cover
Contact Name
Nurmansyah Alami
Contact Email
suryabeton@umpwr.ac.id
Phone
+62275-321494
Journal Mail Official
suryabeton@umpwr.ac.id
Editorial Address
Program Studi Teknik Sipil, Fakultas Teknik Universitas Muhammadiyah Purworejo Alamat: Jl. KH.A. Dahlan 3 Purworejo, 45111, Jawa Tengah, Indonesia
Location
Kab. purworejo,
Jawa tengah
INDONESIA
Surya Beton : Jurnal Ilmu Teknik Sipil
ISSN : 23025166     EISSN : 27761606     DOI : 10.37729/suryabeton
Core Subject : Engineering,
Fokus dan scope Jurnal Surya Beton meliputi ( namun tidak terbatas) pada : 1. Konstruksi Bangunan Gedung dari bangunan sederhana sampai high risk building             2. Konstruksi jalan dan jembatan                     3. Konstruksi Bendung dan Bendungan 4. Manajemen Konstruksi        5. Material daur Ulang
Articles 49 Documents
Analisis Kesiapan Modernisasi Irigasi pada Daerah Irigasi Kaligending Kabupaten Kebumen Muhamad Taufik; Agung Setiawan; Imron Baehaqi
Surya Beton : Jurnal Ilmu Teknik Sipil Vol. 7 No. 1 (2023)
Publisher : Program Studi Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Muhammadiyah Purworejo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Bendung Kaligending pertama kali dibuat pada tahun 1992 yang berlokasi di Desa Kaligending Kecamatan Karangsambung Kabupaten Kebumen dan dikelola oleh Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (DPUPR) Kebumen untuk kewenangan Kabupaten. Bendung Kaligending memiliki mercu setinggi 2 meter dan lebar dimensi intake 3 x 1,9 meter untuk mengairi daerah irigasi teknis seluas 2948 ha. Tujuan penelitian ini menganalisis kesiapan modernisasi irigasi menggunakan IKMI (Indeks Kesiapan Modernisasi Irigasi). Data yang digunakan adalah data kuesioner untuk menentukan bobot kriteria kesiapan dan rangking prioritas modernisasi Irigasi menggunakan metode FAHP (Fuzzy Analytical Hierarchy Process). Analisis data menggunakan metode Analisis SWOT (Strength, Weakness, Opportunities, Threath) untuk pengambilan keputusan dalam sistem pengelolaan irigasi pada Daerah Irigasi Kaligending. Hasil analisis menunjukkan Indeks Kesiapan Modernisasi Irigasi dan pengambilan keputusan pada masing masing pilar. Metode FAHP didapatkan presentase bobot untuk masing-masing kriteria. Bobot Peningkatan Keandalan Penyediaan Air Irigasi terendah yaitu 12,195%, Perbaikan Sarana dan Prasarana Irigasi tertinggi yaitu 17,751%, Sistem Pengelola Irigasi yaitu 17,087%, Institusi Pengelola Irigasi yaitu 16,550%, Sumber Daya Manusia yaitu 16,189%. Indeks Kesiapan Modernisasi Irigasi pada Daerah Irigasi Sempor didapatkan nilai kesiapan 79,772%. Indeks Kesiapan Modernisasi Irigasi Kaligending termasuk dalam kategori cukup sehingga modernisasi ditunda, dilakukan penyempurnaan 1-2 tahun. Data yang diolah dengan metode FAHP kemudian sebagai dasar pengambilan strategi kebijakan menggunakan Metode Analisis SWOT. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa Daerah Irigasi Kaligending pada Pilar 1 Peningkatan Keandalan Penyediaan Air Irigasi, Pilar 2 Perbaikan Sarana dan Prasarana, Pilar 3 Sistem Pengelola Irigasi, Pilar 4 Institusi Pengelola Irigasi, dan Pilar 5 Pemberdayaan Sumber Daya Manusia (SDM) Pengelola Irigasi masuk dalam tiga strategi kuadran SWOT yaitu strategi agresif, strategi diversifikasi, dan strategi Turn Around.
Pengaruh Ukuran Agregat Kasar Terhadap Karakteristik Infiltrasi dan Permeabilitas Beton Porous Eko Riyanto; Agung Setiawan; Muhamad Taufik
Surya Beton : Jurnal Ilmu Teknik Sipil Vol. 7 No. 1 (2023)
Publisher : Program Studi Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Muhammadiyah Purworejo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penggunaan beton konvensional sebagai lapis permukaan bersifat kedap, berdampak potensi genangan air dan banjir. Salah satu upaya mereduksi limpasan permukaan dan meningkatkan resapan air hujan dengan menggunakan beton porous. Penelitian bertujuan mengkaji dan evaluasi kinerja sifat mekanik dan hidraulik beton porous dengan bahan tambah abu batu sisa penggergajian kerajinan batu Gunung Merapi. Dalam penelitian percobaan laboratorium ini digunakan 4 (empat) variasi komposisi campuran semen, abu batu, agregat, dan faktor air semen sebagai berikut: 1:1:5, 1:1:6, 1:1:7 dan 1:1:8 serta faktor air semen 0,4. Pengujian benda uji mengikuti standar dan prosedur American Concrete Institute (ACI) 522R-10. Hasil penelitian menunjukkan beton porous dengan ukuran agregat 1-2 cm dan abu batu meningkatkan kuat tekan tetapi daya lolos air menurun. Kuat tekan beton porous tertinggi menggunakan ukuran agregat kecil (1-2 cm) dengan abu batu 7,47 MPa. dengan infiltrasi 0,28 cm/s dan permeabilitas 2,81 cm/s. Peningkatan kuat tekan menggunakan abu batu ukuran agregat 1-2 cm sebesar 40,83 % dan ukuran agregat 2-3 cm sebesar 62,30%.
Analisis Efisiensi Saluran Primer Kalisemo Daerah Irigasi Kalisemo Kabupaten Purworejo Agung Setiawan; Akhmad Muhaimin; Muhamad Taufik
Surya Beton : Jurnal Ilmu Teknik Sipil Vol. 7 No. 1 (2023)
Publisher : Program Studi Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Muhammadiyah Purworejo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Saluran primer Kalisemo Daerah Irigasi Kalisemo mempunyai daerah layanan irigasi dengan luas 504,87 hektar dengan panjang saluran 10.380 meter. Kondisi sebagian besar dinding saluran primer Kalisemo sudah banyak mengalami kerusakan sehingga mengakibatkan air yang dialirkan di hulu tidak sampai pada petak sawah yang jauh dari saluran. Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi kehilangan air saluran primer Kalisemo Daerah Irigasi Kalisemo dan mendapatkan nilai efisiensi saluran primer Kalisemo Daerah Irigasi Kalisemo. Metode perhitungan luas penampang saluran pada penelitian ini menggunakan metode mid section. Data penampang saluran diambil langsung di saluran primer Kalisemo dari Hm.2+00 sampai dengan Hm.32+80. Data yang diambil meliputi kondisi dinding saluran, dimensi saluran, dan kecepatan aliran yang diukur dengan alat current meter. Data sekunder meliputi data skema jaringan serta skema bangunan irigasi Daerah Irigasi Kalisemo. Data kemudian dihitung dan diolah. Pengolahan data dihasilkan debit aliran kemudian membandingkan antara debit masuk dan debit keluar. Hasil analisis kehilangan air saluran primer Kalisemo Hm.2+00 sampai dengan Hm.32+80 kehilangan air total sebesar 0,3345 m3/detik, persentase kehilangan air total 18,4 %, efisiensi kumulatif saluran sebesar 81,6 %. Adapun efisiensi terkecil terjadi pada Hm.19+30 sampai Hm.32+80 dengan kehilangan debit sebesar 0,1143 m3/detik, persentase kehilangan 6,7 %, efisiensi saluran 93,3 %. Hal tersebut dikarenakan pada saluran Hm.19+30 sampai Hm.32+80 dinding saluran sebelah kanan pasangan batu sudah mengalami kerusakan dan sebelah kiri masih berupa tanah sehingga masih banyak mengalami kehilangan air.
Kinerja Pasir Pantai Jatimalang, Keburuan, dan Ketawang Terhadap Kuat Tekan Beton Agung Nusantoro; Nurmansyah Alami; Duwi Woro
Surya Beton : Jurnal Ilmu Teknik Sipil Vol. 7 No. 1 (2023)
Publisher : Program Studi Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Muhammadiyah Purworejo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui karakteristik pasir pantai Jatimalang, Keburuan dan Ketawang, juga untuk mengetahui kuat tekan maksimum yang dihasilkan dengan menggunakan pasir Pantai Jatimalang, Keburuan dan Ketawang. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimental (percobaan langsung di laboratorium), dengan memeriksa bahan yang akan digunakan dan menghitung proporsi campuran. Dalam penelitian ini agregat halus menggunakan pasir pantai Jatimalang, Keburuan dan Ketawang, pada setiap lokasi pantai diambil 2 lapis yaitu lapis I dengan kedalaman 0 – 100 cm dan lapis II dengan kedalaman 100 – 200 cm, benda uji menggunakan silinder berdiameter 150 mm, tinggi 300 mm dan sebanyak 90 benda uji. Hasil penelitian menunjukan karakteristik pasir pantai dari ketiga lokasi pantai memiliki butiran yang halus dan seragam, hal ini dapat dilihat pada nilai rata-rata MHB pasir yaitu sebesar 1,23 dan mendekati gradasi butir pasir zone 4 (pasir halus), untuk kandungan lumpur rata-rata sebesar 1,06% dan berat jenis pasir rata-rata 2,96 gr/cm3. Haisl kuat tekan beton rata-rata tertinggi adalah pasir pantai Jatimalang lapis II sebesar 14,91 Mpa dan kuat tekan beton rata-rata terendah yaitu pasir pantai Ketawang lapis II sebesar 10,15 Mpa.
Analisis Angkutan Sedimen Dasar (Bed Load) pada Saluran Primer Bendung Kalisemo Nurrohman, Riyan; Setiawan, Agung; Taufik, Muhamad
Surya Beton : Jurnal Ilmu Teknik Sipil Vol. 9 No. 1 (2025)
Publisher : Program Studi Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Muhammadiyah Purworejo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37729/suryabeton.v9i1.5667

Abstract

Saluran Primer Bendungan Kalisemo terletak di Kecamatan Loano, Kabupaten Purworejo. Saluran ini sangat bermanfaat bagi pertanian dan masyarakat sekitar, namun seiring berjalannya waktu saluran ini mengalami pendangkalan sehingga mengakibatkan penurunan debit air irigasi. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis karakteristik sedimen dasar berdasarkan ukuran butir pada Saluran Primer Bendung Kalisemo dan memperoleh volume angkutan sedimen dasar pada Saluran Primer Bendung Kalisemo. Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif yang menitikberatkan pada pengumpulan data (pengukuran langsung, pengamatan langsung, dan pengujian sampel sedimen dasar) dan analisis data. Sampel sedimen dasar diambil pada lima titik di Saluran Primer Bendung Kalisemo. Analisis volume angkutan sedimen dasar dilakukan dengan menggunakan Metode Meyer Peter Muller dan Metode Einstein. Hasil analisis menunjukkan bahwa karakteristik sedimen dasar berdasarkan ukuran butir pada Saluran Primer Bendungan Kalisemo dari yang terbesar hingga yang terkecil yaitu kerikil sedang, kerikil halus, kerikil sangat halus, pasir kuarsa, pasir sedang, pasir halus, pasir sangat halus, dan lanau. Volume angkutan sedimen dasar di Saluran Primer Bendungan Kalisemo dengan Metode M.P.M sebesar 3,02 m3/hari dan dengan Metode Einstein sebesar 0,8668 m3/hari.
Analisis Produktivitas Tenaga Kerja pada Pekerjaan Pemasangan Keramik Menggunakan Metode Work Sampling: (Studi Kasus: Proyek Rehabilitasi dan Renovasi SD N 2 Kalegen Kabupaten Magelang) Rohim, M; Setyaning, Larashati B'tari; Setiawan, Agung
Surya Beton : Jurnal Ilmu Teknik Sipil Vol. 9 No. 1 (2025)
Publisher : Program Studi Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Muhammadiyah Purworejo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37729/suryabeton.v9i1.6218

Abstract

Tenaga kerja, material, lingkungan, peralatan dan manajemen merupakan beberapa faktor yang sangat mempengaruhi keberhasilan proyek. Pengelolaan masing-masing faktor tersebut secara optimal mampu mengurangi keterlambatan dan kesalahan yang sering terjadi selama proses penyelesaian proyek. Kecepatan penyelesaian suatu proyek sering dikaitkan dengan produktivitas tenaga kerjanya. Salah satunya pekerjaan pemasangan keramik lantai sering menjadi kendala di proyek yaitu dalam waktu pengerjaannya yang sering kali tidak sesuai dengan waktu rencana.Penelitian ini menggunakan metode Work Sampling untuk menentukan besaran produktivitas rata-rata tenaga kerja. Metode Work Sampling adalah suatu metode yang digunakan melakukan pengamatan langsung di lapangan sehingga dapat diketahui waktu produktif dan non produktif tenaga kerja yang diamati.Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan nilai rata-rata produktivitas tenaga kerja tukang pada pekerjaan pemasangan keramik lantai, dan faktor yang mempengaruhi produktivitas di lapangan, lalu hasil pengamatan di lapangan dibandingkan dengan acuan standar Permen PUPR No. 28/PRT/M/2016, sehingga dapat diketahui apakah produktivitas tenaga kerja di lapangan memenuhi standar acuan tersebut. Berdasarkan hasil analisis data di lapangan dengan metode Work Sampling didapatkan nilai produktivitas tertinggi pada hari ke-4 yaitu sebesar 10,45 m2/hari, dan produktivitas terendah pada hari ke-5 yaitu 9,33 m2/hari. Perbedaan angka tersebut disebabkan oleh beberapa faktor di lapangan seperti ketersediaan material, metode pengerjaan dan perbedaan titik pemasangan keramik. Nilai rata-rata produktivitas tukang pada pemasangan keramik sebesar 9,9 m2/hari. Sedangkan rata-rata produktivitas tukang menurut Permen PUPR No. 28/PRT/M/2016 dengan analisis lapangan yaitu 4 m2/hari berbanding 9,9 m2/hari, dengan selisih angka 5,9 m2/hari., yang berarti produktivitas tukang di lapangan telah memenuhi standar produktivitas acuan Permen PUPR No. 28/PRT/M/2016.
Perbandingan Penentuan Tebal Perkerasan Lentur dengan Metode Manual Desain Perkerasan Jalan 2017 dan Metode Pt T-01-2002-B : (Studi Kasus: Ruas Jalan Pituruh-Megulung Kabupaten Purworejo) Apriyanti, Dika Ayu; Nusantoro, Agung; Setyaning, Larashati B'tari
Surya Beton : Jurnal Ilmu Teknik Sipil Vol. 9 No. 1 (2025)
Publisher : Program Studi Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Muhammadiyah Purworejo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37729/suryabeton.v9i1.6219

Abstract

Indonesia mempunyai peraturan dan pedoman dalam perencanaan perkerasan jalan. Oleh karena itu perlu adanya perhitungan perencanaan tebal perkerasan jalan yang efektif dan efisien agar mampu menahan dan menerima beban volume lalu lintas kendaraan dengan umur rencana yang cukup lama. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis tebal lapis perkerasan lentur dengan metode MDPJ 2017 dan metode Pt T-01-2002-B, menganalisis RAB konstruksi pekerjaannya, mengetahui perbandingan segi biaya dan struktur tebal perkerasan lentur dari kedua metode tersebut. Penelitian ini termasuk penelitian gabungan dari dua metode yaitu metode kuantitatif dan kualitatif yang digunakan secara bersama-sama sehingga diperoleh data yang lebih komprehensif, valid, reliabel, dan objektif. Data yang diperoleh dijadikan bahan dasar dalam perhitungan perencanaan tebal perkerasan lentur dengan metode MDPJ 2017 dan metode Pt T-01-2002-B. Data yang digunakan yaitu data primer berupa data survei LHR, data CBR, data panjang dan lebar ruas jalan. Untuk data sekunder berupa data curah hujan, data kelas/fungsi jalan, data harga satuan material, alat dan tenaga kerja. Hasil dari penelitian untuk tebal perkerasan lentur dengan metode MDPJ 2017 adalah AC-WC 4 cm, AC-BC 6 cm, lapis pondasi agregat kelas A 40 cm, dan perlu adanya perbaikan tanah dasar berupa stabilisasi dengan semen atau material timbunan pilihan dengan ketebalan bervariasi 10-17,5 cm, sedangkan untuk tebal perkerasan lentur dengan metode Pt T-01-2002-B adalah AC-WC 4,5 cm, AC-BC 7 cm, lapis pondasi agregat kelas A 15 cm dan lapis pondasi agregat kelas S 15 cm. Biaya konstruksi dari hasil perencanaan tebal perkerasan lentur dengan metode MDPJ 2017 sebesar Rp 2.281.673.000, sedangkan dari hasil perencanaan tebal perkerasan lentur dengan metode Pt T-01-2002-B sebesar Rp 2.196.389.000. metode Pt T-01-2002-B membutuhkan biaya kontruksi lebih rendah dibandingkan dengan metode MDPJ 2017 dengan selisih sebesar Rp. 85.284.000. Yang memengaruhi perbedaan dari hasil tebal perkerasan lentur kedua metode tersebut yaitu adanya perbedaan parameter yang digunakan. Jadi dapat disimpulkan bahwa perencanaan perkerasan lentur dengan metode Pt T-01-2002-B lebih efisien digunakan pada ruas Jalan Pituruh-Megulung Kab. Purworejo dibandingkan dengan metode MDPJ 2017.
Analisis Perbandingan Biaya Siklus Hidup Perkerasan Lentur dan Perkerasan Kaku Jalan Bencorejo-Angkrukketip Kabupaten Purworejo Hartono, Lia Vita Ilmi Putri; Nusantoro, Agung; Riyanto, Eko
Surya Beton : Jurnal Ilmu Teknik Sipil Vol. 9 No. 1 (2025)
Publisher : Program Studi Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Muhammadiyah Purworejo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37729/suryabeton.v9i1.6220

Abstract

Pembangunan infrastruktur jalan memerlukan biaya awal yang besar, selain itu biaya tidak hanya diukur dari pembiayaan awal saja, tetapi juga biaya perawatan dan rehabilitasi jalan di masa yang akan datang. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis tebal lapis perkerasan lentur dan perkerasan kaku, perbandingan total biaya siklus hidup perkerasan lentur dan perkerasan kaku, jenis perkerasan yang lebih efisien untuk ruas Jalan Bencorejo - Angrukketip, Kabupaten Purworejo. Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif. Penentuan tebal perkerasan lentur dan perkerasan kaku menggunakan metode Manual Desain Perkerasan Jalan 2017. Data primer yang digunakan dalam penelitian ini adalah data LHR dan data CBR tanah, sedangkan data sekunder meliputi harga upah, alat, dan bahan Kabupaten Purworejo, data inflasi, dan data suku bunga.Hasil dari penelitian untuk tebal perkerasan lentur adalah AC-WC 40 mm, AC-BC 60 mm, dan lapis pondasi agregat kelas A 400 mm, sedangkan untuk perkerasan kaku adalah beton (fs) 45 MPa dengan tebal 175 mm dan lapis pondasi kelas A dengan tebal 125 mm, jenis perkerasan kaku beton bersambung tanpa tulangan (BBTT) dengan dowel. Diameter dowel yang digunakan 28 mm, panjang 450 mm, jarak 300 mm, dan diameter tie bar 16 mm, panjang 700 mm, jarak 750 mm. Nilai discounted life cycle cost untuk perkerasan lentur Rp 6.417.595.391,14 sedangkan nilai discounted life cycle cost perkerasan kaku Rp 4.378.123.644,16. Dapat disimpulkan bahwa perkerasan lentur membutuhkan biaya 1,47 kali lebih besar dibandingkan perkerasan kaku. Analisis biaya menunjukkan bahwa perkerasan kaku merupakan pilihan yang lebih efisien untuk ruas jalan Bencorejo – Angkrukketip Kabupaten Purworejo.
Analisis Tebal Perkerasan Lentur dengan Metode Manual Desain Perkerasan Jalan dan AASHTO 1993 : (Studi Kasus: Ruas Jalan Kenteng – Bencorejo STA 7+000 sampai STA 8+000) Riyani, Yunifa Rochma; Nusantoro, Agung; Setyaning, Larashati B'tari
Surya Beton : Jurnal Ilmu Teknik Sipil Vol. 9 No. 1 (2025)
Publisher : Program Studi Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Muhammadiyah Purworejo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37729/suryabeton.v9i1.6260

Abstract

Jalan merupakan infrastruktur penting yang menunjang mobilisasi masyarakat. Jalan digunakan sebagai prasarana transportasi dalam bidang ekonomi, sosial, maupun budaya. Penelitian ini dilakukan dilokasi Ruas Jalan Kenteng – Bencorejo, Kecamatan Banyuurip, Kabupaten Purworejo pada STA 7+000 – 8+000. Pada ruas jalan ini jalan mengalami penurunan kondisi seperti retak, berlubang , dan bergelombang. Kondisi tersebut menganggu mobilisasi masyarakat, sehingga perlu perencanaan perkerasan agar pelayanan masyarakat dapat terpenuhi.Penelitian ini bertujuan untuk merencanakan tebal perkerasan lentur dan membandingkan anggaran biaya yang diperlukan. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kuantitatif dengan proses analisis menggunakan metode Manual Desain Perkerasan Jalan (MDPJ) 2017 dan AASHTO 1993. Dari hasil perhitungan didapatkan hasil tebal perkerasan lentur engan metode MDPJ 2017 untuk lapis permukaan AC-WC 4 cm dan AC-BC 6 cm, dan lapis pondasi kelas A sebesar 40 cm. Sedangkan untuk tebal perkerasan menggunakan metode AASHTO 1993 yaitu untuk lapis permukaan 5 cm, lapis pondasi atas 10 cm, dan lapis pondasi bawah 10cm. Dan untuk Rencana Anggaran Biaya (RAB) untuk metode MDPJ 2017 sebesar Rp. 2.670.845.000 (Dua Enam Ratus Tujuh Puluh Delapan Ratus Empat Puluh Lima Ribu Rupiah), sedangkan untuk metode AASHTO 1993 memerlukan anggaran biaya konstruksi sebesar Rp. 1.372.006.000 (Satu Milyar Tiga Ratus Tujuh Puluh Dua Juta Enam ribu Rupiah). Metode MDPJ 2017 memerlukan biaya konstruksi yang lebih tinggi dibandingkan deengan metode AASHTO 1993 yaitu dengan selisih biaya sebesar Rp. 1.298.839.000 (Satu Milyar Dua Ratus Sembilan Puluh Delapan Juta Delapan Ratus Tiga Puluh Sembilan Ribu Rupiah).