cover
Contact Name
Farhamzah
Contact Email
farhamzah@ubpkarawang.ac.id
Phone
+6281380007942
Journal Mail Official
buanafarma@ubpkarawang.ac.id
Editorial Address
JL. H.S. Ronggowaluyo Telukjambe Timur Karawang 41361
Location
Kab. karawang,
Jawa barat
INDONESIA
Jurnal Buana Farma
ISSN : -     EISSN : 27972100     DOI : 10.36805
Core Subject : Health, Science,
The major focus of Jurnal Buana Farma is to publish articles in the area of Experimental Pharmacology, Clinical Pharmacy, Pharmaceutical Technology, Pharmacoeconomy, Pharmacognosy, Pharmaceutical chemistry.
Articles 10 Documents
Search results for , issue "Vol. 1 No. 3 (2021): Jurnal Buana Farma : Jurnal Ilmiah Farmasi" : 10 Documents clear
PERBEDAAN TINGKAT KEPERCAYAAN MAHASISWA FARMASI DAN NONFARMASI TERHADAP PENERIMAAN VAKSIN COVID-19 Amalia Tasa Awanis; Surya amal; Dedy Frianto
Jurnal Buana Farma Vol. 1 No. 3 (2021): Jurnal Buana Farma : Jurnal Ilmiah Farmasi
Publisher : Fakultas Farmasi Universitas Buana Perjuangan Karawang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36805/jbf.v1i3.156

Abstract

Sebagai salah satu upaya dalam memutus rantai penyebaran covid-19 di Indonesia, Pemerintah RI telah mengadakan program vaksinasi covid-19 untuk seluruh masyarakat Indonesia. Vaksinasi saat ini merupakan langkah yang tepat untuk meningkatkan kekebalan seseorang secara aktif terhadap suatu penyakit. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui adakah perbedaan tingkat kepercayaan terhadap penerimaan vaksin covid-19 dan mengetahui persepsi mahasiswa terhadap vaksinasi covid-19. Penelitian ini dilakukan dengan metode penelitian kuantitatif cross sectional, dengan teknik simple random sampling dan melibatkan 351 responden dari mahasiswa farmasi dan nonfarmasi (mahasiswa fakultas teknik dan ilmu komputer). Hasil penelitian didapatkan perbedaan tingkat kepercayaan antara mahasiswa farmasi dan nonfarmasi dengan nilai signifikan 0,000 (p<0,05), sebanyak 78,3% mahasiswa farmasi memiliki tingkat kepercayaan yang tinggi sedangkan mahasiswa nonfarmasi hanya 47,8%. Mahasiwa farmasi memiliki persepsi positif sebesar 92% sedangkan mahasiswa nonfarmasi 68%. Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa terdapat perbedaan signifikan tingkat kepercayaan antara mahasiswa farmasi dan nonfarmasi terhadap penerimaan vaksin covid-19 dimana tingkat kepercayaan mahasiswa farmasi lebih tinggi dari mahasiswa nonfarmasi. Dan, mahasiswa farmasi memiliki persepsi positif lebih tinggi dibandingkan mahasiwa nonfarmasi.
EVALUASI EFEKTIVITAS DAN RASIONALITAS PENGGUNAAN OBAT ANTIHIPERTENSI PADA PASIEN PROLANIS DIABETES DI KLINIK KIMIA FARMA KARAWANG Muhammad Firmansyah; Dedy Frianto; Surya Amal
Jurnal Buana Farma Vol. 1 No. 3 (2021): Jurnal Buana Farma : Jurnal Ilmiah Farmasi
Publisher : Fakultas Farmasi Universitas Buana Perjuangan Karawang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36805/jbf.v1i3.157

Abstract

Hipertensi dan diabetes melitus adalah penyakit kardiovaskuler yang saling berkaitan. Sebuah penelitian mengemukakan tingkat mortalitas penderita penyakit kardiovaskuler 2-3 kali lipatnya lebih tinggi pada pasien penderita diabetes dengan hipertensi. Salah satu upaya pemerintah untuk mengurangi risiko tersebut yaitu dengan diadakannya Prolanis. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui persentase efektivitas dan rasionalitas pengobatan antihipertensi serta hubungan antara efektivitas dan rasionalitas pengobatan antihipertensi pasien diabetes Prolanis di Klinik Kimia Farma Karawang. Jenis penelitian yang dilakukan adalah penelitian observasional yang dilakukan dengan metode deskriptif dan menggunakan data retrospektif. Data berupa rekam medis pasien Prolanis di Klinik Kimia Farma Karawang pada periode Oktober hingga Desember 2020 dan dievaluasi berdasarkan literatur. Hasil dari penelitian yang telah dilakukan menunjukan passion wanita lebih banyak daripada pria dengan rentang usia paling banyak pada usia 60-69 th dengan persentase 40,63%, jenis terapi monoterapi 59,38% dan Kombinasi 40,62% dengan golongan obat yang digunakan adalah Calcium Chanel Blocker dan Angiotensin Reseptor Blocker. Kesimpulan dari penelitian yang dilakukan menunjukkan persentase efektivitas dan rasionalitas pengobatan adalah efektivitas 46,88%, tepat pasien 100%, tepat indikasi 100%, tepat obat 100% dan tepat dosis 93,75%. Serta tidak adanya korelasi yang bermakna antara rasionalitas pengobatan terhadap efektivitas pengobatan pada pasien diabetes Prolanis di Klinik Kimia Farma Karawang.
FORMULASI DAN UJI ANTIBAKTERI SEDIAAN GEL SERUM EKSTRAK ETANOL DAUN BELUNTAS (Pluchea Indica L) TERHADAP Propionibacterium Acne Watini Nuraeni; Farhamzah farhamzah
Jurnal Buana Farma Vol. 1 No. 3 (2021): Jurnal Buana Farma : Jurnal Ilmiah Farmasi
Publisher : Fakultas Farmasi Universitas Buana Perjuangan Karawang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36805/jbf.v1i3.158

Abstract

Daun Beluntas (Pluchea Indica L) merupakan salah satu tanaman yang memiliki senyawa antibakteri yang mampu menghambat pertumbuhan bakteri, salah satunya bakteri penyebab jerawat yaitu Propionibacterium acne. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui aktivitas dan konsentrasi efektif sediaan gel serum ekstrak etanol Daun Beluntas (Pluchea Indica L) terhadap bakteri Propionibacterium acne. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini yaitu eksperimental. Ekstrak Daun Beluntas diformulasikan menjadi sediaan gel serum, formulasi dibuat dengan konsentrasi zat aktif yang berbeda yaitu 0,5%, 0,75%, dan 1%, sediaan diuji terhadap bakteri Propionibacterium acne dengan menggunakan metode sumuran. Hasil penelitian menunjukan bahwa sediaan gel serum ekstrak etanol Daun Beluntas dapat menghambat pertumbuhan bakteri Propionibacterium acne. Hasil penelitian pada uji antibakteri menunjukan bahwa konsentrasi efektif gel serum ekstrak etanol Daun Beluntas terdapat pada F3 konsentrasi ekstrak daun beluntas 1% yang memiliki nilai daya hambat 20.73 mm.
AKTIVITAS ANTIPIRETIK DARI BEBERAPA SENYAWA AKTIF Sinta Fadilah Nurfitriah; Keke Jayanti; Rofikoh; Bulan Anggita Putri; Teti Trisnawati; Rahmania Putri; Shanti Sri Oktavia; Maulana Yusuf Alkandahri; Surya Amal; Dedy Frianto; Maya Arfania
Jurnal Buana Farma Vol. 1 No. 3 (2021): Jurnal Buana Farma : Jurnal Ilmiah Farmasi
Publisher : Fakultas Farmasi Universitas Buana Perjuangan Karawang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36805/jbf.v1i3.159

Abstract

Demam merupakan suatu keadaan dimana terjadi kenaikan suhu di atas normal. Pengobatan demam biasanya menggunakan obat-obatan sintesis yang memungkinkan terjadinya resistensi. Untuk mencegah hal itu para peneliti mulai mencari kandidat senyawa obat antipiretik baru yang berasal dari bahan alam yang telah terbukti secara ilmiah memiliki aktivitas antipiretik. Beberapa senyawa aktif yang berhasil di isolasi dari berbagai tumbuhan diantaranya kurkumin, quercetin, kaempferol, piperin, asam betulinat, andrographolide dan catechin telah teruji secara ilmiah memiliki aktivitas antipiretik dengan mekanisme kerja yang berbeda-beda.
FORMULASI DAN UJI AKTIVITAS HIDROGEL EKSTRAK ETANOL DAUN BELUNTAS (Pluchea Indica L) SEBAGAI ANTISEPTIK TANGAN Nia Yuniarsih; Prayoga
Jurnal Buana Farma Vol. 1 No. 3 (2021): Jurnal Buana Farma : Jurnal Ilmiah Farmasi
Publisher : Fakultas Farmasi Universitas Buana Perjuangan Karawang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36805/jbf.v1i3.160

Abstract

Daun Beluntas (Pluchea Indica L) merupakan salah satu tanaman yang memiliki senyawa antibakteri yang mampu menghambat pertumbuhan bakteri salah satunya bakteri Staphylococcus aureus. Staphylococcus aureus merupakan salah satu bakteri yang sering ditemukan di tangan. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui efektivitas sediaan hidrogel ekstrak etanol Daun Beluntas (Pluchea Indica L) terhadap bakteri Staphylococcus aureus. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini yaitu eksperimental. Pengujian antibakteri sediaan menggunakan metode sumuran. Data yang diperoleh dari hasil penelitian kemudian dianalisis dengan menggunakan program analisis data Statistic Product and Service Solution (SPSS) untuk mengetahui data terdistribusi normal atau tidak Ekstrak etanol Daun Beluntas diformulasikan menjadi sediaan hidrogel, formulasi dibuat dengan konsentrasi zat aktif yang berbeda yaitu 0,5%, 1%, dan 1,5%, sediaan diuji terhadap bakteri Staphylococcus aureus. Sediaan hidrogel formula 1 dengan konsentrasi 0,5% dapat menghambat pertumbuhan Staphylococcus aureus sebesar 7.43 mm, formula 2 sebesar 8.56 mm, formula 3 sebesar 12.0 mm. Hasil penelitian menunjukan bahwa sediaan hidrogel ekstrak etanol Daun Beluntas dapat digunakan sebagai antiseptik tangan dengan menghambat pertumbuhan bakteri Staphylococcus aureus.
UJI EVALUASI TABLET IBUPROFEN DENGAN MENGGUNAKAN PENGIKAT DARI AMILUM UMBI GARUT (Marantha arundinaceae L.) Dewi Yulyadah; Nia Yuniarsih; Lia Fikayuniar
Jurnal Buana Farma Vol. 1 No. 3 (2021): Jurnal Buana Farma : Jurnal Ilmiah Farmasi
Publisher : Fakultas Farmasi Universitas Buana Perjuangan Karawang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36805/jbf.v1i3.162

Abstract

Amilum umbi garut digunakan sebagai alternatif bahan pengikat pada pembuatan sediaan tablet, dikarenakan umbi garut mengandung gizi yang tinggi, protein sebesar 1,0-2,2%, lemak 0,1%, amilosa 19,4-21,7%, karbohidrat 25-30%, kandungan pati dari umbi garut terdapat sekitar ± 20% dan serat larut 5,03%. Amilum umbi garut mengandung senyawa utama yaitu amilosa 20%, dan amilopektin 80%. Amilosa memiliki sifat yang mudah menyerap air serta daya kembangnya sangat baik untuk digunakan sebagai penghancur dan pengikat tablet. Amilopektin bersifat lebih lengket serta cenderung membentuk gel apabila dicampurkan dengan air, sehingga amilum dari umbi garut dapat digunakan sebagai bahan pengikat untuk tablet. Tujuan penelitian untuk mengetahui amilum umbi garut dapat dijadikan sebagai bahan pengikat pada formula tablet ibuprofen dan untuk mengetahui amilum dari umbi garut memenuhi syarat pengujian sifat fisik granul dan sifat fisik tablet sebagai bahan pengikat dari tablet ibuprofen. Metode yang digunakan eksperimental dengan statistik inferensial analisis komparasi. Hasil dari penelitian menunjukan bahwa formulasi 20% dengan menggunakan pengikat dari amilum umbi garut paling baik digunakan sebagai pengikat pada pembuatan tablet ibuprofen, karena semakin banyak kadar amilum umbi garut pada formulasi maka tablet yang dihasilkan semakin baik dan memenuhi syarat uji sifat fisika kimia tablet.
EVALUASI PENGOBATAN INFEKSI SALURAN PERNAPASAN AKUT PADA BALITA DI KLINIK X CIKARANG UTARA Hairul Iksan; Dedy Frianto; Maulana Yusuf Alkandahri
Jurnal Buana Farma Vol. 1 No. 3 (2021): Jurnal Buana Farma : Jurnal Ilmiah Farmasi
Publisher : Fakultas Farmasi Universitas Buana Perjuangan Karawang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36805/jbf.v1i3.163

Abstract

Infeksi saluran pernapasan akut adalah penyakit yang disebabkan oleh berbagai macam mikrorganisme dan dapat menyebabkan Infeksi. Infeksi saluran pernapasan akut (ISPA) adalah infeksi yang paling banyak terjadi pada manusia di segala umur. Anak-anak dan balita merupakan yang paling rentan dan banyak terkena ISPA.Penelitian ini dilakukan secara analitik observasional dengan jenis dekskriptif, dengan pendekataan secara cross sectional dan metode pengambilan data secara prospektif. Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan di Klinik X Cikarang Utara dengan judul ”Evaluasi pengobatan infeksi saluran pernapasan akut pada balita di klinik X Cikarang Utara” pasien balita dengan jenis kelamin laki-laki lebih banyak jika dibandingkan pasien perempuan. pengobatan Antibiotik yang paling banyak digunakan adalah cefadroxil (57 %) dan untuk pengobatan suportif yang paling banyak digunakan adalah Ambroxol (21,7%), dari hasil evaluasi tedapat 3 pengobatan dengan dosis yang belum sesuai dengan pedoman yaitu Dexamethasone,Methylprednisolone, dan Cefixime sedangkan pengobatan lainnya sudah sesuai dengan pedoman berdasarkan standar Pharmaceutical care untuk Penyakit Infeksi Saluran Pernapasan dan Formularium spesialistik Ilmu Kesehatan Anak (DEPKES RI), Model formulary for children (WHO) dan pharmacotherapy handbook 9th dan dari hasil evaluasi tidak ditemukan korelasi antara angka kunjungan pasien dengan kesesuaian dosis pengobatan.
ANALISIS PENGELOLAAN SEDIAAN FARMASI PADA MASA PANDEMI COVID-19 DI PUSKESMAS KECAMATAN RAWAMERTA Mela Amanda; Dedy Frianto; Maulana Yusuf Alkandahri; Himyatul Hidayah
Jurnal Buana Farma Vol. 1 No. 3 (2021): Jurnal Buana Farma : Jurnal Ilmiah Farmasi
Publisher : Fakultas Farmasi Universitas Buana Perjuangan Karawang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36805/jbf.v1i3.164

Abstract

Covid-19 merupakan virus yang menyebabkan penyakit pada manusia dan hewan yang dapat menyebabkan kematian, virus covid-19 berasal dari Wuhan China dan ditetapkan sebagai pandemi global. Covid-19 menyebar ke seluruh dunia termasuk Indonesia, setelah covid-19 masuk ke indonesia maka beberapa puskesmas tidak terkecuali di Kabupaten Karawang harus mematuhi Standar Operasional Prosedur selama pandemi guna untuk menghindari penyebaran virus secara meluas. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengelolaan sediaan farmasi dan perbedaan tingkat kesesuaian pada aspek perencanaan, pengadaan, penyimpanan dan penyerahan obat pada masa pandemi covid-19 di puskesmas Kecamatan Rawamerta sesuai dengan Permenkes No.74 Tahun 2016 dan Kemenkes 2020 tentang Junkis pelayanan puskesmas pada masa pandemi covid-19 . Penelitian ini menggunakan metode survei. Pengambilan sampel dengan pemilihan puskesmas yang memiliki apoteker dan yang tidak memiliki apoteker yang terdapat di wilayah Kecamatan Rawamerta yakni Puskesmas Rawamerta dan Puskesmas Balongsari. Pengelolaan dan analisis data menggunakan SPSS versi 25. Hasil penelitian menunjukan bahwa pengelolaan sediaan farmasi pada masa pandemi covid-19 di Puskesmas Rawamerta memiliki nilai presentasi kuisioner 97% sedangkan di Puskesmas Balongsari dengan nilai presentasi kuisioner 90,75%. Penelitian ini menyimpulkan bahwa tidak terdapat perbedaan signifikan terhadap pengelolaan sediaan farmasi dengan nilai signifikan 0.301 (p value > 0.05) menggunakan uji Mann Whitney.
FORMULASI DAN EVALUASI SABUN TRANSPARAN BERBAHAN BAKU MINYAK JELANTAH Sudrajat Sugiharta
Jurnal Buana Farma Vol. 1 No. 3 (2021): Jurnal Buana Farma : Jurnal Ilmiah Farmasi
Publisher : Fakultas Farmasi Universitas Buana Perjuangan Karawang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36805/jbf.v1i3.165

Abstract

Latar belakang: Perawatan kulit menjadi sangat diperlukan untuk menjaganya tetap terlindung dari ancaman polusi, cara yang paling tepat untuk menjaga kesehatan kulit adalah dengan mandi teratur dengan menggunakan sabun. Pada pembuatan minyak jelantah menjadi sabun transparan bisa menghasilkan nilai ekonomisnya. Sabun transparan adalah sabun yang memiliki tingkat transparansi paling tinggi dan memancarkan cahaya yang menyebar dalam partikel-partikel kecilMetode: Desain penelitian menggunakan desain eksperimental laboratorium dengan pendekatan one shot case study dengan pendekatan rancangan acak lengkap (RAL) untuk mengetahui kualitas dari kelima formula sabun transparan dengan cara menganalisis kualitas sabun transparan meliputi pemeriksaan pemerian, pemeriksaan pH, uji kadar air, uji daya pembasah, dan uji daya busa terhadap air suling. dimana tiap pengujian dilakukan secara tiga kali ulangan..Hasil: Penelitian ini menunjukkan sabun transparan berbahan minyak jelantah dari F1, F2, F3, F4 dan F5 menunjukan warna kuning transparan, bertekstur halus dan keras, dan memiliki aroma parfum, serta tidak mengalami perubahan bermakna selama 2 minggu penyimpanan, pH sabun berkisar antara 9,41 – 9,61 dimana pH dari produk sabun yang dibuat masih memenuhi syarat standar mutu pH untuk sabun mandi yaitu berkisar antara 9-11, pada pengujian daya pembasah memiliki range 20,45- 30,1 detik dimana seluruh formula memenuhi persyaratan daya pembasah yaitu tidak kurang dari 0,2 detik, pada uji daya busa diuji sebelum dan sesudah penyimpanan 5 menit dihasilkan secara kuantitatif adalah 80,23% - 89,55%, pada uji kadar air didapatkan antara 16,1% - 18,60% dimana menunjukkan hasil yang optimal karena standar SNI 06-3532-1994 yaitu maksimal 15%. Kesimpulan: penelitian ini menyimpulkan bahwa sabun transparan yang didapatkan memiliki pemerian yang stabil selama penyimpanan, dan memenuhi syarat pH, syarat daya pembasah, uji daya busa, dan memenuhi uji kadar air.
PENGARUH WAKTU DEASETILASI TERHADAP HASIL PREPARASI DAN KARAKTERISASI KITOSAN DARI LIMBAH TULANG SOTONG (Sepiella inermis) Iin Lidia Putama Mursal; Lia Fikayuniar; Neni Sri Gunarti; Sudrajat Sugiharta; Rodiah Empon
Jurnal Buana Farma Vol. 1 No. 3 (2021): Jurnal Buana Farma : Jurnal Ilmiah Farmasi
Publisher : Fakultas Farmasi Universitas Buana Perjuangan Karawang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36805/jbf.v1i3.206

Abstract

Tulang sotong (Sepiella inermis) berpotensi sebagai sumber kitosan. Kitosan merupakan polimer alami yang dapat dimanfaatkan dalam berbagai bidang salah satunya farmasi. Penelitian ini bertujuan untuk mensintesis kitosan dari limbah tulang sotong serta mempelajari pengaruh variasi waktu deasetilasi terhadap nilai rendemen, kadar air, kadar abu dan derajat deasetilasi. Untuk mensintesis kitosan dilakukan sintesis kitin terlebih dahulu dengan dua proses yaitu : demineralisasi dan deproteinisasi. Selanjutnya untuk sintesis kitosan ada pada proses deasetilasi menggunakan NaOH 60 % dengan perbandingan antara sampel dan pelarut yaitu 1:10 (b/v) dan variasi waktu deasetilasi yaitu 4 jam, 6 jam dan 8 jam. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa nilai rendemen, kadar air, kadar abu dan derajat deasetilasi telah memenuhi persyaratan standar mutu kitosan dan nilai yang diperoleh menurun dikarenakan bertambahnya waktu deasetilasi namun untuk kadar air, tidak dipengaruhi oleh waktu deasetilasi, dan juga tulang sotong ini berpotensi untuk dijadikan bahan untuk membuat kitosan, hal ini didasarkan pada hasil FTIR karena memiliki gugus -OH, gugus -NH, serta tidak munculnya gugus C=O dari gugus amida yang merupakan karakteristik dari terbentuknya kitosan.

Page 1 of 1 | Total Record : 10