Siwayang Journal: Publikasi Ilmiah Bidang Pariwisata, Kebudayaan, dan Antropologi
SIWAYANG JOURNAL | ISSN: 2828-8823 merupakan Jurnal ilmiah yang mempublikasikan artikel bidang Pariwisata, Kebudayaan, dan Antropologi yang diterbitkan setiap 4 kali dalam satu tahun (Maret, Juni, September, Desember)
Articles
65 Documents
TRADISI DALAM PERNIKAHAN SUKU BUGIS WAJO “RITUAL MANRE LEBBE (KHATAM AL-QUR’AN) DAN MAPPACCI“
Nur Marfiani
SIWAYANG Journal: Publikasi Ilmiah Bidang Pariwisata, Kebudayaan, dan Antropologi Vol. 1 No. 4 (2022)
Publisher : Penerbit Lafadz Jaya
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.54443/siwayang.v1i4.452
Tulisan ini membahas tentang tradisi pernikahan manre lebbe (khatam Al-Quran) dan mappacci di masyarakat Desa Anabanua, Kecamatan Maniangpajo, Kabupaten Wajo. Manre Lebbe atau yang dalam bahasa Indonesia disebut Khatam Al-Quran adalah salah satu ritual yang dilakukan pada saat malam Tudang Penni. Sedangkan Mappacci merupakan salah satu ritual adat Bugis yang dilakukan sebelum acara akad nikah dilaksanakan keesokan harinya. Dilakukan setelah manre lebbe kemudian dilanjutkan dengan mappacci Kalau diartikan ke bahasa Indonesia Mappacci itu artinya membersihkan diri. Baik itu membersihkan diri secara jasmani maupun secara rohani. Tulisan ini bertujuan agar kita bisa tahu tanggapan masyarakat mengenai tradisi pernikahaan yang ada pada masyarakat suku bugis Wajo khususnya di desa Anabanua, Kecamatan Maniangpajo Kabupaten Wajo dan juga untuk mengetahui tata cara pelaksanaan ritual manre lebbe dan mappacci di desa Anabanua Kecamatan Maniangpajo Mabupaten Wajo. Jenis penelitian yang dipakai dalam jurnal ini yaitu metode kualitatif deskriptif . Hasil yang diperoleh dalam penelitian ini dari meramalkan suatu fenomena melalui pengumpulan data diharapkan dapat menambah dan memperkaya literatur dan bagi mahasiswa yang mengadakan penelitian serupa serta menambah pengetahuan dan memberikan pengalaman baru mengenai tradisi pernikahan pada masyarakat suku bugis Wajo yaitu ritual manre lebbe (khatam Al-Qur’an) dan Mappaccci.
TRADISI-TRADISI DALAM PEMBAGIAN HARTA WARISAN DI MASYARAKAT MINANGKABAU
Lilis Lilis
SIWAYANG Journal: Publikasi Ilmiah Bidang Pariwisata, Kebudayaan, dan Antropologi Vol. 2 No. 1 (2023)
Publisher : Penerbit Lafadz Jaya
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.54443/siwayang.v2i1.453
Artikel ini membahas tentang tradisi pewarisan dalam masyarakat Minangkabau. Tujuan penulisan ini bermaksud untuk mengkaji mengenai apa saja pewarisan dimasyarakat Minangkabau dan apa hubungan antara hukum islam dan hukum adat dalam pemberian warisan pada masyarakat Minangkabau. Metode penitian yang digunakan yaitu metode kualitatif, desain penelitian deskriptif kualitatif serta terknik analisis data dalam penelitian ini yaitu studi literatur. Hasil penelitian ini yaitu pembagian harta warisan diminangkabau terdapat dua jenis yaitu harta pusaka tinggi dan harta pusaka rendah serta untuk hubungan hukum islam dan hukum adat terdapat 2 asas yaitu asas-asas hukum waris adat dan asas-asas hukum waris islam. Maka dapat disimpulkan bahwa dalam masyarakat Minangkabau terdapat 2 jenis harta yaitu harta pusaka tinggi dan harta pusaka rendah dimana harta pusaka tinggi ini hanya diberikan kepada garis keturunan ibu dan tidak boleh diperjual belikan hanya bisa manfaatnya saja yang dirasakan, akan tetapi bisa di gadaikan kalau ada alasannya itupun harus ada persetujuan dengan sesama kaum keturunannya.
TRADISI MADDOJA BINE DESA ANABANUA KABUPATEN WAJO
Nurhalisa Nurhalisa
SIWAYANG Journal: Publikasi Ilmiah Bidang Pariwisata, Kebudayaan, dan Antropologi Vol. 2 No. 1 (2023)
Publisher : Penerbit Lafadz Jaya
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.54443/siwayang.v2i1.465
Tulisan ini membahas tentang tradisi maddoja bine di masyarakat desa anabanua,Kecamatan Maniangpajo,Kabupaten Wajo.Dari asal katanya,maddoja yaitu berarti begadang atau tidak tidur,sedangkan bine artinya benih.Petani yang melakukan tradisi maddoja bine akan menjaga benih padi yang sedang direndam,sebelum ditabur (dalam istilah sehari-hari masyarakat desa anabanua disebut ma’gugu) di sawah keesokan harinya.sambil mengisi waktu pada malam maddoja bine tersebut,masyarakat biasanya menikmati hidangan kue-kue tradisional bugis yang khusus disediakan untuk acara maddoja bine.
BUDAYA KUDA MENARI MASYARAKAT UJUNG LERO
Arafah Arafah
SIWAYANG Journal: Publikasi Ilmiah Bidang Pariwisata, Kebudayaan, dan Antropologi Vol. 2 No. 1 (2023)
Publisher : Penerbit Lafadz Jaya
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.54443/siwayang.v2i1.472
Kuda menari merupakan adat dan budaya yang dilakukan oleh masyarakat desa Ujung lero setahun sekali. Nama lain kuda menari adalah “Nyareng Patuddu “. Nyareng patuddu merupakan kegiatan yang dilakukan oleh masyarakat desa Ujung lero selama 1-3 hari berturut turut. Nyareng patuddu pada dasarnya dilakukan oleh masyarakat desa Ujung lero sebagai bentuk rasa syukur kepada Allah SWT. pada anaknya yang berhasil menamatkan Al-Qur’an. Nyareng patuddu merupakan kegiatan yang dilakukan untuk memperingati hari kelahiran Nabi Muhammad Saw. Hal yang paling menarik adalah budaya Bugis yang selalu berdampingan dengan budaya Mandar. Kuda yang ditunganggi telah dilatih dan akan menari sesuai dengan iringan musik. Anak yang menunggangi kuda akan mengenenakan pakaian Adat Bugis (Baju bodo) yang terdiri atas perempuan dan laki-laki. Anak yang menunggang kuda akan ditutupi dengan “Lallang totama“
POTENSI WISATA RELIGI SYAIKHONA KHOLIL BANGKALAN PADA PENGEMBANGAN UMKM
Milatul Islamiyah;
Holis Holis
SIWAYANG Journal: Publikasi Ilmiah Bidang Pariwisata, Kebudayaan, dan Antropologi Vol. 2 No. 1 (2023)
Publisher : Penerbit Lafadz Jaya
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.54443/siwayang.v2i1.498
Wisata religi merupakan wisata yang sangat digemari oleh masyarakat Indonesia. Penelitian yang sudah dilakukan oleh peneliti memiliki tujuan untuk mengetahui potensi wisata religi Syaikhona Kholil yang berdampak pada UMKM di desa Martajasah. Penelitian yang dilakukan oleh peneliti mengggunakan metodelogi kualitatif yang digunakan untuk menjelaskan, menggambarkan, menyelidiki, ataupun melakukan pendekatan secara utuh terhadap objek yang diteliti kemudian dituangkan dalam bentuk kata-kata dengan cara melakukan observasi langsung di lapangan,kemudian mewawancarai beberapa narasumber serta melihat dari buku, jurnal, Undang - Undang, dan peraturan terkait dengan potensi wisata religi dan UMKM. Dari hasil penelitian yang diperoleh bahwa potensi wisata religi Syaikhona Kholil dalam 4a yaitu Attraction (atraksi) dari wisata religi Syaikhona Kholil merupakan wisata budaya, kemudian dalam aspek Amenity (fasilitas) yang tersedia cukup banyak sehingga memudahkan wisatawan untuk menginap maupun mencari makan di sekitar wisata religi Syaikhona Kholil, selanjutnya dalam aspek Accessibility (Aksesibilitas) dalam hal ini wisatawan dapat berkunjung mengunakan transportasi umum maupun kendaraan pribadi karena banyaknya transportasi umum dan juga jalan yang sudah bagus untuk dilewati saat membawa kendaraan pribadi, dan yang terakhir ada Ancilliary (Pelayanan Tambahan) yang banyak tersedia di sekitar wisata religi Syaikhona Kholil. Dan UMKM Syaikhona Kholil berkembang dengan banyaknya kunjungan dari wisatawan.
STUDI KELAYAKAN PANTAI SAWARNA SEBAGAI DESTINASI WISATA UNTUK MENINGKATKAN PEREKONOMIAN MASYARAKAT SETEMPAT
Anjali Najah Savira;
Mahani Assegaff;
Lasti Syania;
Chudamul Furqon;
Febriana Marseli;
Bastian Hendra Gunawan;
Afirrah Lutfiah Maghningtias
SIWAYANG Journal: Publikasi Ilmiah Bidang Pariwisata, Kebudayaan, dan Antropologi Vol. 2 No. 2 (2023)
Publisher : Penerbit Lafadz Jaya
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.54443/siwayang.v2i2.1111
Most of the coastal areas in Indonesia are natural areas that have potential tourism and not yet developed optimally, one of which is the coastal area of Sawarna who is in the Banten. Tourist activities in this area have long been underway, and coastal areas Sawarna have a spacious and beautiful beach area with rocks that become one of the attractions of tourism. This research aims to find out and explain the role of human resources in tourism development on the beach of Sawarna. Method qualitative descriptive analysis is used in this study. And the data collection method performed namely through observation, document analysis, interview results and library studies as data Collection Instrument. Based on the results of research can be concluded that tourism in Indonesia, it has a large role as an economic driver. Society in the region tourism is a human resource that has an important role in contributing to improving tourism in the area. The role of human resources in the development of tourism in the coastal area of Sawarna is an aspect of success in doing development of existing tourist potential.
PARIWISATA HALAL SEBAGAI PENUNJANG PARIWISATA DI DESA WISATA MENGGORO
Dian Deliana
SIWAYANG Journal: Publikasi Ilmiah Bidang Pariwisata, Kebudayaan, dan Antropologi Vol. 2 No. 2 (2023)
Publisher : Penerbit Lafadz Jaya
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.54443/siwayang.v2i2.676
Even though Indonesia has a large Muslim population, only a few people are actively involved in the religious tourism industry which is still a topic of interest. Religious tourism has not significantly affected the economy of Menggoro Village. Religious tourism in Indonesia still has a lot of room to be developed so that it can better serve society as a whole. The religious tourism area of Menggoro Tourism Village has a lot of potential to improve the economy of the local community. To maximize the expansion of religious tourism, Menggoro Village can be developed as part of halal tourism. This study aims to determine whether halal tourism has the potential to benefit the local economy or not. The research method is to conduct observations and interviews with the community and tourism village managers who are actively involved in religious tourism. In-depth interviews were conducted with important people who are in charge of the tourism village. According to the findings, making souvenirs, sharia homestays, halal certification for the typical dishes of Menggoro Village, and display areas for original tourism village products can maximize the economic potential of the population. Religious tourism is recognized as superior by the people of Menggoro Village, business owners and tourists.
PEMANFAATAN MEDIA SOSIAL INSTAGRAM SEBAGAI SARANA PEMASARAN PRODUK TOUR AND TRAVEL DI DESA PINGE
Ni Made Ayu Juliantini;
I Putu Rizky Mahendra;
Tasya Griselda Pangaribuan;
I Gusti Made Riko Hendrajana;
Firlie Lanovia Amir
SIWAYANG Journal: Publikasi Ilmiah Bidang Pariwisata, Kebudayaan, dan Antropologi Vol. 2 No. 2 (2023)
Publisher : Penerbit Lafadz Jaya
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.54443/siwayang.v2i2.1290
The tourism industry is one of the largest industries in the world, including Indonesia. So, it is said that this industry has considerable influence, so that it becomes an opportunity for business. Pinge Village is a small tourist village that is old enough to offer various tourist attractions jogging trekking, picking flowers, and planting rice. In addition, there are beautiful views, and a cool and beautiful atmosphere. This study aims to determine the influence of Instagram social media promotions on the decisions of tourists visiting Pinge Village. The method used in this research is qualitative method. The qualitative method is a method that observes directly, and this method produces a more comprehensive study of a phenomenon. The results of the study show that there is still a lack of marketing strategy through Instagram social media, a lack of the community's role in developing tour packages.
ANALISIS PROMOSI EVENT BUDAYA PASOLA SEBAGAI DAYA TARIK WISATA DI KABUPATEN SUMBA BARAT
Ulfi Maranisya;
Nawina Sharen
SIWAYANG Journal: Publikasi Ilmiah Bidang Pariwisata, Kebudayaan, dan Antropologi Vol. 2 No. 2 (2023)
Publisher : Penerbit Lafadz Jaya
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.54443/siwayang.v2i2.1340
This study aims to analyze the existing promotions at the Pasola cultural event in West Sumba Regency by looking at the promotion, events and tourist attractions. This research uses quantitative methods with a sample of 30 respondents. The data results using analytical tools can be concluded, namely the results of the questionnaire distributed to respondents who visited the Pasola cultural event, from the results of the validity and reliability tests in the table, showing that all statements used in the questionnaire in this study are valid and reliable from the results of the multiple linear regression equation. The conclusion in this study is that the more promotion and development of cultural events there are, the more tourist attractions issued by tourist attractions which will affect other variables such as visiting interest in West Sumba Regency.
LONGKO: HARGA DIRI BERBASIS ETIKA PADA MASYARAKAT TORAJA
Abdul Rahman
SIWAYANG Journal: Publikasi Ilmiah Bidang Pariwisata, Kebudayaan, dan Antropologi Vol. 2 No. 2 (2023)
Publisher : Penerbit Lafadz Jaya
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.54443/siwayang.v2i2.597
Setiap suku di Indonesia, termasuk Suku Toraja memiliki sistem nilai budaya yang tidak dapat dipisahkan dengan tata kelakuan dalam kehidupan sehari-hari. Pada masyarakat Toraja dikenal sistem nilai budaya longko yang dijadikan basis utama dalam melakukan interaksi sosial untuk mewujdukan harmoni sosial. Penelitian ini bertujuan mengelaborasi secara mendalam kedudukan longko dalam masyarakat Toraja beserta nilai-nilai yang terkandung di dalamnya. Metode yang digunakan dalam penelitian ini ialah metode penelitian kualitatif. Data dikumpulkan melalui teknik observasi dan wawancara. Analisis data dilakukan dengan membandingkan hasil-hasil penelitian maupun teori yang relevan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa longko merupakan perwujudan harkat dan martabat diri orang Toraja yang di dalamnya mengandung nilai-nilai kebersamaan dan sikap saling menghormati demi terwujudnya harmoni sosial. Longko dimaknai pula sebagai spirit bagi masyarakat Toraja dalam mencari nafkah dalam memenuhi kebutuhan hidup sehar-hari, sekaligus upaya untuk membebaskan anggota keluarga dalam sistem utang-piutang. Dengan adanya longko dalam diri Orang Toraja, maka mereka dapat hidup berdampingan secara damai meskipun terhadap orang-orang yang berasal dari suku lain.