cover
Contact Name
Muhamad Suhardi
Contact Email
jurnalp4i@gmail.com
Phone
+6285239967417
Journal Mail Official
jurnalp4i@gmail.com
Editorial Address
EDITORIAL BOARD Journal PAEDAGOGY (Jurnal Ilmu Pendidikan dan Psikologi) Editor in Chief Dr. Arman, M.Pd (Universitas Lampung) Journal Editor Lalu Hamdian Afandi, M.Pd (Universitas Mataram) Dr. Didi Muliadi, M.Pd (STIBA Pertiwi) Section Editor Dr. Hegar Harini, M.Pd (STKIP Kusuma Negara) Reviewer/Mitra Bestari Dr. Syarfuni, M.Pd (Universitas Bina Bangsa Getsempena) Dr. Syafaat Ariful Huda, M.Pd (STKIP Kusuma Negara) Endah Resnandari, M.Pd (Universitas Pendidikan Mandalika) Dr. Abdullah Muzakar, M.Pd (Universitas Hamzanwadi) Dr. Marzoan, M.Pd (STKIP Hamzar) Copy Editor Dr. Muhamad Suhardi, M.Pd (Universitas Pendidikan Mandalika) Online Journal System: https://www.jurnalp4i.com/index.php/paedagogy/index Journal Coresponding e-mail: jurnal.P4I@gmail.com Phone: 085239967417/ 085236615827 Address: Lingkungan Handayani, Kel. Leneng, kec. Praya, Kab. Lombok Tengah, Nusa Tenggara Barat
Location
Unknown,
Unknown
INDONESIA
PAEDAGOGY : Jurnal Ilmu Pendidikan dan Psikologi
Core Subject : Education, Social,
PAEDAGOGY : Jurnal Ilmu Pendidikan dan Psikologi contains writings/articles on the results of thoughts and research results written by teachers, lecturers, experts, scientists, practitioners, and reviewers in all disciplines related to Educational Science and Psychology
Arjuna Subject : Umum - Umum
Articles 262 Documents
PENERAPAN METODE PROBLEM SOLVING UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR IPS MATERI GLOBALISASI SISWA SMP NEGERI 1 SIPOHOLON BERNITA SINURAT
PAEDAGOGY : Jurnal Ilmu Pendidikan dan Psikologi Vol. 2 No. 4 (2022)
Publisher : Pusat Pengembangan Pendidikan dan Penelitian Indonesia (P4I)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51878/paedagogy.v2i4.1813

Abstract

This study aims to improve the process, motivation and student learning outcomes with the problem solving model. The subjects of this study were students in class IX E of SMP Negeri 1 Sipoholon Semester 2 for the 2021/2022 academic year with a total of 35 students. Data collection techniques using test techniques, observation and documentation. Data validity was carried out using triangulation techniques. Data analysis used descriptive comparative analysis with graphs, namely comparing the condition of the initial test scores in cycle I and the test scores after cycle II. The results showed that the increase in the process, motivation, results and completeness of student learning by using the problem solving model each cycle increased student motivation in the initial study by 13 students or 37.14%, increased in the first cycle to 65.71% or 23 students , increased to 94.29% or 33 students in the second cycle, and the average learning outcomes of 58.86 in the first cycle, increased to 68.79 in the second cycle, to 76.57 in the second cycle, while the level of learning completeness from 11 students or 31.43% to 21 students or 60.00% and 32 students or 91.43% in the second cycle. The conclusion is that the use of problem solving methods in Social Studies learning can increase motivation, results and learning completeness of Class IX E students of SMP Negeri 1 Sipoholon Semester 2 Academic Year 2021/2022. ABSTRAKPenelitian ini bertujuan untuk meningkatkan proses, motivasi dan hasil belajar siswa dengan model problem solving. Subjek penelitian ini adalah siswa kelas IX E SMP Negeri 1 Sipoholon Semester 2 tahun pelajaran 2021/2022 dengan jumlah 35 siswa. Teknik pengumpulan data menggunakan teknik tes, observasi dan dokumentasi. Validitas data dilakukan dengan teknik triangulasi. Analisis data menggunakan analisis deskriptif komperatif dengan grafik yaitu membandingkan kondisi nilai tes awal siklus I dan nilai tes setelah siklus II. Hasil penelitian menunjukkan bahwa peningkatan proses, motivasi, hasil dan ketuntasan belajar siswa dengan menggunakan model problem solving setiap siklusnya mengalami peningkatan motivasi belajar siswa pada studi awal sebanyak 13 siswa atau 37,14%, meningkat pada siklus pertama menjadi 65,71% atau 23 siswa, meningkat menjadi 94,29% atau 33 siswa pada siklus kedua, dan rata-rata hasil belajar dari 58,86 pada siklus pertama, meningkat menjadi 68,79 pada siklus kedua, menjadi 76,57 pada siklus kedua, sedangkan tingkat ketuntasan belajar dari 11 siswa atau 31,43% menjadi 21 siswa atau 60,00% dan 32 siswa atau 91,43% pada siklus kedua. Kesimpulanya adalah penggunaan metode problem solving dalam pembelajaran IPS dapat meningkatkan motivasi, hasil dan ketuntasan belajar siswa Kelas IX E SMP Negeri 1 Sipoholon Semester 2 Tahun Pelajaran 2021/2022.
PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR PKn MATERI HAKIKAT HAK ASASI MANUSIA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW SISWA SMP SWASTA BAHAL BATU JOMSON SIHOMBING
PAEDAGOGY : Jurnal Ilmu Pendidikan dan Psikologi Vol. 2 No. 4 (2022)
Publisher : Pusat Pengembangan Pendidikan dan Penelitian Indonesia (P4I)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51878/paedagogy.v2i4.1814

Abstract

In Civics learning in the delivery of material by conventional teachers which makes students less active in teaching and learning activities and leads to low student learning outcomes. Efforts are being made to increase the activity and student learning outcomes by applying the jigsaw cooperative learning model. The implementation of this classroom action research was carried out in 2 cycles and each cycle consisted of 2 meetings. The subjects of this classroom action research were 26 Class VIII students of Bahal Batu Private Middle School for the Academic Year 2021/2022. Data collection techniques using observation sheets, test techniques and documentation. Data validation in this study used data triangulation techniques. Data analysis used a qualitative descriptive technique. The results of data analysis show that the application of the Jigsaw cooperative learning model is proven to be able to increase student learning activities where in the initial conditions there were only 10 students or 40% increasing to 15 students or 60% and 25 students or 100% in the last cycle. Explanation of increased learning outcomes also increased in each cycle from 66.40 to 72.80 and 84.40 in the second cycle. This is also evidenced by an increase in classical learning completeness where in the initial conditions there were only 8 students or 32.00% increasing to 52.00% or 13 students and 22 students or 88.00% in the second cycle. From the explanation above, it can be concluded that the use of the jigsaw type cooperative learning model can increase the activity and learning outcomes of Class VIII students of Bahal Batu Private Middle School Semester 2 Academic Year 2021/2022 ABSTRAKPada pembelajaran PKn dalam penyampaian materi yang dilakukan guru dengan konvensional yang membuat siswa kurang aktif dalam kegiatan belajar mengajar dan berujung pada rendahnya hasil belajar siswa. Upaya yang dilakukan untuk meningkatkan aktivitas maupun hasil belajar siswa yaitu dengan menerapkan pembelajaran kooperatif model jigsaw. Pelaksanaan penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan dalam 2 siklus dan pada masing-masing siklus terdiri dari 2 kali pertemuan. Subjek penelitian tindakan kelas ini adalah siswa Kelas VIII SMP Swasta Bahal Batu Tahun Pelajaran 2021/2022 sebanyak 26 siswa. Teknik pengumpulan data dengan menggunakan lembar observasi, teknik tes dan dokumentasi. Validasi data dalam penelitian ini menggunakan teknik triangulasi data. Analisis data menggunakan teknik deskriptif kualitatif. Hasil analisis data menunjukkan bahwa penerapan model pembelajaran kooperatif Jigsaw terbukti dapat meningkatkan aktivitas belajar siswa dimana pada kondisi awal hanya ada 10 siswa atau 40% meningkat menjadi 15 siswa atau 60% dan 25 siswa atau 100% pada siklus terakhir. Penjelasan peningkatan hasil belajar juga meningkat pada setiap siklusnya dari 66,40 menjadi 72,80 dan 84,40 pada siklus kedua. Hal tersebut juga dibuktikan dengan peningkatan ketuntasan belajar secara klasikal dimana pada kondisi awal hanya terdapat 8 siswa atau 32,00% meningkat menjadi 52,00% atau 13 siswa dan 22 siswa atau 88,00% pada siklus kedua. Dari penjelasan di atas maka dapat disimpulkan bahwa penggunaan model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw dapat meningkatkan aktivitas dan hasil belajar siswa Kelas VIII SMP Swasta Bahal Batu Semester 2 Tahun Pelajaran 2021/2022
UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISTEM KELISTRIKAN KENDARAAN RINGAN MELALUI MODEL DISCOVERY LEARNING DI SMKN 2 SUNGAI PENUH HARNOTO HARNOTO
PAEDAGOGY : Jurnal Ilmu Pendidikan dan Psikologi Vol. 3 No. 1 (2023)
Publisher : Pusat Pengembangan Pendidikan dan Penelitian Indonesia (P4I)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51878/paedagogy.v3i1.2089

Abstract

The research aims to: (1) increase students' active learning; and (2) improving the learning outcomes of light vehicle electricity for class XI TKRO students. This research is a Classroom Action Research consisting of 3 cycles, each cycle consisting of four stages, namely: (1) Action planning; (2) Action implementation; (3) Observation; and (4) Reflection. The research subjects were 36 students of class XI TKRO SMK Negeri 2 Sungaipuh, the object of research was the activity and learning outcomes of light vehicle electrical systems. Data analysis techniques using quantitative analysis. The results showed that the application of the discovery learning learning model can increase the activity and learning outcomes of light vehicle electricity for class XI TKRO students at SMK Negeri 2 Sungai Lilin. Increased active learning can be seen from the average value of activeness in cycle I of 52.38%, cycle II of 64.29%, and 74.79% in cycle 3, the percentage of activity from cycle I to cycle II increased by 11.19%, and cycle II to cycle III increased by 10.50%. The increase in learning outcomes was seen from the average value of cycle I of 47.62%, cycle II of 64.29%, and 88.10% in cycle III, the percentage increase in student learning outcomes from cycle I to cycle II was 16.67%, and cycle II to cycle III increased by 23.81%. ABSTRAKPenelitian bertujuan untuk: (1) meningkatan keaktifan belajar siswa; dan (2) meningkatkan hasil belajar kelistrikan kendaraan ringan siswa kelas XI TKRO. Penelitian ini merupakan Penelitian Tindakan Kelas yang terdiri dari 3 siklus, masing-masing siklus terdiri dari empat tahapan yaitu: (1) Perencanaan tindakan; (2) Pelaksanaan tindakan; (3) Observasi; dan (4) Refleksi. Subjek penelitian adalah siswa kelas XI TKRO SMK Negeri 2 Sungai Penuh yang berjumlah 36 siswa, objek penelitian adalah keaktifan dan hasil belajar sistem kelistrikan kendaraan ringan. Teknik analisis data menggunakan analisis kuantitatif. Hasil penelitian menunjukan bahwa penerapan model pembelajaran discovery learning dapat meningkatkan keaktifan dan hasil belajar kelistrikan kendaraan ringan siswa kelas XI TKRO SMK Negeri 2 Sungai Penuh. Peningkatan keaktifan belajar dapat dilihat dari nilai rata-rata keaktifan siklus I sebesar 52,38%, siklus II sebesar 64,29%, dan 74,79% pada siklus 3, persentase keaktifan siklus I ke siklus II meningkat sebesar 11,19%, dan siklus II ke siklus III meningkat sebesar 10,50%. Peningkatan hasil belajar dilihat dari nilai ratarata siklus I sebesar 47,62%, siklus II sebesar 64,29%, dan 88,10% pada siklus III, persentase peningkatan hasil belajar siswa dari siklus I ke siklus II sebesar 16,67%, dan siklus II ke siklus III meningkat sebesar 23,81%.
UPAYA PENINGKATAN MOTIVASI BELAJAR AKUNTANSI SISWA SMKN 1 TEBO MELALUI MODEL KOOPERATIF TIPE THINK PAIR SHARE ELYA SURYANI
PAEDAGOGY : Jurnal Ilmu Pendidikan dan Psikologi Vol. 3 No. 1 (2023)
Publisher : Pusat Pengembangan Pendidikan dan Penelitian Indonesia (P4I)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51878/paedagogy.v3i1.2090

Abstract

This study aims to increase students' motivation to learn accounting in Class X Accounting A at SMK Negeri 1 Tebo for the 2022/2023 academic year through the implementation of the Think Pair Share (TPS) Cooperative Learning Model. This research is a Classroom Action Research conducted in two cycles. The research conducted consisted of four stages, namely planning, implementing, observing and reflecting. The research subjects for class X Accounting A at SMK Negeri 1 Tebo for the Academic Year 2022/2023 totaled 36 students. Data collection was carried out by observation, questionnaires and documentation. The data analysis technique in this study is descriptive quantitative data analysis with percentages. The results showed that the implementation of the Cooperative Learning Model of the Think Pair Share (TPS) type can increase the motivation to learn accounting in class X accounting in SMK Negeri 1 Tebo for the 2021/2022 academic year as indicated by an increase in the percentage score of motivation to learn accounting based on observational data and questionnaires. Based on observational data, the average score of Motivation to Learn Accounting increased by 12.86% from 74.40% in cycle I to 86.71% in cycle II. Meanwhile, based on the results of the questionnaire, the average score of Motivation to Learn Accounting increased by 9.97% from 73.35% in cycle I to 83.13% in cycle II. Overall, the average percentage score of Motivation to Learn Accounting increased by 11.42% from 73.75% in cycle I to 85.17% in cycle II. ABSTRAKPenelitian ini bertujuan untuk meningkatkan Motivasi Belajar Akuntansi Siswa Kelas X Akuntansi A SMK Negeri 1 Tebo Tahun Ajaran 2022/2023 melalui Implementasi Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Think Pair Share (TPS). Penelitian ini merupakan Penelitian Tindakan Kelas yang dilaksanakan dalam dua siklus. Penelitian yang dilakukan terdiri dari empat tahapan yaitu perencanaan, pelaksanaan, pengamatan dan refleksi. Subjek penelitian siswa kelas X Akuntansi A SMK Negeri 1 Tebo Tahun Ajaran 2022/2023 berjumlah 36 siswa. Pengumpulan data dilakukan dengan observasi, angket dan dokumentasi. Teknik analisis data dalam penelitian ini adalah analisis data deskriptif kuantitatif dengan persentase. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Implementasi Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Think Pair Share (TPS) dapat Meningkatkan Motivasi Belajar Akuntansi Siswa Kelas X Akuntansi SMK Negeri 1 Tebo Tahun Ajaran 2021/2022 yang ditunjukkan dengan adanya peningkatan persentase skor Motivasi Belajar Akuntansi berdasarkan data hasil observasi dan angket. Berdasarkan data hasil observasi, skor rata-rata Motivasi Belajar Akuntansi mengalami peningkatan sebesar 12,86% dari 74,40% pada siklus I menjadi 86,71% pada siklus II. Sedangkan berdasarkan data hasil angket, skor rata-rata Motivasi Belajar Akuntansi mengalami peningkatan sebesar 9,97% dari 73,35% pada siklus I menjadi 83,13% pada siklus II. Secara keseluruhan, persentase skor rata-rata Motivasi Belajar Akuntansi mengalami peningkatan sebesar 11,42% dari 73,75% pada siklus I menjadi 85,17% pada siklus II.
UPAYA PENINGKATAN AKTIFITAS BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN MATEMATIKA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISIONS DI SMAS PGRI 2 KOTA JAMBI NELFITA NELFITA
PAEDAGOGY : Jurnal Ilmu Pendidikan dan Psikologi Vol. 3 No. 1 (2023)
Publisher : Pusat Pengembangan Pendidikan dan Penelitian Indonesia (P4I)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51878/paedagogy.v3i1.2091

Abstract

This study aims to explain the process of increasing mathematics learning activity and describe how high the mathematics learning achievement of SMAS PGRI 2 Jambi City class XII IPA odd semester of the 2021/2022 school year is the Student Teams Achievement Divisions (STAD) model. This research is a classroom action research conducted in two cycles. The data collection technique was taken from filling out the observation sheet by the observer. Data analysis techniques use the flow model. This technique consists or 3 grooves; data reduction, data description, and transformation of raw data derived from field notes. Data analysis used is descriptive analysis. The results showed an increase in activity. Student activity was successfully increased from all indicators observed from cycle I to the end of cycle II. One of the factors causing an increase in learning achievement using the STAD model is cooperation between group members to understand the material. It can be concluded that the application of the STAD model can improve mathematics learning activities. ABSTRAKPenelitian ini bertujuan untuk menjelaskan proses peningkatan aktivitas belajar matematika dan mendeskripsikan seberapa tinggi prestasi belajar matematika siswa SMAS PGRI 2 Kota Jambi kelas XII IPA semester ganjil tahun pelajaran 2021/2022 dengan model Student Teams Achievement Divisions (STAD). Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas yang dilaksanakan dalam dua siklus. Teknik pengumpulan data diambil dari pengisian lembar observasi oleh observer. Teknik analisis data menggunakan model alur. Teknik ini terdiri atau 3 alur; reduksi data, data deskripsi, dan transformasi data mentah yang berasal dari catatan lapangan. Analisis data yang digunakan adalah analisis deskriptif. Hasil penelitian menunjukkan adanya peningkatan aktivitas. Aktivitas siswa berhasil ditingkatkan dari semua indikator yang diamati dari siklus I sampai akhir siklus II. Salah satu faktor penyebab peningkatan prestasi belajar dengan menggunakan model STAD adalah kerjasama antar anggota kelompok untuk memahami materi. Dapat disimpulkan bahwa penerapan model STAD dapat meningkatkan aktivitas pembelajaran matematika.
UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR PAI MELALUI METODE INKUIRI PADA SISWA SMAN 3 TEBO HELMIAH N
PAEDAGOGY : Jurnal Ilmu Pendidikan dan Psikologi Vol. 3 No. 1 (2023)
Publisher : Pusat Pengembangan Pendidikan dan Penelitian Indonesia (P4I)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51878/paedagogy.v3i1.2092

Abstract

This research is action research, because the research was conducted to solve learning problems in the classroom. This research also includes descriptive research, because it describes how a learning technique is applied and how the desired results can be achieved. The observation was divided into two rounds, namely rounds 1 and 2, where each round was given the same treatment (same flow of activities) and discussion of sub-subjects which ended with a formative test at the end of each round. Made in 2 rounds intended to improve the teaching system that has been implemented. it can be explained that by applying the inquiry method it was found that the average value of student achievement was 69.17 and learning completeness reached 61.11% or there were 22 students out of 36 students. students have finished studying. The results showed that in the first cycle, students had not completed their studies classically, students who scored ? 65 were only 61.11% less than the desired mastery percentage of 85%. This is because students still feel new and do not understand what is meant and used by the teacher by applying the inquiry method above, the average value of the formative test is 83.47 and of the 36 students who have completed it, 32 students and 4 students have completed it. have not reached mastery learning. Then the classical learning completeness that has been achieved is 80% (including the complete category). The results of cycle II experienced a better improvement than cycle I. The increase in learning outcomes in cycle II was influenced by an increase in the teacher's ability to apply inquiry so that students became more accustomed to learning like this so students understood more easily. material that has been given. In cycle II, completeness has been achieved classically, so this research only reaches cycle II. ABSTRAKPenelitian ini merupakan penelitian tindakan, karena penelitian dilakukan untuk memecahkan masalah pembelajaran di kelas. Penelitian ini juga termasuk penelitian deskriptif, karena menggambarkan bagaimana suatu teknik pembelajaran diterapkan dan bagaimana hasil yang diinginkan dapat dicapai. Observasi dibagi menjadi dua babak, yaitu babak 1 dan 2, dimana setiap babak diberikan perlakuan yang sama (alur kegiatan yang sama) dan pembahasan sub pokok bahasan yang diakhiri dengan tes formatif di akhir setiap babak. Dibuat dalam 2 babak dimaksudkan untuk memperbaiki sistem pengajaran yang telah dilaksanakan. dapat dijelaskan bahwa dengan menerapkan metode inkuiri ditemukan nilai rata-rata prestasi belajar siswa sebesar 69,17 dan ketuntasan belajar mencapai 61,11% atau terdapat 22 siswa dari 36 siswa. siswa telah selesai belajar. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pada siklus I secara klasikal siswa belum tuntas belajar, siswa yang mendapat nilai ? 65 hanya 61,11% lebih kecil dari persentase ketuntasan yang diinginkan sebesar 85%. Hal ini dikarenakan siswa masih merasa baru dan belum memahami apa yang dimaksudkan dan digunakan guru dengan menerapkan metode inkuiri ke atas diperoleh nilai rata-rata tes formatif sebesar 83,47 dan dari 36 siswa yang telah tuntas sebanyak 32 siswa dan 4 siswa telah menyelesaikannya. belum mencapai ketuntasan belajar. Kemudian ketuntasan belajar klasikal yang telah dicapai sebesar 80% (termasuk kategori tuntas). Hasil dari siklus II ini mengalami peningkatan lebih baik dari siklus I. Peningkatan hasil belajar pada siklus II dipengaruhi oleh peningkatan kemampuan guru dalam menerapkan inkuiri sehingga siswa menjadi lebih terbiasa dengan pembelajaran seperti ini sehingga siswa lebih mudah memahami. materi yang telah diberikan. Pada siklus II ini ketuntasan sudah tercapai secara klasikal, sehingga penelitian ini hanya sampai siklus II.
UPAYA PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN EKONOMI MELALUI PEMBALAJARAN PEER TEACHING DI SMAN 12 KOTA JAMBI SURYANI SURYANI
PAEDAGOGY : Jurnal Ilmu Pendidikan dan Psikologi Vol. 3 No. 1 (2023)
Publisher : Pusat Pengembangan Pendidikan dan Penelitian Indonesia (P4I)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51878/paedagogy.v3i1.2093

Abstract

This study aims to 1) describe the application of the peer teaching learning model (Peer Tutor) in the subject of Accounting Economics, 2) describe student achievement after the application of the Peer Tutor learning model to the Economics of Accounting subject. This type of research is Classroom Action Research (CAR). The learning outcomes instrument used is practice questions given at the end of each cycle. This research was conducted in February-March 2022 in the even semester of the 2021/2022 school year at SMA Negeri 12 Jambi City class XII IPS 3 with a total of 23 students, consisting of 16 female students and 7 male students. The results of the pre-action research obtained an average score of 65 with a classical completeness of 7.6%. Then increasing in cycle I obtained an average value of 74.6 with 46.1% completeness. The increase continued to occur in cycle II, an average value of 84.6 was obtained with a classical completeness of 92.3%. This increase occurred because learning together with peer teaching (Peer Tutors) made students less awkward with each other, more daring to ask questions that were not understood and there was intensive interaction between teachers and students and students with Peer Tutors. Based on the results of this study it can be concluded that improving student learning outcomes can be achieved by applying peer teaching learning (Peer Tutors). ABSTRAKPenelitian ini bertujuan untuk 1) mendeskripsikan penerapan model pembelajaran peer teaching (Tutor Sebaya) pada mata pelajaran Ekonomi Akuntansi, 2) mendeskripsikan prestasi belajar siswa setelah penerapan model pembelajaran Tutor Sebaya pada mata pelajaran Ekonomi Akuntansi. Jenis penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Instrumen hasil belajar yang digunakan adalah soal latihan yang diberikan pada setiap akhir siklus. Penelitian ini dilaksakan pada bulan Februari-Maret 2022 pada semester genap tahun pelajaran 2021/2022 di SMA Negeri 12 Kota Jambi kelas XII IPS 3 dengan jumlah siswa 23 orang, terdiri atas perempuan 16 orang dan laki-laki 7 orang siswa. Hasil penelitian pra tindakan diperoleh rata-rata nilai 65 dengan ketuntasan klasikal 7,6 %. Kemudian meningkat pada siklus I diperoleh rata-rata nilai 74,6 dengan ketuntasan 46,1%. Peningkatan terus terjadi pada siklus II diperoleh rata-rata nilai sebesar 84,6 dengan ketuntasan klasikal sebesar 92,3%. Peningkatan ini terjadi karena belajar bersama peer teaching (Tutor Sebaya) membuat siswa tidak canggung satu sama lain, lebih berani untuk bertanya hal yang belum dipahami dan terjadi interaksi intensif baik guru dengan siswa maupun siswa dengan Tutor Sebayanya. Berdasarkan hasil penelitian tersebut dapat disimpulkan bahwa peningkatan hasil belajar siswa dapat dicapai dengan menerapkan pembelajaran peer teaching (Tutor Sebaya).
UPAYA PENINGKATAN KEMAMPUAN KOGNITIF SISWA PADA MATERI KONSEP STRUKTUR JARINGAN TUMBUHAN MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW DI SMAN 3 TEBO SRI ANDAYANI
PAEDAGOGY : Jurnal Ilmu Pendidikan dan Psikologi Vol. 3 No. 1 (2023)
Publisher : Pusat Pengembangan Pendidikan dan Penelitian Indonesia (P4I)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51878/paedagogy.v3i1.2094

Abstract

This study aims to determine the increase in students' cognitive abilities through jigsaw learning. This research is a classroom action research using two cycles. The subjects in this study were Tebo State High School 3 students in class XI MIPA in the odd semester of the 2021/2022 academic year. The object of research is students' cognitive abilities. Data on students' cognitive abilities were collected using a cognitive ability test instrument on the concept of plant tissue structure. Data were analyzed by descriptive qualitative. The results showed that there was an increase in students' cognitive abilities before and after the action research. This action research is declared successful if it has achieved an average cognitive value classically at least equal to the KKM value = 70. The results showed that the average value of students' cognitive abilities before the action research was 36.32, then increased to 48.23 after cycle I, and increased again to 72.86 in the final session (cycle II). The conclusion from this study is that the application of the jigsaw learning model in learning is able to improve students' cognitive abilities on the concept of plant tissue structure. ABSTRAKPenelitian ini bertujuan untuk mengetahui peningkatan kemampuan kognitif siswa melalui pembelajaran jigsaw. Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas dengan menggunakan yang dilakukan dalam dua siklus. Subjek dalam penelitian ini adalah siswa SMA Negeri 3 Tebo kelas XI MIPA semester ganjil tahun pelajaran 2021/2022. Objek penelitian adalah kemampuan kognitif siswa. Data kemampuan kognitif siswa dikumpulkan menggunakan instrumen tes kemampuan kognitif pada konsep struktur jaringan tumbuhan. Data dianalisis secara deskriptif kualitatif. Hasil penelitian menunjukkan adanya peningkatan kemampuan kognitif siswa sebelum dan sesudah penelitian tindakan. Penelitian tindakan ini dinyatakan berhasil bila telah mencapai nilai rata-rata kognitif secara klasikal minimal setara dengan nilai KKM=70. Hasil penelitian menunjukkan bahwa nilai rata-rata kemampuan kognitif siswa sebelum tindakan penelitian sebesar 36,32, kemudian meningkat menjadi 48,23 setelah siklus I, dan meningkat lagi menjadi 72,86 pada sesi akhir (siklus II). Kesimpulan dari penelitian ini adalah penerapan model pembelajaran jigsaw dalam pembelajaran mampu meningkatkan kemampuan kognitif siswa pada konsep struktur jaringan tumbuhan.
UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR KEMAMPUAN MENULIS TEKS PADA PELAJARAN BAHASA INDONESIA MATERI KEARIFAN LOKAL UNTUK SISWA SMKN 1 TEBO GUSMAYANTI GUSMAYANTI
PAEDAGOGY : Jurnal Ilmu Pendidikan dan Psikologi Vol. 3 No. 1 (2023)
Publisher : Pusat Pengembangan Pendidikan dan Penelitian Indonesia (P4I)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51878/paedagogy.v3i1.2095

Abstract

This study aims to improve student learning outcomes in procedural texts based on local wisdom for students at SMK Negeri 1 Tebo. This type of research is Classroom Action Research (CAR). The subjects of this study were 32 students of class XI, consisting of 13 male students and 19 female students. This research was conducted in 2 cycles, each cycle consisting of one meeting. The techniques used are interviews, tests. Data analysis was used to find out the average student learning outcomes by determining individual completeness, classical completeness, and average student learning outcomes according to the Minimum Completeness Criteria (KKM) set, namely 70. The results of research conducted in cycle I obtained results the implementation of learning in teacher activities is 60 with the sufficient category, while in the remaining activities, the score is 56 with the sufficient category. The results of the study in cycle II obtained the results of the implementation of learning on teacher activity, namely 89% in the good category, while in student activity, the score was 80 in the good category. The completeness of student learning outcomes individually is 30 students who complete while the students who do not complete are 2 people. Classical student learning outcomes obtained by students who completed 93.75% and students who did not complete 6.25% the average value of student learning outcomes in cycle II increased to 81.90. ABSTRAKPenelitian ini bertujuan untuk meningkatkan hasil belajar siswa pada teks prosedur berbasis kearifan lokal untuk siswa di SMK Negeri 1 Tebo. Jenis penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Subjek penelitian ini adalah siswa kelas XI yang berjumlah 32 siswa yang terdiri dari 13 siswa laki-laki dan 19 siswa perempuan. Penelitian ini dilaksanakan dalam 2 siklus, setiap siklus terdapat satu kali pertemuan. Teknik yang digunakan adalah wawancara, tes. Analisis data yang digunakan untuk mengetahui rata-rata hasil belajar siswa dengan menentukan pada ketuntasan individu, ketuntasan klasikal, dan rata-rata hasil belajar siswa sesuai dengan Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) yang ditetapkan yaitu 70. Hasil penelitian yang dilakukan pada siklus I diperoleh hasil pelaksanaan pembelajaran pada aktivitas guru yaitu 60 dengan kategori cukup, sedangkan pada aktivitas sisa yaitu nilai 56 dengan kategori cukup. Hasil penelitian pada siklus II diperoleh hasil pelaksanaan pembelajaran pada ativitas guru yaitu 89% dengan kategori baik, sedangkan pada aktivitas siswa yaitu nilai 80 dengan kategori baik. Ketuntasan hasil belajar siswa secara individu siswa yang tuntas 30 orang sedangkan yang siswa yang tidak tuntas 2 orang. Hasil belajar siswa secara klasikal diperoleh siswa yang tuntas 93,75%dan siswa yang tidak tuntas 6,25% nilai rata-rata hasil belajar siswa pada siklus II meningkat yaitu 81,90.
UPAYA MENURUNKAN PERILAKU IMPOLITE SISWA MELALUI METODE BERMAIN PERAN OLEH SISWA KELAS X IPA 1 SMAN 9 KOTA JAMBI ARMINI ARMINI
PAEDAGOGY : Jurnal Ilmu Pendidikan dan Psikologi Vol. 3 No. 1 (2023)
Publisher : Pusat Pengembangan Pendidikan dan Penelitian Indonesia (P4I)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51878/paedagogy.v3i1.2096

Abstract

This study aims to find out the efforts to reduce impolite behavior of students through the role playing method in class X IPA I of SMA Negeri 9 Jambi City even semester of the 2021/2022 academic year. This research is a type of classroom action research (PTK), or CAR (Classroom Action Research). This research was conducted at SMA Negeri 9 Jambi City. This research was conducted on class X IPA I SMA Negeri 9 Jambi City which consisted of 31 students. This study only consisted of one cycle with design planning, action, observation and reflection. Data collection techniques using a closed scale. Based on the data obtained from the results of the analysis carried out, it is known that the role playing technique can reduce students' impolite behavior in class X IPA I students at SMA Negeri 9 Jambi City. The level of impolite behavior before being given treatment was mostly in the moderate category. After being given treatment using the role playing method, there is awareness of the actor being able to reduce student impolite behavior. This is shown by the average score (mean) achieved by students who experienced a decrease in the level of Impolite behavior at first 17.41 to 12.72. The percentage decrease in the level of impolite behavior decreased by 25.3%, for victims of impolite behavior it decreased by 22.7% and witnesses of impolite behavior decreased by 29.9%. The categorization in the pre-cycle and cycle I also experienced a decrease in the level of Impolite behavior, all of which became a low category. Therefore, based on the results of the interpretation of the scale, the results of observations, and the results of interviews with the counseling teacher as a facilitator and researcher, they decided not to continue in cycle II. ABSTRAKPenelitian ini bertujuan untuk mengetahui upaya menurunkan perilaku impolite siswa melalui metode bermain peran di kelas X IPA I SMA Negeri 9 Kota Jambi semester genap tahun pelajaran 2021/2022. Penelitian ini merupakan jenis penelitian tindakan kelas (PTK), atau CAR (Classroom Action Research). Penelitian ini dilaksanakan di SMA Negeri 9 Kota Jambi. Penelitian ini dilakukan pada siswa kelas X IPA I SMA Negeri 9 Kota Jambi yang terdiri dari 31 siswa. penelitian ini hanya terdiri dari satu siklus dengan desain perencanaan, tindakan, observasi dan refleksi. Teknik pengumpulan data menggunakan skala tertutup. Berdasarkan data yang diperoleh dari hasil analisis yang dilakukan maka diketahui bahwa teknik bermain peran dapat menurunkan perilaku Impolite siswa pada siswa kelas X IPA I di SMA Negeri 9 Kota Jambi. Tingkat perilaku Impolite sebelum diberikan treatment sebagian besar dalam kategori sedang. Setelah diberikan treatment menggunakan metode bermain peran terjadi kesadaran pelaku dapat menurunkan perilaku Impolite siswa. Hal ini ditunjukkan skor rata-rata (mean) yang dicapai siswa mengalami penurunan pada tingkat perilaku Impolite pada awalnya 17,41 menjadi 12,72. Persentase penurunan tingkat perilaku Impolite mengalami penurunan sebesar 25,3%, pada korban perilaku Impolite mengalami penurunan sebesar 22,7% dan saksi perilaku Impolite mengalami penurunan sebesar 29,9%. Kategorisasi pada pra siklus dan siklus I juga mengalami penurunan tingkat perilaku Impolite seluruhnya menjadi kategori rendah. Oleh karena itu, berdasarkan hasil interpretasi skala, hasil observasi, dan hasil wawancara guru BK sebagai fasilitator dan peneliti menentukan untuk tidak melanjutkan pada siklus II.

Page 8 of 27 | Total Record : 262