cover
Contact Name
Rahmawaty Hasan
Contact Email
jft.tinctura@gmail.com
Phone
+6285399955257
Journal Mail Official
jft.tinctura@gmail.com
Editorial Address
Program Studi S1 Farmasi Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Ibrahimy Sukorejo Banyuputih Situbondo Jawa Timur 68374
Location
Kab. situbondo,
Jawa timur
INDONESIA
Jurnal Farmasi Tinctura
Published by Universitas Ibrahimy
ISSN : 27158012     EISSN : 27238083     DOI : https://doi.org/10.35316/tinctura.v2i2
Core Subject : Health,
Jurnal Farmasi Tinctura adalah media publikasi ilmiah di bidang ilmu kefarmasian yang diterbitkan oleh Program Studi S1 Farmasi Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Ibrahimy sejak tahun 2019. Jurnal Farmasi Tinctura diterbitkan dua kali dalam satu tahun, yakni setiap bulan Juni dan Desember. Ruang lingkup disiplin ilmu meliputi farmasi komunitas, farmasi klinik, teknologi farmasi, farmasetika, dan farmasi bahan alam. Editor mengajak akademisi, dosen, dan praktisi untuk mendedikasikan artikel hasil penelitian lapangan atau ulasan literatur sesuai disiplin ilmu dan ketentuan Jurnal Farmasi Tinctura. Artikel yang dikirim merupakan hasil penelitian sendiri dan belum pernah dipublikasikan di media lain. p-ISSN : 2715-8012 e-ISSN : 2733-8083
Articles 56 Documents
Pengembangan Kuesioner Tingkat Pengetahuan dan Pengalaman Pelayanan Pasien Tuna Netra Mahasiswa Farmasi Universitas Ibrahimy Azkiyah, Siti Zamilatul; Choirunniza, Aqidatun Naffiah
Tinctura Vol 6 No 1 (2024): Jurnal Farmasi Tinctura
Publisher : Program Studi S1 Farmasi Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Ibrahimy

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35316/tinctura.v6i1.6024

Abstract

Penerapan etiket Braille dalam pelayanan kefarmasian dapat meningkatkan keamanan pengobatan bagi pasien tuna netra. Namun, di Situbondo, implementasi solusi ini belum terlaksana terutama berkaitan dengan kesiapan tenaga kefarmasian yang akan ditugaskan. Penelitian ini bertujuan mengembangkan dan menguji kuesioner untuk mengukur pengetahuan dan pengalaman mahasiswa farmasi Universitas Ibrahimy sebagai calon tenaga kefarmasian dalam melayani pasien tuna netra. Proses pengembangan kuesioner dimulai dengan tahap perencanaan, yang akan menghasilkan kisi-kisi kuesioner yang berisi indikator atau dimensi yang akan diukur. Kemudian dirancang kuesioner awal dari kisi-kisi yang telah ditetapkan dan akan diujikan pada 35 responden yang diperoleh menggunakan teknik purposive sampling. Data yang diperoleh kemudian dilakukan uji reliabilitas dengan Cronbach’s Alpha dan dilanjutkan uji validitas menggunakan Pearson Product Moment melalui SPSS versi 25. Hasil menunjukkan didapatkan 20 item kuesioner yang terdisi dari 10 pernyataan mewakili dimensi pengetahuan dan 10 pernyataan mewakili dimensi pengalaman. Dimensi pengetahuan menilai pemahaman tentang Braille dan relevansinya dalam pelayanan kefarmasian, sementara dimensi pengalaman mengevaluasi keterlibatan langsung responden dalam melayani pasien tuna netra. Kuesioner yang diperoleh memiliki reliabilitas tinggi dengan nilai Cronbach’s Alpha sebesar 0,921, dan seluruh item dinyatakan valid. Kesimpulannya, kuesioner ini dinyatakan valid dan reliabel, sehingga dapat digunakan untuk mengevaluasi serta mengembangkan kompetensi mahasiswa farmasi dalam memberikan pelayanan inklusif bagi pasien tuna netra.
Studi Penggunaan Obat Pasien Rawat Jalan Gagal Ginjal Kronik Dengan Hemodialisa RSUD Limboto, Gorontalo: Study of Drug Use in Outpatients with Chronic Kidney Failure with Hemodialysis at Limboto Regional Hospital, Gorontalo Hasan, Rahma; Said, Nur Hikmah
Tinctura Vol 6 No 1 (2024): Jurnal Farmasi Tinctura
Publisher : Program Studi S1 Farmasi Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Ibrahimy

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35316/tinctura.v6i1.6055

Abstract

Gagal ginjal merupakan suatu kondisi dimana fungsi ginjal telah menurun selama berbulan-bulan atau > 3 bulan dengan atau tanpa penurunan laju filtrasi glomerulus. Pasien yang mengalami penurunan fungsi ginjal sering mendapatkan obat yang beresiko terhadap ginjal dan digunakan dalam bentuk kombinasi. Terutama pasien hemodialisa membutuhkan regimen terapi yang kompleks untuk mengobati rata-rata 5-6 kondisi medis yang kronis. Sehingga perlu dilakukannya evaluasi penggunaan obat. Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi penggunaan obat terkait penyesuaian dosis dan ketepatan pada pasien gagal ginjal kronik yang menjalani hemodialisa rawat jalan di RSUD Dr.M.M Dunda Limboto. Penelitian ini termasuk penelitian observasi (survei), jenis penelitian survei analitik dan data diambil secara retrospektif. Dari 82 lembar resep yang memenuhi kriteria inklusi, didapatkan penggunaan obat antihipertensi sebanyak (60,4%), kemudian obat gangguan gastrointestinal (33,3%) dan terakhir obat hiperurisemia (6,3%). Evaluasi penggunaan obat tidak tepat dosis pada pasien gagal ginjal sebanyak 31 (12,9%) yaitu 16 kasus penggunaan obat ranitidin dan 15 kasus penggunaan obat allopurinol dengan dosis berlebih. Evaluasi penggunaan obat tidak tepat pasien sebanyak 8 obat (3,33%) yaitu HCT sebanyak 7 kasus dan spironolakton 1 kasus.
Analisis Problem Kompatibilitas Pemberian Terapi obat Secara Intravena Terhadap Pengetahuan Dan Praktik Tenaga Kesehatan Di salah satu Rumah Sakit Kotamobagu: Analysis of Compatibility Problems of Intravenous Drug Therapy Administration with the Knowledge and Practice of Health Workers in a Hospital at Kotamobagu Kuna, Moh. Rasyid
Tinctura Vol 6 No 1 (2024): Jurnal Farmasi Tinctura
Publisher : Program Studi S1 Farmasi Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Ibrahimy

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35316/tinctura.v6i1.6075

Abstract

Penggunaan obat secara intravena dapat mengakibatkan intoleransi, emboli, flebitis, infiltrasi dan ekstravasi jika persiapan, pencampuran dan pemberianya yang kurang tepat menyebabkan interaksi obat yang merugikan pasien, Ketidakcocokan terjadi ketika dua atau lebih obat digunakan melalui rute intravena yang sama atau dicampurkan dalam satu wadah yang sama sehingga menimbulkan reaksi yang tidak diinginkan Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui sejauh mana pengetahuan dan kesadaran profesional kesehatan mengenai ketidakcocokan obat intravena dan frekuensi kejadiannya Metode penelitian dengan menggunakan kuesioner dan wawancara semi-terstruktur kepada Tenaga kesehatan. Hasil penelitian didapatkan adalah belum terdapat (LAF-BSC Laminar Air Flow- Biological Safety Cabinet) pada tititk ruangan yang terpisah, terhindar dari lalu lalang petugas, tidak dilakukan penilaian rutin terhadap kontaminasi mikroba dengan persentase 62,5% diruang NICU, literatur bahan aktif mengenai larutan pembawa, jenis pelarut, stabilitas, inkompatibilitas, interaksi obat dan waktu kadaluarsa sebesar 225%, pemeriksaan suhu tidak dilakukan secara berkala oleh petugas diruangan persentase sebesar 44%. Kesimpulan penggunaan teknik aseptik pada pencampuran sediaan steril masih kurang dengan memperhatikan kondisi ruangan. Fasilitas dan penyimpanan NICU sudah lengkap, namun terdapat beberapa kekurangan, antara lain: Penggunaan APD, ruang masih kurang diperiksa secara berkala untuk mengetahui adanya kontaminasi mikroba, kurangnya perolehan dan pemeliharaan literatur terkini tentang larutan pembawa, jenis pelarut dan bahan aktif mengenai stabilitas, ketidaktercampuran, interaksi dan tanggal kadaluarsa, dan kurangnya termometer yang dikalibrasi.
Pengaruh Variasi Konsentrasi Na-CMC sebagai Gelling Agent terhadap Sifat Fisik Gel Tabir Surya Seng Oksida (ZnO) Bahi, Rizky Resvita R.; Monoarfa, Alyavayza Putri; Mappa, Moh Rivaldi
Tinctura Vol 6 No 1 (2024): Jurnal Farmasi Tinctura
Publisher : Program Studi S1 Farmasi Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Ibrahimy

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35316/tinctura.v6i1.6077

Abstract

Kerusakan kulit akibat paparan sinar UV dari matahari menjadi masalah serius yang memerlukan perhatian. Penggunaan tabir surya merupakan langkah preventif efektif terhadap dampak negatif sinar UV. Seng oksida (ZnO) dalam tabir surya berfungsi sebagai penghalang fisik UV dan lebih efektif dibandingkan titanium oksida (TiO2). Gel tabir surya menjadi populer karena mudah meresap ke kulit tanpa meninggalkan residu. Gelling agent dalam formulasi gel sangat mempengaruhi sifat fisiknya. Carboxy methyl cellulose (Na-CMC) sering digunakan karena sifat netral dan kemampuannya meningkatkan viskositas, dengan konsentrasi 3-6%. Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi pengaruh variasi konsentrasi Na-CMC sebagai gelling agent berdasarkan sifat fisik meliputi organoleptik, homogenitas, uji pH, dan uji daya lekat. Formula gel dengan zat aktif seng oksida 2% dibuat dengan membandingkan basis gel Na-CMC ke dalam 3 konsentrasi yakni F1 3%, F2 5%, dan F3 6%. Hasil uji organoleptik sediaan menunjukkan adanya pengaruh signifikan terhadap variasi gelling agent yang digunakan terhadap bentuk sediaan. Seluruh sediaan homogen dan memiliki pH 8 yang tidak menyebabkan iritasi atau kulit bersisik ketika diaplikasikan pada kulit. Formula dengan daya lekat terbaik adalah F2 dan F3 dengan hasil 49s dan 88s.
Formulasi Dan Uji Aktivitas Antibakteri Sediaan Sabun Cair Minyak Atsiri Kulit Buah Jeruk Bali (Citrus maxima merr.) Terhadap Pertumbuhan Bakteri Staphylococcus epidermidis: Formulation And Antibacterial Activity Of Liquid Soap Essential Oil Grapefruit peel (Citrus maxima merr.) Against The Growth Of Staphylococcus epidermidis Arifin, Arfiani
Tinctura Vol 6 No 1 (2024): Jurnal Farmasi Tinctura
Publisher : Program Studi S1 Farmasi Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Ibrahimy

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35316/tinctura.v6i1.6095

Abstract

Minyak atsiri merupakan salah satu metabolit sekunder yang terdapat pada Jeruk bali (Citrus maxima), yang berfungsi sebagai antibakteri. Tujuan penelitian ini adalah untuk memformulasikan sediaan sabun cair minyak atsiri kulit jeruk bali yang memenuhi syarat uji mutu fisik dan untuk mengetahui konsentrasi yang optimal dari minyak atsiri kulit jeruk bali (Citrus maxima merr.) dalam sediaan sabun cair yang memiliki aktivitas antibakteri terhadap Staphylococcus epidermidis. Metode yang digunakan yaitu destilasi uap yang menghasilkan minyak atsiri. Minyak yang diperoleh selanjutnya dibuat dalam sediaan sabun cair yang sebelumnya telah dilakukan uji Konsentrasi Hambat Minimum (KHM) dengan metode dilusi cair dan diperoleh konsentrasi FI (0,2%), FII (0,4%), FIII (0,8%). Pengujian aktivitas antibakteri menggunakan metode disk diffusion. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sediaan sabun cair minyak atsiri kulit buah jeruk bali memenuhi syarat uji mutu fisik dan hasil pengujian aktivitas antibakteri menunjukkan bahwa konsentrasi dari minyak atsiri kulit buah jeruk bali (Citrus maxima merr.) dalam sediaan sabun cair terhadap pertumbuhan Staphylococcus epidermidis diperoleh FIII (0,8%) 30,97 mm dengan kategori kuat.
Komparasi Senyawa Wogonin dan Rhinacanthin C Rhinacanthus nasutus Terhadap Candida albicans Secara In Silico Rahmawati, Devi; Sari, Dewi Ratih Tirto
Tinctura Vol 6 No 1 (2024): Jurnal Farmasi Tinctura
Publisher : Program Studi S1 Farmasi Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Ibrahimy

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35316/tinctura.v6i1.6097

Abstract

Candida albicans merupakan mikroorganisme patogen penyebab candidiasis pada kulit. Rhinacanthus nasutus merupakan salah satu tumbuhan liar yang banyak digunakan untuk mengobati penyakit kulit, dan dilaporkan memiliki aktivitas antibakteri dan antifungi. Namun, mekanisme senyawa yang terkandung dalam R. nasutus terhadap patogen jamur, khususnya Candida albicans masih terbatas. Oleh karena itu, penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi mekanisme penghambatan virulensi Candida albicans oleh senyawa rhinacantin C dan wogonin secara in silico. Senyawa R. nasutus wogonin (ID5281703) dan Rhinacanthin C (ID6474554) di unduh dari pubchem, protein Exo-B(1,3)-glucanase diambil dari database protein data bank (PDB) dengan ID 1eqc, diimport ke dalam software Molegro Virtual Docker versi 5.0. Selanjutnya protein target dan senyawa diinteraksikan menggunakan program Molegro virtual docker versi 5.0 pada grid X = 35.92A, Y=32.68A, Z=57.10A, dan dianalisis dengan Discovery studio versi 21.1.1. Analisis in silico menunjukkan bahwa senyawa wogonin dan rhinacanthin C berinteraksi dengan protein target Exo-B-(1,3)-Glucanase disisi inhibitor. Selain itu, beberapa residu sisi aktif wogonin Rhinacanthin C, yakni Glu27, Glu292, Phe258, dan Trp363 merupakan sisi aktif castanospermin. Energi ikatan yang terbentuk pada kompleks senyawa wogonin yaitu -284,6 kcal/mol, dan Rhinacanthin C -366,8 kcal/mol. Rhinacantin C menunjukkan energi ikatan yang lebih rendah, mengidikasikan kestabilan kompleks senyawa–protein. Senyawa wogonin dan rhinacantin C berpotensi sebagai obat antifungi. Penelitian ini berkontribusi dalam pengembangan antifungi berbahan alam berupa tumbuhan manukan (Rhinacanthus nasutus).