Claim Missing Document
Check
Articles

Found 20 Documents
Search

PENGGUNAAN BERBAGAI JENIS BAHAN PEMANIS BUATAN PADA PEMBUATAN JAM PEPINO Pandiangan, Maruba; Situmorang, Apriadi
MEDIA UNIKA - Majalah Ilmiah Vol 1, No 2 (2013)
Publisher : Universitas Katolik Santo Thomas Sumatera Utara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh jenis dan konsentrasi bahan pemanis buatan terhadap mutu jam pepino. Bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah buah pepino yang diperoleh dari supermarket Berastagi, pemanis buatan aspartam, asesulfam-K, sukralosa, sakarin, tepung maizena, gum arab, garam, jeruk nipis, vanila dan gula. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Pengolahan Hasil Pertanian Universitas Katolik Santo Thomas Sumatera Utara Medan. Penelitian ini dilakukan dengan rancangan acak lengkap (RAL) faktorial, yang terdiri dari dua faktor perlakuan. Perlakuan pertama yaitu jenis pemanis yang terdiri dari P1 = aspartam, P2 = asesulfam-K, P3 = sukralosa dan P4 = sakarin. Faktor kedua yaitu konsentrasi pemanis yang terdiri dari K1 = 0,02 %, K2 = 0,04 %, K3 = 0,06 % dan K4 = 0,08 %. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kadar vitamin C, total asam, total padatan terlarut dan nilai organoleptik tertinggi terdapat pada jenis pemanis sukralosa, sedangkan kadar air tertinggi terdapat pada jenis pemanis Sakarin. Semakin tinggi konsentrasi zat pemanis kadar vitamin C, total padatan terlarut dan nilai organoleptik semakin meningkat, sedangkan total asam dan kadar air semakin menurun. Untuk memperoleh mutu jam pepino yang baik, dapat dilakukan dengan menggunakan pemanis sukralosa atau sakarin dengan konsentrasi 0,08 %.
PENANAMAN TANAMAN HERBAL DI KAWASAN HULU DAERAH ALIRAN SUNGAI WAMPU KABUPATEN LANGKAT Sihombing, Dewi Restuana; Daniela, Connie; Pandiangan, Maruba
Prosiding Konferensi Nasional Pengabdian Kepada Masyarakat dan Corporate Social Responsibility (PKM-CSR) Vol 7 (2024): PKMCSR2024: Kolaborasi Hexahelix dalam Optimalisasi Potensi Pariwisata di Indonesia: A
Publisher : Asosiasi Sinergi Pengabdi dan Pemberdaya Indonesia (ASPPI)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37695/pkmcsr.v7i0.2561

Abstract

Penanaman tanaman herbal di kawasan Daerah Aliran Sungai (DAS) Wampu Kabupaten Langkat memiliki potensi besar dalam memperbaiki kualitas lingkungan, menjaga keseimbangan ekosistem, dan memberikan manfaat sosial-ekonomi kepada masyarakat sekitar. Kegiatan ini bertujuan untuk mengkaji manfaat ekologis dan sosial dari penanaman tanaman herbal di DAS Wampu Kabupaten Langkat. Metode yang digunakan melibatkan tinjauan literatur dan studi kasus pada beberapa DAS di Indonesia. Hasil kegiatan menunjukkan bahwa penananaman tanaman herbal di kawasan hulu DAS Wampu Kabupaten Langkat berperan penting dalam pencegahan erosi, konservasi biodiversitas, peningkatan kualitas air, serta memberikan nilai ekonomi dan kesehatan bagi masyarakat lokal. Selain itu, penanaman tanaman herbal juga berkontribusi pada mitigasi perubahan iklim melalui penyerapan karbon. Temuan ini menunjukkan perlunya kebijakan yang mendukung penanaman tanaman herbal di DAS Wampu Kabupaten Langkat sebagai bagian dari strategi konservasi lingkungan dan peningkatan kesejahteraan masyarakat.
Edukasi Pemilihan Pangan Sehat bagi Anak Panti Asuhan Yayasan Harapan Tunas Baru Flamboyan Daniela, Connie; Sihombing, Dewi Restuana; Panjaitan, Delima; Pandiangan, Maruba
Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat Nusantara Vol. 6 No. 3 (2025): Edisi Juli - September
Publisher : Lembaga Dongan Dosen

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55338/jpkmn.v6i3.6351

Abstract

Masalah keamanan pangan pada jajanan anak sekolah masih menjadi tantangan serius di Indonesia, khususnya bagi anak-anak panti asuhan yang rentan terhadap konsumsi pangan tidak sehat. Kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan dan kesadaran anak-anak Panti Asuhan Yayasan Harapan Tunas Baru Flamboyan mengenai pentingnya memilih jajanan yang sehat dan bergizi. Metode pelaksanaan mencakup edukasi interaktif berbasis media leaflet bergambar dan demonstrasi langsung mengenai jajanan sehat dan jajanan yang mengandung bahan tambahan pangan berbahaya. Evaluasi dilakukan melalui observasi terhadap respon dan partisipasi aktif anak-anak selama kegiatan berlangsung. Hasil menunjukkan adanya peningkatan pemahaman yang signifikan pada peserta terkait pengenalan ciri-ciri jajanan sehat, bahaya bahan aditif makanan, serta pentingnya konsumsi gizi seimbang. Program ini berhasil membekali anak-anak dengan informasi dasar yang penting untuk mendukung kebiasaan makan yang sehat serta memperkuat peran mereka sebagai agen perubahan di lingkungan sosialnya. Kegiatan ini juga memberikan kontribusi nyata terhadap upaya peningkatan derajat kesehatan masyarakat melalui edukasi keamanan pangan.
Pemanfaatan Ikan Louhan (Amphilophus labiatus) Sebagai Sumber Asam Lemak Omega 3 dan 6 Pandiangan, Maruba; Sitohang, Apul; Sihombing , Dewi Restuana; Sitanggang, Lasmianna
Jurnal Riset Teknologi Pangan dan Hasil Pertanian (RETIPA) Volume 3 Nomor 2
Publisher : Universitas Katolik Santo Thomas Medan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.54367/retipa.v3i2.2646

Abstract

Tujuan penelitian ini untuk melihat potensi lain dari ikan louhan (Amphilophus labiatus) selain sebagai ikan hias sekaligus sebagai alternatif pemanfaatan ikan louhan yang saat ini dianggap sebagai hama dan berbahaya untuk ikan endemik di Danau Toba. Dalam penelitian ini dilakukan analisis karakteristik sifat fisika kimia minyak ikan louhan dan mendapatkan komposisi asam lemak pada minyak ikan louhan dengan menggunakan alat gas kromatografi. Hasil analisis sifat fisika kimia minyak ikan louhan yaitu: titik keruh adalah 360C, total padatan adalah 340 Brix, kadar asam lemak bebas sebesar 3,35 mg KOH/g, bilangan peroksida sebesar 7,3 meq/kg, bilangan jodium sebesar 45 mg/100g dan bilangan penyabunan sebesar 198 mg KOH/g. Hasil analisis GC menunjukkan bahwa kandungan asam lemak tak jenuh lebih tinggi dibandingkan asam lemak jenuh. Ditemukan asam lemak omega 3 yaitu asam linolenat, dan asam omega 6 yaitu asam linoleat. Dilihat dari komposisi asam lemak minyak ikan louhan berpotensi sebagai sumber asam lemak omega 3 dan 6 yang bermanfaat untuk meningkatkan kesehatan manusia.
Komposisi Kandungan Asam Lemak Pada Minyak Ikan Sarden (Sardinella sp.) Pandiangan, Maruba; Daniela, Connie; Sihombing, Dewi Restuana; Daeli, Willharticer Kartika
Jurnal Riset Teknologi Pangan dan Hasil Pertanian (RETIPA) Volume 4 Nomor 1
Publisher : Universitas Katolik Santo Thomas Medan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.54367/retipa.vi.3170

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kandungan asam lemak pada minyak ikan sarden. Minyak ikan diambil dari bagian ikan yang dapat dikomsumsi, yaitu dengan diekstraksi dengan cara sokletasi menggunakan pelarut n-heksan. Setelah diperoleh minyak ikan dilakukan analisa karakteristik sifat fisika kimia dan analisis komponen asam lemak dengan GC-FID. Hasil penelitian menunjukkan bahwa titik keruh dan total padatan minyak ikan sarden adalah 24,00 0C dan 35,00 0Brix dengan nilai yang cukup besar menunjukkan bahwa minyak ikan belum murni. Kadar asam lemak bebas dan bilangan peroksida minyak ikan sarden melewati standar menunjukkan minyak ikan telah mengalami kerusakan. Bilangan jodium minyak ikan sarden 46,70 mg/100g memenuhi standar sebagai petunjuk ada asam lemak tidak jenuh. Bilangan penyabunan minyak ikan sarden 137,30 mg KOH/g mendekati standar petunjuk ada asam lemak rantai panjang. Minyak ikan sarden mengandung asam lemak omega 3 yaitu asam linolenat dan omega 6 yaitu asam linoleat dengan perbandingan dalam batas yang dianjurkan, sehingga ikan sarden berpotensi sebagai sumber omega 3 dan 6 untuk meningkatkan kesehatan manusia
Pemanfaatan Limbah Kulit Ari Kopi (Spermoderm) Untuk Mengurangi Penggunaan Tepung Terigu Dalam Pembuatan Bolu Sitohang, Apul; Daniela, Connie; Pandiangan, Maruba; Telaumbanua, Agusmerlina; Sitohang , Aryanto Y.
Jurnal Riset Teknologi Pangan dan Hasil Pertanian (RETIPA) Volume 4 Nomor 1
Publisher : Universitas Katolik Santo Thomas Medan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.54367/retipa.vi.3175

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh tepung kulit ari kopi dan lama penyimpanan  sebagai bahan pembuatan bolu, mengetahui bagaimana cara pembuatan bolu dari kulit ari kopi dan mengetahui kandungan gizi yang terdapat pada bolu berbahan dasar kulit ari kopi. Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Teknologi Pengolahan Hasil Pertanian Fakultas Pertanian Universitas Katolik Santo Thomas Sumatera Utara, Medan. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) dalam bentuk faktorial. Faktor pertama adalah persentase tepung kulit ari kopi dengan tepung terigu dengan sandi K terdiri dari :  K0 = 100% : 0%, K1 = 80%  : 20%, K2 = 70%: 30%, K3  =  60%  : 40%, K4  =  50%  : 50%, K5  =  40%  : 60%, K6  =  30%  : 70%, K7  =  20%  : 80% dan K8  =  0%  : 100%. Faktor kedua adalah lama penyimpanan 6 taraf perlakuan dengan sandi L yaitu : L0 = 0 hari, L1 = 2 hari, L2 = 4 hari, L3 =  6 hari, L4 = 8 hari dan L5 = 10 hari. Analisis data menggunakan analisis sidik ragam.  Hasil penelitian menunjukkan bahwa persentase tepung kulit ari kopi dengan tepung terigu memberi pengaruh sangat nyata (p<0,01) terhadap kadar protein, kadar air, kadar abu, pH, nilai organoleptik warna, rasa aroma dan tekstur bolu. Semakin tinggi persentase tepung kulit ari kopi dan semakin rendah persentsae tepung terigu, maka kadar protein, kadar abu dan  pH semakin meningkat, sedangkan kadar air, nilai organoleptik warna, rasa, aroma dan tekstur semakin menurun.  Peningkatan persentase tepung terigu akan menurunkan maka kadar protein, kadar abu dan  pH, tetapi meningkatkan kadar air, nilai organoleptik warna, rasa, aroma dan tekstur. Lama penyimpanan memberi pengaruh sangat nyata (p<0,01) terhadap kadar protein, kadar air, kadar abu, pH,  nilai organoleptik warna, rasa aroma dan tekstur bolu. Semakin tinggi persentase tepung kulit ari kopi dan semakin rendah persentsae tepung terigu, maka kadar protein, kadar abu dan  pH semakin meningkat, sedangkan kadar air, nilai organoleptik warna, rasa, aroma dan tekstur semakin menurun.  Peningkatan persentase tepung terigu akan menurunkan maka kadar protein, kadar abu dan  pH, tetapi meningkatkan kadar air, nilai organoleptik warna, rasa, aroma dan tekstur. Kombinasi perlakuan persentase tepung kulit ari kopi dengan tepung terigu dan lama penyimpanan memberi pengaruh sangat nyata (p<0,01) terhadap kadar protein, kadar air, kadar abu, nilai organoleptik rasa, nilai organoleptik aroma dan nilai organoleptik tekstur, tetapi berpengaruh tidak nyata (p>0,05) terhadap pH dan nilai organoleptik warna.. Bolu dengan persentase tepung kulit ari kopi dengan tepung terigu 50 %:50 % (K4) masih menghasilkan memiliki mutu yang baik hingga penyimpanan selama 4 hari.
Pembuatan Minuman Fermentasi Dari Sari Buah Salak Lokal (Salacca zalacca) Daerah Pakkat Kabupaten Humbang Hasundutan Panjaitan, Delima; Sihombing, Dewi Restuana; Pandiangan, Maruba; Manalu, Baginda
Jurnal Riset Teknologi Pangan dan Hasil Pertanian (RETIPA) Volume 4 Nomor 1
Publisher : Universitas Katolik Santo Thomas Medan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.54367/retipa.vi.3190

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh penambahan glukosa dan lama waktu proses fermentasi buah salak terhadap mutu minuman fermentasi buah salak, dan mengetahui zat gizi yang terkandung dalam minuman fermentasi salak. Penelitian dilakukan di Laboratorium Pengolahan Pangan, Fakultas Pertanian, Universitas Katolik Santo Thomas, Medan dan dilakukan pada bulan Juni 2022. Penelitian ini dilaksanakan dengan menggunakan metode rancangan acak lengkap (RAL) dengan bentuk faktorial. Faktor pertama perbandingan konsentrasi ragi dengan sandi (S), terdiri dari 4 taraf yaitu: S1 = 6 g, S2 = 9 g, S3 = 12 g dan S4 =15 g. Faktor kedua adalah lama fermentasi dengan sandi (P) terdiri dari 4 taraf yaitu : P1 = 3 hari, P2 = 6 hari, P3 = 9 hari dan P4 = 12 hari. Analisis data menggunakan analisis sidik ragam. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perlakuan konsentrasi ragi berpengaruh sangat nyata (p<0,01) terhadap pH, kadar vitamin C, kadar serat kasar, viskositas, nilai organoleptik rasa, nilai organoleptik aroma, nilai organoleptik warna dan nilai organoleptik kesukaan. Perlakuan lama fermentasi berpengaruh sangat nyata (p<0,01) terhadap terhadap pH, kadar vitamin C, kadar serat kasar, viskositas, nilai organoleptik rasa, nilai organoleptik aroma, nilai organoleptik warna dan nilai organoleptik kesukaan. Interaksi perlakuan konsentrasi ekstrak ragi dan lama fermentasi berpengaruh sangat nyata (p<0,01) terhadap kadar vitamin C, tetapi berpengaruh tidak nyata (p>0,05) terhadap terhadap pH, kadar serat kasar, viskositas, nilai organoleptik rasa, nilai organoleptik aroma, nilai organoleptik warna dan nilai organoleptik kesukaan. Mutu minuman fermentasi terbaik diperoleh pada kombinasi perlakuan S4P1.
Pemanfaatan Ikan Belut Sawah (Monopterus albus) Sebagai Sediaan Bahan Pangan Konsentrat Protein Ikan Pandiangan, Maruba; Sihombing, Dewi Restuana; Sitohang, Apul; manurung, widya asdelina
Jurnal Riset Teknologi Pangan dan Hasil Pertanian (RETIPA) Volume 4 Nomor 2
Publisher : Universitas Katolik Santo Thomas Medan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.54367/retipa.vi.3817

Abstract

Konsentrat protein ikan adalah sediaan bahan protein kering yang diekstrak dengan cara menghilangkan lemak dan air. Tujuan penelitian mengetahui potensi belut sawah sebagai sediaan bahan pangan sumber protein hewani berbentuk konsentrat protein ikan. Ekstraksi dilakukan menggunakan etanol dengan perbandingan 3:1 antara pelarut dan daging ikan. Selanjutnya tepung konsentrat protein ikan belut dianalisis sifat fisika kimia. Sifat fisika konsentrat protein ikan belut sawah seperti daya serap air 1,21 g/ml, daya serap minyak 1,58 g/g, dan densitas kamba 0,47 g/ml, serta sifat kimia yaitu kadar lemak 6,0%, kadar protein 76,0%, kadar air 3,6%, dan kadar abu 2,22%. Dari hasil analisis sifat fisika kimia, menunjukkan bahwa konsentrat protein ikan belut sawah masuk golongan konsentrat protein ikan tipe A dan berpotensi sebagai sediaan bahan pangan berprotein yang dapat dimanfaatkan sebagai bahan substitusi, fortifikasi dan penambahan pada produk-produk olahan pangan rendah protein. Konsentrat protein ikan adalah sediaan bahan protein kering yang diekstrak dengan cara menghilangkan lemak dan air. Tujuan penelitian mengetahui potensi belut sawah sebagai sediaan bahan pangan sumber protein hewani berbentuk konsentrat protein ikan. Ekstraksi dilakukan menggunakan etanol dengan perbandingan 3:1 antara pelarut dan daging ikan. Selanjutnya tepung konsentrat protein ikan belut dianalisis sifat fisika kimia. Sifat fisika konsentrat protein ikan belut sawah seperti daya serap air 1,21 g/ml, daya serap minyak 1,58 g/g, dan densitas kamba 0,47 g/ml, serta sifat kimia yaitu kadar lemak 6,0%, kadar protein 76,0%, kadar air 3,6%, dan kadar abu 2,22%. Dari hasil analisis sifat fisika kimia, menunjukkan bahwa konsentrat protein ikan belut sawah masuk golongan konsentrat protein ikan tipe A dan berpotensi sebagai sediaan bahan pangan berprotein yang dapat dimanfaatkan sebagai bahan substitusi, fortifikasi dan penambahan pada produk-produk olahan pangan rendah protein.
Uji Hidrolisis Protein dan Aktivitas Antioksidan Hidrolisat Protein Ikan Nila (Oreochromis niloticus) Pandiangan, Maruba; Dewi Restuana Sihombing; Sanggam Dera Rosa Tampubolon
Jurnal Riset Teknologi Pangan dan Hasil Pertanian (RETIPA) Volume 5 Nomor 2
Publisher : Universitas Katolik Santo Thomas Medan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.54367/retipa.vi.4767

Abstract

Tujuan penelitian untuk memperoleh informasi tentang hidrolisis protein dan uji aktivitas antioksidan dari ikan nila (Oroechromis niloticus) menggunakan enzim papain. Hidrolisis dilakukan dengan menggunakan variasi konsentrasi enzim papain (3 %, 5%, 7%) dan lama hidrolisis (2 jam, 4 jam, dan 6 jam). Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Pengolahan Pangan Program Studi Teknologi Hasil Pertanian Universitas Katolik Santo Thomas Medan. Dari hasil penelitian kadar protein tertinggi diperoleh pada perlakuan E3L3 sebesar 60,07%, kadar air 12,13%, kadar abu 5,33%, nilai organoleptik aroma 6,73%, warna 6,60%, tekstur 6,70%. Aktivitas antioksidan hidrolisat protein ikan nila sebesar 99,81% dengan kategori sangat baik dimana IC50 kurang dari 0,05 mg/mL (50-100). Hasil analisis komposisi asam amino ditemukan kandungan asam amino essensial yaitu threonin, methionin, valin, ileusin, leusin dan lysin. Untuk menperoleh hidrolisat protein ikan nila yang terbaik dengan hidrolisis menggunakan enzim papain 5% dan lama hidrolisis 6 jam dimana diperoleh kadar protein tertinggi
Analisis Asam Lemak Omega 3 dan 6 pada Minyak Ikan Lele secara GC-FID Pandiangan, Maruba; Kaban, Jamaran; Wirjosentono, Basuki; Silalahi, Jansen
Jurnal Riset Teknologi Pangan dan Hasil Pertanian (RETIPA) Volume 1 Nomor 1
Publisher : Universitas Katolik Santo Thomas Medan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (467.228 KB) | DOI: 10.54367/retipa.v1i1.908

Abstract

Omega 3 and 6 fatty acids are very good consumed to improve human health. For this reason, research is needed to determine the glyceride profile and identification of omega 3 and 6 fatty acids in fat molecules so that the potential of catfish oil as a source of omega 3 and 6 can be known. Catfish oil was extracted by the soxletation method. Fatty acid composition was analyzed by gas chromatography (GC-FID) which was previously esterified using BF3. The results showed that the composition of unsaturated fatty acids more than saturated fatty acids. Omega-3 fatty acids are found consisting of linolenic acid, eicosapentanoic acid (EPA) and docosahexanoic acid (DHA) and omega 6, namely linoleic acid. The comparison of omega 3 and omega 6 in catfish oil is still within the recommended comparison terms. Judging from the composition and position of catfish oil fatty acids which contain omega 3 and omega 6 fatty acids. Thus catfish oil has the potential as a source of omega 3 and 6 from one of the freshwater fish that are consumed by many people.