cover
Contact Name
Nova Indra
Contact Email
ejournalwartapendidikan@gmail.com
Phone
+62811990400
Journal Mail Official
ejournalwartapendidikan@gmail.com
Editorial Address
Jl. Danau Tambingan G6E/5 Malang, Jawa Timur
Location
Unknown,
Unknown
INDONESIA
Warta Pendidikan : Jurnal Pendidikan dan Budaya
ISSN : 25409344     EISSN : 27762904     DOI : https://doi.org/10.0503/wp
Core Subject : Education, Social,
Jurnal Ilmiah WARTA PENDIDIKAN, adalah JURNAL NASIONAL yang terbit bulanan. Warta Pendidikan hadir sebagai media ilmiah yang khusus diperuntukkan bagi pemuatan/publikasi materi-materi ilmiah yang berasal dari Karya Ilmiah Guru, Dosen, Mahasiswa S1, S2,dan S3.
Articles 165 Documents
Penerapan Pembelajaran Tipe Student Team Achievement Division (STAD) untuk Meningkatkan Hasil Belajar Bersatu Kita Teguh Pada Siswa Kelas VIIIA SMPN 1 Dampit Kabupaten Malang Semester 2 Tahun Pelajaran 2018-2019 Puyari
Warta Pendidikan | e-Journal Vol. 4 No. 6 (2020): Warta Pendidikan
Publisher : Pusat Pengkajian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia (P3SDM) Melati

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini, berangkat dari latar belakang perlunya dilakukan pembaharuan dalam peningkatan kreatifitas mengajar guru dalam pengelolaan proses pembelajaran Prakarya di sekolah menengah sebagai respons melemahnya kualitas belajar siswa. Dalam kegiatan pembelajaran, materi pembelajaran tidak konsteksual dan kinerja siswa rendah, baik pada proses maupun produk belajarnya. Sebagian besar guru masih melaksanakan pembelajaran dengan pendekatan pembelajaran tradisional sehingga memerlukan upaya untuk memenuhi tuntutan Kurikulum 2013. Keadaan tersebut berpotensi menimbulkan kejenuhan, kebosanan, serta menurunkan minat dan motivasi belajar siswa. Berdasarkan uraian permasalahandi atas, melalui penelitian ini diharapkan guru mampu memainkan peran sebagai innovator pembelajaran. Peningkatan kratifitas mengajar guru mutlak perlu dikembangkan. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif untuk mendapatkan data dan analisisnya melalui kajian-kajian reflektif, partisipatif, dan kolaboratif. Pengembangan program didasarkan pada data-data dan informasi dari siswa, guru dan setting sosial kelas secara alamiah melalui tiga tahapan siklus penelitian tindakan kelas. Untuk meningkatkan hasil belajar dan aktifitas siswa dalam pembelajaran bahasa Indonesia dilakukan di PTK dengan menggunakan pembelajaran koorperatif tipe STAD . Penelitian ini dilakukan di kelas VIII.A SMPN 1 Dampit Kabupaten Malang dengan 3 siklus. Pada siklus pertama sebagian siswa belum terbiasa dengan kondisi belajar koorperatif tipe STAD. Di lain sisi guru sebagai kolaborator dalam PTK ini juga belum maksimal dalam mengimplementasikan pembelajaran koorperatif tipe STAD. Dalam siklus kedua siswa dan guru (kolaborator) sudah mulai memahami implementasi pembelajaran koorperatif tipe STAD dan menunjukkan hasil yang cukup memuaskan. Hal ini dapat dilihat dari hasil observasi terhadap pembelajaran yang mengarah pada pendekatan pembelajaran koorperatif tipe STAD. Dan hasil observasi, aktifitas siswa meningkat dati 69% mrnjadi 74% pada siklus ke II dan menjadi 85% pada siklus ke III. Sementara itu, hasil ulangan harian menunjukkan penigkatan dari rata-rata sebesar 5.48 pada ulangan harian kesatu (sebelum penggunaan pembelajaran koorperatif tipe STAD) menjadi rata-rata 8.33 pada ulangan harian ketiga (setelah penggunaan pembelajaran koorperatif tipe STAD). Dari hal pelaksanaan PTK, siklus pertama, kedua, dan ketiga, dapat disimpulkan bahwa pembelajaran koorperatif tipe STAD dapat meningkatkan hasil belajar dan aktifitas siswa dalam pembelajaran PPKn pada kelas VIII.A SMPN 1 Dampit Kabupaten Malang.
Peningkatan Hasil Belajar Teks Pidato Persuasif Melalui Model Discovery Learning Teknik Role Play pada Siswa Kelas IX-A SMP Negeri 1 Dampit Kabupaten Malang Samsul Arifin
Warta Pendidikan | e-Journal Vol. 4 No. 6 (2020): Warta Pendidikan
Publisher : Pusat Pengkajian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia (P3SDM) Melati

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.0503/wp.v4i6.37

Abstract

Kemampuan berbicara dalam pelajaran bahasa Indonesia memiliki arti yang sangat penting dalam penerapan kehidupan sehari-hari. Dengan penguasaan kemampun berbicara siswa diharapkan dapat mengemukakan gagasannya secara langsung di depan publik baik dalam suatu forum diskusi ataupun dalam acara yang menuntut siswa berbicara secara sistematis tentang sesuatu hal dalam bentuk pidato. Keterampilan pengungkapan gagasan ini harus dilakukan dengan menggunakan bahasa yang baik dan benar serta sitematis dalam menyusun kalimat demi kalimat. Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah, adakah peningkatan hasil belajar teks pidato persuasif melalui teknik role play siswa kelas IX-A SMP Negeri 1 Dampit Kabupaten Malang Tahun Pelajaran 2019/2020? Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kulititatif, dengan jenis penelitian tindakan kelas. Peneliti terlibat langsung dalam penelitian mulai dari awal sampai penelitian berakhir. Peneliti berusaha melihat, mengamati, merasakan, menghayati, merefleksi dan mengevaluasi kegiatan pembelajaran yang berlangsung. Tahap-tahap pelaksanaan penelitian tindakan terdiri dari perencanaan (planning), pelaksanaan (acting), observasi (observing), dan refleksi (reflecting). Untuk mendapatkan hasil penelitian yang akurat maka data yang telah terkumpul dianalisis secara statistik yaitu mengunakan rumus mean atau rata-rata. Penggunaan metode role play terbukti dapat meningkatkan hasil belajar teks pidato persuasif siswa kelas IX-A SMP Negeri 1 Dampit Kabupaten Malang tahun pelajaran 2019/2020.Dari data nilai kemampuan berbicara materi teks pidato persuasif pada siklus pertama untuk rata-rata nilai afektif (penilaian observasi, diri, dan teman) di peroleh nilai rata-rata 58.28 (C=cukup), nilai psikomotorik rata-rata 58.28 (di bawah KKM 75) dan nilai kognitif rata-rata 55.62 (di bawah KKM 75) dan pada siklus kedua nilai kemampuan berbicara materi teks pidato persuasive untuk rata-rata nilai afektif (penilaian observasi, diri dan teman) diperoleh nilai rata-rata 85.29 (SB = Sangat Baik), nilai psikomotorik rata-rata 89.20 ( dinyatakan tuntas di atas KKM 75) dan nilai kognitif diperoleh data nilai kemampuan berbicara teks pidato persuasif dengan nilai rata-rata 84.69 (dinyatakan tuntas semua siswa memperoleh nilai di atas KKM 75) dari hasil tersebut di atas terlihat adanya kenaikan yang signifikan nilai rata-rata pada setiap siklus. Dengan demikian dapat disimpulkan adanya kenaikan nilai rata-rata setiap siklus, sehingga semua siswa pada siklus 2 memperoleh nilai di atas KKM 75 atau 32 siswa dinyatakan tuntas belajar. Mengacu pada hipotesis tindakan yang diajukan dalam penelitian tindakan kelas ini maka dapat disimpulkan bahwa ada peningkatan hasil belajar teks pidato persuasif melalui model discovery learning teknik role play siswa kelas IX-A SMP Negeri 1 Dampit Kabupaten Malang Tahun Pelajaran 2019/2020.
Peningkatan Hasil Belajar Konektivitas Antar Ruang dan Waktu Model Discovery Learning Media Handmade Mind Map Pada Siswa Kelas VII.G SMPN 1 Ampelgading Kabupaten Malang Endang Sunarmi Kumalasiya
Warta Pendidikan | e-Journal Vol. 4 No. 6 (2020): Warta Pendidikan
Publisher : Pusat Pengkajian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia (P3SDM) Melati

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.0503/wp.v4i6.38

Abstract

Pembelajaran adalah proses interaksi peserta didik dengan pendidik dan sumber belajar pada suatu lingkungan belajar. Dalam kegiatan pembelajaran IPS harus memperhatikan tingkat perkembangan intelektual dan perkembangan mental siswa, oleh karena itu harus disesuaikan bahan ajar apa yang hendak dibelajarkan serta bagaimana cara membelajarkannya. Pembelajaran IPS yang dilakukan di SMP Negeri 1 Ampelgading kabupaten Malang memiliki Kriteria Ketuntasan Minimum (KKM) lebih besar atau sama dengan 75. Berdasarkan hasil observasi diketahui bahwa daya serap klasikal mata pelajaran IPS materi konektivitas antar ruang dan waktu di kelas VII.G belum mencapai kriteria ketuntasan minimum (KKM). Dari kriteria ketuntasan minimum (KKM) yang telah ditetapkan, tidak ada siswa yang memperoleh nilai lebih besar atau sama dengan 75 pada ulangan harian pertama. 32 siswa mendapatkan nilai kurang dari 75. Dengan demikian tidak ada siswa VII.G yang tuntas. Rata-rata nilai yang diperoleh siswa kelas VII.G adalah 47,425. Tujuan penelitian ini adalah meningkatkan hasil belajar IPS dengan menerapkan pembelajaran berdasarkan Kurikulum 2013 menggunakan pendekatan Scientific model discovery learning melalui media handmade mind map. Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas yang terdiri dari tahapperencanaan, pelaksanaan, observasi dan refleksi. Penelitian ini terdiri dari 2 siklus pembelajaran yang masing-masing siklus terdiri dari satu kali pertemuan dengan 3 jam pelajaran. Hasil yang diperoleh dari penelitian ini adalah adanya peningkatan hasil belajar siswa kelas yaitu sebesar 53.125% pada siklus I dan sebesar 90.625% pada siklus II. Berdasarkan hasil penelitian tersebut maka dapat disimpulkan bahwa telah terjadi peningkatan hasil belajar IPS setelah diterapkan pembelajaran dengan pendekatan Scientific model discovery learning melalui media handmade mind map. Disarankan kepada para guru IPS untuk mencoba menerapkan model discovery learning melalui media handmade mind map agar kualitas pembelajaran IPS semakin meningkat. Kepada pihak sekolah disarankan agar memberikan fasilitas yang menunjang keberhasilan penerapan model pembelajaran tersebut di sekolah.
Peningkatan Hasil Belajar Perbedaan Teks Tantangan, Diskusi, dan Eksposisi Menggunakan Tipe Student Team Achievement Division (STAD) pada Siswa Kelas IX.A SMPN 1 Ampelgading Kabupaten Malang Winarsi
Warta Pendidikan | e-Journal Vol. 4 No. 6 (2020): Warta Pendidikan
Publisher : Pusat Pengkajian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia (P3SDM) Melati

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.0503/wp.v4i6.39

Abstract

Penelitian ini berangkat dari latar belakang perlunya dilakukan pembaharuan dalam peningkatan kreatifitas mengajar guru dalam pengelolaan proses pembelajaran Bahasa Indonesia di sekolah menengah sebagai respons melemahnya kualitas belajar siswa. Dalam kegiatan pembelajaran, materi pembelajaran tidak konsteksual dan kinerja siswa rendah,baik pada proses maupun produk belajarnya. Sebagian besar guru masih melaksanakan pembelajaran dengan pendekatan pembelajaran tradisional sehingga memerlukan upaya untuk memenuhi tuntutan Kurikulum 2013. Keadaan tersebut berpotensi menimbulkan kejenuhan, kebosanan, serta menurunkan minat dan motivasi belajar siswa. Berdasarkan uraian permasalahandi atas, melalui penelitian ini diharapkan guru mampu memainkan peran sebagai innovator pembelajaran. Peningkatan kratifitas mengajar guru mutlak perlu dikembangkan. Penelitian ii menggunakan pendekatan kualitatif untuk mendapatkan data dan analisisnya melalui kajian-kajian reflektif, partisipatif, dan kolaboratif. Pengembangan program didasarkan pada data-data dan informasi dari siswa, guru dan setting sosial kelas secara alamiah melalui tiga tahapan siklus penelitian tindakan kelas. Untuk meningkatkan hasil belajar dan aktifitas siswa dalam pembelajaran pengetahuan sosial dilakukan di PTK dengan menggunakan pembelajaran koorperatif tipe STAD. Penelitian ini dilakukan di kelas IX.A SMP Negeri 1 Ampelgading Kabupaten Malang dengan 3 siklus. Pada siklus pertama sebagian siswa belum terbiasa dengan kondisi belajar koorperatif tipe STAD. Di lain sisi guru sebagai kolaborator dalam PTK ini juga belum maksimal dalam mengimplementasikan pembelajaran koorperatif tipe STAD. Dalam siklus kedua siswa dan guru (kolaborator) sudah mulai memahami implementasi pembelajaran koorperatif tipe STAD dan menunjukkan hasil yang cukup memuaskan. Hal ini dapat dilihat dari hasil observasi terhadap pembelajaran yang mengarah pada pendekatan pembelajaran koorperatif tipe STAD. Dan hasil observasi, aktifitas siswa meningkat dati 69% mrnjadi 74% pada siklus ke II dan menjadi 85% pada siklus ke III. Sementara itu, hasil ulangan harian menunjukkan penigkatan dari rata-rata sebesar 5.48 pada ulangan harian kesatu (sebelum penggunaan pembelajaran koorperatif tipe STAD) menjadi rata-rata 7.33 pada ulangan harian ketiga (setelah penggunaan pembelajaran koorperatif tipe STAD). Dari hal pelaksanaan PTK, siklus pertama, kedua, dan ketiga, dapat disimpulkan bahwa pembelajaran koorperatif tipe STAD dapat meningkatkan hasil belajar dan aktifitas siswa dalam pembelajaran pengetahuan sosial pada kelas IX.A SMPN 1 Ampelgading Kabupaten Malang.
Peningkatkan Kinerja Guru Melalui Strategi Diskusi Panel di SMPN 1 Ampelgading Kabupaten Malang Moh. Munif
Warta Pendidikan | e-Journal Vol. 4 No. 6 (2020): Warta Pendidikan
Publisher : Pusat Pengkajian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia (P3SDM) Melati

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.0503/wp.v4i6.40

Abstract

Penelitian ini dilatarbelakangi perlunya peningkatan kompetensi guru dalam kegiatan pembelajaran, dan diharapkan Diskusi Panel dapat menjadi suatu solusi untuk meningkatkan kinerja guru, sehingga berimbas pada meningkatnya hasil prestasi belajar siswa. Lebih khusus, penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan usaha yang dilakukan dalam meningkatkan keefektifan pengajaran guru dalam rangka meningkatkan hasil pembelajarannya melalui Diskusi Panel di SMPN 1 Ampelgading Kabupaten Malang. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian iniadalah kualitatif dengan jenis penelitian diskriptif. Subjek dalam penelitian ini adalah 12 guru dari sekolah SMPN 1 Ampelgading Kabupaten Malang. Data 12 guru terbagi dari berbagai bidang studi merupakan Ketua MGMPS di SMPN 1 Ampelgading Kabupaten Malang. Hasil penelitian menunjukkan bahwa respon guru terhadap Diskusi Panel sangat baik dan mampu berpengaruh terhadap peningkatan kompetensi guru, hal ini terbukti dari hasil pengelolaan pembelajaran dari siklus I ke siklus II mengalami peningkatan. Pada siklus I hasil pengelolaan pembelajaran berada dalam katagori cukup baik dengan skor rata rata 18,68. Sedangkan pada siklus II berada dalam katagori cukup baik dengan skor rata rata 19,28. Sehingga terjadi peningkatan. Kegiatan guru pada waktu pelaksanaan real teaching. Minat siswa terhadap pembelajaran setelah dilaksanakannya Diskusi Panel juga mengalami peningkatan. Hal ini tampak pada diagram aktivitas guru dalam KBM dan diagram aktivitas siswa dalam KBM.
Penerapan Model Pembelajaran Group Investigation untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas IX A SMPN 5 Kota Kediri pada Pelajaran Bahasa Indonesia Materi Teks Tantangan di Semester 1 Tahun Pelajaran 2016/2017 Putri Handayani
Warta Pendidikan | e-Journal Vol. 4 No. 7 (2020): Warta Pendidikan
Publisher : Pusat Pengkajian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia (P3SDM) Melati

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.0503/wp.v4i7.41

Abstract

Dalam proses pembelajaran, Bahasa Indonesia dibagi menjadi empat aspek, yaitu menulis, membaca, mendengar, dan berbicara, harapannya siswa dapat menguasai materi melalui empat aspek tersebut. Namun, pada kenyataannya hasil belajar siswa kelas IX-A SMPN 5 Kota Kediri pada pelajaran Bahasa Indonesia masih belum mencapai standart yang diharapkan. Dari hasil ulangan harian hanya 56 % siswa yang dapat lulus diatas KKM.Hal ini dipengaruhi oleh beberapa faktor, yaitu model pembelajaran yang digunakan guru kurang menarik dan kurangnya peran siswa dalam proses pembelajaran. Peneliti melihat diperlukannya sebuah penelitian untuk meningkatkan hasil belajar siswa. Peneliti memilih sebuah model pembelajaran Group Investigation. Model pembelajaran Group Investigation adalah model pembelajaran yang menempatkan siswa kedalam kelompok untuk melakukan investigasi terhadap suatu topik yang menuntut siswa untuk memiliki kemampuan yang baik dalam berkomunikasi maupun dalam ketrampilan proses kelompok (Group process skills). Keberhasilan penelitian ini dapat dilihat dari peningkatan hasil belajar siswa hingga 75% dengan nilai KKM minimal 74. Hasil peningkatan dapat terlihat dari data sebagai berikut: prasiklus 56%; siklus pertama 72%; siklus kedua 78%. Hasil tersebut dikatakan berhasil karena sudah melebihi indikator keberhasilan penelitian sebesar 75%.
Penerapan Model Discovery Learning dalam Peningkatan Prestasi Siswa Melalui Pembelajaran Menulis Teks Laporan Hasil Observasi di Kelas VII.A SMP Negeri 3 Kediri Tahun Pelajaran 2019-2020 Sri Hayati
Warta Pendidikan | e-Journal Vol. 4 No. 7 (2020): Warta Pendidikan
Publisher : Pusat Pengkajian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia (P3SDM) Melati

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini dilatarbelakangi masalah yang dihadapi guru mata pelajaran Bahasa Indonesia kelas VII pada aspek menulis dengan Kompetensi Dasar: 4.2. khususnya menyusun teks hasil observasi dalam penilaian kemampuan unjuk kerja menyusun teks hasil observasi prestasi siswa sangat rendah dengan rata-rata nilai hanya 55,8. Tulisan siswa kelas VII.A cenderung meniru contoh dari buku/karya yang ada atau meniru temannya yang dianggap mampu, dan hanya sekadar mengerjakan. Penyebabnya antara lain karena (1) adanya kesalahpahaman tentang teks laporan hasil observasi, anggapan menulis sesuatu yang sulit (2) kurangnya motivasi dari guru, penggunaan teknik pembelajaran terpusat pada guru (siswa kurang berperan, dan kurang kreatif) sehingga keberanian siswa dalam mengungkapkan ide serta gagasan kurang tergali secara maksimal. Hal inilah yang menyebabkan tujuan pembelajaran yang tertuang dalam indikator tidak tercapai. Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan prestasi siswa, meneliti pengaruh pendekatan saintifik model pembelajaran discovery learning terhadap kegiatan Menulis. Subjek penelitian adalah guru dan siswa kelas VII A SMP Negeri 3 Kota Kediri dengan menggunakan metode eksperimen pendekatan kualitatif, jenis penelitian tindakan parsitisipan, pada akhir semester ganjil dengan alokasi waktu 10 jam pelajaran untuk dua siklus. Proses pelaksanaan tindakan melalui empat tahap secara berdaur ulang yang dimodifikasi dari model spiral mulai (1) perencanaan, (2) pelaksanaan tindakan, (3) pengamatan, dan (4) refleksi, dengan keyakinan bahwa pemberdayaan pendekatan saintifik dengan model pembelajaran discovery learning dapat dipastikan dapat meningkatkan prestasi siswa menulis teks laporan Hasil Observasi.Pengamatan dilaksanakan selama proses pembelajaran yang ditindaklanjuti dengan tahapan evaluasi hasil tulisan teks, untuk tiap tahap. Hasil dianalisis, kemudian didakan refleksi. Kegiatan penelitian ditutup dengan pengambilan kesimpulan dengan Pendekatan Saintifik Model Discovery Learning dapat dikatakan berhasil; dari pra siklus rata-rata nilai 55,8 dengan pencapaian ketuntasan minimal 0% meningkat pada siklus I menjadi nilai rata -rata 83,7 dengan ketuntasan minimal mencapai 65 % dari 34 siswa 22 siswa mencapai KKM, sedangkan pada siklus II meningkat rata-rata nilai 94,9 ketuntasan minimal 100 % dari 34 siswa 34 siswa mencapai di atas KKM. Sehubungan dengan hasil dan temuan penelitian ini, peneliti menyarankan kepada guru mata pelajaran Bahasa Indonesia diharapkan dapat menggunakan metode belajar ini sebagai alterntif peningkatan kemampuan siswa dalam proses pembelajaran menulis berikutnya.
Penerapan Strategi Pembelajaran Study Group untuk Meningkatkan Motivasi dan Hasil Belajar Siswa Kelas VII C SMPN 4 Kediri pada Pelajaran Bahasa Indonesia Materi Membaca Cepat di Semester I Tahun Pelajaran 2015/2016 Sumardiningsih
Warta Pendidikan | e-Journal Vol. 4 No. 7 (2020): Warta Pendidikan
Publisher : Pusat Pengkajian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia (P3SDM) Melati

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.0503/wp.v4i7.43

Abstract

Penelitian ini merupakan jenis penelitian tindakan kelas (Classroom Action Research). Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan hasil dan motivasi belajar siswa kelas VII C SMPN 4 Kediri tahun pelajaran 2015/2016 Semester I pada pelajaran bahasa Indonesia materi membaca cepat dengan menggunakan metode pembelajaran Study Group. Metode pengumpulan data yang digunakan adalah observasi, tes tulis, angket, dan dokumentasi. Desain penelitian dimulai dari perencanaan, tindakan, pengamatan, dan refleksi. Indikator keberhasilan yang pertama dari penelitian ini adalah terdapat 75% siswa yang lolos KKM. Berdasarkan data penelitian terlihat bahwa pada prasiklus terdapat 50% (17) siswa tuntas KKM.Lalu, pada siklus I terdapat 68% (23) siswa tuntas KKM.Kemudian, pada siklus II terdapat 79% (27) siswa tuntas KKM.Data tersebut memperlihatkan terjadi peningkatan dari prasiklus sampai siklus II. Dan keberhasilan penelitian sesuai dengan indikator keberhasilan didapat saat siklus II, yaitu 79% siswa tuntas KKM atau lebih dari 75% siswa tuntas KKM. Indikator keberhasilan yang kedua dari penelitian ini adalah 75% jumlah siswa dalam klasifikasi nilai A dan B. Berdasarkan data pada penelitian keberhasilan penelitian untuk meningkatkan motivasi belajar siswa di kelas didapat pada siklus II, yaitu sebanyak 81,4% (26) siswa.
Peningkatan Kompetensi Guru dalam Menyusun RPP Berbasis PPK, Literasi, 4C, dan HOTS di SMPN 2 Dampit Kabupaten Malang Tahun Pelajaran 2018/2019 Margo Sujono Hadi
Warta Pendidikan | e-Journal Vol. 4 No. 7 (2020): Warta Pendidikan
Publisher : Pusat Pengkajian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia (P3SDM) Melati

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.0503/wp.v4i7.44

Abstract

Penelitian dilakukan dengan dua siklus masing-masing siklus terdiri atas empat tahapan, yakni: perencanaan, pelaksanaan, observasi dan refleksi. Indikator kinerja yang ditetapkan adalah bila minimal skor 12 (cukup aktif). Dalam program penyusunan Silabus dan RPP Kurikulum 2013 Berbasis PPK, Literasi, 4C, dan HOTS untuk guru Mata Pelajaran di SMPN 2 Dampit Kabupaten Malang, maka sudah dapat dikatakan tindakan yang diterapkan berhasil. Aspek yang diukur dalam observasi adalah Antusiasme Guru kelas di SMPN 2 Dampit Kabupaten Malang , interaksi Guru dengan pembina Kepala sekolah, interaksi dengan Guru dalam KKG, Kerja sama kelompok, aktivitas dalam diskusi kelompok. Dari analisis diperoleh bahwa terjadi peningkatan aktivitas dan kompetensi guru dalam menyusun RPP dari siklus I ke siklus II. Ketercapaian indikator kinerja terdapat pada tindakan ke II. Dengan demikian, dapat diumpamakan bahwa Model Pembinaan Worshop dengan contoh dalam program penyusunan silabus dan RPP Kurikulum 2013 Berbasis PPK, Literasi, 4C, dan HOTS dapat meningkatkan kompetensi guru mata pelajaran di SMPN 2 Dampit Kabupaten Malang Tahun 2018/2019, Guru memberikan respon positif terhadap pembinaan workshop dengan contoh dalam program penyusunan silabus dan RPP Kurikulum 2013 Berbasis PPK, Literasi, 4C, dan HOTS dapat meningkatkan kompetensi guru di SMPN 2 Dampit Kabupaten Malang. Dengan demikian dapat disarankan kepada Kepala Sekolah atau peneliti yang lain agar Model Pembinaan Workshop dengan contoh dalam program penyusunan silabus dan RPP Kurikulum 2013 Berbasis PPK, Literasi, 4C, dan HOTS tetap dilaksanakan secara berkesinambungan, Model Workshop dengan contoh yang diperoleh untuk peningkatan Kompetensi Guru mata pelajaran dalam program penyusunan silabus dan RPP berdasarkan Kurikulum 2013 Berbasis PPK, Literasi, 4C, dan HOTS tetap dilaksanakan secara berkesinambungan.
Peningkatkan Hasil Belajar Peluang Empirik dan Teoritik melalui Model Problem Bassed Learning Pada Siswa Kelas VIII.C SMPN 1 Dampit Kabupaten Malang Tahun Pelajaran 2018/2019 Sumario
Warta Pendidikan | e-Journal Vol. 4 No. 7 (2020): Warta Pendidikan
Publisher : Pusat Pengkajian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia (P3SDM) Melati

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.0503/wp.v4i7.45

Abstract

Penerapan pembelajaran yang baik adalah pembelajaran yang berpusat pada siswa (student centered). Pendekatan Saintifik dalam Kurikulum 2013 terutama model PBL (Problem Bassed Learning / Pemecahan Berbasis Masalah) sesuai diterapkan dalam proses pembelajaran Matematika karena metode ini berpusat pada kegiatan siswa dan guru hanya sebagi fasilitator. Penerapan pembelajaran ceramah di kelas VIII.C SMP Negeri 1 Dampit Kabupaten Malang ternyata memberikan dampak yang kurang bagus terhadap perkembangan hasil belajar siswa dan juga motivasi siswa. Selama proses pembelajaran siswa kurang memperhatikan guru yang memberikan materi dengan metode ceramah, sebagian besar siswa belum mempunyai buku modul hanya LKS Pendamping Belajar, konsentrasi siswa kurang terfokus, hasil belajar siswa kurang maksimal, hanya memperoleh rata-rata kelas kurang dari 75. Berdasarkan hal-hal diatas, maka perlu perubahan tindakan pembelajaran untuk dapat mengatasi masalah tersebut. Upaya yang dapat dilakukan dengan penelitian tindakan kelas (PTK) dengan menggunakan metode pembelajaran kooperatif salah satunya yaitu Media Makalah dan Power Point. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian yaitu pendekatan kualitatif. Jenis penelitian yaitu Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Desain PTK yang terdiri atas empat komponen, yaitu perencanaan, pelaksanaan tindakan, observasi, dan refleksi. PTK dilaksanakan dengan tiga siklus. Penelitian dilaksanakan di kelas VIII.C SMP Negeri 1 Jl.Gunung Jati Nomor 33 Dampit Kabupaten Malang pada semester Genap tahun pelajaran 2018/2019. Subyek penelitian sebanyak 32 orang siswa. Data diperoleh dari lembar observasi motivasi belajar siswa, lembar penilaian ulangan harian, lembar penilaian afektif. Sumber data yaitu siswa, pengamat, dan peneliti. ­Teknik yang digunakan adalah analisis data kualitatif. Tahap-tahap kegiatan analisis data mencakup mereduksi data, menyajikan data, menarik kesimpulan, dan verifikasi. Berdasarkan uraian hasil penelitian menunjukkan bahwa model pembelajaran PBL (Problem Bassed Learning/Pemecahan Berbasis Masalah) dapat meningkatkan hasil belajar siswa yaitu pada pada siklus II hasil belajar kognitif meningkat sebesar 10.74%, sedangkan pada siklus III meningkat sebesar 6.5%. Peningkatan hasil belajar juga tampak pada hasil belajar afektif dan psikomotor. Hasil belajar afektif pada siklus II meningkat sebesar 20, % dan pada siklus III meningkat sebesar 6.5%. Sedangkan hasil belajar psikomotor rata-rata pada siklus III meningkat sebesar 16% dan pada siklus III meningkat sebesar 8%, dengan SKM 75 tuntas 25% saat siklus pertama, pada siklus kedua 20 siswa telah tuntas 62.5%, dan pada siklus III 32 siswa atau 100% telah tuntas dalam pembelajaran materi tersebut.

Page 3 of 17 | Total Record : 165