cover
Contact Name
Nurnazmi
Contact Email
nurnazmi578@gmail.com
Phone
+6285253833464
Journal Mail Official
jurnal.edusociata@gmail.com
Editorial Address
Program Studi Pendidikan Sosiologi Sekolah Tinggi Keguruan dan Ilmu Pedidikan (STKIP) Bima Jl. Piere Tendean - Mande Kota Bima Kode Pos 84119 Tlpn. (0374) 43195/42801
Location
Kota bima,
Nusa tenggara barat
INDONESIA
Edu Sociata : Jurnal Pendidikan Sosiologi
ISSN : 26850524     EISSN : 25992511     DOI : https://doi.org/10.33627/es.v4i1
Edu Sociata adalah jurnal program studi pendidikan sosiologi STKIP Bima yang merupakan jurnal online (online journal system), dimana para dosen dapat mempublikasikan hasil penelitiannya secara berkala. Di jurnal ini para dosen aktif melakukan penelitian sebagaimana tuntutan Tri Dharma Perguruan Tinggi. Edu Sociata merupakan terbitan jurnal berkala antara bulan Juni dan bulan Desember. Kehadiran OJS Edu Sociata memberi ruang kepada civitas akademika khususnya Program Studi Pendidikan Sosiologi untuk tetap berpacu dalam meningkatkan proses penelitian sesuai dengan bidang studi masing-masing.
Articles 5 Documents
Search results for , issue "Vol 3 No 1 (2019): EDU SOCIATA: (Jurnal Pendidikan Sosiologi)" : 5 Documents clear
Interferensi Bahasa Bima Dalam Komunikasi Bahasa Indonesia di Kelas IX SMPN 1 Sape Kabupaten Bima Arifuddin, Arifuddin
EDU SOCIATA ( JURNAL PENDIDIKAN SOSIOLOGI ) Vol 3 No 1 (2019): EDU SOCIATA: (Jurnal Pendidikan Sosiologi)
Publisher : EDU SOCIATA ( JURNAL PENDIDIKAN SOSIOLOGI )

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33627/es.v2i2.195

Abstract

This research concerns with the interference of Bimanese language to Indonesian language communicated by the third grade students of SMPN I Sape Kabupaten Bima. The data is oral language which is spoken by the students and teachers whose their mother language is Bimanese. The result of the research shows that there are three types of the interference which are occurred school: phonological, morphological, semantic and syintax interferences. The interference of Bimanese is not occurred consciously, but it is occurred because there is an effect from daily life so that the element of Bimanese words or sentences is still carried in the communication at the school.
Kekerasan Terhadap Anak (Studi Kasus di Kelurahan Rabadompu Barat Kecamatan Raba Kota Bima) Nurnazmi, Nurnazmi
EDU SOCIATA ( JURNAL PENDIDIKAN SOSIOLOGI ) Vol 3 No 1 (2019): EDU SOCIATA: (Jurnal Pendidikan Sosiologi)
Publisher : EDU SOCIATA ( JURNAL PENDIDIKAN SOSIOLOGI )

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33627/es.v2i2.199

Abstract

Menurut Undang-Undang Nomor 23 tahun 2004 tentang penghapusan Kekerasan Dalam Rumah Tangga (KDRT). Kekerasan Dalam Rumah Tangga (KDRT) merupakan setiap perbuatan terhadap seseorang terutama perempuan yang berakibat timbulnya kesengsaraan atau penderitaan secara fisik, seksual, psikologis dan penelantaran rumah tangga termasuk ancaman untuk melakukan perbuatan, pemaksaan atau perampasan kemerdekaan secara melawan hukum dalam lingkup rumah tangga. Metode penelitian yang digunakan kualitatif, pendekatan studi kasus. Sumber data yang digunakan sejumlah 12 informan dengan dengan teknik sampling yang digunakan purposve sampling. Teknik pengumpulan data yang digunakan yakni observasi, wawancara dan dokumentasi. Pengujian keabsahan data menggunakan triangulasi sumber data dan triangulasi teknik pengumpulan data. Teori yang digunakan untuk menganalisis hasil penelitian yakni teori biologis, teori frustasi dan teori kontrol sosial. Analisis hasil penelitiannya dari teori biologis bahwa anak mengalami kekerasan dari orang tua atau orang dewasa lainnya karena memiliki pribadi yang abnormal atau yang suka melakukan tindakan yang memicu emosional orang lain. Teori frustasi dapat menyebabakan anak tersebut menarik diri dari keluarganya dengan cara pergi bermain dengan teman sebayanya atau melakukan perlawanan dengan orang tua atau orang dewasa lainnya. Teori kontrol terjadi melemahnya pengontrolan dalam keluarga karena dilakukan oleh salah satu orang tua (bercerai atau meninggal salah satu) dan keluarga besar (extended family) memiliki satu anggota keluarga yang berperan sebagai pengontrol.
Wanita Bekerja dan Pengambilan Keputusan (Studi Kasus Pada 8 Guru Wanita SMPN di Desa Karumbu Kecamatan Langgudu Kabupaten Bima) Nurbayan, St.; Syaifullah, Syaifullah
EDU SOCIATA ( JURNAL PENDIDIKAN SOSIOLOGI ) Vol 3 No 1 (2019): EDU SOCIATA: (Jurnal Pendidikan Sosiologi)
Publisher : EDU SOCIATA ( JURNAL PENDIDIKAN SOSIOLOGI )

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33627/es.v2i2.200

Abstract

Sejak jaman purbakala perempuan telah mengenal berbagaimacam pekerjaan, baik bekerja dalam rumah tangga, maupun bekerja diluar rumah tangganya, namun sangat sedikit dilibatkan dalam pengabilan keputusan, begitupun juga dengan wanita bekerja sebagai guru PNS SLTP di Desa Karumbu Kecamatan Langgudu Kabupaten Bima NTB. Oleh karena itu penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan kehidupan wanita bekerja dan pengambilan keputusan baik dalam rumah tangga maupun dalam instansi tempat mereka bekerja, informan penelitian 8 orang guru SLTP yang berada pada SMPN dan MTsN di Desa Karumbu yang ditentukan engan teknik purposive sampling. Pengumpulan data dengan wawancara mendalam, lalu dianalisis dan membuat kesimpulan. Penelitian ini menunjukkan bahwa (1) perempuan bekerja karena mencukupi kebutuhan keluarga dan memanfaatkan ilmu (ijazah) yang telah dimilikinya. Alokasi waktu wanita bekerja rata-rata mulaipukul 04.00-07.00 menyiapakan menu makan keluarga, memastikan kerapian pakaian kerja suami dan pakaian sekolah anak, memandikan anak lalu menyiapkan diri untuk bekerja, pukul 07.30-13.00 bekerja, sepulang di rumah rata-rata mengurus urusan rumah sampai pukul 21.00, diantaranya mencuci dan menyetrika, pembersihan rumah dan halamannya, menyiapkan menu makan siang dan makan malam, menemani anak belajar dan mengaji, melayani suami dengan makanan dan kopi siap saji, hal ini dilakukan bukan karena merasa ada kewajiban, tetapi karena tidak ada yang bisa melakukannya, sementara suami menganggap urusan rumah dan pengasuhan anak adalah tugas istri. Untuk penentuan keputusan wanita jarang dilibatkan dalam dunia kerjanya, karena semuanya kebijakan ada ditangan pimpinan, kemudian dalam rumah tangga rata-rata pengambilan keputusan hanya pada sekitar menu makan. namunhanya 3 wanita yang dilibatkan pada urusan perumahan, pendidikan dan kesehatan.
Pola Asuh Orang Tua Dalam Meningkatkan Kedisipilan Pendidikan Anak (Studi Deskriptif di Kelurahan Rabadompu Timur Kecamatan Raba Kota Bima) Waluyati, Ida
EDU SOCIATA ( JURNAL PENDIDIKAN SOSIOLOGI ) Vol 3 No 1 (2019): EDU SOCIATA: (Jurnal Pendidikan Sosiologi)
Publisher : EDU SOCIATA ( JURNAL PENDIDIKAN SOSIOLOGI )

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33627/es.v2i2.203

Abstract

Tujuan penelitian ini adalah 1) untuk mendeskripsikan bagaimana pola asuh yang diterapkan oleh orang tua dalam meningkatkan kedisiplinan pendidikan anak di Kelurahan Rabadompu Timur Kecamatan Raba Kota Bima, 2) untuk mendeskripsikan kendala-kendala apa saja yang dihadapi oleh orang tua dalam meningkatkan kedisiplinan pendidikan anak di Kelurahan Rabadompu Timur Kecamatan Raba Kota Bima. Penelitian ini menggunakan pendekatan deskriptif kualitatif. Subjek penelitian ini adalah orang tua dan anak di Kelurahan Rabadompu Timur Kecamatan Raba Kota Bima. Informan utama dalam penelitian ini adalah orang tua sejumlah 12 orang dan anak sejumlah 8 orang. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah observasi, wawancara, dan dokumentasi. Instrumen penelitian adalah berupa pedoman wawancara dan pedoman observasi. Teknik analisis data meliputi 3 (tiga) tahap yaitu reduksi data, penyajian (display) data, dan verifikasi data. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa 1) pola asuh orang tua dalam meningkatkan disiplin pendidikan anak di Kelurahan Rabadompu Timur Kecamatan Raba Kota Bima adalah ditemukan 3 (tiga) bentuk pola asuh yaitu pola asuh otoriter, permisif, dan demokratif, 2) kendala yang dihadapi oleh orang tua dalam mendidik kedisiplinan pendidikan anak-anaknya yaitu kendala intern (dari dalam keluarga) yaitu kesibukan orang tua dan kurangnya waktu berkumpul dengan keluarga. sedangkan kendala ekstern (di luar keluarga) yaitu pesatnya arus globalisasi, yaitu adanya pengaruh media sosial dan televisi, pengaruh lingkungan sekitar dan teman sepergaulan anak. Oleh sebab itu, diharapkan orang tua harus setiap hari berkomunikasi dan mengontrol pergaulan anak.
Peran Keteladanan Guru Sosiologi Dalam Membentuk Karakter Sosial Siswa di SMAN 1 Sape Irfan, Irfan
EDU SOCIATA ( JURNAL PENDIDIKAN SOSIOLOGI ) Vol 3 No 1 (2019): EDU SOCIATA: (Jurnal Pendidikan Sosiologi)
Publisher : EDU SOCIATA ( JURNAL PENDIDIKAN SOSIOLOGI )

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33627/es.v2i2.205

Abstract

Pembentukan karakter sosial peserta didik kunci utamanya adalah adanya keteladanan dari seorang guru yang bisa mempengaruhi sikap, sifat dan perilaku dalam aktifitasnya dilingkungan sekolah maupun lingkungan masyarakat. Keteladanan yang utama ketika anak berada di sekolah adalah guru harus memberikan contoh yang baik. Guru sebagai salah satu ujung tombak character building mempunyai peranan penting, karena guru merupakan sosok terdepan dalam mengawal perubahan karakter bangsa ini di masa yang akan datang. Guru harus tetap menjadi orang yang harus digugu dan ditiru. Hal ini karena sebagai seorang pendidik, guru menjadi sosok figur dalam pandangan anak, sehingga guru akan menjadi patokan bagi sikap peserta didik. Berdasarkan hasil pengamatan awal peneliti di SMAN 1 Sape dijumpai peserta didik yang kurang memiliki karakter baik, cukup banyak peserta didik yang melawan perintah guru, melanggar tata tertib yang berlaku, suka bolos sekolah, berkata kasar, kurang sopan pada yang lebih tua serta suka berkelahi, khususunya di kelas kelas XI. Meskipun guru sudah memberikan segala macam cara dan mencontohkan perilaku-perilaku yang baik seperti disiplin masuk sekolah, berpakaian rapi, tetapi pada kenyataannya masih banyak peserta didik yang belum meneladaninya. Hal ini menandakan kurang maksimlanya peran keteladanan yang ditunjukkan oleh guru-guru pada peserta didik. Adapun rumusan masalah dalam penelitian ini adalah bagaimanakah peran keteladanan guru sosiologi dalam pembentukan karakter sosial siswa di SMAN 1 Sape Tahun Pembelajaran 2018/2019. Sedangkan metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode pendekatan kualitatif dengan jenis deskriptif. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa guru memberikan keteladan dengan cara menanamkan nilai-nilai karakter seperti: nilai religius, disiplin, kejujuran, kerjasama, patuh pada aturan sosial, santun, demokrastis dan tanggung jawab sosial. Metode yang digunakan dalam mengintegrasikan nilai-nilai karakter adalah dengan menerapkan metode sopan santun, keteladanan, penegakkan kedisipinan, pembiasan dan integritas nilai-nilai karakter dalam kegiatan ektrakurikuler dan intrakurikuler.

Page 1 of 1 | Total Record : 5