cover
Contact Name
Brina Oktafiana
Contact Email
brina@itats.ac.id
Phone
+6282257006656
Journal Mail Official
tekstur.journal@itats.ac.id
Editorial Address
Jurusan Arsitektur, Institut Teknologi Adhi Tama Surabaya Jl. Arief Rahman Hakim No. 100 Surabaya, Surabaya, Provinsi Jawa Timur
Location
Kota surabaya,
Jawa timur
INDONESIA
Tekstur (Jurnal Arsitektur)
ISSN : -     EISSN : 27222756     DOI : -
Tekstur (Jurnal Arsitektur), diterbitkan secara online, dalam setahun 2 (dua) kali terbitan, yaitu April dan Oktober oleh Jurusan Arsitektur, Institut Teknologi Adhi Tama Surabaya. Jurnal ini merupakan media publikasi atau kumpulan artikel ilmiah, yang terkait dengan perancangan arsitektur, sejarah dan teori arsitektur, struktur dan sains bangunan serta permukiman dan perkotaan.
Articles 196 Documents
Arsitektur Neo Vernakular sebagai Salah Satu Aspek Penunjang Pelestarian Kebudayaan Lamaholot Anastasia Eka S.T.H.; Sigit Hadi Laksono; Wiwik Widyo Widjajanti
Tekstur (Jurnal Arsitektur) Vol 1, No 2 (2020): Tekstur
Publisher : Institut Teknologi Adhi Tama Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31284/j.tekstur.2020.v1i2.1152

Abstract

Di zaman yang terus berkembang ini, ada banyak aspek dalam tatanan kehidupan yang mulai berubah, hilang ataupun terlupakan, salah satunya adalah kebudayaan, yang merupakan identitas dan kebanggaan bagi setiap suku bangsa di dunia. Lamaholot merupakan salah satu suku dalam kebudayaan yang ada di Nusa Tenggara Timur, yang mulai mengalami kekagetan dan pergeseran budaya, terkhusus yang berada di kabupaten Lembata. Dari permasalahan itu Neo Vernakular dirasa memiliki peran yang besar guna mendukung keberlangsungan pelestarian kebudayaan Lamaholot, khususnya bidang arsitektural, hal tersebut dapat diimplementasikan kedalam bentuk fisik (bentuk, konstruksi) maupun non fisik (konsep, filosofi, tata ruang) dalam proyek Perencanaan dan Perancangan Pusat Edukasi Kebudayaan Lamaholot di Nubatukan, Kabupaten Lembata, Nusa Tenggara Timur. Peran Arsitektur Neo Vernakular yaitu mengemas kebudayaan Lamaholot ke dalam bentuk arsitektural yang dapat dilihat, dinikmati dan digunakan dengan baik, tanpa harus meninggalkan kaidah-kaidah normative yang berlaku. Prinsip-prinsip arsitektur lokal Lamaholot yang diterapkan berupa penggubahan dan pola tatanan lahan yang memiliki area kumpul pada bagian tengahnya atau “namang” dalam peyebutan kampung adat, penerapan bumbungan atap “kote mane” pada seluruh bangunan yang ada pada rancangan serta pengaplikasian aspek-aspek kebudayaan seperti motif kain tenun yang diwujudkan menjadi ornamen dan dekorasi pada bentuk dan ruang pada rancangan. Metode kajian yang digunakan yaitu kualitatif dengan tahap pengolahan data yang melalui proses pengelompokkan dan penstrukturan baik hasil dari studi teori pustaka, literatur, survei lapangan, dan observasi sesuai kategori dan klasifikasi yang dilanjutkan dengan analisa data dan perancangan.
Perancangan Taman Belajar dan Pusat Edukasi dengan Pendekatan Arsitektur Biophilic di Kabupaten Bojonegoro Nadya Dewi Pramista Rachmad; Rofi’I Rofi’I
Tekstur (Jurnal Arsitektur) Vol 2, No 2 (2021): Tekstur
Publisher : Institut Teknologi Adhi Tama Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31284/j.tekstur.2021.v2i2.2188

Abstract

Edukasi merupakan salah satu aspek terpenting yang harus di dapatkan bagi manusia di semua kalangan, terutama mereka yang sedang berada di usia-usia produktif. Terlebih, pendidikan dan pengetahuan adalah sebuah kekuatan bagi individu manusia itu sendiri, maupun bagi kelompok-kelompok yang ada di dalamnya. Maka dari itu, fasilitas sarana dan prasarana pendidikan harus sebaik mungkin terus dikembangkan demi tercapainya kemajuan masyarakat yang berpendidikan, khususnya pada Kabupaten Bojonegoro. Bojonegoro merupakan kota migas, dimana ada sekitar 4 titik migas yang telah dioperasikan. Salah satu titik migas tersebut berpotensi dan dapat dimanfaatkan sebagai tempat edukasi bertemakan petroleum. Sebuah tempat edukasi dengan mentor yang ahli dalam bidangnya. Kemudian, meninjau konsep arsitektur yang tepat digunakan dalam proyek edukasi ini, adalah sebuah konsep yang dapat mendukung proses pembelajaran dan aktifitas edukasi lainnya dapat terlaksana dengan baik. Menurut riset – riset yang telah diterbitkan, proses pendekatan dengan alam, memperkuat hubungan antara psikologi manusia dengan lingkungan alam, dapat meningkatkan kualitas pembelajaran dan menambah pemahaman dalam proses belajar. Konsep tersebut merupakan ciri – ciri dari arsitektur Biophilic. Perancangan Taman Belajar dan Pusat Edukasi ini menggunakan pendekatan arsitektur Biophilic, diharapkan tempat edukasi tersebut menjadi sarana belajar yang menyenangkan dan dapat menciptakan hubungan antara manusia dengan alam sekaligus. Proses Perancangan Taman Belajar dan Pusat Edukasi ini menggunakan metode rasional, yang mana metode tersebut melalui tahap observasi kawasan, studi literatur, dokumentasi survey lokasi, studi pustaka, dan wawancara terhadap orang-orang yang bekerja pada kawasan tersebut. Data-data yang didapatkan akan diproses dengan metode kreatif, yaitu pengolahan data dengan metode eksplorasi, dan transformasi yang menghasilkan produk akhir perancangan desain.
Pusat Pelatihan E-Sport Mobile dan Personal Computer Bertema Arsitektur Futuristik di Surabaya Reno Rizky Mahesa; Suci Ramadhani; Sigit Hadi Laksono
Tekstur (Jurnal Arsitektur) Vol 1, No 2 (2020): Tekstur
Publisher : Institut Teknologi Adhi Tama Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31284/j.tekstur.2020.v1i2.1086

Abstract

E-Sport yang kini menjadi fenomena global, bermula dari sebuah kompetisi yang diadakan oleh suatu komunitas. E-Sport sendiri adalah kependekan dari electronic sport, yaitu olahraga yang menggunakan game sebagai bidang kompetitif utama yang dimainkan oleh profesional. Beberapa waktu lalu, E-Sport tidak dikenal di Surabaya maupun Indonesia. Namun sekarang seiring waktu fenomena E-Sport terus berkembang dan mulai memancing perhatian dari berbagai kalangan. E-Sport bukan sekedar bermain game untuk mengisi waktu, seperti yang dipersepsikan selama ini. E-Sport sama halnya dengan olahraga mental dan pikiran lainnya, seperti catur yang sudah termasuk dalam kategori olahraga dan diperlombakan pada olimpiade. Untuk bisa menjadi lebih lihai dalam bermain game dalam industri E-Sport, seorang pemain harus sering melakukan latihan dan meningkatkan kemampuannya. Namun latihan dalam video game bukan berarti sekedar bermain sebanyak, sesering, dan selama mungkin. Karena itu, Proyek ini akan merancang pusat pelatihan E-Sport. Karena diperlukan sebagai wadah bagi para gamer E-Sport, mengingat perkembangan E-Sport saat ini cukup pesat dan menjanjikan di Indonesia. Untuk menentukan suatu tempat bisa jadi pelatihan itu bukan hanya didasari computer yang dipakai kencang. Melainkan ada hal lain yang menunjang para gamer seperti ruang yang begitu nyaman untuk aktifitas bermain game dan memiliki berbagai fasilitas untuk latihan fisik para gamer.
Penerapan Tema Kontemporer pada Gedung Pertunjukan Seni Tari dan Pewayangan Khas Nganjuk Jawa Timur Zulni Rahmawati; Sigit Hadi Laksono; Dian P.E. Laksmiyanti
Tekstur (Jurnal Arsitektur) Vol 2, No 2 (2021): Tekstur
Publisher : Institut Teknologi Adhi Tama Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Nganjuk adalah kabupaten yang khas dengan seni pertunjukan tradisional, banyaknya pertunjukan tradisional tersebut tidak diimbangi dengan banyaknya peminat dari masyarakat setempat, Gedung pertunjukan yang terdapat di Nganjuk hanya ada satu bangunan yaitu Gedung Juang 45. Disisi lain kenyataan bahwa kegiatan seni yang diselenggarakan tidak terwadahi dengan baik maka perencanaan dan perancangan Gedung pertunjukan seni tari dan pewayangan khas Nganjuk Jawa Timur ini dilakukan untuk mewadahi permasalahan tersebut perancangan ini mengangkat tema “Arsitektur Kontemporer” dengan konsep mikro tatanan lahan “Cepat Terarah”ditunjang dengan konsep mikro bentuk “ekspressif“dan konsep mikro ruang “Digital art space“. Sehingga rancangan ini dapat memberi dampak positif baik bagi pemerintah Kabupaten Nganjuk maupun warga Nganjuk itu sendiri, bagi pendatang atau wisatawan dapat terbantu dengan adanya galeri ini sebagai petunjuk destinasi yang mereka inginkan, dan gedung pertunjukan diharapkan dapat menjadi gedung yang ikonik sehingga pekerja seni dapat menampilkan berbagai pertunjukan, dengan begitu kabupaten nganjuk dapat dikenal lebih luas oleh masyarakat luar.
Penerapan Tema Arsitektur Perilaku pada Desain Fasilitas Pendidikan Anak Berkebutuhan Khusus di Surabaya Ravi Andriyansa; Broto Wahyono Sulistyo; Firdha Ayu Atika
Tekstur (Jurnal Arsitektur) Vol 2, No 1 (2021): Tekstur
Publisher : Institut Teknologi Adhi Tama Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31284/j.tekstur.2021.v2i1.1476

Abstract

Abstract. Education is not only aimed at normal children in general, but children with special needs are also entitled to a proper education. Children with special needs usually go to school in Extraordinary Schools (SLB), but nowadays many regular schools that accept children with special needs to learn with normal children in general so that later can support inclusive educational facilities in their learning, between children with special needs and normal children in general are merged into one. so that children with special needs can adjust to the environment in East Java, especially in the city of Surabaya. But sometimes only one type of child with certain special needs is accepted in the school, thus encouraging researchers to combine all types of children with special needs in one area, while the types of children with special needs are Deaf, Visually Impaired, Visually Impaired. The research method used is qualitative descriptive research and data obtained from field case studies and literature. Design with macro educational concepts so that all designs can be a learning for residents. Micro land order concept is Flexible so that residents can be free to do activities and also easier to move or move around considering this building is a building for children with special needs. Micro concept of shapes is Geometric because geometric shapes are very easy to be known for kindergarten and elementary school children, and also have a variety of shapes such as triangles, circles, squares, etc. So that students can easily recognize the concrete shape of the surrounding buildings. Micro interior concept is Play Based Learning because most students will spend the most time in the room to do their activities. so that with the concept of Play Based Learning Keywords. Children with Special Needs, Education, Inclusive Education Abstrak. Pendidikan yang layak tidak hanya ditujukan kepada anak normal pada umumnya, namun anak berkebutuhan khusus juga berhak memperoleh nya. Sekolah Luar Biasa adalah sekolah khusus untuk anak berkebutuhan khusus. Namun sekarang ini sekolah regular pun juga menerima anak berkebutuhan khusus. Karena itu sekolah regular dituntut untuk menjadi sarana pendidikan inklusif, agar anak berkebutuhan khusus dan anak pada umumnya beraktivitas dalam satu atap. Dalam menerapkan system sekolah inklusif, sekolah regular di Jawa Timur khususnya kota Surabaya kurang memperhatikan kebutuhan anak berkebutuhan khusus. Bahkan hanya salah satu tipe anak berkebutuhan khusus tertentu yang diterima di sekolah tersebut. Hal itu  mendorong peneliti untuk  memfasilitasi pendidikan dari beberapa tipe anak berkebutuhan khusus dalam satu kawasan, antara lain Tunarungu, Tunanetra, dan Tunagrahita dari jenjang TK dan juga Sekolah Dasar. Metode yang digunakan adalah metode rancangan dengan makro konsep Edukatif agar semua desain bisa menjadi pembelajaran bagi penghuni. Mikro konsep tatanan lahan adalah Fleksibel agar penghuni bisa bebas beraktifitas dan juga lebih mudah bergerak atau berpindah tempat mengingat bangunan ini adalah bangunan untuk anak anak berkebutuhan khusus. Mikro konsep bentuk adalah Geometris karena bentuk geometri sangat mudah dikenal untuk anak TK maupun SD, Mikro konsep interior adalah Play Based Learning.Kata Kunci. Anak Berkebutuhan Khusus, Edukatif, Pendidikan Inklusif
MICE sebagai Wadah Kreatifitas Supporter Bonek pada Rancangan Pusat Bisnis Gelora Bung Tomo Abdul Aziz; Esty Poedjioetami; Failasuf Herman Hendra
Tekstur (Jurnal Arsitektur) Vol 1, No 2 (2020): Tekstur
Publisher : Institut Teknologi Adhi Tama Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31284/j.tekstur.2020.v1i2.1101

Abstract

MICE (meeting, incentive, convention, and exhibition) dipertimbangkan dari beberapa aspek yang belum terpenuhi di Kawasan Gelora Bung Tomo, yaitu membeludaknya supporter di luar stadion yang kehabisan tiket, minimnya tenant penjual sehingga Pedagang berkeliaran di sepanjang jalan, dan agenda rutinan oleh Official Persebaya yang belum terwadahi sehingga meminjam tempat lain yang sangat jauh. Dengan adanya daya tarik Pusat Bisnis, supporter dapat memiliki tempat nobar dekat stadion walau kehabisan tiket, Tenants yang tertata demi kelangsungan ekonomi pedagang, serta wadah untuk berkreatifitas antara supporter dengan pihak Official Persebaya dalam bentuk MICE (meeting, incentive, convention, and exhibition). Metode penelitian kasus dan lapangan dengan pendekatan deskriptif digunakan untuk merencanakan wadah kreatifitas Pusat Bisnis di Kawasan Gelora Bung Tomo. MICE dirancang dengan makro konsep spirit sehingga dihasilkan ruh bangunanyang mendukung sustainable architecture. Makro-konsep Spirit memiliki 3 mikro-konsep, yakni; Interaktif sebagai tatanan lahan sehingga dihasilkan wadah banyak interaksi, Simbolis sebagai tatanan bentuk sehingga dihasilkan ikonik ekor buaya dan Komunikatif sebagai tatanan ruang sehingga dihasilkan lahan yang luas untuk mengkomunikasikan kratifitas supporter Bonek.
Penerapan Tema Metafora dalamPerencanaan Pasar Ikan Modern di Kabupaten Sidoarjo Indah Dwi Setyowati; Nareswarananindya Nareswarananindya; Ika Ratniarsih
Tekstur (Jurnal Arsitektur) Vol 2, No 2 (2021): Tekstur
Publisher : Institut Teknologi Adhi Tama Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31284/j.tekstur.2021.v2i2.1929

Abstract

Di Kabupaten Sidoarjo merupakan daerah yang berada di Provinsi Jawa Timur salah satu penghasil ikan. Dengan mata pencaharian utama sebagai nelayan. Potensi tersebut menjadikan daerah Sidoarjo sebagai salah satu Kawasan minapolitan di Indonesia. Pasar Ikan Modern berada di Jalan K.H. Ali Mas’ud, Desa Sidokerto, Kecamatan Buduran, Sidoarjo. Terdiri dari beberapa fasilitas, yaitu fasilitas utama sebagai tempat penjualan, fasilitas pengelola sebagai kantor, fasilitas penunjang, fasilitas servis, dan cafeteria. Penggunaan konsep makro Modern Higenis menghasilkan rancangan yang memiliki suasana yang bersih, modern dan efisien sehingga pengunjung tidak bosan bertransaksi di area Pasar.
Tiny House Village sebagai Solusi Minimnya Lahan di Surabaya dan sebagai Solusi Pola Hidup Sederhana Inggrit Eka Pratiwi; Esty Poedjioetami
Tekstur (Jurnal Arsitektur) Vol 1, No 1 (2020): Tekstur
Publisher : Institut Teknologi Adhi Tama Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31284/j.tekstur.2020.v1i1.886

Abstract

Abstract. Surabaya is the second largest metropolis city in Indonesia. This makes Surabaya has a lot of jobs, causing many people from out of town to move and settle in Surabaya. The number of residents who move and settle in Surabaya is not proportional to the amount of land available as a place to live. The Micro House is designed using a modern tropical concept to suit the climatic conditions in Surabaya. using descriptive research methods by conducting observations and comparative studies both in the field and literature with a comparative study in the field of akanoma studio, bandung and royal caravan trawas. Besides a comparative study of literature using the slow town tiny house, South Korea and the UN Yale University tiny house in New York. From the observations, data on land arrangements, shapes and spaces can be used as a reference for designing Tiny House Village. Site analysis can be determined macro concepts tropical architecture and the micro concept of land structure; “dynamic”, shape: “natural” and space: “effective”. This house is thought to be a solution to the lack of land and the increasing need for housing and can be used for people who want a simple lifestyle, with a smaller size but have complete facilities like a house in general. Keywords: Concept, Lamd, Tiny And Small House, Surabaya, Tropical Abstrak. Surabaya merupakan kota metropolis terbesar kedua di Indonesia.hal ini menjadikan Surabaya memiliki banyak lapangan pekerjaan sehingga menyebabkan banyak orang dari luar kota pindah dan menetap di Surabaya banyaknya penduduk yang pindah dan menetap di Surabaya tidak sebanding dengan jumlah lahan yang tersedia sebagai tempat tinggal. Rumah Mikro ini dirancang menggunakan konsep modern tropis agar sesuai dengan kondisi iklim yang ada di Surabaya. menggunakan metode penelitian dekriptif dengan melakukan observasi dan studi banding baik secara lapngan maupun literaturr dengan studi banding lapngan di studio akanoma bandung dan royal caravan trawas. Juga studi banding literature menggunakan slow town tiny house, korea selatan dan un yale university tiny house di new york. Dari hasil observasi didapatkan data mengenai tatanan lahan, bentuk dan ruang yang dapat diguanakan sebagai acuan untuk mendesain Tiny House Village, dengan analisis program ruang dan analisis tapak dapat ditentukan konsep makro yaitu arsitektur tropis dan konsep mikro tatanan lahan: “dinamis”, bentuk: “natural” dan ruang: “efektif” yang digunakan dalam merancang. Tiny house ini dirasa mampu menjadi solusi kurangnya lahan dan semakin menigkatnya kebutuhan akan rumah tinggal dan dapat digunakan untuk orang-orang yang menginginkan pola hidup sederhana.dengan ukuran yang ebih kecil namun memiliki fasilitas yang lengkap layaknya rumah pada umumnya. Kata Kunci: Konsep, Lahan, Rumah Mikro, Surabaya, Tropis.
Pendekatan Arsitektur Simbolis pada Komplek Pusat Seni Jaranan di Kediri Winda April Liyanti; Suci Ramadhani; Firdha Ayu Atika
Tekstur (Jurnal Arsitektur) Vol 3, No 1 (2022): Tekstur
Publisher : Institut Teknologi Adhi Tama Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31284/j.tekstur.2022.v3i1.2917

Abstract

Seni jaranan merupakan kesenian yang berasal dan berkembang di Kediri. Di masa modern seperti saat ini, sebagai usaha pelestarian dan pengembangan diperlukan fasilitas yang dapat mewadahi seluruh kegiatan seni jaranan tersebut. Metode penelitian yang digunakan adalah analisa deskriptif kualitatif dengan pendekatan rancang yang berbasis pengelompokan fakta-fakta yang ada tentang bangunan tersebut beserta issue permasalahan yang mungkin muncul, lalu tindak lanjut atau solusi dari permasalahan tersebut sehingga dapat terwujud konsep bangunan yang dirancang. Lokasi yang dipilih berada di Jl. Erlangga Tugurejo kabupaten Kediri, dengan luas ± 4.5Ha. Fasilitas utama komplek ini berupa gedung pertunjukan indoor dan amphitheater, fasilitas penunjang berupa sentra kuliner, guest house dan retail penjualan, serta dilengkapi gedung pengelola dan gedung servis. Tema yang dipilih yaitu arsitektur simbolis, dengan konsep makro Representatif, konsep mikro tatanan lahan Adaptif, konsep mikro bentuk Ekspresif, konsep mikro ruang Fungsional. Konsep mikro tatanan lahan diwujudkan dengan cara menciptakan sebuah tatanan lahan yang mengadaptasi bentuk lengkungan dari atribut anyaman bambu yang berbentuk seperti kuda penari jaranan namun tetap menggunakan sirkulasi yang luas dan menjangkau seluruh bangunan agar mudah diakses pengunjung. Konsep mikro bentuk diterapkan dengan cara menciptakan sebuah bangunan yang mengambil ekspresi dari nilai-nilai yang ada dalam kesenian jaranan hal itu diaplikasikan pada atap gedung pertunjukan indoor dan sentra kuliner yang didesain meliuk seperti selendang penari jaranan. Untuk penerapan konsep mikro ruang yaitu dengan penataan ruang sesuai dengan fungsi masing-masing setiap bangunan secara optimal seperti bentuk ruang yang menyesuaikan bentuk dan fungsi bangunan tersebut yang didesain modern dengan penambahan material alami untuk memberikan kesan etnik. Kata Kunci: Arsitektur Simbolis, Kediri, Seni Jaranan..
Arsitektur Industrial sebagai Tema Desain Lapangan Tembak Kodim Bangkalan Amir Mukmin Rachim; Arief Farakhan; Sigit Hadi Laksono
Tekstur (Jurnal Arsitektur) Vol 3, No 1 (2022): Tekstur
Publisher : Institut Teknologi Adhi Tama Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31284/j.tekstur.2022.v3i1.2955

Abstract

Lapangan tembak adalah fasilitas khusus yang dirancang untuk latihan, ujian, atau lomba menggunakan senjata api. Lapangan tembak dapat berada di dalam ruangan ataupun di luar, dan dapat juga dibatasi hanya pada jenis senjata tertentu (misal pistol saja atau senapan gas saja), dan dapat juga dibatasi pada cabang olahraga tertentu. Permasalahan bagaimana cara membuat para penembak atau atlit menembak merasa nyaman pada lapangan tembak Kodim Bangkalan, dan bagaimana cara membuat lapangan tembak yang memenuhi standart. Bagaimana menata fasilitas di dalam lapangan tembak agar evisian. Metode Penelitian kualitatif adalah dilakukan dengan metide survey, wawancara, pengamatan studikasus, korelesi dan sebagainya. Tujuan penelitian Untuk pendekatan dan gambaran mengenai alur berpikir dan memecahkan suatu permasalahan di lapangan tembak Kodim Bangkalan. Hasil dari redesain lapangan tembak Kodim Bangkalan dapat menciptankan lapangan tembak yang layak dan memiliki fasilitas yang lengkap sesuai kebutuhan para penembak di lapangan tembak Kodim Bangkalan. Manfaat dari penelitian lapangan tembak Kodim Bangkalan yaitu bisa lebih mendalami karakteristik lapangan tembak beserta pengguna lapangan tembak Kodim Bangkalan

Page 9 of 20 | Total Record : 196