cover
Contact Name
Tonni Limbong
Contact Email
tonnilimbong@ust.ac.id
Phone
+6281289601052
Journal Mail Official
rosa_tampubolon@ust.ac.id
Editorial Address
Jl. Setiabudi No. 479 F Tanjungsari Medan
Location
Kota medan,
Sumatera utara
INDONESIA
Jurnal Riset Teknologi Pangan Dan Hasil Pertanian (RETIPA)
ISSN : 27454096     EISSN : 27769089     DOI : 10.54367
Core Subject : Agriculture,
Jurnal Retipa (Riset Teknologi Pangan dan Hasil Pertanian) Program Studi Teknologi Hasil Pertanian Universitas Katolik Santo Thomas, berisi artikel yang memuat dan mempublikasikan semua aspek teknologi hasil pertanian dalam kajian yang berupa hasil penelitian dan ulasan ilmiah di bidang pangan dan agroindustri hasil pertanian. Lingkup topik jurnal meliputi bidang ilmu teknologi industri pangan dan hasil pertanian. Topik mencakup aspek-aspek dasar dan terapan dari pengolahan, pengawetan, penyimpanan, evaluasi gizi, keamanan pangan, pengawasan, manajemen dan pengujian mutu, limbah pengolahan pangan dan hasil pertanian serta penelitian lainnya mengikuti perkembangan ilmu dan teknologi hasil pertanian.
Articles 9 Documents
Search results for , issue "Volume 3 Nomor 2" : 9 Documents clear
Hormon dalam Poc Organik yang Berbeda Mempengaruhi Pertumbuhan Harian Azolla Microphylla Sebagai Pakan Ternak Sembiring, Meriksa; Ginting, Risdawati br; Sihombing, Dewi Restuana
Jurnal Riset Teknologi Pangan dan Hasil Pertanian (RETIPA) Volume 3 Nomor 2
Publisher : Universitas Katolik Santo Thomas Medan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.54367/retipa.v3i2.2639

Abstract

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hormon dari beberapa tumbuhan yang yang paling cepat untuk pertumbuhan dan perkembangan Azolla mycrophyla untuk menghasilkapakan ternak.Target khusus penelitian ini untuk menemukan jenis tumbuhan penghasil hormon yang paling efektif penanaman Azola sp yang paling tepat untuk memicu pertumbuhan. Hipotesis penelitian, diduga terdapat jenis tumbuhan penghasil hormon ysng bsik untuk penanaman Azola sp. Selanjutnya untuk mengetahui hormon dari jenis tumbuhan tertenu untuk media tanam Azolla mycrophyla untuk dijadikan pakan ternak unggas. Hasil data yang diperoleh diuji dengan menggunakan program DMRT dan dilanjutkan dengan uji beda Dun’can menggunakan Duncan’t Test. Materi yang digunakan pada penelitian ini adalah tumbuhan yang mempunyai ZPT (hormon) dan bioaktivator. Rancangan percobaan yang digunakan dalam penelitian adalah Rancangan Acak Lengkap (RAL) non faktorial dengan 4 perlakuan dan 5 ulangan. Perlakuan yang diujikan adalah: pengambilan hormon dari: A (kontrol) tanpa hormon, B (bonggol pisang), C (tauge), D (pucuk ubi jalar).Uraian singkat kegiatan. Pengujian hormon diambil dari tumbuhan dengan menambahkan bioaktivator EM4 dan gula tetes (molases) yang difermntasi selama 2 minggu kecuali hormon dari tauge.ketiga hasil fermentasi selesai dan dapat digunakan dsebagai media tanam Azolla sp. Parameter yang diamati siap untuk di analisa untuk petumbuhan jumlah populasi (tumbuhan, diameter koloni, produksi (g). Dari hasil penelitian yang telah dianalisa diperoleh bahwa penggunaan hormon yang berasal dari Tauge (C) menunjuukan perbedaan yang nyata dan lebih unggul dibandingkan dengan pemakaian homon bonggol pisang dan pucuk ubi jalar
Uji Antimikroba Ekstrak Kulit Buah Naga Merah Terhadap Bakteri Escherichia coli, Staphylococcus aureus dan Lactobacillus acidophilus Siregar, Tuti Wardani; Daniela, Connie
Jurnal Riset Teknologi Pangan dan Hasil Pertanian (RETIPA) Volume 3 Nomor 2
Publisher : Universitas Katolik Santo Thomas Medan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.54367/retipa.v3i2.2640

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui daya hambat (antimikroba) kulit buah naga merah terhadap bakteri Staphylococcus aureus, Escherichia coli dan Lactobacillus acidophilus. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan perlakuan Faktor I : Jenis Pelarut (P) yang terdiri dari 3 taraf, yaitu: P1: Air , P2: Etanol, P3: Etil asetat Faktor II : Konsentrasi ekstrak buah naga merah (E) terdiri dari 4 taraf, yaitu: E1: 20%, E2: 40%, E3: 60%, E4:80% Kombinasi perlakuan (PL) = 3x4 =12, untuk tingkat ketelitian maka penelitian ini dilakukan sebanyak 3 kali ulangan. Pelarut dengan menggunakan etanol menghasilkan antimikroba yang paling tinggi terhadap perkembangan mikroba pembusuk. Hasil penelitian menunjukkan bahwa bahwa pelarut etil asetat dengan konsentrasi 80% memiliki daya hambat paling besar yaitu 17,23 mm, sedangkan untuk daya hambat paling terkecil pada pelarut air dengan konsentrasi 20% yakni 9,86 mm.
Konsentrasi ZPT dan Fermentasi Rebung Bambu Pengaruhnya Terhadap Pertumbuhan dan Jumlah Anakan Padi Gogo Varietas Lokal (Oryza sativa L.) Sembiring, Riduan; Sembiring, Swati; Karo, Seringena br; Sitanggang , Timbul Tuahman; Sihombing, Dewi Restuana
Jurnal Riset Teknologi Pangan dan Hasil Pertanian (RETIPA) Volume 3 Nomor 2
Publisher : Universitas Katolik Santo Thomas Medan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.54367/retipa.v3i2.2641

Abstract

Penelitian dilaksanakan di lahan petani Desa Lau Gumba Kecamatan Berastagi Kabupaten Karo Sumatera Utara dengan ketinggian tempat ± 1350 meter dari permukaan laut dengan jenis tanah Andosol. Penelitian berlangsung dari bulan Oktober 2021 - Maret 2022, dan bertujuan untuk mengetahui respon konsentrasi ZPT dan hasil fermentasi rebung bambu terhadap pertumbuhan dan jumlah anakan padi gogo varietas lokal (Oryza Sativa L). Rancangan yang digunanakan adalah Rancangan Acak Kelompok (RAK). 2 Faktorial menggunakan 2 perlakuan dengan 4 ulangan dan didapatkan 24 petak perlakuan. Masing-masing perlakuan terdiri dari 25 tanaman, sehingga jumlah tanaman sebanyak 600 tanaman. Perbandingan respon konsentrasi ZPT dan hasil fermentasi rebung bambu sebagai berikut : Adapun parameter yang diamati adalah tinggi tanaman, jumlah daun, Jumlah anakan, dan berat keseluruhan anakan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penggunaan berbagai jenis ZPT dan Konsentrasi menunjukan perbedaan yang nyata, sedangkan pada interaksi antara ZPT dan Konsentrasi menunjukan perbedaan yang tidak nyata.
Pemanfaatan Kulit Pisang Raja Sebagai Bahan Pembuatan Pelet Sitohang, Apul; Panjaitan, Delima; Tanjung , Roiman; Sitohang, Aryanto Y
Jurnal Riset Teknologi Pangan dan Hasil Pertanian (RETIPA) Volume 3 Nomor 2
Publisher : Universitas Katolik Santo Thomas Medan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.54367/retipa.v3i2.2642

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk memanfaatkan limbah kulit pisang Raja sebagai bahan pembuatan pellet dan mengetahui bagaimana cara pembuatan pellet kulit pisang raja dan untuk mengetahui kandungan gizi yang terdapat pada kulit pisang Raja. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Pengolahan Pangan Fakultas Pertanian Universitas Katolik Santo Thomas, Medan. Rancangan yang digunakan dalam penelitian ini adalah Rancangan Acak Lengkap (RAL) dalam bentuk faktorial. Faktor pertama adalah persentase tepung kulit pisang Raja dengan tepung kedelai dengan sandi K terdiri dari : K0 = 100% tepung Kulit Pisang Raja, K1 = 90% tepung Kulit Pisang Raja, dengan 10% tepung kedelai, K2 = 80% tepung Kulit Pisang Raja, dengan 20% tepung kedelai, K3 = 70% tepung Kulit Pisang Raja, dengan 30% tepung kedelai, K4 = 60% tepung Kulit Pisang Raja, dengan 40% tepung kedelai dan K5v = 50% tepung Kulit Pisang Raja, dengan 50% tepung kedelai. Faktor kedua adalah lama penyimpanan 6 taraf perlakuan dengan sandi L terdiri dari : L0 = 0 minggu, L1 = 2 minggu, L2 = 4 minggu, L3 = 6 minggu, L4 = 8 minggu dan L5 = 10 minggu. Analisis data menggunakan analisis sidik ragam. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perlakuan perbandingan kulit pisang raja dengan tepung kedelai sangat nyata (p<0,01) terhadap kadar protein, kadar lemak, kadar serat dan pH, berpengaruh nyata (p<0,05) terhadap kadar air, serta berpengaruh tidak nyata (p>0,05) terhadap kadar abu pellet. Penggunaan tepung kedelai yang semakin tinggi maka kadar air, kadar protein, kadar lemak dan pH pellet semakin meningkat, sedangkan kadar abu dan kadar serat kasar pellet semakin menurun. Perlakuan lama penyimpanan berpengaruh sangat nyata (p<0,01) terhadap kadar air, kadar abu, kadar protein, kadar lemak, kadar serat kasar dan pH pellet. Semakin lama penyimpanan maka kadar air pellet semakin meningkat, sedangkan kadar abu, kadar protein, kadar serat kasar, kadar lemak dan pH semakin menurun. Interaksi perlakuan perbandingan kulit pisang raja dengan tepung kedelai dan lama penyimpanan berpengaruh sangat nyata (p<0,01) terhadap pH, tetapi berpengaruh tidak nyata terhadap kadar air, kadar abu, kadar protein, kadar lemak dan kadar serat kasar pellet. Mutu pellet terbaik diperoleh pada kombinasi perlakuan K5L0.
Review:Oksigen Singlet (1O2) dan Efek Fotooksidasi pada Produk Pangan Sibuea, Posman
Jurnal Riset Teknologi Pangan dan Hasil Pertanian (RETIPA) Volume 3 Nomor 2
Publisher : Universitas Katolik Santo Thomas Medan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.54367/retipa.v3i2.2644

Abstract

Dari sejumlah penelitian yang dilakukan secara intensif, terungkap oksigen singlet menjadi ancaman baru keamanan pangan. Oksigen singlet, yang merupakan komponen bukan radikal, bereaksi langsung dengan nonradikal, dan komponen kaya elektron dengan ikatan rangkap tanpa pembentukan radikal bebas. Reaksi fotoksidasi yang didorong oleh oksigen singlet sangat cepat pada makanan akibat rendahnya energi aktivasi yang dibutuhkan untuk terjadinya reaksi kimia. Secara berurutan, laju reaksi oksigen singlet dan oksigen triplet (3O2) dengan asam linoleat adalah 1,3 x 105 M-1S-1 dan 8,9 x 101 M-1S-. Dengan demikian, laju reaksi oksigen singlet dengan asam linoleat sekitar 1450 kali lebih cepat dibandingkan oksigen triplet dengan asam linoleat. Pentingnya peran oksigen singlet terhadap penurunan kualitas makanan telah banyak diketahui belakangan ini, terutama menyangkut oksidasi lemak, vitamin dan protein, yang sensitif terhadap kerusakan oksidatif.
Pemanfaatan Ikan Louhan (Amphilophus labiatus) Sebagai Sumber Asam Lemak Omega 3 dan 6 Pandiangan, Maruba; Sitohang, Apul; Sihombing , Dewi Restuana; Sitanggang, Lasmianna
Jurnal Riset Teknologi Pangan dan Hasil Pertanian (RETIPA) Volume 3 Nomor 2
Publisher : Universitas Katolik Santo Thomas Medan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.54367/retipa.v3i2.2646

Abstract

Tujuan penelitian ini untuk melihat potensi lain dari ikan louhan (Amphilophus labiatus) selain sebagai ikan hias sekaligus sebagai alternatif pemanfaatan ikan louhan yang saat ini dianggap sebagai hama dan berbahaya untuk ikan endemik di Danau Toba. Dalam penelitian ini dilakukan analisis karakteristik sifat fisika kimia minyak ikan louhan dan mendapatkan komposisi asam lemak pada minyak ikan louhan dengan menggunakan alat gas kromatografi. Hasil analisis sifat fisika kimia minyak ikan louhan yaitu: titik keruh adalah 360C, total padatan adalah 340 Brix, kadar asam lemak bebas sebesar 3,35 mg KOH/g, bilangan peroksida sebesar 7,3 meq/kg, bilangan jodium sebesar 45 mg/100g dan bilangan penyabunan sebesar 198 mg KOH/g. Hasil analisis GC menunjukkan bahwa kandungan asam lemak tak jenuh lebih tinggi dibandingkan asam lemak jenuh. Ditemukan asam lemak omega 3 yaitu asam linolenat, dan asam omega 6 yaitu asam linoleat. Dilihat dari komposisi asam lemak minyak ikan louhan berpotensi sebagai sumber asam lemak omega 3 dan 6 yang bermanfaat untuk meningkatkan kesehatan manusia.
Uji Sensoris dan Sifat Kimia Churros Berbahan Tepung Labu Kuning dan Tepung Terigu Daniela, Connie; Sihombing, Dewi Restuana
Jurnal Riset Teknologi Pangan dan Hasil Pertanian (RETIPA) Volume 3 Nomor 2
Publisher : Universitas Katolik Santo Thomas Medan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.54367/retipa.v3i2.2650

Abstract

Churros merupakan salah satu makanan yang berasal dari Negara Spanyol. Ciri khas dari churrossalah satunya adalah bentuknya memanjang dan ramping yang kemudian digorengan denganmenggunakan minyak goreng sehingga didapatkan tekstur sedikit crispy, empuk serta lembut.Pemilihan tepung labu kuning pada modifikasi tepung terigu sebagai bahan baku pembuatan churroskarena kandungan serat yang tinggi dan kandungan antioksidan berbentuk beta karoten dengan kadar yang cukup tinggi sehingga bermanfaat untuk membantu pencernaan serta sebagai penangkal radikal bebas. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui formulasi terbaik pada tepung terigu dan tepung labu kuning sebagai bahan dasar pembuatan churros, mengetahui uji sensori dan mengetahui sifat kimia yang terdapat pada modifikasi tepung terigu dan tepung labu kuning. Penelitian ini merupakan penelitian eksperimen dengan rancangan acak lengkap non factorial, suatu percobaan yang digunakan homogen atau tidak ada faktor lain yang mempengaruhi respon diluar faktor yang di teliti. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat tiga formulasi terbaik churros, formulasi terbaik berdasarkan uji sensoris terdapat pada T3 (25 gram tepung terigu dan 75 gram tepung labu kuning). Kandungan zat gizi makro dari formulasi churros dari formulasi terbaik yaitu energi sebesar289,15 kkal, protein 12,26%, Lemak 16,26% dan karbohidrat 25,32%
Aktivitas Antimikroba Ekstrak Kapulaga Terhadap Spesies Jamur yang Tumbuh pada Roti (Rhizopus stolonifer) Sihombing, Dewi Restuana; Daniela, Connie
Jurnal Riset Teknologi Pangan dan Hasil Pertanian (RETIPA) Volume 3 Nomor 2
Publisher : Universitas Katolik Santo Thomas Medan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.54367/retipa.v3i2.2651

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk memanfaatkan buah kapulaga sebagai antimikroba menghambat pertumbuhan jamur pada roti, untuk mengetahui kadar uji antimikroba, antioksidan, uji fitokimia pada ekstrak buah kapulaga. Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Pengolahan Fakultas Pertanian Universitas Katolik Santo Thomas, Medan. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimen yaitu dengan menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan satu faktor yaitu perbandingan konsentrasi ekstrak kapulaga dengan Pelarut metanol dengan sandi (KA) terdiri dari 4 taraf yaitu: KA1=100%:0%, KA2=80%:20%, KA3=70%:30%, KA4=60%:40%. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perlakuan perbandingan konsentrasi ekstrak kapulaga dengan konsentrasi pelarut metanol mengandung kadar antioksidan sebesar 5,07% pada 100% konsentrasi kapulaga, dan memiliki daya hambat yang sangat baik pada konsentrasi ekstrak kapulaga 100%.
Pengaruh Suhu dan Lama Pengeringan Terhadap Mutu Teh Cascara dari Kulit Kopi Arabika (Coffea arabica) Tampubolon, Sanggam Dera Rosa
Jurnal Riset Teknologi Pangan dan Hasil Pertanian (RETIPA) Volume 3 Nomor 2
Publisher : Universitas Katolik Santo Thomas Medan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.54367/retipa.v3i2.2687

Abstract

Salah satu komoditi ekspor perkebunan yang terbesar adalah kopi, dengan jumlah produk yang terus meningkat setiap tahunnya. Kopi arabika (Coffea arabica) paling banyak diproduksi di Jawa Barat dengan produksi rata-rata 9.736 ton dari tahun 2014 - 2018. Produk sampingan dari produksi kopi adalah ampas kopi yang menyebabkan pencemaran air dan tanah karena kadar air yang tinggi dan kandungan polifenol yang tinggi. bersifat racun bagi tanah. Pengurangan limbah ampas kopi dapat dimanfaatkan menjadi pakan ternak dan teh cascara. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh suhu pengeringan menggunakan oven konveksi terhadap karakteristik mutu teh cascara. Suhu pengeringan adalah 35 °C, 40 °C, 45 °C, 50 °C, dan 55 °C. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah eksperimen laboratorium dengan analisis deskriptif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perbedaan suhu pengeringan dapat mempengaruhi karakteristik mutu teh cascara. Perlakuan terbaik adalah suhu pengeringan 45 °C dengan rendemen total 6,61 ± 0,06 %, kadar air 6,5705 ± 0,0272 % (b/b), kadar abu 8,2107 ± 0,3195 % (b/b), kadar polifenol 14,2828 ± 0,2086 % (berat/berat). Hasil uji organoleptik menunjukkan bahwa cascara komersial memiliki skor tertinggi. Ada 3 (netral) untuk rasa, 3 (netral) untuk rasa, dan 4 (suka) untuk warna.

Page 1 of 1 | Total Record : 9