Jurnal Teknik : Majalah Ilmiah Fakultas Teknik Unpak
Jurnal Teknik Majalah Ilmiah Fakultas Teknik Unpak adalah jurnal yang dikelola oleh Fakultas Teknik Universitas Pakuan. Jurnal ini telah memiliki e-ISSN : 2774-5023 dan p-ISSN : 1411-5972 yang memuat artikel ilmiah berupa naskah terkait hasil penelitian dalam bidang ilmu Keteknikan dan terapannya dari para peneliti, akademisi, praktisi dan mahasiswa. Jurnal ini terbit dua kali dalam satu tahun yaitu bulan Juni dan Desember. The Scientific Journal of the Faculty of Engineering at Unpak is managed by the Faculty of Engineering, Pakuan University. This journal, with e-ISSN : 2774-5023 dan p-ISSN : 1411-5972 publishes scientific articles including papers, scientific ideas, and research results in the field of engineering and its applications. Contributors include researchers, academics, practitioners, and students. The journal is published twice a year, in June and December. The Engineering Journal is a scientific journal managed by the Faculty of Engineering, Pakuan University with e-ISSN : 2774-5023 and p-ISSN: 1421-5972, published 2 times in a year (July and December). The aim of this journal is to publish research results in the field of engineering and its applications. This journal only accepts original scientific works that have never been published by other journals or media. The Engineering Journal accepts articles in Indonesian and English that focus and scope on the following scientific fields and applications: • Civil Engineering • Geodetic Engineering and mapping • Regional and City Planning • Transportation • Electrical and Telecommunications Engineering • Geological Engineering
Articles
12 Documents
Search results for
, issue
"Vol 14, No 2 (2013): Jurnal Teknik"
:
12 Documents
clear
TEKNOLOGI DENSE WAVELENGTH DIVISION MULTIPLEXING (DWDM) PADA JARINGAN OPTIK
Yamato Yamato;
Evyta Wismiana
Jurnal Teknik | Majalah Ilmiah Fakultas Teknik UNPAK Vol 14, No 2 (2013): Jurnal Teknik
Publisher : Universitas Pakuan
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
Full PDF (345.172 KB)
|
DOI: 10.33751/teknik.v14i2.425
Perkembangan teknologi Dense Wavelength Division Multiplexing ( DWDM ) p a da j ar in ga n o p ti k yang didorong oleh kebutuhan akan kapasitas transmisi yang sangat besar telah mengakibatkan perubahan yang cepat dalam penyediaan kapasitas bandwidth yang besar dalam jaringan. Sistem transport kanal dalam domain panjang gelombang ini memberikan fleksibilitas yang tinggi bagi penyelenggara jaringan dalam memenuhi kebutuhan yang ada baik masa kini maupun masa akan datang.Teknologi DWDM pada jaringan optik saat ini diyakini akan menjadi teknologi yang berperan dimasa depan, dimana banyak kajian dari berbagai lembaga riset menyatakan dan meyakini bahwa perkembangan teknologi masa depan, yang akan didominasi oleh trafik packet switch, akan ditentukan oleh faktor perkembangan teknologi service node-nya saja (perangkat packet switch), karena sudah tidak ada keraguan bahwa di sisi jaringan transport hanya DWDM yang merupakan kandidat utama. Dan kemampuan dari service node akan dipengaruhi oleh kemampuan dari teknologi DWDM dalam menyediakan kapasitas besar dalam jaringan. Terbukti teknologi DWDM ini memang memiliki keunggulan dalam hal tersebut. Secara umum ada beberapa cara alternatif yang dapat ditempuh untuk memenuhi kebutuhan kapasitas akibat perkembangan trafik yang sangat cepat.Kata Kunci : DWDM, Packet Switch, Kapasitas transmisi, Bandwidth
PERENCANAAN PERKERASAN KAKU JALAN KABUPATEN/KOTA (Studi kasus : Jalan Akses Komplek Puri Pamulang) Kota Tangerang Selatan
Arif Mudianto;
Heny Purwanti;
Fitri Yunitasari
Jurnal Teknik | Majalah Ilmiah Fakultas Teknik UNPAK Vol 14, No 2 (2013): Jurnal Teknik
Publisher : Universitas Pakuan
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
Full PDF (444.78 KB)
|
DOI: 10.33751/teknik.v14i2.426
Dalam merencanakan jalan yang menyangkut kehidupan orang banyak harus diperhatikan syarat- syarat dan peraturan-peraturan yang berlaku, agar perencanaan jalan raya dapat memberikan dampak perjalanan yang memadai bagi pemakai jalan, dalam arti dapat terpenuhinya azas kenyamanan, keamanan dan kelancaran.Satu hal yang menjadi perhatian bahwa kondisi sarana dan prasarana jalan Komplek Puri Pamulang Mas Kota Tangerang Selatan yang ada sekarang tidak memadai karena jalan terlalu sempit sedangkan jalan tersebut merupakan akses jalan alternatif dari Pamulang yang sering dilalui untuk sampai ke Bumi Serpong Damai, untuk mengatasi hal tersebut maka Pemerintah Kota Tangerang Selatan merencanakan pembangunan ruas jalan Puri Pamulang Mas dengan perkerasan kaku (Rigid Pavement).Dari hasil perhitungan didapat tebal pelat 15 cm dengan total fatigue 22,6723 % , tebal pelat 18 cm dengan total fatigue 313,2906 % dan tebal pelat 20 cm dengan total fatigue 14,0981 %. Terlihat bahwa tebal pelat 15 cm dan 20 cm masuk kedalan kriteria perencanaan karena total fatigue kurang dari 100 % dan tebal pelat 18 cm tidak masuk kriteria perencanaan karena total fatigue lebih dari100%. Tetapi, agar lebih aman maka diambil tebal pelat 20 cm. Tulangan melintang yang dipakai ukuran diameter 12 mm dengan jarak 125 mm dan tulangan dowel ukuran diameter 25 mm,panjang 450 mm dan jarak 250 mm.Kata Kunci : Rigid Pavement, total fatigue, tulangan melintang, tulangan dowel
PEMANFAATAN ISOTOP LINGKUNGAN DI DAERAH CEKUNGAN AIRTANAH BANDUNG
Fajar Hendrasto;
Bambang Sunarwan
Jurnal Teknik | Majalah Ilmiah Fakultas Teknik UNPAK Vol 14, No 2 (2013): Jurnal Teknik
Publisher : Universitas Pakuan
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
Full PDF (734.608 KB)
|
DOI: 10.33751/teknik.v14i2.422
Hal yang dilakukan dalam survey Survey untuk melakukan delineasi daerah resapan adalah: Sampling environment isotope, yaitu 180, 2H, dan 3H yang terdapat pada mataair, sumurgali, dan sumur pantau dalam yang dipilih.Dua isotop yang pertama akan digunakan untuk menentukan posisi ketinggian daerah resapan, sementara isotop yang ketiga akan digunakan untuk melakukan analisis umur airtanah.Dalam hubungannya dengan penentuan ketinggian daerah resapan, air hujan pada berbagai ketinggian juga dilakukan pengambilan sampel dan dilakukan analisis untuk tujuan melakukan rekonstruksi local meteoric water line.Air dari mataair yang keluar ke permukaan merupakan suatu komponen sistem hidrologi dalam siklus hidrologi. Pada dasarnya, siklus hidrologi melibatkan proses pendinginan awan dan kondensasi di atmosfir penyebab terjadinyai hujan.Air pada sistem akifer tergantung kondisi hidrogeologi setempat, bisa berasal dari air hujan yang terjadi di atas tanah atau dikenal sebagai resapan lokal (local recharge). Namun bisa juga berasal dari air hujan yang terjadi pada area lebih tinggi dan lebih jauh kemudian meresap ke dalam tanah yang mampu bersifat menyimpan selanjutnya mengalir sebagai airtanah.Kata-kata Kunci : mataair, sumurgali, dan sumur pantau , siklus hidrologi, environment isotope, local meteoric water line, (local recharge).
KEGAGALAN KONSTRUKSI PADA MUSIBAH JEMBATAN SURAMADU (SURABAYA-MADURA)
Budiono Budiono
Jurnal Teknik | Majalah Ilmiah Fakultas Teknik UNPAK Vol 14, No 2 (2013): Jurnal Teknik
Publisher : Universitas Pakuan
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
Full PDF (487.136 KB)
|
DOI: 10.33751/teknik.v14i2.423
Kegagalan bangunan dengan ambruknya girder jembatan Suramadu (Surabaya-Madura), telah menimbulkan korban jiwa dan dampak berikutnya mengurangi kepercayaan para investor pada kontraktor nasional. Dengan penerapan undang-undang jasa konstruksi, ditinjau dari aspek hukum, akan mengikat warga negara, dan badan hukum khususnya pihak-pihak yang terlibat dalam penyelenggaraan jasa konstruksi. Dalam menyikapi terjadinya musibah tersebut diperlukan suatu penyelesaian yang mendalam dan adil sehingga siapa yang paling bertanggung jawab, sehingga kasus ini dapat dijadikan input untuk membuat sistem yang dijadikan acuan dalam mencegah meningkatnya kompleksitas permasalahan dalam perselisihan pasca kontrak (sebelum penyerahan akhir proyek konstruksi). Secara umum undang-undang jasa konstruksi telah memberikan suatu mekanisme pertanggungjawaban jika terjadi kegagalan bangunan pasca kontrak yang terjadi pada akhir proyek konstruksi, dan tidak menjelaskan bagaimana jika terjadi pada saat pelaksanaan. Dampak akibat kegagalan bangunan, maka akan timbul perselisihan yang secara sadar atau tidak, dapat berlanjut hingga ke proses pengadilan, maka pihak-pihak yang berselisih sangat memungkinkan menjadi objek selama proses pengadilan. Tulisan ini bertujuan memberikan masukan kepada pemerintah untuk membuat keputusan Presiden (Keppres) tentang kegagalan bangunan. Pasalnya kesalahan dalam perencanaan ataupun pelaksanaan pembangunan (human error) jarang bisa dievaluasi secara baik dan perlunya sistem penjamin produk konstruksi pada saat pelaksanaan, khususnya untuk kegagalan premature bangunan pada jembatan.Kata Kunci : pemature failure, human error, liability, guarrantee
BAHAN GALIAN BATU DAN PASIR (QUARRY) DAERAH PULOAMPEL, KECAMATAN PULOAMPEL KABUPATEN SERANG, PROVINSI BANTEN
SOLIHIN SOLIHIN
Jurnal Teknik | Majalah Ilmiah Fakultas Teknik UNPAK Vol 14, No 2 (2013): Jurnal Teknik
Publisher : Universitas Pakuan
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
Full PDF (679.699 KB)
|
DOI: 10.33751/teknik.v14i2.879
AbstrakBahan asal galian batu dan pasir ini berasal dari hasil aktifitas volkanis berupa andesit basaltis lava, andesit basaltis dike, breksi fragment support dan breksi volkanik matriks support, yang telah mengalami pemadatan dan kompaksi pola kekar relatif jarang yang menyebabkan bentuk lapisan atau blok batuan relatif tebal sehingga batuan relatif utuh tidak mudah hancur. Total cadangan pasir dan batu berdasarkan pemetaan geologi sejumlah 57,796,037.50 meter kubik atau 57,8 Juta meter kubik, sedangkan berdasarkan pemetaan geolistrik mencapai 3,516,787.91 atau 3,5 juta meter kubik. Aksesibilitas mudah dan lancar, pengangkutan ke daerah sekitar terutama Kota Jakarta, dapat melalui darat maupun jalur laut. Namun relatif sulit dalam melakukan penambangan mengingat batuan sangat kompak dan keras.Kata Kunci : Batu, Pasir, Volkanik, dan Cadangan
MANAJEMEN RESIKO PADA PENGENDALIAN BANJIR DI SUNGAI CILIWUNG
Heny Purwanti;
Ike Pontiawaty
Jurnal Teknik | Majalah Ilmiah Fakultas Teknik UNPAK Vol 14, No 2 (2013): Jurnal Teknik
Publisher : Universitas Pakuan
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
Full PDF (646.803 KB)
|
DOI: 10.33751/teknik.v14i2.424
Kondisi infrastruktur sistem jaringan drainase kota Jakarta sampai saat ini belum mampu mengatasi permasalahan banjir yang terjadi disetiap musim penghujan. Masalah ini disebabkan oleh kurangnya pengelolaan sistem jaringan drainase yang berkaitan dengan cepatnya pertumbuhan permukiman, perubahan tata guna lahan maupun akibat aktifitas lainnya yang berisiko terhadap terjadinya banjir. Salah satu penyebab terjadinya risiko dalam penanganan banjir pada sistem jaringan drainase adalah belum adanya identifikasi risiko terutama katagori major risk yang dapat dipakai sebagai dasar dalam melakukan penanganan/mitigasi terhadap konskuensi yang ditimbulkan.Penelitian ini dilakukan dengan Sebagian besar berdasarkan data sekunder yang dapat dikumpulkan dari beberapa sumber yang selama ini bertanggung jawab atas perencanaan dan pengendalian banjir di Jakarta. Survai Lapangan berupa kuisoner kepada masyarakat dilakukan untuk mendapatkan gambaran umum atas skala resiko banjir yang terjadi dan bermanfaat nantinya dalam penetapan prioritas langkah pengendalian yang sebaiknya diambil. Selanjutnya dengan ditetapkan prioritas pengendalian dilakukan analisa dengan AHP.Berdasarkanidentifikasi resiko dan analisa dengan AHP disimpulkan bahwa tingkat resiko mulai dari yang terbesar terjadi di daerah hilir (pantai) terus berkurang ke daerah hulunya.Treatment yang harus dilakukan sepanjang sungai Ciliwung dan Banjir Kanai Barat adalah normalisasi/improvement saluran dan jembatan, normalisasi waduk Pluit, pembangunanGate dan Pompa di muara sungai, penghijauan derah hulu, pembuatan sumur resapan disepanjang sungai.Kata Kunci : Identifikasi Resiko Banjir, Manajemen Resiko, Pengendalian Banjir
TEKNOLOGI DENSE WAVELENGTH DIVISION MULTIPLEXING (DWDM) PADA JARINGAN OPTIK
Yamato, Yamato;
Wismiana, Evyta
Jurnal Teknik | Majalah Ilmiah Fakultas Teknik UNPAK Vol 14, No 2 (2013): Jurnal Teknik : Majalah Ilmiah Fakultas Teknik UNPAK
Publisher : Universitas Pakuan
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.33751/teknik.v14i2.425
Perkembangan teknologi Dense Wavelength Division Multiplexing ( DWDM ) p a da j ar in ga n o p ti k yang didorong oleh kebutuhan akan kapasitas transmisi yang sangat besar telah mengakibatkan perubahan yang cepat dalam penyediaan kapasitas bandwidth yang besar dalam jaringan. Sistem transport kanal dalam domain panjang gelombang ini memberikan fleksibilitas yang tinggi bagi penyelenggara jaringan dalam memenuhi kebutuhan yang ada baik masa kini maupun masa akan datang. Teknologi DWDM pada jaringan optik saat ini diyakini akan menjadi teknologi yang berperan dimasa depan, dimana banyak kajian dari berbagai lembaga riset menyatakan dan meyakini bahwa perkembangan teknologi masa depan, yang akan didominasi oleh trafik packet switch, akan ditentukan oleh faktor perkembangan teknologi service node-nya saja (perangkat packet switch), karena sudah tidak ada keraguan bahwa di sisi jaringan transport hanya DWDM yang merupakan kandidat utama. Dan kemampuan dari service node akan dipengaruhi oleh kemampuan dari teknologi DWDM dalam menyediakan kapasitas besar dalam jaringan. Terbukti teknologi DWDM ini memang memiliki keunggulan dalam hal tersebut. Secara umum ada beberapa cara alternatif yang dapat ditempuh untuk memenuhi kebutuhan kapasitas akibat perkembangan trafik yang sangat cepat. Kata Kunci : DWDM, Packet Switch, Kapasitas transmisi, Bandwidth
PERENCANAAN PERKERASAN KAKU JALAN KABUPATEN/KOTA (Studi kasus : Jalan Akses Komplek Puri Pamulang) Kota Tangerang Selatan
Mudianto, Arif;
Purwanti, Heny;
Yunitasari, Fitri
Jurnal Teknik | Majalah Ilmiah Fakultas Teknik UNPAK Vol 14, No 2 (2013): Jurnal Teknik : Majalah Ilmiah Fakultas Teknik UNPAK
Publisher : Universitas Pakuan
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.33751/teknik.v14i2.426
Dalam merencanakan jalan yang menyangkut kehidupan orang banyak harus diperhatikan syarat- syarat dan peraturan-peraturan yang berlaku, agar perencanaan jalan raya dapat memberikan dampak perjalanan yang memadai bagi pemakai jalan, dalam arti dapat terpenuhinya azas kenyamanan, keamanan dan kelancaran. Satu hal yang menjadi perhatian bahwa kondisi sarana dan prasarana jalan Komplek Puri Pamulang Mas Kota Tangerang Selatan yang ada sekarang tidak memadai karena jalan terlalu sempit sedangkan jalan tersebut merupakan akses jalan alternatif dari Pamulang yang sering dilalui untuk sampai ke Bumi Serpong Damai, untuk mengatasi hal tersebut maka Pemerintah Kota Tangerang Selatan merencanakan pembangunan ruas jalan Puri Pamulang Mas dengan perkerasan kaku (Rigid Pavement). Dari hasil perhitungan didapat tebal pelat 15 cm dengan total fatigue 22,6723 % , tebal pelat 18 cm dengan total fatigue 313,2906 % dan tebal pelat 20 cm dengan total fatigue 14,0981 %. Terlihat bahwa tebal pelat 15 cm dan 20 cm masuk kedalan kriteria perencanaan karena total fatigue kurang dari 100 % dan tebal pelat 18 cm tidak masuk kriteria perencanaan karena total fatigue lebih dari100%. Tetapi, agar lebih aman maka diambil tebal pelat 20 cm. Tulangan melintang yang dipakai ukuran diameter 12 mm dengan jarak 125 mm dan tulangan dowel ukuran diameter 25 mm,panjang 450 mm dan jarak 250 mm. Kata Kunci : Rigid Pavement, total fatigue, tulangan melintang, tulangan dowel
PEMANFAATAN ISOTOP LINGKUNGAN DI DAERAH CEKUNGAN AIRTANAH BANDUNG
Hendrasto, Fajar;
Sunarwan, Bambang
Jurnal Teknik | Majalah Ilmiah Fakultas Teknik UNPAK Vol 14, No 2 (2013): Jurnal Teknik : Majalah Ilmiah Fakultas Teknik UNPAK
Publisher : Universitas Pakuan
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.33751/teknik.v14i2.422
Hal yang dilakukan dalam survey Survey untuk melakukan delineasi daerah resapan adalah: Sampling environment isotope, yaitu 180, 2H, dan 3H yang terdapat pada mataair, sumurgali, dan sumur pantau dalam yang dipilih.Dua isotop yang pertama akan digunakan untuk menentukan posisi ketinggian daerah resapan, sementara isotop yang ketiga akan digunakan untuk melakukan analisis umur airtanah.Dalam hubungannya dengan penentuan ketinggian daerah resapan, air hujan pada berbagai ketinggian juga dilakukan pengambilan sampel dan dilakukan analisis untuk tujuan melakukan rekonstruksi local meteoric water line.Air dari mataair yang keluar ke permukaan merupakan suatu komponen sistem hidrologi dalam siklus hidrologi. Pada dasarnya, siklus hidrologi melibatkan proses pendinginan awan dan kondensasi di atmosfir penyebab terjadinyai hujan.Air pada sistem akifer tergantung kondisi hidrogeologi setempat, bisa berasal dari air hujan yang terjadi di atas tanah atau dikenal sebagai resapan lokal (local recharge). Namun bisa juga berasal dari air hujan yang terjadi pada area lebih tinggi dan lebih jauh kemudian meresap ke dalam tanah yang mampu bersifat menyimpan selanjutnya mengalir sebagai airtanah. Kata-kata Kunci : mataair, sumurgali, dan sumur pantau , siklus hidrologi, environment isotope, local meteoric water line, (local recharge).
KEGAGALAN KONSTRUKSI PADA MUSIBAH JEMBATAN SURAMADU (SURABAYA-MADURA)
Budiono, Budiono
Jurnal Teknik | Majalah Ilmiah Fakultas Teknik UNPAK Vol 14, No 2 (2013): Jurnal Teknik : Majalah Ilmiah Fakultas Teknik UNPAK
Publisher : Universitas Pakuan
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.33751/teknik.v14i2.423
Kegagalan bangunan dengan ambruknya girder jembatan Suramadu (Surabaya-Madura), telah menimbulkan korban jiwa dan dampak berikutnya mengurangi kepercayaan para investor pada kontraktor nasional. Dengan penerapan undang-undang jasa konstruksi, ditinjau dari aspek hukum, akan mengikat warga negara, dan badan hukum khususnya pihak-pihak yang terlibat dalam penyelenggaraan jasa konstruksi. Dalam menyikapi terjadinya musibah tersebut diperlukan suatu penyelesaian yang mendalam dan adil sehingga siapa yang paling bertanggung jawab, sehingga kasus ini dapat dijadikan input untuk membuat sistem yang dijadikan acuan dalam mencegah meningkatnya kompleksitas permasalahan dalam perselisihan pasca kontrak (sebelum penyerahan akhir proyek konstruksi). Secara umum undang-undang jasa konstruksi telah memberikan suatu mekanisme pertanggungjawaban jika terjadi kegagalan bangunan pasca kontrak yang terjadi pada akhir proyek konstruksi, dan tidak menjelaskan bagaimana jika terjadi pada saat pelaksanaan. Dampak akibat kegagalan bangunan, maka akan timbul perselisihan yang secara sadar atau tidak, dapat berlanjut hingga ke proses pengadilan, maka pihak-pihak yang berselisih sangat memungkinkan menjadi “objek” selama proses pengadilan. Tulisan ini bertujuan memberikan masukan kepada pemerintah untuk membuat keputusan Presiden (Keppres) tentang kegagalan bangunan. Pasalnya kesalahan dalam perencanaan ataupun pelaksanaan pembangunan (human error) jarang bisa dievaluasi secara baik dan perlunya sistem penjamin produk konstruksi pada saat pelaksanaan, khususnya untuk kegagalan premature bangunan pada jembatan. Kata Kunci : pemature failure, human error, liability, guarrantee