cover
Contact Name
-
Contact Email
jce@mail.unnes.ac.id
Phone
-
Journal Mail Official
jce@mail.unnes.ac.id
Editorial Address
Postgraduate Universitas Negeri Semarang Kampus UNNES Kelud Utara III Semarang 50237
Location
Kota semarang,
Jawa tengah
INDONESIA
Journal of Community Empowerment
ISSN : 27985997     EISSN : 28071115     DOI : https://doi.org/10.15294/jce
Core Subject : Social,
This journal publishes articles of community service and empowerment results that are problem-solving, comprehensive, meaningful, and sustainable, with clear goals
Articles 46 Documents
Pelatihan Pembelajaran Proyek Terintegrasi Etno-Stem Untuk Pembuatan Teh Herbal Hutan Tropis Sebagai Imunitas Tubuh Covid-19
Journal of Community Empowerment Vol 2 No 2 (2022): Journal of Community Empowerment
Publisher : Universitas Negeri Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15294/jce.v2i2.58999

Abstract

Abstrak. Pada saat ini, Indonesia sedang terkena musibah pandemi Covid-19, sehingga pemasyarakatan mengenai bahan-bahan lokal sebagai imunitas tubuh penting dikenalkan pada guru dan mahasiswa. Tujuan kegiatan pelatihan ini adalah pemberian pengetahuan mengenai model pembelajaran proyek terintegrasi Etno-STEM untuk bahan kajian teh herbal lokal dan tanaman hutan tropis sebagai imunitas tubuh, diikuti analisis respons peserta pelatihan tersebut. Bahan kajian kimia dari kegiatan ini Kimia larutan dan Koloid. Pelatihan ini penting, karena hasil wawancara dengan beberapa guru dan mahasiswa magister pendidikan kimia diketahui bahwa pelatihan semacam ini belum diperoleh, sehingga keberhasilan kegiatan ini berimplikasi peningkatan kompetensi sesuai tuntutan abad 21. Kegiatan pelatihan ini dilaksanakan dengan metode ceramah, diskusi, dilanjutkan praktik pembuatan teh herbal, serta evaluasi dan responsi. Khalayak sasaran guru, mahasiswa magister pendidikan kimia, dan dosen kimia dengan jumlah 22 peserta. Hasil kegiatan pelatihan disimpulkan bahwa peserta telah memperoleh pengetahuan dan keterampilan mendesain dan praktik model pembelajaran terintegrasi Etno-STEM bahan kajian Teh herbal dan tanaman hutan tropis sebagai imunitas tubuh, pelaksanaan penyampaian materi pelatihan menarik, memotivasi untuk menerapkan, model pembelajaran PjBl terintegrasi Etno-STEM menambah pengetahuan peserta mengenai model pembelajaran inovatif, serta peserta terampil merancang dan menerapkan pengetahuan terkait pembuatan teh herbal; serta pembelajaran ini mampu membekali karakter konservasi peserta. Abstract. Indonesia is keeping hit by the Covid-19 pandemic, then it is important to introduce local materials as body immunity. The purpose of this training activity is to provide knowledge about the Ethno-STEM integrated project learning model for the study of local herbal teas and tropical forest plants as body immunity. The importance of this study is the results show that this kind of training has not yet been obtained, so the success of this activity has implications for increasing competence according to the demands of the 21st century. This training activity is carried out using lecture methods, and discussions, followed by the practice of making herbal teas, and evaluation and response. The target audience is teachers, master's students of chemistry education, and chemistry lecturers with a total of 22 participants. The results of the training activities concluded that participants had acquired the knowledge and skills to design and practice the Ethno-STEM integrated learning model study materials Herbal teas and tropical forest plants as body immunity, the implementation of the delivery of training materials was interesting, motivated to apply, the Ethno-STEM integrated PjBl learning model added participants' knowledge of innovative learning models, as well as skilled participants in designing and applying knowledge related to herbal tea making; and this learning is able to equip the conservation character of the participants.
Pelatihan Digitalisasi Pembelajaran IPA Berbasis STEM pada MGMP Guru IPA Kota Semarang
Journal of Community Empowerment Vol 2 No 2 (2022): Journal of Community Empowerment
Publisher : Universitas Negeri Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15294/jce.v2i2.59102

Abstract

Abstrak. Tujuan pengabdian ini adalah memberikan pelatihan tentang digitalisasi pembelajaran IPA berbasis STEM kepada MGMP guru IPA Kota Semarang, Indonesia. Pelatihan dilakukan melalui penyampaian materi-materi serta praktik dan implementasi nyata oleh para guru terkait digitalisasi pembelajaran IPA berbasis STEM. Metode yang digunakan dalam kegiatan pengabdian ini adalah pemaparan materi oleh pengabdi, diskusi berupa tanya jawab, pendampingan pelatihan, mendemonstrasikan dan praktik secara langsung digitalisasi pembelajaran IPA berbasis STEM. Hasil kegiatan pengabdian yaitu dapat meningkatkan pemahaman digitalisasi pembelajaran IPA berbasis STEM dan respons peserta terhadap pelatihan adalah positif. Rata-rata pretest pemahaman digitalisasi pembelajaran IPA berbasis STEM peserta sebelum adanya pelatihan adalah 61,04%, sedangkan setelah pelatihan meningkat menjadi 90,73%. Peserta memiliki respons positif terhadap aspek kelayakan materi maupun aspek penyajian pelatihan dengan skor rata-rata persentase sebesar 93,33%. Simpulan dari kegiatan ini adalah kegiatan telah berlangsung dengan baik dan meningkatkan pemahaman guru tentang digitalisasi pembelajaran IPA berbasis STEM. Abstract. The purpose of this community service is to provide training on the digitization of STEM-based science learning to science teachers group in Semarang, Indonesia. The training is carried out through the delivery of materials as well as real practice and implementation by teachers related to the digitization of STEM-based science learning. The method used in this community service is the presentation of material by the community service members, discussions in the form of questions and answers, training assistance, demonstrations and practice of digitizing STEM-based science learning. The results of this community service were able to increase understanding of the digitization of STEM-based science learning and the participant's response to the training was positive. The average pretest understanding of STEM-based science learning digitization of participants before the training was 61.04%, while after the training it increased to 90.73%. Participants had a positive response to the aspects of material feasibility and aspects of training presentation with an average percentage score of 93.33%. The conclusion of this study is the activity has been going well and has increased teachers' understanding of the digitalization of STEM-based science learning.
Peningkatan Literasi Keuangan Melalui Metode Stimulus-Respon
Journal of Community Empowerment Vol 2 No 2 (2022): Journal of Community Empowerment
Publisher : Universitas Negeri Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15294/jce.v2i2.59615

Abstract

Abstrak. Keberhasilan program literasi keuangan dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dari Pendidikan dasar ke Pendidikan tinggi, bergantung dari peran Guru. Riset terdahulu menjelaskan guru Pendidikan bisnis menghasilkan kompetensi literasi keuangan siswa lebih baik dibanding selain guru Pendidikan bisnis. Tujuan kegiatan ini adalah meningkatkan pemahaman guru Pendidikan bisnis atau ekonomi di Kota Semarang dalam literasi keuangan. Metode yang digunakan stimulus-respon dengan cara memberikan stimulus kasus nyata tentang literasi keuangan di materi dividing (pembagian), nilai waktu dari uang (time value of money), bunga tunggal (single interest), bunga majemuk (compound interest), inflasi (inflation), dan investasi (investment). Hasilnya, mereka merespon secara langsung secara interaktif yaitu semakin besar periode investasi yang dilakukan sekarang dan interest maka semaki besar nilai uang mendatang. Sebaliknya, ketika nilai uang mendatang menjadi lebih kecil ketika periode dan interest semakin besar. Guru dapat membedakan instrument investasi berdasarkan periode waktu dan interestnya. Abstract. The success of the financial literacy program from the Financial Services Authority (OJK) from basic education to higher education, relies on the role of the teacher. Previous research has shown that business education teachers produce students' financial literacy competencies that are better than business education teachers. The method of this activies was provide stimulus real cases about financial literacy of material distribution (division), time value of money, single interest, compound interest, inflation (inflation), and investment. ). As a result, they respond directly interactively, namely the greater the investment period now and the greater the value of money in the future. Conversely, when the future value of money becomes smaller when the period and interest are getting bigger. Teachers can distinguish investment instruments based on their time period and interests.
Pelatihan Layanan Konseling Melalui Android pada Musyawarah Guru Bimbingan dan Konseling Guru Bimbingan dan Konseling (MGBK-BK) Kota Semarang dengan Tema Pelatihan Cyber Counseling Bagi Guru BK SMK Kota Semarang
Journal of Community Empowerment Vol 2 No 2 (2022): Journal of Community Empowerment
Publisher : Universitas Negeri Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15294/jce.v2i2.59870

Abstract

Perkembangan teknologi telah mempengaruhi pelayanan bimbingan dan konseling. Penggunaan smart phone berbasis Android dimanfaatkan menjadi pelaksanaan layanan bimbingan dan konseling atau dikenal dengan istilah Cyber Counseling. Cyber counseling dimanfaatkan untuk mengoptimalkan pemanfaatan teknologi dalam pelayanan bimbingan dan konseling. Oleh kerena itu tujuan pengabdian kepada masyarakat yaitu memberikan pemahaman kepada para guru bimbingan dan konseling dalam memanfaatkan teknologi sebagai media layanan bimbingan dan konseling secara profesional di sekolahnya masing-masing. Kegiatan pelatihan konseling melalui kegiatan pengabdian pada masyarakat bekerja sama dengan Musyawarah Guru Bimbingan dan Konseling Guru Bimbingan dan Konseling (MGBK) di Kota Semarang dilaksanakan melalui tiga tahap yaitu: identifikasi kompetensi teknologi peserta, pelaksanaan pelatihan, monitoring dan evaluasi pelatihan. Hasil pengolahan instrumen pre- test dan post-test yang diberikan kepada 20 peserta menunjukkan peningkatan. Selanjutnya dianalisis menggunakan uji statisik Wilcoxon untuk mengetahui peningkatan kompetensi secara teori peserta pelatihan menunjukkan bahwa terdapat perubahan yang signifikan dengan skor (p = 0.00). Peningkatan kompetensi cyber counseling dari peserta tidak hanya sebatas teori, malainkan juga dengan pengaplikasian di lapangan dengan bukti wawancara. Lebih lanjut pelatihan cyber counseling memberikan dampak yang baik kepada peningkatan keprofesionalan guru bimbingan dan konseling pada bidang teknologi. Abstract. Technological developments have influenced guidance and counseling services. The use of Android-based smart phones is used as the implementation of guidance and counseling services or known as Cyber ​​Counseling. Cyber ​​counseling is used to optimize the use of technology in guidance and counseling services. Therefore, the purpose of community service is to provide understanding to guidance and counseling teachers in utilizing technology as a medium for professional guidance and counseling services in their respective schools. Counseling training activities through community service activities in collaboration with the Guidance and Counseling Teacher Consultation (MGBK) in Semarang City are carried out in three stages, namely: identification of participants' technological competencies, implementation of training, monitoring and evaluation of training. The results of processing the pre-test and post-test instruments given to 20 participants showed an increase. Furthermore, it was analyzed using the Wilcoxon statistical test to determine the increase in theoretical competence of the trainees showing that there was a significant change in the score (p = 0.00). The increase in cyber counseling competence from participants is not only limited to theory, but also by field application with interview evidence. Furthermore, cyber counseling training has a good impact on increasing the professionalism of guidance and counseling teachers in the technology field.
Penyusunan Instrumen Asesmen Diagnostik untuk Persiapan Kurikulum Merdeka
Journal of Community Empowerment Vol 2 No 2 (2022): Journal of Community Empowerment
Publisher : Universitas Negeri Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15294/jce.v2i2.61886

Abstract

Abstrak Program pengabdian masyarakat PEP Unnes berupa bimtek pendampingan penyusunan instrument asesmen diagnostik bagi Guru SD di kecamatan Banyubiru Kabupaten Semarang merupakan upaya konkret dalam membantu peningkatan kualitas pendidikan, yaitu untuk memberikan pemahaman tentang assesmen diagnostik, khususnya kepada peserta kegiatan yaitu guru - guru di kecamatan Banyubiru kabupaten Semarang. Tujuan artikel ini adalah untuk menganalisis pelaksanaan kegiatan pengabdian. Pelaksanaan pengabdian ini menggunakan metode dengan teori teori Seven-Stage Model of Program Planning and Development yang dikembangkan oleh Welsh, sedangkan analisis pengabdian ini menggunakan analisis kuantitatif & kualitatif. Peserta Bimtek berasal dari guru SD sewilayah Korwilcam Bidang Pendidikan kecamatan Banyubiru berjumlah 30 orang. Instrument pendukung pengabdian ini adalah lembar pretest, kuesioner evaluasi program dan instrumen tes hasil karya guru-guru yang mengikuti bimtek. Materi bimtek terdiri atas 4 poin, yaitu tentang implementasi kurikulum merdeka, pengenalan asesmen diagnostik, penyusunan instrumen penilaian diagnostik dan terakhir tentang analisis butir. Hasil pengabdian menunjukkan bahwa diantara 4 materi bimtek yang disampaikan, peserta paling menguasai tentang implementasi kurikulum merdeka, yaitu sebanyak 74%, yang benar-benar menguasai tentang asesmen diagnostik sebanyak 70% peserta. Adapun tentang penyusunan dan analisis butir, peserta yang benar-benar menguasai hanya sejumlah 36% dan ada 1 peserta yang menyatakan belum begitu menguasai (semua materi) secara detail. Manfaat yang didapatkan peserta setelah mengikuti bimtek ini adalah dapat menambah pengetahuan tentang asesmen diagnostik yang dilakukan dalam pembelajaran di kelas; Menerima secara teknis tentang penilaian assesmen diagnostik sehingga dapat diterapkan dalam keseharian pembelajaran, paling tidak acuan cukup jelas; dapat memahami perubahan kurikulum saat ini, dan mendapatkan trik mengajar sesuai kurikulum yang berlaku. Abstract The PEP Unnes community service program in the form of technical guidance and assistance in the preparation of diagnostic assessment instruments for elementary school teachers in the Banyubiru sub-district, Semarang Regency, is a concrete effort to help improve the quality of education to provide an understanding of diagnostic assessments, especially to activity participants, namely teachers in the Banyubiru sub-district, Semarang district. The implementation of this service uses a method with the theory of the Seven-Stage Model of Program Planning and Development developed by Welsh. This analysis uses qualitative descriptive. This article aims to analyze the implementation of community service program activity. The participants of the Bimtek came from elementary school teachers in the Education Sector Korwilcam, Banyubiru sub-district totaling 30 people. The supporting instruments for this service are pretest sheets, program evaluation questionnaires and test instruments created by teachers who follow the technical guidance. The material for technical guidance consists of 4 points, namely the implementation of an independent curriculum, introduction to diagnostic assessments, preparation of diagnostic assessment instruments and finally item analysis. The results of the service showed that among the 4 technical guidance materials presented, the participants most mastered the implementation of the independent curriculum, as many as 74%, who really mastered the diagnostic assessment as many as 70% of the participants. As for the preparation and analysis of items, only 36% of participants actually mastered it and there was 1 participant who stated that they had not mastered (all the material) in detail. The benefits that participants get after participating in this technical guidance are that they can increase their knowledge of diagnostic assessments carried out in classroom learning; Accept technically about the Diagnostic assessment so that it can be applied in daily learning, at least the reference is clear enough; can understand the current curriculum changes, and get teaching tricks according to the applicable curriculum.
Pendampingan Penulisan Manuskrip Jurnal Internasional Bereputasi bagi Mahasiswa S3
Journal of Community Empowerment Vol 2 No 2 (2022): Journal of Community Empowerment
Publisher : Universitas Negeri Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15294/jce.v2i2.63587

Abstract

Abstrak. Tujuan kegiatan ini yaitu mendampingi Mahasiswa S3 Pascasarjana UNNES untuk menyiapkan manuskrip dari hasil penelitian disertasi untuk dikirim ke jurnal internasional bereputasi. Metode pendampingan dilakukan dengan cara pemberian materi secara teoritis dan aplikatif cara membuat manuskrip yang baik. Mahasiswa diminta merevisi naskahnya untuk disesuaikan teori penulisan yang benar dan sesuai dengan pedoman jurnal yang dituju. Hasilnya direvisi lagi, dilakukan pendampingan oleh reviewer ahli sesuai bidang ilmunya. Naskah direvisi lagi oleh mahasiswa untuk dilakukan translate, uji similaritas dan proofread. Setelah manuskrip siap baru dikirim ke jurnal yang dituju. Waktu pelaksanaan tiga bulan. Hasil pendampingan diperoleh sebanyak 48 naskah manuskrip yang sudah melakukan submission ke jurnal internasional. Para peserta merasa sangat puas (66,7%) dan puas (33,3%) dengan pelaksanaan pelatihan manuskrip tersebut. Mereka sangat setuju (90,5%) dan 9,5% setuju pelatihan perlu dipertahankan. Namun waktu pelaksanaan perlu ditambah lebih lama untuk pendampingan karena ada peserta 4,7% yang menyatakan waktunya masih kurang. Kegiatan tersebut diharapkan dapat mempercepat kelulusan Mahasiswa S3, menambah jumlah publikasi pada jurnal internasional bereputasi dan berimbas pada menambah reputasi Indonesia di bidang publikasi Internasional. Abstract. The purpose of this activity is to assist UNNES Postgraduate S3 Students to prepare manuscripts from the results of dissertation research to be sent to reputable international journals. The mentoring method is carried out by providing material theoretically and applicative how to make a good manuscript. Students are asked to revise their manuscripts to adjust the correct writing theory and in accordance with the guidelines of the intended journal. The results were revised again, assisted by expert reviewers according to their fields of knowledge. The manuscript was revised again by students for translation, similarity testing and proofread. After the manuscript is ready, it is sent to the intended journal. The implementation time is three months. The results of the assistance were obtained as many as 48 manuscript manuscripts that have submitted to international journals. The participants were very satisfied (66.7%) and satisfied (33.3%) with the implementation of the manuscript training. They strongly agree (90.5%) and 9.5% agree training needs to be maintained. However, the implementation time needs to be increased longer for mentoring because there are 4.7% participants who state that the time is still lacking. This activity is expected to accelerate the graduation of S3 students, increase the number of publications in reputable international journals and have an impact on adding to Indonesia's reputation in the field of international publications. Keywords: manuscript writing, international journals, graduate student publications.
Peningkatan Kualitas Karya Ilmiah Dosen melalui Pelatihan Menghindari Plagiasi
Journal of Community Empowerment Vol 2 No 2 (2022): Journal of Community Empowerment
Publisher : Universitas Negeri Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15294/jce.v2i2.62084

Abstract

Abstrak. Fenomena kurangnya pemahaman dalam penulisan akademik dan referensi bagi dosen Bahasa Inggris adalah hal yang penting untuk dikaji. Selain itu, budaya penulisan dan publikasi karya ilmiah bagi dosen Bahasa Inggris juga perlu ditingkatkan, khususnya dalam publikasi jurnal internasional bereputasi. Meninjau fenomena tersebut, tim Pengabdian Kepada Masyarakat melakukan kegiatan peningkatan kualitas keterampilan menulis akademik bagi dosen melalui pelatihan menghindari plagiarisme. Workshop diikuti oleh 30 peserta dosen Bahasa Inggris dari UIN Salatiga dan universitas lain di wilayah Jawa Tengah yang membahas tentang mengidentifikasi unsur plagiarisme dalam karya ilmiah dan tata cara pengutipan berdasarkan APA edisi ke-7. Metode yang digunakan dalam kegiatan ini adalah sosialisasi/ceramah dan diskusi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kegiatan ini dapat menambah pengalaman para dosen dalam hal peningkatan kemampuan menulis karya ilmiah. Selain itu, kegiatan ini membangun wawasan mereka tentang kesalahan umum dalam penulisan akademik sehingga dapat meminimalkan kesalahan yang mungkin terjadi. Lebih lanjut, trainer juga membagikan tips bagaimana mempublikasikan artikel penelitian agar diterima di jurnal terindeks Scopus. Hal ini tentunya menjadi pengetahuan baru bagi para peserta. Akhirnya, dari kegiatan Pengabdian Kepada Masyarakat ini terdapat beberapa hal utama yang harus dievaluasi terutama refleksi diri peserta, seperti (1) kurangnya pemahaman peserta dalam mengonstruksi rumusan masalah dalam tesis atau disertasi yang akan dikembangkan menjadi artikel penelitian; (2) kurangnya pengetahuan peserta dalam menerbitkan jurnal terindeks Scopus; dan (3) ketidaksadaran peserta dalam membuat kesalahan umum dalam penulisan akademik. Abstract. The phenomenon of the lack of understanding in academic writing and references for English lecturers is important to be investigated. Furthermore, the culture of writing and publishing scientific papers by English lecturers also needs to be increased, especially in the publication of reputable international journals. Reviewing this phenomenon, the Community Service team carried out activities to upgrade the quality of academic writing skills for lecturers through training to avoid plagiarism. The workshop was attended by 30 participants of English lecturers from UIN Salatiga and other universities in the Central Java area that discussed identifying elements of plagiarism in scientific papers and citation rules based on APA 7th edition. The methods used in this activity are socialization/lecture and discussion. The result showed that this activity can add experience to the lecturers in terms of improving their ability to write scientific papers. Moreover, this activity builds their insights about common mistakes in academic writing so they can minimize mistakes that might occur. In addition, the trainer also shared tips on how to publish research articles to be accepted in Scopus-indexed journals. This absolutely becomes new knowledge for the participants. Finally, from this Community Service activity, there are several main things to be evaluated especially the participants' self-reflection, such as (1) the lack of understanding of the participants in constructing a research problem in the thesis or dissertation to be developed in the research article; (2) the lack of knowledge of the participants in publishing Scopus indexed journals; and (3) the participants' unconsciousness in making common mistakes in academic writing.
Batik Anak-Anak: Segmentasi Baru untuk Kelompok Perajin Batik Semarang Eko Sugiarto; Dwi Wahyuni Kurniawati; Kemal Budi Mulyono
Journal of Community Empowerment Vol 3 No 1 (2023): Journal of Community Empowerment
Publisher : Universitas Negeri Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15294/jce.v3i1.62946

Abstract

Abstrak. Kesenjangan antara potensi motif batik anak-anak dengan segmentasi pemasaran pakaian anak menjadi kelemahan utama yang dihadapi oleh mitra batik Figa Semarang. Kondisi ini perlu dipecahkan dengan cara membuka segmentasi baru yaitu segmen motif batik dengan gaya anak-anak, tidak bergantung pada motif batik dewasa. Penerapan ini bertujuan untuk memberikan rekomendasi motif anak-anak bagi perajin batik Figa Semarang. Metode yang digunakan meliputi identifikasi, analisis, perancangan, penerapan dan evaluasi. Hasil menunjukkan bahwa eksplorasi motif anak-anak dengan teknik distorsi visual flora-fauna dapat menjadi alternatif sebagai suatu strategi perluasan sekaligus membuka segmen baru pemasaran batik. Abstract. The gap between the potential of children's batik motifs and the segmentation of the children's clothing market represents a primary weakness faced by Figa Semarang's batik partners. This situation necessitates resolution through the establishment of a new segmentation strategy, specifically focusing on children's batik motifs, independent of adult batik motifs. The objective of this implementation is to provide recommendations for children's batik motifs to the batik artisans associated with Figa Semarang. The methodology employed encompasses various stages, including identification, analysis, design, implementation, and evaluation. The results indicate that the exploration of children's motifs using visual distortion techniques inspired by flora and fauna holds promise as an alternative strategy for market expansion and the creation of a new segment in the batik marketing landscape.
Pelatihan Penguatan Literasi Sains Bagi Guru Sekolah Indonesia-Jeddah, Saudi Arabia Tri Joko Raharjo; Rusdarti Rusdarti; Bambang Subali; Tri Suminar; Harianingsih Harianingsih; Siti Rahmawati
Journal of Community Empowerment Vol 3 No 1 (2023): Journal of Community Empowerment
Publisher : Universitas Negeri Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15294/jce.v3i1.70681

Abstract

ABSTRAK Literasi sains merupakan kemampuan yang dibutuhkan dan penguasaan teknologi dalam pembelajaran juga menjadi tuntutan dalam kurikulum merdeka belajar yang juga diterapkan pada Sekolah Indonesia Jeddah, Arab Saudi. Kegiatan pengabdian ini bertujuan untuk memberikan penguatan literasi sains dan keterampilan proses sains bagi guru SD Sekolah Indonesia Jeddah. Tujuan lainnya untuk menjalin kerjasama antara Sekolah Indonesia Jeddah dengan Program S2 Pendidikan Dasar Sekolah Pascasarjana Universitas Negeri Semarang. Sasaran dari kegiatan ini adalah 30 guru Sekolah Indonesia Jeddah yang merupakan mitra pengabdian. Kegiatan terdiri dari tiga tahap antara lain, observasi permasalahan mitra, pemaparan materi literasi, evaluasi dan monitoring pelatihan penguatan literasi sains menggunakan teknik pengumpulan data secara angket atau kuisioner. Analisis dilakukan menggunakan rata-rata respon peserta. Hasil kegiatan pengabdian ini menunjukkan hasil yang positif karena guru-guru di Sekolah Indonesia Jeddah mendapatkan pengetahuan dan keterampilan literasi sains yang dapat dilihat dari hasil pretest dan post test peserta pengabdian. Pada indikator observasi terjadi kenaikan 75%, kenaikan juga terjadi pada indikator interpretasi, klasifikasi, komunikasi, perencanaan, pertanyaan, hipotesis, penggunaan alat, penerapan konsep masing-masing 37,5%, 62,5%, 62,5%, 37,5%, 75%, 50%, 25%, 25%. Hal ini menunjukkan bahwa kegiatan pengabdian literasi sains memberi pengaruh signifikan dan positif pada guru-guru Sekolah Indonesia Jeddah. ABSTRACT Scientific literacy is a required ability and mastery of technology in learning is also a requirement in the independent learning curriculum which is also applied to the Indonesian School in Jeddah, Saudi Arabia. This service activity aims to strengthen scientific literacy and science process skills for elementary school teachers at SD Indonesia Jeddah. Another goal is to establish cooperation between the Jeddah Indonesian School and the Masters Program in Basic Education at the Graduate School of Semarang State University.The target of this activity is 30 teachers of the Jeddah Indonesian School who are service partners. The activity consists of three stages, namely observing partner problems, presenting literacy material, evaluating and monitoring training to strengthen scientific literacy using questionnaires or data collection techniques. The analysis was carried out using the average participant response. The results of this community service activity showed positive results because teachers at the Jeddah Indonesian School gained scientific literacy knowledge and skills. In the observation indicator there was an increase of 75%, an increase also occurred in the indicators of interpretation, classification, communication, planning, questions, hypotheses, use of tools, application of concepts respectively 37.5%, 62.5%, 62.5%, 37.5%, 75%, 50%, 25%, 25%. This shows that scientific literacy service activities have a significant and positive influence on the teachers of the Jeddah Indonesian School.
Peningkatan Pemahaman Sains, Coding, dan Robotik Berbasis STEM untuk Guru Matematika dan IPA SMP Kota Semarang Arif Widiyatmoko; Arka Yanitama; Riza Arifudin; Stephani Diah Pamelasari; Melissa Salma Darmawan; Desy Fitria Astutianingtyas; Aji Saputra
Journal of Community Empowerment Vol 3 No 1 (2023): Journal of Community Empowerment
Publisher : Universitas Negeri Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15294/jce.v3i1.72574

Abstract

Abstrak. Kegiatan ini dilatarbelakangi oleh guru Matematika dan IPA Kota Semarang yang belum pernah mengimplementasikan sains, coding, dan robotik berbasis STEM (Science, Technology, Engineering, and Mathematic) pada pembelajaran. Padahal sains, coding dan robotik berbasis STEM merupakan pengetahuan dan keterampilan yang dapat mendukung keterampilan abad ke-21 dan era revolusi industri 4.0. Tujuan pengabdian ini adalah meningkatkan pemahaman sains, coding, dan robotik berbasis STEM untuk guru Matematika dan IPA Kota Semarang. Metode yang digunakan dalam kegiatan pengabdian ini adalah pemaparan materi oleh narasumber, praktik merancang robot sederhana dan pengkodingan melalui aplikasi, yakni Scratch for Arduino (S4A), serta sesi tanya jawab dan diskusi. Rata-rata pemahaman peserta pelatihan terhadap sains, coding, dan robotik berbasis STEM pada pretest adalah 49,71%, sedangkan pada postest adalah 83,94%. Sehingga, diperoleh N-gain sebesar 0,52 dengan kriteria sedang. Hasil tersebut mengandung arti bahwa terjadi peningkatan pemahaman peserta terhadap sains, coding, dan robotik berbasis STEM setelah diadakannya pelatihan. Peserta memiliki respon positif terhadap penyampaian materi pada pelatihan dengan skor rata-rata persentase sebesar 92,08%. Persentase tersebut mengandung arti bahwa pelatihan sains, coding, dan robotik berbasis STEM telah berlangsung dengan sangat baik. Abstract. This activity was motivated by Mathematics and Science teachers in Semarang City who had never implemented STEM (Science, Technology, Engineering, and Mathematic)-based science, coding, and robotics in learning. Whereas STEM-based science, coding and robotics are knowledge and skills that can support 21st century skills and the industrial revolution 4.0 era. The purpose of this training is to increase STEM-based understanding of science, coding, and robotics for Mathematics and Science teachers. The method used in this training is presentation of material by speakers, practice of designing simple robots and coding through applications, namely Scratch for Arduino (S4A), as well as question and answer sessions and discussions. The average understanding of the trainees on STEM-based science, coding, and robotics at the pretest was 49.71%, while at the posttest it was 83.94%. Thus, an N-gain of 0.52 is obtained with moderate criteria. These results imply that there was an increase in participants' understanding of STEM-based science, coding, and robotics after the training was held. Participants had a positive response to the delivery of material at the training with an average percentage score of 92.08%. This percentage means that the STEM-based science, coding and robotics training has been going very well.