cover
Contact Name
Alief Budiyono
Contact Email
alief@uinsaizu.ac.id
Phone
+628122503356
Journal Mail Official
raushanfikr@uinsaizu.ac.id
Editorial Address
Lembaga Kajian dan Pemberdayaan Mahasiswa UIN Prof. K.H. Saifuddin Zuhri Purwokerto Jl. Jend. A. Yani No. 40A Purwokerto 53126 Jawa Tengah - Indonesia
Location
Kab. banyumas,
Jawa tengah
INDONESIA
Jurnal Ilmiah Mahasiswa Raushan Fikr
ISSN : 23549688     EISSN : 25485393     DOI : https://doi.org/10.24090/jimrf
Journal in Islamic Studies published by the Institute for Student Studies and Empowerment IAIN Purwokerto. Subjects include textual study and fieldwork with various perspectives on law, philosophy, mysticism, history, art, theology, and more. Initially, the journal only functioned as a print and electronic journal media that accommodated and published research results from theses/final assignments and/or part of theses/final assignments for students of IAIN Purwokerto S.1 and S.2, from multidisciplinary sciences. However, due to later developments with a wider audience, the journal has managed to invite scholars and researchers outside the Institute to contribute. Thus, Indonesian and non-Indonesian scholars have enriched studies published in journals. Although from the start Raushan Fikr did not present highly qualified scientific articles, the improvement — in terms of format, style, and academic quality — never stopped. Now with articles written in Indonesian, Arabic and English and with fair peer-review procedures, Raushan Fikr continues to publish research and studies related to Islamic studies with various dimensions and approaches. Raushan Fikr, published twice a year (1 volume and 2 numbers) in January and July, has always placed Islam and Muslims in the main focus of academic inquiry and invited comprehensive observations on Islam as a theological belief and system of society and Muslims as those who practice religion with many sides. This journal, serving as a forum for Islamic studies in Indonesia and other parts of the world in a local and challenging global context, supports theme-focused studies and interdisciplinary studies. Raushan Fikr has become a medium for diffusion and exchange of ideas and research findings, in such a way that researchers, writers and readers from various learning traditions have interacted in a scientific way.
Articles 264 Documents
Model Persaingan Bisnis Ritel Minimarket di Purwokerto (Studi tentang Persaingan antara PT. Indomarco Prismatama dan PT. Sumber Alfaria Trijaya, Tbk) Muryuniarsih Muryuniarsih; Annisa Rahman
Jurnal Ilmiah Mahasiswa Raushan Fikr Vol 3 No 2 (2014)
Publisher : Lembaga Kajian dan Pemberdayaan Mahasiswa UIN Prof. KH. Saifuddin Zuhri Purwokerto

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (234.638 KB) | DOI: 10.24090/jimrf.v3i2.1017

Abstract

Ritel merupakan sektor industri yang sangat populer dan sudah mendominasi kehidupan masyarakat Indonesia turun-temurun sejak dahulu kala. Ditandai dengan tersebarnya warung dan toko kelontong di hampir tiap daerah, mulai dari pelosok hingga kota besar. Industri ini tumbuh dan berkembang sedemikian cepat seiring dengan pertambahan laju penduduk. Industri ini juga semakin populer sejak masuknya ritel modern di Indonesia. Dua perusahaan nasional yang bergerak di bidang ritel jaringan minimarket modern yaitu PT. Indomarco Prismatama dengan nama merek dagang terkenalnya yaitu Indomaret dan PT. Sumber Alfaria Trijaya, Tbk dengan nama merek dagang terkenalnya Alfamart merupakan dua pemain besar di industri ritel minimarket Indonesia dan selalu berusaha mempertahankan kelangsungan bisnisnya melalui persaingan yang cukup ketat. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis model persaingan bisnis berdasarkan lima aspek utama yang disebut Lima Kekuatan Bersaing.Hasil penelitian menunjukkan bahwa lima aspek yang mempengaruhi kekuatan bersaing tersebut meliputi ancaman dari pendatang baru (threat of new entrants) industri ritel selain Indomaret dan Alfamart di Purwokerto ini bersifat sedang, ancaman dari produk pengganti (threat of substitute products) bersifat cukup kuat, kekuatan tawar-menawar dari pemasok (bargaining power of suppliers) bersifat sedang, kekuatan tawar-menawar dari pembeli (bargaining power of buyers), dan persaingan kompetitif di antara anggota industri (rivalry among competitive firms) keduanya bersifat kuat.
Analisis Kesesuaian Antara Harapan dan Kinerja Layanan pada Kualitas Pelayanan Hotel Akbar Syariah Banyumas Jawa Tengah Fisit Suharti
Jurnal Ilmiah Mahasiswa Raushan Fikr Vol 3 No 2 (2014)
Publisher : Lembaga Kajian dan Pemberdayaan Mahasiswa UIN Prof. KH. Saifuddin Zuhri Purwokerto

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (954.171 KB) | DOI: 10.24090/jimrf.v3i2.1018

Abstract

At globalization era, product or service that compete in market are so many and medley, it consequence for openness of market. So it happens, competition between producer to can full the consumer requirement and give satisfactions for customer maximally. Because, basically the purpose of business is to make satisfied for customer. Customer satisfied is feeling degree of customer after comparing between what is accepted and expectation. One of step for satisfactory the customer is with give service for customer well. With good service in a business, it will make satisfied for customer. After the customers feel satisfaction with product or service that accepted, the customer will compare the service. Akbar Hotel Syariah Banyumas is the first Syariah Hotel in Banyumas. According to research that have done, it get conclusion that not suitable between expectation and satisfactions of consume yet to service quality observation from Tangible, Reliability, Responsiveness, and Empathy dimension. But for assurance dimension to indicate have any suitable.
Analisis Penerapan Akad Qard Wal Ijarah pada Pembiayaan Talangan Haji di Bank Syariah Mandiri Cabang Purwokerto Ika Setiana
Jurnal Ilmiah Mahasiswa Raushan Fikr Vol 3 No 2 (2014)
Publisher : Lembaga Kajian dan Pemberdayaan Mahasiswa UIN Prof. KH. Saifuddin Zuhri Purwokerto

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (285.062 KB) | DOI: 10.24090/jimrf.v3i2.1019

Abstract

Pembiayaan talangan haji merupakan produk yang memiliki potensi yang cukup besar, ini dikarenakan haji yang merupakan rukun Islam yang kelima ini berbeda dengan rukun Islam yang lain yang dapat dilakukan secara individu dan tidak ada spesifikasi khusus. Ibadah haji harus dilakukan di tempat tertentu dan waktu tertentu, yaitu di bulan zulhijjah dan di kota Makkah.1 Karena hal itu, maka haji hanya diperintahkan bagi mereka yang mampu, baik secara materi, bekal dan kemantapan hati.  Pembiayaan talangan haji di Bank Syariah Mandiri ini, mengacu pada Fatwa Dewan Syariah Nasional No. 19/DSN-MUI/IV/2001 tentang Qard dan Fatwa Dewan Syariah Nasional No. 29/DSN-MUI/VI/2002 tentang Pembiayaan Pengurusan Haji Lembaga Keuangan Syariah.Setelah mengadakan penelitian serta pembahasan dengan membandingkan antara teori dan praktek sebagaimana telah dipaparkan sebelumnya, maka penulis dapat menyimpulkan bahwa Penerapan akad qardwal ijarah pada pembiayaan talangan haji ini, belum sesuai dengan teori dan fatwa No.29/DSN-MUI/VI/2002 tentang pembiayaan pengurusan haji, karena : a. Adanya penggabungan dua akad yaitu akad qard (pinjam meminjam) dan akad ijarah (sewa). Hal ini tidak diperbolehkan karena qard merupakan pinjaman lunak tanpa adanya tambahan saat pengembalian, sedangkan ijarah merupakan akad sewa yang dikenakan ujrah. b. Pengambilan ujrah yang dilakukan oleh BSM berbeda-beda, berdasarkan jumlah talangan yang diberikan. Sedangkan dalam fatwa disebutkan bahwa jumlah ujrah tidak boleh dikaitkan dengan jumlah talangan yang diberikan.
Peran Rumah Zakat (RZ) Cabang Yogyakarta dalam Peningkatan Usah Mustahiq Ari Murti
Jurnal Ilmiah Mahasiswa Raushan Fikr Vol 3 No 2 (2014)
Publisher : Lembaga Kajian dan Pemberdayaan Mahasiswa UIN Prof. KH. Saifuddin Zuhri Purwokerto

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (254.903 KB) | DOI: 10.24090/jimrf.v3i2.1020

Abstract

Zakat merupakan salah satu dari rukun Islam yang hukumnya wajib bagi setiap muslim untuk mengeluarkannya apabila sudah mencapai nisab. Dalam fungsi ekonomi, dana zakat memiliki potensi untuk mengentaskan kemiskinan melalui pengelolaan yang bersifat produktif. Kemiskinan seakan menjadi sebuah fenomena yang harus segera diatasi. Kemiskinan membuat kehidupan seseorang menjadi tidak mudah, karena adanya keterbatasan dalam pemenuhan kebutuhan sehingga berdampak pada kesenjangan sosial. Tingkat kemiskinan dan kesenjangan sosial dari beberapa wilayah di DIY masih cukup tinggi, kemudian permasalahan lainnya produksi ekonomi lokal berpotensi untuk berkembang, namun masih terkendala dalam segi permodalan. Lembaga Amil Zakat (LAZ) didirikan dengan tujuan untuk dapat mengelola zakat, infaq, sadaqah dan waqaf (ZISWAF) agar tepat sasaran dan tepat guna dalam penyaluran zakat. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui, menganalisis bagaimana peran RZ cabang Yogyakarta dalam menyalurkan dana zakat agar bisa berdampak dalam peningkatan usaha mustahiq.Penelitian ini merupakan jenis penelitian lapangan (Field Research), dimana penulis akan mengumpulkan data dengan melakukan studi mendalam (in depth study) untuk mengetahui pengelolaan zakat dan penyalurannya dalam bidang pemberdayaan ekonomi di RZ cabang Yogyakarta. Melalui pendekatan metode deskriptif-kualitatif untuk mengetahui seberapa besar peran zakat tersebut terhadap peningkatan usaha mustahiq. Pemberdayaan ekonomi dilakukan dengan membentuk wilayah binaan dalam konsep Intregated Comunity Development (ICD) di tingkat Kecamatan pada masing-masing individu atau member (isitilah nama mustahiq di RZ cabang Yogyakarta) yang berjumlah 16 di setiap Kecamatan yaitu Kecamatan Banguntapan, Kecamatan Danuerejan, Kecamatan Godean dalam waktu maksimal 3 tahun. Dari masingmasing Kecamatan di dampingi oleh 1 Member Relationship Officer (MRO) yang merupakan bagian dari karyawan RZ cabang Yogyakarta yang berfungsi sebagai pendamping, pemberdaya, surveyor pemberdayaan, penggerak lingkungan, serta advokat masyarakat.Dalam manajemennya RZ cabang Yogyakarta membentuk lembaga Mandiri Daya Insani yang berfungsi sebagai pengelola dalam bidang pemberdayaan ekonomi bertemakan senyum mandiri. Adapun program penyaluran yang dilakukan yakni berbentuk bantuan usaha yang terbagi dalam dua jenis,  pertama adalah sarana usaha seperti perlengkapan, dan peralatan usaha, kemudian yang kedua adalah modal usaha berupa uang yang jumlahnya berbeda-beda. Bantuan usaha yang diberikan tidak setiap bulan, walaupun dana turun dari RZ pusat setiap bulan untuk langsung disalurkan kepada mustahiq oleh MRO, hal ini yang membedakan karena tingkat kebutuhan mustahiq di wilayah binaan berbeda satu sama lain.Melalui pemilihan sample yang terbagi ke dalam tiga sektor usaha mustahiq yaitu produksi, perdagangan, dan bisnis catering, maka penulis memperoleh data berjumlah 9 mustahiq dari 3 wilayah binaan yang memberikan keterangan mengenai kondisi usahanya. Dengan keterangan data primer yang diperoleh melalui wawancara dan observasi, kondisi usaha seluruh mustahiq yang diteliti sebelum menerima bantuan usaha memiliki pendapatan rata-rata Rp 15.000 s.d Rp 200.000 dan masih digunakan untuk perputaran modal untuk menjalankan usahanya. Kemudian setelah masing-masing mustahiq mendapatkan bantuan usaha dari RZ cabang Yogyakarta, keseluruhan mustahiq bisa meningkatkan pendapatan dengan prosentase kenaikan rata-rata 50%.s.d 100% dari kondisi usaha sebelum diberi bantuan dengan jumlah pendapatan rata-rata Rp 20.000 s.d Rp 700.000 berjumlah 6 mustahiq, kemudian pendapatan usaha diatas Rp 1000.000 berjumlah 3 mustahiq. Dengan demikian program pengelolaan zakat dalam bidang pemberdayaan ekonomi yang dilaksanakan oleh RZ cabang Yogyakarta melalui penyaluran bantuan usaha mampu memberikan pengaruh yang cukup baik terhadap kondisi usaha mustahiq sebelum dan sesudah diberi bantuan.
Sistem Pembelajaran Berbasis Pesantren di Asrama Madrasah Ibtidaiyah Darul Hikmah Purwokerto Barat Andit Triono; Faizah Nur Atika; Ulfatun Mukaromah
Jurnal Ilmiah Mahasiswa Raushan Fikr Vol 3 No 2 (2014)
Publisher : Lembaga Kajian dan Pemberdayaan Mahasiswa UIN Prof. KH. Saifuddin Zuhri Purwokerto

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (209.216 KB) | DOI: 10.24090/jimrf.v3i2.1021

Abstract

in the MI Darul Hikmah West Purwokerto’s Boarding School. This program is specified for sixth grade students who will follow National Examination and School Examination. Generally, student will only get specific examination materials without give attention to other aspects in facing an exam. But, it’s different with Darul Hikmah West Purwokerto which implemented the pesantren system in its Boarding School. It’s not only give examination materials but also living skill.The case that considered in this research is how is the pesantren instructional system in MI Darul Hikmah West Purwokerto’s Boarding School. The purpose of this research is to get the description about pesantren instructional system in MI Darul Hikmah West Purwokerto’s Boarding School 2013/2014 Education Year.This is the field research. The research used observation, documentation and interview method. The subjects of this research are the leader of school, dormitory mentor, teachers and students. We used Miles and Huberman data analysis models.The research result shows that Pesantren Instructional System in MI Darul Hikmah West Purwokerto’s Boarding School is the instructional system which adapts the pesantren glorious values. It’s internalized in all of student activities in its boarding school. All of components in this instructional system of the boarding school such as the purpose, the materials, the methods, the learning sources, and the evaluation are likely similar with pesantren learning.
Nilai-Nilai Pendidikan Karakter dalam Novel 9 Matahari Karya Adenita Fathia Istiqomah
Jurnal Ilmiah Mahasiswa Raushan Fikr Vol 3 No 2 (2014)
Publisher : Lembaga Kajian dan Pemberdayaan Mahasiswa UIN Prof. KH. Saifuddin Zuhri Purwokerto

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (228.631 KB) | DOI: 10.24090/jimrf.v3i2.1022

Abstract

Degradasi moral anak zaman yang sangat merugikan kepentingan bangsa dan negara sedang semarak-maraknya berlangsung di negeri tercinta ini. Sendi-sendi kebangsaan yang dibangkitkan dari peradaban yang menjunjung tinggi moralitas kemanusiaan yang luhur semakin dijauhi dan “dimusuhi” anak zamannya. Menyaksikan hal ini, sepertinya keruntuhan moralitas anak zaman sudah mencapai titik nadir dan kiamatlah peri kemanusiaan di negeri ini. Untuk menjadikan bangsa Indonesia yang bermartabat, Indonesia terlebih dahulu harus memiliki masyarakat yang berkualitas pula. Untuk mewujudkannya diperlukan konsep pendidikan komprehensif di mana tidak sekadar pendidikan yang mencerdaskan secara intelektual saja, melainkan bagaimana pendidikan itu bisa membuat manusia yang berakhlaqul karimah. Kecerdasan plus karakter itulah, yang kemudian dinamakan pendidikan karakter, yang menitikberatkan pada upaya memperbaiki akhlak dan moral bangsa.Dengan melihat latar belakang di atas, maka yang menjadi permasalahan dalam penelitian ini adalah nilai-nilai pendidikan karakter apa saja yang terkandung dalam novel 9 Matahari yang dapat mengatasi degradasi moral bangsa dan bagaimana strategi menginternalisasikan nilai-nilai pendidikan karakter tersebut terhadap mahasiswa dan kehidupan masyarakat. Penelitian ini merupakan jenis penelitian pustaka (library research) yang bersifat deskriptif analisis dengan menggambarkan nilai-nilai pendidikan karakter yang terdapat dalam novel 9 Matahari. Adapun metode pengambilan data menggunakan metode dokumentasi dan menggunakan analisi isi (content analysis) sebagai metode dalam menganalisa datanya. Untuk menggali data tentang background kehidupan maupun pemikiran Adenita, keberadaan novel 9 Matahari, konfirmasi, dan kelengkapan data dilakukan wawancara mendalam (indepth interview) dengan Adenita. Sumber data yang digunakan terdiri dari sumber data primer yaitu buku-buku pendidikan karakter terutama buku karya Thomas Lickona dan novel 9 Matahari. Sumber data sekunder yaitu berupa buku/karya Adenita selain 9 Matahari dan literatur-literatur yang relevan dengan penelitian ini.Setelah melakukan pengkajian dapat ditemukan hasilnya adalah: 1) nilai-nilai pendidikan karakter yang terkandung dalam novel 9 Matahari karya Adenita meliputi: kebijaksanaan, keadilan, ketabahan, pengendalian diri,  kasih, sikap positif, kerja keras, ketulusan hati, berterima kasih, kerendahan hati. 2) Strategi internalisasi nilai-nilai pendidikan karakter tersebut terhadap kehidupan mahasiswa dan masyarakat diantaranya dengan pembiasaan nilai-nilai dan perilaku luhur, keteladanan, kegiatan spontan, pengkondisian lingkungan, dan kegiatan rutin.
Bias Gender Dalam Buku Pelajaran Bahasa Arab untuk Tingkat Madrasah Tsanawiyah Karya Darsono dan T. Ibrahim Maulana Khusen
Jurnal Ilmiah Mahasiswa Raushan Fikr Vol 3 No 2 (2014)
Publisher : Lembaga Kajian dan Pemberdayaan Mahasiswa UIN Prof. KH. Saifuddin Zuhri Purwokerto

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (648.517 KB) | DOI: 10.24090/jimrf.v3i2.1023

Abstract

Ketidakadilan gender yang terjadi pada pendidikan formal di sekolah, sering kali tanpa disadari oleh para pendidik. Melalui buku-buku pelajaran wajib, seperti buku pelajaran bahasa Arab, konsep bias gender tersosialisasikan kepada para siswa-siswi. Hal ini diakibatkan kurang selektifnya guru dalam memilih bahan ajar.Fokus pada penelitian ini adalah untuk menjawab permasalahan mengenai bentuk bias gender dalam buku pelajaran bahasa Arab untuk tingkat Madrasah Tsanawiyah yang selama ini tersosialisasikan kepada siswa-siswi dalam kegiatan pembelajaran di kelas, tanpa disadari oleh para guru.Penelitian ini termasuk library research. Data diperoleh dari tulisantulisan yang berbicara tentang bias gender dalam buku pelajaran. Selanjutnya data dianalisis dengan menggunakan metode content analysis. Penelitian ini menunjukkan bahwa, buku pelajaran bahasa Arab untuk tingkat Madrasah Tsanawiyah mempunyai peran yang sangat besar dan bermakna dalam penyampaian pesan-pesan kultur dan budaya, di antaranya tentang konsep bias gender. Dalam buku pelajaran bahasa Arab, bias gender tersosialisasikan melalui rumusan teks, kalimat dan gambar (ilustrasi dalam buku). Bentuk bias gender yang ditemukan adalah posisi mendominasi lakilaki dan tersubordinasinya perempuan, pelabelan sifat maskulin untuk lakilakidan feminim untuk perempuan, dan pembagian peran gender di mana lakilaki cenderung bekerja pada sektor publik, sementara perempuan pada sektor domestik. Sementara itu, bentuk bias gender yang paling banyak ditemukan dalam setiap buku pelajaran bahasa Arab adalah posisi mendominasi laki-laki dan tersubordinasinya perempuan, baik dalam rumusan teks, kalimat, maupun gambar.
Penanaman Akhlak bagi Anak Jalanan di TPQ Tombo Ati Kampung Dayak Purwokerto Selatan Sutrimo Purnomo
Jurnal Ilmiah Mahasiswa Raushan Fikr Vol 3 No 2 (2014)
Publisher : Lembaga Kajian dan Pemberdayaan Mahasiswa UIN Prof. KH. Saifuddin Zuhri Purwokerto

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (206.683 KB) | DOI: 10.24090/jimrf.v3i2.1024

Abstract

Ada sekelompok anak jalanan yang tinggal di sebuah perkampungan yang bernama Kampung Dayak di mana mereka berada di jalanan bertujuan untuk mencari uang dengan cara mengamen demi membantu perekonomian orang tua mereka. Mereka pun berbeda dan cenderung memiliki akhlak yang lebih baik dibandingkan anak jalanan pada umumnya. Hal ini bisa diketahui di antaranya ketika waktu salat Magrib tiba, mereka berduyun-duyun pergi ke musala setempat untuk melaksanakan salat Magrib berjama’ah dan setelah selesai salat mereka pun mengaji di TPQ Tombo Ati Kampung Dayak Purwokerto Selatan. Hasil dari penelitian ini menunjukan dan menggambarkan bahwa akhlak yang ditanamkan oleh TPQ Tombo Ati kepada para anak jalanan meliputi akhlak kepada Allah, akhlak kepada sesama manusia, dan akhlak kepada alam/lingkungan. Untuk menanamkan akhlak tersebut digunakan metode keteladanan, pembiasaan, pemberian nasihat, dan pemberian perhatian/pengawasan. Dari keempat metode tersebut, metode pembiasaan mendominasi untuk digunakan dan pemberian nasihat mendapat perhatian lebih. Karena, hal dasar yang lebih dibutuhkan bagi anak-anak jalanan tersebut ialah pembangunan mental dan hal ini dapat dicapai di antaranya melalui pemberian nasihat secara intensif.
RASM AL-USMANI DI KALANGAN SANTRI (STUDI RESEPSI AL-QUR'AN DI PONDOK PESANTREN AL-HIDAYAH KARANGSUCI PURWOKERTO) Akhmad Roja Badrus Zaman
Jurnal Ilmiah Mahasiswa Raushan Fikr Vol 7 No 1 (2018): Jurnal Ilmiah Mahasiswa Raushan Fikr
Publisher : Lembaga Kajian dan Pemberdayaan Mahasiswa UIN Prof. KH. Saifuddin Zuhri Purwokerto

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1276.833 KB) | DOI: 10.24090/jimrf.v7i1.2028

Abstract

In the book Manahil al-Irfan fi Ulumil Qur’an, it is stated that what is meant by Rasm al-usmani or al-Mushaf is the principle agreed upon by Uthman (r) in the writing of Al-Qur’an sentences and letters. Some countries like Pakistan, Lebanon and Indonesia have different standards in the writing of the Qur’an, which includes punctuation, completeness of recitation, and other punctuation devices, such as sifir, isymam, imalah, tashil, and so on. Since 1984 through the Minister of Religion (KMA) number 25, Indonesia has three types of standard Al-Qur’an manuscripts, namely Ottoman Standard Mushaf, Bahriyah Mushaf, and Braille Manuscripts. Manuscripts of the Ottoman Standard are used as references for the publication and circulation of the Qur’an in Indonesia. In reality, not all people use the standard Ottoman Manuscripts, such as the Al-Hidayah Islamic Boarding School in Karangsuci Purwokerto applying the rules of obligation to use mushaf Rasm al-usmani published by the Middle East with the perception that the Middle East’s Manuscripts are the most Ottoman manuscripts. This, according to the author, tends to blur and simplify the diversity of writing on Rasm al-usmani. This paper tries to elaborate on the subject as well as matters relating to it. From the research conducted it can be seen that the Mushaf is just a device. There is no problem the community wants to use the Mushaf, because in fact the Al-Qur’an recitation is very much based on the aspects of talaqqi, the continuation of the sanad and the path of transmission, not solely dependent on khat, rasm, or writing.
WACANA KESETARAAN GENDER DALAM AL-QUR'AN DAN HADIS MENURUT HUSEIN MUHAMMAD Andi Rabiatun
Jurnal Ilmiah Mahasiswa Raushan Fikr Vol 7 No 1 (2018): Jurnal Ilmiah Mahasiswa Raushan Fikr
Publisher : Lembaga Kajian dan Pemberdayaan Mahasiswa UIN Prof. KH. Saifuddin Zuhri Purwokerto

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1278.293 KB) | DOI: 10.24090/jimrf.v7i1.2145

Abstract

The thought of Husein Muhammad regarding the teachings of Islam in society still raises many questions in the world of Qur’anic study and Hadith, especially his thoughts on the relation between men and women known as gender equality. As a person who wrestles in the world of pesantren, this gender deviation takes place because of the perspective of societys influenced by religious doctrines, in this classical Islamic literature is considered biased toward women. The mainstream interpretation by the classical scholars is still believed by the majority of Muslim societies to this day, still placing men as superior beings against women. This perspective is clearly contrary to the ideals of the Qur’an itself, namely equality and freedom to determine life’s choices without any threat and violence or coercion from anyone. The interpretation that is considered biased towards women, caused by mistakes in interpreting religious texts, does not occur because of the inability to interpret a text, but because of the sociocultural influence on the interpreter in which they live, involved in interpreting the texts . Not only that, the taking of traditions of the Prophet as explanation and advocate of opinion of scholars sometimes not known the quality, not shahih, maudhu ‘even dai’f. Husein’s ideas are different from other Islamic feminists. The peculiarity of Husein’s ideas in carrying the discourse of Islam and gender is the depth of Islamic classical literature in analyzing or counterarging arguments against gender inequalities in societies rarely shared by other feminists. It is considered necessary to know how Husein Muhammad reinterpreted verses of the Qur’an that were considered biased against women. Though his thoughts were widely opposed by the ‘ulama, Husein has given so much to the idea of defending and liberating women from oppression.

Page 4 of 27 | Total Record : 264