Claim Missing Document
Check
Articles

Found 30 Documents
Search

IMPLEMENTASI PROGRAM LEAGUE OF CHANGE DALAM PERUBAHAN PERILAKU ODHA MENGHADAPI STIGMA HIV/ AIDS Fitrananda, Charisma Asri
Jurnal Kajian Komunikasi Vol 3, No 1 (2015)
Publisher : Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (217.708 KB) | DOI: 10.24198/jkk.v3i1.7389

Abstract

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui latar belakang dilaksanakannya Program LeagueOf Change, pola komunikasi pada program League Of Change dan dampak yang dirasakan oleh ODHAsetelah mengikuti program League Of Change. Pendekatan penelitian yang digunakan adalah kualitatif,dengan paradigma konstruktivisme dan jenis penelitian studi kasus. Subjek penelitian adalah orang-orangyang mempunyai peran dalam program League Of Change yang dipilih secara purposif. Pengumpulan datadiperoleh melalui wawancara mendalam, observasi dan studi pustaka. Data yang diperoleh akan melewatitahapan triangulasi sebagai sarana pengecekan, pemeriksaan dan perbandingan kembali dengan derajatkepercayaan suatu informasi yang dilakukan oleh seseorang yang ahli dalam bidang HIV/AIDS. Hasilpenelitian ini menunjukkan bahwa latar belakang dilaksanakannya program League Of Change berasal daritiga faktor kepentingan yaitu ODHA, organisasi, dan masyarakat. Pola komunikasi pada program LeagueOf Change terjadi melalui dua proses komunikasi yaitu dari komunitas kepada ODHA, dan dari komunitaskepada masyarakat. Dampak yang dirasakan oleh ODHA setelah mengikuti program League Of Changedibagi menjadi dua bagian yaitu dampak internal, dan dampak eksternal.
IMPLEMENTASI PROGRAM LEAGUE OF CHANGE DALAM PERUBAHAN PERILAKU ODHA MENGHADAPI STIGMA HIV/ AIDS Charisma Asri Fitrananda
Jurnal Kajian Komunikasi Vol 3, No 1 (2015): June 2015
Publisher : Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (217.708 KB) | DOI: 10.24198/jkk.v3i1.7389

Abstract

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui latar belakang dilaksanakannya Program LeagueOf Change, pola komunikasi pada program League Of Change dan dampak yang dirasakan oleh ODHAsetelah mengikuti program League Of Change. Pendekatan penelitian yang digunakan adalah kualitatif,dengan paradigma konstruktivisme dan jenis penelitian studi kasus. Subjek penelitian adalah orang-orangyang mempunyai peran dalam program League Of Change yang dipilih secara purposif. Pengumpulan datadiperoleh melalui wawancara mendalam, observasi dan studi pustaka. Data yang diperoleh akan melewatitahapan triangulasi sebagai sarana pengecekan, pemeriksaan dan perbandingan kembali dengan derajatkepercayaan suatu informasi yang dilakukan oleh seseorang yang ahli dalam bidang HIV/AIDS. Hasilpenelitian ini menunjukkan bahwa latar belakang dilaksanakannya program League Of Change berasal daritiga faktor kepentingan yaitu ODHA, organisasi, dan masyarakat. Pola komunikasi pada program LeagueOf Change terjadi melalui dua proses komunikasi yaitu dari komunitas kepada ODHA, dan dari komunitaskepada masyarakat. Dampak yang dirasakan oleh ODHA setelah mengikuti program League Of Changedibagi menjadi dua bagian yaitu dampak internal, dan dampak eksternal.
DEVELOPMENT OF TOURISM BUSINESS POTENTIAL THROUGH THE USE OF SMARTPHONES IN MARKET TOURISM WARNASARI VILLAGE DISTRICT OF BANDUNG Yogi Muhamad Yusuf; Charisma Asri Fitrananda; Mochamad Iqbal; Vikry Abdullah Rahiem
Pasundan International of Community Services Journal (PICS-J) Vol 2 No 1 (2020): Volume 2 Number 01 June 2020
Publisher : LPM Universitas Pasundan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23969/pics.v2i1.2798

Abstract

This service aims to provide socialization on the use of smartphones as a means of promotion in the tourism potential of Warnasari Village tourism business operators, PangalenganDistrict, Bandung Regency. The tourism businesses managed by tourism businesses and Youth Organization in Warnasari Village are Situ Cileunca, Rafting, Cukul Sunrise Point and AgroTourism. Business operators have developed several types of tourism potential in the Warnasari Village with a target market for the lower middle class. But because of the growing demand from consumers in terms of the tourism sector, the target market wants to be changed to the upper middle class. The problem that is owned by partners is the lack of ability in terms of the use of smartphones such as photo editing, video editing and the use of social media. Community service activities using a contextual approach that is providing theoretical material first and followed by workshops directly editing photos and videos using a smartphone and uploading his work produced by partners. Then proceed with the method of briefing photo and video editing techniques, and the use of social media in marketing tourism potential in Pangalengan.
Program Kemitraan Masyarakat (PKM) untuk Usaha Sabun Herbal di Kota Bandung Dhini Ardianti; Charisma Asri Fitranandan
ABDI MOESTOPO: Jurnal Pengabdian Pada Masyarakat Vol 2, No 01 (2019): Januari 2019
Publisher : Universitas Prof. Dr. Moestopo (Beragama)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (203.55 KB) | DOI: 10.32509/am.v2i1.692

Abstract

Usaha Sabun Herbal sebagai mitra dalam program kemitraan masyarakat (PKM) berada di wilayah Margacinta, Kelurahan Margasari, Kecamatan Buahbatu, Kota Bandung, dan memulai usaha sekitar tahun 2004. Usaha sabun herbal yang dikembangkan oleh Mitra 1 (Bydara) dan Mitra 2 (Marcin) adalah atas dasar kebutuhan para wanita dalam merawat kecantikan dengan bahan-bahan yang alami. Masalah utama mitra adalah belum berkembangnya usaha sesuai harapan pada kedua mitra. Kegiatan program kemitraan masyarakat ini dilaksanakan pada April sampai September 2018. Permasalahan yang dihadapi kedua Mitra meliputi: (1) terhambatnya proses legalitas izin usaha, (2) keterbatasan keahlian SDM di bidang desain produk dan kemasan, (3) terbatasnya kemampuan promosi online maupun offline untuk menjangkau pangsa pasar, (4) terbatasnya peralatan dan perlengkapan produksi. Kondisi ini menyebabkan usaha mitra tidak berkembang. Metode pelaksanaan yang dilakukan adalah pelatihan/workshop desain produk kemasan, dan pelatihan pemasaran/promosi secara online/offline, bimbingan teknis/fasilitasi proses legalitas izin usaha, fasilitasi tambahan bahan baku dan perlengkapan produksi lainnya. Hasil dari kegiatan ini adalah: Proses legalitas usaha sudah memasuki tahap akhir di BPPOM, kedua mitra memiliki tambahan keterampilan dalam membuat kemasan produk, mampu membuat akun e-commerce dan media sosial sebagai media promosi online. Kedua mitra terbantu setelah adanya fasilitasi tambahan bahan baku. Dengan adanya kegiatan PKM ini produktivitas usaha sabun herbal pun meningkat dalam tiga bulan terakhir.
Video and Film Editing Training for Literacy Activist at Home Reading Kali Atas, Cicalengka Trias Pyrenia Iskandar; Charisma Asri Fitrananda; Yogi Mochamad Yusuf; Rasman Sonjaya
MITRA: Jurnal Pemberdayaan Masyarakat Vol 3 No 1 (2019): MITRA: Jurnal Pemberdayaan Masyarakat
Publisher : Institute for Research and Community Services

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25170/mitra.v3i1.503

Abstract

Videos and movies can be categorized as one of mass media in conveying messages to society. One of the important processes in video or film making is the editing process.The community service reported in this paper aimed to provide a training on film and video editing for literacy activists at the Kali Atas Community House of Reading, Cicalengka. Based on the analysis of the conditions faced by the participants, it was decided that the community service program should not only focus on increasing people's reading interest, but should also include activities that support the creativity of the community. The specific target expected from the training was to increase the participants’ creativity demonstrated by their ability to create video content that can attract people's reading interest. The film and video editing training was implemented for 3 weeks, starting from surveys, interviews, activities, evaluations, to final report. As a result of this activity, literacy activists who belonged to the Kali Atas Community House of Reading, Cicalengka, showed that they were able to produce a video that contained useful information for literacy promotion activities and this video was later uploaded on social media such as YouTube, Facebook, and Iinstagram. We recommend that this activity be continued to support literacy activities in Cicalengka such as discussion on media literacy, mural painting as well as more advanced training on film/video editing.
Bahasa Kasih Pada Tunanetra Anak Di Balai Rehabilitasi Sosial Penyandang Disabilitas Sensorik Netra (BRSPDSN)  Nisrina Salsabila Taufiq; Yanti Susila T.; Charisma Asri Fitrananda
Communication Vol 11, No 2 (2020): Communication
Publisher : Fakultas Ilmu Komunikasi - Universitas Budi Luhur

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36080/comm.v11i2.1172

Abstract

Salah satu bentuk dari komunikasi adalah menggunakan bahasa verbal dan nonverbal, dimana keduanya mengandung bahasa kasih (love language). Dalam penggunaan bahasa kasih pada tunanetra anak, konsep diri yang terbentuk dari kasih sayang yang mereka terima, serta pola komunikasi yang terbentuk dari interaksi antara mereka dengan orang terdekat menjadi fokus penelitian. Penelitian ini dilaksanakan di Balai Rehabilitasi Sosial Penyandang Disabilitas Sensorik Netra (BRSPDSN) Wyata Guna Bandung dengan menggunakan metode deskriptif kualitatif. Subjek penelitian ditentukan dengan metode purposive sampling. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah observasi dan wawancara mendalam kepada narasumber, yaitu tunanetra anak dan pekerja sosial yang ada di BRSPDSN Wyata Guna Bandung. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa bahasa kasih kata-kata penegas (word of affirmation) dan pelayanan (acts of service) merupakan bahasa kasih yang dimiliki tunanetra anak di BRSPDSN Wyata Guna Bandung. Kasih sayang yang diterima tunanetra anak memengaruhi cara mereka berinteraksi dengan orang lain. Tunanetra anak yang merasa disayangi menjadi lebih terbuka dan nyaman terhadap significant other, sedangkan tunanetra anak yang tidak merasa disayangi merasa tidak nyaman dan tidak peduli kepada significant other. Dari kasih sayang itu juga dapat membentuk konsep diri yang positif kepada tunanetra anak. Pola komunikasi yang terdapat pada komunikasi interpersonal antara tunanetra anak dan significant other ialah pola komunikasi primer dan sekunder, namun pola komunikasi tersebut tidak akan terbentuk jika jarang terjadi interaksi.
Persepsi Gamers tentang Aktivitas Microtransactions di Virtual Goods Marketplace Itemku.com Vikry Abdullah Rahiem; Charisma Asri Fitrananda
CoverAge: Journal of Strategic Communication Vol 11 No 2 (2021)
Publisher : Fakultas Ilmu Komunikasi Universitas Pancasila

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35814/coverage.v11i2.2018

Abstract

The growth of games as a fast growing industry in Indonesia has made online gaming business lines increasingly developed, so that a business market for buying and selling virtual goods (virtual items in games) is formed in several virtual goods marketplaces such as itemku.com. The formation of the business market on the virtual goods marketplace has created various perceptions to support their gaming activities. This study uses qualitative methods, observation techniques, in-depth interviews and documentation. The theory used is perception. This study will discuss how variables such as sensation, anticipation and interpretation are formed from gamers about how microtransactions are carried out and also associated with CMC (Computer Mediated Communcations) to find out how communication patterns occur in these mictrotransactions. As a result, the majority of gamers have the same perception of microtransactions. Gamers who make virtual goods transactions aim to get satisfaction as well as actualization, virtual items that have more value in the game also trigger to perform microtransactions as part of the pride, and factor of self-existence when doing gaming activities using CMC.
PENINGKATAN KEMAMPUAN KOMUNIKASI RELAWAN SOSIAL DESA TANJUNGWANGI, KECAMATAN CICALENGKA, KABUPATEN BANDUNG MELALUI TEKNIK PUBLIC SPEAKING Charisma Asri Fitrananda; Iing Saefudin; Mochamad Iqbal
Jurnal Warta Desa (JWD) Vol. 3 No. 2 (2021): Jurnal Warta Desa (JWD)
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat Universitas Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (271.369 KB) | DOI: 10.29303/jwd.v3i2.140

Abstract

This service aims to empower the Social Volunteers of Tanjungwangi Village, Cicalengka District, Bandung Regency in improving their public speaking skills. The ability to speak in public is an important part of every activity, especially activities in social settings. In fact, there are still very few social volunteers who have public speaking skills in carrying out their duties in various social activities. From this, the Community Service Team for the Communication Science Study Program of Universitas Pasundan took the initiative to carry out community service with the theme of Improving the Communication Ability of Social Volunteers in Tanjungwangi Village, Cicalengka District, Bandung Regency, West Java Province through Public Speaking Techniques. The location selection is inseparable from the large number of community social volunteers who wish to have the ability to speak in front of the general public and presentation techniques during counseling but have not yet been honed. The method used in this training is to present material, discussion, and simulation. The problems faced by partners are partners who do not yet have the ability to make materials or materials for counseling, partners have not been able to communicate effectively using public speaking techniques. This service activity uses a contextual approach, namely giving theory first and providing direction and mentoring partners in making outreach materials, preparing presentations, and public speaking techniques. Then with the facilitating method in content containing counseling, information, and education materials in the form of writing and video through social media.
Pengembangan Pemasaran Online Untuk Pelaku Usaha di Desa Warnasari, Kecamatan Pangalengan, Kabupaten Bandung Yulia Segarwati; Charisma Asri Fitrananda; Mochamad Iqbal; Vikry Abdullah Rahiem
KAIBON ABHINAYA : JURNAL PENGABDIAN MASYARAKAT Vol. 2 No. 2 (2020)
Publisher : Universitas Serang Raya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30656/ka.v2i2.2066

Abstract

Pengabdian ini bertujuan untuk memberikan sosialisasi pemanfaatan media online sebagai sarana pemasaran hasil produksi anggota Karang Taruna Desa Warnasari, Kecamatan Pangalengan, Kabupaten Bandung dengan harapan dapat memperluas area pemasaran yang akan memberikan imbas terhadap peningkatan omset. Adapun masalah yang dimiliki oleh mitra adalah kurangnya kemampuan serta pengelolaan manajemen usaha mitra masih terbatas, terutama dalam memperkenalkan produk unggulannya ke khalayak sasaran pasar mereka yang lebih luas lagi melalui kegiatan promosi yang tepat sasaran baik secara offline maupun online Kegiatan ini menggunakan metode pendekatan kontektual yaitu memberikan materi teori terlebih dahulu dan dilanjutkan dengan workshop langsung mengunggah produk-produk yang dihasilkan oleh anggota Karang Taruna yang merupakan pelaku usaha. Lalu dilanjutkan dengan metode pengarahan teknik pemasaran online dan pendampingan usaha. Metode ini langsung dipraktikkan oleh instruktur dengan mitra agar mitra dapat langsung memahami aplikasi-aplikasi marketplace dan pendampingan dalam pengembangan pengetahuan dan kemampuan untuk mengakses marketplace secara online, serta memfasilitasi kegiatan promosi melalui media online (e- commerce dan social media). Hasil pelatihan menunjukkan bahwa peserta pengabdian sangat tertarik mengikuti pelatihan- pelatihan semacam ini karena sangat merasa terbantu dalam memanfaatkan media online sebagai sarana pemasaran hasil produksi yang sudah berkembang pesat dewasa ini. Adanya optimalisasi kinerja melalui peningkatan daya kreativitas dan inovasi SDM, yaitu melalui pemahaman konsep startegi pemasaran, terutama melalui kemampuan pemasaran online, sehingga mitra mampu memperkenalkan produk usaha lebih luas lagi dan menciptakan sebuah destination branding melalui media online.
INTERAKSI SIMBOLIK BREAST CANCER SURVIVOR DI KOTA BANDUNG Charisma Asri Fitrananda; Nur Ratih Devi Affandi
Jurnal Ilmiah Ilmu Komunikasi Communique Vol 5 No 1 (2022): Jurnal Ilmiah Ilmu Komunikasi Communique
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31289/jikq.v5i1.117

Abstract

Kanker payudara mrupakan penyakit yang diangap mengerikan bagi mayoritas perempuan di seluruh dunia. Data di Who menunjukkan jumlah pengidap kanker payudara pada tahun 2020 lebih dari 2,3 juta dengan angka kematian 685.000. Sedangkan di Indonesia mencapai angka 68.858 kasus dengan peningkatan 16,6% dari total 396.914 kasus. Kanker payudara merupakan penyebab kematian tertinggi d Kota Bandung. Penderita kanker payudara yang tentunya menganggap penyakitnya merupakan hal yang mematikan tentu saja memiliki konsep diri yang berbeda dengan perempuan pada umumnya. Dengan pendekatan teori Interaksi simbolik dari Herbert Mead penelitian ini akan menguak sisi Mind (persepsi), Self (Kinsep Diri) dan Society (cara beinteraksi) metode penelitian kualitatif digunakan dalam penelitian ini karena dianggap memiliki kekhasan dalam menguak fakta dari informan. Informan dengan jumlah 10 orang berdasarkan ungkapan dari Creswell (2008). Hasil dari penelitian ini ditemukan bawa Self dari informan yakni persepsi akan rendah diri, minder yang dimaknai dengan persepsi negative yan membentuk Self atau konsep diri demikian. Juga persepsi akan diri yang terpilih, diri yang kuat dan diri yang menginspirasi dimaknai sebagai persepsi positif yang membentuk Self atau konsep diri sejalam. Cara bertindak dari survivor dengan bertindak senormal mungkin dengan persepsi dan konsep diri positif yang mereka dapatkan.