cover
Contact Name
Mikha Widiyanto
Contact Email
mikha.agus08@gmail.com
Phone
+628115422254
Journal Mail Official
mikha.agus08@gmail.com
Editorial Address
Jl. Sentosa Dalam II A. RT. 78 Samarinda, Kalimantan Timur
Location
Kota samarinda,
Kalimantan timur
INDONESIA
MANTHANO: Jurnal Pendidikan Kristen
ISSN : 28290135     EISSN : 2828951X     DOI : 10.55967
Core Subject : Religion, Education,
MANTHANO: Jurnal Pendidikan Kristen is a scientific and peer-reviewed journal published by Sekolah Tinggi Agama Kristen Samarinda. Manthano covers the result of academic and scientific study in Christian Education, empiric or conceptual. This journal is open to authors, lecturers, students, practitioners and researchers in line and relevant to the scope covered. Focus and Scope Manthano: 1. Christian Education Theology 2. Learning Strategy and Curriculum 3. Education Management 4. Educational Leadership 5. Philosophy of Christian Education 6. Educational Measurement, Assessment and Evaluation 7. Learning Thecnology 8. Family Education 9. Christian Character Education
Articles 50 Documents
Peran Gereja terhadap Pendidikan Seksualitas pada Remaja Kristen Okris Pitay; Yonatan Alex Arifianto
MANTHANO: Jurnal Pendidikan Kristen Vol. 1 No. 1 (2022): Pendidikan Agama Kristen
Publisher : Sekolah Tinggi Agama Kristen Samarinda

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (169.571 KB) | DOI: 10.55967/manthano.v1i1.2

Abstract

Abstract: The case of unfavorable life for teenagers in premarital sex is very worrying at this time. This is due to many factors which in this article are examined that adolescents are vulnerable to misinformation about sex. Because a lot of free sex nowadays is done by teenagers who don't understand about sex education. The purpose of this research is that through sex education the church's youth can provide understandable information according to the needs of the youth, through sex education it can also provide broad insights for youth about sexual behavior and its consequences.   The author uses a literature review with a descriptive method where the author explores information about sex education for Christian youth which can be concluded that the church needs to hold certain activities that build youth spirituality in addition to youth and youth worship or certain seminars that can build youth growth according to with the Bible and the teachings of Jesus.Abstrak: Kasus hidup tidak berkenan anak remaja dalam sex pranikah sangatlah mengkuatirkan saat ini. Hal itu disebabkan banyak faktor yang dalam artikel ini dikaji bahwa remaja rentan terhadap informasi yang salah mengenai seks. Karena banyak di masa remajaelakukan seks bebas di lakukan oleh kalangan remaja yang tidak mengerti tentang pendidikan seks tersebut. Tujuan dari penelitian ini adalah melalui pendidikan seks remaja gereja dapat memberikan informasi yang dapat dimengerti sesuai dengan kebutuhan para remaja, melalui pendidikan seks juga bisa memberikan wawasan yang luas untuk para remaja tentang perilaku seksual dan akibatnya.   Penulis menggunakan kajian pustaka dengan metode deskriptif di mana penulis menggali informasi tentang pendidikan seks pada remaja Kristen yang mana dapat disimpulkan bahwa gereja perlu mengadakan kegiatan-kegaiatan yang membangun kerohanian remaja misalnya mengadakan konseling anatara pemuda atau ibadah pemuda dan remaja atau seminar-seminar tertentu yang bisa membangun pertumbuhan remaja sesuai dengan Alkitab dan ajaran Yesus.
Dampak Pola Mentoring terhadap Proses Pembentukan Karakter Mahasiswa Pendidikan Agama Kristen di STAK Terpadu Pesat Aprianke Makasengku; Yonathan Y. Mononimbar; Nikodemus Daryanto
MANTHANO: Jurnal Pendidikan Kristen Vol. 1 No. 1 (2022): Pendidikan Agama Kristen
Publisher : Sekolah Tinggi Agama Kristen Samarinda

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (236.244 KB) | DOI: 10.55967/manthano.v1i1.4

Abstract

Abstract: having a mentoring program at the Integrated Christian High school is very important for every student, where a mentor whi has more experience and knowledge of God shares something more with his mentee. Thus, this mentoring pattern has a positive impact on the character formation of each student at the Integrated Christiab High Scool, process that supports and shapes each student’s character. The Integrated Christian College is a formal institution that provides a place for students to process and build each other up. The main goal of this mentoring is that student can build themselves through the teaching that have been given and get an intellectual intelligence, emosional intelligence, religious intelligence and spiritual intelligence. And with mentoring STAK Terpadu students can fulfill their every need, both spiritually and physicaly. This approach uses a qualitative approach to try to describe an event that occurs in the mentoring pattern to the student character formation process. Data collection techniques used are interview techniques via telephone and field observations. The result of the impact of mentoring pattens on the character forming process of Christian religious education students at the integrated Christian religious college is that students fulfill every physical need, so that in carrying out their duties students can have good and right motivation and also have a positive effect on many people.Abstrak: Dengan adanya program mentoring di Sekolah Tinggi Agama Kristen Terpadu sangat berpengaruh penting bagi setiap mahasiswa/i, dimana seorang mentor yang lebih atau yang memiliki pengalaman dan pengenalan akan Tuhan berbagi sesuatu yang lebih kepada menteenya, sehingga dengan demikian pola mentoring ini memiliki dampak positif terhadap pembentukan karakter setiap mahasiswa/i di Sekolah Tinggi Agama Kristen Terpadu, ini adalah salah satu proses yang mendukung dan membentuk setiap karakter mahasiswa/i. Sekolah Tinggi Agama Kristen Terpadu adalah lembaga formal yang menyediakan tempat untuk mahasiswa/i berproses dan saling membangun satu dengan yang lainnya. Tujuan utama dari mentoring ini adalah mahasiswa dapat membangun dirinya lewat pengajaran-pengajaran yang sudah diberikan oleh mentornya dan mendapatkan sebuah kecerdasan intelektual, kecerdasan emosional, kecerdasan religiusitas dan juga kecerdasan spiritualitas. Dengan adanya mentoring bagi mahasiswa/i Sekolah Tinggi Agama Kristen Terpadu dapat memenuhi setiap kebutuhannya baik secara rohani maupun jasmani. Metode yang penulis pakai adalah metode kualitatif. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah teknik wawancara via Telephone dan observasi lapangan. Hasil dari Dampak Pola Mentoring Terhadap Proses Pembentukan Karakter Mahasiswa/i Pendidikan Agama Kristen Di Sekolah Tinggi Agama Kristen Terpadu PESAT adalah mahasiswa/i bertumbuh secara jasmani maupun rohani dalam melakukan tugasnya mahasiswa/i memiliki motivasi yang baik dan benar sehingga berpengaruh positif bagi banyak orang.
Pendidikan Kristiani tentang Pengampunan sebagai Salah Satu Keterampilan dalam Membangun Pernikahan yang Sehat Yakub Hendrawan Perangin Angin; Tri Astuti Yeniretnowati; Ria Pagalung
MANTHANO: Jurnal Pendidikan Kristen Vol. 1 No. 1 (2022): Pendidikan Agama Kristen
Publisher : Sekolah Tinggi Agama Kristen Samarinda

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (240.281 KB) | DOI: 10.55967/manthano.v1i1.7

Abstract

Abstract: Nowadays, many Christian marriages are not prosperous and some of them end in separation. One of the causes of prolonged separation and contention in Christian marriages is a lack of forgiving skills. Apologies and forgiveness which are core elements in a healthy relationship are rarely practiced and possessed by married couples. This study uses a literature review method, namely by analyzing the concept of forgiveness according to Christianity in the life of a husband and wife. The results of this study indicate several important efforts that must be developed by Christian husbands and wives so that their marriages are characterized by forgiveness skills, namely: First, Teaching the Meaning of Forgiveness. Second, Apologize to Your Partner. Third, Continue Deliberately Towards Reconciliation. Fourth, Cultivate the Spirit of Forgiveness. Fifth, Cultivate the Art of Apologizing as a Lifestyle. Sixth, Other Practical Actions in Marriage.Abstrak: Dewasa ini banyak pernikahan Kristen yang berjalan dengan kurang sejahtera bahkan beberapa diantaranya berakhir dengan perpisahan. Salah satu penyebab perpisahan dan pertengkaran yang berkepanjangan di dalam pernikahan Kristen adalah karena kurangnya memiliki keterampilan mengampuni. Permintaan maaf dan pengampunan yang merupakan elemen inti dalam hubungan yang sehat sudah jarang sekali dipraktikkan dan dimiliki oleh pasangan suami istri. Penelitian ini menggunakan metode tinjauan pustaka, yaitu dengan cara menganalisis tentang konsep mengampuni menurut Kristen dalam kehidupan suami istri seharusnya. Hasil dari penelitian ini menunjukkan beberapa upaya penting yang harus dikembangkan suami istri Kristen agar pernikahannya diwarnai keterampilan mengampuni, yaitu: Pertama, Mengajarkan makna mengampuni. Kedua, Meminta maaf pada pasangan. Ketiga, Menumbuhkan semangat rekonsiliasi. Keempat, Menumbuhkan semangat memaafkan. Kelima, Membudayakan seni meminta maaf sebagai gaya hidup. Keenam, Tindakan praktis lainnya dalam pernikahan.
Kompetensi Profesional Guru dalam Teologi Paulus Joyner Christina Webyanestefien Anthony; Teguh Parluhutan Saragih; Sudirman Sudirman
MANTHANO: Jurnal Pendidikan Kristen Vol. 1 No. 1 (2022): Pendidikan Agama Kristen
Publisher : Sekolah Tinggi Agama Kristen Samarinda

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (145.79 KB) | DOI: 10.55967/manthano.v1i1.8

Abstract

Abstract: The role of a teacher is essential to the success of learners. The success of an education is determined by a teacher's professional and also his commitment to a profession that was pursued as a teacher. In an effort to improve the success of education, the teacher has a strategic position that is greatly influenced by the teacher's professional competence in teaching and the teacher's level of well-being. A teacher is shown to be a professional when following common requirements of teacher law, to do his work according to rules, ethics, qualities that meet standards and norms that also require professional education. The negative effects of a teacher's unprofessional indifference can be felt by learners as well as parents or communities. The important role of a teacher's professional form is needed to complete the teacher's principal task as a broadening educator, also appearing in the opening of the 1945 bill. One bible character who provided an example and example as a professional educator both teaching and educating was Paul. He notes one form of his theology found at colossians 3:16-17, a scripture that provides a basis for a teacher to work ona professional assignment. The very foundation upon which Jesus himself lay the rife within or.Abstrak: Peran dari seorang guru sangat penting bagi keberhasilan peserta didik. Keberhasilan dari suatu pendidikan ditentukan oleh sebuah keprofesionalitasan guru dan juga komitmennya atas profesi yang dijalani sebagai seorang guru. Dalam upaya untuk meningkatkan mutu keberhasilan pendidikan, guru memiliki posisi strategis yang sangat dipengaruhi oleh kompetensi profesional guru dalam mengajar serta tingkat kesejahteraan guru. Seorang guru dinyatakan sebagai seorang yang professional apabila mengikuti ketentuan umum dalam undang-undang guru, untuk melakukan pekerjaannya sesuai dengan kaidah, etika, kecakapan yang dapat memenuhi standar mutu serta norma yang juga memerlukan pendidikan profesi. dampak negative dari guru yang tidak professional guru dapat dirasakan oleh peserta didik dan juga orang tua atau pun masyarakat. Adanya peran penting dari suatu bentuk profesionalitas guru sangat diperlukan untuk melengkapi tugas utama guru sebagai pendidik yang mencerdaskan kehidupan bangsa, yang juga tercantum dalam pembukaan UUD 1945. Salah satu tokoh Alkitab yang memberikan suatu  teladan dan contoh sebagai pendidik yang mengajar maupun mendidik secara profesionalitas ialah Paulus. Ia menyatakan salah satu bentuk dari teologinya yang terdapat dalam Kolose 3:16-17, ayat yang menjadi dasar untuk seorang guru dapat mengerjakan tugasnya dengan sebuah keprofesionalitas. Dasar utama yang menjadi landasan dan pedoman adalah Yesus sendiri dengan segala kekayaan yang tinggal di dalam diri orang percaya. Maka penelitian ini memberikan ulasan serta penjelasan mengenai peran penting dari kompetensi profesionalitas guru dalam pandangan teologi Paulus.
Pelayanan dan Kehidupan Tuhan Yesus Sebagai Pola Dasar bagi Pengembangan Profesi Guru Pendidikan Agama Kristen Andreas Fernando; Carolina Etnasari Anjaya
MANTHANO: Jurnal Pendidikan Kristen Vol. 1 No. 1 (2022): Pendidikan Agama Kristen
Publisher : Sekolah Tinggi Agama Kristen Samarinda

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (155.262 KB) | DOI: 10.55967/manthano.v1i1.9

Abstract

Abstract: The era of technology brings new demands and challenges in the world of education. Facing this, Christian Religious Education (PAK) teachers need to adapt to professional development independently. The ministry and life of the Lord Jesus the great teacher became the reference or basic pattern of this development. This study aims to provide a new understanding of the important points of the ministry of the Lord Jesus that can be used as a basic pattern for development and provide practical guidance for its application. The method used is qualitative with literature study and observation. The conclusion as a result of the research found that there are five important aspects or points that can be drawn from the ministry of the Lord Jesus, namely aspects: first (authority and spirituality), the Lord Jesus taught with power and wisdom. As a mandatory, PAK teachers need to continue to communicate with the authority that is God. Communication can be built in two ways: through persistent prayer and Bible study. Second (integrity), the example of the integrity of the Lord Jesus is related to commitment, honesty and responsibility as a PAK teacher. Integrity is grown by applying honest, committed and responsible habits. PAK teachers need to form associations with people of integrity. Third (totality), work ethic and totality can be built by participating in various trainings and forming or joining a community of teachers to share knowledge and experiences. Fourth (capability), God uses very varied and contextual teaching methods. Digital skills are a must and can be done by attending training or self-study by utilizing technology. Fifth (critical thinking), the parable of the Lord Jesus invites educators to practice having a critical mind. Practicing critical thinking skills is through research.Abstrak: Era teknologi membawa pada tuntutan dan tantangan yang baru dalam dunia pendidikan. Menghadapi hal ini para guru Pendidikan Agama Kristen (PAK) perlu beradaptasi dengan pengembangan profesi secara mandiri. Pelayanan dan kehidupan Tuhan Yesus sang guru agung menjadi acuan atau pola dasar pengembangan tersebut. Penelitian ini bertujuan memberikan pemahaman baru poin-poin penting pelayanan Tuhan Yesus yang dapat dipergunakan sebagai pola dasar pengembangan dan memberikan tuntunan praksis penerapannya. Metode dalam riset ini menggunakan metode kualitatif dengan studi pustaka dan observasi. Kesimpulan sebagai hasil penelitian menemukan ada lima aspek atau poin penting yang dapat diambil dari pelayanan Tuhan Yesus yaitu pertama (otoritas dan spiritualitas), Tuhan Yesus mengajar dengan kuasa dan hikmat. Sebagai seorang mandataris, guru PAK perlu terus berkomunikasi dengan pemberi otoritas yaitu Tuhan. Komunikasi dapat dibangun dengan ketekunan doa dan pembelajaran Alkitab. Kedua (integritas), teladan integritas Tuhan Yesus terkait dengan komitmen, kejujuran dan tanggung jawab sebagai pendidik.  Guru PAK perlu membentuk pergaulan dengan orang-orang yang berintegritas. Ketiga (totalitas), etos kerja dan totalitas. Ini dapat dibangun dengan mengikuti pelbagai pelatihan dan membentuk atau bergabung dengan komunitas guru untuk saling berbagi ilmu dan pengalaman. Keempat (kapabilitas), Tuhan  mempergunakan metode pengajaran yang sangat variatif dan kontekstual. Kecakapan digital menjadi keharusan dan dapat dilakukan dengan mengikuti pelatihan atau belajar mandiri dengan memanfaatkan teknologi. Kelima (rasionalitas - kritis berpikir), melatih kemampuan berpikir kritis adalah melalui penelitian ilmiah. Guru PAK wajib mendedikasikan diri pada penelitian ilmiah sesuai bidangnya.
Implementasi Kompetensi Pedagogik Guru Pendidikan Agama Kristen dalam Meningkatkan Motivasi Belajar Siswa Hermin Ranting; Lidya Jowangkay
MANTHANO: Jurnal Pendidikan Kristen Vol. 1 No. 1 (2022): Pendidikan Agama Kristen
Publisher : Sekolah Tinggi Agama Kristen Samarinda

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (241.166 KB) | DOI: 10.55967/manthano.v1i1.10

Abstract

Abstract: It cannot be denied that it is still found in the field of Christian religious educators regarding pedagogical competence is still lacking in teaching in the classroom. As a result, the learners who are taught do not develop their learning motivation. Those who act as educators do not think about how to overcome so that students grow their learning interest, because it tends to be just an executor of obligations. That is why the underlying topic of this article is outlined by the researcher. In outlining this article, the author applies qualitative methods with a literature study approach accompanied by interviews in obtaining data in this article. The results of the discussion on this topic: (1) pedagogical competence that should be owned by a teacher in cultivating student learning interest is, (a) able to manage learning, including: planning, implementation, assessment. (b) Able to develop learning strategies, (c) able to develop themselves sustainably, through increasing knowledge and work professionals, (d) able to reflect on work results, (e) able to increase student learning motivation until students achieve the level of mastery as expected. The efforts that need to be made to improve student learning motivation are (a) making changes in classroom organizing, the use of learning methods, teaching and learning strategies, (b) acting as facilitators, (c) creating effective learning conditions by actively engaging students. This is in line with how Jesus taught His strengtheners, the pedagogical element was implemented in his ministryAbstrak: Tidak bisa dipungkiri bahwa masih ditemukan dilapangan adanya tenaga pendidik agama Kristen mengenai kompetensi pedagogiknya masih kurang dalam mengajar di kelas. Imbasnya, nara-didik yang diajar tidak berkembang motivasi belajarnya. Mereka yang berperan sebagai pendidik pun tidak memikirkan bagaimana mengatasi agar nara-didik tumbuh minat belajarnya, karena cenderung hanya pelaksana kewajiban. Itulah sebabnya yang mendasari topik artikel ini diuraikan oleh peneliti. Di dalam menguraikan artikel ini, penulis menerapkan metode kualitatif dengan pendekatan studi literatur disertai wawancara dalam memperoleh data pada tulisan ini. Hasil pembahasan pada topik ini: (1) komptensi pedagogik yang sepatutnya dimiliki oleh seorang guru  dalam menumbuhkan minat belajar siswa adalah,  (a) mampu mengelola pembelajaran, meliputi: perencanaan, pelaksanaan, penilaian. (b) Mampu mengembangkan strategi pembelajaran, (c) mampu mengembangkan diri secara berkelanjutan, melalui meningkatkan pengetahuan dan professional kerja, (d) mampu melakukan refleksi hasil kerja, (e) mampu meningkatkan motivasi belajar siswa hingga siswa mencapai taraf penguasaan sesuai yang diharapkan. (2) Upaya-upaya yang perlu dilakukan untuk meningkatkan motivasi belajar siswa adalah (a) melakukan perubahan dalam pengorganisasian kelas, penggunaan metode belajar, strategi belajar mengajar, (b) bertindak sebagai fasilitator, (c) menciptakan kondisi belajar yang efektif dengan melibatkan siswa secara aktif. Ini sejalan bagaimana Yesus ketika mengajar para pengkut-Nya, unsur pedagogik itu terimplementasikan dalam pelayanannya.
Efektivitas Pembelajaran Daring dalam Peningkatan Hasil Belajar Pendidikan Agama Kristen di Masa Pandemi Covid-19 Mikha Agus Widiyanto; Agustina Usat; Darius; Meike Dike Mokodaser
MANTHANO: Jurnal Pendidikan Kristen Vol. 1 No. 1 (2022): Pendidikan Agama Kristen
Publisher : Sekolah Tinggi Agama Kristen Samarinda

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (245.527 KB) | DOI: 10.55967/manthano.v1i1.11

Abstract

Abstract: Online learning is a solution that considered appropriate in COVID-19 pandemic situation, yet it doesn’t guarantee the student success in learning. Physical distancing practice in face-to-face interactions is a hindrance for student and teacher in learning activities. This research was aimed to measure online learning effectivity in Christian Religious Education subject in COVID-19 pandemic period. The study used quantitative approach with classroom action method. The result shows that through online learning and improvement in every cycle by the teacher in learning design impact on student improvement of Christian Religious Education better. Online learning needs to be applied in interesting and innovative way. Delivering the material with pictures and videos to the student is able to increase student’s participation actively by questions and answers which have an impact to better Christian Religious Education learning result.Abstrak: Pembelajaran daring menjadi salah satu solusi yang dianggap tepat di masa pandemi Covid-19, meskipun tidak menjadi jaminan keberhasilan siswa dalam pembelajaran. Penerapan physical distanding dalam interaksi secara tatap muka (face-to-face) menjadi hambatan bagi siswa dan guru dalam kegiatan pembelajaran. Tujuan penelitian ini untuk mengukur efektivitas pembelajaran daring pada mata pelajaran Pendidikan Agama Kristen di masa pandemik Covid-19. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan metode tindakan kelas. Hasil penelitian menunjukkan bahwa melalui pembelajaran daring dan setiap siklus dilakukan perbaikan oleh guru dalam mendisain pembelajar berdampak pada peningkatan hasil belajar Pendidikan Agama Kristen siswa menjadi lebih baik. Penerapan pembelajaran daring perlu dilaksanakan secara menarik dan inovatif. Melalui pemberian materi yang disertai dengan gambar dan video kepada siswa mampu meningkatkan partisipasi siswa secara aktif melalui pertanyaan dan jawaban dari siswa yang berdampak pada pencapaian hasil belajar PAK menjadi lebih baik.
Pengaruh Pendidikan Agama Kristen dalam Keluarga terhadap Spiritualitas Anak Ruth Mbo'oh
MANTHANO: Jurnal Pendidikan Kristen Vol. 1 No. 1 (2022): Pendidikan Agama Kristen
Publisher : Sekolah Tinggi Agama Kristen Samarinda

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (236.828 KB) | DOI: 10.55967/manthano.v1i1.12

Abstract

Abstract: Parents have a significant role in children’s spiritual life. Through guidance, direction and instruction in Christian Religious, children recognize and having a fellowship with God that will impact their spirituality. Parent’s exemplary in implementation of family Christian Religious Education enable children to apply faith values had been taught. This research aimed to examine the influence of Christian Religious Education in family conducted by the parents to the children’s spirituality. The study used quantitative approach with correlational survey method. The result showed that there was an influence from Christian Religious Education in family to the children’s spirituality. The more parent’s role in doing Christian Religious Education tasks in family, the more is children’s spiritual growth.Abstrak: Orang tua memiliki peran yang signifikan dalam kehidupan spiritualitas anak. Melalui bimbingan, tuntunan dan pembinaan dalam Pendidikan Agama Kristen, anak mengenal Tuhan, dan memiliki persekutuan dengan Tuhan dan berdampak pada spiritualitasnya. Keteladanan orang tua dalam pelaksanaan Pendidikan Agama Kristen keluarga menajdikan anak dapat mengimplementasikan nilai-nilai iman yang diajarkan. Penelitian ini bertujuan untuk menguji pengaruh Pendidikan Agama Kristen keluarga yang dilakukan orang tua terhadap spiritualitas anak. Penelitian mengunaan pendekatan kuantitaif menggunakan metode survei korelasional. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat pengaruh Pendidikan Agama Kristen keluarga terhadap spiritualitas anak. Semakin berperan orang tua dalam melaksanakan tugas Pendidikan Agama Kristen keluarga, maka akan membuat anak bertumbuh dalam spiritualitasnya.
Penggenapan Janji Allah berdasarkan Nehemia 6:15 dalam Mendidik Anak Yulianus Bani; Purwisasi Yuli
MANTHANO: Jurnal Pendidikan Kristen Vol. 1 No. 2 (2022): Pendidikan Agama Kristen
Publisher : Sekolah Tinggi Agama Kristen Samarinda

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (227.94 KB) | DOI: 10.55967/manthano.v1i2.13

Abstract

Abstract: The teaching of God's promises comes from the Bible. God's promise is something that cannot be separated from the identity of God. God's promise is very important for the Israelites as evidence of the revelation of faith from Abraham, Isaac and Jacob who is known as the living God. God's promise is a manifestation of absolute truth because once God promises then He will fulfill His promise. If God's promise is not fulfilled, it can be said that God's promise is relatively changing according to the situation and this is one proof that it is not God. Children must believe in God's promises in life as a provision for their faith in the future. The future generations of this nation must have coverage under any circumstances God is still with His children. Parents have a role in explaining and providing children with evidence from the Bible for God's fulfillment for the Israelites and believers today. God this is so important because it was commanded by Moses to be delivered to the Israelites. The Israelites were to teach all the statutes and promises of God to their children from generation to generation day and night. All of this is intended so that they know their identity as children of God. The results of this study provide evidence that God's promise is the realization of absolute truth. God's promises are absolute truths that every human of His choice must believe.Abstrak: Pengajaran tentang janji Allah murni bersumber dari Alkitab. Janji Allah merupakan hal yang tidak dapat dipisahkan dari jati Diri Allah. Janji Allah sangat penting bagi umat Israel sebagai bukti penyataan iman dari Abraham, Ishak dan Yakub yang dikenal sebagai Allah yang hidup. Janji Allah merupakan wujud kebenaran absolut karena sekali Allah berjanji maka Ia akan menggenapi janjiNya. Jika janji Allah tidak digenapi maka dapat dikatakan bahwa janji Allah itu sifatnya relative karena berubah sesuai situasi dan ini salah satu bukti bukan Allah.  Anak-anak harus menyakini janji-janji Allah dalam hidup sebagai bekal imannya di masa depan. Generasi masa depan bangsa ini harus memiliki pengharapan bahwa dalam situasi apapun Allah tetap menyertai anak-anakNya. Orang tua memiliki peran untuk menjelaskan dan memberikan bukti-bukti dari Alkitab kepada anak-anak penggenapan Allah bagi umat Israel dan orang percaya masa kini. Allah melihat hal ini sangat penting karena itu diperintahkan kepada Musa untuk disampaikan kepada orang Israel. Orang Israel harus mengajarkan semua ketetapan dan janji-janji Allah kepada anak-anak mereka turun temurun siang dan malam. Semua ini bertujuan agar mereka mengetahui identitasnya sebagai anak-anak Allah. Hasil penelitian ini memberikan bukti bahwa janji Allah merupakan realisasi kebenaran absolut. Janji Allah adalah kebenaran absolut yang harus dipercayai oleh setiap manusia pilihanNya.
Strategi Pembelajaran Guru Pendidikan Agama Kristen dalam menghadapi Revolusi Industri 4.0 Imayanti Nainggolan; Talizaro Tafonao; Agiana Her Visnhu Ditakristi; Yunardi Kristian Zega
MANTHANO: Jurnal Pendidikan Kristen Vol. 1 No. 2 (2022): Pendidikan Agama Kristen
Publisher : Sekolah Tinggi Agama Kristen Samarinda

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (237.859 KB) | DOI: 10.55967/manthano.v1i2.14

Abstract

Abstract: This article is a theoretical study of the learning strategies carried out by christian education teachers in the face of the industrial revolution 4.0. christian education teachers are part of educators who must play an active role in responding to the times. Therefore, teachers need to choose the right learning strategies for students in preparing cognitively, personally, and mentally. The learning strategies that can be carried out by Christian Education teachers in dealing with the industrial revolution 4.0 are such as strengthening character education, it is emphasized that christian education in schools not only requires students to understand and understand the Christian faith in terms of knowledge, but how students must experience spiritual and character transformation. Then the use of technology can make students think critically. Because it is able to solve problems that are happening and find sources of information from the internet. Furthermore, problembased learning can equip students to think critically to solve problems in everyday life. In addition, the use of e-learning media in learning has basic competencies that educators must have in implementing e-learning learning models. To achieve what the author's goal is, the author uses a qualitative method of library research, namely by collecting data and information related to the problem under study through journals, books, and several online media references that can be justified academically.Abstrak: Artikel ini adalah suatu kajian teoritis mengenai strategi pembelajaran yang dilakukan oleh guru PAK dalam menghadapi revolusi industri 4.0. Guru PAK merupakan bagian dari pendidik yang harus berperan aktif dalam meresponi perkembangan zaman. Oleh sebab itu, guru PAK perlu memilih strategi pembelajaran yang tepat bagi siswa dalam mempersiapkan kognitif, kepribadian, dan mental. Adapun strategi pembelajaran yang dapat dilakukan oleh guru PAK dalam mengahadapi revolusi industri 4.0 yaitu seperti penguatan pendidikan karakter kristen, hal ini ditekankan bahwa PAK di dalam sekolah tidak hanya menuntut siswa mengerti dan memahami iman Kristen dalam hal pengetahuan saja, akan tetapi bagaimana siswa harus mengalami transformasi spriritual dan karakter. Kemudian pemanfatan teknologi dapat membuat siswa berpikir kritis. Karena mampu memecahkan masalah yang sedang terjadi dan mencari sumber informasi dari internet. Selanjutnya pembelajaran Problem based learning dapat memperlengkapi siswa agar dapat berpikir kristis untuk menyelesaikan masalah dalam kehidupan sehari-hari. Selain itu penggunaan media e-learning dalam pembelajaran ada kompotensi dasar yang harus dimiliki pendidik dalam menyelenggarakan model pembelajaran e-learning. Untuk mencapai apa yang menjadi tujuan penulis ini, maka penulis menggunakan metode kualitatif kajian Pustaka, yaitu dengan menggumpulkan data-data informasi-informasi yang berhubungan dengan masalah yang diteliti melalui jurnal, buku, dan beberapa referensi media online yang dapat dipertanggung jawabkan secara akademik.