cover
Contact Name
Achluddin Ibnu Rochim
Contact Email
corelsurabaya@gmail.com
Phone
+6281249846916
Journal Mail Official
jurnalabdimas1@gmail.com
Editorial Address
Nginden Intan Timur XV No. 11 Surabaya
Location
Unknown,
Unknown
INDONESIA
ABDI MASSA: Jurnal Pengabdian Nasional
ISSN : -     EISSN : 27970493     DOI : -
Jurnal Pengabdian Nasional ABDI MASSA ber e-ISSN 2797-0493 ini adalah Jurnal Pengabdian Nasional, memuat artikel ilmiah hasil pengabdian kepada masyarakat dengan fokus pada bidang teknologi tepat guna dan kewirausahaan. Hasil-hasil kegiatan pengabdian masyarakat berupa penerapan dan pendampingan kepada masyarakat di berbagai bidang ilmu, diantaranya: Teknologi Rekayasa Pendidikan, Hukum, Psikologi, Pertanian, Manajemen, Teknologi Informasi, Sosial Humaniora, dan Bidang Ilmu Lainnya. Dengan hasil-hasil pengabdian sebagai berikut: People, Local Food Security, Training, Marketing, Appropriate Technology, Design Community Empowerment, Social Access; Community Services Student Community Services; Education for Sustainable Development.
Arjuna Subject : Umum - Umum
Articles 208 Documents
PENINGKATAN KETRAMPILAN MASYARAKAT DESA PAPUNGAN MELALUI PELATIHAN DIVERSIVIKASI OLAHAN PANGAN BERBAHAN BAKU IKAN Rini Rahayu Sihmawati; Tiurma Wiliana Susanti Panjaitan; Wardah Wardah; Harjo Seputro
ABDIMAS Vol 2 No 06 (2022): PEMBERDAYAAN MASYARAKAT
Publisher : COMMUNITY OF RESEARCH LABORATORY SURABAYA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Desa Papungan Kecamatan Kanigoro Kabupaten Blitar merupakan desa yang memiliki ikan yang khas yaitu ikan mujair. Ikan mujair oleh masyarakat biasanya hanya dikonsumsi dengan cara digoreng atau dibakar saja. Karakteristik ikan yang mudah membusuk menyebabkan masyarakat harus segera menjual hasilnya dalam keadaan hidup atau segar saat dipanen. Keadaan tersebut dapat diatasi dengan melakukan proses pengolahan hasil ikan yang berlebih agar daya awetnya meningkat. Dalam usaha meningkatkan daya awet dan meningkatkan pendapatan, kendala yang dihadapi masyarakat adalah rendahnya pengetahuan dan ketrampilan dalam mengolah pangan asal ikan, terutama ikan mujair. Tujuan dari pengabdian masyarakat ini adalah untuk memberikan pelatihan dan pendampingan kepada masyarakat yang membudidayakan ikan Mujair agar bisa mengolah hasil ikan menjadi produk lain yang mudah dilakukan serta diminati masyarakat. Metode yang digunakan dalam pengabdian ini adalah memberikan pelatihan dan pendampingan pengolahan ikan menjadi abon ikan dan ikan krispi. Hasil dari pengabdian masyarakat ini adalah memfasilitasi teknologi tepat guna berupa peralatan serta pelatihan dan pendampingan sehingga dapat meningkatkan ketrampilan serta pendapatan masyarakat desa Papungan, khususnya masyarakat pembudidaya ikan mujair.
MENGANALISIS PROGRAM KALIMASADA KOTA SURABAYA DARI PERSPEKTIF PRINSIP DASAR BIROKRASI WEBERIAN Aleeah Antasah Khoirul Amin, Putri
ABDIMAS Vol 3 No 06 (2023): PENDIDIKAN MASYARAKAT
Publisher : COMMUNITY OF RESEARCH LABORATORY SURABAYA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Di zaman sekarang Administrasi Kependudukan sangatlah penting, pasalnya semua instansi mulai dari Lembaga Pemerintahan sampai Perusahaan Swasta sistem Adminitrasinya menggunakan Identitas Kependudukan. Karena sekarang sistem Pencatatan Kependudukan di-upgrade menjadi basis Digital, instansi-instansi tersebut lebih mudah mengakses dan otomatis langsung tersambung dengan sistem kependudukan. Namun dibalik mudahnya sistem Digital, banyak kendala yang terjadi dikarenakan pergantian sistem Pencatatan Kependudukan tersebut, yang paling banyak terjadi adalah kesalahan dalam Pencatatan Kependudukan warga, dan hal tersebut harus segera diperbaiki. Namun tidak semua warga paham bagaimana dan dimana untuk mengurus Administrasi Kependudukan. Karena itu pemerintah berusaha melahirkan Program yang dapat mempermudah warganya dalam mengurus Administrasi Kependudukan, salah satunya Pemerintah Kota Surabaya. Program KALIMASADA (Kawasan Lingkungan Masyarakat Sadar Adminduk) merupakan salah satu program dispendukcapil kota surabaya dalam merintis tercapainya lingkungan/kampung yang tertib adminduk dengan meningkatkan jumlah masyarakat yang sadar adminduk. Dengan program ini warga diarahkan ke tempat yang lebih dekat dalam Kepengurusan Administrasi Kependudukan yaitu di Ketua RT. Program Kalimasada yang digagas Dispendukcapil ini merupakan program percepatan layanan Adminduk bagi warga Surabaya. Tujuan Artikel ini adalah menelaah tentang Program KALIMASADA tersebut apakah sejalan dengan Teori Birokrasi Menurut Max Weber. Max Weber sendiri dikenal sebagai bapak birokrasi. Max Weber mendefinisikan birokrasi sebagai sebuah sistem untuk mengatur sebuah organisasi yang besar agar diperoleh pengelolaan yang efisien, efektif dan rasional.
MENINGKATKAN KESADARAN MASYARAKAT: MENJADIKAN MANUKAN KULON SEBAGAI KAMPUNG HIJAU DI KOTA SURABAYA Darmawan, Arif
ABDIMAS Vol 3 No 06 (2023): PENDIDIKAN MASYARAKAT
Publisher : COMMUNITY OF RESEARCH LABORATORY SURABAYA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Kampung hijau merupakan konsep kampung berbasis lingkungan dan solusi mengatasi permasalahan lingkungan perkotaan komunitas, industri/bisni. Kampung hijau adalah kampung yang menerapkan asas pelestarian fungsi lingkungan dalam mewujudkan pembangunan berkelanjutan, baik pelestarian fungsi pada komponen lingkungan (biotik, abiotik maupun komponen sosial ekonomi dan budaya serta kesehatan masyarakat). Upaya lembaga dalam mewujudkan pembangunan berkelanjutan melalui kampung hijau dimulai dari Lembaga RW. Menurut Permendagri No. 5 Tahun 2007, Lembaga RW merupakan Lembaga Kemasyarakatan yang diakui dan dibina oleh pemerintah. Salah satu fungsinya adalah penunjang pembangunan. Dipilihnya Lembaga RW sebagai subyek karena RW merupakan wujud struktur perantara di Indonesia. Di satu sisi masyarakat memerlukan perantara dengan pemerintah. Di sisi lain pemerintah juga perlu perantara dengan masyarakat. Keberadaan lembaga RW dibutuhkan oleh masyarakat dan pemerintah. Peran eksistensi Lembaga RW dalam pembangunan tidak dapat diabaikan. Masyarakat di Manukan Kulon merupakan reprentasi dari kampung perkotaan pada umumnya. Kampung yang padat penduduk, penuh lorong dan gang sempit, struktur penduduk yang heterogen. Mayoritas warga bekerja sebagai buruh, pengusaha kecil dan karyawan swasta. Secara internal tidak ada institusi atau perusahaan yang berpengaruh. Kondisi Lingkungannya tidak ada penghijauan sehingga tidak Asri dan Kering dimusim Kemarau dan ketika musim Hujan banyak genangan di lorong lorong kampung karena salurannya tidak terawat dan masyarakat belum memanfaatkan lahannya untuk menabung air. Minimnya pemahaman warga tentang kampung hijau dan kesadaran untuk memanfaatkan potensi wilayah dan potensi penduduk untuk membangun kampung yang asri, sejuk hijau , ada cadangan air dan tidak ada genangan merupakan latar belakang dilakukan kegiatan pengabdian. Oleh karena itu kegitan pengabdian diantaranya adalah 1.Warga kampung mendapatkan pengetahuan tentang manajemen kampung dan cara membuat biopori , 2. Warga kampung mendapat pengetahuan tentang pentingnya kesadaran lingkungan dan gerakan menabung air, 3. Warga di Kampung merasakan kampungnya asri, sejuk dan terbebas dari banjir di musim hujan dan kekurangan air di musim kemarau.dengan dilakukan penghijauan dan membangun biopori.
PELAYANAN PEMBAYARAN PAJAK KENDARAAN BERMOTOR 1 TAHUNAN MELALUI WALKTHRU DI SAMSAT MANYAR KOTA SURABAYA Chrisidan Tama, Elvin; Widiyanto, M. Kendry
ABDIMAS Vol 3 No 06 (2023): PENDIDIKAN MASYARAKAT
Publisher : COMMUNITY OF RESEARCH LABORATORY SURABAYA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Kegiatan ini bertujuan untuk membantu dengan prosedur dalam melayani pembayaran wajib pajak kendaraan bermotor 1 Tahunan melalui Walkthru. Kegiatan ini menggunakan metode kegiatan berupa pengamatan, wawancara, dan tindakan. Dilengkapi dengan dokumentasi. Hasil kegiatan ini menunjukkan bahwa pelayanan publik adalah kegiatan atau rangkaian kegiatan dalam rangka pemenuhan kebutuhan pelayanan sesuai dengam peraturan perundang-undangan bagi setiap warga negara. Peserta kegiatan mendapatkan arahan terkait kegiatan dari Kepala TU UPT Bapenda. Peserta melaksanakan kegiatan di Samsat Manyar dengan jam kerja sesuai yang berlaku di Samsat Manyar. Dengan kegiatan berupa pelayanan pajak dalam STNK yang perlu wajib dibayarkan, Pajak STNK Tahunan yang harus memperoleh pengesahan paraf dan dicap oleh pihak kepolisian dilakukan ketika pembayaran pajak kendaraan pada kolom yang tercetak di STNK (letaknya di sebelah kanan). Menurut peraturan pemerintah No 60 Tahun 2016 tentang jenis dan tarif atas Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) biaya administrasi perpanjangan STNK mengalami kenaikan.Kenaikan pada biaya administrasi ini dilakukan dengan maksud untuk meningkatkan kinerja sistem. Kesimpulan yang di dapat dalam kegiatan ini bahwa Pedoman Penyusunan SOP di lingkungan Samsat Manyar merupakan salah satu langkah dalam mendukung standar operasional prosedur, setiap pegawai dan pejabat dapat melaksanakan pekerjaannya dengan efesien, memberikan kemudahan dalam memantau hasil pekerjaan. Pedoman Penyusunan SOP ini akan selalu dievaluasi dan senantiasa bergerak dinamis sesuai dengan visi dan misi. Maka dapat disimpulkan bahwa pelaksanaan kegiatan dari masing-masing tahapan prosedur sudah sesuai dengan SOP yang ada di Samsat Manyar kota Surabaya yang telah ditetapkan. Saran dari Penelitian ini Diharapkan pegawai Samsat Manyar untuk lebih meningkatkan sosialisasi mengenai bagaimana cara mengurus Pajak 1 Tahunan atau Administrasi lainnya, supaya masyarakat dapat mengetahui prosedur Pajak 1 Tahunan. Karena masih banyak masyarakat menggunakan jasa calo dalam melakukan Pajak 1 Tahunan, Sehingga mengeluarkan biaya yang bengkak.
PENTINGNYA KESETARAAN PENDIDIKAN BAGI DESA WISATA BEJIJONG DI KABUPATEN MOJOKERTO Handayani Sagita, Dini; Ari Nugraha, Fransiskus; Ramadhania, Tariza; Puspaningtyas, Anggraeny
ABDIMAS Vol 4 No 01 (2024): PENDIDIKAN MASYARAKAT
Publisher : COMMUNITY OF RESEARCH LABORATORY SURABAYA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.69957/abdimass.v4i01.558

Abstract

Kelompok belajar (Kejar) adalah jalur pendidikan nonformal yang difasilitasi oleh Pemerintah untuk siswa yang belajarnya tidak melalui jalur sekolah. Kejar paket terdiri dari 3 paket yaitu kejar paket A, B, dan C. Kejar Paket A, B, dan C merupakan solusi bagi kita yang sudah berusia di atas usia sekolah namun ingin memiliki pengetahuan, kemampuan, dan ijazah setara dengan SD, SMP, dan SMA. melalui program kejar paket, siswa akan mendapatkan pelajaran setara sesuai dengan tingkatannya. Kegiatan pembelajaran kejar paket dilaksanakan secara fleksibel dibandingkan dengan sekolah formal artinya pembelajaran dilaksanakan tidak penuh dalam 1 Minggu melainkan hanya dilaksanakan 3 kali dalam seminggu. Berdasarkan hasil observasi dan survey pengabdi, Desa Bejijong merupakan salah satu desa yang terletak di Kabupaten Mojokerto memiliki berbagai potensi, mulai dari produk budaya nusantara yang kental, UMKM di bidang kerajinan yang dapat dikembangkan, dan sumber daya manusia (SDM). Permasalahan yang dihadapi saat ini dimana kondisi pendidikan formal di Desa Bejijong terdapat mengalami kelemahan, diantaranya terdapat masyarakat yang belum lulus tingkat Sekolah Dasar (SD) dan ada beberapa tidak melanjutkan ke jenjang pendidikan yang lebih tinggi. Berdasarkan capaian dari lingkup pendidikan di desa tersebut kurang mengalami peningkatan dikarenakan pengaruh lingkungan dan mindset kedaerahan yang masih kental. Seperti halnya banyak remaja Desa Bejijong yang lebih memilih untuk bekerja bukan karena kesulitan ekonomi, namun mereka lebih senang menghasilkan suatu berbentuk material.
DESA BEJIJONG TO THE NEXT LEVEL BERSAMA POJOK LITERASI BAHASA INGGRIS BEM FISIP UNTAG SURABAYA Tsalshabila, Bizi; Supriyadi JR, Deva; Wahyu Ramadhana, Devangga; Puspitaningtyas, Anggraeny
ABDIMAS Vol 4 No 01 (2024): PENDIDIKAN MASYARAKAT
Publisher : COMMUNITY OF RESEARCH LABORATORY SURABAYA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.69957/abdimass.v4i01.559

Abstract

Berdasarkan arahan kebijakan pendidikan tahun 2022, Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi menyatakan bahwa program yang harus diutamakan yaitu meningkatkan ketersediaan atau keterjaminan akses dan mutu layanan pendidikan serta meningkatkan kualitas sarana dan prasarana pendidikan dalam mendukung pembelajaran berkualitas. Program tersebut harus mencakup seluruh level pendidikan yang ada di Indonesia, baik pendidikan formal maupun non formal termasuk literasi. Permasalahan yang dihadapi di Desa Bejijong ialah pada sumber daya manusianya, yang dimana masyarakat tidak mengalami secara baik dalam pengembangan masyarakat atau komunitas (Community Development). Kondisi masyarakat pada Desa Bejijong juga masih perlu membutuhkan pengembangan diri terutama dalam minat dan bakat di bidang Public Speaking dan kemampuan berbahasa Inggris. Maka dari itu kami dari Tim PPK ORMAWA memberikan beberapa materi diantaranya ada Introduction, Basic Conversation, Part Of Speech dan yang terakhir terdapat materi tentang tenses for speaking. Dengan adanya Literasi Bahasa Inggris tim PPK ORMAWA berharapan masyarakat yang ada di desa Bejijong khususnya untuk remaja-remaja yang ada di desa tersebut menjadi tour guide untuk desanya sendiri.
PELATIHAN PUBLIC SPEAKING MENUJU TOUR GUIDE PROFESIONAL BAGI PELAKU PARIWISATA KAMPUNG ADAT SEGUNUNG JOMBANG Prqyogo, Mohamad Dey
ABDIMAS Vol 3 No 06 (2023): PENDIDIKAN MASYARAKAT
Publisher : COMMUNITY OF RESEARCH LABORATORY SURABAYA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pentingnya kemampuan public speaking yang harus dimiliki para pelaku atau pengelola pariwisata khusunya seorang tour guide internal Kampung Adat Segunung Jombang merupakan salah satu solusi untuk menunjang dan mengembangkan potensi pariwisata adat setempat. Karena selama ini pelayanan dalam pendampingan wisatawan yang datang hanya bersifat formalitas semata dan belum memaksimalkan fungsi tour guide yang sesungguhnya. Pengabdian masyrarakat ini diawali dengan melakukan analisis langsung ke lokasi, setelah mendapatkan gambaran masalah, penulis menyusun program yang di dasarkan pada kebutuhan serta kesepakatan masyarakat setempat, kemudian dilakukan pelatihan dan pendampingan secara langsung kepada para pelaku pariwisata yang ada selama beberapa bulan pelaksaan. Hasil yang didapatkan adalah meningkatnya kemampuan public speaking yang dimiliki para peserta pelatihan, serta bertambahnya pengetahuan tentang pentingnya seorang tour guide sebagai representasi citra pelayanan sebuah tempat pariwisata dan juga sebagai kunci pemasaran secara langsung kepada wisatawan juga sekaligus sebagai aktor yang mengintegrasikan seluruh sektor pariwisata yang ada di Kampung Adat Segunung.
KOLABORASI KINERJA DESA ADAT DAN PERAN BUMDES DALAM MENJALANKAN PROGRAM WISATA TERPADU TAMAN MUMBUL Sapta Putra Hantana, Juli; Luh Putu Eddy Tarini, Ni; Nengah Sarikumpul, Ni; Ketut Riyastini, Ni; Ermitajani Judi, Tjatur
ABDIMAS Vol 3 No 06 (2023): PENDIDIKAN MASYARAKAT
Publisher : COMMUNITY OF RESEARCH LABORATORY SURABAYA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pengembangan dan pengelolaan desa wisata penting dilakukan mengingat desa kaya akan potensi wisata, alami, belum mengalami banyak perubahan dan terjaga keasliannya sehingga digemari oleh wisatawan. Pulau Bali sebagai daerah tujuan wisatawan baik domestik maupun mancanegara memiliki beragam potensi wisata yang salah satunya adalah obyek wisata Taman Mumbul di Desa Sangeh kabupaten Badung. Taman Mumbul menawarkan jenis wisata alam, budaya, dan spiritual termasuk wisata air karena Taman Mumbul memiliki sumber air yang melimpah. Pengelolaan Taman mumbul sepenuhnya dilakukan oleh desa adat sangeh dengan peran yang minim dari desa dinas melalui BUMDes, walaupun kedua entitas tersebut memiliki kewenangan sebagaimana diatur dalam peraturan perundang-undangan yang berlaku. Tulisan ini bermaksud untuk mengkaji bagaimana peran desa adat dan BUMDes dalam melakukan pengelolaan desa wisata melalui metode participatory action research (PAR) dan reviewer research sejenis sehingga dapat diperoleh bentuk kolaborasi peran kinerja desa adat dan peran BUMDes dalam menjalankan Program wisata terpadu Taman Mumbul. Hasil yang diperoleh menggambarkan pembentukan unit usaha wisata untuk pengelolaan taman mumbul pada BUMDes desa sangeh dapat menjadi langkah awal kolaborasi yang disertai dengan mengadopsi strategi terbaik yang telah dilakukan dengan sukses oleh BUMDes di desa wisata baik di Bali maupun di luar Bali, selain itu diperlukan adanya kemitraan strategis antara desa adat, BUMDes dan para stakeholder yaitu akademisi, bisnis, masyarakat, pemerintah dan media yang didasari asas saling percaya, keterbukaan, saling membutuhkan dan saling menguntungkan sehingga pengembangan pariwisata taman mumbul akan menjadi lebih optimal dan dapat berjalan secara berkelanjutan.
TATA KELOLA KEMANDIRIAN PASRAMAN DALAM MEMAKSIMALKAN PERANNYA SEBAGAI LEMBAGA YANG MULTI FUNGSI Bayangkara, Ida Bagus Ketut; Bagus Cempena, Ida
ABDIMAS Vol 4 No 01 (2024): PENDIDIKAN MASYARAKAT
Publisher : COMMUNITY OF RESEARCH LABORATORY SURABAYA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.69957/abdimass.v4i01.920

Abstract

Keberadaan pasraman di Jawa Timur saat ini sebagian besar berupa sekolah-sekolah minggu di tempat-tempat ibadah (Pura) untuk memenuhi kebutuhan pengajaran Agama Hindu yang tidak dilaksanakan di sekolah-sekolah formal karena tidak tersedianya Guru Agama di sekolah-sekolah tersebut. Artikel ini bertujuan untuk mengungkapkan kemandirian tata kelola pasraman sebagai lembaga multi fungsi. Bimbingan Masyarakat Hindu Kementrian Agama Wilayah Jawa Timur sebagai mitra sedang mendorong terbentuknya pasraman-pasraman baik formal maupun non formal, sebagai Lembaga Pendidikan Hindu agar mampu menjalankan fungsi dan perannya secara maksimal. Pengabdi ikut mendukug program ini dengan memberikan pelatihan tentang pentingnya kemandirian tata kelola pasraman sebagai Lembaga yang multi fungsi. Kemandirian pasraman dikukr dari empat aspek penting sebagai indikatornya, meliputi : organisasi, pengajaran, sarana dan prasarana, dan pendanaan. Disamping itu agar mampu melaksanakan perannya secara maksimal, pasraman harus dikelola berdasarkan pronsip-prinsip manajemen modern. Sedangkan fungsi strategis pasraman, disamping sebagai Lembaga Pendidikan, pasraman juga dapat berperan sebagai pusat pengembangan karakter siswa, pusat pengembangan budaya local dan pusat pembelajaran kewirausahaan.
PEMBERDAYAAN PRODUKSI DAN PENGELOLAAN KEUANGAN USAHA MIKRO KUE TRADISIONAL “ LARIS “ DI MENUR PUMPUNGAN KOTA SURABAYA Inggit Gunwan, Kunto; Mataji, Mataji
ABDIMAS Vol 3 No 06 (2023): PENDIDIKAN MASYARAKAT
Publisher : COMMUNITY OF RESEARCH LABORATORY SURABAYA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Sejak diberlakukannya Masyarakat Ekonomi Asean (MEA) pada akhir tahun 2015 seharusnya mendorong keseluruhan pelaku ekonomi tidak terkecuali UKM dan Usaha Mikro untuk berbenah diri dalam rangka meningkatkan kualitas produksi baik barang maupun jasa. Bila tidak dilakukan, maka Indonesia merupakan pasar “empuk” bagi negara Asean lainnya karena Indonesia memiliki penduduk terbesar (population size) di Asean, yakni tidak kurang 270-an juta jiwa penduduk. UKM dan Usaha Mikro yang merupakan pengejewantahan demokrasi ekonomi rakyat, menjadi sangat terpukul bila arus barang dan jasa begitu derasnya dari berbagai Negara Asean menyerbu pasar Indonesia. Menyadari yang demikian melakukan penguatan (empowering) terhadap UKM dan Usaha Mikro adalah sebuah keharusan dan keniscayaan untuk bisa menemukan jati diri bangsa yang memiliki comparative advantage dan competitive advantage. Kegiatan ini diawali dengan mengidentifikasi permasalahan yang ada dan selanjutnya dicarikan metode pemecahannya, metode yang digunakan adalah dengan memberikan pelatihan dan pendampingan. Hasil yang telah dicapai adalah adanya kemampuan usaha Kue Tradisional yang mengoptimalkan penjulannya dengan menggunakan bahan baku lokal. Dengan demikian Usaha Mikro Kue Tradisional “ laris “ dapat meningkatkan kemampuannya dibidang produksi dan manajmen usaha. Laporan keuangan merupakan hal yang tidak kalah penting dalam membangun usaha karena dengan adanya laporan keuangan yang bagus akan menunjukkan perkembangan usaha yang dapat dilihat dari laba bersih yang diperoleh. Adanya luaran tersebut sebagai indikasi peningkatan pemberdayaan usaha.

Page 10 of 21 | Total Record : 208