada check dam dengan korelasi -0,481 dan kemaknaan 32,0%. Begitu juga pada sudut geser dalam, menurunnya pH air asam tambang disertai dengan peningkatan sudut geser dalam tanah timbunan pada check dam dengan korelasi -0,850 dan kemaknaan 64,7%. Dengan terjadinya perubahan pada kohesivitas, permeabiltas dan sudut geser dalam pada kondisi pH yang berbeda-beda, didapatkan besarnya nilai korelasi faktor keamanan rata-rata sebesar 0,995 dan kemaknaan sebesar 93,5%.

Page 2 of 15 | Total Record : 149