cover
Contact Name
Aggi Panigoro S.
Contact Email
lppm@unibi.ac.id
Phone
+628986687080
Journal Mail Official
jurnal.artcomm@unibi.ac.id
Editorial Address
Jl Soekarno Hatta No. 643, Kota Bandung
Location
Kota bandung,
Jawa barat
INDONESIA
ArtComm : Jurnal Komunikasi dan Desain
ISSN : 25980408     EISSN : 25975188     DOI : https://doi.org/10.37278
Jurnal ArtComm : Jurnal Komunikasi dan Desain sebagai media untuk mempublikasikan tulisan ilmiah: hasil penelitian, hasil pemikiran (gagasan konseptual), hasil perancangan Desain, Desain Komunikasi Visual, Seni Rupa, Ilmu Komunikasi, Studi Media, Komunikasi Massa dan Jurnalisme, Strategi Komunikasi, New Media, dan Budaya
Articles 121 Documents
STRATEGI KOMUNIKASI DALAM MENYIAPKAN SUMBER DAYA MANUSIA UNTUK MENGHADAPI ERA DISRUPSI INOVASI Muhammad Ikbal Tawakal, Yuliyani Rachma Putri
ArtComm Vol 1 No 1 (2018): ArtComm
Publisher : Universitas Informatika dan Bisnis Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (99.596 KB) | DOI: 10.37278/artcomm.v1i1.73

Abstract

MASKULINITAS PRIA METROSEKSUAL Nurchelly Rahmah, Roro Retno Wulan
ArtComm Vol 1 No 1 (2018): ArtComm
Publisher : Universitas Informatika dan Bisnis Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (94.319 KB) | DOI: 10.37278/artcomm.v1i1.74

Abstract

MITOS CANTIK PADA IKLAN PERAWATAN KULIT LANEIGE Siti Novita Anindita, Rah Utami Nugrahani
ArtComm Vol 1 No 1 (2018): ArtComm
Publisher : Universitas Informatika dan Bisnis Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (82.205 KB) | DOI: 10.37278/artcomm.v1i1.76

Abstract

Beauty is identical with women. Beautiful has many versions depending on several factors, point of view, until the area. Laneige skincare advertisement shows signs and symbols that indicate a beautiful element. This ad uses YouTube social media which is new media. YouTube has audio-visual features and YouTube is the most popular online video community in the world. The author wants to see the beautiful myths that existed in the Laneige skin-care ad version of "Waterbank Series" in semiotics using Roland Barthes's semiology. This research uses a constructivist-descriptive paradigm with Roland Barthes Semiotics analysis technique which has three elements: the first level meaning (denotation), the second level meaning (connotation), and the myth. The results of this study are advertising shows that the standard of beauty in accordance with a beauty standard of Korea where has a bright white skin, long hair, a pointed nose and sharp chin, slim body and slim waist. This research confirms that the portrayal of models in advertisements shows the beauty myth in Korean standard of beauty. Keywords: Semiotics, Beauty Myth, YouTube Ad
Format Kampanye Konstruktif Debat Terbuka Pada Pilkada JAWA BARAT 2018 Hanafi Hanafi
ArtComm Vol 1 No 2 (2018): ArtComm
Publisher : Universitas Informatika dan Bisnis Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (185.944 KB) | DOI: 10.37278/artcomm.v1i2.112

Abstract

Pilkada Jabar 2018 menyisakan waktu kurang dari satu semester kedepan. Pesta demokrasi untukmemilih para elit nomor satu daerah (Gubernur dan Bupati/Walikota) se Jawa Barat periode 2018 –2023 ini, akan berlangsung pada sekitar pertenganhan 2018 mendatang. Mengingat nilai strategisdan pentingnya ajang politik ini bagi masa depan Jawa Barat sendiri, dibutuhkan sebuah formatyang konstruktif dalam kampanye para calon, khususnya melalui kampanye debat terbuka. Calonmana yang terpilih nantinyalah yang akan membawa Jawa Barat menjemput masa depan limatahunanya. Makalah ini bertujuan untuk menemukan, dan mengetahui berbagai data atau informasimengenai format konstruktif kampanye debat terbuka pada Pilkada Jabar 2018, sehinggaditemukan dan diperoleh gambaran mengenai format konstruktif itu sendiri secara jelas.Adapun dalam bagian pembahasan diperoleh hasil yang dapat dijelaskan yakni: Pertama,Isi/Substansi pokok dalam kampanye debat terbuka pada Pilkada 2018 nanti, selayaknya berkisartentang hal dan urusan pokok yang membumi dan sesuai jatidiri dan karakteristik Jawa Barat.Kedua, Periodisasi pelasanaan kampanye debat terbuka ini, secara garis besar berisikan tiga (3)tahap, yaitu tahap I, II, dan III. Tahapan ini untuk mengukur keterkaitan kuat antara profil, prestasi,kompetensi, dan wawasan para calon dengan jatidiri kedaerahan serta loyalitas ke Jawa Baratanmereka; kesinambungannya dengan perencanaan program dan kebijakan yang dirancang paracalon; dan menguji kemampuan para calon dalam membawa nilai potitioning dan harkat JawaBarat di tingkat nasional bahkan internasional. Ketiga, Kemasan dan setting, kampanye debatterbuka Pilkada Jabar 2018 sebaiknya diukur dengan batasan-batasan nilai sopan-santunmasyarakat, nilai etis kedaerahan serta kearifan local yang senantiasa diwariskan secara turuntemurunditengahmasyarakatpasundanyangreligius.
Perubahan Struktur Sosial Akibat Perkembangan Teknologi Komunikasi Detya Wiryany; Wawan Darmawan
ArtComm Vol 1 No 2 (2018): ArtComm
Publisher : Universitas Informatika dan Bisnis Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (248.519 KB) | DOI: 10.37278/artcomm.v1i2.113

Abstract

Teknologi saat ini memiliki peranan penting dalam kehidupan manusia. Kemajuannya yang pesatmembuat banyak perubahan dalam keberhidupan dan kebersosialan. Teknologi menjadi suatu yangtidak bisa lepas dari pola kehidupan manusia. Hal ini menjadi pemicu berubahnya struktur sosialyang sudah ada di masyarakat terkhusus cara berkomunikasi. Teori Determinisme Teknologi yangdikembangkan Mc Luhan sudah memaparkan bagaimana perubahan pada cara berkomunikasi akanmembentuk cara berpikir, berperilaku, dan bergerak ke abad teknologi selanjutnya di dalamkehidupan manusia. Pada dasarnya Teori Determinisme Teknologi menjelaskan bahwa teknologikomunikasi dapat mengubah kebudayaan manusia. Dampak paling nyata yang dapat dilihat saat iniadalah struktur sosial dalam komunikasi pejabat kenegaraan dan masyarakat. Dimulai dari budayabirokrasi untuk menyampaikan pendapat ataupun masukan kepada pemerintahan dari masyarakatyang harus melalui mekanisme dan prosedural tertentu hingga akhirnya akibat dari perkembanganteknologi komunikasi membentuk budaya baru dimana masyarakat dapat berinteraksi langsungdengan pimpinan daerah bahkan pimpinan suatu Negara melalui bantuan media sosial. Munculnyamedia-media sosial yang emmungkinkan interaksi tanpa batas wilayah membentuk budaya barudimana pejabat pemerintahan dapat secara langsung menerima masukan, pujian dan kritik tanpabatasan birokrasi lagi.
Analisis Desain Signage “Tarik” dan “Dorong” pada Pintu depan Minimarket Menggunakan TSP Model Aditya Ali
ArtComm Vol 1 No 2 (2018): ArtComm
Publisher : Universitas Informatika dan Bisnis Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (343.354 KB) | DOI: 10.37278/artcomm.v1i2.114

Abstract

Signage sebagai media komunikasi visual diciptakan untuk mempermudah aktivitas manusia padalingkungannya. Berbagai komponen harus berkolaborasi untuk menghasikan suatu desain signageyang mampu berinteraksi maksimal dengan manusia penggunanya. Signage yang baik adalah yangpesannya paling bisa diterima oleh semua orang, sehingga orang bisa dipengaruhi untuk membuatkeputusan secara cepat dan sadar berdasarkan informasi yang diberikan. Adalah Chris Calorie yangmemperkenalkan suatu model yang komprehensif mengenai signage yang dikenal dengan TheSignage Pyramid Model (TSP Model). Model ini dapat digunakan untuk merancang, menganalisis,dan mengevaluasi suatu signage. Adapun signage yang menjadi objek dalam penelitian ini adalahsignage pada pintu kaca depan minimarket yang biasa ditempatkan pada handle pintu ataudisekitarnya. Wujudnya berupa stiker dengan tulisan “Tarik” dan “Dorong” dengan arah tulisanbisanya vertikal ke bawah. Signage berwarna merah atau hitam ini lazim ditemui pada minimarketdi Indonesia.
Mencari Informasi Mengenai Publikasi Artikel di Jurnal Ilmiah Faisal Reza; Risa Nurisani
ArtComm Vol 1 No 2 (2018): ArtComm
Publisher : Universitas Informatika dan Bisnis Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (267.445 KB) | DOI: 10.37278/artcomm.v1i2.115

Abstract

Kemenristekdikti mendorong peningkatan publikasi ilmiah sebagai bentuk peningkatan kualitasintelektual dan daya saing bangsa. Namun perlu upaya untuk penulis khususnya dosen untukmendapatkan informasi mengenai publikasi jurnal itu sendiri. Dunia publikasi jurnal meskipuntelah lama ada dan telah sangat berkembang serta menjadi tolak ukur ranking kualitas publikasipenulis di dunia, di Indonesia sendiri hal ini cenderung masih baru. Masih perlu digali informasiinformasi terkait publikasi artikel di jurnal ilmiah. Artikel ini mencoba menjadi sedikit sumberinformasi untuk dosen, mahasiswa, peneliti, pada posisinya sebagai penulis agar mulai mengenalwadah publikasi ilmiah yang kini mulai giat digerakkan pemerintah. Rumusan masalah dalampenelitian ini adalah: (1) bagaimana cara mendapatkan informasi mengenai jurnal nasional, jurnalterakreditasi nasional, dan jurnal internasional, (2) bagaimana cara mengakses jurnal yang sesuaidengan bidang ilmu yang diinginkan, dan (3) contoh bagaimana melakukan penyerahan artikelmelalui OJS (Open Journal System). Metode penelitian yang digunakan adalah metode kualitatifdesktiptif. Data diperoleh dengan observasi partisipatif dan studi pustaka. Hasil penelitianmenunjukkan, jurnal dikelompokkan menjadi dua kelompok utama, yaitu berdasarkan bidang ilmu(luas, cukup spesifik, dan lebih spesifik), dan status jurnal (Nasional BerISSN, NasionalTerakreditasi, dan Internasional). Simpulan dari penelitian ini adalah agar penulis mengenal jurnalberdasarkan bidang ilmu, dan status jurnalnya untuk menjadi salah satu strategi penulis agar dalamproses submit artikel sesuai dengan kebutuhan dan tujuan publikasi yang diinginkan.
Representasi Gender dalam Berita Kriminal di Tribun.com Charisma Asri Fitrananda
ArtComm Vol 1 No 2 (2018): ArtComm
Publisher : Universitas Informatika dan Bisnis Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (203.569 KB) | DOI: 10.37278/artcomm.v1i2.116

Abstract

Tingginya nilai berita di media massa mengenai isu seks, gender, naluri, kebutuhan, keinginan,ambisi terhadap lawan jenis, sehingga muatan beritanya terlihat merendahkan perempuan. Banyakfaktor yang dapat digunakan untuk menjelaskan media yang bias gender, dalam artian ada hal yangtidak terlihat oleh kasat mata bagaimana media merepresentasikan korban perempuan dalamkekerasan seksual. Hal ini karena media merupakan ruang bagi pihak dominan, dalam hal ini lakilaki,untukmenyebutkaneksistensimereka.Dalamupayamenelitibiasgenderdalampemberitaanmedia massa, menurut Subono (2003), jurnalisme yang berperspektif gender diartikan sebagaikegiatan atau praktik jurnalistik yang selalu mempermasalahkan ketimpangan antara laki-laki danperempuan. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan metode penelitian kualitatif dalamproses analisis wacana kritis Sara Mills. Gagasan Sara Mills dalam teori analisis wacana kritismemusatkan perhatian pada bagaimana posisi-posisi aktor dalam teks. Metode ini bersifatdeskriptif dengan mengumpulkan data yang menggunakan primer dan wawancara. Dalam beritakekerasan seksual yang dipublikasikan oleh Tribun.com, tampak bahwa realitas simbolismemungkinkan dunia yang korbannya selalu perempuan. Dan dalam posisi itu, perempuan semakinterpinggirkan oleh ketidaksetaraan gender. Hal tersebut dapat terlihat dari penggunaan kata-kataseperti; nama samaran "bunga", kata tentang profesi bidan, penggunaan kata "digagahi" dan "mintadilayani", dan juga pelanggaran kode etik jurnalistik.
Pelecehan Seksual Di Ruang Publik Qisthy Rabathy; Elly Komala
ArtComm Vol 1 No 2 (2018): ArtComm
Publisher : Universitas Informatika dan Bisnis Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (210.755 KB) | DOI: 10.37278/artcomm.v1i2.117

Abstract

Pelecehan seksual dapat berupa komentar verbal, gerakan tubuh atau kontak fisik yang bersifatseksual yang dilakukan seseorang dengan sengaja, dan tidak dikehendaki atau tidak diharapkan olehkorban. Sedangkan Pelecehan di ruang publik diambil dari kata “street harassment” yang diartikanpelecehan di jalan atau ruang publik. Maraknya kasus pelecehan seksual yang terjadi di ruang publikdan banyak diberitakan di media massa dan media sosial, membuat masyarakat khususnya parawanita menyadari tentang bahayanya pelecehan seksual. Mereka memahami bahwa pelecehanseksual dapat terjadi dalam berbagai bentuk, kapan saja dan dimana saja. Para korban yang pernahmenjadi korban pelecehan seksual di ruang publik kini lebih waspada dan berhati-hati ketikaberaktivitas di luar rumah dan ketika berhadapan dengan orang asing. Mereka menjadi lebih pekaakan hal-hal ganjil yang terjadi pada atau di sekitar mereka. Pelecehan seksual di ruang publik dapatditekan dengan memberikan pendidikan seks dini kepada anak-anak di bawah umur dan penerapanhukum yang tegas pada pelaku pelecehan serta adanya pemikiran terbuka dari masyarakat terhadapkasus pelecehan seksual untuk membantu pemulihan trauma korban.
Perancangan Aplikasi Digital Sebagai Media Komunikasi Antara Nondifabel Dengan Penyandang Tuli Fadhly Abdillah; Purmaningrum Maeni; Dwi Ario Abadi
ArtComm Vol 1 No 2 (2018): ArtComm
Publisher : Universitas Informatika dan Bisnis Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (403.814 KB) | DOI: 10.37278/artcomm.v1i2.118

Abstract

Komunikasi merupakan salah satu faktor utama dalam menunjang ketercapaiannyasebuah visi misi suatu perusahaan, tak terlepas penyandang disabilitas tuli,penyandang tuli memiliki keterbatasan dalam pendengaran, sehingga komunikasiyang terjalin sampai saat ini belum berjalan dua arah. Maka dari itu dibutuhkan sebuahmedia untuk menjembatani permasalahan yang terjadi di sebuah perkantoran/perusahaan. Tujuan dari perancangan ini adalah untuk memecahkanmasalah ketika terjadinya banyak gangguan komunikasi atau sulitnya komunikasiantara penyandang tuli dengan rekan kerja nondifabel. Metode yang digunakan dalamperancangan ini adalah penelitian kualitatif, instrument yang digunakan dengan caraobservasi, wawancara dan kajian pustaka dengan pendekatan Human Centred Design.Dalam perancangan ini menawarkan solusi berupa aplikasi digital yang dapatdigunakan oleh penyandang tuli dan rekan kerja nondifabel, kesimpulnan daripenelitian ini menujukkan bahwa aplikasi digital mampu memjembatani proseskomunikasi dalam lingkup perusahaan, namun perlu mengembangkan fitur-fitur lainsehingga aplikasi dapat bekerja lebih efektif.

Page 2 of 13 | Total Record : 121