cover
Contact Name
-
Contact Email
jce@mail.unnes.ac.id
Phone
-
Journal Mail Official
jce@mail.unnes.ac.id
Editorial Address
Postgraduate Universitas Negeri Semarang Kampus UNNES Kelud Utara III Semarang 50237
Location
Kota semarang,
Jawa tengah
INDONESIA
Journal of Community Empowerment
ISSN : 27985997     EISSN : 28071115     DOI : https://doi.org/10.15294/jce
Core Subject : Social,
This journal publishes articles of community service and empowerment results that are problem-solving, comprehensive, meaningful, and sustainable, with clear goals
Articles 46 Documents
Forum Grup Diskusi tentang Multiple Intelligence Pada Anak Usia Dini di Lingkungan Satuan Pendidikan Kecamatan Semarang Barat
Journal of Community Empowerment Vol 1 No 2 (2021): Journal of Community Empowerment
Publisher : Universitas Negeri Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15294/jce.v1i2.51714

Abstract

Kegiatan Pengabdian Kepada Masyarakat dengan bentuk forum group discussion (FGD) ini dilakukan dalam rangka memtransformasi informasi terkait multiple intellegencia kepada para Guru PAUD dan TK di lingkungan Satuan Pendidikan Kecamatan Semarang Barat. Tujuannya agar para guru dapat mengetahui dan mengidentifikasi bahkan membuat modul bagaimana tingkat multiple intelligencia pada anak menjadi potensi yang dapat diarahkan secara positif dan progresif. Kegiatan dilaksanakan pada 22 Agustus 2021 di Kantor Satpen Kecamatan Semarang Barat dengan peserta 50 Guru PAUD dan TK. Metode yang digunakan adalah membuat forum atau grup diskusi untuk menggali pemahaman dan sejauh mana pengetahuan peserta terhadap multiple intelegence dari para putra putri didiknya. Karena masih dalam masa Pandemi, kegiatan dilakukan dengan protocol kesehatan yang dianjurkan oleh pemerintah. Hasil yang diperoleh dari kegiatan pengabdian ini adalah pemahaman bersama serta rekomendasi penanganan terhadap anak didik dengan mempunyai multiple intelligence yang dimiliki oleh para Guru PAUD dan TK.
Pelatihan Model Pembelajaran Kontekstual Berbasis Life Skills Untuk Mewujudkan Sekolah Ramah Anak
Journal of Community Empowerment Vol 2 No 1 (2022): Journal of Community Empowerment
Publisher : Universitas Negeri Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Sekolah ramah anak (RSA) sebagai perwujudan lingkungan pendidikan yang memiliki kondisi aman, nyaman, sehat, ramah, cerdas, ceria, berakhlak mulia dan menyenangkan bagi anak untuk belajar di sekolah. Sekolah ramah anak menjadi indikator penting dalam pengembangan Kabupaten/Kota Layak Anak (KLA), sebagai upaya pemenuhan hak-hak anak belajar di sekolah. Oleh karenanya, sangat penting perwujudan sekolah ramah anak oleh para pendidik yang dapat disesuaikan dengan konteks pembelajaran yang ada. Kota Semarang sendiri menargetkan lebih dari 50% pencapaian penyelenggaraan sekolah ramah anak. Oleh karenanya juga, pemilik lembaga KB/TK Islam Terpadu Bintang Kecil mengandeng akademisi Universitas Negeri Semarang untuk mewujudkan lembaga pendidikannya dapat sebagai sekolah ramah anak. Kegiatan pengabdian ini menggunakan pendekatan secara individu, mengutamakan kemampuan pendidik dalam menyusun model pembelajaran kontekstual berbasis life skil dilakukan pendampingan dengan capaian produk. Tahapan kegiatan dilakukan tahap persiapan, pelaksanaan dan evaluasi. Tahap persiapan meliputi: menjalin kemitraan dengan lembaga PAUD nonformal, mensinergikan nilai sekolah ramah anak pada lembaga PAUD mitra, menyusun perangkat pembelajaran PAUD nonformal yang bermuatan nilai sekolah ramah anak dengan kegiatan life skills, dan menyiapkan panduan bagi pendidik. Tahap pelaksanaan: dilakukan serasehan berbagi pengetahuan dan keterampilan pembelajaran untuk mewujudkan sekolah ramah anak dengan model konteskstual yang terintegrasi dengan kecakapan hidup bagia anak usia dini. Tahap pendampingan, dilakukan ketika pendidik PAUD nonformal mempraktikan model pembelajaran kontekstual berbasis life skills pada proses pembelajaran di PAUD KB.TK Islam Terpadu Bintang Kecil. Tahap evaluasi: kemampuan pendidik memecahkan masalah dalam menerapkan model pembelajaran kontekstual berbasis life skills tersebut pada proses pembelajaran PAUD nonformal.
Peningkatan Kompetensi Kolaborasi Konselor Sekolah Melalui Program Pelatihan di Musyawarah Guru Bimbingan Dan Konseling (MGBK) Kabupaten Semarang
Journal of Community Empowerment Vol 2 No 1 (2022): Journal of Community Empowerment
Publisher : Universitas Negeri Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstrak Konselor sekolah merupakan profesioal untuk memfasilitasi perkembangan peserta didik. Kualitas layanan bimbingan dan konseling dipengaruhi kompetensi konselor untuk berkolaborasi dengan Kepala Sekolah, guru bidang studi, orang tua siswa, dan juga masyarakat. Kenyataannya kualitas kompetensi konselor belum memiliki kompetensi kolaborasi. Sebagai salah satu solusi strategis diadakan pelatihan untuk meningkatkan kompetensi kolaborasi konselor sekolah. Tujuan dari pelatihan adalah meningkatkan kompetensi profesional konselor sehingga guru bimbingan konseling/konselor mampu mengaplikasikan kompetensi kolaborasi. Metode yang di gunakan dalam pengabidan ini adalah dengan pemberian ceramah, tanya jawab dan diskusi melalui pelatihan konseling dengan kegiatan pengabdian pada masyarakat bekerja sama dengan Musyawarah Guru Bimbingan Konseling di SMA Kabupaten Semarang dilaksanakan dengan pendekatan tiga tahap yaitu: identifikasi kompetensi kolaborasi peserta, pelaksanaan pelatihan, monitoring dan evaluasi pelatihan. Hasil pengolahan instrumen pre-test dan post-test yang diberikan kepada 30 Guru Bimbingan dan Konseling atau konselor peserta pelatihan menunjukkan hasil yang memuaskan. Terdapat peningkatan pemahaman dan pengaplikasian kolaborasi di sekolah. Guru bimbingan dan konseling atau konselor telah mampu menyusun dan mensosialisasikan program layanan bimbingan dan konseling yang telah mereka susun. Abstract School counselors are professionals to facilitate the development of students. The quality of guidance and counseling services is influenced by the competence of counselors to collaborate with school principals, subject teachers, parents, and also the community. In fact, the quality of the counselor's competence does not yet have collaboration competence. As one of the strategic solutions, training is held to improve the collaboration competence of school counselors. The purpose of the training is to improve the professional competence of counselors so that guidance and counselor teachers are able to apply collaboration competencies. The method used in this service is by giving lectures, questions and answers and discussions through counseling training with community service activities in collaboration with the Counseling Guidance Teacher Deliberation at SMA (Senior High School) Kabupaten Semarang carried out with a three-stage approach, namely: identification of participant collaboration competencies, training implementation, monitoring and evaluation of training. The results of processing the pre-test and post-test instruments given to 30 Guidance and Counseling Teachers or trainee counselors showed satisfactory results. There is an increased understanding and application of collaboration in schools. Guidance and counseling teachers or counselors have been able to compile and socialize the guidance and counseling service program that they have arranged.
Pelatihan dan Sosialisasi Tonis Guru Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan di Kabupaten Semarang
Journal of Community Empowerment Vol 2 No 1 (2022): Journal of Community Empowerment
Publisher : Universitas Negeri Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pengembangan olahraga Indonesia menuju prestasi dunia harus dimulai dari hal yang selama ini dianggap sebelah mata oleh pemangku kebijakan olahraga yaitu pengembangan olahraga berbasis kearifan lokal. Kearifan lokal merupakan salah satu kekayaan yang ada di satu wilayah. Tulisan ini merupakan kajian pustaka yang mencoba mengungkap bahwa kearifan lokal yaitu permainan tradisional merupakan sesuatu yang sangat mendukung untuk pemassalan olahraga menuju prestasi dunia. Tonnis sebagai potensi yang sangat luar biasa yang dimiliki oleh salah satu universitas di Indonesia yaitu Universitas Negeri Semarang (UNNES). Indonesia merupakan Negara yang sangat kaya akan kearagaman budaya (kearifan lokal) yang sudah diakui oleh masyarakat Internasional, salah satu potensi Indonesia yang berkaitan pemasalan olahraga adalah Permainan tradisional dan salah satunya adalah olahraga tonnis. Permainan tonnis di Indonesia pada umumnya berkaitan dengan unsur olahraga yang sangat sesuai dengan gerakan “sports for All”. Pemassalan olahraga harus memperhatikan budaya lokal, agar program ini dapat diterima oleh setiap warga yang tinggal di wilayah tersebut. Kearifan lokal juga bisa dipakai acuan untuk penentuan cabang unggulan yang bisa dikembangakan di suatu wilayah. Pemangku kebijakan olahraga harus mempunyai strategi pengembangan yang sesuai dengan kearifan lokal yang berlaku atau berkembang disetiap wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia agar program pemassalan olahraga menuju prestasi dunia tidak hanya sebatas wacana. Pasca Sarjana melalui program studi S3 pendidikan olah raga telah bekerja sama dengan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Semarang mengadakan pelatihan TONIS bagi guru PJOK SMP se Kabupaten Semarang, jumlah peserta 43 SMP
Pelatihan Pemanfaatan Science Augmented Reality Model Problem Based Learning Pada MGMP Guru IPA Kota Semarang
Journal of Community Empowerment Vol 1 No 2 (2021): Journal of Community Empowerment
Publisher : Universitas Negeri Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15294/jce.v1i2.53415

Abstract

Abstrak. Tujuan pengabdian ini ialah memberikan pelatihan tentang AR (Augmented Reality) model PBL (Problem Based Learning) kepada MGMP guru IPA Kota Semarang, Indonesia. Pembekalan dan pelatihan dilakukan melalui Webinar pada dalam bentuk pelatihan AR model PBL pada pembelajaran IPA secara daring. Metode yang digunakan dalam kegiatan pengabdian ini adalah pemaparan materi oleh pengabdi, diskusi berupa tanya jawab, pendampingan pelatihan, mendemonstrasikan dan praktik secara langsung via Zoom Meeting penggunaan AR model PBL. Hasil kegiatan pengabdian tersebut yaitu, dapat meningkatkan pemahaman tentang pemanfaatan AR model PBL. Peserta memiliki respon positif terhadap aspek materi, penyajian, bahasa, dan praktik yang difasilitasi oleh tim pengabdi. Berdasarkan pengelompokan dari hasil respons peserta kepada angket yang telah diberikan diperoleh rataan respons peserta terhadap pelaksanaan pelatihan sebesar 37,22. Skor tersebut mengandung arti bahwa peserta menyatakan bahwa kegiatan telah berlangsung dengan baik. Abstract. The purpose of this community service is to provide training on AR (Augmented Reality) PBL (Problem Based Learning) model to science teachers in Semarang, Indonesia. The debriefing and training were carried out through webinars in the form of AR training on the PBL model in online science learning. The method used in this community service activity is the presentation of material by the community service team, discussions in the form of questions and answers, training assistance, demonstrations and direct practice via Zoom Meetings using the AR PBL model. The result of this community service activity can increase understanding of the use of AR PBL model. Participants had a positive response to the material, presentation, language, and practice aspects that were facilitated by the community service team. Based on the grouping of the results of the responses of participants to the questionnaires that have been given, the average response of participants to the implementation of the training is 37.22. The score implies that the participants stated that the activity had been going well.
Pemanfaatan Botol Plastik Bekas sebagai Bahan Pembuatan Taman Gantung
Journal of Community Empowerment Vol 1 No 2 (2021): Journal of Community Empowerment
Publisher : Universitas Negeri Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15294/jce.v1i2.53454

Abstract

Abstrak. Berbagai upaya untuk mengurangi penggunaan plastik sudah dilakukan, yakni dengan menggunakan metode 3R atau Recycle, Reuse, dan Reduce. Namun faktanya pengetahuan masyarakat terhadap upaya mengurangi penggunaan plastik masih kurang. Upaya untuk memahamkan ibu rumah tangga akan bahaya plastik merupakan salah satu solusi mengurangi penggunaan plastik. oleh karena itu, perlu dilakukan pelatihan pembuatan taman gantung sebagai salah satu solusi terhadap permasalahan di atas. Kegiatan pengabdian pada masyarakat ini bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan ibu-ibu Dasa Wisma Di RT 03 RW 11 Kelurahan Sukorejo Kecamatan Gunungpati Kota Semarang tentang pentingnya pemanfaatan barang bekas (plastik) sebagai bahan pembuatan taman gantung melalui metode pelatihan dan pendampingan. Materi pelatihan disampaikan dengan cara menerapkan metode ekspositori dan diskusi yang menerapkan daring melalui link zoom. Penyampaian materi dilengkapi dengan metode tutorial dengan pemberian umpan balik. Pada saat pembuatan taman gantung digunakan metode praktik yaitu ibu-ibu di ajak ke taman untuk diberikan pelatihan dan pendampingan dengan menerapkan protokol Kesehatan. Pengetahuan Ibu-ibu dasawisma peserta pelatihan dan pendampingan pembuatan taman gantung di RT 03 RW 11 di Kelurahan Sukorejo, Kecamatan Gunungpati, Kota Semarang mengalami peningkatan setelah diberikan pelatihan (metode ekspositori dan pendampingan) yaitu yang semula cenderung cukup dan baik menjadi sangat baik. Keterampilan Ibu-ibu dasawisma peserta pelatihan dan pendampingan pembuatan taman gantung di RT 03 RW 11 Kelurahan Sukorejo Kecamatan Gunungpati Kota Semarang setelah mendapatkan pendampingan praktik 30% dalam kategori sangat baik, sedangkan sisanya yaitu 70% dalam kategori baik. Abstract. Various efforts have been made to reduce the use of plastic, namely by using the 3R method or Recycle, Reuse, and Reduce. But the fact is that public knowledge about efforts to reduce the use of plastic is still lacking. Efforts to understand housewives about the dangers of plastic are one solution to reduce the use of plastic. Therefore, it is necessary to conduct training in making hanging gardens as a solution to the problems above. This community service activity aims to increase the knowledge and skills of Dasa Wisma housewives in RT 03 RW 11, Sukorejo Village, Gunungpati District, Semarang City about the importance of using used goods (plastic) as material for making hanging gardens through training and assistance methods. The training materials were delivered by applying the expository method and online discussions via the zoom link. The delivery of training materials was complemented by a tutorial method with feedback. At the time of making the hanging garden, a practical method was used, by inviting housewives to the park to be given training and assistance by implementing Health protocols. The knowledge of the Dasa Wisma housewives who participated in the training and assistance in making hanging gardens at RT 03 RW 11 in Sukorejo Village, Gunungpati District, Semarang City experienced an increase after being given training (expository and assistance methods) which initially tended to be quite and good to very good. The skills of the Dasawisma housewives who participated in the training and assistance in making hanging gardens at RT 03 RW 11, Sukorejo Village, Gunungpati District, Semarang City after receiving practical assistance, 30% were in the very good category, while the remaining 70% was in the good category.
Praktik Terbaik Program Belajar dari Rumah (BDR) di Indonesia dan di Kota Mekkah
Journal of Community Empowerment Vol 1 No 2 (2021): Journal of Community Empowerment
Publisher : Universitas Negeri Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15294/jce.v1i2.53581

Abstract

Abstrak. Saat ini, sudah dapat dipastikan dunia pendidikan anak usia dini di seluruh dunia telah banyak melakukan perubahan dan inovasi pembelajaran dengan adanya pandemic covid-19 yang mengharuskan kegiatan pembelajaran beralih dari sekolah ke rumah. Berbeda dengan 1 tahun ke belakang, dunia Pendidikan seolah kaget dan belum siap dengan adanya status pandemic yang mendadak dan mengharuskan pemerintah mengambil kebijakan untuk menutup sekolah. Penerapan berbagai strategi pembelajaran dan komunikasi guru-orangtua menjadi salah satu solusi untuk menemukan ramuan yang pas dalam mentransformasikan pengetahuan kepada anak usia dini yang baik bagi perkembangan anak usia dini. Tujuan dari kegiatan pengabdian ini adalah sebagai bahan evaluasi dan masukan untuk perencanaan ke depan sekalipun pandemic sudah berakhir. Metode dalam penelitian ini adalah pengabdian kepada masyarakat dengan melibatkan dua PAUD Mitra, di Indonesia dan Sekolah Indonesia di Luar Negeri (SILN) di Mekkah, dengan melibatkan staf sekolah dan perwakilan komite dari lembaga lain di sekitar kota Semarang. Hasil menunjukkan bahwa praktik terbaik dalam pembelajaran dari rumah dapat diupayakan jika ada kolaborasi guru dan orang tua. Kegiatan ini juga meningkatkan pemahaman para peserta FGD mengenai bagaimana praktik terbaik dalam bentuk kolaborasi guru dan orang tua selama pelaksanaan pembelajaran dari rumah dimana masing-masing pihak menjalankan peran terbaiknya. Abstract. Currently, it is certain that early childhood education around the world has made many changes and learning innovations with the Covid-19 pandemic which requires learning activities to shift from school to home. In contrast to 1 year ago, the education world seemed shocked and not ready for the sudden pandemic status and required the government to take a policy to close schools. The application of various learning strategies and teacher-parent communication is one solution to find the right ingredients in transforming knowledge to early childhood that is good for early childhood development. The purpose of this service activity is as an evaluation material and input for future planning even though the pandemic is over. The method in this research is community service by involving two PAUD Partners in Indonesia and Indonesian Schools Abroad (SILN) in Mecca, involving school staff and committee representatives from other institutions around the city of Semarang. The results show that best practice in learning from home can be pursued if there is collaboration between teachers and parents. This activity also increased the understanding of the FGD participants on how best practices are in the form of collaboration between teachers and parents during the implementation of learning from home where each party carries out its best role.
Pelatihan Penulisan Artikel Ilmiah sebagai Upaya Peningkatan Profesionalitas Guru di Kabupaten Blora
Journal of Community Empowerment Vol 1 No 2 (2021): Journal of Community Empowerment
Publisher : Universitas Negeri Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15294/jce.v1i2.53585

Abstract

Abstrak. Kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini bertujuan meningkatkan pengetahuan dan keterampilan guru bidang studi bahasa Indonesia di Kabuaten Blora dalam penulisan artikel ilmiah dalam rangka meningkatkan profesionalitas guru. Metode yang digunakan dalam kegiatan ini bervariasi antara lain penyuluhan yang meliputi ceramah, diskusi (tanya jawab) dan pelatihan. Peserta kegiatan berjumlah 80 orang guru. Dari kegiatan tersebut terlihat bahwa para guru bidang studi Bahasa Indonesia dan bidang studi lain di Kabupaten Blora masih banyak yang belum paham penulisan artikel ilmiah hasil penelitian. Hal ini bisa dimaklumi karena para guru belum pernah mendapat arahan dan pelatihan cara mengubah hasil penelitian menjadi sebuah artikel hasil penelitian yang siap dikirim ke jurnal tertentu. Dengan kegiatan ini, tentu ada pengetahuan baru tentang penulisan artikel ilmiah yang diperoleh oleh para guru di Kabupaten Blora. Abstract. This activity aims to improve the knowledge and skills of teachers in the field of Indonesian language studies in Blora Regency in writing scientific articles in order to improve teacher professionalism. The methods used in this activity vary, including counseling which includes lectures, discussions (questions and answers) and training. The participants of the activity were 80 teachers. From these activities, it can be seen that there are still many teachers in the field of Indonesian language studies and other fields of study in Blora Regency who do not understand writing scientific research articles. This is understandable because the teachers have never received direction and training on how to turn research results into research articles that are ready to be sent to certain journals. With this activity, of course there will be new knowledge about writing scientific articles obtained by the teachers in Blora Regency.
Penyuluhan Kesehatan Tentang Posyandu Lansia dengan Metode Jigsaw dalam Upaya Peningkatan Pengetahuan Anggota PKK
Journal of Community Empowerment Vol 2 No 1 (2022): Journal of Community Empowerment
Publisher : Universitas Negeri Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

ABSTRAK Kondisi kesehatan yang saat ini dialami lansia berasal dari beberapa faktor yaitu genetik, lingkungan fisik dan sosial meliputi lingkungan rumah tempat tinggal lansia, lingkungan sekitar rumah dan komunitas. Lansia sering kali kesulitan menuju pelayanan kesehatan karena beberapa kendala yang dialaminya seperti minimnya dukungan dari keluarga dan transportasi. Alternatif untuk mengatasi masalah tersebut yaitu dengan mengadakan posyandu lansia di lingkungan wilayah sekitar, oleh karena itu perlu adanya kegiatan penyuluhan tentang pentingnya posyandu lansia. Adapun tujuan dari kegiatan tersebut untuk meningkatkan pengetahuan anggota PKK RW 03 Kelurahan Jangli, Kecamatan Tembalang Kota Semarang tentang pentingnya posyandu lansia. Metode penyampaian materi penyuluhan dilaksanakan secara tatap muka dengan metode jigsaw, dimana peserta akan dibagi menjadi kelompok asal (home teams) selanjutnya setiap anggota kelompok diberikan topik diskusi yang berbeda-beda, anggota yang mempunyai topik sama berkelompok menjadi kelompok sendiri yang disebut kelompok ahli (expert group). Anggota dari kelompok ahli bertanggung jawab untuk memberikan informasi kepada anggota lain di kelompok asal. Kuesioner dibagikan sebelum dan sesudah kegiatan penyuluhan berisi pertanyaan tentang materi yang disampaikan yaitu posyandu lansia. Analisis data menggunakan uji wilcoxon dengan nilai signifikansi p<0,05 hasil analisis data didapatkan bahwa penyuluhan kesehatan dengan metode jigsaw berpengaruh secara signifikan terhadap pengetahuan anggota PKK RW03 Kelurahan Jangli (p=0,006). Sebelum dilaksanakan penyuluhan pengetahuan peserta masuk dalam kategori cukup (70%) dan setelah mendapat informasi melalui penyuluhan pengetahuan meningkat menjadi sangat baik (80%). Pendidikan kesehatan tentang posyandu lansia dapat menjadi pedoman bagi kader dan tokoh masyarakat untuk mendirikan posyandu lansia diwilayah RW 03 Kelurahan Jangli, Kecamatan Tembalang Kota Semarang sehingga derajat kesehatan lansia diwilayah tersebut menjadi meningkat. ABSTRACT The health conditions currently experienced by the elderly come from several factors, namely genetics, the physical and social environment, including the home environment where the elderly live, the environment around the house and the community. The elderly often find it difficult to get to health services because of some of the obstacles they experience, such as the lack of support from their families and transportation. An alternative to overcome this problem is by holding a posyandu for the elderly in the surrounding area, therefore there is a need for outreach activities about the importance of posyandu for the elderly. The purpose of this activity is to increase the knowledge of PKK RW 03 members, Jangli Village, Tembalang District, Semarang City about the importance of Posyandu for the elderly. The method of delivering counseling material is carried out face-to-face with the jigsaw method, where participants will be divided into home teams, then each group member is given a different discussion topic, members who have the same topic group into their own group called the expert group. groups). Members of the expert group are responsible for providing information to other members of the homegroup. Questionnaires were distributed before and after the outreach activities containing questions about the material presented, namely posyandu for the elderly. Data analysis used the Wilcoxon test with a significance value of p <0.05. The results of data analysis showed that health education with the jigsaw method significantly affected the knowledge of PKK members RW03 Jangli Village (p = 0.006). Before the knowledge extension was carried out, the participants were in the sufficient category (70%) and after receiving information through the extension, their knowledge increased to very good (80%). Health education about posyandu for the elderly can be a guide for cadres and community leaders to establish a posyandu for the elderly in the area of ​​RW 03, Jangli Village, Tembalang District, Semarang City, so that the health status of the elderly in the area will increase.
Peningkatan Kemampuan Komunikasi Organisasi pada Dasawisma Matahari Patemon Gunungpati
Journal of Community Empowerment Vol 2 No 2 (2022): Journal of Community Empowerment
Publisher : Universitas Negeri Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15294/jce.v2i2.58767

Abstract

Kemampuan komunikasi merupakan perpaduan antara bahasa dan tindakan yang dipergunakan seseorang untuk menyampaikan pesan. Kemampuan komunikasi menjadi penting dimiliki oleh pengelola organisasi perempuan Pembinaan Kesejahteraan Keluarga (PKK). PKK di lingkungan terkecil adalah dasawisma, yaitu sekumpulan perempuan yang mengorganisir keluarga-keluarga di lingkungan Rukun Tetangga (RT). Dasawisma menjadi alat untuk memberikan informasi dan melaksanakan program-program pemerintah tentang kesehatan ibu dan anak, kesejahteraan keluarga serta pemberdayaan perempuan. Tujuan dari pengabdian masyarakat ini adalah meningkatkan kemampuan komunikasi dan mendapatkan gaya komunikasi yang tepat untuk Ibu-ibu PKK di Dasawisma Matahari Patemon Gunungpati Semarang. Metode yang dilakukan dalam peningkatan kemampuan komunikasi ini dikemas dalam pengabdian masyarakat dalam bentuk observasi lapangan, forum grup diskusi, kemudian evaluasi kegiatan. Lokasi pengabdian di Dasawisma Matahari RT.01 Rw.08 Kelurahan Patemon Gunungpati. Hasil dari diskusi diperoleh bahwa kemampuan komunikasi antara lain dilakukan dengan informative, regulative, persuasive dan integrative. Manfaat dari peningkatan kemampuan komunikasi tersebut untuk dapat melaksanakan program PKK secara maksimal dengan tetap menjunjung nilai persahabatan, toleransi dan kekeluargaan. Peningkatan komunikasi pada organisasi dasawisma merujuk pada enam gaya komunikasi antara lain controlling style, equalitarian style, structuring style, dynamic style, relinguishing style, and withdrawal style. Persentase peningkatan kemampuan komunikasi setelah diadakan forum grup diskusi pada controlling style, equalitarian style, structuring style, dynamic style, relinguishing style, and withdrawal style masing-masing adalah 5%, 60%, 90%, 85%, 80%, 5%. Communication skills are a combination of language and actions that a person uses to convey messages. Communication skills are important for the managers of the Women's Organization for the Development of Family Welfare (PKK). The PKK in the smallest neighborhood is the dasawisma, which is a group of women who organize families in the neighborhood association (RT). Dasawisma is a tool to provide information and implement government programs on maternal and child health, family welfare and women's empowerment. The purpose of this community service is to improve communication skills and get the right communication style for PKK at Dasawisma Matahari Patemon Gunungpati Semarang. The method used to improve communication skills is packaged in community service in the form of field observations, discussion group forums, then activity evaluations. The location of the service is at Dasawisma Matahari RT.01 Rw.08 Patemon Gunungpati Village. The result of the discussion shows that communication skills are carried out by being informative, regulative, persuasive and integrative. The benefits of improving communication skills are to be able to carry out the PKK program optimally while still upholding the values ​​of friendship, tolerance and kinship. Increased communication in the Dasawisma organization refers to six communication styles, including controlling style, equalitarian style, structuring style, dynamic style, relinguishing style, and withdrawal style. The percentage improvement in communication skills after the discussion group forum was held on controlling style, equalitarian style, structuring style, dynamic style, relinguishing style, and withdrawal style were 5%, 60%, 90%, 85%, 80%, 5%, respectively.