Articles
10 Documents
Search results for
, issue
"Vol 3 No 1 (2008)"
:
10 Documents
clear
PENGETAHUAN, SIKAP DAN PERILAKU IBU TERHADAP KEAMANAN MAKANAN TAMBAHAN PEMULIHAN YANG DIKONSUMSI BALITA PENDERITA GIZI BURUK
Maya Purwanti;
Mirnawati Sudarwanto;
Winiati P. Rahayu;
A. Winny Sanjaya
Jurnal Penyuluhan Pertanian Vol 3 No 1 (2008)
Publisher : Politeknik Pembangunan Pertanian Bogor
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
Full PDF (157.668 KB)
|
DOI: 10.51852/jpp.v3i1.239
Penelitian ini bertujuan untuk melihat sejauh mana pengetahuan, sikap dan perilaku(PSP) ibu penerima bantuan Makanan Tambahan Pemulihan (MT-P) dalam menjaga keamananMT-P yang dikonsumsi balita, dan melihat asosiasi berbagai kondisi yang mempengaruhi PSPibu. Responden yang diambil sebanyak 50 orang ibu yang ditentukan secara proporsionalberasal dari 10 Puskesmas di Kabupaten Bogor. Berdasarkan analisis data dan mikrobiologiksampel diketahui bahwa pengetahuan responden tentang tatacara menjaga keamanan MT-Pyang dikonsumsi balita dipengaruhi oleh pendidikan dasar (r=0,324) dan beban anak yangdimiliki (r=0,364). Sikap peduli responden terhadap keamanan MT-P dipengaruhi olehpengetahuan tentang tatacara preparasi dan penyimpanan MT-P (r=0,436) dan beban anak yangdimiliki (r=-0,378). Perilaku responden dalam menjaga keamanan MT-P dipengaruhi olehpengetahuan tentang tatacara preparasi dan penyimpanan MT-P (r=0,392) dan jumlah uangyang dikelola responden setiap bulannya (r=0,409). Perilaku yang tidak hati-hati dariresponden menyebabkan jumlah mikroba aerob di dalam MT-P terlarut melebihi batas SNI danmunculnya bakteri patogen seperti Bacillus cereus dan Clostridium perfringens. Hasilpenelitian menunjukkan bahwa pemahaman ibu-ibu yang mendapat bantuan MT-P masihrendah dalam menjaga keamanan MT-P yang dikonsumsi balita.
HUBUNGAN TINGKAT KEPEMILIKAN TERNAK DOMBA DAN BIAYA USAHA DENGAN PENDAPATAN PETERNAK
Rizal Krisna
Jurnal Penyuluhan Pertanian Vol 3 No 1 (2008)
Publisher : Politeknik Pembangunan Pertanian Bogor
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
Full PDF (41.234 KB)
|
DOI: 10.51852/jpp.v3i1.240
Tujuan dari penelitian ini adalah memberikan informasi tentang seberapa banyak ternakdomba yang dimiliki petani ternakyang dapat menghidupi keluarganya sesuai dengan upahminimum regional Kabupaten Bogor. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Oktober sampaidengan Nopember 2007 di kelompok petani ternak (peternak) domba desa binaan STPP BogorJurusan Penyuluhan Peternakan. Metoda yang digunakan dalam penelitian ini adalah surveyterhadap 30 orang peternak domba. Peubah yang diamati adalah: a) jumlah kepemilikan ternak,b) pendapatan peternak (pengelola), c) Input tetap/variable, d) B/C Ratio Ekonomi, e) BEPproduksi (ekor) dan BEP harga (rupiah). Hasil penelitian menunjukkan bahwa tingkatkepemilikan rata-rata peternak 19 ekor, pendapatan rata-rata/ekor/bulan sebesar Rp13.210,-,biaya usaha/ekor/bulan sebesar Rp 40.606,-, harga pembelian ternak rata-rata/ekor sebesar Rp269.167,- dan harga jual ternak rata-rata/ekor sebesar Rp 600.000,-. Perhitungan analisisekonomi menghasilkan BEP produksi 487 ekor, BEP harga Rp 452.720,- dan B/C 33%,sehingga ternak domba yang harus dipelihara untuk memperoleh upah minimum regionalkabupaten Bogor sebanyak 61 ekor.
RESPONS TANAMAN JAGUNG MANIS (Zea mays saccharata) TERHADAP DOSIS DAN WAKTU PEMBERIAN PUPUK NITROGEN
Achmad Musyadar;
Edi Kusmiadi;
Djaka Sulistya
Jurnal Penyuluhan Pertanian Vol 3 No 1 (2008)
Publisher : Politeknik Pembangunan Pertanian Bogor
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
Full PDF (113.379 KB)
|
DOI: 10.51852/jpp.v3i1.241
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kombinasi perlakuan dosis dan waktupemberian pupuk nitrogen yang memberikan kuantitas hasil dan keuntungan finansial tertinggi.Rancangan yang digunakan dalam penelitian ini adalah Rancangan Acak Kelompok Faktorial.Faktor pertama adalah dosis Urea dan faktor kedua adalah waktu pemberian pupuk. Parameterpertumbuhan yang diamati adalah tinggi tanaman, lingkar batang, jumlah daun dan berattongkol. Parameter finansial yang diamati adalah keuntungan, R/C dan BEP. Hasil penelitianmenunjukkan bahwa perlakuan yang memberikan hasil terbaik terhadap pertumbuhan (lingkarbatang dan berat tongkol) adalah pemberian pupuk 400 kg Urea/ha, yaitu 1/3 dosis pada 1 MSTdan 2/3 dosis pada 5 MST. Pada perlakukan ini dihasilkan lingkar batang sebesar 2,46 cm danberat tongkol sebesar 402 gram. Berdasarkan analisis finansial, perlakuan ini layak dan dapatdirekomendasikan untuk diaplikasikan oleh petani pada tingkat skala usaha karena memberikankeuntungan per hektar Rp 16.700.000, R/C yaitu 2,92 dan nilai BEP Rp 1.964.640 dan 981,6Kg.
PEMASYARAKATAN PANGAN NON BERAS PADA MASYARAKAT LINGKAR KAMPUS DI KELURAHAN PASIR KUDA DAN PASIR JAYA KECAMATAN BOGOR BARAT
Wida Pradiana;
Ida Nuraeni;
Ait Maryani
Jurnal Penyuluhan Pertanian Vol 3 No 1 (2008)
Publisher : Politeknik Pembangunan Pertanian Bogor
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
Full PDF (182.466 KB)
|
DOI: 10.51852/jpp.v3i1.242
Di Indonesia, padi merupakan bahan makanan pokok yang mewarnai perekonomian diPedesaan. Kenaikan permintaan akan beras, dipacu oleh pertumbuhan penduduk tanpadiimbangi oleh perluasan areal yang memadai, telah mendorong dicanangkannya berbagaiprogram penganekaragaman pangan non beras sebagai pengganti bahan makanan pokok.Jagung dan ubi kayu merupakan tanaman pangan yang dapat menggantikan beras sebagaibahan makanan pokok. Jagung yang baru panen dalam bentuk butiran mengandung 307 kal per100 gr bahan, sedangkan yang sudah disimpan 355 kal, sementara ubi kayu yang berwarnaputih mengandung 146 kalori dan 157 kal untuk setiap 100 gr bahan, maka kedua jenis bahantersebut dapat menjadi subtitusi/pengganti beras yang mengandung energi 360 kal per 100 grbahannya. Hanya untuk penggunaan ubi kayu diperlukan ± 2 kali lipat.Tujuan penelitian ini diharapkan dapat memberikan gambaran bagaimana proseskomunikasi inovasi tersebut berlangsung dan bagaimana respon masyarakat terhadap inovasiyang disebarluaskan, sehingga dapat menimbulkan beberapa kecendrungan dalam melakukanpenerimaan terhadap inovasi, melalui penelusuran beberapa komponen komunikasi.Hasil penelitian menunjukkan bahwa 1) Respon masyarakat teradap penyebar-luasan(diseminasi) informasi pangan non beras cukup baik, hal ini dibuktikan dari perhatianmasyarakat terhadap kegiatan ini yaitu tingkat kehadiran (100%), antusias bertanya (76,92%),dan mencicipi pangan yang disajikan (100%). Namun jika ditinjau dari minat dan keinginanmasyarakat untuk menggantikan nasi sebagai bahan makanan pokok, kebanyakan masyarakat(86.66%) belum bisa menerimanya, 2) Saluran yang sangat efektif dalam penyebarluasaninformasi ini adalah saluran interpersonal baik dengan kunjungan rumah (87%) maupunmelalui media (70%), 3). efek komunikasi yang ditimbulkan dari pemasyarakatan pangan nonberas adalah sebanyak 4 orang responden mau menerima dan melaksanakan, namun sebanyak26 orang menolak menggantikan makanan pokoknya dengan pangan non beras. sedangkan 28orang responden mau menerima informasi mengenai hal ini tetapi tidak untukmelaksanakannya.
FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENDAPATAN PETANI UBI JALAR DI KABUPATEN KUNINGAN
Tri Ratna Saridewi;
Soesilo Wibowo;
Woro Indriatmi
Jurnal Penyuluhan Pertanian Vol 3 No 1 (2008)
Publisher : Politeknik Pembangunan Pertanian Bogor
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
Full PDF (84.869 KB)
|
DOI: 10.51852/jpp.v3i1.243
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi pendapatanusahatani ubi jalar, faktor penghambat dalam pengembangan ubi jalar dan upaya pemerintahdalam mengembangkan komoditas ubi jalar. Penelitian dilaksanakan di Kabupaten Kuninganpada Bulan September-November 2007. Metode penelitian yang digunakan adalah survey padaresponden sebanyak 30 orang yang dipilih secara purposive sampling dengan pertimbanganpetani tersebut telah berusahatani ubi jalar selama lebih dari 5 tahun. Analisis data dilakukanmenggunakan regresi linear berganda. Berdasarkan penelitian yang dilakukan dapat diketahuibahwa faktor yang berpengaruh terhadap peningkatan pendapatan petani ubi jalar adalahproduksi, penggunaan pupuk urea, SP 36, phonska, jumlah tenaga kerja, luas lahan dan modal.Faktor yang menjadi penghambat dalam pengembangan komoditas ubi jalar adalah hamaboleng akibat pengairan dan pengurukan yang tidak benar dan pengelolaan usahatani yangbelum optimal. Upaya pemerintah dalam mengembangkan komoditas ubi jalar adalahmembantu dalam cara budidaya dan pasca panen. Sedangkan dalam hal pemasaran belumdilakukan dengan baik.
RESPONS MASYARAKAT TERHADAP PENGEMASAN DAN RASA JAGUNG MANIS
Ait Maryani, SP;
Wida Pradiana, SP. M.Si
Jurnal Penyuluhan Pertanian Vol 3 No 1 (2008)
Publisher : Politeknik Pembangunan Pertanian Bogor
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
Full PDF (176.158 KB)
|
DOI: 10.51852/jpp.v3i1.244
Penelitian ini bertujuan 1) mengetahui pengaruh penggunaan kemasan dan suhupenyimpanan terhadap kandungan gula dan rasa jagung manis, 2) mengkaji metode penyebaraninformasi yang efektif tentang pengemasan jagung manis bagi petani. Perlakuan disusunberdasarkan rancangan acak lengkap faktorial dengan 3 faktor, masing-masing terdiri atas 2taraf dan 2 ulangan. Hasil penelitian ini adalah (1). Kondisi jagung (berkelobot atau tidakberkelobot), kemasan dan suhu penyimpanan berpengaruh terhadap kandungan gula dan rasajagung manis, (2) Perubahan fisik jagung manis yang tidak dikemas tetapi disimpan padarefrigerator baru terjadi pada hari kelima, sedangkan yang dikemas sampai hari kelima masihdapat bertahan atau tidak terjadi perubahan fisik. Jagung manis yang disimpan pada suhukamar baik yang dikemas maupun tidak dikemas hanya bertahan selama satu hari, (3) Rasajagung manis masih disukai panelis bila dilakukan penyimpanan hingga dua hari pada suhu10°C dan (4) agar masyarakat memahami pentingnya proses penanganan jagung manis,diperlukan penyebarluasan informasi mengenai pengemasan jagung manis melalui komunikasiantar pribadi dan penggunaan leaflet.
KARAKTERISTIK MUTU BAKSO DAGING DOMBA
Iis Soriah Ace;
Supriyanto Supangat
Jurnal Penyuluhan Pertanian Vol 3 No 1 (2008)
Publisher : Politeknik Pembangunan Pertanian Bogor
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
Full PDF (46.779 KB)
|
DOI: 10.51852/jpp.v3i1.245
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk 1). Mengkaji pengaruh penyimpanan dagingdomba terhadap mutu dan karakteristik bakso; 2). Mengetahui daya terima konsumen terhadapbakso dari daging domba yang telah disimpan. Penelitian dilaksanakan pada bulan Juli sampaidengan Nopember 2007 di Laboratorium Pasca Panen STPPertanian Bogor JurusanPenyuluhan Peternakan. Pengujian dilakukan di laboratorium Kesmavet FKH-IPB danlaboratorium Pusat Penelitian Sumberdaya Hayati dan Bioteknologi IPB. Rancangan percobaanyang dilakukan adalah Rancangan Acak Kelompok (RAK) dengan menggunakan 3 macamperlakuan (suhu penyimpanan) dan 3 ulangan. Perlakuan P1 = Bakso domba menggunakandaging segar, P2 = Bakso domba dengan penyimpanan pada suhu kamar, P3 = Bakso dombadengan penyimpanan pada suhu beku, P4 = Bakso domba dengan penyimpanan pada suhudingin. Peubah yang diamati adalah penentuan susut masak (cooking loss), uji organoleptik,dan uji kekenyalan obyektif dengan menggunakan alat instron. Pengujian sifat kimia terdiridari : kadar air, protein, lemak, dan kadar abu.Hasil penelitian yang dihasilkan adalah penyimpanan daging domba selama 24 jam padasuhu kamar dan suhu 5oC serta penyimpanan menggunakan freezer selama 6 hari masih dapatdilakukan karena tidak merubah karakteristik dan mutu bakso serta daya terima masyarakat,tetapi harus ditambahkan tepung sagu, aren, garam dapur, sodium tripolifosfat dan bumbubumbu.
STRATEGI PENUMBUHAN DAN PENGEMBANGAN WIRAKOPERASI SPP/STPP
Elih Juhdi Muslihat
Jurnal Penyuluhan Pertanian Vol 3 No 1 (2008)
Publisher : Politeknik Pembangunan Pertanian Bogor
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
Full PDF (77.428 KB)
|
DOI: 10.51852/jpp.v3i1.246
Identifikasi Potensi Wirakoperasi Bagi SPP dan STPP bertujuan untuk mengetahuipotensi yang dimiliki oleh SPP/STPP untuk mengelola dan strategi menumbuhkan sertamengembangkan koperasi usaha pertanian sesuai Program Studi. Penelitian dilaksanakan padadelapan SPP dan empat STPP yang dianalisis dengan Analisis SWOT. Rancangan strategipenumbuhan dan pengembangan wirakoperasi adalah (1) Strategi angka pendek adalahpeningkatan status koperasi melalui konsolidasi kepengurusan sesuai job description danmerencanakan proses rekruitment manajer, (2) Strategi angka menengah adalah konsolidasikelembagaan koperasi dengan mengangkat manajer dan mengembangkan unit usaha dan (3)Strategi angka panjang adalah mewujudkan koperasi sebagai show window bagi anggota.
PENGARUH WAKTU PEMBERIAN DAN KONSENTRASI BENZYL AMINO PURINE (BAP) TERHADAP PERTUMBUHAN TANAMAN KEDELAI (Glycine max (L.) Merrill)
Endang Krisnawati
Jurnal Penyuluhan Pertanian Vol 3 No 1 (2008)
Publisher : Politeknik Pembangunan Pertanian Bogor
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
Full PDF (59.715 KB)
|
DOI: 10.51852/jpp.v3i1.247
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh waktu pemberian dan konsentrasiBenzyl Amino Purine (BAP) terhadap pertumbuhan dan hasil tanaman kedelai. Penelitianmenggunakan Rancangan Acak Kelompok Lengkap Faktorial terdiri dari tiga faktor dan tigaulangan. Faktor pertama adalah varietas yaitu Malabar dan Argo Mulyo. Faktor kedua adalahwaktu pemberian BAP terdiri dari tiga taraf : pada saat 15 hari setelah tanam (W1), saat inisiasibunga (W2), dan saat 15 hari setelah tanam dan inisiasi bunga (W3). Faktor ketiga adalahkonsentrasi BAP terdiri dari tiga taraf: 0, 50, dan 100 ppm, sehingga terdapat 54 satuanpercobaan.Hasil penelitian menunjukkan bahwa Varietas Malabar memberikan pengaruh yanglebih baik, yang ditunjukkan oleh jumlah daun yang lebih banyak (33.3 helai) dari padavarietas Argo Mulyo (28.6 helai), jumlah biji lebih banyak, bobot biji per tanaman lebih berat,dan bobot biji per petak lebih berat. Waktu pemberian BAP dengan dua kali pemberian yaitupada umur 15 hari setelah tanam dan pada saat inisiasi bunga mampu meningkatkan jumlahklorofil (41.64 per mm2), bobot 100 biji (18.39 g).Konsentrasi BAP sampai 100 ppm mampu meningkatkan jumlah daun (32.9 helai),jumlah klorofil (44.29 per mm2), jumlah biji per tanaman (168.0 butir), bobot 100 biji (18.81g), bobot biji per tanaman (30.93 g), dan bobot biji per petak.
PEMBERDAYAAN KELOMPOKTANI DALAM PENGEMBANGAN AGRIBISNIS PADI SAWAH (Oryza sativa L.) MELALUI PENDEKATAN PENGELOLAAN TANAMAN TERPADU (PTT) DI DESA CIMEUHMAL, KECAMATAN TANJUNGSIANG, KABUPATEN SUBANG JAWA BARAT
Kusmiyati Kusmiyati
Jurnal Penyuluhan Pertanian Vol 3 No 1 (2008)
Publisher : Politeknik Pembangunan Pertanian Bogor
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
Full PDF (184.203 KB)
|
DOI: 10.51852/jpp.v3i1.248
Tujuan penelitian ini adalah (1) meningkatkan pengetahuan tentang penumbuhankelompok, penyusunan RDK dan Administrasi kelompok, (2) meningkatkan pengetahuanpetani tentang teknologi PTT, (3) mengetahui pertumbuhan dan perkembangan tanaman padidengan menggunakan pendekatan Pengelolaan Tanaman Terpadu (PTT) dibandingkan dengannon PTT dan (4) menumbuhkan kelompoktani. Penelitian dilaksanakan mulai tanggal 3 Maret2008 sampai dengan tanggal 3 Mei 2008 di Desa Cimeuhmal Kecamatan TanjungsiangKabupaten Subang, Jawa Barat. Metode penelitian yang digunakan adalah survey. Untukmengetahui peningkatan pengetahuan petani sebelum dan sesudah dilakukan penyuluhanmenggunakan uji t. Di dalam kegiatan penyuluhan dibuat petak percontohan tanaman padidengan pendekatan PTT dan tanpa PTT untuk lebih meyakinkan petani terhadap materi.Berdasarkan penelitian dapat diketahui bahwa setelah dibina, para petani dapat membuatRDKK dan administrasi kelompok, serta terjadi peningkatan pengetahuan petani tentangteknologi PTT sebesar 23,5%.