cover
Contact Name
SEPRIADI
Contact Email
sepri@pap.ac.id
Phone
+62711-7320800
Journal Mail Official
jtpa@pap.ac.id
Editorial Address
POLITEKNIK AKAMIGAS PELEMBANG KAMPUS KOMPERTA Jl. Kebon Jahe Komplek PERTAMINA RU III Plaju, Palembang KAMPUS JAKABARING Jl. Gubernur H. A. Bastari, Jakabaring
Location
Kota palembang,
Sumatera selatan
INDONESIA
JURNAL TEKNIK PATRA AKADEMIKA
ISSN : 20895925     EISSN : 26219328     DOI : https://doi.org/10.52506/jtpa
Core Subject : Engineering,
Aim of the journal This journal aimed to be a platform for academics, regulators, practitioners, and also policy makers to share and discuss about Engineering Knowledge Especially in Mining and Oil Gas Knowledge Scope of the journal The scope of this journal includes all issues of Engineering science, management, technology and related fields. In particular, the journal welcomes the following field: Chemical Engineering Petroleum Engineering Mining Engineering Environmental Engineering Safety Management Geological Engineering
Articles 149 Documents
P PERBANDINGAN KUALITAS PELUMAS MOTOR 4T DI PALEMBANG DENGAN PARAMETER UJI SPECIFIC GRAVITY, KINEMATIC VISCOSITY, FLASH POINT, POUR POINT, TOTAL ACID NUMBER (TAN) DAN VACUUM DISTILLATION Dian Kurnia Sari; Nopitasari Nopitasari
Jurnal Teknik Patra Akademika Vol 9 No 01 (2018): Jurnal Teknik Patra Akademika
Publisher : Politeknik Akamigas Palembang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (363.188 KB) | DOI: 10.52506/jtpa.v9i01.68

Abstract

Pelumas baik yang berasal dari minyak bumi (mineral oil) atau pelumas sintetik umumnya berupa cairan, yang berfungsi untuk mengurangi gesekan diantara dua benda yang bergerak. Pelumas merupakan bagian yang tak terpisahkan dari mesin. Pelumas dibutuhkan mesin untuk melindungi komponen-komponen mesin dari keausan. Proses pembuatan minyak pelumas adalah distilasi atmosfir, distilasi hampa, deasphalting, solvent extraction, dewaxing, blending dan packaging. Untuk mendapatkan pelumas yang baik perlu ditambahkannya aditif yang sesuai dengan kebutuhan. Aditif adalah senyawa kimia yang bila ditambahkan ke dalam pelumas akan menaikkan unjuk kerja pelumas seperti yang diharapkan. Aditif dapat menentukan mutu pelumas yang digunakan karena dapat merubah sifat kimia maupun sifat fisik dari pelumas. Untuk mengetahui kualitas minyak pelumas diperlukan adanya pengujian sifat fisika dan sifat kimia dari pelumas dengan membandingkan hasil uji dari sampel.
P PERBANDINGAN HASIL PRODUKSI SUMUR FA #17 SEBELUM DAN SETELAH WELL SERVICE DENGAN MENGGUNAKAN METODE BAILING OUT SAND DI PT PERTAMINA HULU ENERGI SIAK FIELD BATANG Diky Pranondo; Faathir Xevino Viedin
Jurnal Teknik Patra Akademika Vol 9 No 01 (2018): Jurnal Teknik Patra Akademika
Publisher : Politeknik Akamigas Palembang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (978.25 KB) | DOI: 10.52506/jtpa.v9i01.69

Abstract

Beberapa Sumur di Lapangan Batang PT Pertamina Hulu Energi dengan indikasi intensitas well service yang sangat tinggi. Fenomena FNCO (Fluid Not Coming Out) di lapangan ini sering terjadi perawatan sumur paling tinggi adalah Bailing Out Sand (BOS) akibat kepasiran. Maka dari itu di lakukannya kegiatan well service pada Sumur FA #17. Pada Sumur FA #17 sebelum kegiatan well service di lakukan di dapatlah data berdasarkan hasil Plot Pwf vs Q pada kurva IPR, di peroleh nillai dari Qact sebesar 138,6 bfpd, Qmax 570,9667 bpd. Kemudian di dapat laju alir fluida sebesar 138,6 bfpd dan laju alir minyak sebesar 76,24 bopd dan untuk PI-nya 4,497 bbl/psi. Setelah kegiatan Well Service di lakukan terjadi perubahan di setiap parameternya yaitu dengan laju alir fluida sebesar 159,2 bfpd dan laju alir minyak sebesar 90,71 bopd. Dilihat dari hasil Plot Pwf vs Q pada kurva IPR, diperoleh nilai Qact sebesar 159,2 bfpd dan Qmax sebesar 1179,956 bpd. Lalu untuk PI menjadi 9,586 bbl/psi, sehingga pekerjaan kegiatan well service ini dapat di katakan berhasil karena dari beberapa aspek tersebut mengalami peningkatan.
E ESTIMASI KETIDAKPASTIAN DARI PENGUKURAN NILAI VISKOSITAS KINEMATIK (VK) PELUMAS BERDASARKAN STANDAR ASTM D 445 PADA TEMPERATUR 40 °C DAN 100 °C DI LABORATORIUM PELUMAS PUSAT PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN MINYAK DAN GAS BUMI (PPPTMGB) LEMIGAS Ineke Febrina Anggraini
Jurnal Teknik Patra Akademika Vol 9 No 01 (2018): Jurnal Teknik Patra Akademika
Publisher : Politeknik Akamigas Palembang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (744.514 KB) | DOI: 10.52506/jtpa.v9i01.70

Abstract

Pelumas adalah suatu bahan yang berfungsi untuk mencegah atau mengurangi keausan antara dua permukaan benda bergerak yang saling bergesekan. Untuk memberikan perlindungan pada bagian yang bergerak, pelumas harus memenuhi standar spesifikasi salah satunya adalah viskositas. Tujuan percobaan ini adalah mengukur viskositas kinematik pelumas, menghitung rentang nilai benar dari setiap pengukuran nilai viskositas kinematik pada sampel pelumas sesuai dengan standar ASTM D 445 pada temperatur 40 °C dan 100 °C. Perhitungan Estimasi ketidakpastian dilakukan dengan beberapa tahapan yaitu menentukan model matematis dari pengukuran, mengidentifikasi sumber-sumber ketidakpastian, menghitung ketidakpastian dari sumber-sumber ketidakpastian dan menentukan ketidakpastian diperluas pada tingkat kepercayaan 95%. Dimana nilai ketidakpastian yang diperoleh dari Viskositas kinematik dengan kode 1220 pada 40 °C sebesar ± 0.0080 cSt. Viskositas kinematik dengan kode 1220 pada 100 °C sebesar ± 0.106 cSt. Viskositas Kinematik dengan kode 1218 pada 40 °C sebesar ± 0.0054 cSt. Viskositas kinematik dengan kode 1218 pada 40 °C sebesar ± 0.0842 cSt.
P PEMANFAATAN BIODIESEL DARI MINYAK JELANTAH MENGGUNAKAN GELOMBANG MIKRO Indah Pratiwi
Jurnal Teknik Patra Akademika Vol 9 No 01 (2018): Jurnal Teknik Patra Akademika
Publisher : Politeknik Akamigas Palembang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (341.043 KB) | DOI: 10.52506/jtpa.v9i01.71

Abstract

Peningkatan kebutuhan bahan bakar minyak berdampak pada penurunan cadangan energi fosil. Salah satu cara pemerintah untuk mengatasi masalah ini adalah dengan meningkatkan produksi bahan bakar biomassa, contohnya biodiesel. Biodiesel dapat diproduksi dari minyak jelantah dengan melalui tahap transesterifikasi yang mereaksikan molekul minyak dengan alkohol dan katalis sehingga didapat metil ester. Metode pemanasan yang dapat digunakan adalah gelombang mikro. Metode ini memanfaatkan pancaran gelombang yang diserap oleh sampel untuk sehingga temperatur sampel lebih tinggi dibandingkan dengan temperatur permukaan dinding reaktor. Dalam proses pembuatan biodiesel terdapat beberapa faktor yang mempengaruhi proses pemanasan yang terjadi yaitu rasio minyak jelantah dan methanol, jumlah katalis, temperatur reaksi, tegangan listrik, serta jarak antar elektroda. Pengaruh dari berbagai faktor tersebut dapat dilihat dari hasil persen rendemen biodiesel yang didapat. Dari hasil penelitian, didapatkan rasio minyak jelantah dan methanol 5:1 menghasilkan persen rendemen sebesar 85.91, jumlah katalis CaO 2%, menghasilkan persen rendemen sebesar 87.12, temperatur reaksi 60oC menghasilkan persen rendemen sebesar 88.88, tegangan 10 kV menghasilkan persen rendemen sebesar 89.12, dan jarak elektroda 1 cm menghasilkan persen rendemen sebesar 86.34.
A ANALISIS KEBUTUHAN POMPA UNTUK MINE DEWATERING KUARTAL III SUMP PIT 1 UTARA, BANKO BARAT, PT SATRIA BAHANA SARANA TANJUNG ENIM, PROPINSI SUMATERA SELATAN Sepriadi Sepriadi; Sudarman Sudarman
Jurnal Teknik Patra Akademika Vol 9 No 01 (2018): Jurnal Teknik Patra Akademika
Publisher : Politeknik Akamigas Palembang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (553.614 KB) | DOI: 10.52506/jtpa.v9i01.72

Abstract

Batubara merupakan sumber energi yang tak terbaharukan yang banyak digunakan pada saat ini. Sehingga menjadikan batubara sangat diminati oleh para investor ataupun pengusaha untuk mendirikan perusahaan khususnya pertambangan batubara. PT Satria Bahana Sarana mulai beroperasi bulan Maret tahun 2015 sebagai mining contractor PT Bukit Asam (Persero), Tbk. dengan menggunakan metode penambangan terbuka (open pit) dengan wilayah operasi di pit 1 Banko Barat. Penambangan secara open pit akan membentuk cekungan pada permukaan tanah dan menjadi salah satu tempat berkumpulnya air hujan akibat modifikasi kontur topografi permukaan. Air yang masuk kedalam pit bisa berasal dari air hujan ataupun airtanah. Dalam penambangan yang ada pada PT Satria Bahana Sarana, masalah teknis untuk penyaliran air yang ada pada pit penambangan masih jadi permasalahan. Terutama dalam pengeringan sump pada pit 1 Utara dengan volume aktual air 507786,46 m3 dan catchment area seluas 74,61 ha yang sekarang masih jadi perhitungan untuk rencana penambangan kuartal III. Sehubungan dengan permasalahan yang ada, Penulis melakukan tugas akhir (TA) yang dilakukan secara langsung pengamatan dilapangan. Mine dewatering merupakan upaya untuk mengeluarkan air yang telah masuk ke daerah penambangan yang biasanya dilakukan dengan cara pemompaan. Pengeringan sump pit Utara dapat dikeringkan selama 122 hari apabila menggunakan satu pompa DND 200 (Q = 892,5 m3/jam) dan 51 hari dengan sisa air -2,242 m3 dari volume aktual sump 507786,46 m3 apabila menggunakan dua pompa dengan diameter pipa 8 inch.
P PENGARUH TEMPERATURE, LAMA TIMBUNAN DAN DIMENSI TIMBUNAN TERHADAP TERJADINYA SWABAKAR Siti Hardianti; Billi Billi
Jurnal Teknik Patra Akademika Vol 9 No 02 (2018): Jurnal Teknik Patra Akademika
Publisher : Politeknik Akamigas Palembang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (737.652 KB) | DOI: 10.52506/jtpa.v9i02.73

Abstract

PT Bukit Asam, Tbk Unit Pelabuhan Tarahan memiliki 4 stockpile dimana masing-masing stockpile memiliki kapasitas yang berbeda, stockpile-1 memiliki kapasitas 60.000 MT, stockpile-2 memiliki kapasitas 250.000 MT yang terbagi menjadi 2 bagian yaitu arah laut dan arah darat, stockpile-3 memiliki kapasitas 250.000 MT yang terbagi menjadi 7 valueb yaitu 0-6 dan stockpile-4 memiliki kapasitas sebesar 300.000 MT. Penelitian dilakukan pada lokasi stockpile-2 yang memiliki kapasitas penyimpanan sebesar 250.000 MT. Lokasi pada stockpile-2 terdapat penemuan terjadinya swabakar. Titik lokasi tersebut adalah titik 1 dari bagian timbunan stockpile. Berdasarkan hasil analisis lapangan, menujukkan pengaruh yang menyebabkan timbulnya swabakar ialah temperature udara pada titik tersebut sebesar 59oC. Sebab lain yang mempengaruhi terjadinya swabakar adalah lamanya waktu penimbunan batubara yang mencapai 15-30 hari dan dimensi timbunan yang berbentuk kerucut terpancung yang berpotensi menyebabkan swabakar, karena angin yang menerpa tumpukan batubara akan semakin besar. Kejadian swabakar pada stockpile-2 harus dilakukan upaya penanganan. Upaya penanganan yang dapat dilakukan antara lain menerapkan metode penimbunan FIFO (First in first out), memantau temperature timbunan, melakukan pemadatan secara berkala dan mengurangi tinggi timbunan.
E EVALUASI KINERJA WEATHERING TEST APPARATUS UNTUK ANALISA LIQUIFIED PETROLEUM GAS (LPG) SESUAI METODE ASTM D - 1837 DI LABORATORIUM PT PERTA-SAMTAN GAS FRACTIONATION PLANT SEI. GERONG Ineke Febrina Anggraini; Renti Utami
Jurnal Teknik Patra Akademika Vol 9 No 02 (2018): Jurnal Teknik Patra Akademika
Publisher : Politeknik Akamigas Palembang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (466.833 KB) | DOI: 10.52506/jtpa.v9i02.74

Abstract

LPG (Liquified Petroleum Gas) merupakan gas hidrokarbon yang diproduksi dari kilang minyak dan kilang gas dengan komponen utama gas propana (C3H8) dan butana (C4H10). LPG merupakan bahan bakar berupa gas yang dicairkan merupakan produk minyak bumi yang diperoleh dari proses distilasi bertekanan tinggi. Sebagai acuannya laboratorium PT Perta-Samtan Gas Fractionation Plant Sei. Gerong menggunakan metoda pengujian yang berdasarkan pada American Society for Testing and Materials (ASTM D-1837) terhadap analisa Weathering Test. Analisa WeatheringTest ini dilakukan untuk mengetahui kemurnian yang terdapat dalam produk LPG dengan menggunakan Weathering Test Apparatus pada kondisi operasi alat yang telah ditentukan oleh ASTM D-1837. WeatheringTest adalah analisis Volatility yang dinyatakan dalam suhu penguapan 95% produk. Hasil analisa ini dapat digunakan sebagai indikasi adanya komponenfraksi berat (pentana) pada LPG. Hasil analisa ini sangat berhubungan langsung dengan vapor pressure dan density produk.
p PENGOLAHAN LIMBAH CAIR RUMAH SAKIT DENGAN METODE KOAGULASI, FENTON DAN ADSORPSI Dian Kurnia Sari; Nopitasari Nopitasari
Jurnal Teknik Patra Akademika Vol 9 No 02 (2018): Jurnal Teknik Patra Akademika
Publisher : Politeknik Akamigas Palembang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (347.592 KB) | DOI: 10.52506/jtpa.v9i02.75

Abstract

Limbah rumah sakit mengandung mikroorganisme patogen, bahan kimia beracun yang menimbulkan penyakit infeksi, bahan yang susah diurai, radioaktif yang dapat menyebabkan polusi dan masalah kesehatan. Keberadaan rumah sakit yang dekat dengan lingkungan masyarakat dapat menimbulkan masalah lingkungan akibat limbah dibuang ke lingkungan. Tujuan dari penelitian ini adalah mempelajari variabel–variabel yanng berpengaruh terhadap penurunan pencemar seperti BOD, COD dan TSS pada limbah cair rumah sakit sehingga sesuai baku mutu lingkungan. Penelitian ini dilakukan dengan tiga metode :1) metode koagulasi dengan koagulan tawas (1.000, 1.250, 1.500, 1.750 dan 2.000 ppm). 2) penambahan reagen fenton. 3) adsorbsi menggunakan karbon aktif dengan laju alir 80, 110 dan 140 mL/menit dan tinggi unggun 30, 40 dan 50 cm. Hasil penelitian ini menunjukkan konsentrasi tawas yang optimum adalah 1750 ppm dengan efisiensi penurunan BOD 58,9 %, COD 55,3 % dan TSS 69,2 %, dengan penambahan fenton efisiensi penurunan BOD 75 %, COD 51 % dan TSS 46 % dan pada karbon aktif kondisi paling optimum dengan variasi laju alir 80 mL/menit dan tinggi karbon 50 cm, efisiensi penurunan BOD 75,11 %, COD 72,69 dan TSS 80,65 %.
P PENANGGULANGAN SCALE CaCO_3 PADA SUMUR PF1 LAPANGAN 26 DI PT PERTAMINA EP ASSET 2 FIELD LIMAU Roni Alida; Prima Fandra
Jurnal Teknik Patra Akademika Vol 9 No 02 (2018): Jurnal Teknik Patra Akademika
Publisher : Politeknik Akamigas Palembang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (800.205 KB) | DOI: 10.52506/jtpa.v9i02.76

Abstract

Scale merupakan suatu endapan yang mengkristal dari air formasi di suatu bidang khusunya flowline yang dipengaruhi oleh beberapa faktor seperti suhu, pH, tekanan, dan kandung ion senyawa kimia yang ada di air formasi tersebut. Jenis- jenis scale ialah hard scale, soft scale dan misc. Scale dapat mengganggu laju alir dari suatu sumur dikarenakan scale dapat membuat pengecilan inside diameter (ID) dari pipa produksi. Pada sumur PF1 Lapangan 26 yang ada di PT Pertamina EP Asset 2 Field Limau, scale terbentuk di-flowline, karena adanya peningkatan tekanan pada flowline. Pada sumur ini scale yang terbentuk berjenis CaC. Hal ini dibuktikan dengan kandungan ion senyawa kimia yang ada di air formasinya dan telah dilakukannya perhitungan mengunakan metode Stiff Davis dengan SI 1.17. Scale ini hanya akan larut pada asam, sesuai dengan karakteristik scale tersebut. Pada situasi ini asam yang digunakan untuk proses penanggulangan berjenis asam HCl. Setelah proses penanggulangan scale CaC dilakukan, hasil evaluasi terlihat pada Productivity index (PI) dan Trend produksi di Sumur PF1 Lapangan 26 terjadi peningkatan. Sehingga proses penanggulangan scale CaC tersebut dikatakan berhasil.
E EVALUASI KAPASITAS POMPA PADA SISTEM PENIRISAN TAMBANG BATUBARA Tomi Arnando
Jurnal Teknik Patra Akademika Vol 9 No 02 (2018): Jurnal Teknik Patra Akademika
Publisher : Politeknik Akamigas Palembang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (271.89 KB) | DOI: 10.52506/jtpa.v9i02.77

Abstract

Pada lokasi tambang PT Baturona Adimulya, kegiatan penambangan dilakukan menggunakan sistem konvesional dengan kombinasi antara alat gali muat (backhoe) dan alat angkut (truck) sehingga seiring dengan kemajuan tambang akan terbentuk cekungan yang besar. Pada musim penghujan air akan menggenangi front penambangan sehingga akan menyebabkan terhentinya kegiatan penambangan batubara. Untuk menanggulangi air yang masuk maka diperlukan pompa dengan jumlah dan kapasitas yang memadai untuk memompakan air. Luas daerah tangkapan hujan pada pit 2 PT Batuona Adimulya sebesar 17,35 Ha. Berdasarkan perhitungan total debit air yang masuk ke sump pit 2 PT Baturona Adimulya sebesar 5.678,88531 m3/hari sedangkan kapasitas tiga unit pompa ebara 150 x 125 FS4LA yang digunakan pada sump pit 2 PT Baturona adimulya yaitu dengan total debit pemompaan sebesar 367,2 m3/hari belum mampu mengendalikan air yang masuk ke tambang. Ketidaksesuaian antara besarnya debit air yang masuk besarnya dengan debit air yang dipompakan merupakan dasar diperlukannya penambahan satu unit pompa dan pengoptimalan pengoperasian pompa yang telah beroperasi. Untuk mengantisipasi terjadinya genangan air yang dapat mengganggu aktifitas penambangan batubara, maka direkomendasikan untuk melakukan penambahan satu unit pompa dengan debit 312,0180 m3/jam.

Page 5 of 15 | Total Record : 149