cover
Contact Name
Brina Oktafiana
Contact Email
brina@itats.ac.id
Phone
+6282257006656
Journal Mail Official
tekstur.journal@itats.ac.id
Editorial Address
Jurusan Arsitektur, Institut Teknologi Adhi Tama Surabaya Jl. Arief Rahman Hakim No. 100 Surabaya, Surabaya, Provinsi Jawa Timur
Location
Kota surabaya,
Jawa timur
INDONESIA
Tekstur (Jurnal Arsitektur)
ISSN : -     EISSN : 27222756     DOI : -
Tekstur (Jurnal Arsitektur), diterbitkan secara online, dalam setahun 2 (dua) kali terbitan, yaitu April dan Oktober oleh Jurusan Arsitektur, Institut Teknologi Adhi Tama Surabaya. Jurnal ini merupakan media publikasi atau kumpulan artikel ilmiah, yang terkait dengan perancangan arsitektur, sejarah dan teori arsitektur, struktur dan sains bangunan serta permukiman dan perkotaan.
Articles 196 Documents
Aplikasi Konsep Rekreatif pada Perencanaan Desain Budidaya dan Pengolahan Aren di Tuban Danny Tri Pamungkas; Sigit Hadi Laksono; Nareswarananindya Nareswarananindya
Tekstur (Jurnal Arsitektur) Vol 2, No 1 (2021): Tekstur
Publisher : Institut Teknologi Adhi Tama Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31284/j.tekstur.2021.v2i1.1500

Abstract

Abstract. Palm tree (Arenga pinnata Merr.) is a multipurpose tree and it has been known that palm tree produces industrial materials. In East Java, palm plant spreads in all of north coast, especially in Tuban. Based on the problem, Palm Cultivated and Processing Center is designed to support government's plans and programs in the develop of the first cultivation and processing palm plant in Indonesia with the theme of Agro-tourism. The design concept is "Recreational" which is something that can provide entertainment that is creative, unique, and different from the others. So that a design will provide pleasant entertainment. The purpose of this article is as a Palm Cultivation and Processing Center in Tuban where there are facilities such as cultivation land along with processing and outdoor tourism facilities such as Flying Fox and Playground.Keywords: Aren, Cultivation, Recreational. Abstrak. Pohon Aren (Arenga  pinnata  Merr.)  adalah  pohon  serbaguna yang sejak lama telah dikenal menghasilkan bahan-bahan industri. Tanaman Aren di Jawa Timur tersebar di seluruh pesisir pantai utara khususnya di daerah Tuban. Berdasarkan permasalahan diatas, Pusat Budidaya dan Pengolahan Aren dirancang untuk mendukung program dan rencana pemerintah dalam upaya pengembangan budidaya dan sekaligus pengolahan aren pertama di Indonesia yang bertema agrowisata. Konsep desain adalah “Rekreatif” merupakan sesuatu yang dapat memberikan hiburan yang kreatif, memiliki keunikan, dan berbeda dengan yang lain. Sehingga sebuah rancangan akan memberikan hiburan yang menyenangkan. Tujuan dari artikel ini sebagai Pusat Budidaya dan Pengolahan Aren di Tuban yang mana terdapat fasilitas seperti lahan budidaya beserta pengolahan dan sarana wisata outdoor seperti Flying Fox dan Playground.Kata Kunci: Aren, Budidaya, Rekreatif
Rancangan Fasilitas Pusat Komunitas Film Indie di Surabaya Rinda Amalia Aisyah; Amir Mukmin Rachim; Siti Azizah
Tekstur (Jurnal Arsitektur) Vol 1, No 2 (2020): Tekstur
Publisher : Institut Teknologi Adhi Tama Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31284/j.tekstur.2020.v1i2.1128

Abstract

Berkembangnya kota Surabaya di bidang perfilman salah satunya film Indie dengan acara festival perfilman yang pernah diadakan di kota menunjukkan potensi yang dimiliki kota Surabaya. Di satu sisi fasilitas untuk film Indie dan komunitas film Indie yang ada di kota Surabaya saat ini masih sangat minim. Kondisi tersebut membuat  orang yang tertarik dengan film Indie mengalami kesulitan untuk mengenal lebih jauh tentang film Indie. Permasalahannya adalah, Bagaimana membuat rancangan fasilitas pusat komunitas  film Indie. Metode penelitian yang digunakan adalah metode analisis deskriptif kualitatif. Rancangan fasilitas ini diharapkan dapat memberi fasilitas yang memadai bagi para kreator film Indie dan penggemar film Indie untuk lebih bebas berkarya sehingga dapat menambah minat bagi penggemar film. 
Rancangan Pusat Industri Kreatif dengan Tema Neo-Vernakular di Kabupaten Kutai Kartanegara Salsadilla Rizky Nur Khalalya; Esty Poedjioetami; Randy Pratama Salisnanda
Tekstur (Jurnal Arsitektur) Vol 2, No 2 (2021): Tekstur
Publisher : Institut Teknologi Adhi Tama Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31284/j.tekstur.2021.v2i2.2181

Abstract

. Masyarakat Kabupaten Kutai Kartanegara sendiri memiliki ciri khas dan kreatifitas yang berpotensi besar untuk perkembangan seni budayanya yang cukup kental terutama di bidang seni pertunjukkan. Kabupaten Kutai Kartanegara memiliki 18 kecamatan yang memiliki berbagai macam kesenian pertunjukan sebagai potensi kreatifnya. Pusat Industri Kreatif Di Kabupaten Kutai Kartanegara akan menjadi sebuah wadah terpusat dan terintegrasi bagi para penggerak seni di Kabupaten Kutai Kartanegara. Pusat Industri Keatif Di Kabupaten Kutai Kartanegara dengan pendekatan arsitektur Neo Vernakular yang menciptakan desain dengan tujuan mengembalikan unsur-unsur budaya lokal khas Kalimantan Timur dengan mengalami pembaruan untuk menuju suatu karya yang lebih modern dengan tidak mengurangi kaidah-kaidah nilai tradisi. Konsep mikro tatanan lahan Terpusat, menjadikan tatanan lahan mengarah pada satu sisi atau pusat utama kegiatan industry kreatif. Konsep mikro bentuk (Attractive Culture), menciptakan bentuk bangunan dengan konse atraktif diangkat karena mampu mewakili esensi objek sebagai bangunan wisata kebudayaan. Konsep mikro ruang (Adaptive Culture), menciptakan desain ruang yang berfungsi dan dapat menampung segala kegiatan industri kreatif, mendesain ruang dimulai dari mengangkan unsur dan suasana kebudayaannya, lalu menyesuaikan dengan fungsi tiap ruang yang di desain.
Penerapan Arsitektur Modern pada Aspek Tatanan Lahan dan Aspek Bangunan di Campus Da Fiocruz Ceara dan Bangkok International Preparatory & Secondary School Dewi Syahputri Rahayu; Ika Ratniarsih
Tekstur (Jurnal Arsitektur) Vol 1, No 1 (2020): Tekstur
Publisher : Institut Teknologi Adhi Tama Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31284/j.tekstur.2020.v1i1.889

Abstract

Abstract. According to news, the city of Surabaya has issued around 20 athletes in swimming. Swimming has many benefits for the body such as reducing chronic diseases, heart health, etc. The number of water sports facilities built in the city of Surabaya is one of the containers with the aim to further popularize water sports and as a training center for swimming athletes in East Java. There are several categories of pools that have been available in the city of Surabaya such as water polo, beautiful jumping, fin swimming, etc. This facility is equipped with international standards based on the provisions of the Federation International de Natation (FINA) so that it can accommodate international swimming competition activities. However, of the many facilities that are available, almost all do not have special care on the building so that it looks less manicured as the age of the building. The use of methodologies with descriptive and case studies. Taking Literature case studies in Campus Da Fiocruz Ceara which has a land area of 103,683.00 m2 with a building area of 18,550.00 m2 and 43,147.00 m2. Having facilities such as Teaching Management Building, Research Laboratory Building, Infrastructure Building, Service Building, Auditorium, Service Kiosk, Security Cabin, Amphitheater, Bicycle Rack, Main Square and Parking Lot. In the second case study, the Bangkok International Preparatory Secondary School which has an area of 19,200 m2. It has facilities like in the first building there is an administration building that is connected with sports facilities (soccer field, athletic field 300 lines 4 lanes and 100 lines 4 straight lanes, tennis court, swimming pool 50 lanes 8 lanes, 2 indoor basketball courts, large sports hall , gymnastics room, local park), the second building has creative arts facilities (black box theater, music recording studio, ceramic room), and the third building has a 6-storey educational building facility (class room, library).Keywoards: Water Sport, Educational Facility, Training Abstrak. Menurut kabar berita, Kota Surabaya telah mengeluarkan atlit cabang olahraga renang sebanyak kurang lebih 20 orang. Olahraga renang memiliki banyak manfaat bagi tubuh seperti meredam penyakit kronis, menyehatkan jantung, dll. Banyaknya fasilitas olahraga air yang terbangun di Kota Surabaya merupakan salah satu wadah dengan tujuan untuk lebih mempopulerkan olahraga air serta sebagai wadah pelatihan atlit renang Jawa Timur. Terdapat beberapa kategori kolam yang telah tersedia di Kota Surabaya seperti polo air, loncat indah, fin swimming, dsb. Fasilitas ini dilengkapi dengan standar internasional berdasarkan ketentuan dari Federation International de Natation (FINA) sehingga mampu mewadahi kegiatan kompetisi renang tingkat internasional. Namun dari sekian banyak fasilitas yang tersedia hampir seluruh tidak memiliki perawatan khusus pada bangunan sehingga terlihat kurang terawat seiring berjalannya umur bangunan. Penggunaan metodologi dengan deskriptif dan studi kasus. Pengambilan Studi kasus literatur yang ada di Campus Da Fiocruz Ceara yang memiliki luas tanah 103.683,00 m2 dengan luas bangunan 18.550,00 m2 dan 43.147,00 m2 . Memiliki fasilitas seperti Gedung Pengajaran Manajemen, Gedung Pene litian Laboratorium, Gedung Infrastruktur, Gedung Layanan, Auditorium, Kios Layanan, Kabin Keamanan, Amphitheater, Rak Sepeda, Lapangan Utama dan Tempat Parkir. Pada studi kasus kedua yaitu Bangkok International Preparatory Secondary School yang memiliki luas area 19.200 m2. Memiliki fasilitas seperti pada bangunan pertama ada gedung administrasi yang terhubung dengan fasilitas olahraga (lapangan sepak bola, lapangan atletik 300 lajur 4 lajur dan 100 lajur 4 lintasan lurus, lapangan tenis, kolam renang 50 lajur 8 jalur, 2 lapangan basket indoor, aula olahraga besar, ruang senam, taman lokal), bangunan kedua ada fasilitas seni kreatif (Teater kotak hitam, studio rekaman music, ruang keramik), dan bangunan ketiga ada fasilitas bangunan pendidikan 6 lantai (ruang kelas, perpustakaan).Kata Kunci: Olah raga Air, Fasilitas Pendidikan, Pelatihan
Penerapan Tema Simbolis pada Bentuk Rancangan Museum dan Pusat Dokumentasi Perfilman Nusantara di Surabaya Siti Maria Ulfah; Esty Poedjioetami; Suci Ramadhani
Tekstur (Jurnal Arsitektur) Vol 2, No 1 (2021): Tekstur
Publisher : Institut Teknologi Adhi Tama Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31284/j.tekstur.2021.v2i1.1508

Abstract

Abstract. Films in Indonesia have a long history, and are even now considered an era of national film revival, which is marked by the condition of films experiencing an ever-increasing number of production. Due to the lack of facilities available specifically for archipelago film archives in Indonesia, this background is the reason for the need to build a Museum and Archipelago Film Documentation Center located in Surabaya, where according to the Indonesian Film Agency the island of Java is the region that dominates the largest number of film viewers in Indonesia. The method used in this research is a qualitative method with descriptive research type by making observations, field studies and literature. The land chosen for the designer is located on Jalan Simpang Dukuh, Suarabaya City with an area of 0.76 hectares with a relatively flat site. The use of a symbolic theme with a representative concept was chosen so that the building being designed does not only pay attention to its function. In addition to attracting visitors with the use of symbols in the form of building design, it is hoped that it will be able to appear to show the philosophy and functions that are in it which are used as a means of education, research and entertainment just by looking at the outer appearance of a building.Keywords: Film, Museum, Symbolic. Abstrak. Perfilman di Indonesia memiliki sejarah yang cukup panjang, bahkan sampai saat ini dianggap sebagai era kebangkitan perfilman nasional yang ditandai dengan kondisi perfilman yang mengalami pertumbuhan jumlah produksi yang terus meningkat. Karena minimnya fasilitas yang tersedia khusus arsip film Nusantara di Indonesia, dengan latar belakang tersebut menjadi alasan perlu dibangunnya sebuah Museum dan Pusat Dokumentasi Perfilman Nusantara yang terletak di Surabaya, dimana menurut Badan Perfilman Indonesia pulau Jawa merupakan wilayah yang mendominasi jumlah penonton film terbanyak di Indonesia. Metode yang digunakan dalam penelitian adalah metode kualitatif dengan jenis penelitian deskriptif dengan melakukan observasi, studi lapangan dan literatur. Penggunaan tema simbolis dengan konsep representatif dipilih agar bangunan yang didesain tidak hanya memperhatikan fungsinya. Selain untuk menarik pengunjung dengan penggunaan simbolieme pada bentuk desain bangunan diharapkan mampu tampil menunjukkan filosofi dan fungsi yang ada didalamnya yang tidak lain digunakan sebagai sarana edukasi, penelitian maupun hiburan hanya dengan melihat tampilan luar dari suatu bangunan.Kata Kunci: Film, Museum, Simbolis.
Pengaruh Bentuk Pola Persebaran Permukiman Penduduk terhadap RTH di Kampung Tua Tanjung Riau Carissa Dinar Aguspriyanti; Billy Shevriyanto; Charlie Charlie
Tekstur (Jurnal Arsitektur) Vol 2, No 1 (2021): Tekstur
Publisher : Institut Teknologi Adhi Tama Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31284/j.tekstur.2021.v2i1.1693

Abstract

Abstract. The undirected distribution pattern of settlements tends to cause irregular building arrangement patterns. Coupled with the increasing building density level, the availability of open space is at risk of decreasing. The coastal settlement of Kampung Tua Tanjung Riau in Batam is a vivid example of this kind of settlements development issue. Through descriptive-qualitative research methods, the form of distribution pattern of settlements was observed from the street layout and buildings location. Subsequently, it can be identified and analysed that the longitudinal distribution pattern of settlements in Kampung Tua Tanjung Riau affects the availability of green open space in the area which is considered inadequate. This research is expected to be taken into consideration by related agencies including the government in overcoming the existing problems in Kampung Tua Tanjung Riau.Keywords: Distribution Pattern of Settlements, Green Open Space, Kampung Tua Tanjung Riau Abstrak. Bentuk pola persebaran permukiman penduduk yang tidak terarah cenderung menyebabkan ketidakteraturan pola penataan bangunan. Ditambah dengan tingkat kepadatan yang semakin meningkat, ketersediaan ruang terbuka beresiko menurun. Permukiman pesisir Kampung Tua Tanjung Riau di Kota Batam, merupakan salah satu contoh nyata permasalahan perkembangan permukiman tersebut. Melalui metode penelitian kualitatif deskriptif, bentuk pola persebaran permukiman ditinjau dari pola jalan dan lokasi hunian. Kemudian, dapat diidentifikasi dan dianalisis bahwa bentuk pola persebaran permukiman yang memanjang di Kampung Tua Tanjung Riau mempengaruhi ketersediaan RTH (Ruang Terbuka Hijau) di kawasan tersebut yang notabene dinilai masih kurang memadai. Penelitian ini diharapkan dapat menjadi bahan pertimbangan instansi terkait termasuk pemerintah dalam mengatasi permasalahan yang ada di kawasan Kampung Tua Tanjung Riau.Kata Kunci: Pola Persebaran Permukiman, Ruang Terbuka Hijau, Kampung Tua Tanjung Riau
Pusat Edukasi dan Geleri Seni Rupa Kontemporer di Surakarta Nigel Dwi Rianti; Sigit Hadi Laksono; Dian P. E. Laksmiyanti
Tekstur (Jurnal Arsitektur) Vol 1, No 2 (2020): Tekstur
Publisher : Institut Teknologi Adhi Tama Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31284/j.tekstur.2020.v1i2.1097

Abstract

Surakarta merupakan salah satu kota yang ada di Jawa Tengah yang kental dengan budaya seni setelah Yogyakarta. Banyak even pameran seni yang di gelar di kota solo mulai kesenian tradisional hingga kesenian kontemporer tempat yang sering menggelar even adalah Taman budaya, Taman Balekambang, juga di pusat perbelajaan di Surakarta. Seringnya even yang di gelar di surakarta juga banyak seniman, kelompok atau organisasi seni, sanggar kesenian formal maupun non formal. Pusat Edukasi dan Galeri Seni Rupa Kontemporer Di Surakarta akan direncanakan di Jl.  Ring Road Surakarta.  Perancangan ini menggunakan metode deskriptif dan berpedoman pada standar objek dan daya tarik galeri seni. Fungsi bangunan ditujukan sebagai galeri seni dan pusat edukasi yang berlokasi di Jl. Ring Road Surakarta. Program ruang memakai sistem sirkulasi linier aksis, dari entrance menuju gedung galeri seni,gedung pendukung dan gedung pengelola, area pameran outdoor. Dengan menggunakan tema arsitektur kontemporer dapat menciptakan ruang berkembangnya untuk seni rupa kontemporer untuk wilayah Jawa Tengah. Dengan Merancang Pusat Edukasi dan galeri seni rupa kontemporer yang menampilkan bentuk, ruang dan tatanan lahan dengan menerapkan tema arsitektur kontemporer di harapkan dapat menjadi bangunan yang berbeda dengan yang lainya Arsitektur kontemporer menampilkan bentuk unik, dan atraktif.  
Arsitektur Eco-Technology Sebagai Tema Desain Robotics Center di Surabaya Jawa Timur Muhammad Ihya Ulumiddin; Wiwik Widyo Widjajanti; Randy Pratama Salisnanda
Tekstur (Jurnal Arsitektur) Vol 2, No 2 (2021): Tekstur
Publisher : Institut Teknologi Adhi Tama Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Kota Surabaya memiliki antusiasme masyarakat di bidang robotik yang dapat mendorong terwujudnya sebuah rancangan baru pusat robotika yang menjadi tempat untuk melakukan aktifitas dan pembelajaran maupun ajang berkompetisi terkait dengan hal robotika dan teknologi. Kota Surabaya merupakan ibu kota provinsi Jawa Timur yang memiliki penggemar robotik berjumlah ± 875 orang, dengan kegiatan KRAI atau kontes robot ABU Indonesia yang diselenggarakan oleh Pusat Prestasi Nasional, Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia setahun sekali, juga banyaknya lembaga pendidikan yang memiliki kegiatan robotik. Perancangan Robotics Center mengangkat tema Arsitektur Eco Technology merupakan gabungan dari dua prinsip antara prinsip dalam merancang bentuk arsitektur yaitu pembangunan berkelanjutan dan teknologi mengambil tempat di Surabaya Barat karena banyaknya sekolah yang memiliki kegiatan robotik. Perancangan “Robotics Center” mengangkat konsep makro “kontemporer” agar tidak lekang oleh waktu. Konsep mikro tatanan lahan terkait analisa tapak memiliki konsep “community service”. Konsep mikro terkait bentuk mengambil konsep “dinamis” karena akan menghasilkan bentukan yang tidak kaku. Konsep mikro terkait dengan ruang mengambil konsep interaktif yang akan menghasilkan ruang-ruang sehat karena memiliki keterkaitan dengan alam dan lingkungan sekitar. Hasil rancangan ini diharapkan dapat memberikan wadah yang bermanfaat dan membantu berkembangnya ilmu pengetahuan dan teknologi khususya di bidang robotika serta memberikan suatu hal baru dalam dunia arsitektur.
Hygiene Mental pada Konsep Perencanaan Klinik dan Fasilitas Edukasi untuk Ibu dan Anak di Surabaya Merin Eka Shabrina; Failasuf Herman
Tekstur (Jurnal Arsitektur) Vol 1, No 1 (2020): Tekstur
Publisher : Institut Teknologi Adhi Tama Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31284/j.tekstur.2020.v1i1.885

Abstract

Abstract. Planning and designing clinics and educational facilities for mothers and children are objects that aim as a means of health and education services for the care of pregnant women to childbirth and children in their growth based on restoring the conditions experienced. It is very possible to influence the mental condition of pregnant women and childbirth. Mental condition of children can also be disrupted if the parenting provided by parents is less able to encourage or support aspects of growing so as to cause the child to experience growth retardation and will affect when children go into adolescence to adulthood.To create a healthy environment both psychologically and physically, the selection of architectural themes with environmental insight is able to help create an environment that not only configurated the relationship with the surrounding environment but also setting the environment within the site which creates a healthy environment for observers, users of all residents but in specifically for patients namely mother and child. This design also uses a mental hygiene based approach to the context of the environment (healing environtment) as a means of healing and recovery.Keywords: Mother and Child Clinic, Educational Facilities, Mental Hygiene Abstrak.Perencanaan dan perancangan klinik dan fasilitas edukasi untuk ibu dan anak merupakan objek yang bertujuan sebagai sarana pelayanan kesehatan dan edukasi untuk ibu hamil hingga melahirkan dan anak dalam masa perkembangannya yang berbasis memulihkan kondisi yang dialami. Hal ini dapat mempengaruhi kondisi mental dari ibu hamil dan pasca melahirkan. Kondisi mental anak juga bisa terganggu jika pola asuh yang di berikan oleh orang tua kurang mampu mendorong atau mendukung aspek perkembangan sehingga menyebabkan anak mengalami keterlambatan pertumbuhan dan akan berpengaruh ketika anak beranjak remaja hingga dewasa.Untuk mewujudkan lingkungan yang sehat baik secara psikis dan fisik pemilihan tema arsitektur berwawasan lingkungan diharapkan mampu membantu menciptakan lingkungan yang tidak hanya mengatur adanya keterkaitan bangunan dengan lingkungan sekitar namun juga mengatur lingkungan dalam tapak guna menciptakan lingkungan dengan suasana yang sehat baik bagi pengamat, pengguna dan semua penghuni, khususnya untuk pasien yaitu ibu dan anak. Perancangan ini juga menggunakan pendekatan berbasis higiene mental dengan konteks lingkungan (healing environtment) sebagai sarana penyembuhan dan pemulihan.Kata Kunci: Klinik Ibu dan Anak, Fasilitas Edukasi, Higiene Mental
Pendekatan Perencanaan Desain Wahana Game Esport di Surabaya dengan Menggunakan Konsep Futuristik Rachman Ardiyanto; Randy Pratama Salisnanda; Sigit Hadi Laksono
Tekstur (Jurnal Arsitektur) Vol 2, No 1 (2021): Tekstur
Publisher : Institut Teknologi Adhi Tama Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31284/j.tekstur.2021.v2i1.1504

Abstract

Abstract. Online games are games that require online-based playing devices and if they are competed in a sport, then the sport is called esports. Meanwhile, there is a device that has just emerged to be able to experience real life in the game called Virtual Reality / VR. With VR, it can change the image of a passive game to an active one. Currently, many games are commonly played, competing to make it real by using VR. So it requires a space that creates a special vehicle and place for VR game users. However, in Surabaya, there are no special places to accommodate game fans. In fact, it has the potential to create excellent facilities and make introverted gamers more productive and socially minded. The type of research method used is descriptive method, starting from the case study of LigaGameTV, Jakarta which produces facilities for current and future game fans, as well as knowing the problems that exist for game fans. Then the case study of Spazio Surabaya and Werk12, Germany. Resulting in the concept of "Ergonomic" space, the application of which is about space for circulation. Then the case study Haishang China, Producing the “Expressive and Dynamic” land micro concept, which its application to land must have a distinctive feature. The results of the research are expected to become a forum for game fans, especially as a place to change the view of a passive game to an active one and make a real game.Keywords: Online Games, Virtual Reality, Esport. Abstrak. Game online merupakan permainan yang membutuhkan perangkat dalam bermain yang berbasiskan online dan jika di kompetisikan dalam cabang olahraga, maka cabang olahraga tersebut bernamakan esport. Sedangkan ada perangkat yang baru muncul untuk bisa masuk merasakan di dalam game secara nyata yang dinamakan Virtual Reality/VR. Dengan adanya VR dapat merubah gambaran game yang pasif menjadi aktif. Saat ini banyak game yang biasa dimainkan, berlomba untuk menjadikan nyata dengan menggunakan VR. Maka membutuhkan ruang yang menciptakan wahana dan tempat khusus pengguna game VR. Namun di Surabaya belum adanya tempat yang khusus mewadahi para penggemar game. Padahal berpotensi untuk menciptakan sarana yang berprestasi dan membuat gamers introvert untuk lebih produktif dan berjiwa sosial. Jenis metode penelitian yang dipakai adalah metode deskriptif, yang dimulai dari studi kasus LigaGameTV, Jakarta. yang menghasilkan fasilitas untuk penggemar game saat ini dan yang akan datang, serta mengetahui permasalahan yang ada pada penggemar game. Kemudian studi kasus Spazio Surabaya dan Werk12, Jerman. Menghasilkan konsep ruang “Ergonomi”, yang pengaplikasiannya tentang ruang gerak sirkulasi. Kemudian studi kasus Haishang, China. Menghasilkan konsep mikro lahan “Ekspresif dan Dinamis”, yang pengaplikasiannya pada lahan, harus mempunyai sebuah ciri khas. Hasil dari penelitian diharapkan menjadi wadah bagi para penggemar game, khususnya sebagai tempat untuk merubah pandangan game yang pasif menjadi aktif dan menjadikan game secara nyata.Kata Kunci: Game Online, Virtual Reality, Esport.

Page 8 of 20 | Total Record : 196