cover
Contact Name
Azharsyah Ibrahim
Contact Email
jurnal.share@ar-raniry.ac.id
Phone
-
Journal Mail Official
jurnal.share@ar-raniry.ac.id
Editorial Address
Share: Jurnal Ekonomi dan Keuangan Islam Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam UIN Ar-Raniry Banda Aceh, 2nd Floor Jln. Syech Abdur Rauf Banda Aceh 23111, Aceh, Indonesia Email: jurnal.share@ar-raniry.ac.id
Location
Kota banda aceh,
Aceh
INDONESIA
Share: Jurnal Ekonomi dan Keuangan Islam
ISSN : 20896239     EISSN : 25490648     DOI : https://doi.org/10.22373/share
Core Subject : Religion, Economy,
Share: Jurnal Ekonomi dan Keuangan Islam [SHARE] is a double-blind peer-reviewed journal published by the Faculty of Islamic Economics and Business, Universitas Islam Negeri Ar-Raniry, Banda Aceh, Indonesia. SHARE publishes research and concept papers pertaining to the field of Islamic economics and finance in open access format, which enables readers to freely access and download the articles under the CC BY SA license. Since 2017, SHARE has become a CrossRef Member, meaning that each article published by the journal will have a unique DOI number. SHARE has been indexed in many trusted indexing sites, such as DOAJ, Index Copernicus, Scilit, WorldCat, Google Scholar, Dimensions, EBSCO, and many others. In Indonesia, SHARE is listed among the top-notch journals by the Indonesian journal accreditation body officialized with the Decree of Director General of Research Strengthening and Advancement, Ministry of Research, Technology, and Higher Education, No. 21/E/KPT/2018, starting from 9 July 2018 until 9 July 2023. Currently, SHARE is under consideration for inclusion in SCOPUS.
Articles 327 Documents
PRINSIP DAN KRITERIA PERIKLANAN DARI PERSPEKTIF ISLAM Teuku Meldi Kesuma
Share: Jurnal Ekonomi dan Keuangan Islam Vol 1, No 1 (2012)
Publisher : Faculty of Islamic Economics and Business, Universitas Islam Negeri Ar-Raniry

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (724.161 KB) | DOI: 10.22373/share.v1i1.718

Abstract

Advertising in marketing Islamic products must be believed and understood as an important part of marketing based on Islam which should not be separated. This paper examines the principles and criteria of advertising from the perspective of Islam. It is caused by the increase of companies and institutions which are based on Islamic values such as Islamic financial institutions that promote its products the consumers. The important issues discussed in this paper is how the reality of concepts, principles, and criteria of Islamic advertising? Therefore this paper is developing an advertising concept from the perspective of Islam and to know for sure whether the principles and criteria that should exist in advertising Islam. The methodology applied in this paper is through a literature review by using content analysis. Hopefully, this study could develop an Islamic perspective advertisement concept in terms of principles and criteria. ======================================================================================================== Periklanan dalam memasarkan produk-produk Islam harus diyakini dan di pahami merupakan bahagian penting dalam pemasaran yang berdasarkan Islam yang tidak boleh dipisahkan. Tulisan ini mengkaji prinsip-prinsip dan kriteria periklanan dalam perspektif Islam. Hal ini disebabkan semakin ramai dan tingginya pertumbuhan perusahaan dan institusi yang berlandaskan nilai-nilai Islam seperti institusi keuangan Islam yang mempromosikan produk dan perkhidmatannya kepada orang ramai. Persoalan penting yang dibahas dalam kertas kerja ini adalah bagaimanakah bentuk konsep, prinsip dan kriteria periklanan Islam yang sebenarnya? Oleh karena itu tujuan kertas kerja ini adalah untuk membangun satu konsep periklanan dari perspektif Islam dan untuk mengenal pasti apakah prinsip-prinsip serta kriteria yang seharusnya ada dalam periklanan Islam. Metodologi kajian yang digunakan dalam kertas kerja ini adalah metode kepustakaan dengan menggunakan analisis isi. Kajian ini diharapkan dapat membentuk konsep periklanan dalam perspektif Islam dari segi prinsip dan kriterianya.
ECONOMIC THOUGHT OF AL-MAWARDI: ANALYSIS OF EDUCATOR SALARY POSITION Ayi Yunus Rusyana; Doli Witro
Share: Jurnal Ekonomi dan Keuangan Islam Vol 10, No 1 (2021)
Publisher : Faculty of Islamic Economics and Business, Universitas Islam Negeri Ar-Raniry

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (314.992 KB) | DOI: 10.22373/share.v10i1.9260

Abstract

Al-Mawardi is one of the great thinkers of Islam in the Middle Ages. He believes that to achieve prosperity in a country, the human mind has an integral role in improving people's welfare and carrying out economic and religious activities. Every government endeavor is expected to align toward specific goals and objectives, particularly in financing education. It is the state that governs the educators' rights and also ensures that educators carry out their teaching obligations. Educators must prioritize student learning and achievement goals. This paper discusses al-Mawardi's economic thinking and focuses on the role of educator's salary. This paper aims to encourage educators that teaching is not just only a job but also has ramifications in the afterlife. Research for this article used a blend of qualitative interviews, as well as contemporary literature review. The data is presented in a narrative-descriptive manner and was analyzed using the Miles and Huberman data reduction method. The results show that, according to al-Mawardi, the state must provide substantial support for education which includes: the provision of adequate educational facilities and a commensurate salary for educators—even utilizing natural resources or other creative methods to pay educators' salaries.================================================================================================== ABSTRAK – Pemikiran Ekonomi Al-Mawardi: Analisis terhadap Gaji Pendidik. Al-Mawardi merupakan salah satu pemikir besar Islam yang hidup di abad pertengahan. Dia melihat agar tercapainya kesejahteraan dalam suatu negara, akal manusia memiliki peran yang urgen sehingga dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat, menjalankan kegiatan ekonomi dan agama. Setiap implementasi yang dilakukan pemerintah diharapkan sesuai dengan sasaran dan tujuan. Khusus dalam pembiayaan pendidikan, bukan hanya negara yang harus memberikan hak pendidik, tetapi pendidik juga harus menjalankan kewajiban sebagai pengajar. Bukan hanya agar kewajibannya terlaksana, namun pendidik harus mengutamakan apakah murid mendapatkan ilmu atau tidak. Tulisan ini membahas mengenai pemikiran ekonomi al-Mawardi yang difokuskan kepada kedudukan gaji yang diterima pendidik. Tulisan ini bertujuan untuk memberikan pemahaman kepada pendidik, bahwa mengajarkan suatu ilmu bukan hanya untuk mendapatkan kehidupan dunia, namun juga dapat bermanfaat dan berguna di akhirat. Artikel ini menggunakan penelitian yang menggunakan pendekatan kualitatif. Artikel ini bersifat penelitian pustaka. Data disajikan dengan naratif-deskriptif dan dianalisis dengan metode analisis data yang diperkenalkan Miles dan Huberman yaitu reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Hasil penelitian menunjukkan, menurut al-Mawardi, negara harus memberikan dukungan yang sangat besar terhadap pendidikan. Dukungan yang besar tersebut tercermin dalam bentuk penyediaan sarana pendidikan yang memadai dan gaji yang layak untuk pendidik. Negara harus selalu siap menyediakan gaji untuk pendidik. Bahkan dalam pandangan al-Mawardi, negara harus memanfaatkan potensi sumber daya alam yang ada untuk membayar gaji pendidik.
DETERMINANTS OF THE INTENTION OF MUZAKKI TO PAY PROFESSIONAL ZAKAT Hasan Mukhibad; Fachrurrozie Fachrurrozie; Ahmad Nurkhin
Share: Jurnal Ekonomi dan Keuangan Islam Vol 8, No 1 (2019)
Publisher : Faculty of Islamic Economics and Business, Universitas Islam Negeri Ar-Raniry

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (4332.65 KB) | DOI: 10.22373/share.v8i1.4573

Abstract

The objective of this study is to empirically explore the effect of reputation, transparency, accountability of LAZ (Lembaga Amil Zakat or institutions that collect zakat which is a kind of Islamic tithe or alms), the religiosity of muzakki (communities who are obliged to pay zakat), and the trust of muzakki in LAZ on the strength of the intention of muzakki to pay professional zakat through amil (collectors). In addition, this study also attempts to empirically investigate the factors influencing the reputation of LAZ and the trust of muzakki in LAZ. The population of this study is civil servants in Pati District, Central Java, who already have an obligation to pay zakat. The sample of this study is determined by the incidental method and has produced 73 respondents. Data analysis uses the Structural Equation Model with the WarpPLS tool. Research showed empirically that the reputation of LAZ is positively influenced by the transparency and accountability of LAZ. The trust of muzakki in LAZ is influenced by the reputation of LAZ and the religiosity of muzakki. Furthermore, the strength of the intention of muzakki to pay zakat is influenced by the reputation of LAZ, the transparency of LAZ, the religiosity of muzakki, and the trust of muzakki in LAZ. The potential of zakat can be increased by improving LAZ performance (reputation, transparency) and the religiosity of muzakki.==============================================================================================Determinan Intensi Muzakki dalam Membayar Zakat Penghasilan. Penelitian ini secara empiris bertujuan untuk mengeksplorasi pengaruh reputasi, transparansi, akuntabilitas Lembaga Amil Zakat (LAZ), religiusitas muzakki, dan kepercayaan muzakki pada LAZ terhadap besaran keinginan muzakki untuk membayar zakat penghasilan melalui LAZ. Selain itu, penelitian ini juga bermaksud untuk secara empiris melakukan investigasi terhadap faktor-faktor yang mempengaruhi reputasi LAZ dan kepercayaan muzakki terhadap LAZ. Yang menjadi populasi dalam penelitian ini adalah para pegawai negeri sipil di Kabupaten Pati, Jawa Tengah, yang sudah sampai nishab zakat. Sampel untuk penelitian berjumlah 73 orang yang ditentukan dengan metode insidental sampling. Data lapangan kemudian dianalisis dengan Structural Equation Model dengan WarpPLS tool. Hasil kajian menunjukkan bahwa secara empiris reputasi LAZ secara positif dipengaruhi oleh transparansi dan akuntabilitas LAZ itu sendiri. Sedangkan kepercayaan muzakki terhadap LAZ dipengaruhi oleh reputasi LAZ dan religiusitas muzakki. Selanjutnya, besaran keinginan muzakki untuk membayar zakat dipengaruhi oleh reputasi, transparansi LAZ, religiusitas muzakki, dan kepercayaan muzakki terhadap LAZ. Potensi zakat bisa dimaksimalkan dengan meningkatkan kinerja LAZ (reputasi, transparansi), dan religiusitas muzakki.
PENGARUH BI RATE TERHADAP PERSENTASE BAGI HASIL PEMBIAYAAN MUSYARAKAH PADA BANK ACEH SYARIAH BANDA ACEH Elkamiliati Elkamiliati; Azharsyah Ibrahim
Share: Jurnal Ekonomi dan Keuangan Islam Vol 3, No 2 (2014)
Publisher : Faculty of Islamic Economics and Business, Universitas Islam Negeri Ar-Raniry

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (652.959 KB) | DOI: 10.22373/share.v3i2.1335

Abstract

This research aims to find answers to two principal issues, namely 1) the utilization of the BI Rate (Indonesian Central Bank’s Monetary Rate) as a condition of the Central Bank in the determination of sharing rates of Musharakah financing, and 2) the Islamic perspective on the determination of the sharing rate using BI Rate’s as a consideration. This research was conducted at Syariah branch of Bank Aceh in Banda Aceh. This study utilized correlational approach and the data was analyzed using descriptive analysis method. The results show that BI rate did not significantly influence the sharing percentage of Musharakah financing as the BI rate just served as a benchmark price for the banks in observing the market price rather than determining the sharing percentage for the financing. In addition, the determination of the sharing percentage for Musharakah financing at the Syariah branch of Bank Aceh has fulfilled the Islamic compliance and followed the fatwa of National Islamic Council (DSN) No: 08/DSN-MUI/IV/2000, on the Musharakah financing and also Fatwa No: 15/DSN-MUI/2000 on the principle of profit and loss sharing for Islamic financial institutions. =========================================== Penelitian ini bertujuan untuk mencari jawaban dua persoalan pokok, yaitu 1) penggunaan BI Rate sebagai ketentuan Bank Sentral dalam penentuan tingkat bagi hasil pembiayaan musyarakah dan 2) tinjauan hukum Islam terhadap penentuan persentase bagi hasil dengan pertimbangan BI Rate yang sedang berlaku. Penelitian ini dilakukan pada Bank Aceh Cabang Syariah Banda Aceh. Metode yang dipakai adalah metode korelasional dengan menggunakan deskriptif analisis yaitu dengan memaparkan hasil penelitian. Hasil penelitian menunjukkan bahwa persentase bagi hasil pembiayaan musyarakah pada Bank Aceh Syariah dan pengaruh BI Rate ternyata tidak signifikan karena BI rate di sini hanya berfungsi sebagai takaran atau patokan perbankan syariah dalam melihat harga nilai/jual yang sedang berlaku di pasar ekonomi bukan dalam menentukan persentase bagi hasil. Selain itu juga penentuan persentase bagi hasil pembiayaan musyarakah pada Bank Aceh Syariah telah sesuai dengan tinjauan hukum Islam ini diperkuat dengan adanya fatwa Dewan Syariah Nasional (DSN) No: 08/DSN-MUI/IV/2000, tentang pembiayaan musyarakah dan juga fatwa DSN yang menetapkan tentang Revenue Sharing adalah fatwa NO: 15/DSN-MUI/2000 tentang prinsip distribusi bagi hasil dalam lembaga keuangan syariah.
Islamic Philanthropy as a Deterrent to Potential Fraud Nanang Setiawan; Muhammad Nizarul Alim
Share: Jurnal Ekonomi dan Keuangan Islam Vol 11, No 1 (2022)
Publisher : Faculty of Islamic Economics and Business, Universitas Islam Negeri Ar-Raniry

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22373/share.v11i1.11074

Abstract

This study aims to investigate the utilization of Islamic philanthropic institutions in Indonesia and to recommend fraud-prevention warning signals. This study employs the desk study method to conduct qualitative research with The Allocation to Collection Ratio (ACR), the disbursement speed, and the Amil Right Ratio (RHA) as early warning signals for the possibility of fraud. Data was collected from eight Islamic charitable organizations in Indonesia. Using the ACR method, the results indicated that Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS), Dompet Dhuafa (DD), Institut Zakat Indonesia (IZI), Lazis Muhammadiyah (Lazismu), and Baitul Maal Muamalat (BMM) have a greater potential for fraud based on higher deposited cash balances exceeding 10 percent (11-30 percent ). Due to the lack of sufficient data on website searches and financial reports, the assessment of disbursement speed is not covered in this study. Other results indicated that using the RHA method, the only institution with a RHA greater than 12.5% is RZ (RHA 13.8%), which has a greater potential for fraud due to the orientation of the institution's responsibility towards the institution's interests rather than the interests of non-amil mustahik. This study contributes to providing an overview of the use of funds in Islamic philanthropic institutions and fraud warning signs in order to anticipate and prevent potential fraud.==================================================================================================== ABSTRAK – Filantropi Islam Sebagai Pencegah Potensi Fraud. Studi ini ditujukan untuk mengeksplorasi pendayagunaan lembaga filantropi Islam di Indonesia dan memberikan rekomendasi warning signals sebagai upaya pencegahan terhadap potensi fraud. Studi ini merupakan penelitian kualitatif menggunakan metode desk study dengan tiga metode sebagai warning signal terhadap potensi fraud: metode ACR (Allocation to Collection Ratio), Disbursement Speed dan Rasio Hak Amil (RHA). Studi ini menggunakan objek data delapan lembaga filantropi Islam di Indonesia. Hasil studi menunjukkan melalui metode ACR: Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS), Dompet Dhuafa (DD), Institut Zakat Indonesia (IZI), Lazis Muhammadiyah (Lazismu) dan Baitul Maal Muamalat (BMM) memiliki potensi fraud yang lebih tinggi didasarkan pada saldo kas yang mengendap lebih tinggi di atas 10% (11-30%). Penilaian disbursement speed tidak dijelaskan dalam studi ini dikarenakan tidak adanya informasi yang memadai pada penelusuran website dan laporan keuangan. Hasil studi lainnya menunjukkan melalui metode RHA, satu lembaga dengan RHA >12,5% adalah RZ (RHA 13,8%) memiliki potensi fraud lebih tinggi didasarkan pada orientasi tanggungjawab lembaga yang lebih berpihak kepada kepentingan lembaga daripada kepentingan pihak mustahik non ‘amil. Studi ini berkontribusi memberikan gambaran pendayagunaan dana pada lembaga filantropi Islam, memberikan warning signal terhadap potensi fraud untuk mengantisipasi dan meminimalisir terjadinya potensi fraud.
Determinants of Financial Literacy on Micro Waqf Banks in Aceh Amrizal Hamsa; Arroyyan Ramly
Share: Jurnal Ekonomi dan Keuangan Islam Vol 11, No 1 (2022)
Publisher : Faculty of Islamic Economics and Business, Universitas Islam Negeri Ar-Raniry

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22373/share.v11i1.12376

Abstract

In comparison to the conventional financial literacy index, the Islamic financial literacy index in Aceh remains relatively low at 18.64%. The presence of micro Waqf banks in Aceh is intended to be beneficial to both urban and rural communities. This study investigates the factors that influence the public's preference for Micro-Wakaf Bank in Aceh. To collect data, a questionnaire was administered to 100 respondents throughout Aceh. This study utilizes the variables literacy index, preference, religiosity, and business motivation. To investigate these variables, a quantitative approach with multiple regression analysis techniques is employed. The results indicate that preference, religiosity, and business motivation have positive and statistically significant effects on Islamic financial literacy. Despite 52 percent Islamic financial literacy for micro waqf banks and the role of micro-waqf banks in expanding micro-scale businesses, the public preference for micro waqf banks remains low compared to Islamic banks. Because the practical implications of this research will have an impact on micro-waqf banks, as literacy numbers increased, the public will be more likely to choose micro-waqf banks for their business ventures.==================================================================================================== ABSTRAK – Determinan Literasi Keuangan terhadap Bank Wakaf Mikro di Aceh. Indeks literasi keuangan Syariah di aceh masih tergolong rendah sekitar 18,64% dibandingkan dengan indeks literasi keuangan konvensional. Hadirnya bank wakaf mikro di Aceh berupaya untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat urban dan pedesaan. Tujuan penelitian ini untuk menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi minat masyarakat Aceh dalam memanfaatkan bank wakaf mikro terhadap pemodalan usaha. Penelitian ini mengunakan metode kuantitatif dengan teknik analisis regresi berganda. Data penelitian dikumpulkan melalui kuesioner terhadap 100 responden yang tersebar di seluruh Aceh. Variabel yang digunakan dalam penelitian ini ialah indeks literasi, preferensi, religiusitas dan motivasi usaha. Metode analisis data menggunakan analisis regresi linear berganda. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa variabel preferensi berpegaruh positif dan signifikan terhadap indeks literasi keuangan syariah. Preferensi public terhadap bank wakaf mikro masih rendah dibandingkan dengan bank syariah, namun literasi keuangan syariah terhadap bank wakaf mikro sebesar 52% dan membantu peningkatan bisnis berskala mikro di dalam masyarakat. Oleh karenanya, hasil kajian ini berimplikasi bagi bank wakaf mikro dalam kepercayaan publik, dimana semakin tinggi tingkat literasi, semakin besar minat publik dalam memilih lembaga bank wakaf mikro dalam pemodalan usaha mereka.
What Determines E-Loyalty and E-Trust of Indonesian Muslim Lecturers Using Video Conference? Munandar Munandar; Naufal Bachri; Chalirafi Chalirafi; Fuadi Fuadi
Share: Jurnal Ekonomi dan Keuangan Islam Vol 11, No 1 (2022)
Publisher : Faculty of Islamic Economics and Business, Universitas Islam Negeri Ar-Raniry

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22373/share.v11i1.10566

Abstract

This study examines the effect of perceived privacy and perceived security on e-trust and e-loyalty of Muslim lecturers using video conference media. Additionally, the role of e-trust as a mediator in this relationship and the role of consumer innovativeness as a moderator of the relationship between e-trust and e-loyalty are investigated. The samples consisted of 250 respondents selected using a purposive sampling technique. The data was collected by a questionnaire survey and analyzed in AMOS using Structural Equation Modelling. The results indicate that perceived privacy and security considerably and favorably influenced e-trust. Similarly, e-trust and perceived privacy have a strong positive effect on e-loyalty, although perceived security has no effect. Moreover, e-trust could moderate the impact of perceived privacy on e-loyalty, but not the impact of perceived security on e-loyalty. Meanwhile, consumer innovation could not regulate the link between e-trust and e-loyalty. The findings have implications for establishing the concept of e-trust and customer innovativeness in the e-loyalty model.==========================================================================================================ABSTRAK – Apa Determinan E-Loyalitas dan E-Kepercayaan Dosen Muslim Indonesia dalam Menggunakan Video Conference? Penelitian ini menguji pengaruh persepsi privasi dan keamanan yang dirasakan terhadap e-kepercayaan dan e-loyalitas dosen muslim dalam menggunakan media video konferensi dan juga menguji peran e-kepercayaan sebagai mediasi dalam hubungan ini dan peran keinovatifan konsumen sebagai moderasi hubungan antara e-kepercayaan dan e-loyalitas. Sampel yang diambil sebanyak 250 responden dengan pendekatan purposive sampling dan metode analisis data yang digunakan adalah Structural Equation Modelling menggunakan AMOS. Hasil penelitian menunjukkan bahwa persepsi privasi dan persepsi keamanan berpengaruh positif dan signifikan terhadap e-kepercayaan. Persepsi privasi memiliki pengaruh positif dan signifikan terhadap e-loyalitas, persepsi keamanan tidak berpengaruh terhadap e-loyalitas, dan e-kepercayaan berpengaruh positif dan signifikan terhadap e-loyalitas. E-kepercayaan dapat memediasi efek privasi yang dirasakan pada e-loyalitas tetapi tidak memediasi pengaruh keamanan yang dirasakan pada e-loyalitas. Demikian juga, inovasi konsumen tidak dapat memoderasi hubungan e-kepercayaan terhadap e-loyalitas. Penelitian ini berimplikasi pada pengembangan konsep e-kepercayaan dan keinovatifan konsumen dalam model e-loyalitas.
Sectoral Financing Concentration and Profitability of Islamic Banking in Indonesia Agus Widarjono; M.B. Hendrie Anto; Sahabuddin Sidiq
Share: Jurnal Ekonomi dan Keuangan Islam Vol 11, No 1 (2022)
Publisher : Faculty of Islamic Economics and Business, Universitas Islam Negeri Ar-Raniry

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22373/share.v11i1.11133

Abstract

This paper investigates the extent to which sectoral financing concentration affects the Islamic banks' profitability in Indonesia. As additional control variables, we include bank-specific and macroeconomic conditions. This study utilizes the aggregated financial statements of Islamic banks in Indonesia from January 2010 through December 2019 and analyzed with the Autoregressive distributed lag (ARDL) model. The results confirm cointegration evidence, demonstrating the long-term relationship between the dependent and independent variables. The results clearly indicate that sectoral financing concentration increases the profitability of Islamic banks. Furthermore, excessive financing and high non-performing financing reduce the profitability of Islamic banks. As a financial sector, Islamic banks' performance is contingent on favorable economic and macroeconomic conditions, such as high economic growth and low inflation. These findings imply that Islamic banks must employ skilled workers who are experts in related economic sectors, which is one of the primary goals of Islamic bank financing.========================================================================================================== ABSTRAK – Konsentrasi Pembiayaan Sektoral dan Profitabilitas Bank Syariah di Indonesia. Tulisan ini mengkaji sejauh mana konsentrasi pembiayaan sektoral mempengaruhi profitabilitas bank syariah di Indonesia. Sebagai variabel kontrol tambahan, kami menyertakan kondisi spesifik bank dan variabel makroekonomi. Penelitian ini menggunakan agregat laporan keuangan bank syariah di Indonesia dari Januari 2010 sampai Desember 2019 dan dianalisis dengan model Autoregressive distributed lag (ARDL). Hasil kajian mengkonfirmasi bukti kointegrasi, yang menunjukkan hubungan jangka panjang antara variabel dependen dan independen. Hasil kajian memperjelas bahwa konsentrasi pembiayaan sektoral dapat meningkatkan profitabilitas bank syariah, sementara pembiayaan yang berlebihan dan pembiayaan bermasalah yang tinggi mengurangi profitabilitas bank syariah. Sebagai institusi yang bergerak di sektor keuangan, kinerja bank syariah sangat bergantung pada kondusifitas sistem ekonomi dan kondisi makroekonomi, seperti pertumbuhan ekonomi yang tinggi dan inflasi yang rendah. Temuan ini menyiratkan bahwa bank syariah harus mempekerjakan pekerja terampil yang ahli di sektor ekonomi terkait, yang merupakan salah satu tujuan utama pembiayaan bank syariah.
How Accountable is Zakat Management in Indonesia? An Evidence from BAZNAS of North Sulawesi Nur Fitry Latief; Nur Shadiq Sandimula
Share: Jurnal Ekonomi dan Keuangan Islam Vol 11, No 1 (2022)
Publisher : Faculty of Islamic Economics and Business, Universitas Islam Negeri Ar-Raniry

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22373/share.v11i1.11194

Abstract

This study was motivated by some zakat management accountability issues discovered in preliminary studies conducted in several zakat agencies throughout the North Sulawesi province. This study investigates zakat management accountability in three chapters/sub-chapters of the National Zakat Agency (Badan Amil Zakat Nasional – BAZNAS) in North Sulawesi province: the BAZNAS provincial chapter, the BAZNAS of Manado City sub-chapter, and the BAZNAS of Kotamobagu City sub-chapter. Data were collected using documentation studies and in-depth interviews with zakat administrators from the zakat institutions using purposive and snowball sampling techniques. To analyze the data, this study employed an Action Research (AR) approach, while the results were interpreted using a four-stage qualitative analysis: domain analysis, taxonomic analysis, componential analysis, and theme analysis. The findings indicate that zakat management in the targeted institutions has not fully met the accountability standard outlined in Law No. 23/2011, specifically in terms of 1) the absence of certain accountability indicators, 2) inefficient use of websites, 3) ineffective use of social media, and 4) the absence of an internal audit unit (SAI). The findings have implications for improving BAZNAS in North Sulawesi province and throughout Indonesia. In particular, this study suggests optimizing institution websites and social media by integrating them with provincial zakat institutions. Consequently, it is crucial to employ an IT expert who specializes in in-out information from/to society. The establishment of SAI and the employment of shariah auditors are also noteworthy. Collaboration with Islamic universities could be a first step towards a solution.==================================================================================================== ABSTRAK – Seberapa Akuntabelkah Pengelolaan Zakat di Indonesia? Kajian pada BAZNAS Sulawesi Utara. Kajian ini dilatarbelakangi oleh beberapa persoalan akuntabilitas pada pengelolaan zakat di beberapa BAZNAS dalam lingkungan provinsi Sulawesi Utara. Tulisan ini bertujuan untuk mengkaji akuntabilitas pada tiga BAZNAS di provinsi Sulawesi Utara, yaitu BAZNAS provinsi, BAZNAS Kota Manado, dan BAZNAS Kota Kotamobagu. Selain dari studi dokumentasi, data juga dikumpulkan melalui wawancara mendalam administrator zakat dari ketiga BAZNAS terkait yang dipilih berdasarkan teknik sampling purposif dan bola salju (snowball). Untuk menganalisis data, kajian ini menggunakan metode Action Research (AR), yang kemudian diinterpretasikan dalam empat tahapan analisis, yaitu analisis domain, analisis taksonomi, analisis komponensial, and analisis tema. Kajian ini menemukan bahwa pengelolaan zakat di objek penelitian tersebut belum sepenuhnya memenuhi kriteria akuntabilitas sebagaimana disebutkan dalam UU No. 23/2011, terutama dalam hal: 1) kealpaan dari dari beberapa indikator akuntabilitas, 2) websitenya belum optimal, 3) sosial media belum dimanfaatkan dengan baik, dan 4) ketiadaan dari satuan pengawasan internal. Hasil kajian ini berimplikasi pada perbaikan institusi BAZNAS di Sulawesi Utara secara khusus dan Indonesia secara umum. Kajian ini merekomendasikan adanya optimalisasi website dan media sosial dengan pengintegrasian ke dalam website BAZNAS provinsi. Oleh karenanya, diperlukan seorang profesional di bidang IT yang khusus mengelola segala informasi dari luar ke dalam dan sebaliknya. Selain itu, membangun sistem pengawasan internal dengan merekrut tenaga audit syariah juga sangat penting. Pada tahap awal, hal ini dapat dilakukan melalui kerjasama dengan PTKIN.
Is There Any Effect of Covid-19 on the Performance of the Sharia Stock Index? Nurul Huda; Nova Rini; Any Setianingrum; Zulihar Zulihar
Share: Jurnal Ekonomi dan Keuangan Islam Vol 11, No 1 (2022)
Publisher : Faculty of Islamic Economics and Business, Universitas Islam Negeri Ar-Raniry

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22373/share.v11i1.10726

Abstract

The implementation of social distance during the Covid-19 pandemic has an impact on economic activity and stock market indices. Evidently, the increase in confirmed cases has had no discernible effect on economic activity. This article compares the performance and returns of the Islamic stock index before and after the pandemic. Data were gathered from the Jakarta Islamic Index (JII), the Indonesian Sharia Stock Index (ISSI), and the Jakarta Islamic Index 70 (JII70) for the April 2019-March 2020 (pre-Covid-19) and April 2020-June 2021 (post-Covid-19) periods. The Paired Sample-T Test was employed to compare the return values of each Islamic stock index. The results show that these indices performed better in Covid-19 than in previous years. The independent sample test reveals that only the ISSI index demonstrated a statistically significant difference between returns before and during the Covid-19 periods. This study concludes that Covid-19 has implications for increasing the average return and decreasing the risk of all sharia indices studied during the observation period. Analysts predicted that rising prices would boost sharia stock returns, beginning with BRI sharia shares and spreading to other sharia industries such as ANTM, INCO, EMTK, and the banking sector.==========================================================================================================ABSTRAK – Adakah Pengaruh Covid 19 Terhadap Kinerja Indeks Saham Syariah?. Penerapan social distancing selama masa pandemi covid-19 berdampak pada aktivitas ekonomi dan indeks pasar saham. Hanya saja, peningkatan jumlah kasus terkonfirmasi virus corona tidak berpengaruh signifikan terhadap aktivitas ekonomi. Tujuan artikel ini adalah untuk menguji perbedaan kinerja dan return indeks saham syariah pada periode sebelum pandemi dan setelah pandem. Data penelitian merupakan data saham syariah yang dikumpulkan dari Jakarta Islamic Index (JII), Indeks Saham Syariah Indonesia (ISSI) dan Jakarta Islamic Index (JII70) periode April 2019 – Maret 2020 (sebelum Covid-19) dan periode April 2020 – Juni 2021 (saat Covid-19). Data analisis menggunakan Paired Sample-T Test untuk mengkomparasi nilai return masing-masing indeks saham syariah. Hasil penelitian menunjukkan indikasi kinerja indeks saham syariah yang lebih baik selama Covid-19 dibandingkan sebelumnya. Selain itu, perhitungan independent sample test menunjukkan hanya indeks ISSI yang memberikan perbedaan return yang signifikan sebelum dan selama masa Covid-19. Kajian ini menyimpulkan bahwa Covid-19 berimplikasi pada peningkatan rata-rata return untuk semua indeks syariah yang ditelit dan memiliki risiko yang lebih rendah pada periode covid-19. Beberapa analis menyatakan kenaikan harga akan meningkatkan return saham syariah dimulai dari pergerakan saham syariah BRI yang juga didorong oleh industri syariah lainnya seperti ANTM, INCO, EMTK dan industri perbankan.