cover
Contact Name
Riszqina
Contact Email
prodipeternakan@unira.ac.id
Phone
+6285940333753
Journal Mail Official
maduranch@unira.ac.id
Editorial Address
Program Studi Peternakan Fakultas Pertanian Universitas Madura Jl. Raya Panglegur Km 3,5 Pamekasan Phone: (0324) 322231 website: https://fp.unira.ac.id/
Location
Kab. pamekasan,
Jawa timur
INDONESIA
MADURANCH: JURNAL ILMU PETERNAKAN
  • jurnal_peternakan_maduranch
  • Website
Published by Universitas Madura
ISSN : 25283057     EISSN : 28286367     DOI : -
Jurnal MADURANCH merupakan Jurnal Ilmiah yang dikelola oleh Program Studi Peternakan Universitas Madura, memuat artikel tentang kajian-kajian ilmu Pertanian dan peternakan yang diangkat dari hasil penelitian. Jurnal Maduranch terbit setahun 2 kali ( Agustus dan Februari )
Articles 7 Documents
Search results for , issue "Vol 8, No 2 (2023): MaduRanch: Jurnal Ilmu-Ilmu Peternakan" : 7 Documents clear
KEMAMPUAN DETEKSI BIRAHI PADA SAPI BETINA OLEH PETERNAK DI KECAMATAN PROPPO KABUPATEN PAMEKASAN (STUDI KASUS DI DESA BINAAN DESA RANG-PERANG DAYA) Akh Sanusi; Ahmad Yudi Heryadi
Maduranch : Jurnal Ilmu Peternakan Vol 8, No 2 (2023): MaduRanch: Jurnal Ilmu-Ilmu Peternakan
Publisher : Universitas Madura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.53712/maduranch.v8i2.2044

Abstract

Inseminator memiliki peran yang sangat besar dalam keberhasilan pelaksanaan inseminasi buatan. Keahlian dan keterampilan inseminator dalam akurasi pengenalan birahi, sanitasi alat, penanganan (handling) semen beku, pencairan kembali (thawing) yang benar, serta kemampuan melakukan IBakan menentukan keberhasilan inseminasi buatan. Selain inseminator dan karakteristik ternak, kemampuan peternak dalam mendeteksi birahi pasca partus (Estrus Post Partum) dan penentuan waktu kawin setelah beranak (Post Partum Meeting). Rendahnya pengetahuan peternak dalam mendeteksibirahi dan penetuan waktu kawin yang tidak tepat setelah beranak dapat mengakibatkan terjadinya kegagalan kebuntingan akan dapatmempengaruhi laju pertumbuhan populasi ternak sapi sehingga dari sisi ekonomi dapat mengakibatkan kerugian. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui kemampuan peternak dalam deteksi birahi dan mengetahuai kemampuan peternak dalam penentuan waktu kawin setelah partus di kecamatan Proppo kabupaten Pamekasan, studi kasus di desa binaan peneliti yaitu desa Rang-perang Daya Kecamatan Proppo.. Metode yang digunakan dalam  penelitian ini adalah deskriptif kualitatif . Hasil penelitian menunjukkan bahwa kemampuan peternak dalam mendeteksi birahi ternaknya sudah baik, sebagian besar peternak responden (46%) mengenali tanda-tanda birahi melalui gejala birahi 3A (abang, abuh, anget) yang terlihat pada vulva, 23 % peternak responden dengan tanda-tanda nafsu makan turun, 17 % gelisah, bersuara, dan 14 % dengan tanda keluar lender dari vagina. Kemampuan peternak untuk waktu mengawinkan sapi birahi sebanyak 45 peternak atau 58 % mengawinkan sapi betina baik kawin alam maupun IB, 10 -12 jam setelah terdeteksi awal birahi.  
Indeks Pertumbuhan Pada Sapi Bali Yang Dipelihara Secara Ekstensif Di Kecamatan Banggae, Kabupaten Majene Agustina Agustina; Tasrif Tasrif; Irma Susanti S; Hendro Sukoco
Maduranch : Jurnal Ilmu Peternakan Vol 8, No 2 (2023): MaduRanch: Jurnal Ilmu-Ilmu Peternakan
Publisher : Universitas Madura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.53712/maduranch.v8i2.2060

Abstract

Penelitian ini bertujuan Untuk mengetahui indeks pertumbuhan pada sapi Bali yang dipelihara secara ektensif di Kecamatan Banggae Kabupaten Majene dan untuk mengetahui faktor apa saja yang dapat menghambat pertumbuhan sapi Bali secara ekstensif di Kecamatan Banggae Kabupaten Majene. Penelitian ini bersifat deskriptif kuantitatif. Jenis penelitian deskriptif kuantitatif adalah sebuah metode penelitian yang memanfaatkan hasil penelitian kualitatif dan di jabarkan secara deskritif. Penelitian ini menggunakan populasi sebanyak 736 ekor sapi bali. Adapun teknik pengambilan sampel menggunakan rundom sampling, rundom sampling adalah pengambilan sampel secara acak dengan memberikan kesempatan yang sama kepada seluruh populasi untuk terpilih sebagai sampel. Jumlah sampel yang digunakan dalam penelitian ini berjumlah 88 ekor sapi. Hasil penelitian rata-rata ukuran lingkar dada sapi bali mengalami kenaikan lingkar dada sebesar 5,67 cm perekor sapi yang di pelihara secara ekstensif selama 3 bulan. Tinggi pundak sapi yang pemeliharaan selama tiga bulan mengalami kenaikan sebesar 2,73 cm untuk tiap ekor sapi menjadi 103,81 cm/ekor. Panjang badan sapi bali yang dipelihara secara ekstensif atau di gembalakan terjadi kenaikan sebesar 99,65 cm/ekor sapi atau terjadi kenaikan sebesar 1,83 cm/ekor selama 3 bulan pemeliharaa secara ekstensif. Berat rata-rata badan sapi bali berdasarkan data awal yakni sebesar 248,22 kg/ekor sapi dan setelah dilakukan pemeliharaan secara ekstensif atau sistem penggembalaan/ ekstensif mengalami kenaikan sebesar 18,10 kg/ekor selama 3 bulan atau menjadi 266,32 kg/ekor atau mengalami rata-rata kenaikan 0,20 kg/ekor/hari
KUALITAS ORGANOLEPTIK DAGING SAPI YANG DIRENDAM MENGGUNAKAN AIR KELAPA DENGAN LAMA PERENDAMAN YANG BERBEDA Moh Sodiq Riwanto; Joko Purdiyanto
Maduranch : Jurnal Ilmu Peternakan Vol 8, No 2 (2023): MaduRanch: Jurnal Ilmu-Ilmu Peternakan
Publisher : Universitas Madura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.53712/maduranch.v8i2.2045

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana kualitas organoleptik daging sapi setelah direndam menggunakan air kelapa dengan lama perendaman yang berbeda dengan perlakuan P1 : Perendaman dalam air kelapa 30 menit, P2 : Perendaman dalam air kelapa 60 menit, P3 : Perendaman dalam air kelapa 90 menit, dan P4 : Perendaman dalam air kelapa 120 menit. Teknik pengumpulan data menggunakan angket (kuesioner) uji kesukaan menggunakan skala 5 (5 = sangat suka, 4 = suks, 3 = medium, 2 = tidak suka, dan 5 = sangat tidak suka) dengan panelis sebanyak 30 orang. Variabel yang diukur adalah tingkat kesukaan panelis terhadap daging sapi dengan parameter yang diukur adalah warna, aroma, rasa, dan tekstur. Teknik pengolahan data menggunakan analisis sidik ragam, uji beda nyata terkecil dan analisa deskriptif. Hasil uji organoleptik kesukaan panelis terhadap daging sapi menghasilkan F Hitung < F Tabel 5 %,  sehingga perendaman daging sapi pada air kelapa tidak mempengaruhi kesukaan panelis terhadap warna, rasa dan tekstur. Sedangkan hasil uji organoleptik untuk aroma dihasilkan F Hitung > F Tabel 5 %, sehingga perendaman daging sapi pada air kelapa mempengaruhi kesukaan panelis terhadap aroma daging. Dari uji BNT menujukkan bahwa panelis memiliki perbedaan kesukaan terhadap aroma daging sapi yang direndam pada air kelapa dengan lama perendaman yang berbeda 30, 60, 90, dan 120 menit. Hasil uji deskriptif diperoleh  bahwa warna yang paling disukai panelis adalah daging sapi dengan lama perendaman 30 dan 60 menit, aroma yang paling disukai panelis adalah daging sapi dengan lama perendaman 30 menit, rasa yang paling disukai panelis adalah daging sapi dengan lama perendaman 90 menit dan tekstur yang paling disukai panelis adalah daging sapi dengan lama perendaman 30 dan 60 menit
Performa Reproduksi Sapi Persilangan Berdasarkan Ketepatan Waktu IB Di Desa Angsanah Kecamatan Palengaan Kabupaten Pamekasan Bambang Kurnadi; Malikah Umar
Maduranch : Jurnal Ilmu Peternakan Vol 8, No 2 (2023): MaduRanch: Jurnal Ilmu-Ilmu Peternakan
Publisher : Universitas Madura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.53712/maduranch.v8i2.2028

Abstract

Cattle are one of the primary needs in order to meet the needs of meat. To meet the needs of beef, it is necessary to increase the cattle population as an effort to meet the needs, so the government launched a program, namely Artificial Insemination. Artificial Insemination (AI) is the process of inserting sperm into the female reproductive tract with the aim of making the female pregnant without the need for natural mating to occur. This study aims to determine the reproductive performance of crossbreed cattle based on timeliness of AI. This research was conducted in Angsanah Village, Palengaan District, Pamekasan Regency. This research is a quantitative descriptive study with a total sample of 87 acceptors. Reproduction performance based on service per conception (S/C) and conception rate (CR). The results showed that the S/C and CR numbers at IB 1-8 hours, 9-16 hours and 19-24 hours respectively were S/C 1.1; 1.06; and 1.2 while CR 86%; 93% and 78%. From the results of research data that the best implementation of AI time is 9 -16 hours after the cattle lust.
USAHA TERNAK AYAM PETELUR DI DESA GUGUL KECAMATAN TLANAKAN KABUPATEN PAMEKASAN Tantriatus Sholehah; Dedeh Ritta Sumiarsih
Maduranch : Jurnal Ilmu Peternakan Vol 8, No 2 (2023): MaduRanch: Jurnal Ilmu-Ilmu Peternakan
Publisher : Universitas Madura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.53712/maduranch.v8i2.2059

Abstract

Usaha ternak ayam petelur merupakan salah satu usaha yang dapat menjadi sumber pendapatan utama bagi peternak. Kecamatan Tlanakan  memiliki populasi ternak ayam terbanyak dan  berasal dari Desa Gugul.  Populasi ternak ayam petelur sebesar 85.000 ekor, berasal dari hasil 45 peternak ayam petelur. Pada awal 2022 jumlah peternak ayam petelur tinggal 30 usaha ternak. Penurunan jumlah ternak ayam petelur saat ini menyebabkan hasil telur yang dihasilkan dan pendapatan peternak di Desa Gugul berkurang. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui karakteristik peternak dan usaha ternak ayam petelur dan tingkat pendapatan peternak ayam petelur di Desa Gugul Kecamatan Tlanakan.  Metode penelitian adalah deskriptif kualitatif, dengan objek seluruh usaha ternak ayam petelur yang ada di Desa Gugul Kecamatan Tlanakan Kabupaten Pamekasan terdiri dari sebanyak 10 peternak dan usaha ayam petelur yang masih aktif.  Karakteristik peternak meliputi: umur, tingkat pendidikan, tanggungan keluarga, jenis gender, motivasi beternak, lama beternak.  Karakteristik usaha ternak meliputi: skala usaha, curahan waktu dan pengetahuan beternak.  Tingkat keuntungan dianalisis dari biaya produksi, penerimaan, pendapatan, BCR, dan RCR.  Hasil penelitian menunjukkan bahwa karaketristik peternak ayam petelur di Desa Gugul berusia 31- 60 tahun, dengan pekerjaan utama sebagai petani dan peternak; tanggungan keluarga berkisar antara 3 - 6 orang; berpendidikan SD - SMA; lama beternak kurang dari 10 tahun sebanyak 50% dengan motivasi yang kuat sebagai peternak.  Karateristik usaha ternak: 60% peternak memiliki  skala usaha kurang dari 500 ekor, 30% memiliki  500- 1200 ekor, dan 10 % memiliki skala usaha sebesar 20.000 ekor.  Curahan waktu terhadap usaha ternak selama kurang dari 5 jam/hari sebanyak 90%.  Pengetahuan tentang usaha ternak 90% diperoleh dari belajar sendiri. Komponen biaya total terdiri dari biaya tetap dan  biaya variabel dan biaya total sebesar 1.82%,  dan 98.18%. Penerimaan berkisar antara Rp 2.016.656,00 hingga Rp 628.603.711,00; Keuntungan antara Rp -17.754.711.289,00 hingga Rp -63.626.291,00 dengan BCR antara -0.99 hingga -0.39; sedangkan R/C rasio antara 0,01 dan 0,61. Hasil penelitian menunjukkan bahwa usaha ternak saat ini masih merugi akibat biaya pakan dan bibit yang tinggi, sedangkan produksi dan harga telur yang rendah
PROFIL REPRODUKSI SAPI PERAH PERANAKAN FRIES HOLSTEIN (FH) (Studi Kasus ) DI KECAMATAN JUNREJO KOTA BATU Yohanes Tua; Nonok Supartini; Farida Kusuma A; Sumarno Sumarno
Maduranch : Jurnal Ilmu Peternakan Vol 8, No 2 (2023): MaduRanch: Jurnal Ilmu-Ilmu Peternakan
Publisher : Universitas Madura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.53712/maduranch.v8i2.1761

Abstract

Sapi perah ialah sapi yang dirawat tujuannya utamanya untuk penghasil susu, Manajemen reproduksi pada ternak sapi perah sangat urgent sebagianmenunjang capainya produksifitas susu yang tinggi dan berkualitas.  Riset berikut memiliki tujuan mengetahui aspek reproduksi sapi perah peranakan fries holstein (PFH) Di Kecamatan Junrejo Kota Batu. Riset berikut dilakukan Desa Tlekung Kecamatan Junrejo Kota Batu berlangsung pada bulan juni sampai juli 2022. Materi pada riset berikut ialah sapi perah peranakan fries holstein yang berda di Desa Tlekung dan pilih dengan purposive sampling. Metode yang dilakukan ialah prasurvei dan survei. Tahap prasurvei dilakukan guna untuk mentukan lokasi riset dan responden sedanggkan fase survei mempunyai tujuan sebagai memperoleh data data primer dan data skunder. Serta melakukan pengamatan langsung kelapangan. Penelitian ini melihat variabel service per concept, postpartum estrus, postpartum mating, dan calving interval, masa kosong, umur sapih, masa kering dan umur beranak pertama. Dari riset yang dihasilkan  menunjukan bahwasannya rata-rata hasil nilai service percoception ialah 1,98±0,55, PPE 70,34±14,00, PPM 72,8±15,26, CI 12,62±0,53, DO 101,14±13,01, Umur sapih 1±0,00, masa kering 59±2,02, dan umur beranak pertama 24,53±1,00. Disimpulkan Hasil  kinerja reproduksi sapi perah yang berada di kecamatan Jnrejo Desa Tlekung menampilkan kinerja yang baik, karena masih berada pada nilai kisaran yang normal dari variabel yang diamati. 
ESTIMASI BOBOT BADAN BERDASARKAN DIMENSI TUBUH SAPI MADURA BETINA Fahmi Zoelfan; Malikah Umar; Desi Maharani Agustini
Maduranch : Jurnal Ilmu Peternakan Vol 8, No 2 (2023): MaduRanch: Jurnal Ilmu-Ilmu Peternakan
Publisher : Universitas Madura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.53712/maduranch.v8i2.2036

Abstract

Sapi Madura sebagai salah satu ternak lokal di Indonesia yang memiliki kesempatan baik untuk dikembangkan, mengingat tingkat kontribusinya yang relative tinggi dalam memenuhi kebutuhan daging nasional.  Akan tetapi kelemahan dan keterbatasan sapi Madura terdapat pada pertumbuhan yang cukup lambat, hal tersebut dikarenakan manajemen pemberian pakan yang kurang tepat sehingga sapi Madura tumbuh tidak sesuai dengan potensi genetiknya (Umar, 2016). Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui keeretan hubungan dimensi tubuh terhadap bobot badan sapi Madura betina. Materi penelitian menggunakan sapi Madura betina mulai dari PI0 sebanyak 25 ekor, PI1 sebanyak 9 ekor, PI2 sebanyak 55 ekor, PI3 sebanyak 34 ekor, PI4 sebanyak 58 ekor.. Metode dan Teknik pengambilan sampel menggunakan purposive sampling dengan menggunakan metode surve. Variabel yang di ukur adalah panjang badan, tinggi badan dan lingkar dada.  Hasil penelitin rataan lingkar dada, tinggi badan, panjang badan dan bobot badan sapi Madura betina yaitu dapat diketahui bahwa semakin tua sapi maka rata-rata lingkar dada semakin bertambah. Nilai korelasi bobot badan dengan lingkar dada pada PI0 sebesar  0,91, PI1 sebesar 0,82, PI2 sebesar 0,85, PI3 sebesar 0,86 dan PI4 sebesar 0,85.  Dengan demikian lingkar dada dapat dijadikan sebagai alat penduga bobot badan karena memiliki keeratan dimensi.

Page 1 of 1 | Total Record : 7