JPUA: Jurnal Perpustakaan Universitas Airlangga: Media Informasi dan Komunikasi Kepustakawanan
JPUA: Universitas Airlangga Library Journal: Information and Communication Media Librarianship is published by the Airlangga University Library. Focus: publish scientific articles from librarians, researchers, educators with an article focus on information and library studies. Scope: contains topics related to libraries, information literacy, information technology, librarian profession, and information management.
Articles
132 Documents
Analisis Film Surga Yang Tak Dirindukan 2 Sebagai Self Help Biblioterapi
Maitsa Poetika Salifa;
Susanti Agustina
JPUA: Jurnal Perpustakaan Universitas Airlangga: Media Informasi dan Komunikasi Kepustakawanan Vol. 11 No. 1 (2021): JANUARI - JUNI 2021
Publisher : Universitas Airlangga
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
Full PDF (535.602 KB)
|
DOI: 10.20473/jpua.v11i1.2021.51-64
Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan makna, pesan, dan insight yang terdapat pada film Surga Yang Tak Dirindukan 2 sebagai medium dalam pelaksanaan biblioterapi. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode studi literatur. Penelitian ini menunjukkan bahwa film Surga Yang Tak Dirindukan 2 dapat bermanfaat sebagai pemulihan jiwa bagi penontonnya. Partisipan dalam penelitian ini berjumlah 9 orang yang memiliki latar belakang kehidupan berbeda. Para penonton yang dapat menggunakan film ini sebagai medium biblioterapi adalah mereka yang mengalami masalah dalam keluarga, rumah tangga, dan pengidap kanker. Simpulan dari penelitian ini, pertama film ini bermakna bahwa kita bisa menjalankan semua permasalahan bila kita sabar, ikhlas, dan berserah diri kepada Tuhan Yang Maha Esa. Kedua, film ini mengandung pesan moral keihklasan dan kekuatan dari seorang perempuan. Ketiga, informan mendapat insight dari film ini, yaitu terdapat biblioterapi pada film Surga Yang Tak Dirindukan 2. Implikasi dari penelitian ini adalah biblioterapi dalam perkembangannya tidak terbatas pada buku, tetapi film juga dapat berguna sebagai medium terapi selama penyedia layanan biblioterapi mampu menganalisis dan mengeksplorasi teks pesan dalam film untuk direfleksikan penonton. Hal ini dapat dilakukan dengan atau tanpa bantuan biblioterapis atau pustakawan.
Peran Keluarga sebagai Pendamping Belajar Anak dalam Meraih Prestasi Belajar
Bakhtiyar .
JPUA: Jurnal Perpustakaan Universitas Airlangga: Media Informasi dan Komunikasi Kepustakawanan Vol. 8 No. 1 (2018): Januari - Juni 2018
Publisher : Universitas Airlangga
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
Full PDF (224.98 KB)
|
DOI: 10.20473/jpua.v8i1.2018.37-45
Tujuan kajian adalah untuk mengetahui tentang peran orang tua sebagai pendamping belajar anak, guna meraih keberhasilan prestasi belajar melalui pemanfaatan jasa informasi perpustakaan. Kajian ini merupakan pendekatan sejarah (historical approach),dengan menggunakan kajian studi pustaka (library research). Analisis dilakukan dengan analisa diskriptif kualitatif, sumber analisa berasal dari kajian bahan-bahan pustaka yang berisi teoritis, penelitian dan kajian bukan penelitian, serta menggunakan analis isi (content analysis). Observasi atau pengamatan digunakan sebagai pelengkap untuk mendukung konstruksi teoritis. Hasil Kajian adalah: (1). Pendampingan orang tua dalam belajar anak sangat utama dan memiliki adil yang besar dalam menghantarkan anak untuk sukses meraih prestasi belajar. (2). Pendampingan belajar pada anak, akan menumbuhkan minat baca, selanjutnya berkembang menjadi kegemaran membaca. Dari kegemaran membaca kemudian meningkat lagi menjadi kebiasaan membaca. Proses yang panjang dari kebiasaan membaca pada akhirnya mempola dalam diri anak, sehingga terwujudkan menjadi budayamembaca. (3). Dalam pendampingan belajar sangat penting untuk memperkenalkan dan memanfaatkan layanan jasa informasi perpustakaan. (4). Memperkenalkan dan memanfaatkan layanan jasa informasi perpustakaan sejak dini kepada anak sangat penting, agar terinternalisasi dan terbingkai pemikiran pada anak bahwa apabila ingin pandai dan berprestasi dengan memiliki nilai bagus di sekolah harus membaca koleksi yang selalu tersedia di perpustakaan.
Bibliocrime: Bentuk dan Penanggulangan Pada Koleksi Buku di Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Kota Lubuklinggau
Lilis Yuliana;
Purwaka -;
Lailatus Sa’diyah
JPUA: Jurnal Perpustakaan Universitas Airlangga: Media Informasi dan Komunikasi Kepustakawanan Vol. 10 No. 2 (2020): JULI - DESEMBER 2020
Publisher : Universitas Airlangga
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
Full PDF (301.274 KB)
|
DOI: 10.20473/jpua.v10i2.2020.116-127
Tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui bentuk dan penanggulangan bibliocirme di Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Kota Lubuklinggau. Metode yang di gunakan adalah metode kualitatif dengan jenis penelitian kualitatif deskriptif, pelaksanaan wawancara pada objek penelitian sebanyak 4 orang yang merupakan tenaga pustakawan di Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Kota Lubuklinggau. Teknik penentuan informan yang digunakan adalah teknik purposive sampling, teknik penentuan sampel berdasarkan memilih informan sesuai dengan ciri dan sifat yang berkaitan dengan permasalahan yang diteliti. Analisis data yang digunakan adalah analisis data kualitatif yaitu reduksi data, model data dan pengambilan kesimpulan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa bentuk bibliocrime yang terjadi adalah: 1) Vandalisme, dilakukan dengan caramencoret buku, menggarisbawahi, menstabilo dan men tipe-x, terdapat 135 buku yang terdampak vandalisme dengan rincian yaitu 128 buku tercoret, 3 buku distabilo dan 2 buku di tipe-x. 2) Mutilasi, dilakukan dengan cara merobek sampul ataupun lembaran buku, terdapat 12 buku yang termutilasi. 3) Pencurian, terindikasi namun tanpa data. 4) Peminjaman tidak sah, belum terdeteksi pelaku dan jumlah kasus, dilakukan dengan meminjam kartu orang lain dan surat jaminan. Penanggulangan yang di lakukan adalah 1) Pemasangan sistem keamanan berupa cctv 2) Penyediaan loker untuk penitipan tas 3) Pengawasan yang dilakukan oleh pustakawan yang menjaga ruang koleksi 4) Kartu anggota perpustakaan yang menjadi syarat untuk peminjaman 5) Penyediaan kartu khusus untuk anak-anak agar tetap bisa meminjam.Kata Kunci: Bibliocrime, Bentuk, Penanggulangan
Peran Akses E-Jurnal Internasional untuk Para Mahasiswa Selama masa Work from Home
Prasetyo Adi Nugroho
JPUA: Jurnal Perpustakaan Universitas Airlangga: Media Informasi dan Komunikasi Kepustakawanan Vol. 10 No. 1 (2020): Januari-Juni 2020
Publisher : Universitas Airlangga
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
Full PDF (284.501 KB)
|
DOI: 10.20473/jpua.v10i1.2020.10-17
Pandemi Covid-19 benar benar mengubah tatanan hidup sebagian besar masyarakat di Indonesia. Selama masa PSBB, semua instansi pendidikan baik sekolah, balai diklat, tempat kursus, maupun universitas meliburkan kegiatan belajar mengajar yang selama ini dilaksanakan dengan tatap muka dikelas. Akses E-jurnal bisa menjadi salah satu solusi untuk mengatasi kendala keterbatasan akses literatur pada pendidikan tinggi. studi ini bertujuan untuk menjelaskan akses –jurnal bagi para akademisi. Studi ini menggunakan metode kaulitatif. Data dikumpulkan dengan studi kepustakaan. Temuan data selanjutnya dianalisis dengan pendekatan analisis deskriptif. Hasil studi menunjukkan bahwa Akses E-jurnal tidak hanya didapat dari berlangganan jurnal, tapi juga dari artikel buatan akademisi yang telah dipublikasikan oleh jurnal tujuan. Selain itu, open access memberikan kemudahan bagi para akademisi dalam menambah literatur yang mereka butuhkan, sehingga bisa melewati situasi work from home dengan tetap produktif.
Online Marketing for Academic Library Best Practice di Perpustakaan Universitas Airlangga Surabaya
Ani Sistarina;
Agung Budi Kristiawan
JPUA: Jurnal Perpustakaan Universitas Airlangga: Media Informasi dan Komunikasi Kepustakawanan Vol. 9 No. 1 (2019): JANUARI - JUNI 2019
Publisher : Universitas Airlangga
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
Full PDF (1628.175 KB)
|
DOI: 10.20473/jpua.v9i1.2019.46-52
Kunci keberhasilan sebuah program tentu sangat di dukung oleh bagus dan gencarnya promosi bagi program tersebut. Di era milenial seperti sekarang sosial media adalah sarana yang sangat digemari oleh para pemustaka yang kebanyakan dari generasi milenial. Mereka sudah sangat familiar dengan gawai dan juga terus eksis di dunia maya dan sosial media. Melihat fenomena tersebut sebagai lembaga yang selalu dituntut untuk bergerak maka Perpustakaan Universitas Airlangga juga mengambil bagian dalam penggunaan sosial media sebagai sarana promosi paling efektif saat ini. Penggunaan sosial media sebagai media promosi memiliki peran yang besar bagi keberhasilan program-program yang di tawarkan oleh Perpustakaan Universitas Airlangga kepada pemustakanya seperti halnya program library class yang di buat oleh divisi Pelatihan dan Pengembangan sebagai sarana komunikasi kebutuhan informasi bagi pemustakanya. Library class yang ditawarkan adalah Library 101, Online Research Management, styling and formatting (MS Word), Reference Manager (Mendeley), plagiarism checker (Turnitin). Dimana program ini sangat diminati oleh pemustaka khususnya oleh para mahasiswa strata 2 dan 3 berkat promosi yang sangat masif oleh humas Perpustakaan Universitas Airlangga melalui media sosialnya.
Mengulik Kompleksitas Proses Difusi Inovasi Teknologi di Perpustakaan
Endang Fatmawati
JPUA: Jurnal Perpustakaan Universitas Airlangga: Media Informasi dan Komunikasi Kepustakawanan Vol. 8 No. 2 (2018): Juli- Desember 2018
Publisher : Universitas Airlangga
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
Full PDF (161.441 KB)
|
DOI: 10.20473/jpua.v8i2.2018.74-78
Innovation is a certain idea, practice or product that is realized and accepted as something new to be adopted. Adoption is a process from getting acquainted with an innovation to decide to accept or reject. There is an innovation category that is sustaining and discontinues. An indication that there has been an innovation acceptance process is that it appears in behavioral, cognitive, affective and psychomotor changes.
Media baru dan Anak Muda : Perubahan Bentuk Media dalam Interaksi Keluarga New Media and Youth: Changing Forms of Media in Family Interactions
Andini Hernani Utami
JPUA: Jurnal Perpustakaan Universitas Airlangga: Media Informasi dan Komunikasi Kepustakawanan Vol. 11 No. 1 (2021): JANUARI - JUNI 2021
Publisher : Universitas Airlangga
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
Full PDF (255.177 KB)
|
DOI: 10.20473/jpua.v11i1.2021.8-18
Hadirnya teknologi media baru membuat pola baru dalam ber-media, kemudahan akses dan fasilitas yang dihadirkan oleh teknologi baru membuat semua orang dengan sangat mudah memanfaatkannya, tidak terkecuali anak muda. Teknologi pada media baru dalam era ini sangat compatible dengan karakteristik anak muda zaman sekarang. Tak jarang anak muda sekarang menjadikan teknologi media baru menjadi acuan utama dalam preferensi sumber informasi. Remaja hidup dalam bukan realitas yang sebenarnya, sebab New media memberikan ruang pada remaja untuk memproduksi informasi “lain†selain dirinya, ada realitas baru yang diciptakan oleh remaja dalam ber-media. Teknologi New Media telah mengubah cara anak muda dalam akses waktu luang, serta perilaku dan pengalaman waktu luang mereka. Komputer, ponsel pintar dan tablet bersama dengan perangkat New Media lainnya telah menciptakan interaktivitas yang dimana ada sebuah layar yang menciptakan ruang bebas. Kemudahan fasilitas mampu memenuhi anak muda zaman sekarang bukannya tidak memiliki resiko, ketidakmampuan anak muda dalam menggunakan dan masalah penggunaan teknologi media baru merupakan hal yang tidak bisa dianggap remeh. Perubahan yang terjadi dalam aktivitas menggunakan media khususnya penggunaan media baru muncul di lingkungan keluarga pada anak muda, ada istilah domestifikasi, domestikasi dalam konteks ini mengacu pada teknologi dalam internal keluarga yang membantu menjalankan fungsinya dalam kehidupan sehari-hari dan mengubah budaya keluarga dan pola interaksi, keluarga juga dianggap sebagai penyumbang pemakaian teknologi media baru dikalangan anak muda. Hadirnya new media diharapkan mampu diimbangai dengan kemampuan berliterasi media pula. Literasi dalam ber-media setidaknya mampu mengarahkan remaja/anak muda dalam penggunaan teknologi Media baru.
Pelayanan Perpustakaan dalam Rangka Peningkatan Kesejahteraan bagi Pemustaka
Prasetyo Adi Nugroho
JPUA: Jurnal Perpustakaan Universitas Airlangga: Media Informasi dan Komunikasi Kepustakawanan Vol. 8 No. 1 (2018): Januari - Juni 2018
Publisher : Universitas Airlangga
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
Full PDF (396.768 KB)
|
DOI: 10.20473/jpua.v8i1.2018.14-18
Literasi terus menjadi isu penting di tingkat global saat ini. Indonesia masih terbilang rendah dalam urusan literasi. sejak tahun 2017, pemerintah sudah mengganti wajah dari perpustakaan menjadi perpustakaan inklusi sosial. Dimana perpustakaan saat ini bukan hanya sebagai lokasi tempat membaca saja. Tapi sekaligus juga tempat melakukan aktifitas sosial agar bisa menyejahterakan masyarakat. Sejalan dengan visi Universitas Airlangga yang telah mencanangkan diri sebagai World ClassUniversity (WCU), perpustakaan Universitas Airlangga mendukung program kerja universitas. Salah satunya mengembangkan program literasi kesejahteraan. Perpustakaan Universitas Airlangga dalam mendukung literasi kesejahteraan melalui tiga hal yaitu: program i-sekolah, program bisnis kamu dan program pengabdian pada masyarakat. Sehingga pemustaka dapat mendayagunakan perpustakaan sebagai wahana pengembang dan penambah wawasan serta informasi untuk mengembangkan kualitas hidupnya.
Strategi Pelestarian Arsip dalam Menghadapi Bencana di Indonesia
Hendra Junawan;
Rezki Deritani
JPUA: Jurnal Perpustakaan Universitas Airlangga: Media Informasi dan Komunikasi Kepustakawanan Vol. 10 No. 1 (2020): Januari-Juni 2020
Publisher : Universitas Airlangga
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
Full PDF (251.739 KB)
|
DOI: 10.20473/jpua.v10i1.2020.57-65
Melestarikan arsip berarti memastikan bahwa arsip dapat diakses selama diperlukan. Anda dapat melestarikan arsip tercetak dengan melakukan penangan yang sesuai prosedur dan penyimpanan di lingkungan yang terlindungi dan terkendali. Sedangkan tingkat kerusakan akan berbeda, umur dari arsip Anda dan informasi yang terkandung akan bergantung pada tindakan pelestarian yang Anda terapkan. Bagaimana strategi pelestarian arsip dalam menghadapi bencana di Indonesia. Pada penelitian ini merupakan jenis penelitian lapangan yaitu “kajian pustaka” yang mempunyai sifat deskriptif. Pemeliharaan arsip dilakukan untuk menjamin bahwa arsip disimpan di tempat yang baik dan aman dengan fasilitas yang lengkap dan dapat ditemukan secara cepat. Membuat perencanaan merupakan langkah yang penting untuk diterapkan pada saat terjadi bencana. Insiden yang tiba-tiba atau tidak terduga, alami atau buatan manusia, dapat merusak arsip. Insiden itu bisa merusak fasilitas penyimpanan juga, menghambat upaya penyelamatan dan pemulihan..
Perawatan dan Pelestarian Bahan Pustaka di Perpustakaan Universitas Airlangga
Turwulandari .;
Noviyanti .
JPUA: Jurnal Perpustakaan Universitas Airlangga: Media Informasi dan Komunikasi Kepustakawanan Vol. 9 No. 2 (2019): Juli- Desember 2019
Publisher : Universitas Airlangga
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
Full PDF (824.235 KB)
|
DOI: 10.20473/jpua.v9i2.2019.79-82
Perpustakaan sebagai penyedia informasi harus dapat menyediakan bahan pustaka yang bermanfaat untuk penggunanya Untuk menyediakan bahan perpustakaan yang berkualitas dan mewujudkan perpustakaan sebagai sumber informasi bagi pemustaka, perlu dijaga agar bahan pustaka tersebut tidak rusak baik dari segi fisik maupun isinya. Karena itulah perpustakaan harus melakukan perawatan bahan perpustakaan. Untuk dapat melakukan perawatan bahan pustaka, maka perpustakaan harus dapat melakukan survei terhadap bahan pustaka tersebut diantaranya yaitu melihat kondisi bahan pustaka tersebut. Di Perpustakaan Universitas Airlangga perawatan dan pelestarian bahan pustaka dilakukan dengan cara sebagai berikut melakukan penjilidan dan melakukan fumigasi.