Claim Missing Document
Check
Articles

Found 11 Documents
Search

Pemberian Dedak Yang Difermentasi Dengan EM4 Sebagai Pakan Ayam Broiler Najmah Ali; Agustina Agustina; Dahniar Dahniar
AGROVITAL : Jurnal Ilmu Pertanian Vol 4, No 1 (2019): Agrovital Volume 4, Nomor 1, Mei 2019
Publisher : Universitas Al Asyariah Mandar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35329/agrovital.v4i1.298

Abstract

Kebutuhan akan bahan pangan misalnya ketersedian daging dari tahun ke tahun mengalami peningkatan seiring dengan semakin meningkatnya jumlah penduduk, tingkat pendidikan dan kesadaran masyarakat akan peranan zat-zat makanan khususnya protein bagi bagi kehidupan.Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan formula yang tepat untuk broiler yang mendapatkan ransum berbahan dedak fermentasi untuk menghasilkan pertambahan berat badan  (PBB) yang tinggi.  Percobaan dilakukan dengan menggunakan 36 ekor DOC ayam broiler.  Rancangan percobaan yang digunakan adalah Rancangan Acak Lengkap dengan 4 perlakuan dan 3 ulangan.  Dalam setiap unit penelitian terdapat 3 ekor DOC.  Perlakuan yang diterapkan adalah sebagai berikut P0 = 100% dedak fermentasi, P1 = 90% dedak fermentasi + 10% BP 11, P2 = 80% dedak fermentasi + 20% BP 11, P3 = 70% dedak fermentasi + 30% BP 11.  Penelitian dilakukan selama 4 minggu.  Hasil penelitian menunjukkan bahwa level pemberian dedak fermentasi EM 4 (P0, P1, P3) sangat nyata menghasilkan pertambahan berat badan  yang lebih tinggi dibandingkan dengan P0.  Pemberian dedak fermentasi tidak berpengaruh nyata terhadap tingkat konsumsi dan konversi ransum, tetapi terdapat perbedaan pada tingkat konsumsi yaitu pada P3 = 70% dedak fermentasi + 30% BP11 memperlihatkan tingkat konsumsi ransum dan konversi ransum lebih tinggi dari perlakuan lainnya (P0, P1, P2).  Berdasarkan penelitian dapat disimpulkan bahwa pemberian dedak fermentasi dengan EM4 sebagai pakan ayam broiler dapat diberikan hingga 70%.
Sosialisasi Penyakit pada Sapi dan Kambing Serta Pencegahannya di Desa Salarri Kecamatan Limboro, Polewali Mandar Hendro Sukoco; Najmah Ali; Irma Susanti; Muhammad Irfan; Agustina Agustina; Suhartina Suhartina; Marsudi Marsudi; Eni Susanti
Bubungan Tinggi: Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol 4, No 2 (2022)
Publisher : Universitas Lambung Mangkurat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20527/btjpm.v4i2.5238

Abstract

Penyakit masih menjadi kendala utama peternak di Indonesia, terutama peternakan rakyat, hal ini dikarenakan kondisi iklim tropis dan sumber daya peternak yang tergolong rendah pengetahuannya tentang penyakit, sehingga kurang memperhatikan dalam memelihara ternaknya, terutama yang berkaitan pencegahan dan pengendalian penyakit. Desa Salarri merupakan salah satu desa yang terdapat di Kecamatan Limboro, Polewali Mandar. Sebagian besar masyarakat di desa tersebut berprofesi sebagai peternak sapi dan kambing. Berdasarkan hasil identifikasi permasalahan bersama dengan Kepala Desa setempat diperoleh bahwa minimnya pengetahuan para peternak di Desa Salarri terkait dengan penyakit pada sapi dan kambing serta upaya pencegahannya. Sehingga perlu dilakukan sosialisasi mengenai penyakit pada sapi dan kambing serta pencegahannya di Desa Salarri Kecamatan Limboro, Polewali Mandar. Kegiatan ini dilaksanakan pada hari Kamis, 24 Maret 2022 di Aula Kantor Desa Salarri. Adapun metode yang digunakan pada kegiatan ini adalah ceramah dan tanya jawab. Sasaran dari kegiatan ini adalah peternak yang ada di Desa Salarri. Hasil yang diperoleh dari kegiatan ini adalah terlaksananya kegiatan sosialisasi dengan baik dan lancar. Dengan adanya kegiatan ini para peternak di desa tersebut mendapatkan pengetahuan baru mengenai penyakit pada sapi dan kambing serta upaya pencegahannya.The disease is still the main obstacle for breeders in Indonesia, especially on smallholder farms, this is due to tropical climate conditions and breeders' resources which are relatively low in knowledge about diseases, so they pay less attention to raising livestock, especially those related to disease prevention and control. Salarri Village is one of the villages located in Limboro District, Polewali Mandar. Most of the people in the village work as cattle and goat breeders. Based on the results of the identification of problems with the local Village Head, it was found that the farmers in Salarri Village lacked knowledge regarding diseases in cattle and goats and their prevention efforts. So it is necessary to disseminate information about diseases in cattle and goats and their prevention in Salarri Village, Limboro District, Polewali Mandar. This activity was held on Thursday, March 24, 2022, in the Salarri Village Office Hall. The method used in this activity is lecture and question and answer. The target of this activity is farmers in Salarri Village. The results obtained from this activity are the implementation of socialization activities well and smoothly. With this activity, farmers in the village gain new knowledge about diseases in cattle and goats and their prevention efforts.
Prevalensi Penyakit Mastitis pada Ternak Kambing di Kabupaten Majene, Sulawesi Barat Hendro Sukoco; Salmin Salmin; Deka Uli Fahrodi; Nur Saidah Said; Agustina Agustina; Marsudi Marsudi; Ferbian Milas Siswanto; Annisa Putri Cahyani; Ni Putu Vidia Tiara Timur
JURNAL TRITON Vol 13 No 1 (2022): JURNAL TRITON
Publisher : Politeknik Pembangunan Pertanian Manokwari

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47687/jt.v13i1.227

Abstract

Kabupaten Majene menjadi penghasil kambing terbesar di Provinsi Sulawesi Barat. Sistem pemeliharaan kambing yang ada di Kabupaten Majene dilakukan secara tradisional dan semi intensif, karena beternak kambing hanya sebagai usaha sampingan untuk menunjang perekonomian keluarga dan sebagai tabungan. Mastitis adalah salah satu gangguan kesehatan yang sering ditemukan pada ternak kambing. Mastitis merupakan salah satu penyakit yang dapat menyebabkan kerugian ekonomi bagi peternak. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menggambarkan prevalensi penyakit mastitis pada kambing di Kabupaten Majene, Sulawesi Barat. Penelitian ini dilakukan di Kabupaten Majene, Sulawesi Barat pada bulan Mei tahun 2021. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kuantitatif dengan pendekatan analisis data sekunder. Data kasus kejadian mastitis pada kambing di Kabupaten Majene, Sulawesi Barat pada tahun 2018-2020 diperoleh dari Dinas Pertanian, Peternakan dan Perkebunan Kabupaten Majene. Analisis data pada penelitian ini menggunakan analisis deskriptif yang bertujuan untuk menggambarkan prevalensi penyakit mastitis pada kambing. Berdasarkan hasil analisis menunjukkan bahwa prevalensi penyakit mastitis pada kambing di Kabupaten Majene mengalami peningkatan dalam rentang waktu dua tahun terakhir. Tingkat prevalensi penyakit mastitis pada tahun 2018 yaitu 0,028%, kemudian pada tahun 2019 terjadi penurunan, menjadi 0,027% dan meningkat pada tahun 2020 menjadi 0,089%. Kecamatan Banggae merupakan satu-satunya wilayah yang mengalami peningkatan jumlah prevalensi mastitis pada kambing dalam 3 tahun terakhir. Sedangkan, di Kecamatan Malunda dan Banggae Timur prevalensi kasus mastitis 0% dari tahun 2018-2020.
SOSIALISASI MANAJEMEN KESEHATAN TERNAK SEBAGAI UPAYA PENINGKATAN KETAHANAN PANGAN DI DESA TANGAN BARU KECAMATAN LIMBORO, POLEWALI MANDAR Hendro Sukoco; Irma Susanti; Marsudi; Sitti Nuraliah; Agustina; Muhammad Irfan; Eni Susanti
Panrita Abdi - Jurnal Pengabdian pada Masyarakat Vol. 7 No. 1 (2023): Jurnal Panrita Abdi - Januari 2023
Publisher : LP2M Universitas Hasanuddin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20956/pa.v7i1.20333

Abstract

Tangan Baru Village is one of the villages in Limboro District, Polewali Mandar. Most of the people in the village work as cattle and goat breeders. Results Based on the problems with the Village Head, it was found that there was a lack of knowledge of the breeders in Tangan Baru Village regarding livestock health management. So it is necessary to socialize about cattle and goat diseases and their prevention in Tangan Baru Village, Limboro District, Polewali Mandar. This activity was held on February 19, 2022, in the New Hand Village Office Hall. The method used in this activity is lecture and question and answer. The target of this activity is the farmers in the village of Tangan Baru. The purpose of this activity is to provide insight to farmers in Tangan Baru Village, Limboro District, Polewali Mandar regarding livestock health management as an effort to improve food security. The results of the interview after showing that there is an increase in the knowledge of farmers in Tangan Baru Village, Limboro District, Polewali Mandar on livestock health management as an effort to increase food security. In addition, all participants also stated that this socialization activity was very useful and increased their knowledge. So it can be said that this activity received a positive response and went according to purpose.  ---  Desa Tangan Baru merupakan salah satu desa yang terdapat di Kecamatan Limboro, Polewali Mandar. Sebagian besar masyarakat di desa tersebut berprofesi sebagai peternak sapi dan kambing. Berdasarkan hasil identifikasi permasalahan bersama dengan Kepala Desa setempat diperoleh bahwa minimnya pengetahuan para peternak di Desa Tangan Baru terkait manajemen kesehatan ternak. Sehingga perlu dilakukan sosialisasi mengenai penyakit pada sapi dan kambing serta pencegahannya di Desa Tangan Baru Kecamatan Limboro, Polewali Mandar. Kegiatan ini dilaksanakan pada tanggal 19 Februari 2022 di Aula Kantor Desa Tangan Baru. Adapun metode yang digunakan pada kegiatan ini adalah ceramah dan tanya jawab. Sasaran dari kegiatan ini adalah peternak yang ada di Desa Tangan Baru. Tujuan dari kegiatan ini adalah untuk memberikan wawasan kepada para peternak di Di Desa Tangan Baru, Kecamatan Limboro, Polewali Mandar mengenai manajemen kesehatan ternak sebagai upaya meningkatkan ketahanan pangan. Hasil wawancara setelah kegiatan menunjukkan bahwa adanya peningkatan pengetahuan peternak di Desa Tangan Baru, Kecamatan Limboro, Polewali Mandar mengenai manajemen kesehatan ternak sebagai upaya peningkatan ketahanan pangan. Selain itu seluruh peserta juga menyatakan bahwa kegiatan sosialisasi ini sangat bermanfaat dan menambah pengetahuan. Sehingga dapat dikatakan bahwa kegiatan ini memperoleh respon positif dan berjalan sesuai tujuan.
Persepsi Peternak Terhadap Manajemen Pakan Ternak Kambing Di Kelompok Tani Bukit Harapan Desa Bukit Samang Irma Susanti; Agustina; Reinaldi; Suhartina; Taufik DK; Najmah A; Siti Nuraliah; Dahnia; Reski F
Tarjih : Agribusiness Development Journal Vol. 3 No. 01 (2023): VOLUME 03, NOMOR 01, JUNI 2023
Publisher : Program Studi Agribisnis Universitas Muhammadiyah Sinjai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47030/tadj.v3i01.609

Abstract

Tujuan penetian ini adalah untuk mengetahui persepsi peternak terhadap manajemen pakan ternak kambing di Kelompok Tani Bukit Harapan Desa Bukit Samang. Penelitian ini menggunakan metode deskripktif kuantitatif dengan melihat frekuensi dan persentase skala interval hasil penilaian responden terhadap manajemen pakan. Hasil analisis ragam menunjukkan bahwa persepsi peternak pada manajemen pakan dari aspek jenis pakan dengan frekuensi 58 pada skala interval 323% dengan kategori setuju, formulasi pakan frekuensi 42 sakala interval 266% kurang setuju, biaya pakan frekuensi sebanyak 32 pada skala interval 272%  kurang setuju, waktu pemberian pakan frekuensi 65 skala interval 320% kategori setuju. Persepsi peternak terhadap manajemen pakan ternak kambing di Kelompok Tani Bukit Harapan Desa Bukit Samang Kecamatan Sendana pada jenis pakan termasuk dalam kategori setuju, waktu pemberian pakan termasuk kategori setuju sedangkan biaya pakan cukup tinggi termasuk dalam kategori kurang setuju dan penyusunan formulasi pakan yang minim dilakukan ternasuk kategori kurang setuju.
ANALISIS PENDAPATAN PETERNAK SAPI BALI SISTEM BAGI HASIL DI DESA KUO KECAMATAN PANGALE KABUPATEN MAMUJU TENGAH PROVINSI SULAWESI BARAT Taufik DK; Irma Susanti S; Suhartina Suhartina; Agustina Agustina; Nita A; N. Ali
Agros Journal of Agriculture Science Vol 25, No 3 (2023): edisi Juli
Publisher : Fakultas Pertanian, Universitas Janabadra

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37159/jpa.v25i3.3060

Abstract

The purpose of this study is to determine the income of Bali Cow breeders with a profit-sharing system. This research was conducted in Kuo Village, Pangale District, Central Mamuju Regency. This study uses survey and observation methods. Determination of respondents using saturated sampling, amounting to 20 breeders. Descriptive data analysis by calculating the value of income by using research variables, namely revenue, variable costs, and fixed costs. The results of this study indicate that breeders gain significant profits in terms of income in the Bali Cow breeding business with a profit-sharing or gaduhan, with an average profit of one business scale of Rp. 763.555, two business scale of Rp. 1.767.571, and three business scales tail Rp. 2.592.500. So it can be concluded that the larger the scale of the business, the higher the level of income. INTISARITujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pendapatan peternak Sapi Bali dengan sistem bagi hasil. Penelitian ini dilaksanakan di Desa Kuo, Kecamatan Pangale, Kabupaten Mamuju Tengah. Penelitian ini menggunakan metode survei dan observasi. Penentuan responden menggunakan sampling jenuh yang berjumlah 20 orang peternak. Analisis data secara deskriptif dengan menghitung nilai pendapatan dengan menggunakan variabel variabel penelitian yaitu penerimaan, biaya variabel, dan biaya tetap. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa peternak memperoleh keuntungan yang signifikan dari segi pendapatan pada usaha peternakan Sapi Bali sistem bagi hasil atau gaduhan, dengan rata-rata keuntungan skala usaha satu ekor sebesar Rp 763.555, skala usaha dua ekor Rp 1.767.571, serta skala usaha tiga ekor sebesar Rp 2.592.500. Sehingga dapat disimpulkan bahwa semakin besar skala usaha maka semakin tinggi tingkat pendapatannya.
Penerapan Produk Fitobiotik Jamu Ternak Ramah Lingkungan pada “Kelompok Ternak Balanipa” Polewali Mandar Sulawesi Barat Najmah Ali; Siti Nuraliah; Hendro Sukoco; Besse Mahbuba We Tenri Gading; Agustina Agustina; Irma Susanti S; Takril Takril; Dahniar Dahniar; Nurfadilah Nurfadilah
Bubungan Tinggi: Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol 5, No 3 (2023)
Publisher : Universitas Lambung Mangkurat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20527/btjpm.v5i3.7529

Abstract

Kegiatan ini mempunyai tujuan untuk mengembangkan pengetahuan dan keterampilan peternak dalam meramu “jamu ternak” berdasarkan formulasi ransum, yaitu penyusunan berdasarkan angka kecukupan nutrisi ternak. Kegiatan program Pengabdian kepada Masyarakat (PKM) ini dilaksanakan pada tanggal 22 November 2022 di “Kelompok Ternak Balanipa” Kelurahan Balanipa Kecamatan Balanipa Kabupaten Polewali Mandar.  Anggota kelompok mitra adalah kelompok peternak ayam dan sapi. Pelaksanaan pelatihan, meliputi 1.  Pemberian materi pelatihan dengan topik “Manajemen Usaha Kecil”. Memperkenalkan mitra mengenai manajemen usaha kecil, di dalamnya menjelaskan tentang aspek pemasaran, aspek produksi, aspek permodalan dan keuangan, dan aspek sumber daya manusia. 2. Pemberian materi pelatihan dengan topik “Pembuatan jamu ternak”.  Pada sesi ini disampaikan 2 topik materi yaitu pembuatan jamu untuk ternak sapi dan ternak unggas.    Setelah dilakukan penyuluhan dan pelatihan, terjadi penambahan pengetahuan dan kesadaran para anggota kelompok ternak “KT Balanipa” Kelurahan Balanipa Kecamatan Balanipa Kabupaten Polewali Mandar tentang pentingnya manajemen usaha kelompok ternak dan pembuatan jamu ternak.  Hal tersebut dapat dilihat dari perbandingan skor hasil kuesioner awal dan akhir dari 17 anggota kelompok ternak, terdapat peningkatan pengetahuan peternak dari 25%  menjadi 70% yang paham dan tahu betul tentang jamu ternak dan kelebihan-kelebihannya jika diberikan pada ternak. This activity aims to develop the knowledge and skills of breeders in concocting "livestock herbs" based on a ration formula, namely preparation based on livestock nutritional adequacy figures. This PKM program activity was carried out on November 22, 2022, at the "Balanipa Cattle Group" in Balanipa Village, Balanipa District, Polewali Mandar Regency. Members of the partner group are groups of chicken and cattle breeders. Implementation of training, including 1. Provision of training materials on the topic "Small Business Management." Introducing partners regarding small business management, in which they explain marketing, production, capital, financial, and human resource aspects. 2. Provision of training materials on "Making herbal medicine for livestock". In this session, two material topics were presented, namely the manufacture of herbal medicine for cattle and poultry. After counseling and training, additional knowledge and awareness of the members of the livestock group "KT Balanipa" Balanipa Village, Balanipa District, Polewali Mandar Regency was carried out regarding the importance of managing livestock groups and making livestock herbal medicine. This can be seen from comparing the scores of the initial and final questionnaire results of 17 members of the livestock group. There was an increase in farmers' knowledge from 25% to 70% who understood and knew very well about herbal medicine and its advantages when given to livestock. 
Indeks Pertumbuhan Pada Sapi Bali Yang Dipelihara Secara Ekstensif Di Kecamatan Banggae, Kabupaten Majene Agustina Agustina; Tasrif Tasrif; Irma Susanti S; Hendro Sukoco
Maduranch : Jurnal Ilmu Peternakan Vol 8, No 2 (2023): MaduRanch: Jurnal Ilmu-Ilmu Peternakan
Publisher : Universitas Madura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.53712/maduranch.v8i2.2060

Abstract

Penelitian ini bertujuan Untuk mengetahui indeks pertumbuhan pada sapi Bali yang dipelihara secara ektensif di Kecamatan Banggae Kabupaten Majene dan untuk mengetahui faktor apa saja yang dapat menghambat pertumbuhan sapi Bali secara ekstensif di Kecamatan Banggae Kabupaten Majene. Penelitian ini bersifat deskriptif kuantitatif. Jenis penelitian deskriptif kuantitatif adalah sebuah metode penelitian yang memanfaatkan hasil penelitian kualitatif dan di jabarkan secara deskritif. Penelitian ini menggunakan populasi sebanyak 736 ekor sapi bali. Adapun teknik pengambilan sampel menggunakan rundom sampling, rundom sampling adalah pengambilan sampel secara acak dengan memberikan kesempatan yang sama kepada seluruh populasi untuk terpilih sebagai sampel. Jumlah sampel yang digunakan dalam penelitian ini berjumlah 88 ekor sapi. Hasil penelitian rata-rata ukuran lingkar dada sapi bali mengalami kenaikan lingkar dada sebesar 5,67 cm perekor sapi yang di pelihara secara ekstensif selama 3 bulan. Tinggi pundak sapi yang pemeliharaan selama tiga bulan mengalami kenaikan sebesar 2,73 cm untuk tiap ekor sapi menjadi 103,81 cm/ekor. Panjang badan sapi bali yang dipelihara secara ekstensif atau di gembalakan terjadi kenaikan sebesar 99,65 cm/ekor sapi atau terjadi kenaikan sebesar 1,83 cm/ekor selama 3 bulan pemeliharaa secara ekstensif. Berat rata-rata badan sapi bali berdasarkan data awal yakni sebesar 248,22 kg/ekor sapi dan setelah dilakukan pemeliharaan secara ekstensif atau sistem penggembalaan/ ekstensif mengalami kenaikan sebesar 18,10 kg/ekor selama 3 bulan atau menjadi 266,32 kg/ekor atau mengalami rata-rata kenaikan 0,20 kg/ekor/hari
ANALISIS TINGKAT PENGETAHUAN PETERNAK KAMBING TERHADAP SANITASI KANDANG DI KECAMATAN BANGGAE KABUPATEN MAJENE Agustina Agustina; Basri R; Deka Uli Fahrodi; Hendro Sukoco; Irma Susanti S
Agros Journal of Agriculture Science Vol 25, No 4 (2023): edisi Oktober
Publisher : Fakultas Pertanian, Universitas Janabadra

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37159/jpa.v25i4.3477

Abstract

The purpose of this study was to find out how the level of knowledge of breeders regarding ken sanitation for goats in Banggae District, Majene Regency. This type of research uses a qualitative descriptive analysis with a survey study. The method used in this research is purposive sampling method, by selecting samples based on the characteristics that have been determined by the researcher. Statistical analysis based on percentage (%) used the Gatton method to determine the level of knowledge about cage sanitation in goats. Based on the results of the research that has been done, it is concluded that the level of knowledge of farmers regarding kendang sanitation in the Bangae sub-district, Majene district, namely the percentage level of answers knowing the question is 76.33% and those who do not know the question are 25.12% which indicates the level of knowledge of farmers in the sub-district. Banggae Majene Regency is 76.33% and when compared it is equal to three to one. Keywords: Knowledge Level, Sanitation of Cages, Breeders, Goats, MajeneINTISARITujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana tingkat pengetahuan peternak peternak tentang sanitasi kendang pada ternak kambing di Kecamatan Banggae Kabupaten Majene. Jenis penelitian ini menggunakan analisis deskriptif kualitatif dengan studi survey. Metode yang digunakan dalam penelitian yaitu metode purposive sampling, dengan memilih sampel berdasarkan ciri-ciri yang sudah ditetapkan oleh peneliti. Analisis statistik berdasarkan persentase (%) menggunakan metode gatton untuk mengetahui tingkat pengetahuan tentang sanitasi kandang pada ternak kambing. Berdasarkan dari hasil penelitian yang telah dilakukan, maka di peroleh kesimpulan bahwa tingkat pengetahuan peternak terkait sanitasi kendang di kecamatan banggae kabupaten majene yaitu tingkat persentase jawaban mengetahui pertanyaan 76,33% dan yang tidak mengetahui pertanyaan 25,12% yang menandakan tingkat pengetahuan peternak di kecamatan banggae kabupaten majene sebesar 76,33% dan jika di bandingkan sebanding dengan tiga banding satu. Kata Kunci:Tingkat Pengetahuan, Sanitasi Kandang, Peternak,Kambing,Majene
THE INCREASE IN BODY WEIGHT, SMALL INTESTINE LENGTH, AND FEED CONVERSION RATIO (FCR) OF BROILER CHICKENS GIVEN HEAT STRESS AND BANANA BLOSSOM PEEL EXTRACT (Musa paradisiaca) Agustina, Agustina; We Tenri Gading, Besse Mahbuba; Sukoco, Hendro; Cahyani, Annisa Putri; Pranatasari, Dewi
Jurnal Kedokteran Hewan Vol 18, No 4 (2024): December
Publisher : Universitas Syiah Kuala

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21157/j.ked.hewan.v18i4.41424

Abstract

This study aims to determine the increased of body weight, small intestine length, and food conversion ratio (FCR) of broiler chickens given heat stress and banana blossom peel extract (Musa paradisiaca). This study was an experimental study using a completely randomized design (CRD) consisting of five treatments. The experimental animals used in this study were female broiler chickens of the Cobb strain, 2 weeks old and weighing between 350-400 g, totaling 25 chickens. Chickens in P0 were not exposed to heat stress and banana blossom peel extract, while the chicken in P1, P2, P3, and P4 were exposed to heat stress and administered with 0.0, 500, 1000, 1500 mg/L banana blossom peel extract, respectively. The temperature in the heated cage accumulated slowly starting at 10:00 WIB and was maintained stable at 331 C for five hours. Banana blossom peel extract was given by dissolving it in drinking water for two hours (at 10:00) before the temperature in the cage reached 331 C. The data obtained were processed using the Kruskal-Wallis and continued with the Mann-Whitney Test. The results showed that there was a significant difference between treatments P1 and P4 on body weight gain and small intestine length (P0.05). Meanwhile, for the FCR value, only the P4 group met the standard, which was 1.57. Giving banana blossom peel extract at a dose of 1500 mg/L has been able to increase body weight, small intestine length, and decrease the FCR value in broiler chickens experiencing heat stress with a temperatu re of 331 C for 5 hours with a duration of 20 days.