cover
Contact Name
KHAIRUNNISA
Contact Email
khairunnisa.hum@gmail.com
Phone
+6285337806082
Journal Mail Official
khairunnisa.hum@gmail.com
Editorial Address
Jl. Piere Tendean, Kel. Manda, Kota Bima
Location
Kota bima,
Nusa tenggara barat
INDONESIA
Guiding World : Jurnal Bimbingan dan Konseling
ISSN : -     EISSN : 26143585     DOI : https://doi.org/10.33627/gw.v3i2
Guiding World : Jurnal Bimbingan dan Konseling sebagai media publikasi ilmiah dalam pengkajian dan pengembangan Ilmu Bimbingan dan Konseling. Guiding World : Jurnal Bimbingan dan Konseling memuat tulisan ilmiah berupa artikel konseptual, hasil penelitian maupun isu-isu aktual yang relevan dalam Bimbingan dan Konseling. Setiap manuskrip yang dikirimkan akan ditinjau oleh setidaknya dua peer-reviewer menggunakan metode double-blind review. Guiding World : Jurnal Bimbingan dan Konseling diterbitkan dua kali dalam setahun (Mei dan September) oleh Program Studi Bimbingan dan Konseling STKIP Bima. Jurnal ini terdaftar di sistem http://jurnal.stkipbima.ac.id/index.php/GW/index dengan prefiks Digital Object Identifier (DOI) 10.33627. Guiding World : Jurnal Bimbingan dan Konseling menerbitkan artikel tentang praktik, teori, dan penelitian di semua bidang Bimbingan dan Konseling juga pendidikan terkait Bimbingan dan Konseling yang mencakup: Bimbingan dan Konseling Pribadi Bimbingan dan Konseling Sosial Bimbingan dan Konseling Karier Bimbingan dan Konseling Akademik Bimbingan dan Konseling Sekolah Bimbingan dan Konseling di Perguruan Tinggi Penilaian dalam Bimbingan dan Konseling Bimbingan Kelompok Konseling Kelompok Konseling Perorangan Konseling Multikultural Analisis dan Modifikasi Perilaku Bimbingan dan Konseling untuk Penyandang Cacat Evaluasi dan Pengawasan dalam Bimbingan dan Konseling Manajemen Bimbingan dan Konseling Rencana karir Penilaian Psikologis Teknik Komunikasi Kebersihan Mental Media Bimbingan dan Konseling Teknologi Informasi dalam Bimbingan dan Konseling
Articles 130 Documents
Pengujian Intrumen Evaluasi Kinerja Konselor Profesional di Sekolah amiruddin -
Guiding World : Jurnal Bimbingan dan Konseling Vol 2 No 2 (2019): Guiding World : Jurnal Bimbingan dan Konseling
Publisher : Program Studi Bimbingan dan Konseling

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33627/gw.v2i2.266

Abstract

Konselor yang profesional membedakan anda dari para pofesional lain yang menggunakan label konselor/penasihat. Para konselor profesional, tanggungjawab tersebut meliputi hal-hal sebagai berikut: para konselor profesional harus terlatih sepenuhnya dan berkualifikasi agar sanggup memenuhi kebutuhan populas klien yang mereka tangani atau dipercayakan padanya, pelatihan mensyaratkan tingkat pendidikan yang memadai (minimal master atau sarjana strata dua lainnya) yang akan memampukan calon konselor profesional memahami dan menyadari betul-betul teori sistematik yang menuntun praktik profesionalnya; para konselor profesional secara aktif harus mencari dan mendapatkan sertifikat atau lisensi yang tepat sesuai pelatihan, latar belakang dan lingkup praktiknya; para konselor profefsional perlu berkomitmen secara pribadi dan profesional untuk mempebaharui dan meningkatkan keahlian dan pengetahuan mereka sebagai cerminan dan representasi kemajuan terbaru dibidang profesi mereka; para konselor profesional menyadari dan berkontribusi bagi pengembangan profesi dengan melakukan dan berpartisipasi dalam studi-studi riset yang dirancang untuk meningkatkan pengetahuan tentang profesinya. Penggunaan Tes terstandar (Standardized test), di dalam tes yang terstandar yang disusun oleh peneliti ini sudah dicantumkan petunjuk pelaksanaan, waktu yang dibutuhkan, bahan yang tercakup, dan hal-hal lain adalah validitas dan realibitas hasil instrumen. Analisis data uji instrumen dengan SPSS 17 menggunakan analisis statistik Alpha Cronbach diperoleh nilai koefisien realibilitas sebesar 0, 924 kriteria keoefisien realibitas tinggi setelah empat kali analisis. Pada analisis pertama, koefisien korelasi sebesar 0, 859 dengan kriterian tinggi. Namun pada tabel Total Item Statistic terdapat empat item yang tidak memenuhi kriteria ≥ 0,3 yakni item11, item12, item13 dan item14, maka item tersebut digugurkan.
PENGARUH PEMAHAMAN DIRI TERHADAP SIKAP MANDIRI SISWA PADA SMP NEGERI 3 MONTA Nur Syariful Amin
Guiding World : Jurnal Bimbingan dan Konseling Vol 2 No 2 (2019): Guiding World : Jurnal Bimbingan dan Konseling
Publisher : Program Studi Bimbingan dan Konseling

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33627/gw.v2i2.267

Abstract

Kurangnya sikap mandiri para remaja sekarang ini akhirnya berdampak pada perkembangan yang serba menurun dari berbagai aspek, mulai dari kreativitas, motivasi belajar, bahkan sampai kepada tidak mengenali apa minat dan bakat yang sebenarnya mereka miliki yang harus dikembangkan. Maka sikap mandiri yang seharusnya adalah sebagai kemampuan diri seseorang untuk mengahasilkan sesuatu yang positif dalam rangka mengembangkan potensi yang dimiliki. Kemampuan para remaja untuk mengenali minat bakat dan potensi yang dimiliki merupakan tuntutan dari tugas perkembangan pada masa remaja, sehingga diharapkan ketika meningkat pada usia perkembangan berikutnya, individu tersebut sudah tidak mengalami kebingungan lagi. Pemahaman Diri menjadi salah satu factor yang dapat meningkatkan kemampuan para remaja dalam hal ini adalah siswa untuk memiliki sikap mandiri. Artinya semakin tinggi kemampuan mengenali potensi-potensi yang terpendam yang ada didalam dirinya, maka ia akan mengalami kemajuan dalam hal memacu kreativitas dan prestasi dalam berbagai bidang. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui Apakah Ada Pengaruh pemahaman diri terhadap sikap mandiri siswa pada SMP Negeri 3 Monta Kabupaten Bima Tahun Pelajaran 2017-2018, adapun yang dijadikan sample dalam penelitian ini adalah siswa kelas 2 yang berjumlah 24 orang. Penelitian ini termasuk penelitian kuantitatif karena menggunakan rancangan empiris dan gejala yang diamati telah ada secara wajar tampa harus memanipulasi terlebih dahulu Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan dokumentasi untuk mengetahui prestasi belajar siswa dan angket untuk mengetahui perencanaan karir. Keduanya dianalisis dengan menggunakan analisis statistik deskriptif melalui rumus korelasi product moment Berdasarkan perhitungan korelasi product moment, diperoleh nilai yaitu rxy = 0,743. Jika dilihat nilai r tabel dengan n = 24, taraf signifikansi 5% = 0,404 dan taraf signifikansi 1% = 0,515. Sehingga jika rxy dibandingkan dengan r tabel, maka rxy > r tabel. Dari hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa Ho ditolak dan Ha diterima. Sehingga kesimpulannya adalah ada pengaruh pemahaman diri terhadap sikap mandiri siswa pada SMP Negeri 3 Monta Kabupaten Bima Tahun Pelajaran 2017-2018. Pemahaman diri yang objektif menuntut orang untuk mengetahui siapa diri seseorang yang sebenarnya, kemampuan dan minat yang dimiliki dan hal-hal yang disenangi maupun yang tidak, setelah itu diharapkan bisa mengetahui benar akan dirinya sehingga nantinya seseorang bisa melihat kelebihan dan kekurangan yang dimiliki, bisa mengembangkan sikap positif dengan memahami kelebihan-kelebihan yang dimiliki dan melahirkan keyakinan yang kuat untuk bisa berbuat segala sesuatu serta bereaksi positif terhadap kelemahan-kelemahan yang dimiliki supaya tidak menimbulkan rasa rendah diri maupun rasa sulit menyesuaikan diri sehingga secara tidak langsung dengan pemahaman diri diharapkan akan meningkatkan kepercayaan diri dan sikap mandiri
Persepsi Ujaran Dalam Konteks Psikolinguistik Irham Irham
Guiding World : Jurnal Bimbingan dan Konseling Vol 2 No 1 (2019): Guiding World : Jurnal Bimbingan dan Konseling
Publisher : Program Studi Bimbingan dan Konseling

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33627/gw.v2i1.272

Abstract

Berbahasa itu adalah proses menyampaikan makna oleh penutur kepada pendengar melalui satu atau serangkaian ujaran. Ujaran adalah suara murni (tuturan), langsung dari sosok yang berbicara. Jadi ujaran dapat berupa kata, kalimat, atau gagasan, yang keluar dari mulut manusia yang mempunyai arti. Proses pengujaran adalah sebuah perwujudan dari proses artikulasi dan kemudian terkonsep dalam otak manusia secara sempurna. Persepsi ujaran adalah proses di mana sebuah ujaran ditafsirkan. Persepsi ujaran melibatkan tiga proses yang meliputi, pendengaran, penafsiran dan pemahaman terhadap semua suara yang dihasilkan oleh penutur. Kombinasi fitur-fitur tersebut (secara runtut) adalah fungsi utama persepsi ujaran. Persepsi ujaran menggabungkan tidak hanya fonologi dan fonetik dari tuturan yang akan dirasakan, tetapi juga aspek sintakmatik dan semantik dari pesan lisan tersebut. Dalam artikel ini akan diuraikan mengenai persepsi terhadap ujaran dalam konteks psikolinguistik; bagaimana proses atau tahapan dari suatu persepsi terhadap suatu ujaran itu terjadi, apa saja faktor yang mempengaruhi sebuah persepsi ujaran itu terbentuk, beberapa model persepsi ujaran, dan persepsi ujaran dalam konteks psikolinguistik.
ANALISIS NGGAHI NCEMBA DALAM MASYARAKAT BIMA DI KECAMATAN SAPE KABUPATEN BIMA Irham Irham
Guiding World : Jurnal Bimbingan dan Konseling Vol 2 No 2 (2019): Guiding World : Jurnal Bimbingan dan Konseling
Publisher : Program Studi Bimbingan dan Konseling

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33627/gw.v2i2.273

Abstract

Nggahi Ncemba merupakan salah satu jenis sastra lisan (folklor) yang tumbuh dan berkembang pada masyarakat Bima di Kecamatan Sape Kabupaten Bima. Sebagai bagian dari tradisi, Nggahi Ncemba kiranya perlu mendapatkan perhatian dari masyarakat penggunanya, maupun pemerintah. Yaitu, dengan cara meningkatkan apresiasi terhadap tradisi tersebut, seperti melakukan inventarisasi dan menganalisisnya. Hal ini dilakukan sebagai upaya pelestarian terhadap budaya lokal yang merupakan bagian dari kekayaan budaya nasional, sehingga generasi yang akan datang dapat mengenalnya. Selain itu, upaya seperti ini dilakukan untuk membentengi terjadinya akulturasi budaya tradisional. Maka penelitian yang dilakukan ini adalah bagian dari bentuk apresiasi penulis terhadap budaya tradisional dalam rangka inventarisasi, melestarikan, dan untuk menganalisis bentuk, fungsi dan nilai/makna yang terkandung dalam Nggahi Ncemba tersebut pada masyarakat penggunanya, yaitu masyarakat Bima di Kecamatan Sape Kabupaten Bima. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan metode deskriptif kualitatif. Metode deskriptif kualitatif adalah metode yang menggambarkan suatu masalah dengan uraian kata-kata serta dipisahkan menurut kategori untuk memperoleh kesimpulan. Sumber data dalam penelitian ini adalah masyarakat Bima yang tinggal di Kecamatan Sape Kabupaten Bima. Sedangkan sampel dalam penelitian ini adalah perwakilan masyarakat Kecamatan Sape yang diambil secara acak dari tiap-tiap desa yang berjumlah 17 desa (masing-masing dua orang tiap desa). Cara menentukannya adalah dengan menggunakan teknik acak atau random sampling, sehingga jumlah responden/informan yang dikenai sampel sebanyak 34 orang. Objek Penelitiannya adalah bentuk, fungsi dan nilai yang terkandung dalam Nggahi Ncemba. Data dalam penelitian ini adalah bentuk, fungsi dan nilai yang terkandung dalam Nggahi Ncemba. Metode pengumpulan data, yaitu metode observasi, wawancara, rekaman, transkripsi/terjemahan, dan dokumenter. Sedangkan metode analisis data adalah identifikasi, klasifikasi dan interpretasi. Berdasarkan metode yang digunakan, maka dalam pembahasan penelitian ini penulis menguraikan data yang diperoleh di lapangan dengan mengklasifikasikan, menginterpretasikan dan menganalisisnya. Data yang diperoleh sebanyak 50 Nggahi Ncemba yang diklasifikasikan ke dalam empat bentuk, yaitu pepatah, perumpamaan, pemeo atau pribahasa. Sedangkan fungsi dan nilai yang terkandung dalam Nggahi Ncemba, yaitu religi, pendidikan, moral, sosial, dan ekonomi.
Implementasi Bimbingan Klasikal Untuk Meningkatkan Self Control Pada Peserta Didik Faijin Faijin
Guiding World : Jurnal Bimbingan dan Konseling Vol 3 No 1 (2020): Guiding World : Jurnal Bimbingan dan Konseling
Publisher : Program Studi Bimbingan dan Konseling

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33627/gw.v3i1.275

Abstract

Kontrol diri dapat diartikan sebagai suatu aktivitas pengendalian tingkah laku. Pengendalian tingkah laku mengandung makna yaitu, melakukan pertimbangan-pertimbangan terlebih dahulu sebelum memutuskan sesuatu untuk bertindak.Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui:Untuk mengetahui Implementasi Bimbingan Klasikal dalam meningkatkan Self Control SMAN 3 Wera. Dalam mengumpulkan data, peneliti menggunakan metode wawancara, observasi dan dokumentasi. Sedangkan untuk analisis peneliti menggunakan analisis dekskriptif kualitatif , yaitu berupa data data tertulis, dengan tahap tahap reduksi data, Display data dan Verifikasi data.Sedangkan untuk keabshana datanya di cek menggunakan teknik tringulasi menggunakan bahan referensi dan member check. Hasil penelitian ini adalah bahwa penerapan layanan Bimbingan Klasikal dapat meningkatkan Self Control pada peserta didik yang berkaitan dengan siswa mampu mengarakan dan mengendalikan perilakunya dalam menghadapi situasi dan kondisi agar sesuai dengan orang lain, serta siswa dapat mengambil keputusan dari suatu peristiwa atau kejadian. Program bimbingan klasikal dapat mempengaruhi peningkatan prilakunya sendiri sesuai norma yang ada, Maka dari itu dengan ini peserta didik dapat mengatur setiap proses fisik, psikologis dan prilakunya, dengan kata lain serangkaian proses yang membentuk dirinya kearah yang lebih positif dan bermanfaat sesuai yang diharapkan oleh individu tersebut.
PERANAN ORANG TUA DALAM MASA PERKEMBANGAN PUBERTAS ANAK DI SMP NEGERI 4 KOTA BIMA TAHUN PELAJARAN 2018-2019 Nur Syariful Amin
Guiding World : Jurnal Bimbingan dan Konseling Vol 2 No 1 (2019): Guiding World : Jurnal Bimbingan dan Konseling
Publisher : Program Studi Bimbingan dan Konseling

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33627/gw.v2i1.284

Abstract

Peranan orang tua mendidik anak dalam rumah tangga, sangatlah penting artinya, karena dalam rumah tanggalah seorang anak mula-mula memperoleh bimbingan dan pendidikan dari orang tuanya. Tugas ibu dan bapak adalah sebagai guru atau pendidik utama dan pertama bagi anak-anaknya dalam menumbuhkan dan mengembangkan kekuatan mental, fisik dan rohani mereka. Bagi orang tua yang sadar mengenai pentingnya pendidikan anak usia sekolah di dalam rumah tangga, akan memandang anak itu sebagai makhluk yang berakal yang sedang tumbuh, bergairah, dan ingin menyelidiki segala sesuatu yang ada disekitarnya. Maka tujuan penelitian ini adalah ingin mengetahui peranan orang tua dalam masa perkembangan pubertas anak di SMP Negeri 4 Kota Bima Tahun Pelajaran 2018-2019. Yang menjadi subjek penelitian ini adalah 20 orang tua/wali siswa yang memiliki peranan dalam perkembangan pubertas anak pada SMP Negeri 4 Kota Bima. Untuk mengetahui gambaran peranan orang tua tersebut, maka peneliti memberikan angket kepada seluruh siswa yang merupakan anak dari orang tua siswa dalam penelitian. Berdasarkan hasil angket tentang peranan orang tua anak usia pubertas pada SMP Negeri 4 kota Bima berdasarkan hasil pernyataan siswa atau anak usia pubertas, sering memenuhi kebutuhan, memberi kasih sayang dan merencanakan karir anak, sehingga tanggung jawab dalam perkembangan psikis mendapat presentase 87.87 % merangsang intelektual anak untuk terus belajar, menanamkan akidah tauhid sehingga kemampuan orang tua mendidik dan membimbing anak pubertas mendapat persentase 84,64 % dan memberikan seperangkat nilai dan sistem etika sehingga tanggung jawab dalam perkembangan psikis mendapat persentase 88,98 % hal ini oleh hasil persentase dan terletak antara 80 % - 90 %, sehingga disimpulkan bahwa peranan orang tua dalam masa perkembangan pubertas anak pada SMP Negeri 4 Kota Bima Tahun Pelajaran 2018-2019 termasuk kedalam kategori “baik”. Hasil penelitian ini dapat dismpulkan bahwa peranan orang tua yang selalu melaksanakan tanggung jawabnya, memberikan kasih sayang, mendidik dan membimbing dengan baik, akan sangat membantu perkembangan pubertas anak, pada akhirnya tugas perkembangan anak pada masa yang dianggap sulit ini bisa dipenuhi dengan baik dan bisa untuk menghadapi dan melaksanakan tugas-tugas perkembangkan selanjutnya. Hal ini dibutuhkan kerja sama dari oranag tua, guru dn lingkungan masyarakat luas untuk menyiapkan kondisi yang kondusif bagi perkembangan anak secara sehat. Sehingga permasalahan dapat diatasi pada akhirnya prestasi belajar anak dapat diraih semaksimal mungkin.
PENERAPAN KONSELING KELOMPOK REALITA UNTUK MENINGKATKAN DISIPLIN BELAJAR MAHASISWA BIMBINGAN DAN KONSELING Faijin Faijin; Nurhayati nurhayati
Guiding World : Jurnal Bimbingan dan Konseling Vol 2 No 1 (2019): Guiding World : Jurnal Bimbingan dan Konseling
Publisher : Program Studi Bimbingan dan Konseling

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33627/gw.v2i1.289

Abstract

Abstrak: Disiplin belajar merupakan salah satu faktor pendukung keberhasilan belajar. Kenyataan dilapangan masih banyak mahasiswa yang kurang memahami pentingnya disiplin belajar, untuk membantu mahasiswa agar meningkatkan disiplin belajar adalah menggunakan pendekatan kelompok teknik konseling realita. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui peningkatan disiplin belajar subjek setelah di terapi menggunakan konseling kelompok realita. Penerapan konseling kelompok realita ini menggunakan alur/sistem (WDEP) terdiri dari empat tahap: tahap menentukan kebutuhan/tujuan yang ingin dicapai dalam konseling (want), tahap penentuan strategi tindakan yang akan dilakukan (do), tahap penilain ketepatan rencana tindakan untuk penyelesaian masalah (evaluation), tahap realisasi tindakan nyata untuk penyelesaian masalah (planing). Penelitian ini menggunakan rancangan single subject desain.Instrumen pengumpul data yang digunakan yaitu pedoman observasi berupa daftar cek monitoring perubahan perilaku mahasiswa, studi dokumentasi. Subjek penelitian adalah mahasiswa semester IV program studi bimbingan dan konseling yang memiliki disiplin belajar rendah. Teknik analisi data menggunakan statistik non parametrik uji tanda (sign test). Hasil analisi menunjukan dari data tabel di atas N=8 dan X=0 diperoleh nilai ρ= 0,031 jika α (taraf kesalahan) adalah 5% (0,05), maka harga ρ= 0,031 lebih kecil dari α= 0,05. Berdasarkan hasil analisis data (prettest-posttest) maka penggunaan konseling kelompok realita untuk meningkatkan disiplin belajar mahasiswa (posttest) lebih besar dari nilai pretest (XB). Disimpulkan bahwa penerapan konseling kelompok realita dapat meningkatkan disiplin belajar mahasiswa yang dimunculkan oleh kelima subjek dalam penelitian ini sangat signifikan.
Pengaruh Bimbingan Kelompok Terhadap Motivasi Belajar Siswa Di SMA Negeri 2 Kota Bima Alya Nurmaya
Guiding World : Jurnal Bimbingan dan Konseling Vol 2 No 1 (2019): Guiding World : Jurnal Bimbingan dan Konseling
Publisher : Program Studi Bimbingan dan Konseling

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33627/gw.v2i1.300

Abstract

ABSTRAK Di lingkungan SMA Negeri 2 Kota Bima siswa dituntut mampu belajar dengan tekun sesuai dengan aturan yang ada di sekolah, sehingga dengan diberikan bimbingan kelompok memungkinkan siswa Kelas XI di SMA Negeri 2 Kota Bima, meningkatkan motivasi untuk belajar. Dan dengan adanya bimbingan kelompok akan memberikan bantuan kepada siswa melalui kegiatan bimbingan kelompok. Dalam bimbingan kelompok ini merupakan sarana untuk menunjang perkembangan optimal masing-masing siswa, yang diharapkan dapat mengambil manfaat. Artinya semua peserta dalam kegiatan kelompok saling berinteraksi, bebas mengeluarkan pendapat, menanggapi, memberi saran, dan kritik. Apa yang dibicarakan itu semuanya bermanfaat untuk diri peserta yang bersangkutan dan untuk peserta lainnya. Dengan adanya bimbingan kelompok di SMA Negeri 2 Kota Bima, sangat positif sekali sehingga motivasi belajar siswa yang peneliti lihat sangat realatif. Adapun upaya untuk membantu individu agar dapat mencapai perkembangan secara optimal sesuai dengan kemampuan bakat dan minat yang ada dan untuk mengambil manfaat dari hasil kegiatan tesebut. Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: Apaka ada pengaruh bimbingan kelompok terhadap motivasi belajaran siswa di SMA Negeri 2 Kota Bima Tahun 2016-2017. Dari rumusan masalah di atas, maka tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui besarnya pengaruh bimbingan kelompok terhadap motivasi belajar siswa Kelas XI di SMA Negeri 2 Kota Bima tahun ajaran 2016/2017. Adapun ruang lingkup dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: 1) Penentuan variabel: bimbingan kelompok sebagai variabel X (variabel bebas) dan motivasi belajar sebagai variabel Y (variabel terikat); 2) Subjek Penelitian: siswa Kelas XI di SMA Negeri 2 Kota Bima. 3) Obyek penelitian adalah bimbingan kelompok. 4) Lokasi penelitian di SMA Negeri 2 Kota Bima. Dalam penelitian ini penulis menggunakan rancangan penelitian kuantitatif empirik. Populasi penelitian lebih dari 100 maka peneliti membatasi sampel dalam penelitian ini adalah sebanyak 10% dari seluruh populasi penelitian, sehingga sampel dari penelitian ini adalah 35 orang siswa kelas X SMAN 2 Kota Bima. Adapun tehnik analisis data penelitian ini digunakan analisis regresi linear sederhana untuk menganalisis data tentang pengaruh bimbingan kelompok terhadap motivasi belajar siswa di SMAN 2 Kota Bima dengan rumus: Y' = a + bX. Berdasarkan hasil wawancara dan observasi selama penelitian dilaksanakan diperoleh kesimpulan bahwa ada pengaruh bimbingan kelompok pada mata pelajaran matematika terhadap motivasi belajar siswa di SMAN 2 KotaBima Tahun Pelajaran 2016/2017, hal ini dibuktikan dari hasil analisis data menggunakan analisis regresi yang menandakan hubungan antara kedua variabel yang terlibat adalah positif dengan Y = 33,196 - 51,26 x yang artinya antara kedua variabel yang terlibat berhubungan positif. Kata Kunci: Bimbingan kelompok, motivasi belajar
Korelasi Antara Lingkungan Keluarga Dengan Kemandirian Belajar Siswa Di SMP Negeri 7 Kota Bima Sulistia Indah; Alya Nurmaya; Khairunnisa .
Guiding World : Jurnal Bimbingan dan Konseling Vol 3 No 1 (2020): Guiding World : Jurnal Bimbingan dan Konseling
Publisher : Program Studi Bimbingan dan Konseling

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33627/gw.v3i1.405

Abstract

Lingkungan keluarga adalah segala sesuatu yang berada di sekitar individu yang merupakan hubungan dan peranan yang sangat penting dalam perkembangan individu yang mempunyai ikatan- ikatan, baik ikatan perkawinan, darah ataupun adopsi. Kemandirian belajar diartikan sebagai suatu proses belajar yang terjadi pada diri seseorang, dan dalam usahanya untuk mencapai tujuan belajar orang tersebut dituntut untuk aktif secara individu atau tidak tergantung kepada orang lain seperti melakukan kegiatan belajar tanpa disuruh, melakukan kegiatan belajar secara teratur, memiliki jadwal belajar yang telah disusun sendiri, menyelesaikan tugas-tugas sekolah, melakukan diskusi dengan teman sekelas bila ada pelajaran yang. Pendidikan keluarga adalah fundamental atau dasar dari pendidikan anak selanjutnya. Hasil-hasil pendidikan yang diperoleh anak dalam keluarga menentukan pendidikan anak itu selanjutnya, baik sekolah maupun dalam masyarakat. Keluarga merupakan tempat-tempat lain, pendidikan keluarga merupakan dasar dari pendidikan selanjutnya, karena orang tua adalah pendidik kodrati yang mendidik siswa dengan penuh kasih sayang. Judul dalam penelitian ini adalah Korelasi antara lingkungan keluarga dengan kemandirian belajar siswa kelas VIII SMP Negeri 7 Kota Bima. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif yaitu yang bertujuan untuk melihat pengaruh dua variabel yaitu Lingkungan keluarga (X) dan Kemandirian belajar siswa (Y). Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah angket dan dokumentasi. Untuk pengujian hipotesis digunakan metode statistika dengan rumus korelasi product moment. Jumlah populasi dalam penelitian ini adalah 171 orang siswa yang tersebar dari 6 kelas, sampel dalam penelitian ini sebanyak 34 orang siswa yang diambil dengan cara acak (Random sampling). Teknik Analisis data adalah Teknik yang di pilih dalam masalah korelasi dua variabel, yang tepat adalah analisis statistika product moment. Dengan bersandar pada hasil analisis data di lapangan yaitu dengan diperolehnya nilai r hitung sebesar 0,763 dikonversikan pada nilai r tabel yang diperoleh dari N= 34 adalah sebesar 0,126 dengan taraf signifikansi sebesar 5%. Dari hasil tersebut diketahui bahwa nilai r hitung lebih besar dari nilai r tabel (0,763 > 0,126). Berdasarkan hasil analisis data penelitian, maka dapat diambil kesimpulan bahwa : Ada Korelasi antara lingkungan keluarga dengan kemandirian belajar siswa kelas VIII SMP Negeri 7 Kota Bima.
Pengaruh Handphone Terhadap Kedisiplinan Belajar Peserta Didik SMP Negeri 7 Kota Bima Nur Syariful Amin; Khairunnisa .; Sulistia Indah; Alya Nurmaya
Guiding World : Jurnal Bimbingan dan Konseling Vol 3 No 1 (2020): Guiding World : Jurnal Bimbingan dan Konseling
Publisher : Program Studi Bimbingan dan Konseling

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33627/gw.v3i1.406

Abstract

Handphone adalah media yang potensial sekali tidak saja untuk menyampaikan informasi tetapi juga membentuk sikap, kebiasaan dan perilaku seseorang, baik ke arah positif maupun negatif, disengaja ataupun tidak. Sebagai media audio visual. Handphone mampu merebut 94 % saluran masuknya pesan-pesan atau informasi ke dalam jiwa manusia yaitu lewat mata dan telinga, Dengan adanya handphone di setiap rumah, maka perhatian peserta didik pun tercurah kesana. Berbagai fitur program ditawarkan untuk merebut perhatian masyarakat terutama anak-anak diusia sekolah. Program-program pendidikan sangat bermanfaat bagi peningkatan ilmu dan pengetahuan para peserta didik. Sehingga diharapkan dengan menonton tayangan-tayangan yang positif, maka akan berdampak pada peningkatan kedisiplinan dan prestasi belajar peserta didik. Meskipun bisa juga sebaliknya. Dikota Bima, khsusunya peserta didik SMP Negeri 7 hampir semua peserta didik memiliki Handphone di rumah masing-masing. Dengan semakin banyaknya fitur-fitur yang ditawarkan, maka terjadi berbagai perubahan pada diri peserta didik. Baik perubahan sikap prilaku, gaya hidup, dan lain-lain. Namun untuk melihat pengaruh Hanphone terhadap perubahan kedisiplinan peserta didik belum ada satu penelitian pun dilakukan Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif yaitu yang bertujuan untuk melihat pengaruh dua variabel yaitu Handphone (X) dan Kedisiplinan belajar peserta didik (Y). Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah angket dan dokumentasi. Untuk pengujian hipotesis digunakan metode statistika dengan rumus korelasi product moment. Jumlah populasi dalam penelitian ini adalah 240 orang peserta didik yang tersebar dari 6 kelas, sampel dalam penelitian ini sebanyak 48 orang peserta didik yang diambil dengan cara acak (Random sampling). Teknik Analisis data adalah Teknik yang di pilih dalam masalah korelasi dua variabel, yang tepat adalah analisis statistika product moment. Dengan bersandar pada hasil analisis data di lapangan yaitu dengan diperolehnya nilai r hitung sebesar 0,412 dikonversikan pada nilai r tabel yang diperoleh dari N= 48 adalah sebesar 0,284 dengan taraf signifikansi sebesar 5%. Dari hasil tersebut diketahui bahwa nilai r hitung lebih besar dari nilai r tabel (0,412 > 0,284). Berdasarkan hasil analisis data penelitian, maka dapat diambil kesimpulan bahwa : Ada Pengaruh Handphone Terhadap kedisiplinan belajar peserta didik kelas VIII SMP Negeri 7 Kota Bima.

Page 2 of 13 | Total Record : 130