cover
Contact Name
I Dewa Made Sukrama
Contact Email
journalbalidental@gmail.com
Phone
+62818322169
Journal Mail Official
yuichi.chan1012@gmail.com
Editorial Address
Program Studi Kedokteran Gigi, Fakultas Kedokteran Universitas Udayana Bali Jl. P.B. Sudirman, Dangin Puri Klod, Kec. Denpasar Bar., Kota Denpasar, Bali 80232
Location
Kota denpasar,
Bali
INDONESIA
Bali Dental Journal
Published by Universitas Udayana
ISSN : 25490095     EISSN : 25490109     DOI : https://doi.org/10.37466/bdj.
Core Subject : Health,
The topics covered by the Bali Dental Journal include all fields of basic and clinical dentistry. Some manuscripts focusing on the study of certain endemic diseases such as dental caries and periodontal diseases in particular regions of any country as well as oral pre-cancers, oral cancers, and oral submucous fibrosis related to betel nut chewing habit are also considered for publication. Besides, the Bali Dental Journal also publishes articles about the efficacy of a new treatment modality on oral verrucous hyperplasia or early oral squamous cell carcinoma. In addition, we also publish the scientific researches evaluating the use of new biomaterials, new drugs and new methods for treatment of patients with different kinds of oral and maxillofacial diseases or defects, the diagnosis of oral and maxillofacial diseases with new methods, etc. Moreover, researches on the quality of life, psychological interventions, improving disease treatment outcomes, the prevention, diagnosis and management of cancer therapeutic complications, rehabilitation, palliative and end of life care, and support teamwork for cancer care and oral health care for old patients are also welcome, due to remarkable increase of elder patients above 60 years old in the north-east region of Asia. In short, the Bali Dental Journal publishes the scientific dental articles that bring new knowledge, new observations, new techniques, new diagnosis and treatment modalities, and new clinical trials to all the readers of this journal. The target audience of the Bali Dental Journal includes researchers, dental practitioners or clinicians, oral and dental policy-makers, dental educators, hard-tissue scientists, dental students, and other health professionals. The Bali Dental Journal accepts Perspectives, Review articles, Original articles, Case reports, Short communications, Research letters, Correspondence and Letters to the Editor.
Articles 113 Documents
Pemberian Topikal Ekstrak Etanol Buah Adas (Foeniculum vulgare Mill.) Konsentrasi 50% Lebih Menurunkan Makrofag Dan Neutrofil Daripada Povidone Iodine Untuk Penyembuhan Radang Mukosa Mulut Tikus Putih Jantan Putu Lestari Sudirman; Ni Kd. Fiora Rena Pertiwi; I G.A. Sri Pradnyani
Bali Dental Journal Vol. 1 No. 1 (2017): January 2017
Publisher : School of Dentistry Faculty of Medicine Udayana University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51559/bdj.v1i1.1

Abstract

Dental procedure sometimes can cause injury to the oral mucosa either intentionally or unintentionally. Inflammation on mucosa of the mouth / stomatitis is an inflammation that occurs in the oral mucosa, usually form of a yellowish white spots. These patches can be single or multiple. Inflammation on the mucosa of the mouth can affect the mucous membranes of the inner cheek, inner lip, tongue, gums and palate in the oral cavity. This study uses an Experimental Randomized Post Test Only Control Group Design on 32 male rats that had been induced by H2O2, causing inflammation of the lower labial mucosa, Sample were divided into two treatment groups, each group of 16 rats. Control group get Povidone Iodine for 3 days, and the treatment group was given ethanol extract 50 % of fennel fruit for 3 days. On day 7 rats euthanized for taking the oral mucosal tissue and then made histology preparations with HE staining. Data were analyzed, with Shapiro-Wilk normality test and followed by independent T-test.The mean macrophages and neutrophils significantly different (p <0.05). It can be concluded that the ethanol extract of 50% fennel fruit, can reduce macrophages and neutrophils than Povidone Iodine, so the inflammatory process can be shorter and healing process more quickly.
Penggunaan Dental Laser Pada Eksisi Irritation Fibroma I Gusti Ayu Ari Widiastuti
Bali Dental Journal Vol. 1 No. 1 (2017): January 2017
Publisher : School of Dentistry Faculty of Medicine Udayana University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51559/bdj.v1i1.2

Abstract

The utilization of laser technology is now very numerous and widespread in human life. Laser is an electromagnetic wave that can interact with biological tissue with side effects depend on the power and the exposure received by the biological tissue. Lasers are typically used in the field of dentistry known as the dental laser. According to the use of dental lasers can be used for hard tissue, soft tissue and low-level light (LLLT). The use of dental laser indicated for many surgical procedures, such as surgical procedures endodontics, periodontics, surgery to bone for implant placement. Lasers can also be used to carry out the preparation, incision, excision, and Contouring until excision of soft tissue irritation fibroma. Irritation fibroma is a benign lesion that is most often found in the oral cavity. Bites on the buccal mucosa and lips as well as irritation from the use of denture is a common cause of this lesion. The purpose of this paper is to add information about the various dental lasers and how dental laser for excision of irritation fibroma and benefits for patients.
Gambaran Kejadian Karies Gigi Berdasarkan Body Mass Index pada Anak-anak Usia 48-60 Bulan di TK Negeri Pembina Denpasar Dylan Dharmalaksana; L W Ayu Rahaswanti; Luh Seri Ani
Bali Dental Journal Vol. 1 No. 1 (2017): January 2017
Publisher : School of Dentistry Faculty of Medicine Udayana University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51559/bdj.v1i1.6

Abstract

Karies gigi merupakan masalah gigi yang utama khususnya pada kelompok anak usia sekolah. Karies pada anak akan berdampak pada pola makan, tumbuh kembang anak, dan konsentrasi belajar. Salah satu faktor yang berhubungan terjadinya karies adalah Body Mass Index (BMI). BMI telah menjadi standar di dunia medis untuk mendefinisikan obesitas. Tujuan : untuk mengetahui gambaran kejadian karies gigi berdasarkan BMI, usia dan jenis kelamin pada anak usia 48-60 bulan di TK Negeri Pembina Denpasar. Metode penelitian: jenis penelitian ini adalah deskriptif dengan pendekatan cross sectional, dengan teknik sampling menggunakan total sampling pada 42 orang anak umur 48-60 bulan di TK Negeri Pembina Denpasar. Data diperoleh dengan pemeriksaan klinis untuk mengetahui kejadian karies dan pengukuran tinggi serta berat badan untuk menghitung Body Mass index (BMI). Hasil: hasil penelitian menunjukan bahwa rata-rata indeks def-t (decayed, extracted, filled tooth) pada anak usia 48-60 bulan di TK Negeri Pembina Denpasar sebesar 6,26 (kategori tinggi). Dari kategori BMI 2 anak yang masuk dalam kategori sangat kurus, 3 orang yang masuk kategori kurus,30 orang yang masuk ketegori normal, dan 7 orang yang masuk kategori gemuk. Kesimpulan: Kesimpulan penelitian ini adalah angka kejadian karies pada anak-anak umur 48-60 bulan di TK Negeri Pembina Denpasar tergolong tinggi, dan anak yang termasuk kategori kurus memiliki presentase kejadian karies paling tinggi
Persepsi Mahasiswa PSPDG Fakultas Kedokteran Universitas Udayana terhadap Senyum dan Estetika Gigi I Gst AA Wulandari; Putu Ratna Kusumadewi; Giri Adijanti Marheni
Bali Dental Journal Vol. 1 No. 1 (2017): January 2017
Publisher : School of Dentistry Faculty of Medicine Udayana University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51559/bdj.v1i1.8

Abstract

: Estetika merupakan sebuah konsep yang subjektif. Setiap orang memiliki cara tertentu untuk menilai penampilannya sendiri. Estetika sering menjadi keluhan utama di praktik dokter gigi dan berpengaruh terhadap kepuasan pasien. Kebanyakan pasien pergi ke praktik dokter gigi untuk memperoleh senyum yang estetik, karena senyum yang estetik berkaitan dengan kesuksesan seseorang dalam lingkungan sosial. Persepsi dan sikap mengenai estetika senyum bervariasi dari satu orang ke orang lain. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui persepsi mahasiswa PSPDG Fakultas Kedokteran Universitas Udayana terhadap senyum dan estetika gigi. Metode penelitian ini adalah deskriptif kuantitatif dengan cross-sectional. Pengambilan sampel sebagai subjek penelitian dilakukan dengan teknik simple random sampling. Sampel dalam penelitian ini adalah mahasiswa PSPDG semester awal dan semester akhir sebanyak 97 orang. Hasil penelitian menunjukkan bahwa keinginan memiliki warna gigi yang lebih putih lebih banyak ditunjukkan pada mahasiswa semester awal, yaitu 23,7% dan pada mahasiswa semester akhir hanya 18,6%. Didapatkan sebanyak 79,9% mahasiswa perempuan tidak puas dengan senyum dan estetika gigi dan pada laki-laki hanya 23,1%. Berdasarkan hasil penelitian tersebut pada mahasiswa semester awal lebih tidak puas dengan senyum dan estetika gigi mereka, dan lebih berkeinginan untuk mendapatkan gigi yang lebih putih dibandingkan dengan mahasiswa semester akhir. Mahasiswa dengan jenis kelamin perempuan lebih sensitif dan lebih sadar akan penampilan diri mereka masing-masing dibandingkan dengan laki-laki.
Hubungan Antara Gigi Impaksi Molar Ketiga Dengan Kejadian Karies Molar Kedua Berdasarkan Jenis Kelamin Dan Usia Pada Mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Udayana Komang Ngurah Arya Arisetiadi; Louise Cinthia Hutomo; Ni Wayan Septarini
Bali Dental Journal Vol. 1 No. 1 (2017): January 2017
Publisher : School of Dentistry Faculty of Medicine Udayana University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51559/bdj.v1i1.9

Abstract

Impaksi merupakan suatu keadaan patologis di mana gigi tidak dapat erupsi karena pertumbuhannya terhalang hingga mengakibatkan gigi tidak dapat keluar atau tumbuh secara normal. Kondisi ini dapat terjadi karena tidak tersedianya ruangan yang cukup pada rahang dan angulasi yang tidak benar dari gigi tersebut, letaknya yang tidak normal juga menyebabkan adanya celah di antara gigi sebelahnya yang bisa menjadi tempat terselipnya makanan atau bakteri, sehingga susah untuk dibersihkan. Sisa makanan yang terselip tersebut akan membusuk dan menyebabkan rasa sakit juga bisa menyebabkan karies pada gigi molar kedua. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan antara gigi impaksi molar ketiga dengan kejadian karies molar kedua pada mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Udayana tahun 2016. Metode pengambilan sampel yang digunakan yaitu simple random sampling, sampel penelitian mengambil 84 responden mahasiswa di Fakultas Kedokteran Universitas Udayana angkatan 2013, jenis penelitian yaitu penelitian observasional dengan rancangan cross sectional analitik. Penelitian ini menunjukkan bahwa kasus gigi impaksi molar ketiga dengan kejadian karies molar kedua paling banyak dialami pada laki-laki sebanyak 17 (40.5%) berusia 21 dan 22 tahun 24 (30.8%). Kasus gigi impaksi molar ketiga dengan kejadian karies molar kedua paling banyak dialami pada laki-laki sebanyak 17 (40.5%) berusia 21 dan 22 tahun 24 (30.8%). Untuk mencegah timbulnya karies yang terjadi pada gigi molar kedua bagian distal maka dianjurkan melakukan tindakan pencabutan atau bedah gigi impaksi molar ketiga (odontektomi) dilanjutkan perawatan gigi yang mengalami karies.
Hubungan Tingkat Konsumsi Karbohidrat Dengan Kejadian Karies Pada Anak Taman Kanak-Kanak Tunas Wijaya, Desa Tonja, Kecamatan Denpasar Utara Putu Aprilyana Eka Astuti; Mia Ayustina Prasetya; I Dewa Made Sukrama
Bali Dental Journal Vol. 1 No. 2 (2017): June 2017
Publisher : School of Dentistry Faculty of Medicine Udayana University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51559/bdj.v1i2.10

Abstract

Penyakit gigi dan mulut yang sering dijumpai pada anak-anak yakni karies. Salah satu penyebab karies adalah konsumsi karbohidrat yang tinggi. Konsumsi karbohidrat yang tinggi ditemukan pada anak prasekolah, yang disebabkan karena kegemaran mengonsumsi makanan yang manis-manis. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui hubungan antara tingkat konsumsi karbohidrat dengan kejadian karies pada anak TK Tunas Wijaya DesaTonja, Kecamatan Denpasar Utara. Penelitian ini menggunakan desain analytic cross sectional, dengan jumal sampel sebanyak 81 orang. Tingkat konsumsi karbohidrat diketahui dengan pengisian kuisioner recall selama dua hari oleh orang tua sampel dan dianalisi menggunakan aplikasi Nutri Survey. Sedangkan pemeriksaan rongga mulut sampel dilakukan untuk mengetahui ada atau tidaknya karies. Berdasarkan uji statistic dengan uji Chi-Square didapatkan nilai<0,5 yakni terdapat hubungan yang bermakna antara tingkat konsumsi karbohidrat terhadap kejadian karies. Dimana sampel dengan tingkat konsumsi karbohidrat ≥60%, 13 orang (46,4%) diantaranya mengalami karies dan 4 orang (7,5%) lainnya tidak mengalami karies. Sedangkan pada sampel dengan tingkat konsumsi karbohidrat <60%, 15 orang (53,6%) diantaranya mengalami karies dan 49 orang (92,5%) lainnya tidak menglami karies.
Edukasi Ergonomi Menurunkan Keluhan Muskuloskeletal dan Memperbaiki Konsistensi Postur Tubuh pada Mahasiswa PSPDG Universitas Udayana Luh Nila Agusdianti; Putu Lestari Sudirman; I Made Muliarta
Bali Dental Journal Vol. 1 No. 2 (2017): June 2017
Publisher : School of Dentistry Faculty of Medicine Udayana University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51559/bdj.v1i2.11

Abstract

Gangguan muskuloskeletal (musculoskeletal disorders) merupakan keluhan yang menimbulkan rasa nyeri berkepanjangan. Salah satu pencegahan yang dapat dilakukan adalah dengan menerapkan postur kerja yang sesuai dengan prinsip ergonomi. Tujuan Penelitian: untuk mengetahui penerapan edukasi ergonomi dalam menurunkan keluhan muskuloskeletal dan memperbaiki konsistensi postur tubuh pada mahasiswa PSPDG Universitas Udayana. Metode Penelitian: Penelitian ini adalah penelitian eksperimental dengan rancangan quasi pre and post test control group design. Sampel sebanyak 20 orang dibagi menjadi 2 kelompok masing-masing 10 orang. Kelompok 1 sebagai kelompok kontrol dengan kondisi konvensional, sedangkan kelompok 2 sebagai kelompok perlakuan dengan intervensi edukasi ergonomi. Pengumpulan data dilakukan dengan mengukur keluhan muskuloskeletal menggunakan kuesioner Nordic Body Map sebelum dan setelah kegiatan praktikum pada kedua kelompok dan konsistensi postur tubuh menggunakan Test Of Visual Perception (TVP). Hasil: dari hasil uji Wilcoxon didapatkan nilai p=0,005 (p<0,05) pada kelompok kontrol dan nilai p=0,064 (p>0,05) pada kelompok perlakuan. Uji beda selisih menggunakan Mann-Whitney Test diperoleh nilai p=0,002 (p<0,05) dan untuk membandingkan skor TVP antara kedua kelompok menggunakan uji Chi-square diperoleh p=0,000 (p<0,05). Kesimpulan: edukasi ergonomi dapat menurunkan keluhan muskuloskeletal dan memperbaiki konsistensi postur tubuh pada mahasiswa PSPDG Universitas Udayana.
Kebutuhan perawatan periodontal pada remaja usia 15-18 tahun di SMAN Semarapura, Klungkung R R Siti Subaningsih Sekar Sumarsono Wilis; Putu Lestari Sudirman; A A Sagung Sawitri
Bali Dental Journal Vol. 1 No. 2 (2017): June 2017
Publisher : School of Dentistry Faculty of Medicine Udayana University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51559/bdj.v1i2.12

Abstract

ABSTRAK : Penyakit periodontal merupakan masalah kesehatan rongga mulut yang diawali oleh akumulasi lokal dari mikroorganisme (dental plaque) beserta produk metabolisnya. Tingkat keparahan penyakit bervariasi pada anak-anak dan remaja, namun cenderung meningkat seiring dengan masa pubertas. Tujuan Penelitian: mengetahui kebutuhan perawatan periodontal pada remaja usia 15-18 tahun di SMAN 1 Semarapura, Klungkung. Metode Penelitian: Penelitian ini bersifat observasional deskriptif dengan pendekatan cross-sectional. Sampel sebanyak 107 remaja (55 orang laki-laki dan 52 orang perempuan), diperoleh melalui metode consecutive sampling. Pemeriksaan dan penilaian terhadap kondisi jaringan periodontal dilakukan menggunakan kaca mulut, WHO Periodontal Examining Probe, serta formulir pemeriksaan, yang selanjutnya dievaluasi dengan metode Community Periodontal Index of Treatment Needs (CPITN). Hasil: Sebanyak 13 orang (12,1%) memiliki jaringan periodontal yang sehat, 4 orang (3,7%) mengalami perdarahan, 70 orang (65,4%) dengan kalkulus, 19 orang (17,8%) dengan kedalaman pocket ≤5 mm, dan 1 orang (0,9%) dengan kedalaman pocket ≥6 mm. Seluruh remaja dengan perilaku merokok dan mengkonsumsi alkohol dalam enam bulan terakhir, memiliki masalah dengan kondisi jaringan periodontalnya dan kalkulus merupakan masalah yang paling banyak ditemukan. Kesimpulan: perawatan periodontal yang paling dibutuhkan oleh remaja di Kabupaten Klungkung berdasarkan skor CPITN adalah edukasi instruksi kesehatan mulut dan scaling.
Hubungan tingkat keparahan maloklusi berdasarkan ICON (Index of Complexity, Outcome and Need) dengan risiko karies ditinjau dari lama perlekatan plak pada remaja di SMPN 2 Marga Ni Luh Putu Mira Anggriani; Louise Cinthia Hutomo; I Made Adi Wirawan
Bali Dental Journal Vol. 1 No. 2 (2017): June 2017
Publisher : School of Dentistry Faculty of Medicine Udayana University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51559/bdj.v1i2.13

Abstract

ABSTRAK: Kondisi gigi yang abnormal atau tidak teratur pada individu dengan maloklusi akan menyebabkan risiko berkembangnya karies cukup tinggi. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan antara tingkat keparahan maloklusi dengan risiko karies. Penelitian ini merupakan jenis penelitian obseravasional analitik dengan desain potong lintang (cross sectional). Pemilihan sampel penelitian dilakukan dengan teknik multistage random sampling pada kelas VII, VIII dan IX di SMP N 2 Marga pada tahun 2016/2017. Seluruh sampel penelitian berjumlah 90 orang dengan distrubusi sampel yang sama pada masing-masing tingkatan kelas. Tingkat keparahan maloklusi pada penelitian ini diukur dengan menggunakan ICON (Index of Complexity, Outcome and Need), sedangkan pengukuran risiko karies dilakukan dengan menggunakan GC Tri Plaque ID Gel yang diaplikasikan pada seluruh permukaan gigi-geligi sampel. Hipotesis statistik dalam penelitian ini diuji dengan menggunakan uji non parametrik berupa korelasi spearman rank. Hasil penelitian menunjukkan bahwa maloklusi dengan tingkat keparahan easy mengalami risiko karies rendah (79,5%), risiko karies sedang (20,5%) dan risiko karies tinggi (0%). Maloklusi dengan tingkat keparahan mild mengalami risiko karies rendah (34,2%), risiko karies sedang (65,8%) dan risiko karies tinggi (0%). Maloklusi dengan tingkat keparahan moderate mengalami risiko karies rendah (0%), risiko karies sedang (66,7%) dan risiko karies tinggi (33,3%). Sedangkan maloklusi dengan tingkat keparahan difficult seluruhnya mengalami risiko karies tinggi.Hasil uji statistik menunjukkan nilai koefisien korelasi sebesar 0,585, yaitu terdapat hubungan sedang antara tingkat keparahan maloklusi dengan risiko karies, dengan nila p=0,000 yang berarti terdapat hubungan yang bermakna antara tingkat keparahan maloklusi dengan risiko karies.
Hubungan antara plak gigi dengan risiko karies gigi pada siswa kelas 4-6 di SD Negeri 4 Sanur Kadek Ayu Riska Iswari; Putu Ratna Kusumadewi Giri; Ni Wayan Septarini
Bali Dental Journal Vol. 1 No. 2 (2017): June 2017
Publisher : School of Dentistry Faculty of Medicine Udayana University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51559/bdj.v1i2.14

Abstract

ABSTRAK: Karies gigi merupakan penyakit multifaktorial dan merupakan penyakit gigi dan mulut dengan prevalensi dan morbiditas yang sangat tinggi. Faktor pencetus terjadinya karies gigi dan faktor risiko yang paling penting dalam proses demineralisasi gigi adalah produksi asam oleh plak gigi. Tindakan preventif dalam menjaga kesehatan gigi dan mulut dapat dilakukan melalui kontrol plak sebagai prosedur utama untuk mengetahui faktor risiko karies gigi pada anak. Identifikasi Plak dapat dilakukan baik dengan skrining plak langsung pada permukaan gigi atau dengan menggunakan disclosing agent. Kontrol plak dengan menggunakan disclosing agent mudah dilakukan karena mampu secara efektif mengidentifikasi plak patologis dan menilai tingkat risiko karies gigi. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan antara plak gigi dengan risiko karies gigi pada anak-anak kelas 4-6 di SD Negeri 4 Sanur. Metode penelitian: Jenis penelitian ini adalah analitik dengan pendekatan cross sectional. Subyek penelitian adalah 107 siswa kelas 4-6 yang bersekolah di SD Negeri 4 Sanur dan dipilih menjadi sampel. Teknik sampling yang digunakan pada penelitian ini adalah dengan systematic random sampling. Pengukuran skor plak gigi menggunakan indeks plak O’Leary. Analisis data menggunakan uji chi-square. Hasil: hasil penelitian mengenai hubungan plak gigi dengan risiko karies gigi, didapatkan nilai p=0,042 (p<0,05) dengan nilai OR = 2,46 (95% CI = 1,02-5,91). Kesimpulan: Terdapat hubungan yang signifikan antara plak gigi dengan risiko karies gigi pada siswa kelas 4-6 di SD Negeri 4 Sanur. Semakin matang plak yang ada dipermukaan gigi apabila dibiarkan dalam jangka waktu yang lama akan meningkatkan risiko terjadinya karies gigi.

Page 1 of 12 | Total Record : 113