cover
Contact Name
Taufik Hidayat
Contact Email
besthd22@gmail.com
Phone
-
Journal Mail Official
buletin_thpipb@yahoo.com
Editorial Address
-
Location
Kota bogor,
Jawa barat
INDONESIA
Jurnal Pengolahan Hasil Perikanan Indonesia
ISSN : 23032111     EISSN : 2354886X     DOI : -
Core Subject : Agriculture,
JPHPI publishes manuscripts in the field of marine post-harvest, aquatic biotechnology, aquatic biochemistry, aquatic product diversification, and characteristic of aquatic raw materials. In addition, JPHPI also publishes research about aquatic product quality, standardization, and other researches within the field of aquatic product technology.
Arjuna Subject : -
Articles 799 Documents
Analisis Pengambilan Keputusan Uji Organoleptik dengan Metode Multi Kriteria Anna C. Erungan; Bustami Ibrahim; Alvi Nur Yudistira
Jurnal Pengolahan Hasil Perikanan Indonesia Vol 8 No 1 (2005): Buletin Teknologi Hasil Perikanan
Publisher : Department of Aquatic Product Technology IPB University in collaboration with Masyarakat Pengolahan Hasil Perikanan Indonesia (MPHPI)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (330.975 KB) | DOI: 10.17844/jphpi.v8i1.1030

Abstract

Metode penilaian pangan yang menggunakan panca indera adalah penilaian organoleptik dan secara umum disebut uji sensori. Penilaian dengan indera tersebut, banyak digunakan untuk menilai mutu komoditas hasil pertanian termasuk perikanan dan bahan pangan. Data hasil uji organoleptik selama ini dianalisis secara statistik dengan menggunakan metode uji kualitatif. Hasil uji yang diperoleh hanya menunjukkan perbedaan pengaruh yang diberikan oleh masing-masing perlakuan. Dari berbagai perlakuan yang diberikan, uji statistik tidak dapat memperlihatkan perlakuan mana yang merupakan perlakuan terbaik atau perlakuan yang paling disenangi oleh panelis. Oleh karena itu, diperlukan suatu analisis data yang dapat membantu memecahkan permasalahan tersebut. Salah satu metode dengan kriteria jamak yang telah banyak dipakai adalah Proses Hirarki Analitik (PHA) yang dikembangkan oleh Thomas L Saaty. Metode ini dapat memecahkan permasalahan yang kompleks, dimana kriteria yang diambil cukup banyak. Pengolahan data organoleptik menggunakan PHA dilakukan dengan membandingkan data organoleptik antar-alternatif produk pada tiap parameter yang sama. Selain itu juga membandingkan data pembobotan antar parameter organoleptik. Perhitungan dilakukan dengan menggunakan perkalian matriks dan dari hasil perkalian matriks tersebut akan diperoleh suatu urutan prioritas global dari seluruh produk berdasarkan pertimbangan seluruh parameter yang ada. Dari percobaan pengolahan data menggunakan PHA pada ikan kaleng diperoleh suatu urutan tingkat kesukaan terhadap masing-masing produk. Bahkan dalam dua ulangan yang dilakukan, penilaian akhir yang dihasilkan menunjukkan pola urutan yang sama.Keywords : hasil perikanan, uji organoleptik, metode multi kriteria
Pengaruh Frekuensi Pencucian Surimi terhadap Mutu Produk Bakso Ikan Jangilus (Istiophorus sp.) . Uju; Rudy Nistibaskara; Bustami Ibrahim
Jurnal Pengolahan Hasil Perikanan Indonesia Vol 7 No 2 (2004): Buletin Teknologi Hasil Perikanan
Publisher : Department of Aquatic Product Technology IPB University in collaboration with Masyarakat Pengolahan Hasil Perikanan Indonesia (MPHPI)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (149.58 KB) | DOI: 10.17844/jphpi.v7i2.1034

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan bakso ikan dengan warna putih serta tekstur yamg kompak dan kenyal dengan cara perlakuan pencucian pada bagian intermediet bakso (surimi). Proses pencucian dilakukan menggunakan air dingin dengan perbandingan volume air dan daging giling masing-masing 4:1. frekuensi pencucian yang dilakukan pada daging giling ikan adalah 0, 1, 2, dan 3 kali. Perlakuan pencucian surimi satu kali dapat memperbaiki tingkat penerimaan kesukaan organoleptik dan kekuatan gel bakso ikan, sedangkan rekuensi pencucian berikutnya kekuatan gel tidak dapat ditingkatkan lagi. Proses pencucian pada surimi juga dapat meningkatkan derajat kecerahan bakso ikan yang dihasilkannya hingga mencapai 80,52%. Derajat kecerahan bakso ikan yang dihasilkan meningkat pada frekuensi pencucian surimi yang pertama, sedangkan pada frekuensi pecucian yang kedua sampai yang keempat derajat kecerahannya tidak dapat ditingkatkan lagi, namun secara organoleptik peningkatkan derajat kecerahan ini tidak mempengaruhi tingkat penerimaan. Perlakuan pencucian pada surimi berdampak terhadap menurunnya kadar protein dalam bakso ikan, namun tingkat penurunanya hanya signifikan sampai pada frekuensi pencucian satu kali, sedangkan pada frekuensi pencucian yang ke- 2, 3 dan yang ke-4 kadar protein dalam bakso ikan relatif tidak berubah. Selain itu pencucian juga dapat menyebabkan hilangnya komponen flavor dan rasa yang terdapat pada daging ikan. Adanya kehilangan komponen pembentuk rasa ini terlihat dari semakin menurunnya tingkat kesukaan panelis terhadap rasa bakso ikan. Tingakt kesuakaan panelis terhadap bakso ikan menurun setelah pencucian sarimi yang ketiga.Kata kunci: bakso ikan, pencucian, surimi
Pemanfaatan Asam Cuka, Jeruk Nipis (Citrus aurantifolia) dan Belimbing Wuluh (Averrhoa bilimbi) untuk Mengurangi Bau Amis Petis Ikan Layang (Decapterus spp.) Djoko Poernomo; Sugeng Heri Suseno; Agus Wijatmoko
Jurnal Pengolahan Hasil Perikanan Indonesia Vol 7 No 2 (2004): Buletin Teknologi Hasil Perikanan
Publisher : Department of Aquatic Product Technology IPB University in collaboration with Masyarakat Pengolahan Hasil Perikanan Indonesia (MPHPI)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (111.168 KB) | DOI: 10.17844/jphpi.v7i2.1037

Abstract

Petis ikan merupakan komoditi hasil pengolahan ikan yang biasa digunakan sebagai lauk pauk atau campuran makanan rakyat yang khas. Petis ikan memiliki pontensi yang sangat besar dalam pemasaran, namun ada masalah atau kendala pada petis ikan yaitu bau amis yang menyengat. Dalam penelitian ini dipelajari pengaruh penambahan asam-asam organik seperti jeruk nipis (Citrus aurantifolia), belimbing wuluh (Averrhoa bilimbi) dan asam cuka dengan konsentrasi berbeda terhadap pengurangan bau amis petis ikan (Decapterus spp.). Hasil dari penelitian ini menunjukan bahwa penambahan jeruk nipis dengan konsentrasi 15% cukup efektif untuk mengurangi bau amis petis ikan layang dan penambahan jeruk nipis ini tidak mempengaruhi zat gizi yang ada dalam petis ikan.Kata kunci: asam cuka, bau amis, belimbing wuluh, jeruk nipis, petis ikan
Pengaruh Suhu dan Lama Pengovenan terhadap Karakteristik Cumi-Cumi (Loligo sp) Kertas Wini Trilaksani; Anna C. Erungan; Satya Mardi
Jurnal Pengolahan Hasil Perikanan Indonesia Vol 7 No 2 (2004): Buletin Teknologi Hasil Perikanan
Publisher : Department of Aquatic Product Technology IPB University in collaboration with Masyarakat Pengolahan Hasil Perikanan Indonesia (MPHPI)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (172.097 KB) | DOI: 10.17844/jphpi.v7i2.1038

Abstract

Cumi-cumi merupakan salah satu komoditas perikanan yang cukup penting setelah ikan dan udang, akan tetapi tidak semua jenis cumi-cumi disukai oleh masyarakat terutama yang berdaging liat dan tebal. Tekstur dan rasa yang khas serta kandungan protein yang cukup tinggi (15,6 gram / 100 gram) menjadikan cumi-cumi sangat potensial untuk dikembangkan sebagai produk olahan camilan yang bergizi. Tujuan dari penelitian ini adalah mempelajari pengaruh suhu dan lama pengovenan terhadap karakteristik mutu cumi-cumi kertas, mendapatkan cumi-cumi kertas yang di sukai dan mempunyai kadar air dan aw yang rendah sehingga mempunyai daya simpan (shelf life) yang lama. Dua perlakuan diberiakan pada penelitian ini yaitu suhu pengovenan (90, 100 dan 110)o C dan lama pengovenan (23, 35, dan 45) menit. Hasil pengamatan menunjukan bahwa produk mempunyai kadar air berkisar antara 2,70%-6,24% yang terendah yaitu produk dengan perlakuan pengovenan 110oC selama 30 menit. Nilai aw berkisar anatara 0,34-0,42, yang terendah pada produk dengan perlakuan pengovenan 110oC selama 25 menit. Hasil pengukuran nilai L (kecerahan) menunjukan bahwa perlakuan suhu mempengaruhi kecerahan produk, semakin tinggi suhu pengovenan menyebabkan semakin rendah nilai kecerahan produk. Semua perlakuan memberi pengaruh yang tidak berbeda nyata terhadaf nilai a dan b sehingga warna produk cenderung sama kemerahan dan kekuninggan. Hasil uji organoleptik menunjukan produk yang paling disukai adalah produk yang di oven pada suhu 100oC selama 25 menit, dengan aw 0,4; kadar air 5,46%; protein 66,52%; lemak 6,11%;abu 5,16%;karbohidrat 16,75% dan garam 2,08%.Kata kunci: cumi-cumi, karakteristik, pengovenan, dan suhu.
Studi tentang Asam Lemak Omega-3 dari Bagian-Bagian Tubuh Ikan Kembung Ikan Laki-Laki ( Rastrelliger kanagurta ) Ella Sallamah; . Hendrawan; . Yunizal
Jurnal Pengolahan Hasil Perikanan Indonesia Vol 7 No 2 (2004): Buletin Teknologi Hasil Perikanan
Publisher : Department of Aquatic Product Technology IPB University in collaboration with Masyarakat Pengolahan Hasil Perikanan Indonesia (MPHPI)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (100.651 KB) | DOI: 10.17844/jphpi.v7i2.1040

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kandungan asam lemak omega-3 pada bagian-bagian tubuh ikan kembung (kepala, perut dan daging badan) dan mengetahui pengaruh lama penyimpanan menggunakan es terhadap kandungan asam lemak omega-3 pada masing-masing bagian tubuh ikan kembung. Penetapan kandungan omega-3 dilakukan dengan Gas Liquid Chromatography (GLC). Hasil penelitian menunjukan bahwa penyimpanan memberikan pengaruh yang nyata terhadap kadar air, abu, protein, lemak, bilangan peroksida, bilangan iod dan kandungan omega-3 tetapi pada bagian kepala penyaimpanan tidak berpengaruh nyata terhadap kadar abu.Kata kunci: GLC, ikan kembung, omega-3
Pemisahan Ekstrak Intraseluler dari Mikroalga Nitzschia closterium dan Penentuan Konsentrasi Hambatan Minimumnya terhadap Mikroba Patogen Iriani Setyaningsih; . Desniar; Lyli Pangagabean; Titik Harsita Widyah
Jurnal Pengolahan Hasil Perikanan Indonesia Vol 7 No 2 (2004): Buletin Teknologi Hasil Perikanan
Publisher : Department of Aquatic Product Technology IPB University in collaboration with Masyarakat Pengolahan Hasil Perikanan Indonesia (MPHPI)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (74.537 KB) | DOI: 10.17844/jphpi.v7i2.1041

Abstract

Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk mengekstrak anti mikroba intraselular dari Nitzschia closterium, menguji aktivitasnya dan menentukan konsentrasi hambatan minimunnya terhadap beberapa mikroba patogen. Kultifasi Nitzschia closterium, dilakukan dalam f medium dengan kepadatan awal sel sebesar 1,00 x 104 sel/ml dengan dilengkapi aerasi, lampu neon serta dilakukan pada suhu kamar. Fase eksponensial dicapai pada saat kultifasi awal sampai pada hari ke-7, fase penurunan laju pertumbuhan pada hari ke-8, fase stasioner pada hari ke-9 sampai hari ke-47, dan fase kematian dimulai pada hari ke-48. Pemisahan biomassa dilakukan dengan menggunakan sentrifu, selanjutnya dikeringkan dan ditambah pelarut metanol dan sel dipecah menggunakan soniprep. Kemudian disaring dan pelarutnya di uapkan sehingga diperoleh ekstrak kasar interseluler hasil pengujian aktivitas menunjukan bahwa ekstrak intraseluler dapat menghambat pertumbuhan bakteri Eschericia coli, Salmonella typhii dan kapang Penicillumisp., tetapi tidak menghambat Aspergillus niger. Nilai konsentrasi hambatan minimum untuk E. coli dan S. typhii terjadi pada konsentrasi 2000 ppm dengan potensi hambatan masing-masing 30-40% dan 29,41-35,29%.Kata kunci: Nitzschia, mikroalga, bahan aktif
Penapisan Inhibitor Protease yang Dihasilkan oleh Sponge Asal Kepulaun Seribu Tati Nurhayati; Pipih Suptijah; Maggy T. Suhartono; Irman Febrian
Jurnal Pengolahan Hasil Perikanan Indonesia Vol 7 No 2 (2004): Buletin Teknologi Hasil Perikanan
Publisher : Department of Aquatic Product Technology IPB University in collaboration with Masyarakat Pengolahan Hasil Perikanan Indonesia (MPHPI)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (892.058 KB) | DOI: 10.17844/jphpi.v7i2.1043

Abstract

Several medicines showing protrease inhibitor mechanism are widely available in the markets. Among marine organisms, sponge is the big producer of bioactive compound, include protease inhibitor. The purpose of this research was to screen of protease inhibitor produced by sponge. Screening was be conducted using agar diffusion methods on ten of sponge which the extracted with methanol and distilled water. As test bacteria were used three species of pathogenic bacteria that is Escherichia coli, Pseudomonas aeruginosa, and Staphyloccocus aureus. The result of research showing that sponge which be extracted using methanol have low protease inhibitory activity (≤ 30%), while that which be extracted using distilled water have high protease inhibitory, that is extract of Jaspis stellifera and extract of Plakortis nigra (≥ 50%). The extract of Jaspis stellifera was inhibited of protease from Escherichia coli and Staphyloccocus aureus by minimum inhibitory concentration (MIC) 0.08%, while that extract of Plakortis nigra was inhibited protease from S. aureus by MIC 0.12%. Ethymenediamine tetraacetic acid (EDTA) was inhibited S. aureus and E. coli by MIC 0.16%. Based on the data, can be concluded that both the extract of sponge were potential as protease inhibitor.Keywords: Bacteria, protease inhibitor, screening, sponge
Karakterisasi Protease dari Bakteri Aeromonas hydrophila Ace Baehaki; Tati Nurhayati; Maggy T. Suhartono
Jurnal Pengolahan Hasil Perikanan Indonesia Vol 7 No 2 (2004): Buletin Teknologi Hasil Perikanan
Publisher : Department of Aquatic Product Technology IPB University in collaboration with Masyarakat Pengolahan Hasil Perikanan Indonesia (MPHPI)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (266.87 KB) | DOI: 10.17844/jphpi.v7i2.1045

Abstract

In the last decade, a concern on protease as medicinal target for overcoming bacterial and viral diseases has been rapidly increased because of the obvios involvement of this enzyme in the molecular of the diseases mechanism. The porpuse of this research was to characterize proteases from fish pathogenic bacteria Aeromonas hydrophila. The bacteria were grown in media containing triptone 1%, NaCl 1% and yeast extract 0,5%. The optimum production time of A. hydrophila was 48 h, the optimum pH was 7,5, the optimum temperature was 50oC. Study on the effect of metals ion and spesific inhibitors indicated that protease from A. hydrophila was serin metaloprotease.Keywords: protease, characterization, pathogenic bacteria
Pendekatan Penerapan Produk Bersih pada Industri Pengolahan Hasil Perikanan Bustami Ibrahim
Jurnal Pengolahan Hasil Perikanan Indonesia Vol 7 No 1 (2004): Buletin Teknologi Hasil Perikanan
Publisher : Department of Aquatic Product Technology IPB University in collaboration with Masyarakat Pengolahan Hasil Perikanan Indonesia (MPHPI)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (49.425 KB) | DOI: 10.17844/jphpi.v7i1.1049

Abstract

Industri perikanan merupakan salah satu industri yang mengkonsumsi air dalam jumlah yang signifikan, sehingga sudah dipastikan bahwa jumlah efluen yang dikeluarkan juga akan besar. Produksi bersih menawarkan pemecahan yang paling baik dalam mereduksi dampak lingkungan dan efisiensi dalam segi ekonomis (reduksi bahan baku, energi dan utilitas). Dalam aplikasinya produksi bersih dapat dijalankan secara paralel dengan program GMP, HACCP dan Produksi nir limbah.Kata kunci: Industri perikanan, Limbah cair, Manajemen air, pencemaran lingkungan, Produksi bersih
Pemanfaatan Protein Ikan Mujair (Oreochromis mossambicus Peters.) sebagai Bahan Baku Pembuatan Fish Cake Goreng Wini Trilaksani; Bambang Riyanto; Hery Susanto
Jurnal Pengolahan Hasil Perikanan Indonesia Vol 7 No 1 (2004): Buletin Teknologi Hasil Perikanan
Publisher : Department of Aquatic Product Technology IPB University in collaboration with Masyarakat Pengolahan Hasil Perikanan Indonesia (MPHPI)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (102.437 KB) | DOI: 10.17844/jphpi.v7i1.1050

Abstract

Perlakuan pencucian yang paling efektif digunakan untuk pembuatan produk fish cake dengan perlakuan waktu penggorengan 5 menit (F5) dan 7menit (F7) serta penyimpanan prodk selama 8 minggu. Selama penyimpanan dilakukan pengukuran terhadap nilai elastisitas, warna (L: kecerahan a: warna kromatik antara merah sampai hijau, b: warna kromatik antara kuning sampai biru), TBA (Thiobarbituric Acid) dan DIA (Daya Ikat Air) serta uji organoleptik, uji pelipatan (floding test) menunjukan bahwa pencucian 1 kali merupakan perlakuan terbaik. Nilai elastisitas berkisat antara 0,14 sampai 0,44 kg/mm pada produk F5 dan antara 0,22 sampai 0,76 kg/mm pada produk F7. Nilai L berkisar antara 6,062 sampai 6,241 pada produk F5 dan antara 6,149 sampai 6,259 pada produk F7 termasuk dalam kisaran warna agak gelap, nilai a berkisar antara 1,188 sampai 6,706 pada produk F5 dan antara 2,931 sampai 8,276 pada produk F7 termasuk dalam kisaran warna merah, nilai b berkisar berkisar antara 11,869 sampai 15,958 pada produk F5 dan antara 11,890 sampai 15,766 pada produk F7 termasuk dalam kisaran warna kuning. Nilai TBA antara 0,0000944-0,13 u molmalonadehide/kg pada produk F5 dan antara 0,000115-0,14 umol malonaldehide/kg pada produk F7. Sedangkan nilai DIA antara 20,120-32,25 % pada produk F5 dan antara 16,300-34,41 % pada produk F7.Hasil uji hedonik pada nilai warna, penampakan, aroma, dan tesktur produk yang disukai panelis adalah produk F5 dan rasa pada produk F7. Dari uji mutu hedonik nilai warna, aroma, dan rasa menunjukan bahwa yang disukai oleh panelis adalah produk F5, sedangkan tekstur serta penampakan pada perlakuan F7.Kata kunci: Fish Cake, Oreochromis mossambicus Peters.

Page 7 of 80 | Total Record : 799


Filter by Year

2004 2025


Filter By Issues
All Issue Vol. 28 No. 9 (2025): Jurnal Pengolahan Hasil Perikanan Indonesia 28(9) Vol. 28 No. 8 (2025): Jurnal Pengolahan Hasil Perikanan Indonesia 28(8) Vol 28 No 7 (2025): Jurnal Pengolahan Hasil Perikanan Indonesia 28(7) Vol 28 No 6 (2025): Jurnal Pengolahan Hasil Perikanan Indonesia 28(6) Vol 28 No 5 (2025): Jurnal Pengolahan Hasil Perikanan Indonesia 28(5) Vol 28 No 4 (2025): Jurnal Pengolahan Hasil Perikanan Indonesia 28(4) Vol. 28 No. 3 (2025): Jurnal Pengolahan Hasil Perikanan Indonesia 28(3) Vol 28 No 3 (2025): Jurnal Pengolahan Hasil Perikanan Indonesia 28(3) Vol 28 No 2 (2025): Jurnal Pengolahan Hasil Perikanan Indonesia 28(2) Vol 28 No 1 (2025): Jurnal Pengolahan Hasil Perikanan Indonesia 28(1) Vol 27 No 12 (2024): Jurnal Pengolahan Hasil Perikanan Indonesia 27(12) Vol 27 No 11 (2024): Jurnal Pengolahan Hasil Perikanan Indonesia 27(11) Vol 27 No 10 (2024): Jurnal Pengolahan Hasil Perikanan Indonesia 27(10) Vol 27 No 9 (2024): Jurnal Pengolahan Hasil Perikanan Indonesia 27(9) Vol 27 No 8 (2024): Jurnal Pengolahan Hasil Perikanan Indonesia 27(8) Vol 27 No 7 (2024): Jurnal Pengolahan Hasil Perikanan Indonesia 27(7) Vol 27 No 6 (2024): Jurnal Pengolahan Hasil Perikanan Indonesia 27(6) Vol 27 No 5 (2024): Jurnal Pengolahan Hasil Perikanan Indonesia 27(5) Vol 27 No 4 (2024): Jurnal Pengolahan Hasil Perikanan Indonesia 27(4) Vol 27 No 3 (2024): Jurnal Pengolahan Hasil Perikanan Indonesia 27(3) Vol 27 No 2 (2024): Jurnal Pengolahan Hasil Perikanan Indonesia 27(2) Vol 27 No 1 (2024): Jurnal Pengolahan Hasil Perikanan Indonesia 27(1) Vol 26 No 3 (2023): Jurnal Pengolahan Hasil Perikanan Indonesia 26 (3) Vol 26 No 2 (2023): Jurnal Pengolahan Hasil Perikanan Indonesia 26(2) Vol 26 No 1 (2023): Jurnal Pengolahan Hasil Perikanan Indonesia 26(1) Vol 25 No 3 (2022): Jurnal Pengolahan Hasil Perikanan Indonesia 25(3) Vol 25 No 2 (2022): Jurnal Pengolahan Hasil Perikanan Indonesia 25(2) Vol 25 No 1 (2022): Jurnal Pengolahan Hasil Perikanan Indonesia 25(1) Vol 24 No 3 (2021): Jurnal Pengolahan Hasil Perikanan Indonesia 24(3) Vol 24 No 2 (2021): Jurnal Pengolahan Hasil Perikanan Indonesia 24(2) Vol 24 No 1 (2021): Jurnal Pengolahan Hasil Perikanan Indonesia Vol 23 No 3 (2020): Jurnal Pengolahan Hasil Perikanan Indonesia 23(3) Vol 23 No 2 (2020): Jurnal Pengolahan Hasil Perikanan Indonesia 23(2) Vol 23 No 1 (2020): Jurnal Pengolahan Hasil Perikanan Indonesia 23(1) Vol 22 No 3 (2019): Jurnal Pengolahan Hasil Perikanan Indonesia Vol 22 No 2 (2019): Jurnal Pengolahan Hasil Perikanan Indonesia Vol 22 No 1 (2019): Jurnal Pengolahan Hasil Perikanan Vol 21 No 2 (2018): Jurnal Pengolahan Hasil Perikanan Indonesia 21(2) Vol 21 No 1 (2018): Jurnal Pengolahan Hasil Perikanan Indonesia 21(1) Vol 21 No 3 (2018): Jurnal Pengolahan Hasil Perikanan Indonesia Vol 20 No 3 (2017): Jurnal Pengolahan Hasil Perikanan Indonesia 20(3) Vol 20 No 2 (2017): Jurnal Pengolahan Hasil Perikanan Indonesia Vol 20 No 1 (2017): Jurnal Pengolahan Hasil Perikanan Indonesia Vol 19 No 3 (2016): Jurnal Pengolahan Hasil Perikanan Indonesia Vol 19 No 2 (2016): Jurnal Pengolahan Hasil Perikanan Indonesia Vol 19 No 1 (2016): Jurnal Pengolahan Hasil Perikanan Indonesia Vol 18 No 3 (2015): Jurnal Pengolahan Hasil Perikanan Indonesia Vol 18 No 2 (2015): Jurnal Pengolahan Hasil Perikanan Indonesia Vol 18 No 1 (2015): Jurnal Pengolahan Hasil Perikanan Indonesia Vol 17 No 3 (2014): Jurnal Pengolahan Hasil Perikanan Indonesia Vol 17 No 2 (2014): Jurnal Pengolahan Hasil Perikanan Indonesia Vol 17 No 1 (2014): Jurnal Pengolahan Hasil Perikanan Indonesia Vol 16 No 3 (2013): Jurnal Pengolahan Hasil Perikanan Indonesia Vol 16 No 2 (2013): Jurnal Pengolahan Hasil Perikanan Indonesia Vol 16 No 1 (2013): Jurnal Pengolahan Hasil Perikanan Indonesia Vol 15 No 3 (2012): Jurnal Pengolahan Hasil Perikanan Indonesia 15 (3) Vol 15 No 2 (2012): Jurnal Pengolahan Hasil Perikanan Indonesia Vol 15 No 1 (2012): Jurnal Pengolahan Hasil Perikanan Indonesia Vol 14 No 2 (2011): Jurnal Pengolahan Hasil Perikanan Indonesia Vol 14 No 1 (2011): Jurnal Pengolahan Hasil Perikanan Indonesia Vol 13 No 2 (2010): Jurnal Pengolahan Hasil Perikanan Indonesia Vol 13 No 1 (2010): Jurnal Pengolahan Hasil Perikanan Indonesia Vol 12 No 2 (2009): Jurnal Pengolahan Hasil Perikanan Indonesia Vol 12 No 1 (2009): Jurnal Pengolahan Hasil Perikanan Indonesia Vol 11 No 2 (2008): Buletin Teknologi Hasil Perikanan Vol 11 No 1 (2008): Buletin Teknologi Hasil Perikanan Vol 10 No 2 (2007): Buletin Teknologi Hasil Perikanan Vol 10 No 1 (2007): Buletin Teknologi Hasil Perikanan Vol 9 No 2 (2006): Buletin Teknologi Hasil Perikanan Vol 9 No 1 (2006): Buletin Teknologi Hasil Perikanan Vol 8 No 2 (2005): Buletin Teknologi Hasil Perikanan Vol 8 No 1 (2005): Buletin Teknologi Hasil Perikanan Vol 7 No 2 (2004): Buletin Teknologi Hasil Perikanan Vol 7 No 1 (2004): Buletin Teknologi Hasil Perikanan More Issue