cover
Contact Name
Halwan Alfisa Saifullah
Contact Email
halwan@ft.uns.ac.id
Phone
+6282133085744
Journal Mail Official
halwan@ft.uns.ac.id
Editorial Address
Matriks Teknik Sipil Gedung IV lt. 1 Jurusan Teknik Sipil Jl. Ir. Sutami 36A Surakarta Jawa Tengah - Indonesia 57126
Location
Kota surakarta,
Jawa tengah
INDONESIA
Matriks Teknik Sipil
ISSN : 23548630     EISSN : 27234223     DOI : -
Matrik Teknik Sipil adalah open access journal yang mempublikasikan penelitian di bidang struktur, hidrologi, transportasi, geoteknik dan management proyek. Matriks Teknik Sipil diterbitkan oleh Program Studi Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Sebelas Maret. Jurnal ini menyediakan open access yang pada prinsipnya membuat riset tersedia secara gratis untuk publik dan akan mensupport pertukaran pengetahuan global terbesar.
Articles 45 Documents
Search results for , issue "Vol 5, No 2 (2017): Juni 2017" : 45 Documents clear
SKALA PRIORITAS PEMELIHARAAN GEDUNG-GEDUNG KANTOR KECAMATAN DI KABUPATEN SUKOHARJO DENGAN METODE ANALITYCAL HIERARCHY PROCESS (AHP) Widi Hartono; Yopi Saparudin; Sugiyarto Sugiyarto
Matriks Teknik Sipil Vol 5, No 2 (2017): Juni 2017
Publisher : Program Studi Teknik Sipil FT UNS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (436.715 KB) | DOI: 10.20961/mateksi.v5i2.36852

Abstract

Kantor Kecamatan Kabupaten Sukoharjo adalah bangunan pemerintah yang digunakan untuk penyelenggaraan pemerintahan dan pelayanan publik. Pemeliharaan bangunan diperlukan untuk menjaga kondisi fisik bangunan kantor kecamatan dari kerusakan, sehingga terwujudnya kenyamanan pelayanan dan aktivitas pemerintahan yang kondusif. Tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui urutan prioritas dan kondisi bangunan kecamatan, yang berguna sebagai acuan dalam kegiatan pemeliharaan. Data primer pada penelitian ini diperoleh dengan cara pengamatan langsung di lokasi penelitian, dan menyebarkan form kuisioner kepada responden yang terkait. Data sekunder diperoleh dari data penelitian terdahulu, peraturan yang berlaku, dan pedoman bangunan gedung. Penelitian ini menggunakan metode Analytical Hierarchy Process (Ahp), untuk menentukan bobot komponen yang diperoleh dari hasil penilaian kepentingan komponen bangunan, oleh masing-masing responden. Penentuan kondisi bangunan dan prioritas pemeliharaan, dengan menghitung nilai Indeks Kondisi Bangunan (IKB) yang merupakan penggabungan dua atau lebih nilai kondisi komponen dikalikan bobot masing-masing komponen. Hasil urutan prioritas diperoleh skala Indeks Kondisi Bangunan (IKB) yang menunjukkan dalam kriteria kondisi baik sekali, dengan rentang nilai antara 85,2496 sampai dengan 94,6833 dan rata-rata IKB yaitu 92,037. Uraian kondisi pada kriteria tersebut adalah, beberapa kerusakan mungkin terlihat akan tetapi tidak mempengaruhi fungsi bangunan. Perawatan rutin dan pengantian beberapa elemen diperlukan agar tetap dalam kondisi yang baik.
ANALISIS KINERJA ZONA SELAMAT SEKOLAH DI SURAKARTA (STUDI KASUS JALAN GAJAH MADA, JALAN MT HARYONO DAN JALAN HOS COKROAMINOTO Anjar Budi Santoso; Budi Yulianto; Amirotul M.H Mahmudah
Matriks Teknik Sipil Vol 5, No 2 (2017): Juni 2017
Publisher : Program Studi Teknik Sipil FT UNS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (527.653 KB) | DOI: 10.20961/mateksi.v5i2.36868

Abstract

Banyak sekolah di kota besar khususnya kota Surakarta berada di dekat area jalan raya. Kesadaran pengemudi kendaraan yang masih kurang sehingga mengendarai kendaraannya dengan kecepatan tinggi. Keadaan seperti ini sangat berbahaya bagi anak sekolah. Untuk menangani hal tersebut, pemerintah menerapkan program seperti Zona Selamat Sekolah untuk menurunkan kecepatan kendaraan yang melintasi ZoSS dan mengantisipasi perilaku anak sekolah yang tidak bisa direncanakan sehingga memicu kecelakaan lalu lintas. Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis kinerja ZoSS di Surakarta. Analisis dimulai dengan survei volume kendaraan, spot speed, perilaku penyeberang, perilaku pengantar, kelengkapan ZoSS. Analisis mengacu pada peraturan Dirjen HubDad No. SK 3236/AJ 403/DRDJ/2006. Analisa data menggunakan statistik distribusi normal (uji Z). Hasil analisis dari kelengkapan fasilitas ZoSS belum memenuhi standar di tiga lokasi. Spot speed masih melebihi batas kecepatan ZoSS. Spot speed terendah di ZoSS Tipe 2UD 20 sebesar 22,1 km/jam di pagi hari dan 24,9 km/jam di siang hari, sedangkan tipe 2UD 25 adalah 26,1 km/jam di pagi hari dan 33,5 km/jam di siang hari. Batas untuk 2UD 20 adalah 20 km/jam dan 2UD 25 adalah 25 km/jam. Analisis perilaku penyeberang sudah selamat di dua lokasi. Analisis uji Z perilaku pengantar sudah selamat di Jalan MT Haryono dengan nilai Z sebesar 2,23.
STUDI KARAKTERISTIK DASPAL MODIFIKASI DENGAN BAHAN GETAH DAMAR, FLY ASH, OLI BEKAS & LATEKS DIBANDINGKAN DENGAN ASPAL PENETRASI DAN ASBUTON Budi Widhiharjo; Ary Setyawan; Slamet Jauhari Legowo
Matriks Teknik Sipil Vol 5, No 2 (2017): Juni 2017
Publisher : Program Studi Teknik Sipil FT UNS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (611.47 KB) | DOI: 10.20961/mateksi.v5i2.36884

Abstract

Zaman yang semakin maju dengan pemikiran manusia semakin berkembang menjadikan perkerasan jalan terus menerus mengalami peningkatan kualitas dan alternatif bahan yang digunakan semakin bervariasi. Salah satu alternatif bahan yang ada ialah bahan yang berasal dari sumber daya alam yang dapat diperbaharui yaitu bio aspal. Damar aspal (Daspal) merupakan bahan tanpa aspal, karna daspal berasal dari bahan campuran getah damar, Fly Ash, oli bekas, dan lateks dengan perbandingan tertentu. Tujuan penelitian ini untuk untuk mengetahui sifat propertis dari daspal modifikasi dengan variasi bahan dan penambahan polimer lateks. Diharapkan daspal modifikasi ini memenuhi atau paling tidak mendekati spesifikasi Aspal Penetrasi dan Asbuton sehingga bisa menjadi salah satu alternatif pengganti aspal. Penelitian yang digunakan adalah metode eksperimental murni dengan langkah awal melakukan pengujian penetrasi pada berbagai perbandingan komposisi daspal rencana. Pada penelitian lanjutan ini dilakukan variasi pada komposisi bahan penyusun daspal itu sendiri, diantaranya getah damar dan oli bekas. Variasi pada kadar oli dalam daspal dilakukan untuk menentukan komposisi daspal yang memiliki penetrasi rentang 60-79 dmm sesuai dengan aspal penetrasi dan asbuton. Selanjutnya ditambahkan polimer lateks dengan rentang 0% sampai 10% dengan interval 2%. Dilanjutkan dengan uji sifat propertis pada daspal untuk mengetahui pengaruh penambahan polimer lateks pada daspal dengan analisis regresi. Daspal memiliki penetrasi 67,3dmm, sesuai dengan penetrasi aspal penetrasi 60/70 dan asbuton diperoleh dengan komposisi getah damar (murni) 100gr, getah damar serbuk 350gr, Fly Ash 150gr, dan oli bekas 230gr. Penambahan polimer lateks pada daspal modifikasi secara keseluruhan akan meningkatkan sifat propertis daspal itu sendiri. Persentase kadar lateks optimum diperoleh pada kadar lateks 4% dengan nilai daktilitas terpanjang 27cm, penetrasi 59,3 dmm, titik lembek 57,5 °C, berat jenis 0,975gr/cc, titik nyala 250°C, titik bakar 260°C, kelekatan daspal terhadap batuan 99%, kelarutan dalam thricoloethylene 76,25%, penurunan berat 0,1gr, Penetration Indeks 1 dan Stiffness Bitumen 5,4 Mpa. Dari hasil penambahan polimer lateks pada sifat propertis daspal modifikasi secara keseluruhan sudah memenuhi sifat propertis aspal penetrasi dan asbuton, kecuali pada angka daktilitas, berat jenis, dan kelarutan dalam Trichloroethylene.
ANALISIS RISIKO MANAJEMEN MATERIAL DAN PENGARUH TINDAKAN KOREKSI PADA PROYEK JALAN Irla Gabriela Arya; Widi Hartono; Sugiyarto Sugiyarto
Matriks Teknik Sipil Vol 5, No 2 (2017): Juni 2017
Publisher : Program Studi Teknik Sipil FT UNS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (536.262 KB) | DOI: 10.20961/mateksi.v5i2.36847

Abstract

Kondisi infrastruktur jalan yang tidak memadai berpengaruh buruk pada sektor industri dan sektor ekonomi.Untuk itu dibutuhkan manajemen yang baik pada proyek pembangunan jalan agar proyek tepat biaya, waktu dan mutu.Variabel yang mempunyai pengaruh cukup besar terhadap kinerja proyek adalah pengendalian material.Berdasarkan latar belakang tersebut perlu dilakukan studi mengenai faktor risiko yang ada pada manajemen material dan pengaruh tindakan koreksi yang tepat pada proyek jalan.Data yang digunakan dalam penelitian ini dianalisis dengan metode AHP (Analytic Hierarchy Process) untuk mengetahui bobot risiko.Hasil analisis menunjukkan risiko manajemen material yang termasuk dalam kategori High Risk adalah 4 (10%) dan Medium Risk berjumlah 36 (90%). Nilai risk index tertinggi adalah risiko 'Ketidaksesuaian antara volume pekerjaan pada kontrak dengan kondisi lapangan' sebesar 3,703. Sedangkan tingkat pengaruh tindakan koreksi terhadap risiko teridentifikasi yang memiliki nilai tertinggi adalah tindakan preventif 'Melakukan sosialisasi rencana pembangunan kepada warga yang tanahnya dilewati trase agar mendapat kesepakatan harga dan lainnya' dan tindakan koreksi 'Mengganti rugi lahan yang dilewati pembangunan jalan sesuai dengan kesepakatan' yaitu sebesar 4,533.
ANALISIS EFEKTIFITAS MARKA YELLOW BOX JUNCTION TERHADAP KINERJA SIMPANG DI KOTA SURAKARTA (STUDI KASUS: SIMPANG TIGA BALONG KOTA SURAKARTA) Yosethyaji Arif Setiawan; Budi Yulianto; Amirotul M.H Mahmudah
Matriks Teknik Sipil Vol 5, No 2 (2017): Juni 2017
Publisher : Program Studi Teknik Sipil FT UNS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (631.626 KB) | DOI: 10.20961/mateksi.v5i2.36863

Abstract

Peningkatan jumlah kendaraan yang lebih besar dibandingkan dengan badan jalan yang tersedia, dapat berdampak pada kemacetan lalu lintas baik di simpang ataupun di ruas jalan. Salah satu upaya untuk meningkatkan pengendalian dan pengaturan pada persimpangan adalah dengan menggunakan marka Yellow Box Junction (YBJ). Marka ini berfungsi sebagai area tanpa kendaraan, apabila terjadi kepadatan lalu lintas di persimpangan, pengguna kendaraan yang masih di luar marka tersebut harus berhenti dan menunggu hingga kemacetan terurai. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kesesuaian, efektifitas dan pemahaman masyarakat tentang marka YBJ. Tujuh belas simpang ber- YBJ diteliti kesesuaian bentuk dan ukurannya berdasarkan standar yang berlaku. Sedangkan efektifitas dari marka YBJ hanya dilakukan pada Simpang Tiga Balong Kota Surakarta. Parameter penelitian yang digunakan untuk mengetahui kinerja simpang adalah tundaan kendaraan. Analisis tundaan menggunakan 2 kondisi dengan adanya pengaturan dan tidak adanya pengaturan. Kondisi dengan adanya pengaturan menggambarkan berfungsinya marka YBJ dan pada kondisi tidak adanya pengaturan menggambarkan tidak berfungsinya marka YBJ. Survei wawancara kuisoner dilakukan untuk mengetahui pemahaman masyarakat akan fungsi dari marka YBJ. Hasil penelitian kesesuaian bentuk dan ukuran marka YBJ pada Simpang Tiga di Kota Surakarta, Simpang Empat Giri Mulyo dan Simpang Lima Komplang tidak sesuai dengan standar di Indonesia. Berdasarkan standar Internasional lebar garis lurus dan diagaonal marka YBJ di Kota Surakarta tidak sesuai. Hasil perhitungan analisis efektifitas marka YBJ di Simpang Tiga Balong menunjukkan bahwa dengan adanya marka YBJ tundaan kendaraan di lengan Barat dan Selatan mengalami penurunan. Sedangkan lengan Timur mengalami peningkatan tundaan kendaraan sebesar 43,94% pada pagi hari dan 50,65% pada siang hari. Hal ini dipengaruhi oleh kinerja Simpang Empat Warung Pelem. Berdasarkan fungsi dari marka YBJ maka dapat disimpulkan bahwa marka YBJ efektif dalam meningkatkan kinerja Simpang Tiga Balong Kota Surakarta. Persentase pemahaman tentang marka YBJ diperoleh 34% sudah tahu fungsi, 28% yang benar-benar paham, 26,5% tahu sangsi pelanggaran, dan 25,5% sudah menaati peraturan dari marka YBJ. Dari hasil penelitian disimpulkan pada beberapa simpang diperoleh ketidaksesuaian bentuk marka YBJ. Pada Simpang Tiga Balong marka YBJ tidak efektif terhadap kinerja simpang. Secara keseluruhan kurangnya sosialisasi menjadi faktor banyaknya masyarakat yang belum mengenal dan memahami fungsi marka YBJ.
PEMODELAN KEBUTUHAN RUANG PARKIR PADA HOTEL BINTANG 3 DI KOTA SURAKARTA Fajar Dewanto; Dewi Handayani; Amirotul M.H Mahmudah
Matriks Teknik Sipil Vol 5, No 2 (2017): Juni 2017
Publisher : Program Studi Teknik Sipil FT UNS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (390.578 KB) | DOI: 10.20961/mateksi.v5i2.36879

Abstract

Perkembangan kepemilikan kendaraan bermotor semakin meningkat terutama di Kota Surakarta. Dengan meningkatnya kepemilikan kendaraan bermotor masalah transportasi juga semakin meningkat. Salah satu permasalahan transportasi adalah masalah perparkiran. Hotel bintang 3 adalah hotel yang paling banyak di Kota Surakarta. Beberapa diantaranya adalah Hotel Aziza, Hotel Grand sae, Hotel Loji, Hotel Pose In, Hotel Amarelo, Hotel Asia. Masing-masing hotel tersebut memiliki karakteristik dan fasilitas parkir yang berbeda-beda. Untuk mengetahui besarnya kebutuhan ruang parkir hotel perlu dilakukan penelitian mengenai pemodelan kebutuhan ruang parkir kendaraan yang berada di hotel tersebut. Waktu penelitian dilakukan pada hari Sabtu dimulai dari jam 11 siang sampai dengan jam 5 sore. Data dalam penelitian ini terdiri dari data primer, sebagai variabel terikat berupa akumulasi parkir kendaraan (Y), yang didapatkan dari survei kendaraan dengan metode kordon survei, sedangkan data sekunder, sebagai variabel bebas, terdiri dari luas bangunan (X1) dengan satuan (m²), jumlah kamar (X2), tarif kamar (X3), kapasitas ruang meeting (X4) dengan satuan (orang). Hasil analisis diperoleh model terbaik untuk mobil yaitu Y = -2,976 + 0,298 X2 dengan R² = 0,972 sedangkan untuk sepeda motor yaitu Y = -3,180 + 0,443 X4 dengan R² = 0,878. Dari penelitian ini dapat disimpulkan bahwa variabel jumlah kamar dan kapasitas meeting room merupakan variabel yang berpengaruh dalam kebutuhan ruang parkir ke hotel.
ANALISIS DISTRIBUSI KECEPATAN ALIRAN PADA DAERAH SUDETAN WONOSARI SUNGAI BENGAWAN SOLO Zulhusni, Atsari Fildzah; Ikhsan, Cahyono; Suyanto, Suyanto
Matriks Teknik Sipil Vol 5, No 2 (2017): Juni 2017
Publisher : Program Studi Teknik Sipil FT UNS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (529.33 KB) | DOI: 10.20961/mateksi.v5i2.36845

Abstract

Sungai merupakan salah satu bagian dari siklus hidrologi. Air dalam sungai umumnya terkumpul dari presipitasi, seperti hujan, embun, mata air, limpasan bawah tanah dan di beberapa negara tertentu juga berasal dari lelehan es/salju. Selain air, sungai juga mengalirkan sedimen dan polutan. Setiap perencanaan bangunan air membutuhkan data debit aliran, dari data debit tersebut didapatkan data kecepatan aliran dalam waktu tertentu. Perkiraan kecepatan arus pada suatu aliran dilakukan dengan pengukuran di tempat yang mudah dijangkau pada penampang yang ditinjau bahkan dilakukan secara acak, sehingga hasil yang diperoleh sering tidak dapat mewakili kondisi yang sebenarnya secara tepat. Terjadinya kesalahan dalam pengukuran akan berdampak pada perkiraan jumlah debit aliran yang terjadi sehingga akan berpengaruh terhadap perencanaan bangunan secara keseluruhan. Penelitian ini ditujukan untuk mengetahui distribusi kecepatan aliran dari cross section atau potongan melintang di lapangan dengan menggunakan metode Point Intregated Sampling (PIS) di Sudetan Wonosari Sungai Bengawan Solo, perbandingan kecepatan aliran sungai di hulu, sudetan dan hilir, jenis aliran yang terjadi pada aliran lur us maupun tikungan dari pengaruh kecepatan aliran sungai. Kemudian hasil debit yang diperoleh diplot dengan menggunakan program HEC-RAS 4.0 untuk mencari tinggi muka air. Data dari lapangan diolah dan dianalisis. Jenis aliran ditentukan dengan menggunakan Bilangan Froude dan Bilangan Reynolds. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kecepatan aliran dari hulu ke sudetan turun sebesar 0,07%, sudetan ke hilir naik sebesar 3,27%, debit dari hulu ke sudetan turun sebesar 2,38%, sudetan ke hilir turun sebesar 15,69%. Aliran yang didapat yaitu aliran turbulen dan subkritis.
PENGARUH LUAS PENAMPANG PONDASI MESIN JENIS BLOK DAN PARAMETER TANAH BERBUTIR HALUS TERHADAP AMPLITUDO Syahidi, Shofa; Dananjaya, Raden Harya; Setiawan, Bambang
Matriks Teknik Sipil Vol 5, No 2 (2017): Juni 2017
Publisher : Program Studi Teknik Sipil FT UNS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (961.515 KB) | DOI: 10.20961/mateksi.v5i2.36861

Abstract

Konsumsi listrik Indonesia setiap tahunnya terus meningkat sejalan peningkatan pertumbuhan ekonomi nasional. Peningkatan kebutuhan listrik diperkirakan dapat tumbuh rata-rata 6,5% per tahun hingga tahun 2020. Dengan keterbatasan energi ini menuntut kita harus bisa memanfaatkan energi mikro hidro. Mikro hidro memiliki tiga komponen utama yaitu air (sebagai sumber energi), turbin dan generator. Energi mekanik dari putaran poros turbin akan diubah menjadi energi listrik oleh sebuah generator. Pondasi dinamis dirancang mampu menerima beban yang bersifat dinamis yang ditimbulkan dari gerakan mesin seperti rotasi, gerakan vertikal, gerakan horizontal dan torsi. Gerakan-gerakan tersebut akan diredam oleh pondasi sehingga tidak menimbulkan getaran pada mesin di sekitarnya dan manusia yang bekerja disekeliling mesin. Penelitian ini menganalisis pondasi mesin jenis blok untuk mesin turbin tipe HLA575C-WJ-62 dengan variasi panjang 0,5 m dan lebar pondasi 0,5 m serta variasi parameter tanah berbutir halus yaitu berat isi (g) 0,5 kN/m3, modulus geser (G) 2500 kN/m2, dan poisson rasio (?) 0,05. Metode analisa pada penelitian ini adalah lump parameter system, sistem yang digunakan untuk memperkaku blok pondasi dengan menggunakan massa, pegas dan dashpot. Hasil penelitian ini didapat bahwa, semakin besar panjang pondasi (L) maka semakin kecil amplitudo vertikal, horizontal, dan rocking. Semakin besar lebar pondasi (B) maka semakin kecil amplitudo vertikal, horizontal, dan rocking. Modulus geser (G) semakin besar maka semakin besar amplitudo vertikal dan amplitudo rocking. Poisson rasio (?) semakin kecil maka semakin kecil amplitudo vertikal dan amplitudo horizontal. Berat isi tanah (g) semakin kecil maka semakin kecil amplitudo vertikal, amplitudo horizontal, dan amplitudo rocking. Perubahan berat isi tanah tidak menunjukkan perubahan yang signifikan terhadap amplitudo.
ANALISIS DEFLEKSI LATERAL TIANG TUNGGAL FREE-END PILE PADA TANAH KOHESIF Kristianto, Angga; Surjandari, Niken Silmi; Djarwanti, Noegroho
Matriks Teknik Sipil Vol 5, No 2 (2017): Juni 2017
Publisher : Program Studi Teknik Sipil FT UNS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (782.045 KB) | DOI: 10.20961/mateksi.v5i2.36877

Abstract

Pondasi tiang pancang didesain untuk mendukung beban aksial maupun beban lateral. Salah satu faktor penting dalam perencanaan struktur-struktur bangunan tinggi adalah beban lateral. Beban lateral yang bekerja pada tiang pancang mengakibatkan terjadinya defleksi atau pergeseran. Besarnya defleksi yang terjadi pada tiang dapat diketahui dengan melakukan pengujian lapangan atau yang sering disebut dengan lateral test. Selain melakukan pengujian lateral test, besarnya defleksi lateral tiang juga dapat dianalisis menggunakan metode Broms (1964), metode elemen hingga dan metode beda hingga (p-y curve). Penelitian ini akan mengamati analisis defleksi dan kapasitas lateral tiang tunggal free-end pile pada tanah kohesif. Berdasarkan penelitian didapatkan hasil bahwa nilai defleksi maksimum tiang menurut metode Broms (1964), metode elemen hingga, metode beda hingga (p-y curve), dan hasil uji lateral test berturut-turut sebesar 116,6457 mm; 55,16 mm; 68,059 mm; 55,74 mm. Perbandingan defleksi lateral menunjukkan hasil analisa metode elemen hingga dan metode beda hingga (p-y curve) lebih mendekati hasil uji lateral test dibandingkan dengan metode Broms (1964), hal ini dikarenakan parameter tanah dan parameter tiang pada metode elemen hingga dan metode beda hingga (p-y curve) lebih detail dibandingkan dengan metode Broms (1964) yang hanya berdasarkan korelasi dalam analisisnya..
POROSITAS, KOROSI DAN KUAT LEKAT TULANGAN BETON MUTU TINGGI DENGAN BAHAN TAMBAH ABU SEKAM PADI PADA CURING AIR LAUT DAN AIR TAWAR Chrismaningwang, Galuh; Wibowo, Wibowo; Hadiyanto, Muchamad
Matriks Teknik Sipil Vol 5, No 2 (2017): Juni 2017
Publisher : Program Studi Teknik Sipil FT UNS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (922.242 KB) | DOI: 10.20961/mateksi.v5i2.36893

Abstract

Indonesia sebagai negara kepulauan, beberapa wilayahnya berbatasan langsung dengan laut. Konstruksi bangunan yang berada di dalam lingkungan yang agresif seperti di daerah pesisir pantai ataupun di tengah laut dapat membawa dampak buruk terhadap beton karena di lingkungan tersebut banyak mengandung zat-zat kimia yang bersifat reaktif terhadap unsur-unsur yang terkandung dalam beton sehingga beton dengan mudah mengalami disintegrasi/ rapuh. Penggunaan abu sekam padi sebagai bahan tambah banyak mengandung Silika yang sangat tinggi berbentuk kristalin (quartz dan opal) dengan kerapatan sekitar 2,21 gr/cm3. Dengan sifat-sifat kimia dan fisik tersebut, penggunaan abu sekam padi (SiO2) bereaksi dengan Kalsium Hidroksida (Ca(OH)2) dapat mengurangi kadar pori dalam beton, sehingga meningkatkan ketahanan terhadap terhadap serangan Chlorida dan Sulfat pada air laut. Variabel yang digunakan adalah variabel terikat yaitu penggunaan abu sekam padi sebesar 15% dari berat semen. Pengujian dilakukan dengan mencari kadar pori, laju korosi dan kuat lekat beton. Benda uji berbentuk Kubus 5 cm x 5 cm x 5 cm, silinder diameter 15 cm dan tinggi 30 cm dengan dipasang baja diameter 10 mm polos, masing-masing direndam dalam air tawar berjumlah 6 silinder dan di air laut berjumlah 6 silinder kemudian diuji pada umur beton 28 hari dengan mesin Universal Testing Machine. Hasil Kadar pori sampel beton rata-rata yang direndam (curing) di air tawar hasilnya lebih besar (19,98%) dari pada sampel beton yang direndam di air laut (4,95%). Laju korosi baja rata-rata pada sampel beton yang direndam (curing) di air laut hasilnya lebih besar yakni 4,337x10-2 mm/Tahun dari pada laju korosi baja untuk sampel beton yang direndam di air tawar yaitu 1,8831x10-2 mm/Tahun. Kuat lekat rata-rata sampel beton yang direndam (curing) di air tawar hasilnya hampir sama besar dengan sampel beton yang direndam di air laut yakni sebesar 3891,86 Kg/cm2 dan 4056,03 Kg/cm2. Jadi penggunaan bahan mineral tambah/ pozzolan berupa abu sekam padi sebesar 15% tidak berpengaruh terhadap nilai kuat lekat tulangan.