cover
Contact Name
Ovalina Sylvia Br. Ginting
Contact Email
fortejournalunhaj@gmail.com
Phone
+6285658580179
Journal Mail Official
fortejournalunhaj@gmail.com
Editorial Address
Universitas Haji Sumatera Utara JL. Rumah Sakit Haji Medan Medan Estate, Kabupaten Deli Serdang, Provinsi Sumatera Utara
Location
Kota binjai,
Sumatera utara
INDONESIA
FORTE JOURNAL
ISSN : -     EISSN : 27744655     DOI : https://doi.org/10.51771/fj
Core Subject : Health, Science,
FORTE JOURNAL adalah jurnal resmi yang diterbitkan oleh Prodi Farmasi Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Haji Sumatera Utara yang artikelnya dapat diakses dan unduh secara online oleh publik. Jurnal ini adalah jurnal peer-review nasional, yang terbit dua kali dalam setahun yaitu pada bulan Januari dan Juli. Forte Journal memuat tentang topik-topik keunggulan hasil penelitian di bidang pelayanan dan praktek kefarmasian, pengobatan masyarakat, teknologi kefarmasian serta disiplin ilmu kesehatan dan sains yang terkait erat. Jurnal ini menerima naskah berbahasa Indonesia dan Inggris. Berikut merupakan area-area yang difokuskan oleh jurnal ini: 1. Obat Bahan Alam dan Obat Tradisional 2. Farmasi Klinis dan Komunitas 3. Farmasetika dan Teknologi Farmasi 4. Kimia Farmasi 5. Biologi Farmasi 6. Farmakologi Farmasi, dan 7. Sains yang terkait dengan bidang kesehatan Naskah yang terpilih untuk dipublikasikan di Forte Journal akan dikirim kepada reviewer yang ahli dibidangnya, yang tidak berafiliasi dengan lembaga yang sama dengan penulis dan dipilih berdasarkan pertimbangan tim editor. Proses review dilakukan secara tertutup dimana penulis dan reviewer tidak mengetahui identitas dan afliasi masing-masing. Setiap naskah yang didelegasikan ke anggota redaksi diperiksa untuk keputusan akhir proses review, komentar dan saran akan dikirim ke penulis untuk menanggapi ulasan reviewer dan mengirim kembali naskah revisi dalam waktu yang telah ditentukan. Naskah yang diterima untuk publikasi adalah salinan yang diedit untuk tata bahasa, tanda baca, gaya cetak, dan format. Seluruh proses pengajuan naskah hingga keputusan akhir untuk penerbitan dilakukan secara online.
Articles 30 Documents
Search results for , issue "Vol 5 No 1 (2025): Edisi Januari 2025" : 30 Documents clear
FORMULASI DAN UJI ANTIBAKTERI PASTA GIGI EKSTRAK BIJI KETUMBAR (Coriandum sativum L) TERHADAP Streptococcus mutans Valentina Aprilia Sunday; Nawafila Februyani; Abdul Basith
FORTE JOURNAL Vol 5 No 1 (2025): Edisi Januari 2025
Publisher : Universitas Haji Sumatera Utara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51771/fj.v5i1.1099

Abstract

Karies gigi merupakan salah satu penyakit yang muncul pada manusia dan menyebabkan pengapuran gigi, gigi keropos, berlubang, atau patah. Penyakit ini berdampak pada kesehatan secara umum sehingga diperlukan adanya obat alternatif untuk mencegah terjadinya karies. Salah satu tanaman obat yang dapat digunakan dan memiliki aktivitas antibakteri adalah biji ketumbar. Tujuan penelitian ini yaitu untuk mengetahui daya antibakteri ekstrak biji ketumbar dalam pasta gigi terhadap pertumbuhan Streptococcus mutans dan mengetahui hasil uji evaluasi karakteristik formulasi sediaan pasta gigi ekstrak biji ketumbar (Coriandum sativum L) terhadap aktifitas bakteri Streptococcus mutans. Metode ekstraksi dalam penelitian adalah metode maserasi dengan pelarut etanol 96%. Sediaan pasta gigi dengan konsentrasi yang berbeda yaitu F0 (0%), F1 (3%), F2 (6%), dan F3 (9%). Hasil evaluasi sediaan pasta gigi dengan uji organoleptis berbentuk semi solid, berwarna putih, dan memiliki bau khas ketumbar sedikit menthol, hasil uji pH memiliki nilai pH 6,0-6,5, hasil uji homogenitas yang dimiliki baik, sediaan pasta gigi memiliki aktivitas antibakteri terhadap bakteri Streptococcus mutans. Sediaan pasta gigi memiliki rata-rata nilai mm zona hambat F0-F3 berturut-turut yaitu 3,3 mm, 10 mm, 11,6 mm dan 14,3 mm dengan kategori F0 tidak memiliki aktivitas antibakteri terhadap bakteri Streptococcus mutans dan F1-F3 memiliki aktivitas terhadap bakteri Streptococcus mutans. Hasil pengujian ekstrak biji ketumbar (Coriandum sativum L) dapat diformulasikan menjadi sediaan pasta gigi yang memenuhi Standar Nasional Indonesia (SNI). Sediaan pasta gigi dengan formula terbaik berdasarkan nilai mm zona hambat yaitu F3 dengan konsentrasi ekstrak 9%  dan hasil mm zona hambat 14,3 mm.
EFEKTIVITAS GEL ANTIINFLAMASI EKSTRAK BIJI KETUMBAR (Coriandrum sativum L.) PADA MENCIT (Mus musculus L.) Dina Fitriani; Nawafila Februyani; Akhmad Al-bari
FORTE JOURNAL Vol 5 No 1 (2025): Edisi Januari 2025
Publisher : Universitas Haji Sumatera Utara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51771/fj.v5i1.1100

Abstract

Luka merupakan cedera yang paling sering dialami oleh manusia. Luka merupakan hilangnya integritas epitelial dari kulit. Epitelial merupakan organ yang sangat berperan penting dalam kehidupan sehari-hari perlu adanya pengobatan topikal yang memiliki aktivitas antiinflamasi. Keunggulan dari sediaan gel ini dapat menyembuhkan inflamasi lebih baik dari pada yang dijual dipasaran, karena gel yang sudah beredar banyak mengandung bahan kimia, sehingga memberikan efek yang berbahaya bila digunakan secara terus menerus. Aktivitas antiinflamasi dimiliki oleh metabolit sekunder flavonoid. Inflamasi (peradangan) adalah respon untuk perlindungan jaringan pembuluh darah dari infeksi dan juga kerusakan jaringan dengan membawa sel dan molekul perlindungan tubuh terhadap peredaran darah kelokasi yang dibutuhkan untuk menghilangkan pemicu yang mengganggu. Tujuan dari penelitian yaitu memformulasikan dan mencari formulasi sediaan gel ekstrak biji ketumbar (Coriandum sativum L.) yang terbaik berdasarkan nilai penghambatan luka. Penelitian ini termasuk penelitian kuantatif dengan menggunakan desain RAL ( Rancangan acak lengkap). Metode yang digunakan menggunakan metode ekstraksi  maserasi dengan pelarut etanol 96%, kemudian dilakukan uji skrining fitokimia ekstrak biji ketumbar yang digunakan, untuk formulasi sediaan yang digunakan ada 3 yaitu F1 (5%), F2 (10%), dan F3 (15%).  Pengamatan dilakukan dengan cara mengukur panjang luka dari hari ke-1 sampai hari ke-7. Hasil penelitian menunjukan bahwa penyembuhan luka sayat pada mencit menggunakan gel dengan formulasi F3 4,5 gram ekstrak etanol ketumbar memberikan hasil yang efektiv terhadap penyembuhan luka sayat pada mencit dibandingkan formulasi F0,F1,F2. Hasil evaluasi sediaan gel ekstrak biji ketumbar (Coriandum sativum L.)  dengan berbagai uji yaitu uji organoleptik, uji pH, uji homogenitas, dan uji daya lekat sudah sesuai standar SNI dan farmakope indonesia.
EFEKTIVITAS LATIHAN KEKUATAN OTOT KAKI TERHADAP INTENSITAS NYERI LUTUT PADA INDEKS MASSA TUBUH YANG BERBEDA Metta Christiana; Ahmad Muhaimin; Saifullah Arif
FORTE JOURNAL Vol 5 No 1 (2025): Edisi Januari 2025
Publisher : Universitas Haji Sumatera Utara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51771/fj.v5i1.1106

Abstract

Nyeri lutut merupakan salah satu masalah kesehatan yang umum dialami oleh berbagai kelompok usia, terutama yang memasuki usia 40 tahun. Salah satu faktor yang dapat mempengaruhi nyeri lutut adalah Indeks Massa Tubuh (IMT). Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi efektivitas latihan kekuatan otot kaki dalam mengurangi intensitas nyeri lutut pada individu dengan IMT yang berbeda.Penelitian ini akan menggunakan desain Pra-Eksperimental menggunakan One Group Pre-Test Post-Test Design, dengan variasi IMT sebagai faktor pembanding. Populasi dalam penelitian ini adalah warga Kelurahan Tlogosari Kulon berusia 40 tahun ke atas yang pernah dan telah mengalami nyeri lutut. Jumlah sampel penelitian sebanyak 34 orang dengan teknik purposive sampling.Variabel bebas dalam penelitian ini adalah latihan kekuatan otot kaki, variable terikat adalah intensitas nyeri lutut, variabel kontrol adalah IMT.Waktu pengumpulan data dalam penelitian ini dilaksanakan 2x seminggu, selama 6 minggu (1,5 bulan). Instrumen yang digunakan berupa skala nyeri Numerical Rating Scale dan lembar observasi dengan metode mnemonic PQRST, yaitu Provokes (Penyebab) dan Palliative (Yang Meredakan), Quality (Kualitas), Radiates (Penyebaran), Severety (Keparahan), time (Waktu). Selain itu menggunakan alat pengukur tinggi badan, timbangan berat badan dan table IMT. Uji statistik yang digunakan dalam penelitian ini adalah uji wilcoxon signed ranks test.Hasil penelitian tersebut di atas menunjukkan bahwa latihan kekuatan otot kaki dengan frekuensi 2x seminggu selama 6 minggu (12x latihan), menggunakan intensitas rendah sampai sedang, berpengaruh signifikan terhadap berkurangnya intensitas nyeri lutut pada keseluruhan kelompok IMT. Efek latihan terhadap penurunan intensitas nyeri lutut yang terbesar terjadi pada kelompok IMT normal, setelah itu disusul pada kelompok IMT gemuk, yang terakhir pada kelompok IMT obes.Saran yang diberikan yaitu individu dengan IMT gemuk dan obes mungkin perlu lebih fokus pada penyesuaian teknik, volume latihan, waktu dan nutrisi untuk mendapatkan hasil yang optimal. Latihan beban tetap efektif untuk semua kategori IMT, tetapi pendekatan yang disesuaikan bisa membantu memaksimalkan hasil.
FORMULASI DAN UJI STABILITAS SEDIAAN SPRAY GEL TABIR SURYA EKSTRAK ETANOL DAUN TAPAK DARA (Catharanthus roseus L.) Nurul Istiana; Akhmad Al-Bari; Titi Agni Hutahaen
FORTE JOURNAL Vol 5 No 1 (2025): Edisi Januari 2025
Publisher : Universitas Haji Sumatera Utara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51771/fj.v5i1.1126

Abstract

Sinar matahari berlebih dapat mengganggu kesehatan kulit manusia sehingga perlu perlindungan tabir surya. Tabir surya alami dihasilkan oleh flavonoid yang merupakan salah satu senyawa metabolit sekunder dari tapak dara. Sediaan spray gel mempunyai kelebihan antara lebih aman serta lebih praktis penggunaannya Penelitian ini bertujuan untuk memformulasikan sediaan spray gel ekstrak etanol daun tapak dara, serta mengetahui stabilitas fisiknya. Daun tapak dara diekstraksi dengan cara maserasi menggunakan etanol 96%. Ekstrak yang diperoleh dilakukan formulasi sediaan spray gel dengan variasi konsentrasi ekstrak daun tapak dara F1(2%), F2(4%), F3(6%). Spray gel ekstrak daun tapak dara yang dihasilkan diuji organoleptik, uji homogenitas, uji pH, uji cycling test, uji fotostabilitas dan uji SPF. Hasil penelitian menunjukkan ekstrak etanol daun tapak dara dapat diformulasikan menjadi spray gel tabir surya yang sesuai standar dan stabil. sediaan spray gel memiliki warna hijau kekuningan pada formulasi 1, formulasi 2 berwarna hijau dan formulasi 3 berwarna hijau tua. Tekstur agak kental, mempunyai bau khas daun tapak dara, sediaan homogen, pH 6-7. Uji cycling test tidak ada perubahan warna, bau, bentuk sediaan dan nilai pH. Uji fotostabilitas formula 2 lebih stabil dibandingkan formula 1 dan 3. Uji SPF nilai yang paling tinggi pada formulasi 3 dengan nilai SPF 26,31.
IDENTIFIKASI GCMS DAN APLIKASI SENYAWA ANTIFUNGI MINYAK ATSIRI JAHE MERAH (Zingiber officinale Var Rubrum.) PADA SEDIAAN SALEP BASIS LARUT AIR Muhammad Imron; Titi Agni Hutahaen; Nawafila Februyani; Ainu Zuhriyah
FORTE JOURNAL Vol 5 No 1 (2025): Edisi Januari 2025
Publisher : Universitas Haji Sumatera Utara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51771/fj.v5i1.1132

Abstract

Jahe  merah, yang juga dikenal sebagai Zingiberinale var rubrum, berasal dari wilayah Asia-Pasifik, meliputi India hingga China. Zingiber officinale var rubrum, yang umumnya dikenal sebagai jahe merah, sering digunakan dalam pengobatan tradisional untuk mengobati berbagai penyakit, termasuk yang disebabkan oleh jamur. Banyak meyakini bahwa ramuan tradisional lebih aman daripada obat kimia. Jahe merah (Zingiber officinale var rubrum) mengandung senyawa seperti gingerol, shogaol, limonen, dan geraniol yang bermanfaat dalam pengobatan penyakit jamur. Tujuan dari penelitian ini adalah mengidentifikasi senyawa dalam jahe merah dan merumuskan sediaan salep dari jahe merah dengan stabilitas fisik terbaik. Metode penelitian melibatkan ekstraksi jahe merah menggunakan teknik destilasi, menghasilkan minyak atsiri jahe merah, diikuti dengan identifikasi senyawa menggunakan GCMS (Gas Chromatography Mass Spectrometry). Berdasarkan temuan penelitian dan identifikasi sampel jahe merah, deteksi senyawa limonen dan geraniol dapat dilakukan melalui analisis GCMS. Namun, deteksi senyawa gingerol dan shogaol belum terjadi karena kurangnya persiapan sampel dengan penambahan KOH 0,5 N selama analisis GCMS minyak atsiri jahe merah. Hasil dari empat formulasi menunjukkan bahwa semua formulasi memenuhi standar stabilitas sediaan salep. Namun, selama uji organoleptik pada minggu ketiga dan keempat, terlihat bercak putih pada formulasi F2 dan F3, menunjukkan bahwa formulasi optimal adalah F3 dengan konsentrasi 25% minyak atsiri jahe merah.
FORMULASI TABLET KUNYAH EKSTRAK KETUMBAR (Coriandrum sativum L.) SEBAGAI ANTIDEPRESAN DENGAN VARIASI BAHAN PENGISI MANITOL DAN SORBITOL Almufida, Aulia; Februyani, Nawafila; Hutahaen, Titi Agni
FORTE JOURNAL Vol 5 No 1 (2025): Edisi Januari 2025
Publisher : Universitas Haji Sumatera Utara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51771/fj.v5i1.1134

Abstract

Indonesia merupakan negara yang kaya akan sumber daya alam serta disebut sebagai negara yang memiliki tanah subur dan banyak memiliki keanekaragaman hayati yang melimpah. Berbagai jenis tanaman ada di indonesia salah satunya adalah tanaman obat atau herbal, mulai dari jenis rimpang, batang, daun maupun jenis herbal lainnya. terdapat potensi Ketumbar (Coriandrum sativum L.) yang dapat digunakan sebagai pengobatan, dan dengan adanya penelitian ini mengenai manfaat ketumbar (Coriandrum sativum L.) yang dapat digunakan sebagai obat antidepresan karena terdapat kandungan Linalool sebagai zat aditif. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kandungan ketumbar dengan pelarut etanol dan bahan variasi pengisi manitol-sorbitol dalam sediaan tablet kunyah sebagai antidepresan. Metode penelitian ini dilakukan secara eksperimental, dengan proses ekstraksi menggunakan metode maserasi, pelarut yang digunakan adalah etanol 96% untuk proses pembuatan menggunakan metode granulasi basah, uji evaluasi tablet, dan uji evaluasi antidepresan menggunakan hewan uji mencit jantan (Mus musculus). Dari percobaan tersebut dihasilkan evaluasi yang menunjukkan, data terbesar yang memenuhi standart uji ialah pada percobaan Formulasi 3 dan Formulasi 2 yang memiliki komposisi variasi bahan tambahan yang cukup besar. Terdapat pula percobaan antidepresan menggunakan hewan uji mencit jantan (Mus musculus) yang menunjukkan tingkat depresan yang tinggi pada saat proses induksi menggunakan método Tail Suspending test yaitu pada hari ke 5 hingga 7 dengan waktu tercatat 3,61 menit. Kesimpulan dari penelitian ini bahwa Tablet kunyah ekstrak ketumbar (Coriandrum sativum L.) dengan pelarut etanol 96% memenuhi syarat dengan hasil uji.
UJI AKTIVITAS ANTIBAKTERI EKSTRAK ETANOL 96% DAUN MELATI (Jasminum sambac (L.) Sol. ex Aiton) TERHADAP BAKTERI Escherichia coli DENGAN METODE DIFUSI CAKRAM Weni Aristiyaningsih; Khafid Mahbub
FORTE JOURNAL Vol 5 No 1 (2025): Edisi Januari 2025
Publisher : Universitas Haji Sumatera Utara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51771/fj.v5i1.1137

Abstract

Survei Kesehatan Rumah Tangga bahwa 40% atau sekitar 1.591.944 kasus penduduk Indonesia mengalami diare. Penyebab  penyakit diare yaitu bakteri Escherichia coli. Daun melati, yang mengandung karbohidrat, flavonoid, glikosida, protein, tanin, fenolik, dan saponin, telah terbukti memiliki sifat antibakteri alami. Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi aktivitas antibakteri dari ekstrak etanol 96% daun melati terhadap Escherichia coli. Penelitian ini berjenis eksperimental, menggunakan sampel daun melati (Jasminum sambac (L.) Sol. ex Aiton) yang diekstraksi dengan metode maserasi menggunakan etanol 96%. Aktivitas antibakteri diuji menggunakan metode difusi cakram dengan variasi konsentrasi ekstrak (60%, 65%, 70%, dan 75%) dalam media Muller Hinton Agar. Kontrol positif menggunakan kloramfenikol dan kontrol negatif menggunakan DMSO 10%. Hasil diameter zona hambat dianalisis menggunakan uji one way ANOVA. Hasil uji menunjukkan bahwa konsentrasi 60% memiliki diameter zona hambat rata-rata terkecil, yaitu 4,3 mm, sedangkan konsentrasi 75% memiliki diameter zona hambat terbesar, yaitu 6,38 mm. Uji statistik dengan one way ANOVA menunjukkan nilai signifikansi sebesar 0.000, lebih kecil dari 0.05, menunjukkan adanya perbedaan signifikan dalam aktivitas zona hambat terhadap Escherichia coli antara konsentrasi 60%, 65%, 70%, dan 75% dari ekstrak daun melati.
UJI EFEKTIVITAS PENURUNAN KADAR GLUKOSA EKSTRAK DAUN BELUNTAS (Pluchea indica L.) TERHADAP KONDISI HIPERGLIKEMI PADA MENCIT JANTAN Prianika, Arlin Dayinta; Hutahaen, Titi Agni; Basith, Abdul
FORTE JOURNAL Vol 5 No 1 (2025): Edisi Januari 2025
Publisher : Universitas Haji Sumatera Utara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51771/fj.v5i1.1138

Abstract

Beluntas dapat dimanfaatkan sebagai alternatif penurunan kadar glukosa darah karena terdapat kandungan senyawa flavonoid yang telah dibuktikan dengan pengujian atau identifikasi senyawa menggunakan KLT. Flavonoid diketahui mempunyai sifat protektif terhadap kerusakan sel beta pankreas sehingga mampu mendegenerasi sel-sel beta pankreas yang rusak dan mampu meningkatkan sensitivitas insulin dan memperbaiki daya kerja reseptor insulin khususnya pada quarcetin yang ada pada flavonoid. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hasil uji skrining senyawa metabolisme yaitu flavonoid menggunakan metode KLT dan mengetahui hasil uji efektivitas ekdtrak daun beluntas pada mencit jantan sebagai penurunan kadar glukosa darah. Penilitian ini menggunakan 5 kelompok mencit. Kelompok I ( Normal ); kelompok II ( kontrol positif ), kelompok III ( ekstrak daun beluntas 1 mg/kg bb ) ; kelompok IV ( ekstrak daun beluntas 2 mg/kg bb ); kelompok V ( ekstrak daun beluntas 3 mg/kg bb ). Setelah 7 hari perlakuan penurunan kadar glukosa darah, data analisis menggunakan uji statistik standar deviasi dan t-test (p<0,05). Hasil uji statistik menggunakan metode t-test menunjukkn bahwa kelompok glibenklamid dengan ekstrak 2 mg/kg bb dan glibenklamid dengan ekstrak 3 mg/kg bb signifikan terhadap penurunan kadar glukosa darah dan pada uji standar deviasi pengaruh ekstrak terhadap kadar glukosa darah menunjukkan bahwa ekstrak daun beluntas dosis 2 mg/kg bb paling berpengaruh terhadap kadar glukosa darah.
PENGEMBANGAN EDIBLE FILM DARI GELATIN KEPALA IKAN KURISI (Nemipterus japonicus) DENGAN TEKNIK EKSTRAKSI ASAM DAN BASA Yessi Febriani; Rahma Yulia; Salman Salman; Nerdy Nerdy; Putri Febrianti Syakila; Jhesica Elsa Febriani Daeli
FORTE JOURNAL Vol 5 No 1 (2025): Edisi Januari 2025
Publisher : Universitas Haji Sumatera Utara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51771/fj.v5i1.1166

Abstract

Ikan kurisi (Nemipterus japonicus) dikenal dengan cita rasa enaknya, menghasilkan limbah terutama dari kepala yang kaya akan gelatin. Gelatin ini diekstraksi menggunakan metode asam untuk membuat edible film. Proses ini tidak hanya mengurangi limbah ikan tetapi juga memanfaatkan potensi gelatin yang sebelumnya terbuang sia-sia. Tujuan penelitian ini adalah membuat edible film dari gelatin kepala ikan kurisi (Nemipterus japonicus). Penelitian ini menggunakan metode eksperimental dengan mengekstraksi gelatin dari kepala ikan kurisi menggunakan HCl 5% dan NaOH 0,3 M, yang kemudian diformulasikan menjadi edible film. Gelatin dan edible film diuji melalui uji pH, viskositas, dan titik leleh (gelatin), serta uji daya serap air, kelarutan dan ketebalan (edible film). FTIR digunakan untuk analisis lebih lanjut untuk menganalisis gugus fungsi. Hasil penelitian ini menunjukkan GKIKMA dan GKIKMB memiliki pH 5,28 dan 6,47, nilai viskositas 60 dan 15 mPa.s dan nilai titik leleh <35ºC. Adapun hasil pengujian terhadap EFKIKMA dan EFKIKMB yaitu nilai daya serap air 12,04% dan 52,58%, nilai kelarutan 94,19% dan 57,22% dan nilai ketebalan 0,20 mm dan 0,11 mm per lembar. Bilangan gelombang dari GKIKMA, GKIKMB, EFKIKMA dan EFKIKMB terbaca pada area sidik jari yaitu 500 cm-1-1500 cm-1.
PERBANDINGAN AKTIVITAS ANTIOKSIDAN PERASAN SEGAR DAN SEDUHAN DAUN PEPAYA (Carica papaya .L) Andi Wijaya; Mexsi Mutia Rissa; Luttsiyyana Farah Labibah
FORTE JOURNAL Vol 5 No 1 (2025): Edisi Januari 2025
Publisher : Universitas Haji Sumatera Utara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51771/fj.v5i1.1169

Abstract

Daun pepaya (Carica papaya L) mengandung flavonoid yang memiliki aktivitas sebagai antioksidan. Daun pepaya dapat dibuat sediaan berupa serbuk simplisia serta ekstrak segar untuk meminimalkan proses pemanasan yang berpengaruh terhadap kadar total flavonoid dan aktivitas antioksidan. Penelitian ini bertujuan untuk menengetahui kadar total flavonoid dan aktivitas antioksidan perasan segar dan seduhan daun pepaya menggunakan metode DPPH. Daun pepaya dibuat 2 sediaan yaitu sari air dan seduhan. Sari air dibuat dari daun segar diekstraksi dengan cara diblender dengan penambahan air perbandingan 1:1 hingga diperoleh sari air daun pepaya kemudian dipekatkan. Seduhan dibuat dengan mengeringkan daun pepaya dengan kering angin kemudian diserbuk. Kedua bentuk sediaan dilakukan uji aktivitas antioksidan dengan metode DPPH. Hasil penelitian menunjukan bahwa perasan segar dan seduhan daun pepaya mengandung senyawa fenol, flavonoid, tannin dan steroid. Senyawa saponin tidak terdeteksi pada perasan daun papaya. Nilai IC50 dari perasan segar adalah 322,64 ppm dengan kategori lemah dan seduhan daun papaya adalah 147,71 ppm dengan kategori sedang.

Page 2 of 3 | Total Record : 30